Anda di halaman 1dari 7

OKSITOSIN, KEBIDANAN, VOL. 1, NO.

1, FEBRUARI 2014: 1 - 7

HUBUNGAN PENDAMPINGAN SUAMI DENGAN LAMA KALA I


FASE AKTIF

CORRELATION OF HUSBAND MENTORING WITH DURATION OF


FIRST STAGE ACTIVE PHASE

Fitriani1*), Neny Yuli Susanti1, Khairul Anwar1


1
Akademi Kebidanan Ibrahimy Sukorejo Situbondo
*)
Email : fitriannyshonhaji@yahoo.co.id

ABSTRAK

Kehadiran suami saat persalinan mengurangi tingkat kecemasan ibu bersalin sehingga bisa
menjadi terapi non-farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri persalinan yang merupakan faktor resiko
terjadinya partus lama. Partus lama merupakan resiko terjadinya kematian ibu saat dan pasca persalinan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pendampingan suami dengan lama kala I fase
aktif dengan subjek penelitian yaitu ibu hamil yang sedang melahirkan di Bidan Praktik Swasta
wilayah Puskesmas Panji Kabupaten Situbondo. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan
rancangan cross sectional. Metode sampling yang digunakan yaitu accidental sampling dengan jumlah
responden 60 ibu bersalin. Teknik pengambilan data dengan instrumen checklist dan partograf.
Selanjutnya pengolahan dan analisa data menggunakan uji statistik yaitu chi square dengan tingkat α
= 0,05. Berdasarkan hasil analisis data dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ada
hubungan yang sangat signifikan (p = 0,000) sehingga h0 ditolak yang artinya ada hubungan antara
pendampingan suami dengan lama kala 1.

Kata Kunci : Pendampingan Suami, Kala I Fase Aktif

ABSTRACT

Husband's presence when childbirth reduce maternal anxiety levels so it can be non-
pharmacological therapy to reduce the pain of childbirth with is a risk factor that led to prolonged
labor.Prolonged labor is a risk of maternal death and postpartum.This study aims to determine the
relation between mentoring husband with duration of first stage active phase with the research subjects
were pregnant women who gave birth in private practice midwives of health care community in Panji
Situbondo District.This research is quantitative research with cross sectional design.The sampling
method used is accidental sampling by the number of respondents 60 maternals. Data retrieval
techniques w i t h instruments partograf and checklist. Data analysis using statistical chi square test with
level α=0.05 level.The results of data analysis in this research it can be concluded that there was a
significant relation (p = 0.000). It showed that h0 rejected,which means there is relation between
mentoring husband with duration of first stage.

Keywords: Husband Mentoring, First Stage Active Phase

PENDAHULUAN perubahan besar pada ibu, baik secara


Persalinan adalah proses alamiah fisiologis dan psikologis (Rohani, 2011).
dimana terjadi dilatasi serviks, keluarnya Seorang ibu bersalin normal harus melalui
janin, plasenta dan membran dari dalam tahap-tahap dalam persalinan, mulai
rahim melalui jalan lahir yang pembukaan serviks dari pembukaan 1
memungkinkan adanya rangkaian sampai lengkap. Fase yang sangat
1
2 OKSITOSIN, KEBIDANAN, VOL. 1, NO. 1, FEBRUARI 2014: 1 - 7

mengkhawatirkan dalam persalinan yaitu Indonesia sebanyak 307/ 100.000 kelahiran


fase pembukaan lengkap sampai dengan hidup. Tahun 2007, sebanyak 228/100.000
lahirnya bayi. Fase ini disebut juga kelahiran hidup, sedangkan laporan terakhir
dengan kala pengeluaran atau keluarnya AKI menjadi 122/100.000 kelahiran hidup.
bayi dari uterus melalui vagina. Lamanya Hal ini masih jauh dari target pemerintah
yaitu tahun 2014 AKI 110/100.000
persalinan pada primigravid dan kelahiran hidup dan dari target
multigravida berbeda-beda yaitu kala II millennium development goals (MDG’s)
primigravida 1 jam dan multigravida ½ pada tahun 2015 yaitu 102/100.000 kelahiran
jam (Sumarah, 2009). Menjelang hidup, sedangkan angka kematian bayi tahun
persalinan, banyak hal yang 2005 sebanyak 35/1000 kelahiran hidup.
mengkhawatirkan muncul dalam pikiran Dalam rentang 2002-2007 AKB tidak pernah
ibu, seperti takut bayi cacat, takut harus mengalami penurunan (Mubarak, 2012).
operasi dan takut persalinan lama Wilayah Jawa Timur pada tahun
(Komalasari, 2004). Kehadiran suami 2003 memiliki angka kematian ibu yang
dalam persalinan merupakan salah satu tergolong tinggi bahkan mencapai
bagian dari asuhan sayang ibu yang setengah lebih angka kematian nasional
merujuk pada kebutuhan ibu bersalin. yaitu sebanyak 307/100.000 kelahiran
Kehadiran suami ditujukan untuk hidup, dari jumlah tersebut di Jawa
mengurangi tingkat kecemasan ibu Timur sebanyak 168/100.000 kelahiran
bersalin sehingga menjadi terapi non hidup. Pada tahun 2010 terdapat
farmakologis untuk mengurangi nyeri penurunan sebanyak 101/100.000
persalinan yang merupakan faktor resiko kelahiran hidup sedangkan angka
mendorong terjadinya partus lama. Partus kematian bayi (AKB) tahun 2005
lama dapat menjadi resiko kematian ibu sebanyak 35/1000 kelahiran hidup
saat dan pasca-persalinan. (Dinkes Provinsi Jawa Timur, 2008).
Banyak faktor yang menjadi Menurut data dari Dinas Kesehatan
penyebab utama kematian ibu di Situbondo selama dua tahun terakhir
Indonesia yaitu perdarahan (45,2%), jumlah kematian ibu rata-rata sebanyak
infeksi (9,6%), eklamsi (12,9%), partus 168 orang, pada tahun 2010 angka
lama (9,1%) dan komplikasi abortus kematian bayi rata-rata sebanyak 15
(11,1%). Sementara penyebab kematian orang. Namun, pada tahun 2011
bayi adalah asfiksia, infeksi, hipotermi mengalami peningkatan jumlah AKI rata-
dan berat badan lahir rendah (Mubarak, rata sebanyak 212 orang dan AKB rata-
2012). Keberhasilan dari proses rata sebanyak 20 orang. Menurut data dari
persalinan tersebut dipengaruhi oleh 5 P Puskesmas Panji pada tahun 2011 terdapat
(power, passage, passenger, psikologis kematian ibu sebanyak tiga orang yang
dan penolong). Ibu bersalin yang tidak disebabkan karena perdarahan dan infeksi,
didampingi suami pada faktor psikologis serta kematian bayi sebanyak 21 bayi
memungkinkan terjadi gangguan seperti yang disebabkan asfiksia, berat badan
cemas dan khawatir dalam persalinannya, lahir rendah, dan infeksi (Dinkes
jika terus berlanjut akan mengakibatkan Situbondo, 2011).
kontraksi uterus menurun sehingga Pemerintah Indonesia dalam
persalinan lama dan bisa terjadi rangka menurunkan angka kematian ibu
perdarahan serta kematian pada ibu dan merancangkan program making
bayi. pregnancy safer (MPS) dan gerakan
Angka kematian ibu (AKI) saat sayang ibu (GSI). Persalinan
persalinan di Indonesia masih tinggi merupakan strategi sektor kesehatan
dibandingkan dengan AKI Negara-Negara secara fokus pada perencanaan dan
ASEAN lainnya. Pada tahun 2003, AKI
OKSITOSIN, KEBIDANAN, VOL. 1, NO. 1, FEBRUARI 2014: 1 - 7 3

pendekatan yang sistematis dan terpadu. METODE PENELITIAN


Strategi gerakan sayang ibu adalah Jenis penelitian ini adalah
membangun kemitraan efektif melalui analitik korelasional dengan rancangan
pendekatan keluarga dalam upaya penelitian cross sectional. Lokasi
melibatkan suami dalam peran SIAGA penelitian di Bidan Praktik Swasta
(Siap, Antar dan Jaga). Salah satunya Wilayah Puskesmas Panji Kabupaten
dengan menetapkan keterlibatan suami Situbondo. Populasi pada penelitian ini
dan keluarga dalam kehamilan dan adalah semua ibu bersalin di BPS
persalinan (Mubarak, 2012). wilayah Puskesmas Panji Kabupaten
Adanya pendampingan keluarga Situbondo pada bulan Maret sampai bulan
(suami) dalam persalinan dan dukungan April tahun 2013. Besar sampel adalah 60
psikologi sehingga dapat membantu orang ibu bersalin yang dilakukan secara
kelancaran proses persalinan (Sumarah, accidental sampling. Variabel bebas
dkk. 2009). Di BPS Puskesmas Panji dalam penelitian ini adalah pendampingan
pada bulan Agustus 2012, ditemukan 10 suami, sedangkan variabel terikat adalah
ibu inpartu,masing-masing lama lama kala I fase aktif. Teknik
persalinannya berbeda-beda, lima ibu Pengumpulan data dengan cara
inpartu didampingi suaminya lebih melakukan observasi pada ibu bersalin
singkat persalinannya dan empat orang menggunakan cheklist yang digunakan
yang tidak didampingi suaminya proses untuk mengambil data pendampingan
persalinannya lambat dan dua ibu suami dan menggunakan lembar partograf
inpartu yang tidak didampingi untuk mengetahui lama persalinan.
suaminya mengalami persalinan lama. Teknik analisis data menggunakan
Partus lama merupakan penyumbang pendekatan statistik chi square.
kematian ibu (Prawirohardjo, 2007).
Untuk mengurangi partus lama tersebut, HASIL DAN PEMBAHASAN
program asuhan sayang ibu memiliki Berdasarkan hasil uji statistik
peran strategis untuk mengurangi stress didapatkan hasil sebagaimana dalam tabel
dan kecemasan pada saat persalinan. 1:
Salah satu implementasi dari program Tabel.1. Distribusi Frekuensi
sayang ibu adalah pendampingan suami Pendampingan Suami di BPS
pada saat persalinan. Wilayah Puskesmas Panji
Penelitian ini dimaksudkan untuk Kecamatan Panji Kabupaten
mengetahui hubungan antara Situbondo Tahun 2013
pendampingan Suami dengan lama kala I Pendampingan Frekuensi Persentase
fase aktif. Apakah pendampingan suami Suami (N) (%)
pada saat persalinan memiliki hubungan Didampingi 50 83,3
dengan lama kala I fase aktif, dengan Tidak 10 16,7
begitu akan diketahui manfaat dari Didampingi
program sayang ibu melalui Total 60 100
pendampingan suami. Berdasarkan tabel 1 menunjukkan
bahwa dari 60 ibu bersalin, 50 atau 83,3%
persalinannya didampingi oleh suami.
4 OKSITOSIN, KEBIDANAN, VOL. 1, NO. 1, FEBRUARI 2014: 1 - 7

Dan distribusi frekuensi lama persalinan Berdasarkan tabel 2 menunjukkan bahwa


kala I fase aktif sebagaimana tabel 2. dari 60 ibu bersalin didapatkan
Tabel.2. Distribusi Frekuensi Lama mayoritas lama persalinan kala I fase
Persalinan Kala I Fase Aktif Di aktif dengan normal yaitu sebesar 50
BPS Wilayah Puskesmas Panji atau 83,3%.
Kecamatan Panji Kabupaten Hasil tabulasi silang hubungan
Situbondo Tahun 2013 antara variabel pendampingan dan
Kala I Frekuensi Persentase variabel lama persalinan sebagaimana
Fase Aktif (N) (%) tabel 3 berikut :
Normal 50 83,3
Lama 10 16,7
Total 60 100

Tabel 3 Hubungan antara Pendampingan Suami dengan Lama Persalinan Kala I Fase
Aktif di BPS Wilayah Puskesmas Panji Kabupaten Situbondo Tahun 2013
Lama Kala I Fase Aktif
Pendampingan Total
Normal Lama (%) Pvalue
Suami (%) (%) (N)
(N) (N)
Didampingi 48 80 2 3,3 50 83,3 0,000
Tidak didampingi 2 3,3 8 13,3 10 16,3
Jumlah 50 83,3 10 16,6 60 100 0.000

Hasil uji statistik chi square menunjukkan mengedan secara efektif saat relaksasi, 2)
bahwa asymp. sig.(2-sided) lebih kecil mengatur nafas ibu, dengan cara
dari level of significant α 0.05 (p<0.05) membimbing ibu mengatur nafas saat
yaitu (0,000<0,05). Maka dengan kontraksi dan beristirahat, 3) memberikan
demikian H0 ditolak dan H1 diterima asuhan tubuh, dengan menghapus keringat
yang menunjukkan bahwa ada hubungan ibu, memegang tangan, memberikan
antara pendampingan suami dengan lama pijatan, mengelus ibu dengan lembut, 4)
kala 1 fase aktif. memberi informasi kepada ibu tentang
Pendampingan suami adalah kemajuan persalinan, 5) menciptakan
suami yang mendampingi atau menemani suasana kekeluargaan dan rasa aman, 6)
istri dalam proses persalinan (Komalasari, membantu ibu ke kamar mandi, 7)
2005). Dukungan seorang pendamping memberi cairan dan nutrisi sesuai
pada saat persalinan berfungsi keinginan ibu, 8) memberikan dorongan
mengurangi rasa sakit, membuat waktu spiritual denga ikut berdoa dan 9)
lebih singkat, dan menurunkan memberi dorongan semangat mengedan
kemungkinan persalinan dengan operasi saat kontraksi serta memberi pujian atas
serta ibu bersalin memiliki rasa percaya kemampuan ibu saat mengedan.
diri. Adapun dukungan yang diberikan Suami dikatakan mendampingi
oleh pendamping berupa dukungan fisik istri saat persalinan yaitu suami
dan psikologis adalah sebagai berikut : memberikan semua asuhan fisik dan
1) mengatur posisi ibu, dengan psikologi yang dibutuhkan saat
membantu ibu tidur miring atau sesuai persalinan secara terus menerus dimulai
dengan keinginan ibu di sela-sela dari persalinan kala I fase aktif atau dari
kontraksi dan mendukung posisi ini agar pembukaan 4 sampai pembukaan 10.
Diantara dari 60 orang ibu bersalin,
OKSITOSIN, KEBIDANAN, VOL. 1, NO. 1, FEBRUARI 2014: 1 - 7 5

sebanyak 50 suami mendampingi dan 10 persalinan. Lama persalinan kala I fase


orang tidak mendampingi. Suami yang aktif berlangsung selama 6-7 jam yang
mendampingi dari 50 ibu inpartu meliputi fase akselerasi, fase dilatasi, dan
menimbulkan efek positif terhadap fase deselerasi. Fase akselerasi adalah
persalinan dalam arti menperlancar proses fase pembukaan serviks 3 cm menjadi 4
persalinan dan memberikan rasa nyaman, cm dan terjadi dalam waktu 2 jam. Fase
aman, dan semangat sehingga persalinan dilatasi adalah fase dalam waktu 2 jam
berjalan normal. Sedangkan dari 10 ibu pembukaan berlangsung sangat cepat, dari
inpartu yang tidak didampingi suami 4 cm menjadi 9 cm. Dan fase deselerasi
persalinannya lama. Lamanya persalinan yaitu pembukaan dari 9 cm menjadi
dari 10 ibu inpartu karena suami dalam lengkap lamanya 2 jam. Fase-fase
mendampingi tidak secara terus menerus tersebut sering dijumpai pada
dan juga tidak memberikan asuhan primigravida maupun multigravida, akan
fisik dan psikologi seperti tidak tetapi pada multigravida fase aktif dan
memberi informasi kepada ibu tentang fase deselerasi terjadi lebih pendek
kemajuan persalinan, tidak menciptakan (JNPK- KR, 2008 & Manuaba, 2009).
suasana kekeluargaan dan rasa nyaman, Ada sebanyak 50 ibu bersalin
dan tidak memberikan dorongan semangat dengan persalinan normal baik dengan
mengedan saat kontraksi. status maternal primigravida dan
Dari hasil penelitian menunjukkan multigravida memiliki lama persalinan
bahwa pendampingan dan pemberian berkisar empat sampai enam jam yang
dukungan yang didapatkan berupa mayoritas saat persalinan ibu didampingi
kehangatan, kepedulian, maupun suaminya. Kehadiran suami tersebut
ungkapan empati menimbulkan keyakinan memberikan rasa nyaman, aman,
yaitu ibu merasa dicintai dan semangat, dan membesarkan hati ibu
diperhatikan. Dan hal ini sesuai sehingga ibu merasa percaya diri dan hal
sebagaimana menurut Rohani (2011) itu memperlancar proses persalinan.
bahwa ibu inpartu membutuhkan asuhan Sedangkan 10 ibu bersalin dengan
fisik dan psikologi sehingga persalinanya persalinan lama yang berkisar lebih dari
berjalan normal. enam jam kebanyakan ibu dengan status
Faktor-faktor yang mempengaruhi maternal primigravida yang tidak
persalinan yaitu: power, passage, didampingi suaminya dan tidak
passanger, posisi dan psikologis diberikan sebagian asuhan fisik dan
(Mochtar, 2001). Hal tersebut dapat psikologi sesuai kebutuhan ibu bersalin
dibuktikan dengan beberapa hasil sehingga hal itu menimbulkan
penelitian sebelumnya yang menunjukkan kekhawatiran dan kecemasan yang
bahwa stabilitas emosi merupakan bagian berakibat pada kontraksi ibu menurun
dari faktor psikis ibu bersalin dapat dan menyebabkan persalinan lama.
mempengaruhi nyeri persalinan. Di Salah satu faktor kecemasan disini
samping itu ketakutan akan operasi bayi juga disebabkan oleh nyeri kontraksi yang
lahir cacat menyebabkan masalah dialami ibu. Menurut Bonika dan
psikologis baru. Ketika ibu kala 1 Chadwick, nyeri persalinan pada kala I
merasakan nyeri kontraksi, maka terdapat diakibatkan oleh dilatasi serviks dan
kecenderungan mulai putus asa akan segmen bawah rahim uterus dan distensi
kemampuannya untuk menyelesaikan korpus uteri. Intensitas nyeri selama kala
tahapan persalinannya dengan baik. ini diakibatkan oleh kekuatan kontraksi
Sehingga psikologis ibu terganggu dan dan tekanan yang dibangkitkan. Nyeri ini
berpengaruh pada normal dan lamanya bisa bertambah ataupun malah semakin
6 OKSITOSIN, KEBIDANAN, VOL. 1, NO. 1, FEBRUARI 2014: 1 - 7

nyeri bila terjadi kekhawatiran atau dijelaskan bahwa masih banyak faktor
kecemasan pada ibu. Nyeri dapat yang mempengaruhi lama persalinan,
menyebabkan cemas ataupun sebaliknya selain pendampingan persalinan.
karena cemas dapat menambah intensitas Meskipun kehadiran suami merupakan
nyeri. salah satu kebutuhan ibu bersalin akan
Nyeri atau cemas ini akan tetapi terdapat empat kebutuhan ibu
mengakibatkan stress yang berdampak bersalin yang harus dipenuhi.
pada peningkatan aktifitas saraf otonom Faktor-faktor yang mempengaruhi
sehingga dapat terjadi peningkatan pendampingan suami dalam persalinan
pelepasan ketokolamin maternal yang yaitu umur, sosial (pekerjaan), dan
pada akhirnya dapat menyebabkan pendidikan. Dukungan seorang
penurunan aliran darah uterus. Sebagai pendamping (suami) pada saat persalinan
salah satu efek samping peningkatan berfungsi mengurangi rasa sakit,
kadar adrenalin adalah penurunan aktifitas membuat waktu lebih singkat dan ibu
uterus yang dapat menyebabkan bersalin memiliki rasa percaya diri, dan
persalinan pada lama kala I. Penjelasan menurunkan kemungkinan persalinan
ini diperkuat oleh suatu hasil studi dengan operasi. Pada 10 ibu bersalin yang
Chapman (2006) bahwa respon stress tidak didampingi suaminya persalinannya
merupakan faktor pertama terjadinya lama yaitu sebanyak 8 orang dan
partus lama sedangkan presentasi/ posisi persalinannya normal sebanyak 2 orang.
janin, CPD, pembatasan mobilitas dan Pada 8 orang ibu bersalin yang
postur setengah berbaring, puasa ketat, persalinannya lama adalah ibu bersalin
analgesia dan paling jarang penyebab dengan status maternal primigravida atau
fisik. ibu yang pertama kali hamil, karena
Pada dasarnya, pilihan suami tidak mendampingi secara terus
pendamping persalinan biasanya menurus dan tidak memberikan dukungan
bervariasi, yang dimaksud adalah ibu, fisik dan psikologis saat persalinan
kakak atau bahkan tenaga kesehatan psikologis ibu terganggu yaitu ibu merasa
(penolong). Akan tetapi dewasa ini, takut dan cemas tentang kelancaran
banyak ibu bersalin yang memilih suami persalinannya sehingga berakibat pada
mereka untuk menemani proses kontraksi uterus yang menurun dan
persalinan mereka. Hasil studi Wibowo menyebabkan persalinan lama. Sedangkan
terhadap 100 sampel menemukan bahwa dua ibu bersalin yang persalinannya
89 % istri ingin didampingi oleh normal keduanya dalan ibu bersalin
suaminya saat bersalin. Selain itu juga dengan status maternal multigravida atau
didukung oleh sebuah penelitian yang ibu yang pernah melahirkan atau pernah
dilakukan Suwarni (2006) mengenai mendapat pengalaman bersalin
hubungan antara dukungan suami dengan sebelumnya.
kestabilan emosi dalam menghadapi Dari 50 orang ibu yang
proses persalinan dengan 60 sampel ibu didampingi suaminya saat bersalin
hamil mendapatkan hasil bahwa adanya persalinannya normal sebanyak 48 orang
hubungan positif yang signifikan antara dan dua orang persalinannya lama.
dukungan suami dengan kestabilan emosi Suami yang mendampingi istri saat
dalam menghadapi persalinan. bersalin mayoritas usianya 27-35 tahun
Sumbangan efektif atau peranan dengan pendidikan terakhir adalah
dukungan suami terhadap kestabilan perguruan tinggi yang mana usia dan
emosi dalam menghadapi persalinan. pendidikan merupakan faktor yang
Menurut hasil penelitian Suwarni mempengaruhi pendampingan. Namun,
OKSITOSIN, KEBIDANAN, VOL. 1, NO. 1, FEBRUARI 2014: 1 - 7 7

pada dua orang ibu bersalin yang JNPK-KR.2008. APN & Inisiasi
didampingi suaminya saat persalinan Menyusui Dini. Jakarta: Jaringan
mengalami persalinan lama itu Nasional Pelatihan Klinik
membuktikan faktor psikologis bukan Komalasari, R. (Ed.). 2004. Buku Ajar
satu-satunya faktor penentu dalam Keperawatan Maternitas: Edisi
persalinan, karena faktor yang 4. Alih bahasa oleh Maria A.
mempengaruhi persalinan yaitu kekuatan Wijayarini. Jakarta: EGC
(power), jalan lahir (passage), janin
(passanger), posisi dan psikologis. Manuaba, Ida Bagus Gede, 2009.
Memahami Kesehatan Reproduksi
SIMPULAN DAN SARAN Wanita. Jakarta: Penerbit Buku
Dari 60 ibu bersalin Kedokteran EGC
menunjukkan bahwa mayoritas suami , 1998. Ilmu
mendampingi istri dalam persalinan Kebidanan, Penyakit Kandungan
y a i t u sebanyak 50 orang (83,3%) & Keluarga Berencana untuk
dengan persalinan normal. Hasil uji Pendidikan Bidan. Jakarta:
statistik chi square dengan nilai (p<α) Penerbit Buku Kedokteran EGC
yaitu (0,000<0,05) didapatkan
Mubarak, I. 2012. Ilmu Kesehatan
kesimpulan bahwa ada hubungan antara
Masyarakat: Konsep dan
pendampingan suami dengan lama
aplikasi dalam kebidanan.
persalinan kala I fase aktif di BPS
Jakarta: Salemba Medika
wilayah Puskesmas Panji Kecamatan
Panji Kabupaten Situbondo. Sehingga, Mochtar, Rustam. 2001. Sinopsis
bagi bidan maupun penyedia layanan Obstetri. Jakarta: Penerbit Buku
kesehatan diharapkan dapat memberikan Kedokteran EGC Prawirohardjo,
informasi pentingnya pendampingan Sarwono. 2007. Ilmu Kebidanan.
suami dalam proses persalinan sebagai Jakarta : PT Bina Pustaka
upaya dalam menurunkan angka kematian Sarwono Prawirohardjo
ibu dan peningkatan kualitas pelayanan Rohani, dkk. 2011. Asuhan Kebidanan
kebidanan. Pada Masa Persalinan. Jakarta :
Salemba Medika
DAFTAR PUSTAKA Sumarah,dkk. 2009. Perawatan Ibu
Chapman, V. 2006. Asuhan Kebidanan Bersalin.Yogyakarta: Penerbit
Persalinan dan Kelahiran Fitramaya
(terjemahan). Jakarta : EGC
Suwarni. 2006. Hubungan antara
Dinas Kesehatan Kabupaten Situbondo. dukungan suami dengan kestabilan
2011. Profil Kesehatan emosi dalam menghadapi
Kabupaten Situbondo. Situbondo: persalinan. Surakarta: Universitas
Badan Penerbit Dinas Kesehatan Muhamadiyah Surakarta
Kabupaten Situbondo
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur.
2008. Profil Kesehatan Provinsi
Jawa Timur 2007. Surabaya:
Badan Penerbit Dinas Kesehatan
Provinsi Jawa Timur

Anda mungkin juga menyukai