Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN

“SLOW LEANERS”

Oleh :

Kelompok 10

RIZAL TRI SUSANTO


FIRDA ANI SISWANTO
RABIYATUL AWALIYAH
KHAULAH NILLAH RAHMADHANI
RIZAKA MAR ANGGRAENI

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA
2019

0
SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP)

Pokok Pembahasan : Slow Leaners


Sub pokok pembahasan : pentingnya pengetahuan slow leaners bagi anak
Sasaran : Orang tua anak di poli keswara
Hari/tanggal :
Tempat : Poli Keswara RSJ Menur
Pukul :
Penyuluh : Kelompok 10

I. TUJUAN
A. Tujuan instruksional umum ( TIU )
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan bersama diharapkan para orang tua
dapat mengerti dan memahami bagaimana cara mengatasi anak yang
mengalami kesulitan dalam belajar atau slow leaners.

B. Tujuan instruksional khusus ( TIK )


Setelah diberikan penyuluhan kesehatan tentang pentingnya
pengetahuan tentang slow leaners diharapkan sasaran dapat :
1. Mengetahui pengertian Slow Leaners
2. Mengetahui ciri-ciri dari Slow Leaners
3. Mengetahui faktor penyebab dari Slow Leaners
4. Mengetahui karakteristik dari Slow Leaners
5. Mengetahui masalah yang dihadapi dari Slow Leaners

II. MATERI PENYULUHAN


Dalam penyuluhan materi yang disampaikan adalah :
1. Pengertian Slow Leaners
2. Ciri-ciri dari Slow Leaners
3. Faktor penyebab dari Slow Leaners

1
4. Karakteristik dari Slow Leaners
5. Masalah yang dihadapi dari Slow Leaners

III. KEGIATAN

No Langkah- Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan


Langkah Sasaran
1 Pendahuluan 3 menit - Salam Pembukaan -Sasaran antusias
- Perkenalan Diri atas kedatangan
- Penyampaian kami

Tujuan -Sasaran

- Kontrak Waktu menjawab salam


2 Penyajian 20 menit 1. Pemberian Materi -Sasaran mau
- Pengertian Slow mendengarkan
Leaners dan mencatat
- Ciri-ciri dari Slow dengan seksama
Leaners dan aktif
- Faktor penyebab memberikan
dari Slow Leaners pertanyaan
- Karakteristik dari
Slow Leaners
- Masalah yang
dihadapi dari Slow
Leaners
2. Memberikan
kesempatan untuk
bertanya
3. Menjawab
pertanyaan peserta

3 Evaluasi 10 menit - Memberikan Sasaran mampu


pertanyaan seputar menjawab semua
materi yang telah pertanyaan
disampaikan dengan baik

2
4 Penutup 2 menit - Penyampaian Sasaran berterima
Terima Kasih kasih atas
- Salam Penutup kedatangan kami

IV. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab
V. MEDIA
1. Leaflet
2. Flipchart
VI. SASARAN
Orang tua anak di Poli Keswara di RSJ Menur
VII. WAKTU
Hari :
Tanggal :
Jam :

VIII. PENGORGANISASIAN
1. Moderator :
2. Penyaji :
3. Fasilitator :
4. Observer / Notulen :
5. Dokumentasi :

IX. RENCANA EVALUASI


A. Struktur :
1. Persiapan media
Media yang akan digunakan dalam penyuluhan semuanya lengkap dan
siap digunakan. Media yang digunakan adalah leaflet lembar balik.
Kurun waktu dalam persiapan media 2 hari.
2. Persiapan materi

3
Materi yang akan diberikan dalam penyuluhan sudah disiapkan dan akan
disebarluaskan dalam bentuk leaflet yang berisi gambar dan tulisan.
Kurun waktu dalam persiapan materi 2 hari.

B. Proses penyuluhan :
1. Kegiatan penyuluhan yang akan diberikan diharapkan berjalan lancar dan
sasaran memahami tentang penyuluhan yang diberikan. Sasaran
diharapkan bertanya sebanyak 50% dari jumlah audience dan 50% bisa
menjawab.
2. Dalam proses penyuluhan diharapkan terjadi interaksi antara penyuluh
dan sasaran yang akan diharapkan penyuluhan.
3. Peserta diharapkan memperhatikan materi yang diberikan
4. Sasaran diharapkan kehadirannya 80 % dari jumlah

C. Hasil penyuluhan :
1. Sasaran paham seluruh materi yang diberikan.
2. Sasaran paham dan bisa mempraktekkannya di rumah cara pencegahan
penularan penyakit demam berdarah.

4
Lampiran I
pengertian
anak lamban belajar di kenal dengan istilah slow learning,backward,dull,atau
borderline. Anak lamban berbeda denggan anak yang mengalami retradasi mental ,under
achierver atau anak kesulitan belajar (learning disabled). Beberapa ahli
mengindentifikasi anak lamban belajar berdasarkan tingkat kecerdasan atau
keberhasulan IQ.
Cooter Jr, dan wiley (Nani Triani dan amir,2013) menjelaskan bahwa anak laban
beelajar adalah anak yang memiliki prestasi belajar renah atau sedikit di bawah rata-rata
anak normal pada salah satu seluruh area akademik dan mempunyai skor tes IQ antara
70-90
Mumpuniarti (2007) mengdentifikasi anak laban belajar sebagai anak yang
mempunyai IQ antara 70-89.berdasarkan skala intelegasi Wechsler
(Sugihartono,dkk.,2007) anak dengan IQ 70 sampai 89 termasuk bordline (70-79) dan
low everage atau dull (80-89).
Tingkat kecerdasan
Ana lisdiana (2012) menambahkan bahwa anak lamban belajar menglami hambatan
atau keterlambatan perkembangan mental. Fungsi intelektual anak lamban belajar di
bawah anak normal seusinya. Di sertai kekurangan kemampuan atau
ketidakmampuanbelajat menyesuaikan diri ,shingga membutuhkan pendidikan khusus.
Anak lamban membutuhkn waktu yng lebih lama dan berulang-ulang dalam
meyelesaikan tugas-tugas akademik maupun nonakademik. Anaklamban belajar sulit di
indentifikasi karena penampilan luarnya sama sperti anak normal dan dapat berfungsi
normal pada sebagian besar situasi.
Dari uraian tersebut dapat di simpulkan bahwa aak lamban belajar atau slow learners
adalah anak yang mengalami keterlambatan perkembanagan mental,serta memiliki
keterbatasan kemampuan belajar dan penyesuaian diri Karen IQ sedikit di bawah
normal yaitu 70 sampai 89 sehingga membutuhkan waktu yang lebih lama dan
berulang-ulang untukmyeeseuikan tugas-tugas akademik dan non akademik

Ciri-ciri slow learner

5
Paa umum anak yang lamban belajar adalah anak yang mempunyai kecerdasan di
bawah rata-rata,tetapi tidak sampai pada tahapan mbisil atau idiot. Anak yang lmban
beelaajar juga di sbeut dengan anak yang “submental” atau “mentaly retarted”. Gejaala-
gejala yang lamban belajar antara lain
1. Perhatiandan kosntrasi singkat
2. Reaksi lambat
3. Kemampuan terbetasan dalam menilai bahan yang
relaan
4. Kemampuan terbatas dalam mengerjakan hal-hal
yang abstrak dan menyimpulkan
5. Gagal mengenal unsur dalam situasi baru
6. Kelambanan dalam menghubungkan dan
mewujudkan ide dengan kata-kata
7. Belahar lambat dan mudah lupa
8. Berpandang sempit,tidak mampu mengaanalisa
mmecahkan masalah dan berfikir kritis
(Nurjan,dkk,2009)
Anak golongan lamban ini lebih banyak membutuhkan waktu yang lama dari
waktuperkiraan untuk anak-anak normal. Sebagai akibatnya anak-anak golongan ini
sering ketinggalan dalam belajar dan ini pula sebagai salah satu sebab tinggal kelas.
Dilihat dari tigkat kecerdasaran di bawah rata-rata. Anak golongan ini memelurkan
perhatian khusus. Anatara lain penempatan pada kelas-kels khusus atau pelajaran
tambahan dalam progam pengajaran remidal (supriyono,2008).

Factor-faktor penyebab anak lamban belajar


Beberapa ahli mengemukakan bahwa ada banyak factor yang dapat
menyebabkan anak lamban belajar. Desiningrum ( 2016) mengemukakan bahwa slow
learner pada anak bias terjadi karena beberapa factor diantaranya factor biokimia yang
dapat merusak otak, misalnya : zat pewarna makanan, pencemaran lingkungan, gizi
yang tidak memadai, dan pengaruh-pengaruh psikologis dan sisual yang merugikan
perkembangan anak.

6
Ramar dan kusuma (2006) mengemukakan beberapa factor yang menyebabkan
anak lamban belajar diantaranya:
a. Kemiskinan
Kemiskinan menciptakan kondisi dan kerentanan yang dapat menyebabkan anak
lamban belajar. Misalnya, kemiskinan dapat menganggu kesehatan dan
mengurangi kemampuan belajar anak.
b. Kecerdasan orang tua dan jumlah anggota keluarga
Orang tua yang tidak berkesempatan mendapatnkan pendidikan yang layak dan
jumlah anggota keluarga yang besar dapat menyebabkan anak lamban belajar
karena memiliki waktu belajar bersama dengan anak, dan memiliki keterbatasan
dalam memberikan fasilitas belajar anak, sehingga kesempatan anak untuk
meningkatkan kecepatan belajar hamper tidak ada.
c. Factor emosi
Anak lamban belajar mengalami masalah emosi berat dan berkepanjangan yang
menghambat proses pembelajaran. Masalah emosi ini menyebabkan anak
lamban belajar dan memiliki prestasi belajar yang rendah, hubungan
interpersonal yang buruk, dan konsep diri yang rendah.
d. Factor – factor pribadi
Factor pribadi yang dapat menyebabkan anak lamban belajar meliputi :
a) Kelainan fisik
b) Kondisi tubuh yang tersayang penyakit
c) Mengalami gangguan penglihatan,
pendengaran dan berbicara
d) Ketidakhadiran di sekolah
e) Kurang percaya diri

Lebih runic triani dan amir (2013) menjelaskan bahwa factor yang
menyebabkan terjadinya anak lamban belajar atau slow learner, factor-faktor
tersebut antara lain :
a. Factor prenatal ( sebelum lahir ) dan
generic

7
Perkembangan seorang anak dimulai dari sejak konsepsi atau
pembuahan. Seluruh bawaan biologis seorang anak yang berasal dari kedua
orang tuanya (berupa kromosom yang memecah diri menjadi anak tersebut.
Terjadi pila kelainan yang berhubungan dengan fisik maupun fungsi kecerdasan.
Selain dari kelainan kromosom, anak lamban belajar atau slow learner
juga dapat disebabkan adanya gangguan biokimia dalam tubuh, seperti
galactosemia dan phenylketonuria. Galactosemia adalah suatu gangguan
biokima dimana terdapat dedisiensi enzim yang dibutuhkan untuk metabolism
galaktosa yang layak. Sedangkan phenylketonuria adalah suatu gangguan
metabolism genetic, dimana oksidadi yang tidak lengkap dari asam amino yang
menyebabkan kerusanan otak.
Anak lahir dengan premature atau belum cukup waktu disinyalir juga
dapat melahirkan anak-anak lamban belajar karena organisme tubuh bayi yang
belum siap berfungsi secara maksimal sehingga terjadi keterlambatan dalam
proses perkembangan yang kurang.
1) Factor biologis non keturunan
Lamban belajar atau slow learner tidak hanya terjadi karena factor
genetic tetapi ada juga beberapanfaktor non-genetik, antara lain:
a) Obat-obatan
Pada ibu hamil tidak semua obat – obatan diminum karena ada
beberapa jenis obat yang apabila diminum dapat berakibat
merusak atau merugikan pada janin.
b) Keadaan gizi ibu yang buruk saat hamil
Ibu hamil harus mendapatkan gizi yang baik selama proses
kehamilan. Dengan demikian baik janin yang dikandung maupun
ibu hamil tersebut dapat hidup dengan sehat. Janin akan daapat
hidup dan berkembang dengan baik jika ibu yang
mengandungnya sehat. Bayi dalam kandungan akan mendapatkan
makan dari darah ibu melalui talu pusar. Sebaliknya, kekurangan
gizi pada sel- sel otak bayi seperti kekurangan asam folat, atau zat
akan berpengaruh dengan pembentukan sel-sel saraf.
c) Radiasi sinar X

8
Walaupun hanya radiasi x tidak diketahui secara jelas, radiasi
dapat mengakibatkan bermacam-macam gangguan pada otak dan
system tubuh lainya. Radiasi sinar X rawan terjadi pada saat usia
kehamilan muda kemudian berkurangg resikonya pada hamil tua.
d) Factor prenatal
Kondisi kekurangan oksigen saat proses kelahiran saat proses
persalian yang lama atau bermasalah akan menyebabkan transfer
oksigen ke otak bayi menjadi terlambat. Oleh karena itu untuk
mengantisipasi kondisi seperti ini, sebaiknya pada ibu hamil
memiliki alat lengkap.
e) Factor postnatal
Malnutrisi dan trauma fisik akibat jatuh atau kecelakaan, trauma
pada otak atau beberapa penyakit seperti mengintis dan
encephalis haru menjadi perhatian. Begitu juga dengan
lingkungannya yang ikut berperan sebagai penyebab terjadinya
slow learner. Karena stimulus yang salah, anak tidak dapat
berkembang secara optimal.
D. Karakteristik anak lamban belajar
Anak lamban belajar mempunyai

Anda mungkin juga menyukai