Anda di halaman 1dari 32

(PATOLOGI KLINIK)

www.medicalzone.org
Komunitas Mahasiswa Kedokteran

DAFTAR ISI

FOTO 1 NORMOBLAST .......................................................................................... 2


FOTO 2 ERITROSIT................................................................................................. 3
FOTO 3 DERET ERITROSIT.................................................................................... 4
FOTO 4 DERET ERITROSIT.................................................................................... 5
FOTO 5 DERET NETROFIL..................................................................................... 6
FOTO 6 DERET MONOSIT ...................................................................................... 7
FOTO 7 DERET BASOFIL ....................................................................................... 8
FOTO 8 EOSINOFIL................................................................................................. 9
FOTO 9 DERET LIMPOSIT...................................................................................... 10
FOTO 10 DERET TROMBOSIT ............................................................................... 11
FOTO 11 PLASMOSIT............................................................................................. 12
FOTO 12 LIMFOSIT ABNORMAL ........................................................................... 13
FOTO 13 ANEMIA MEGALOBLAS ......................................................................... 14
FOTO 14 ANEMIA DEFISIENSI BESI DAN ASAM FOLAT .................................... 15
FOTO 15 LEUKIMIA MELOBLAST AKUT .............................................................. 16
FOTO 16 LEUKIMIA PROMELOSIT AKUT............................................................. 17
FOTO 17 LEUKIMIA MELOMONOSIT AKUT.......................................................... 18
FOTO 18 LEUKIMIA MELOBLAST KRONIK .......................................................... 19
FOTO 19 LEUKIMIA GRANULOSIT KRONIK......................................................... 20
FOTO 20 LEUKIMIA LIMFOSIT KRONIK (LLK) ..................................................... 21
FOTO 21 LEUKEMIA LIMFOBLAST AKUT (LLA).................................................. 22
FOTO 22 LEUKEMIA BASOFIL KRONIK ............................................................... 23
FOTO 23 LEUKIMIA MINOSIT AKUT (LMoA) ........................................................ 24
FOTO 24 LEUKIMIA MEGAKARYOSIT KRONIK ................................................... 25
FOTO 25 TROMBOSITEMIA ESENSIAL ................................................................ 26
FOTO 26 NETROFIL ABNORMAL.......................................................................... 27
FOTO 27 ERITROLEKEMIA .................................................................................... 28
FOTO 28 MELOMA MULTIPEL............................................................................... 29
FOTO 29 LUPUS ERITEMATOSIS (LE).................................................................. 30
FOTO 30 TALASEMIA MAYOR............................................................................... 31

Atlas ini dibuat untuk teman-teman mahasiswa FK Unsri. Foto-foto diambil dari contoh
preparat laboratorium Patologi Klinik Unsri. Semoga bermanfaat (Nida)

1
Berukhuwah Menjawab Tantangan
Forum Ukhuwah Lembaga Dakwah Fakultas Kedokteran Se-Indonesia (FULDFK)
www.medicalzone.org
Komunitas Mahasiswa Kedokteran

FOTO 1

NORMOBLAST terdiri dari empat tahap (dari kiri ke kanan):


a. Pronormoblast: paling besar, sitoplasmanya biru, kromatinnya halus dan
nukleolusnya jelas tampak: (Rubriblast)
b. Normoblast basofil: sitoplasmanya biru, kromatinnya agak kasar, nukleolusnya
tidak selalu tampak: (Prorubricyt)
c. Normoblast polikrom: sitoplasmanya merah kebiruan (karena mengandung
haemoglobin), kromatinnya kasar, nukleolusnya tidak tampak: (Rubricyt)
d. Normoblast ortokrom: ukuran dan warna sitoplasmanya mendekati eritrosit,
kromatinnya kasar dan menunjukkan tanda piknosis: (Metarubricyt)
Dari pronormoblast sampai normoblast ortokrom terjadi empat kali mitosis. Normoblast
ortokrom tidak bermitosis lagi, melainkan menjadi retikulosit setelah intinya dilepas
keluar.

2
Berukhuwah Menjawab Tantangan
Forum Ukhuwah Lembaga Dakwah Fakultas Kedokteran Se-Indonesia (FULDFK)
www.medicalzone.org
Komunitas Mahasiswa Kedokteran

FOTO 2

ERITROSIT dalam arti yang luas terdiri dari retikulosit dan eritrosit yang sebenarnya.
Pada pewarnaan supravital dengan biru metilen, retikulosit tampak mengandung bintik
atau serabut.
KIRI: retikulosit, khas: serabut berwarna biru, ukuran lebih besar dari ukuran eritrosit
(yang tidak mengandung serabut biru)
TENGAH:eritrosit normal, berbentuk normal dengan bagian tengah yang tipis (kelihatan
pucat), ukuran semua hampir sama
KANAN: sferit, bentuk bulat, bagian tengahnya tidak pucat, ukuran biasanya
lebih kecil dari ukuran eritrosit normal (disebut mikrosferosit, seperti terlihat dalam
gambar). Sferosit terjadi karena penyusutan membaran yang berlangsung terus-
menerus, terutama ketika eritrosit masuk dalam limfa.

3
Berukhuwah Menjawab Tantangan
Forum Ukhuwah Lembaga Dakwah Fakultas Kedokteran Se-Indonesia (FULDFK)
www.medicalzone.org
Komunitas Mahasiswa Kedokteran

FOTO 3

DERET ERITROSIT, menampilkan tiga bentuk abnormal:


a. Ovalositosis → keabnormalan hereditar yang menyebabkan kelainan pada
membran eritrosit. Jika dalam hapusan darah ditemukan banyak ovalosit pada
tempat tertentu saja dan semua terletak teratur dengan sumbu panjang sejajar
dengan arah hapusan darah, ovalosit itu terjadi karena artefak.
b. Stomatosis → keabnormalan hereditary; kelainannya terjadi karena pada
membran sehingga eritrosit terlihat seperti mulut (stoma = mulut)
Kodositosis → (codocyte = target sel) ditemukan pada penderita talasemia (kelebihan
membrane disbanding isi sel) dan pada gangguan metabolisme lemak (kebanyakan
kolesterol dalam membran)

4
Berukhuwah Menjawab Tantangan
Forum Ukhuwah Lembaga Dakwah Fakultas Kedokteran Se-Indonesia (FULDFK)
www.medicalzone.org
Komunitas Mahasiswa Kedokteran

FOTO 4

DERET ERITROSIT, menunjukkan ovalo-stomatositosis (kiri) dan poikilositosis disertai


fragmentasi (kanan).
Ovalo-stomatositosis → dua keabnormalan hereditar yang terdapat pada satu
eritrosit. Kelainan ini dapat menyebabkan anemia hemolisis, seperti kasus pada gambar
ini. Perhatikan adanya anisositosis (tanda penting anemia hemolisis).
Poikilositosis → disertai fragmentasi terdapat pada berbagai keadaan yang merusak
keutuhan endotel pembuluh darah, pada protesa katup jantung dan jika terbentuk fibrin
dalam aliran darah sehingga secara mekanik merusak membrana eritrosit yang
menyentuhnya berulang-ulang.

5
Berukhuwah Menjawab Tantangan
Forum Ukhuwah Lembaga Dakwah Fakultas Kedokteran Se-Indonesia (FULDFK)
www.medicalzone.org
Komunitas Mahasiswa Kedokteran

FOTO 5

DERET NETROFIL, khas karena granulanya berwarna ungu pada pewarnaan


romanowsky.
a. Meloblas sitoplasmanya biru, tidak bergranula, kromatinnya sangat halus,
nukleolusnya tampak jelas.
b. Promelosit sitoplasmanya biru kemerahan, mengandung granula berwarna
ungu, intinya bulat dan besar, kromatinnya agak kadar, nukleolusnya dapat
tampak atau tidak
c. Melosit sitoplasmanya merah muda, mengandung granula spesifik, intinya
lonjong dan lebih kecil disbanding inti promelosit
d-e Metamelosit mudah dibedakan dengan melosit karena bentuk inti yang cekung
pada satu sisinya
f-g Batang intinya berbentuk batang, lurus atau bengkok kromatinnya kasar
h-j Segmen khas karena intinya bersegmen-segmen

6
Berukhuwah Menjawab Tantangan
Forum Ukhuwah Lembaga Dakwah Fakultas Kedokteran Se-Indonesia (FULDFK)
www.medicalzone.org
Komunitas Mahasiswa Kedokteran

FOTO 6

DERET MONOSIT, disebut juga sistem fagosit berinti satu untuk menggantikan nama
lama: sistem retikulo-endotelium. Deret monosit terdiri dari:
Monoblast (tidak ada dalam gambar, sukar dibedakan dengan meloblast), promonosit
(tiga sel di kiri atas), monosit (semua sel lainnya) dan makrofag (tidak ada pada gambar,
terdapat dalam jaringan).
Promonsit intinya oval berlekuk dangkal, terkadang mengandung nucleolus,
sitoplasma berwarna abu; jarang bermitosis (sel ketiga, profase awal).
Monosit khas karena intinya besar, berlekuk dalam pada satu sisinya, seperti bentuk
ginjal, sitoplasmanya abu kemerahan mengandung granula halus yang terisi enzim
proteolisis. Monosit keluar dari pembuluh darah, lalu tersebar di seluruh jaringan
menjadi makrofag.

7
Berukhuwah Menjawab Tantangan
Forum Ukhuwah Lembaga Dakwah Fakultas Kedokteran Se-Indonesia (FULDFK)
www.medicalzone.org
Komunitas Mahasiswa Kedokteran

FOTO 7

DERET BASOFIL, khas karena granula yang berwarna coklat tua sampai hitam,
tersebar tidak merata dan ada yang menaungi inti. Ada kalanya inti tidak jelas tampak
karena ‘tertutup’ oleh granula.
Granula basofil yang mudah larut dalam cairan fiksasi waktu pewarnaan: yang tinggal
tersisa hanya sebagian saja. Granula yang larut meninggalkan ‘bekas’ berupa vakkuo
dalam sitoplasma (tampak jelas pada sel di kiri bawah). Granula basofil kaya dengan
heparin, histamine, serotonin, dan bahan lain yang menyebabkan reaksi alergi. Bahan-
bahan ini keluar dari sel, jika basofil terangsang.

8
Berukhuwah Menjawab Tantangan
Forum Ukhuwah Lembaga Dakwah Fakultas Kedokteran Se-Indonesia (FULDFK)
www.medicalzone.org
Komunitas Mahasiswa Kedokteran

FOTO 8

EOSINOFIL, khas karena granula yang merah muda, sama besar dan tersebar merata
di seluruh sitoplasmamya; intinya tampak jelas karena tidak dinaungi oleh granula. Inti
eosinofil kebanyakan berlobus dua. Jika lobusnya lebih dari dua, lobus yang terletak di
tengah biasanya jauh lebih kecil.
Granula eosinofil kaya dengan bahan-bahan yang dapat menangkal bahan-bahan yang
ada dalam granula basofil, seperti: antihistamin, antiserotonin, dan lain-lain sehingga
dapat reaksi alergi. Dalam jaringan eosinofil bergerak dan mengumpul di tempat reaksi
alergi.

9
Berukhuwah Menjawab Tantangan
Forum Ukhuwah Lembaga Dakwah Fakultas Kedokteran Se-Indonesia (FULDFK)
www.medicalzone.org
Komunitas Mahasiswa Kedokteran

FOTO 9

DERET LIMPOSIT, terdiri dari limfoblast, prolimfosit, limfosit, dan plasmosit (khusus
untuk limfosit B).
Menurut ukurannya, limfosit dalam darah dibedakan menjadi limfosit kecil, limfosit
sedang, dan limfosit besar.
Limfosit kecil biasanya hanya tampak sebagian inti saja; sitoplasma sukar dilihat karena
sedikitnya (gambar kiri atas). Pada limfosit sedang (kiri bawah) dan pada limfosit besar
(satu sel di sebelah kanan) inti dan sitoplasmamya tampak jelas. Limfosit dalam darah
terutama (kira-kira 80%) adalah limfosit kecil, sisanya limfosit sedang dan besar.
Limfosit kecil umumnya berumur panjang, termasuk limfosit T dan mengalami resirkulasi
berulang kali. Limfosit R berfimgso, emgenal antigen dan limfosit B (termasuk plasmosit)
membentuk immunoglobulin.

10
Berukhuwah Menjawab Tantangan
Forum Ukhuwah Lembaga Dakwah Fakultas Kedokteran Se-Indonesia (FULDFK)
www.medicalzone.org
Komunitas Mahasiswa Kedokteran

FOTO 10

DERET TROMBOSIT, terdiri dari megakaryoblast, promegakaryosit, megakaryosit, dan


trombosit.
Megakaryosit terbentuk karena endomitosis dari sel yang lebih muda, sedangkan
trombosit terbentuk karena fragmentasi sitoplasma megakaryosit.
Megakaryoblast poliploid (dua sel di sebelah kiri); khas karena besarnya dank arena
sitoplasmanya berjurai-jurai tanpa granula.
Promegakaryosit (tidak ada dalam gambar) sudah terbentuk granula dalam
sitoplasmanya, biasanya mulai dibagian tepi.
Megakaryosit, intinya berlobus, sitoplasmanya merah muda sarat dengan granula yang
akan menjadi trobosit.
Trombosit, bagian tengahnya berwarna ungu tua bergranula, bagian tepinya merah
muda tanpa granula.

11
Berukhuwah Menjawab Tantangan
Forum Ukhuwah Lembaga Dakwah Fakultas Kedokteran Se-Indonesia (FULDFK)
www.medicalzone.org
Komunitas Mahasiswa Kedokteran

FOTO 11

PLASMOSIT, adalah tahap maturasi akhir dari limfosit B, aktif mensintesis dan
mensekresikan immunoglobulin; terdapat terutama dalam jaringan limfoid dan sumsum
tulang, jarang dalam darah.
Ciri utama: inti terletak menepi, sekitar inti tampak zona bening, dalam sitoplasma
sering terdapat vakuol; kadang-kadang masih dapat bermitosis (bawah-tengah, profase
awal). Tiap plasmosit hanya membentuk satu macam immunoglobulin saja.

12
Berukhuwah Menjawab Tantangan
Forum Ukhuwah Lembaga Dakwah Fakultas Kedokteran Se-Indonesia (FULDFK)
www.medicalzone.org
Komunitas Mahasiswa Kedokteran

FOTO 12

LIMFOSIT ABNORMAL, sering ditemukan pada infeksi virus, terutama pada


mononucleosis infeksiosa seperti pada gambar ini.
Keabnormalan morfologi limfosit dapat berupa monositoid, blastoid, dan plasmositoid.
Pada gambar tampak limfosit bergranula (kiri atas). Sel ini adalah NKC (Natural Killer
Cell) yang merupakan jenis sel tersendiri. NKC berperan penting pada infeksi virus dan
pada proses keganasan, karena dapat melisiskan sel yang terinfeksi virus dan sel yang
menjadi ganas.

13
Berukhuwah Menjawab Tantangan
Forum Ukhuwah Lembaga Dakwah Fakultas Kedokteran Se-Indonesia (FULDFK)
www.medicalzone.org
Komunitas Mahasiswa Kedokteran

FOTO 13

ANEMIA MEGALOBLAS, terutama disebabkan kekurangan asam folat, kadang-kadang


karena kurang vitamin B12.
Ciri khas yang tampak dalam gambar meliputi: ovalomakrositosis, anisositosis, dan
hipersegmentasi. Bandingkan ukuran eritrosit dengan ukuran limfosit yang tampak
dalam gambar. Anemia megaloblast karena kurang asm folat mudah terjadi karena
cadangan asam folat dalam tubuh sangat terbatas, berbeda dengan cadangan vitamin
B12 yang sangat besar (cukup 1-2 tahun).

14
Berukhuwah Menjawab Tantangan
Forum Ukhuwah Lembaga Dakwah Fakultas Kedokteran Se-Indonesia (FULDFK)
www.medicalzone.org
Komunitas Mahasiswa Kedokteran

FOTO 14

ANEMIA DEFISIENSI BESI DAN ASAM FOLAT, tampak pada morfologi eritrosit dan
netrofilnya. Eritrositnya yang hipokrom, mikrositosis dengan beberapa sel cerutu (cigar
cell) khas untuk anemia defisiensi Fe.
Kekurangan asam folat tampak pada netrofilnya yang menunjukkan hipersegmentasi
dan besar (pada gambar tampak batang yang besar dengan inti yang melengkung).
Gambaran makrositosis yang khas pada anemia kurang asam folat tidak tampak karena
pengaruh anemia kurang besi.
Objektif 40x, perhatikan tebaran mikrosit yang diselang-selingi sel cerutu yang
panjang; posisi eritrosit yang saling berjauhan, berhubungan dengan derajat
anemianya.
Objektif 100x, untuk melihat sel demi sel dengan lebih seksama (bandingkan
dengan gambar eritrosit normal dalam gambar nomor b).

15
Berukhuwah Menjawab Tantangan
Forum Ukhuwah Lembaga Dakwah Fakultas Kedokteran Se-Indonesia (FULDFK)
www.medicalzone.org
Komunitas Mahasiswa Kedokteran

FOTO 15

LEUKIMIA MELOBLAST AKUT, dengan diferensiasi; perhatikan ciri meloblast yang


tampak: sitoplasmanya biru tanpa granula, kromatinnya halus dan nukleolus tampak
jelas. Di kanan atas tampak sel leukemia yang mengadung batang Aeur. Di kanan
bawah dan atas tengah tampak sel leukemia berbentuk pelger_huet semu. Sel ini
adalah sel leukemia yang mencapai maturasi maksimum (segmena), tetapi mengalami
hipolobulasi dan hipogranulasi. Kromatinnya kasar bergumpal-gumpal.

16
Berukhuwah Menjawab Tantangan
Forum Ukhuwah Lembaga Dakwah Fakultas Kedokteran Se-Indonesia (FULDFK)
www.medicalzone.org
Komunitas Mahasiswa Kedokteran

FOTO 16

LEUKIMIA PROMELOSIT AKUT, menunjukkan sel leukemia (promelosit) mengalami


hipergranulasi dan kadang-kadang mengandung sejumlah batang Aeur yang
menggerombol (kanan). Granula yang kaya dengan enzim ini bertindak sebagai
troboplastin. Jika keluar dari sel yang mati dan lisis. Dengan demikian, terjadi koagulasi
dalam pembuluh darah yang selanjutnya menyebabkan trombosis dan atau perdarahan.
Kematian penderita sering kali berhubungan dengan gangguan hemostasis ini.

17
Berukhuwah Menjawab Tantangan
Forum Ukhuwah Lembaga Dakwah Fakultas Kedokteran Se-Indonesia (FULDFK)
www.medicalzone.org
Komunitas Mahasiswa Kedokteran

FOTO 17

LEUKIMIA MELOMONOSIT AKUT, dengan dua populasi sel leukemia dan monosit.
Kedua jenis sel ini dapat dibedakan degan jelas, jika hapusan darah diwarnai dengan
pewarnaan peroksidas, seperti gambar ini. Meloblast memberi reaksi positif kuat pada
sitoplasmanya dan tampak berwarna coklat kehijauan, sedangkan monosit tidak
bereaksi dan tampak sebagai lazimnya pada pewarnaan Ramonowsdy. Perbandingan
meloblast dengan monosit berbeda pada tiap penderita dan mungkin berbeda pada satu
penderita dalam kurun waktu yang berbeda. Hapusan darah dengan reaksi peroksida
dilanjutkan dengan giemsa.

18
Berukhuwah Menjawab Tantangan
Forum Ukhuwah Lembaga Dakwah Fakultas Kedokteran Se-Indonesia (FULDFK)
www.medicalzone.org
Komunitas Mahasiswa Kedokteran

FOTO 18

LEUKIMIA MELOBLAST KRONIK, dengan diferensiasi rendah, sel leukemia mirip


limfoblast. Biasanya pada leukemia ditemukan sel-sel yang tidak sama besarnya,
terutama intinya, seperti tampak pada gambar. Hal ini disebabkan oleh keaktifan sel
leukemia dalam prolifrasi. Sel yang sedang aktif mensintesis DNA akan mengalami
pembesaran inti. Makin banyak pembentukan DNA, makin besar intinya. Sel leukemia
yang sedang istirahat tampak seperti limfosit kecil; intinya relatif besar dan sitoplasma
hanya sedikit saja.

19
Berukhuwah Menjawab Tantangan
Forum Ukhuwah Lembaga Dakwah Fakultas Kedokteran Se-Indonesia (FULDFK)
www.medicalzone.org
Komunitas Mahasiswa Kedokteran

FOTO 19

LEUKIMIA GRANULOSIT KRONIK, sel leukemia terdiri dari deret netrofil dengan
berbagai tahap maturasi. Pada beberapa kasus sel leukemia juga meliputi deret basofil
dan eosinofil (bercampur); kadang-kadang basofil atau eosinofil yang dominant dan
disebut leukemia basofil/eosinofil kronik. Pada gambar tampak satu meloblast dan satu
netrofil berinti dua. Sel ini adalah sel leukemia yang mengalami maturasi (menjadi
segmen), tetapi mengalami mitosis yang tidak sempurna. Hal ini sering terjadi pada
leukemia. Jika stadium penyakit berlanjut, jumlah meloblast dan sel muda lainnya naik
dan akhirnya didominasi oleh meloblast.

20
Berukhuwah Menjawab Tantangan
Forum Ukhuwah Lembaga Dakwah Fakultas Kedokteran Se-Indonesia (FULDFK)
www.medicalzone.org
Komunitas Mahasiswa Kedokteran

FOTO 20

LEUKIMIA LIMFOSIT KRONIK (LLK), sel leukemia terdiri dari limfosit kecil yang sudah
matur; biasanya limfosit B, kecuali pada beberapa pulau di Jepang, kebanyakan limfosit
T. sel leukemia mudah pecah dan dalam hapusan darah tampak seperti bercak disebut
sel penyet. Ada kalanya sel penyet demikian banyaknya sehingga mendominasi
pandangan. Leukemia limfosit kronik sering sukar dibedakan dengan limfoma karena
pada stadium akhir sel limfoma juga menyebar dalam aliran darah (keutuhan jaringan
limfoid sudah terganggu). Limfoma, biasanya bermula dalam jaringan limfoid,
sedangkan LLK bermula dari sumsum tulang.

21
Berukhuwah Menjawab Tantangan
Forum Ukhuwah Lembaga Dakwah Fakultas Kedokteran Se-Indonesia (FULDFK)
www.medicalzone.org
Komunitas Mahasiswa Kedokteran

FOTO 21

LEUKEMIA LIMFOBLAST AKUT (LLA), sel leukemia terdiri dari limfoblast dengan ciri:
sitoplasma tampak samar-samar, karena sel hampir terisi penuh oleh inti; intinya jarang
mengandung nucleolus dan jika ada, tampak samara-samar (berbeda dengan nucleolus
pada meloblast). LLA lebih sering ditemukan pada anak-anak. Sel leukemia dapat terdiri
dari deret sel nul (bukan limfosit T maupun B), deret limfosit T dan deret limfosit B.

22
Berukhuwah Menjawab Tantangan
Forum Ukhuwah Lembaga Dakwah Fakultas Kedokteran Se-Indonesia (FULDFK)
www.medicalzone.org
Komunitas Mahasiswa Kedokteran

FOTO 22

LEUKEMIA BASOFIL KRONIK, kelanjutan dari leukemia granulosit kronik. Perhatikan


populasi sel leukemia yang terdiri dari basofil dan segmen. Di samping itu perhatikan
pula morfologi eritrosit yang cenderung poikilositosis. Hal ini mungkin ada hubungannya
dengan kerusakan struktur sumsum tulang yang mengarah pada melofibrosis.

23
Berukhuwah Menjawab Tantangan
Forum Ukhuwah Lembaga Dakwah Fakultas Kedokteran Se-Indonesia (FULDFK)
www.medicalzone.org
Komunitas Mahasiswa Kedokteran

FOTO 23

LEUKIMIA MINOSIT AKUT (LMoA), sel leukemia mencapat tahap maturasi sampai
monosit. Ciri khas monosit jelas tampak pada gambar. Pada reaksi peroksidas ini jelas
tampak semua sel adalah peroksidas negative, kecuali satu (kanan bawah) yang positif
lemah; sel ini mungkin monoblast atau promonosit yang memang kadang-kadang
bereaksi positif lemah. Pada penderita LMoA sering terjadi pembengkakan dan
pendarahan gusi karena infiltrasi dari sellekemia yang sudah matur (monosit). Granula
monosit kaya dengan lezozim yang jika keluar dapat merusak glomeruli dan tubuli
karena terfiltrasi dan terkonsentrasi di tempat itu.

24
Berukhuwah Menjawab Tantangan
Forum Ukhuwah Lembaga Dakwah Fakultas Kedokteran Se-Indonesia (FULDFK)
www.medicalzone.org
Komunitas Mahasiswa Kedokteran

FOTO 24

LEUKIMIA MEGAKARYOSIT KRONIK, ditandai dengan gambaran trombositemia


esensial ditambah dengan kehadiran megakaryosit dan sel yang lebih muda seperti
promegakaryosit dan megakaryoblast, seperti tampak pada gambar.

25
Berukhuwah Menjawab Tantangan
Forum Ukhuwah Lembaga Dakwah Fakultas Kedokteran Se-Indonesia (FULDFK)
www.medicalzone.org
Komunitas Mahasiswa Kedokteran

FOTO 25

TROMBOSITEMIA ESENSIAL, ditandai dengan peningkatan jumlah trombosit dalam


darah. Biasanya 1 juta/mm3 disertai dengan trombosit raksasa. Kadang-kadang dapat
ditemukan inti megakaryosit dalam hapusan darah 9tidak ada dalam gambar).
Trombositemia esensial dapat dianggap tahap awal atau bentuk lain dari leukemia
megakaryosit kronik.

26
Berukhuwah Menjawab Tantangan
Forum Ukhuwah Lembaga Dakwah Fakultas Kedokteran Se-Indonesia (FULDFK)
www.medicalzone.org
Komunitas Mahasiswa Kedokteran

FOTO 26

NETROFIL ABNORMAL, dapat ditemukan pada berbagai keadaan seperti melodi


splasia dan anemia megaloblast. Keabnormalannya meliputi bentuk inti dan ukurannya.
Netrofil dengan hipersegmentasi dan berukuran besar (kanan bawah) disebut
makropolisit, sering tampak pada gambar, biasanya berhubungan dengan gangguan
sintesis DNA dan gangguan pada waktu mitosis.

27
Berukhuwah Menjawab Tantangan
Forum Ukhuwah Lembaga Dakwah Fakultas Kedokteran Se-Indonesia (FULDFK)
www.medicalzone.org
Komunitas Mahasiswa Kedokteran

FOTO 27

ERITROLEKEMIA, menunjukkan dua populasi sel leukemia, monosit dan eritroblast.


Seperti pada gambar eritroblast pada jenis leukemia ini menunjukkan gangguan
morfologi berupa: megaloblastoid, lobulasi inti dan multinukleasi. Perbandingan jumlah
monosit dengan eritroblast berbeda pada tiap penderita dan bahkan berubah-ubah
dalam satu penderita pada waktu yang berbeda. Biasanya pada stadium akhir,
eritrolekemia berkembang menjadi leukemia meloblast akut atau melomonosit akut.
Eritrolekemia dapat terdiri dari unsur:
Eritroblast + meloblast
Eritroblast + meloblast + monosit
Eritroblast + monosit

28
Berukhuwah Menjawab Tantangan
Forum Ukhuwah Lembaga Dakwah Fakultas Kedokteran Se-Indonesia (FULDFK)
www.medicalzone.org
Komunitas Mahasiswa Kedokteran

FOTO 28

MELOMA MULTIPEL, sel meloma umumnya besar sekali karena sitoplasmammya


sarat dengan immunoglobulin. Pada sel meloma, sifat umum plasmosit masih jelas
tampak: letak inti menepi, sitoplasma sering tampak vakuol. Sel meloma terutama
terdapat dalam sumsum tulang, jarang dalam darah. Sel meloma dapat dibagi menjadi
dua fraksi: fraksi yang aktif membentuk immunoglobulin (seperti jelas pada gambar) dan
fraksi yang aktif berproliferalisasi. Fraksi ini tampak seperti limfosit, sukar dibedakan
dengan limfosit normal dan jumlahnya sedikit sekali, hanya beberapa persen. Coba
perhatikan apakah kedua fraksi itu ada dalam gambar?

29
Berukhuwah Menjawab Tantangan
Forum Ukhuwah Lembaga Dakwah Fakultas Kedokteran Se-Indonesia (FULDFK)
www.medicalzone.org
Komunitas Mahasiswa Kedokteran

FOTO 29

SEL LUPUS ERITEMATOSIS (LE), merupakan tanda klasik dari penyakit lupus
eriematosis; biasanya disertai pembentukan roset. Sel LE terbentuk dari netrofil yang
telah memfagosit inti netrofil yang sudah mati dan mengalami dekomposisi. Untuk
pembentukan sel LE invitro harus ada: antibody terhadap intik, netrofil yang sudah mati
dan netrofil yang masih hidup. Antibody ada dalam serum penderita, netrofil yang mati
dan yang masih hidup terdapat pada waktu inkubasi. Kadang-kadang monosit dan
eosinofil dapat juga membentuk sel LE. Pada gambar tampak sel LE dan roset yang
khas.

30
Berukhuwah Menjawab Tantangan
Forum Ukhuwah Lembaga Dakwah Fakultas Kedokteran Se-Indonesia (FULDFK)
www.medicalzone.org
Komunitas Mahasiswa Kedokteran

FOTO 30

TALASEMIA MAYOR, menunjukkan gambaran eritrosit yang khas. Leptositosis


(leptocyte = sel tipis) disertai banyak sel target, sel berkerut, fragmentasi dan
tormoblastosis. Butir Howell Jolly dapat ditemukan dalam eritrosit atau normoblast
(dalam gambar, dua eritrosit mengandung butir H-J). Perubahan di atas akan
bertambah hebat setelah penderita displenektomi, seperti kasus ini. Tampaknya dalam
keadaan tanpa limfa normoblast dan eritrosit yang abnormal dapat bertahan lebih lama
dalam darah, sehingga jumlahnya meningkat.

31
Berukhuwah Menjawab Tantangan
Forum Ukhuwah Lembaga Dakwah Fakultas Kedokteran Se-Indonesia (FULDFK)

Anda mungkin juga menyukai