Anda di halaman 1dari 3

CASE 3 – OCCUPATIONAL IRRITANT CONTACT DERMATITIS

SKIN Corneum 15-20 lapis stratified squamous


keratinized epithelium, >>>keratin
Kulit adalah organ terbesar pada tubuh manusia &
meliputi 8% total massa tubuh.  Dermis
- Lapisan terdalam kedua
Fungsi Kulit - Terdiri dari 2 lapisan
- Barrier antara lingkungan eksternal & internal Region Description
- Proteksi dari kerusakan akibat mekanis, kimia, osmosis, Papillary - 1/5 bagian superficial
suhu, UV, dan mikroba - Terdiri dari areolar connective tissue +
- Sintesis vit.D kolagen tipis & elastic fiber halus
- Regulasi suhu tubuh - Mengandung dermal ridges (BV >>),
- Organ sensori sentuhan, suhu, nyeri, dll corpuscle & FNE
Reticular - 4/5 bagian dalam
- Terdiri dari dense irregular connective
Struktur tissue + kolagen tebal & elastic fiber
 Epidermis kasar
- Ruang antara fiber mengandung sel
adiposa, hair follicle, saraf, k.sebasea, &
k.keringat
- Terdiri dari:
1. Fibroblast
2. Mast cells – histamine granule-containing cells
sebagai innate immune system
3. BV & cutaneous sensory nerves
4. Skin appendages
a. Pilosebaceous unit
b. Sweat Glands

 Hypodermis/Subkutan
- Lapisan paling dalam
- Penyimpanan jaringan adiposa utama dalam tubuh
- Ukuran antara individu bervariasi tergantung pada
jumlah jaringan lemaknya

- Lapisan paling superficial


- Sebagian besar terbentuk oleh keratinosit EFLORESENSI
- Sel non-keratinosit yang berada di epidermis:
1. Melanocytes – produksi melanin & pembentukan Efloresensi adalah kelainan kulit yang memiliki sifat
pigmen tertentu
2. Makrofag/Langerhans cells – intraepidermal
APC Primer
3. Merkel cells – sensory mechanoreceptor Dapat timbul pada kulit yang sebelumya normal
 Lesi Flat, berbatas & terjadi perubahan warna
- Terdiri dari 5 lapisan 1. Macule = Bercak kecil; D <1 cm.
Stratum Description 2. Patch = larger macule ; D ≥1 cm ; may have fine/very
Basale - Lapisan terdalam thin scale.
- Selapis cuboidal/columnal keratinosit  Lesi terpalpasi, bermassa solid
- Stem cells berdivisi memproduksi 1. Papule = D <1 cm
keratinosit baru 2. Plaque = D ≥1 cm
- Melanosit & merkel cells diantara 3. Nodule = ≥0,5 cm; menonjol & terletak lebih dalam;
keratinosit terlihat lebih kokoh drpd papula
Spinosum - Paling tebal 4. Wheal = pembengkakan kulit, bersifat cepat hilang &
- Proyeksi melanosit & makrofag
superficial, disebut jg urtikaria
Granulosum - 3-5 lapis keratinosit gepeng
 Lesi terpalpasi, semisolid
- Sel mengandung protein keratohyalin
(konversi keratin intermediate 1. Cyst = lesi berkapsul, dilapisi oleh epithelium; tegas;
filaments → keratin) & lamellar berisi cairan/semisolid
granules (rilis sekresi kaya lipid, water  Lesi terpalpasi, liquid
repellent) 1. Vesicle = lesi menonjol berisi cairan serosa, D <0,5
Lucidum - 4-6 lapis keratinosit mati, jernih, cm
gepeng + >> keratin 2. Bulla = lesi menonjol berisi cairan, D ≥1 cm
- Sel tanpa organel & nuclei 3. Pustule = lesi kecil menonjol berisi pus, batas jelas
- Hanya terdapat di ujung2 jari, telapak
tangan & kaki SeKUnder
CASE 3 – OCCUPATIONAL IRRITANT CONTACT DERMATITIS

Terjadi karena perubahan pada lesi primer Jenis


 Kehilangan permukaan kulit - Dermatitis kontak iritan merupakan reaksi
1. Erosi: hilangnya epidermis; permukaan tampak peradangan kulit nonimunologik, jadi kerusakan kulit
basah tidak berdarah terjadi langsung tanpa didahului proses sensitisasi.
2. Ulcer = kerusakan sampai dermis; dapat mengalami - Dermatitis kontak alergik terjadi pada seseorang yang
perdarahan & pembentukan jar.parut telah mengalami sensitisasi terhadap suatu alergen.
3. Fissure = hilangnya permukaan kulit scr linear pada
epidermis atau dermis OCCUPATIONAL IRRITANT CONTACT DERMATITIS
 Material pada permukaan kulit
1. Scale = serpihan yang muncul dari stratum corneum Definisi
yg mengalami eksfoliasi Respon kulit yang disebabkan oleh kontak dengan agen
2. Crust = endapan serum (yellow), pus (green/yellow- kimia/biologis/fisik eksternal.
green) atau darah yg mengering
Epidemiologi
Tersier/KhUSUs/Spesifik - Merupakan kasus dermatitis kontak paling umum (80%)
1. Sikatrik = penggantian jaringan rusak oleh jaringan - Seringkali terkait okupasi
fibrosa - Seringkali pada wanita (2:1)
2. Atrofi = penipisan epidermis → epidermis terlihat
glossy, kering Etiologi
3. Lichenification = penebalan kulit & kasar dengan Berkontakan dengan agen kimia/fisik/biologis yang
peningkatan visibilitas guratan kulit yang normal menyebabkan kerusakan langsung pada kulit.
4. Keloid = jaringan sikatrik yg mengalami hipertrofi; Iritan yang seringkali menjadi penyebab:
menonjol, irregular, warna merah - Animal products - Metal working fluids
5. Comedo = dilatasi orifice pilosebaceous berisi keratin - Cosmetics - Tear gases
dan lipid. Ada open comedo: krn terbuka → teroksidasi - Degreasing agents - Topical medicaments
→ warna hitam. Closed comedo wrn putih krn - Detergents - Solvents
- Dusts/friction - Water/wet work
akumulasi keratin
- Foods - Low humidity
6. Burrow/Canaliculi = “terowongan” berliku pada
st.korneum yang diekskavasi oleh parasite
Faktor Risiko
7. Teleangiectasis: red line/net-like patterns on skin,
• Faktor Endogen
akibat dilatasi kapiler kecil di superficial dermis
- Skin site
8. Milia = kista kecil terdiri atas keratin yg berlamela
- Atophy dermatitis
9. Eksantema = ruam yg timbul dalam waktu singkat
- Individual (genetic) susceptibility
- Gender, Age
PENYAKIT KULIT AKIBAT KERJA
• Faktor Eksogen
- Type of Irritant
Definisi
Penyakit yang disebabkan atau diperparah oleh pajanan - Body temperature
atau sentuhan dengan bahaya di tempat kerja seperti bahan - Other exposure factors; duration, onset, pekerjaan
kimia, biologi, fisika.
Type
Epidemiologi 1. Irritant Reaction
- Penyakit di tempat kerja 35% dari semua penyakit - Dermatitis pada seseorang yg terpajan dgn pekerjaan
terkait pekerjaan basah (co/ penata rambut, pekerja logam)
- Insidensi sekitar 1:1000 setiap tahunnya - Biasanya terlokalisasi di punggung tangan dan jari
- Kasus yang dilaporkan masih sedikit dan tidak lengkap - Scaling, low-grade erythema, vesicle, erosi, pustule
2. Acute Irritant Contact Dermatitis
Klasifikasi - Bahan irritant kuat: H2SO4, HCl
1. Dermatitis Kontak - Lesi – eritema, edema, bula
2. Akne akibat kerja - Tepi kelainan berbatas tegas, umumnya asimetris
3. Kanker – Basal cell Ca, Squamous cell Ca 3. Delayed Acute Irritancy
4. Penyakit kulit menular akibat kerja - Gejala muncul setelah ≥8-24 jam
5. Dermatitis solaris 4. Chronic (Cumulative) Irritant Contact Dermatitis
- Tanda muncul setelah terpapar berulang, sering dan
DERMATITIS KONTAK sifat iritan lemah (detergen, sabun)
- Umumnya predileksi ditemukan di tangan pada
Definisi pekerja
Dermatitis kontak ialah dermatitis yang di¬sebabkan oleh - Gejala munjul berminggu-minggu s/d tahun
bahan/substansi yang menempel pada kulit. - Pruritus, pain, kulit kering, patch, eritema,
hiperkeratosis, fissure
5. Subjective (symptomatic,sensory)
CASE 3 – OCCUPATIONAL IRRITANT CONTACT DERMATITIS

- Pasien mengeluhkan; itching, tingling, stinging, Management


burning sensation dalam hitungan menit setelah - Topikal kortikosteroid (Desonid krim 0,05%)
kontak tapi tidak terlihat ada perubahan cutaneous - Petrolatum-based emollients (mudah didapat, murah,
6. Suberythematous (non-erythematous) Irritation efektif)
- Iritasi tidak terlihat secara visual tapi terlihat secara  Substansi yang memiliki efek melembutkan kulit
histologi  Fungsi: Pelembab dan mengembalikan fungsi
- Ditandai adanya skuamasi ringan epidermis dengan melapisi permukaan kulit supaya
7. Frictional Dermatitis tidak terjadi penguapan berlebih pada kulit.
- Iritasi berasal dari mikrotrauma yang berulang  Dibagi menjadi 3 generasi
- Kering, hiperkeratosis  Gen.1 – vaseline, lanoline
8. Traumatic Reaction  Gen.2 – urea, gliserol, sorbitol
- Iritasi berkembang lambat setelah trauma  Gen.3 – ceramides, kolesterol
panas/laserasi  Dosis
- Lokasi predileksi – tangan Tangan – krim 120 gr, lotion 500 gr
9. Pustular/Acneiform Reactions
- Ada pustular lesion - Severe/chronic cases → phototherapy
10. Asteatonic Irritant Eczema (Exsicoation Eczematio) - Antihistamin → Hidroksisin 2x25 mg/hari selama
- Terjadi pada lansia yang setelah mandi tidak pakai maksimal 2 minggu
pelembab
- Intense itching, dry skin Hierarchy of control
 Eliminasi
Diagnosis  Substitusi – ganti deterjen
Kriteria Diagnosis  Engineering control – pakai mesin cuci
Major Minor  Administrative control – rotasi/pembatasan jam kerja
Subjective  PPE – waterproof long gloves
Onset – menit s/d jam Onset - ±2 minggu
Gejala – pain, burning, Banyak orang di sekitar Komplikasi
stinging, pruritus mengalami hal yang sama Secondary infection
Objective
Macular erythema  Sharp circumspection Prognosis
Hyperkeratosis  Gravitational influence – Umumnya bonam
Fissure dripping effect Tidak dapat menghindari eksposur & tipe kronis
Kulit kering/melepuh  Tendensi dermatitis untuk (kumulatif) → dubia
menyebar kecil
Healing process terjadi saat Perubahan morfologi
withdrawal dari eksposur menunjukan perbedaan waktu
penyebab kontak/konsentrasi
menimbulkan kerusakan kulit
Patch test (-) yang berbeda

Occupational diagnosis
1. Tentukan diagnosis klinis
- Anamnesis
- PE
- Penunjang
2. Tentukan paparan di tempat kerja
- Pekerjaan - Proses bekerja
- Durasi bekerja - Bahan yang diproduksi
- Bahan/zat yang digunakan - PPE
3. Tentukakn hubungan antara paparan & penyakit
4. Besar pajanan
- Kualitatif
- Kuantitatif
5. Faktor individu
6. Faktor lain diluar pekerjaan
7. Diagnosis okupasi

Differential Diagnosis
- DKA
- Atopic eczema
- Seborrheic dermatitis
- Atopic eczema
- Tinea corporis

Anda mungkin juga menyukai