PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
a. Agar pembaca dapat mengerti tentang kesadaran.
b. Agar pembaca dapat mengerti Teori kesadaran.
c. Agar pembaca dapat mengerti bentuk-bentuk khusus kesadaran.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kesadaran
Kesadaran dalam kamus bahasa Inggris di artikan consciousness dan
awereness. Istilah consciousness digunakan untuk pengertian kesadaran diri secara lebih
luas. Istilah awareness saat ini digunakan untuk pengertian keadaan sadar terjaga terkait keadaan
internal dan eksternal individu. Secara harfiah, kesadaran sama artinya dengan mawas diri
(awareness). Kesadaran adalah kondisi dimana seorang individu memiliki kendali penuh
terhadap stimulus internal maupun stimulus eksternal. Namun, kesadaran juga mencakup dalam
persepsi dan pemikiran yang secara samar-samar disadari oleh individu sehingga akhirnya
perhatiannya terpusat. Kesadaran juga dapat didefinisikan sebagai kesiagaan seseorang terhadap
peritiwa-peristiwa lingkungannya serta peristiwa-peristiwa kognitif yang meliputi memori,pikiran,
perasaan, dan sensai-sensasi fisik.
2.1.1 Macam kesadaran, yaitu:
1. Kesadaran Pasif
Kesadaran pasif adalah keadaan dimana seorang individu bersikap menerima segala
stimulus yang diberikan pada saat itu, baik stimulus internal maupun eksternal.
2. Kesadaran Aktif
Kesadaran aktif adalah kondisi dimana seseorang menitikberatkan pada inisiatif dan
mencari dan dapat menyeleksi stimulus-stimulus yang diberikan.
2
Das Esd (the id) merupakan bentuk ketidaksardaran, aspek biologis kepribadian, dan
memiliki prinsip kesenangan berisi insting dan nafsu, terutama nafsu seksual (libido) serta
pendorong.
Das Ich (the ego) merupakan kehidupan psikis, aspek sosiologis kepribadian, dan memiliki
unsur kesadaran yang memiliki kemmapuan menghayati secara lahiriyah dan batiniah. Memiliki
prinsip kenyataan dan mampu beradaptasi dengan kenyataan, serta mampu menjadi filter
keluarganya dorongan instingsif dari Das Es sehingga dapat menghambatdan mengendalikan
prinsip kesenangan.
Freud mengemukakan teori topografi tentang,kesadaran. Tingat kesadaran menurutnya
dibagi menjadi 3 daerah, yaitu : alam sadar, alam prasadar, dan alam tak sadar.
3
2.2.1.3 Alam tak sadar
Alam tak sadar merupakan sistem dinamisyang berisi berbagaia ide dan efek yang ditekan
atau terdesak. Hal-hal yang ada dalam alam tidak sadar dapat dimunculkan kembali ke alam sadar
karena ada sensor maupun resepsi dari alam prasadar dibuat tak berdyaa seperti pada pembentukan
gejala neurotik, dalam keadaan mimpi, atau dikelabuhi melalui lelucon.
Kehidupan psikis pada alam tak sadar disebut proses berpikir primer yang mengutamakan
pemuasan keinginan dan erat berkaitan dengan prinsip kesenangan (hedoinisme) dan naluri
seksual. Alam tak sadar berisis kekuatan pokok, yaitu nafsu-nafsu yang merupakan ungkapan
libido sebagai sumber segala nafsu yang hendak tampak keluar.
4
2.2.2.1 Sruktur kesadaran
Menurut Jung sebagaimana diuraikan oleh Sumadi Suryabrata (1983), komponen pokok kesadaran
adalah fungsi jiwa dan sifat jiwa.
Fungsi jiwa ialah suatu bentuk aktivitas kejiwaan yang secara teori tidak berubah dalam
lingkungan yang berbeda-beda (Sumadi Suryabrata, 1989).
Setiap manusia hanya memiliki salah satu fungsi jiwa yang dominan atau superior sehingga
menentukan tipe orangnnya. Ada orang yang tipe pemikir, perasa, pendriaan, dan intisif. Keempat
fungsi jiwa tersebut bekerja berpasangan, yaitu : apabila sesuatu fungsi menjadi superior dan
berada dalam ketidaksadaran, sedangkan kedua fungsi lain sebagai fungsi bantu, sebagian terletak
dalam alam sadar dan sebagian terletak pada alam tak sadar.telah disebutkan bahwa hubungan
fungsi jiwa tersebut secara kompenatoris artinya, semakin berkembang fungsi dominan atau
superior, kebutuhan fungsi untuk kompensasi semakin besar. Sikap jiwa ialah energi psikis umum
atau libido yang menjelma dalam bentuk orientasi manusia terhadap dunianya (Sumardi
Suryabrata,1989)
5
Setiap individu mengadakan orientasi terhadap dunia sekitarnya, namun cara yag dipakai antara
individu satu dan yang lain berbeda.
Contoh :
Ada individu yang acuh terhadap kejadian disekitarnya dan sebaliknya ada individu yang snagt
peduli terhadap kejadian yang sama.
Ada individu cepat merespons terjadinya musibah yang dialami masyarakat sekitarnya, namun
sebaliknya ada yang tak acuh.
Dari contoh tersebut ada individu yang memiliki orientasi ke luar atau extravert yang
dipengaruhi dunia objektif (dunia dalam dirinya). Apabila menjadi kebiasaan disebut individu tipe
extravert .Di samping itu, ada juga individu yang memiliki orientasi ke dalam atau introvert yang
dipengaruhi dunia subjektif (dunia dalam dirinya). Apabila terjadi kebiasaan disebut individu tipe
introvert.
6
Tabel. Tipologi Jung
Sikap jiwa Fungsi jwa Tipe Ketidaksadaran
Introvert Pikiran Pemikir introvert Pemikir introvert
Perasaan Perasa introvert Perasa introvert
Pendirian Pendriaan introvert Pendriaan introvert
Intuisi Intuisi introvert Intuisi introvert
Ekstrovert Pikiran Pikiran ekstrovert Pikiran ekstrovert
Perasaan Perasaan ekstrovert Perasaan ekstrovert
Pendriaan Pendriaan ekstrovert Pendriaan ekstrovert
Intuisi Intuisi ekstrovert Intuisi ekstrovert
Pikiran, perasaan, dan tindakannya terutama ditentukan oleh faktor subjektif Adabtasi dengan
dunia luar kurang baik, jiwanya tertutup, sukar bergaul, sukar berhubungan dengan orang
lain,kurang dapat menarik hati orang lain, tingkah lakunya lamban dan ragu-ragu, serta
pentyesuaian dengan batinnya baik. Kehidupan batiniah kaya dan terdidik secarabaik
Bertindak hati-hati dan penuh perhitungan
Kelemahannya adalah jarak dengan dunia objektif terlalu jauh sehingga lepas dari dunia
objektifnya.
Tripologi Jung, hubungan sikap jiwa, fungsi jiwa kesadaran dan keridaksadaran
menghasilkan 8 macam tipe manusia. Kehidupan alam sadar berlawanan dengan alam tak sadar
sehingga individu yang kesadarannya bertipe pemikir maka ketidaksadarannya adalah prasa dan
individu yang kesadarannya bersifat introvert, ketidaksadarannya extravert, dan seterusnya.
Pesona adsalah topeng yang dipergunakan individu untuk menutupi kepribadiannya, apabila
ia tampildi dunia luar atau dalam alam sadar sehingga dapat dikatakan bahwa pesona merupakan
kompromi antar individu dan masyarakat, antara struktur batiniyah dan lahiriah. Apabila individu
dapat menyesuaikan dunia batin dengan dunia lahir dengan baik, pesona itu akan merupakan
selubung elatis, yang dengan mudah dapat dipergunakan. Namun,apabila penyesuaian tersebut
tidak baik, pesona dijadikan topeng untuk menutupi kelemahannya.
7
Contoh:
Seorang pimpinan instusi yang pada dasarnya tidak mampu mengelola bawahannya
dengan baik, namun berlagak ”sok pintar, sok pembesar, dan sok maha tahu”, sebagai topeng untuk
menutupi kelemahannya sehingga perilakunya stereotipe dan tidak sesuai dengan keadaan.
Keadaan yang demikian disebut inflasi.
8
Mimpi sering timbul dari hal-hal yang terdesak, memiliki hukum dan bahasa sendiri, mimpi
tidak terkait sebab-akibat, ruang dan waktu. Bahasa mimpi adalah pelambang penafsiran, menurut
Jung, mimpi merupakan manisfer ketidaksadaran kolektif yang mempunyai fungsi konstruktif,
sebagai regulasai (pengaturan) isi ketidaksadaran, keberatsebelahan dari konflik.
Fantasi dan khayalan merupakan bentuk manisfer ketidaksadaran yang bersangkutan dengan
mimpi dan timbul pada saat taraf kesadaran merendah.
Archetype-archetype :
1. Reminiensi-reminiensi/kenang-kenangan
2. Pusat kekuatan dari ketidaksadaran
3. Penerimaan reaksi yang instingtif
4. Bawaan terhadap situasi-situasi di luar kesadaran.
5. Sumber ketidaksadaan
6. Timbul dari pengalaman-pengalaman masa lampau yang tak menyenangkan
7. Memeperlihatkan diri dalam bentuk simbolis
Dinamika psikologi akan kesempurnaan pernyataan daripada totalitas
- Dinamika energi psiktis disebut libido berbentuk aktual dalam nafsu-nafsu keinginan-
keinginan dan sebagainya
- Ajaran energi hukum kekbalan
- Hukum pertahanan Kemampuan bekerja
Bayangan proyeksi
Imago
Animus
Animo
Aku
Pesona
Pendirian
Ketidaksadaran
Imago : gambaran jiwa
Proyeksi : ketidaksadaran memperlihatkan diri
Bayangan : segi lain perasa diri kurang yang tak disadari
9
Animo imago pada orang dewasa : baik pria atau wanita
Aminus imago pada orang dewasa : baik wanita atau pria
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesadaran adalah kondisi dimana seorang individu memiliki kendali penuh terhadap
stimulus internal maupun stimulus eksternal. Karakteristik-karakteristik utama kerangka kerja
tersebut meliputi Attension, wakefulness, architecture, recall of knowledge, dan emotive.
Fungsi-fungsi kesadaran:
a. fungsi konteks setting (context-setting)
b. adaptasi dan pembelajaran (adaptation and learning)
c. fungsi prioritisasi (prioritizing)
d. fungsi rekrutmen dan control (recruitment and control)
e. fungsi pengambilan keputusan (decision-making)
f. deteksi dan penyuntingan kekeliruan (error detection and editing)
g. monitor diri (self-monitoring)
.
11