Anda di halaman 1dari 3

1.

MASALAH
Pencapaian pertumbuhan dan perkembangan manusia merupakan suatu proses
yang dapat di prediksi. Proses pertumbuhan dan perkembangan yang dilalui oleh
manusia bersifat individual yang dipengaruhi oleh kesehatan individu secara holistik.
Sebagai suatu proses, pertumbuhan dan perkembangan berlangsung secara bertahap,
artinya pertumbuhan dan perkembanagn suatu tahap mempengaruhi tahap
selanjutnya. Oleh karena itu, untuk mencapai keberhasilan dalam setiap tahap
pertumbuhan dan perkembangan perlu adanya pemahaman tentang tumbuh kembang
sejak awal yaitu pada masa kanak-kanak (Potter & Perry, 2005)
Menurut Potter & Perry (2005) pertumbuhan dan perkembangan yang optimal
pada usia kanak-kanak, dipengaruhi oleh status kesehatan yang baik. Status kesehatan
yang baik digambarkan dengan keadaan yang sehat dan bebas dari penyakit. Status
kesehatan yang buruk, dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak dan
berpengaruh hingga anak itu dewasa. Dalam kondisi sakit, terkadang anak harus
menjalani perawatan di rumah sakit. Proses ini disebut dengan hospitalisasi. Pada
proses hospitaslisasi anak cenderung mengalami kecemasan karena takut terhadap
lingkungan rumah sakit, prosedur tindakan atau bahkan kematian, perpisahan,
keterbatasan privasi dan melakukan kegiatan rutinitas (Wong, 2008)
Keluarga berdasarkan teori keluarga itu dipandang sebagai suatu hubungan
saling ketergantungan dan saling keterikatan. Antar anggota keluarga memiliki rasa
kasih sayang yang kuat dan saling memiliki, bahkan ketika ada salah satu anggota
keluarga yang sakit, anggota keluarga yang lain akan merasakan kesedihan dan selalu
mendampingi supaya cepat sembuh (Gavaghan & Carroll, 2009).

2. SKALA

3. KRONOLOGI
Perawat sebagai pemberi pelayanan kesehatan yang selama 24 jam
mendampingi pasien harus memberikan kontribusi dalam perannya sebagai pemberi
perawatan terutama membantu anak dan keluarga untuk memperoleh pengalaman
positif selama hospitalisasi. Perawat anak harus memiliki pemahaman yang lebih
dalam mengenai pertumbuhan dan perkembangan untuk merencanakan asuhan
keperawatan yang sesuai sehinggamebantu anak dan keluarga untuk beradaptasi
dengan kondisi yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan baik eksternal
maupun internal (Potter & Perry, 2005)
Dalam praktik keperawatan anak, asuhan keperawatan yang diterapkan
berdasarkan pada filosofi keperawatan anak. Filosofi keperawatan anak merupakan
keyakinan atau pandangan yang dimiliki oleh perawat untuk meberikan pelayanan
kepada anak. Salah satunya adalah Family Centerd Care (perawatan yang berfokus
pada keluarga). Family Cantered Care menekankan pentingnya keterlibatan keluarga
dan memberikan perawatan pada anak di rumah sakit. (Hidayat, 2005).
Konsep Family Cantered Care tidak untuk perawatan anak dengan kebutuhan
khusus namun digunakan juga untuk perawatan anak dengan kondisi kritis dan kronis
(Shelton dkk, 1987). Hal ini dikarenakan elemen penting dari Family Cantered Care
adalah hubungan kerjasama yang merupakan pengembangan dan keterlibatan orang
tua dan partisipasi orang tua untuk perawatan anak. Hutchfield (1999) menyampaikan
beberapa pendapat ahli bahwa melalui kerjasama antara orang tua dan perawat,
diharapkan orang tua dapat mengembangakan sikap menghargai, negoisasi dan
komunikasi yang akan mengurangi efek hospitalisasi pada anakdan orang tua
sehingga konsep Family Cantered Care dapat diterapkan dalam berbagai kondisi anak
dengan perawatan di rumah sakit.
Penelitian Dunst dan Trivatte (2009) menunjukkan penerapan konsep Family
Cantered Care dalam praktik keperawatan, memperlakukan keluarga dengan penuh
perhatian, menyampaikan informasi kepada akeluarga agar mereka memahami
tentang kondisi dan perawatan anak mereka, melibatkan partisipasi orang tua dalam
pembuatan keputusan dan perawatan anak, serta kerjasama antara orang tua dan
perawat. Family Cantered Care adalah perawat melibatkan keluarga saat melakukan
tindkana keperawatan. Perawat sebagai komunikator, perawat menjelaskan tentang
perawatan anak dirumah sakit kepeda orang tua sertra peran orang tua dalam
perawatan tersebut.
Peran orang tua dalam konsep Family Cantered Care adalah berpartispasi
dalam proses perawatan anak dirumah sakit. Berdasarkan penelitian yang dilakukan
Darbyshire (dalam Hutcfield, 1999), ditemukan bahwa perawatan anak di rumah sakit
tidak hanya trauma pada anak tetapi bisa menyebabkan stress yang luar biasa pada
orang tua. Hal ini disebabkan karena perawat tidak berkomunikasi dengan baik
kepada orang tua tentang perawatan anak mereka di rumah sakit. Oleh karena itu,
perlu adanya kedekatan antara orang tua dan anak terutama saat anak melakukan
perawatan di rumah sakit.
4. SOLUSI
Melihat pentingnya peran perawat dalam menerapkan konsep family centered care
saat memberikan pelayanan kepada anak dan keluarga saat dirumah sakit, kami
tertarik untuk membuat

Anda mungkin juga menyukai