Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Profesi keperawatan merupakan ladang amal, ilmu dan kemanusiaan. Hal ini
dikarenakan bahwa perawat tidak hanya berfokus pada pelayanan yang diberikan kepada
pasien atau sering disebut sebagai Patient Centered Care (PCC) tapi juga perawat
memberikan pelayanan dengan melibatkan keluarga pasien atau sering disebut Family
Centered Care (FCC). Dalam kaitannya dengan PCC, perawat selalu berada disisi pasien,
menjaga pasien dan memberikan terapi atau tindakan keperawatan baik mandiri maupun
kolaborasi medis kepada pasien.
Peran perawat juga sangat terlihat begitu berarti pada kondisi pasien kritis di
tatanan ruang intensive care unit. Di ICU perawat harus stanby memonitor kondisi pasien
secara terus menerus dan tidak boleh lengah. Jika perawat lengah dalam memonitor
kondisi pasien kritis, akan dapat berdampak sangat serius pada pasien tersebut.
Keluarga berdasarkan teori keluarga itu dipandang sebagai suatu hubungan saling
ketergantungan dan saling keterikatan. Antar anggota keluarga memiliki rasa kasih
sayang yang kuat dan saling memiliki, bahkan ketika ada salah satu anggota keluarga
yang sakit, anggota keluarga yang lain akan merasakan kesedihan dan selalu
mendampingi supaya cepat sembuh (Gavaghan & Carroll, 2009).
Beberapa penelitian atau studi banyak yang menjelaskan dampak anggota
keluarga yang sakit terhadap unit keluarga. Dampak tersebut antara lain akan
menimbulkan permasalahan psikologis pada anggota keluarga yang tidak sakit bahkan
jika masalah psikologis tersebut tidak segera diatasi maka dapat memicu terjadinya
permasalahan fisik seperti timbulnya kondisi fisik yang menurun sehingga mudah terkena
penyakit. Pada unit ICU, perawat harus menyadari apa yang menjadi kebutuhan keluarga
dengan anggota keluarga yang sedang dirawat karena kondisi yang kritis.
Akan tetapi, menurut Cannon (2011) antara perawat dan keluarga mempunyai
alokasi waktu yang tidak sama, sehingga jarang sekali bertemu saat conference, saat
dilakukan prosedur tindakan dan saat visitasi pasien. Perawat cenderung
mengesampingkan keluarga saat melakukan conference dan saat dilakukan prosedur
tindakan, padahal ini sangan penting bagi keluarga pasien. Keluarga akan kebingungan
jika mereka tidak memahami lingkungan ICU dan tidak tahu kondisi anggota keluarganya
yang dirawat. Bahkan keluarga dapat memberikan kesimpulan atau persepsi yang salah
terkait kondisi pasien atau pelayanan, jika mereka tidak lengkap dalam menerima
informasi dan pengetahuan dari perawat di ruang ICU. Hal ini seuai dengan studi dari
Morrison (1997) bahwa keluarga pasien terkejut atau kaget saat berada di dalam
lingkungan ICU karena merasa tidak ada perbedaan antara siang dan malam, suara yang
berisik karena banyaknya alarm alat monitoring pasien yang berbunyi, dan banyaknya
selang dan kabel kabel yang ada di pasien.
Menurut Van dan Kautz (2007) menjelaskan bahwa selama pasien dirawat di
rumah sakit terutama di ICU, perawat mempunyai peran dalam memberikan dukungan
dalam keluarga, mempertahankan integritas keluarga, dan membantu anggota keluarga
untuk mampu membantu merawat pasien. Perawat harus bisa menjadi sarana yang
memberikan strategi untuk lebih mendekatkan keluarga dalam pelayanan pasien kritis di
ICU, karena akan memberikan keuntungan secara psikis dan fisiologis bagi keluarga dan
bagi pasien (Cannon, 2011). Pasien akan lebih merasa diperhatikan jika keluarga lebih
dekat dengannya, sedangkan keluarga juga lebih tenang karena lebih dekat dengan pasien.
Beberapa tindakan yang dapat diterapkan sebagai bentuk aplikasi di tatanan klinik terkait
penerapan Family Centered Care (FCC) adalah Orientasi keluarga : Mengorentasikan
keluarga di lingkungan tatanan klinis atau ICU baik lingkungannya, peralatan-
peralatannya, dan tindakan medisnya, Terbentuknya Family Care Specialist (FCS):
Perawat yang tergabung dalam FCS ini yang mengkoordinasi dan bertanggungjawab
dalam menerapkan strategi supaya keluarga juga terlibat dalam perawatan pasien kritis,
Visitasi terbuka: visitasi dengan melibatkan keluarga didalamnya, Mengijinkan keluarga
untuk ada didekat pasien selama pasien dilakukan tindakan/prosedur, Dibentuk dan
dijalankannya family support group, Mendorong keterlibatan keluarga dalam perawatan
Inti dari FCC adalah melibatkan keluarga dalam perawatan pasien di ICU. FCC
tidak hanya meningkatkan kepuasan keluarga, tetapi juga bagi perawat supaya
memandang bahwa pasien itu adalah bagian dari suatu sistem keluarga. Keluarga harus
berpartisipasi secara tepat dalam keterlibatannya merawat anggota keluarganya yang
sedang sakit. Keluarga tidak hanya terlibat tetapi juga membutuhkan informasi. Informasi
yang disediakan oleh tim medis dan keperawatan akan mengurangi kecemasan yang
dialami oleh keluarga. Perawat juga harus mampu memelihara keutuhan dan dukungan
keluarga selama fase stress yang dialami oleh keluarga tersebut. Dukungan keluarga
adalah hal yang sangat berarti bagi pasien kondisi kritis.

Anda mungkin juga menyukai