Anda di halaman 1dari 87

AKREDITASI TAHUN 2011

ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN


S1.P1.
FALSAFAH DAN TUJUAN

DOKUMEN TENTANG VISI DAN MISI

RUMAH SAKIT “IBNU SINA”


YW-UMI MAKASSAR

IZIN NOMOR : 10418/Yankes -2 /VII/2010 Tgl 30 Juli 2010 s/d 30 Juli 2015

Jl. URIP SUMOHARJO KM 05 NO.264 MAKASSAR


RS.”IBNU SINA”YW-UMI
ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN

DAFTAR ISI :

1. SK PEMILIK TENTANG VISI DAN MISI RS “IBNU


SINA” YW-UMI MAKASSAR DAN SK DIREKTUR
DIBERLAKUKANNYA VISI DAN MISI DI RUMAH
SAKIT

2. BUKTI PROSES PENYUSUNAN DRAFT VISI DAN


MISI RS (UNDANGAN RAPAT, DAFTAR HADIR,
NOTULEN, SURAT USULAN DARI RS KE PEMILIK
UNTUK DISAHKAN.

3. RENCANA STRATEGIS PENGEMBANGAN RUMAH


SAKIT (STRATEGIC PLAN ATAU BUSINESS PLAN)
DITETAPKAN OLEH PEMILIK.

4. SK DIREKTUR PROGRAM TENTANG TAHUNAN


(YEARLY PLAN )

5. PROGRAM TAHUNAN HARUS DISUSUN


MENGIKUTI SISTEMATIK : (TERM OF
REFERRENCE) UNTUK MENCAPAI MISI DALAM
RENCANA STRATEGIS YANG DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR.
- PENDAHULUAN
- LATAR BELAKANG
- TUJUAN UMUM & KHUSUS
- KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
- CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
(METODOLOGI)
- SASARAN
- SKEDUL PELAKSANAAN KEGIATAN
- PELAPORAN PROGRAM DAN EVALUASINYA
USULAN PENETAPAN
STRUKTUR ORGANISASI
DAN TATA KERJA
RS “IBNU SINA” YW-UMI

RUMAH SAKIT “IBNU SINA”


YW-UMI MAKASSAR

IZIN NOMOR : 10418/Yankes -2 /VII/2010 Tgl 30 Juli 2010 s/d 30 Juli 2015

Jl. URIP SUMOHARJO KM 05 NO.264 MAKASSAR


“IBNU SINA” HOSPITAL
TEACHING HOSPITAL
OF UMI FOUNDATION

RUMAH SAKIT
“IBNU SINA”
RUMAH SAKIT PENDIDIKAN YAYASAN WAKAF UMI
IZIN NOMOR : YM.02.04.3.5.4187 Tgl .26 September 2005 s/d 26 September 2010
Jl. Urip Sumoharjo Km. 05 No. 264 Telp. (0411) 452917 – 452958 FAX. (0411) 425397 Makassar – Indonesia

SURAT KEPUTUSAN
DIREKTUR RUMAH SAKIT “IBNU SINA” YW-UMI MAKASSAR
No : 067/E/RS.IBSI/YW-UMI/X/2008
TENTANG
PEMBERLAKUAN VISI DAN MISI RS “IBNU SINA” YW-UMI
DENGAN RAHMAT ALLAH SWT
DIREKTUR RUMAH SAKIT “IBNU SINA” YBW-UMI

Menimbang : a. Bahwa dengan diterbitkannya Peraturan pengurus


YW-UMI Nomor 02 Tahun 2008 tentang STATUTA
Rumah Sakit. “Ibnu Sina” YW-UMI Makassar maka
dipandang perlu memberlakukan Visi dan Misi
Rumah Sakit “Ibnu Sina” YW-Umi Makassar
b. Bahwa untuk maksud poin a tersebut diatas,
dipandang perlu menetapkan pemberlakuannya
dengan keputusan Direktur.
Mengingat : 1. Undang-undang nomor 23 tahun 1992 tentang
kesehatan
2. Akta Yayasan Wakaf UMI Nomor 43 Tanggal 6 Juni
2005
3. peraturan Pemerintah R I Nomor 32 Tahun 1996
tentang Tenaga Kesehatan
4. Surat Keputusan Ketua Yayasan Wakaf UMI No.
487/YW-UMI/A/VIII/2008 tentang Struktur Organisasi
Pengelola RS. “Ibnu Sina” YW-UMI.
5. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor
772/MENKES/SK/VI/VI/2002 tentang Pedoman
Peraturan Internal Rumah Sakit
6. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor
631/MENKES/SK/IV/2005 tentang Pedoman
Peraturan Internal Staf Medis (Medical Staf Bylaws)
di Rumah Sakit
Memperhatikan : Standar Pelayanan Administrasi Instrumen Penilaian
Akreditasi Rumah Sakit Departemen Kesehatan RI
Revisi Maret 2007
MEMUTUSKAN

Menetapkan :

Pertama : Keputusan Direktur Rumah Sakit “Ibnu Sina” YW-UMI


tentang pemberlakuan VISI dan MISI Rumah Sakit.
“Ibnu Sina” YW-UMI Makassar seperti tercantum pada
lampiran surat keputusan ini
Kedua :
Keputusan ini berlaku terhitung mulai tanggal
ditetapkan dengan ketentuan, apabila dikemudian hari
terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan
dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya.

Wallahu Waliyut Taufiq Wal-hidayah.

Ditetapkan di : M a k a s s a r
Pada tanggal : 23 Oktober 2008 M
23 Syawal 1429 H

D i r e k t u r,

Prof. dr. Syarifuddin Wahid, PhD,Sp.PA(K)

Tembusan :
1. Ketua Pengurus YW-UMI
2. Ketua Badan Pembina RS. “Ibnu Sina” YW-UMI
3. Para Wadir RS. “Ibnu Sina” YW-UMI
4. Ketua Komite Medik RS. Ibnu Sina YW-UMI
5. Para Kepala Bidang/Bagian RS. “Ibnu Sina” YW-UMI
6. Kepala Sub Bagian RS. “Ibnu Sina” YW-UMI
7. Pertinggal.
Lampiran : Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit “Ibnu Sina” YW-UMI.
Nomor : 067/E/RS.IBSI/YW-UMI/X/2008
Tanggal : 21 Oktober 2008 M
21 Syawal 1429 H

VISI DAN MISI


RS. “IBNU SINA”YW-UMI MAKASSAR

Ditetapkan berdasarkan Surat keputusan Yayasan Wakaf UMI Makassar


Nomor: 02 Tahun 2008 tanggal 20 Oktober 2008
tentang
VISI DAN MISI RUMAH SAKIT ”IBNU SINA” YW UMI MAKASSAR

VISI

Menjadi Rumah Sakit Pendidikan dengan pelayanan kesehatan yang


Islami, unggul dan terkemuka di Indonesia. (To be a teaching hospital
with Islamic, excellent and distinction medical services in Indonesia.) (Pasal
2 Statuta RS “Ibnu Sina”YW-UMI)

PENJELASAN VISI

Rumah Sakit Pendidikan :


Di rumah sakit berlangsung proses pendidikan, penelitian, dan pelayanan yang tidak
dapat dipisahkan satu sama lain.
Merupakan Rumah Sakit Pendidikan Fakultas Kedokteran Universitas
Muslim Indonesia dan institusi pendidikan lainnya yang bekerjasama
dengan Rumah Sakit ”Ibnu Sina” YW-UMI.

Pelayanan yang Islami


1. Memelihara amanah dari Allah SWT, berarti pelayanan kepada seluruh
umat manusia sebagai pelaksanaan ibadah kepada Allah SWT.
2. Memelihara hubungan baik antar sesama manusia (dokter, perawat,
karyawan, pasien/keluarga dan masyarakat)
3. Memelihara hubungan baik dengan lingkungan (kebersihan,
ketertiban, keamanan, dll)

Pelayanan Unggulan

1. Pelayanan unggulan di RS. “Ibnu Sina” adalah pelayanan onkologi

2. Pelayanan ini ditunjang dengan adanya peralatan :


a. endoskopi
b. kolonoskopi
c. bronchoskopi
d. endourologi set

Terkemuka di Indonesia.
1. Keunggulan khusus
2. Ciri pelayanan yang khas.
3. Rujukan
4. Penelitian dan Publikasi Ilmiah
5. Pengembangan teknologi kedokteran.
MISI

(1) Melaksanakan dan mengembangkan pelayanan kesehatan unggul yang


menjujung tinggi moral dan etika. (MISI PELAYANAN KESEHATAN).
(2) Melaksanakan dan mengembangkan pendidikan kedokteran dan
profesional kesehatan lainnya serta pendidikan kesehatan kepada
masyarakat.
(MISI PENDIDIKAN).
(3) Melangsungkan pelayanan dawah dan bimbingan spiritual kepada
pasien dan karyawan Rumah Sakit. (MISI DAKWAH).
(4) Mengupayakan perolehan finansial dari berbagai kegiatan Rumah Sakit.
(MISI FINANSIAL).
(5) Meningkatkan kesejahteraan karyawan. (MISI KESEJAHTERAAN)

NILAI:

1. Amanah ( Kepedulian, jujur, berdedikasi, dan bertanggungjawab ).

2. Profesional ( Kompentensi dan etika ).

3. Akhlaqul Qarimah ( menjaga silaturrahim, saling membantu,


menghargai, dan
kebersamaan )

MOTTO: ”Melayani anda merupakan Ibadah dan Pengabdian Kami”

Wallahu Waliyut Taufiq Wal-hidayah.

Ditetapkan di : M a k a s s a r
Pada tanggal : 21 Oktober 2008 M
21 Syawal 1429 H

D i r e k t u r,

Prof. dr. Syarifuddin Wahid, PhD,Sp.PA(K)


“IBNU SINA” HOSPITAL
TEACHING HOSPITAL
OF UMI FOUNDATION

RUMAH SAKIT
“IBNU SINA”
RUMAH SAKIT PENDIDIKAN YAYASAN WAKAF UMI
IZIN NOMOR : YM.02.04.3.5.4187 Tgl .26 September 2005 s/d 26 September 2010
Jl. Urip Sumoharjo Km. 05 No. 264 Telp. (0411) 452917 – 452958 FAX. (0411) 425397 Makassar – Indonesia

UNDANGAN
NO : 046/D/RSIS/YW-UMI/IX/2008
LAMP : -
PERIHAL : Penyusunan Draft Visi dan Misi RS.”Ibnu Sina YW-UMI

Kepada Yth :
1. Para Wadir RS “Ibnu Sina” YW-UMI Makassar
2. Para Kabag, Kasub, Karu, Koordintor
3. Para Kepala Instalasi
4. Ketua Komite Medik dan Staf Medik
5. Para Ketua SMF

Di -
Makassar

Assalamu Alaikum Wr.Wb.

Dengan Rahmat Allah SWT, kami mengundang Bapak/Ibu/Sdr.(i) untuk


menghadiri pertemuan Penyusunan Draft Visi dan Misi RS.”Ibnu Sina” YW-UMI
di Rumah Sakit “Ibnu Sina” YW-UMI Makassar yang akan dilaksanakan pada :

Hari / Tanggal : Sabtu / 27 September 2008


Jam : 10.00 WITA
Tempat : Ruang Seminar Lantai II RS.”Ibnu Sina”

Demikian undangan ini, atas perhatiannya diucapkan terima kasih.

Wallahu Waliyyut Taufiq Walhidayah..

Makassar , 24 September 2008 M


1429 H

Direktur,

Prof. dr. Syarifuddin Wahid, PhD,Sp.PA(K)


“IBNU SINA” HOSPITAL
TEACHING HOSPITAL
OF UMI FOUNDATION

RUMAH SAKIT
“IBNU SINA”
RUMAH SAKIT PENDIDIKAN YAYASAN WAKAF UMI
IZIN NOMOR : YM.02.04.3.5.4187 Tgl .26 September 2005 s/d 26 September 2010
Jl. Urip Sumoharjo Km. 05 No. 264 Telp. (0411) 452917 – 452958 FAX. (0411) 425397 Makassar –
Indonesia

NOTULEN RAPAT
MEMBAHAS PENYUSUNAN
DRAFT VISI DAN MISI RS.”IBNU SINA” YW-UMI

Dengan Rahmat Allah SWT, pada hari Sabtu / 27 September 2008, Jam
10.00 WITA bertempat di Ruang Seminar Lantai II RS “Ibnu Sina” YW-UMI, telah
berlangsung pembahasan mengenai penyusunan draft visi dan misi RS.”Ibnu Sina”
YW-UMI. Yang telah dikonsep oleh Direktur.

1. Dalam rapat ini masukan dari Wakil Direktur Pendidikan bahwa konsep yang
telah diajukan oleh Direktur, telah sesuai dengan pelayanan yang Islami
2. Masukan dari Komite Medik supaya Visi Misi menekankan pentingnya
menyelaraskan antara pelayanan dan pendidikan
3. Masukan dari Wadir Umum dan Operasional supaya menjelaskan mengenai
Visi Misi RS
4. Masukan dari Wadi Pelayanan mengusulkan supaya menetapkan apa
pelayanan unggulan RS ini misalnya Pelayanan Onkologi, Endoskopy
5. Dari beberapa kepala bagian dan beberapa pegawai mengusulkan bagaimana
dalam Visi Misi itu mengemukakakn bagaimana meningkatkan
pengetahuan /pendidikan dan kesejahteraan para karyawan RS “IBNU SINA”

Kesimpulan dari rapat ini bahwa konsep yang telah diajukan oleh Direktur
pada dasarnya disetujui dengan beberapa catan tambahan oleh para peserta
rapat.

Demikian notulen rapat ini dibuat untuk diketahui dan dilaksanakan serta ditindak
lanjuti sebagaimana mestinya.

Wallahu Waliyyut Taufiq Walhidayah.

Makassar , 27 September 2008 M


1429 H
Notulis

dr. Nurfiah A. Patiroi, MHA


DAFTAR HADIR PERTEMUAN
MEMBAHAS PENYUSUNAN DRAFT VISI DAN MISI
RS.”IBNU SINA” YW-UMI

Sabtu / 27 September 2008

N0 NAMA JABATAN/TEMPAT TANDA TANGAN


TUGAS

1 1

2 2

3 3

4 4

5 5

6 6

7 7

8 8

9 9

10 10

11 11

12 12

13 13

14 14

15 15

16 16
17 17

Makassar , 27 September 2008 M


1429 H
Notulis

dr. Nurfiah A. Patiroi, MHA


“IBNU SINA” HOSPITAL
TEACHING HOSPITAL
OF UMI FOUNDATION

RUMAH SAKIT
“IBNU SINA”
RUMAH SAKIT PENDIDIKAN YAYASAN WAKAF UMI
IZIN NOMOR : YM.02.04.3.5. 4187 Tgl 26 September 2005 s/d 26 September 2010

Jl. Urip Sumoharjo Km. 05 No. 264 Telp. (0411) 452917 – 452958 FAX. (0411) 425397 Makassar – Indonesia

Makassar 3 Oktober 2008 M


3 Syawal 1429 H
No : 47a /D/ RS.IBSI/YW-UMI/X/2008

Lampiran : 1 ( satu) berkas

Perihal : Usulan Penetapan SK STRUKTUR ORGANISASI RS.”Ibnu


Sina” YW-UMI

Kepada : Yth Ketua Yayasan Wakaf UMI


Di
Makassar

Assalamu Alaikum Wr.Wb

Dengan Rahmat Allah SWT, sehubungan dengan telah tersusunnya


Struktur Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit ”Ibnu Sina” YW-
UMI Makassar sebagaimana tertera pada lampiran surat ini, maka
kami mohon kiranya Bapak Ketua Yayasan Wakaf UMI dapat
menetapkannya dalam suatu Surat keputusan
Demikian kami sampaikan, atas perhatian dan kerja samanya, kami
ucapkan terima kasih.

Wallahu Waliyut Taufik Walhidayah

Direktur

Prof.dr.H. Syarifuddin Wahid, PhD, Sp PA (K)


Lampiran : Surat Direktur Rumah Sakit “Ibnu Sina” YW-UMI.
Nomor : 47/D/RS.IBSI/YW-UMI/X/2008
Tanggal : 3 Oktober 2008 M
3 Syawal 1429 H

DRAF VISI DAN MISI


RS. “IBNU SINA”YW-UMI MAKASSAR

VISI

Menjadi Rumah Sakit Pendidikan dengan pelayanan kesehatan yang


Islami, unggul dan terkemuka di Indonesia. (To be a teaching hospital
with Islamic, excellent and distinction medical services in Indonesia.) (Pasal
2 Statuta RS “Ibnu Sina”YW-UMI)

PENJELASAN VISI

Rumah Sakit Pendidikan :


Di rumah sakit berlangsung proses pendidikan, penelitian, dan pelayanan yang tidak
dapat dipisahkan satu sama lain.
Merupakan Rumah Sakit Pendidikan Fakultas Kedokteran Universitas
Muslim Indonesia dan institusi pendidikan lainnya yang bekerjasama
dengan Rumah Sakit ”Ibnu Sina” YW-UMI.

Pelayanan yang Islami


1. Memelihara amanah dari Allah SWT, berarti pelayanan kepada seluruh
umat manusia sebagai pelaksanaan ibadah kepada Allah SWT.
2. Memelihara hubungan baik antar sesama manusia (dokter, perawat,
karyawan, pasien/keluarga dan masyarakat)
3. Memelihara hubungan baik dengan lingkungan (kebersihan,
ketertiban, keamanan, dll)

Pelayanan Unggulan

3. Pelayanan unggulan di RS. “Ibnu Sina” adalah pelayanan onkologi

4. Pelayanan ini ditunjang dengan adanya peralatan :


a. endoskopi
b. kolonoskopi
c. bronchoskopi
d. endourologi set

Terkemuka di Indonesia.
1. Keunggulan khusus
2. Ciri pelayanan yang khas.
3. Rujukan
4. Penelitian dan Publikasi Ilmiah
5. Pengembangan teknologi kedokteran.
MISI

1. Melaksanakan dan mengembangkan pelayanan kesehatan unggul


yang menjujung tinggi moral dan etika. (MISI PELAYANAN
KESEHATAN).
2. Melaksanakan dan mengembangkan pendidikan kedokteran dan
profesional kesehatan lainnya serta pendidikan kesehatan kepada
masyarakat.
(MISI PENDIDIKAN).
3. Melangsungkan pelayanan dawah dan bimbingan spiritual kepada
pasien dan karyawan Rumah Sakit. (MISI DAKWAH).
4. Mengupayakan perolehan finansial dari berbagai kegiatan Rumah
Sakit. (MISI FINANSIAL).
5. Meningkatkan kesejahteraan karyawan. (MISI KESEJAHTERAAN)

NILAI:

1. Amanah ( Kepedulian, jujur, berdedikasi, dan bertanggungjawab ).

2. Profesional ( Kompentensi dan etika ).

3. Akhlaqul Qarimah ( menjaga silaturrahim, saling membantu,


menghargai, dan
kebersamaan )

MOTTO: ”Melayani anda merupakan Ibadah dan Pengabdian Kami”

Wallahu Waliyut Taufiq Wal-hidayah.

: Makassar tanggal : 03 Oktober 2008 M


3 Syawal 1429 H

D i r e k t u r,

Prof. dr. Syarifuddin Wahid, PhD,Sp.PA(K)


KERANGKA ACUAN ( TOR )

PROGRAM KERJA

RUMAH SAKIT “IBNU SINA” YW-UMI


MAKASSAR

IZIN NOMOR : 10418/Yankes -2 /VII/2010 Tgl 30 Juli 2010 s/d 30 Juli 2015

Jl. URIP SUMOHARJO KM 05 NO.264 MAKASSAR


KERANGKA ACUAN ( TOR ) PROGRAM KERJA
RUMAH SAKIT “IBNU SINA” YW-UMI
TAHUN 2011

1. PENDAHULUAN
Globalisasi merupakan isu penting yang berkembang,
kemajuan teknologi informasi berkembang dengan sangat
pesat. Situasi ini berdampak kepada persaingan demikian
ketatnya dan menuntut kesiapan setiap orang / organisasi
menjadi lebih efektif,efisien dan produktif.
Rumah Sakit “Ibnu Sina” YW-UMI yang mempunyai
tugas melaksanakan upaya kesehatan secara berdaya guna dan
berhasil guna dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat melalui upaya pelayanan yang bersifat promotif, preventif,
kuratif dan rehabilitatif serta melaksanakan upaya rujukan
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana disebutkan diatas, RS ”Ibnu
Sina” YW-UMI Makassar menyelenggarakan fungsi: Pelayanan
medik, Pelayanan dan asuhan keperawatan, Penunjang Medik dan
non medik, Pengelolaan sumber daya manusia rumah sakit,
Pendidikan dan pelatihan di bidang kesehatan, Penelitian dan
pengembangan, Pelayanan rujukan, Administrasi umum dan
keuangan, maka Rumah Sakit “Ibnu Sina” YW-UMI wajib
mempersiapkan diri untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan
agar siap bersaing. Salah satu cara untuk menjaga mutu adalah
dengan penerapan Standar penyelenggaraan Rumah Sakit.
Diharapkan melalui Standar Penyelenggaraan Pelayanan
Rumah Sakit ini dapat terpenuhi upaya peningkatan mutu pelayanan,
pemenuhan fasilitas, prasarana dan Sumber Daya Manusia yang
secara keseluruhan akan mendukung terlaksananya patiet Safety.
Agar penilaian lebih bersifat komprehensif maka Rumah
Sakit diwajibkan untuk melaksanakan Akreditasi Rumah Sakit yang
dikelola oleh Komisi Akreditasi Rumah Sakit ( KARS )

2. LATAR BELAKANG
Undang-Undang tentang Praktek kedokteran (UUPK) tahun
2004 mengamanatkan perlu dirumuskannya Standar Profesi,
Standar pelayanan dan Standar Prosedur Operasional dalam
pelayanan kesehatan. Sebagai konsekwensi logis dari mandat
tersebut, Rumah Sakit “Ibnu Sina” YW-UMI harus menetapkan
Standar alat, ruang dan tenaga serta kompetensi pelayanan pada
setiap Unit Kerjanya.
Dengan demikian Rumah Sakit “Ibnu Sina” YW-UMI wajib memiliki
sumber daya sarana, prasarana, alat dan sumber daya manusia
yang kompetensinya sesuai dengan kelasnya
Untuk itulah Rumah sakit “Ibnu Sina” YW-UMI perlu menetapkan
program kegiatan yang merupakan Program Kerja dalam jangka
waktu tertentu memuat berbagai kegiatan dan sasaran yang
mengacu pada Visi dan Misi rumah sakit.
3. TUJUAN

TUJUAN UMUM
Program Kerja Rumah Sakit yang dibuat dalam bentuk
Rencana Strategik ( Rencana 5 tahun ) dan Rencana
Tahunan ini sebagai acuan bagi Rumah Sakit / pengelola
Rumah Sakit untuk menata Rumah sakit agar dapat
meningkatkan kemampuan dan mutu pelayanan yang
sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi kesehatan, perubahan peraturan perundang-
undangan dan harapan masyarakat

TUJUAN KHUSUS
Setiap Bidang dan Unit kerjanya mampu membuat
perencanaan lima tahun ( Rencana Srategik) dan
perencanaan tahunan agar rumah sakit dapat dikelola
efektif dan efisien sesuai Visi, Misi dan Tujuan untuk
menjamin tersedianya pelayanan yang dapat
dipertanggung jawabkan

4. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


Pertemuan Direksi untuk menetapkan
 Pokok-pokok kegiatan dalam penyusunan
Rencana Kerja yang menetapkan bahwa untuk
tahun 2011 tetap melanjutkan rencana kerja
tahun yang lalu sambil mempersiapkan untuk
rapat kerja untuk tahun 2012
 Pembenahan/ perbaikan penampilan fisik
bangunan
 Pemenuhan standar minimal peralatan
 Peningkatan kualitas dan kuantitas SDM

5. CARA PELAKSANAAN
b. Direktur membuat surat penetapan bahwa untuk tahun
2011 tetap melanjutkan rencana kerja tahun yang lalu dan
mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan
pelaksanaan rapat Kerja RS “Ibnu Sina” YW-UMI untuk
tahun 2012
c. Menetapkan Pelaksana pembenahan Fisik Rumah Sakit
d. Membuat perencanaan sesuai kebutuhan User melalui
rapat SMF
e. Merencanakan pelatihan SDM untuk peningkatan mutu
pelayanan

6. SASARAN
Semua Bagian dan unit kerja dalam lingkup Rumah Sakit
“Ibnu Sina” YW-UMI Makassar
7. SKEDUL ( JADWAL) PELAKSANAAN KEGIATAN

NO Kegiatan Waktu Pelaksana Biaya


1 Rapat Mei 2012 Rumah RSIS
Perencanaan Sakit Ibnu
Anggaran Sina kerja
sama
dengan
YW-UMI
2 Pembenahan April s/d Pihak ke 3 RSIS
saranaFisik sekarang
3 Pemenuhan 1. Tahap 1: RSIS RSIS
kebutuhan Mei s/d ( Yanmed)
Standar minimal Agustus
peralatan medis
sesuai kebutuhan
User yaitu
OK,UGD,ICU

Pengadaan
Peswat Radiologi 2. Tahap 2 RSIS RSIS
yang baru Oktober ( Yanmed) (Yanmed)
s/d
Desember
4 Peningkatan Juli 2011 RSIS RSIS
kuantitas SDM

5 Peningkatan Juli 2011 RSIS kerja RSIS


kualitas SDM sama
melalui pelatihan- dengan
pelatihan teknis , pihak ke 3
fungsional dan
pelayanan prima

6 Pengabdian Milad ke7 RSIS RSIS


Masyarakat RSIS pada
yaitu:Operasi bulan Mei
gratis 2011
 katarak
 bibie
sumbing
 hernia
 srtuma
7 Sunatan Massal Mei 2011 RSIS kerja Pihak
untuk masyarakat sama ke3
tidak mampu dengan
pihak ke 3
BNI 46 dan
Jamsostek
(6) EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN
PELAPORANNYA

RS “IBNU SINA” YW-UMI dalam merealisasikan kegiatan-


kegiatan tersebut diatas mendapat bantuan dan dukungan
sepenuhnya dari DIREKSI dan seluruh jajarannya

(7) PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI


KEGIATAN

Kegiatan – kegiatan tersebut diatas dilaksanakan sesuai


prosedur yang berlaku ( SK/ Kebijakan Direktur RS “Ibnu Sina”
YW-UMI).
Setiap kegiatan dibuat laporan kegiatan masing-masing .

Wallahu Waliyut Taufiq Wal-hidayah.

Ditetapkan di : M a k a s s a r
Pada tanggal : 01 April 2011 M
21 R. Akhir 1432 H

D i r e k t u r,

Prof. dr. A.Husni Tanra, PhD


EVALUASI PROGRAM KERJA

TAHUN 2011

RUMAH SAKIT “IBNU SINA” YW-UMI


MAKASSAR

IZIN NOMOR : 10418/Yankes -2 /VII/2010 Tgl 30 Juli 2010 s/d 30 Juli 2015

Jl. URIP SUMOHARJO KM 05 NO.264 MAKASSAR


EVALUASI PROGRAM KERJA

RUMAH SAKIT “IBNU SINA” YW-UMI MAKASSAR

DAFTAR ISI:

BAB I HAL
A. GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT
B. Motto, Visi dan Misi serta Nilai

BAB II KINERJA RUMAH SAKIT ”IBNU SINA” YW-UMI


DAN PROGRAM KERJA MASING-MASING BIDANG

A. BAGIAN PELAYANAN MEDIK


I. KINERJA PELAYANAN MEDIK TAHUN 2008 – 2010
1. Pencapaian Kegiatan Pelayanan Medik Tahun 2008 –
2010
2. Faktor – faktor yang mempengaruhi kinerja pelayanan
tahun 2004 – 2007
 Organisasi dan SDM
 Pelayanan
 Keuangan
 Sarana

II. TARGET KINERJA PELAYANAN MEDIS

III. RENCANA KEGIATAN

B.
BAB I
MUKADDIMAH
A. GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT

Rumah Sakit ”Ibnu Sina” UMI merupakan Rumah Sakit Umum


Swasta, eks Rumah Sakit ”45” yang didirikan pada Tahun 1988
berdasarkan Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Sulawesi
Selatan No. 6783/DK-I/SK/TV.1/X/88, tanggal 05 Oktober 1988. Pada hari
Senin 16 Juni 2003 telah dilakukan penyerahan kepemilikan dari Yayasan
Andi Sose kepada Yayasan Wakaf UMI, yang ditanda tangani oleh Ketua
Yayasan Andi Sose yaitu Dr.Hc. Andi Sose dan Ketua Yayasan Wakaf
UMI Almarhum Prof. Dr. H. Abdurahman A. Basalamah,SE.MSi.
Berdasarkan hak atas kepemilikan baru ini, maka nama Rumah Sakit ”45”
oleh Yayasan Wakaf UMI diubah menjadi Rumah Sakit ”Ibnu Sina”
Yayasan Wakaf UMI.Makassar
Rumah Sakit “Ibnu Sina” YW- UMI dibangun diatas tanah 18.008
M2 dengan luas bangunan 12.025 M2, beralamat jalan Letnan Jenderal
Urip Sumoharjo Km5 No.264 Makassar, Berdasarkan surat permohonan
dari Yayasan Wakaf UMI kepada Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi
Selatan, menerbitkan surat izin uji coba penyelenggaraan operasional
Rumah Sakit ”Ibnu Sina” YW-UMI pada tanggal, 23 September 2003,
No.6703A/DK-VI/PTS-TK/2/!X/2003, dan pada hari Senin, tanggal, 17 Mei
2004 Rumah Sakit ”Ibnu Sina”YW-UMI diresmikan oleh Gubernur
Sulawesi Selatan H.M. Amin Syam, serta Rumah Sakit ”Ibnu Sina” UMI
memperoleh Surat Izin penyelenggaraan Rumah Sakit dari Departemen
Kesehatan Republik Indonesia, berdasarkan Keputusan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia No. YM. 02.04.3.5.4187, tanggal, 26
September 2006.
Sebagaimana diketahui bahwa Universitas Muslim Indonesia(UMI)
sejak tahun 1991 telah memiliki Fakultas Kedokteran dan telah
menghasilkan Dokter umum, maka keberadaan Rumah Sakit ”Ibnu Sina”
YW-UMI akan lebih menambah dan melengkapi sarana/fasilitas
pendidikan kedokteran, terutama pendidikan klinik bagi calon dokter
umum dan calon dokter ahli. Dengan demikian diharapkan bahwa luaran
dokter Fakultas Kedokteran UMI pada masa mendatang akan lebih
meningkatkan kualitas, keterampilan, dan akhlaq mulia serta memiliki
integritas pengabdian yang tinggi bagi ummat Islam dan Masyarakat pada
umumnya.

Rumah Sakit “Ibnu Sina” YW-UMI mempunyai fasilitas dan


kemampuan menyelenggarakan hampir semua jenis pelayanan
kedokteran baik spesialis maupun sub spesialis, sehingga layak menjadi
rumah sakit pendidikan

B. Motto, Visi dan Misi serta Nilai :

MOTTO: ” Melayani anda merupakan Ibadah dan Pengabdian Kami”

VISI
Menjadi Rumah Sakit Pendidikan dengan pelayanan kesehatan yang
Islami, unggul dan terkemuka di Indonesia. (To be a teaching hospital
with Islamic, excellent and distinction medical services in Indonesia.) ( Pasal
3 Statuta RS “Ibnu Sina”)

MISI (Pasal 3 Statuta RS “Ibnu Sina”)

(1) Melaksanakan dan mengembangkan pelayanan kesehatan unggul


yang menjujung tinggi moral dan etika. (MISI PELAYANAN
KESEHATAN).
(2) Melaksanakan dan mengembangkan pendidikan kedokteran dan
profesional kesehatan lainnya serta pendidikan kesehatan kepada
masyarakat. (MISI PENDIDIKAN).
(3) Melangsungkan pelayanan dawah dan bimbingan spiritual kepada
pasien dan karyawan Rumah Sakit. (MISI DAKWAH).
(4) Mengupayakan perolehan finansial dari berbagai kegiatan Rumah
Sakit.(MISI FINANSIAL).
(5) Meningkatkan kesejahteraan karyawan. (MISI KESEJAHTERAAN).

NILAI:

1. Amanah ( Kepedulian, jujur, berdedikasi, dan bertanggungjawab ).

2. Profesional ( Kompentensi dan etika ).

3. Akhlaqul Karimah ( menjaga silaturrahim, saling membantu,


menghargai, dan
kebersamaan )
BAB II
KINERJA RUMAH SAKIT ”IBNU SINA” YW-UMI
DAN PROGRAM KERJA MASING-MASING BIDANG

A. BAGIAN PELAYANAN MEDIK


I.KINERJA PELAYANAN MEDIK TAHUN 2008 – 2011
1. Pencapaian Kegiatan Pelayanan Medik Tahun 2008 – 2011
No Pencapaian Per Tahun
Unit Kerja
. 2008 2009 2010 2011
Instalasi Rawat Jalan
1. 11,230
( Kunjungan )
2. Instalasi Rawat Inap
- Hari Perawatan
- Jumlah Tempat Tidur
- BOR
3. Instalasi Rawat Darurat
Instalasi Bedah (Jumlah
4.
Tindakan )
Instalasi Pelayanan Intensif
5.
( Jumlah HP )
Instalasi : (Jumlah
6.
Pemeriksaan )
- Lab. Klinik
- Lab. PA
Instalasi Radiologi : ( Jumlah
7.
Pemeriksaan )
- Radiodiagnostik
- USG
- MRI ( Dirujuk ) 6
Instalasi Farmasi ( Jumlah
8. 8.299 20.218 76.906 139.379
Resep )
Instalasi Gizi / Dapur ( Jumlah
9. 3.646 10.281 32.110 35.154
Pasien )
10 Instalasi Rehab. Medik
57 208 1.174 1.125
. ( Jumlah Kunjungan )
11. Pemeriksaan Khusus - - 160 249
( Endoskopi )

2. Faktor – faktor yang mempengaruhi kinerja pelayanan tahun


2008=2011
2. 1. Organisasi dan SDM
1. Komite Medik belum berfungsi sepenuhnya sehingga
beberapa persyaratan untuk Akreditasi belum terpenuhi
2. Tenaga keperawatan belum sesuai standar ketenagaan

Jenis Tenaga Jumlah Standar Kekurangan


Paramedis Perawatan 154 177 23
Paramedis Non Perawatan 33 35 2
Tenaga Non Medis di
15 17 2
bagian Pelayanan medik
Jumlah 202 229 27

3. Tenaga medis spesialis, sub spesialis lengkap, tetapi belum semua


menyetor STR / SIP nya
Jenis Tenaga Jumlah
Dokter Spesialis 130
Dokter Umum :
- Poli 5
klinik 10
- IRD
Dokter Gigi 7
Jumlah 152

Belum semua mempunyai STR / SIP


2. 2. Pelayanan
1. Akses terhadap pelayanan dipermudah melalui
pengembangan SIM-RS, tetapi lebih sering mengalami
hambatan
2. Pengangkatan kepala – kepala instalasi sebagai manager
akan menjawab segala permasalahan yang timbul di unitnya
3. Pelayanan belum costumer oriented, hal ini ditunjukkan
dari :
a. Waktu tunggu poliklinik spesialis masih panjang, hal
ini berdampak kepada produktivitas poliklinik dan ketidak
nyamanan pasien
b. Ada peraturan proses pendidikan yang
mengharuskan konsultasi secara berjenjang, mulai dari
Co-Ass ke Residen baru ke Konsulen
Hal ini menjadikan proses pelayanan menjadi lama
(Emergency Response Time II  lama)

2. 3. Keuangan
1. Tidak selalu ada koordinasi antara apotik dengan bagian
keuangan dalam penentuan pembayaran apotik
2. Pelaporan administrasi penjualan obat di apotik kurang baik
3. Di apotek perlu disiapkan uang kecil pecahan Rp. 500, Rp.
1.000, Rp. 5.000, dan Rp. 10.000
4. Jasa dokter Instalasi Rehabilitasi Medik belum terbayar

2. 4. Sarana
1. Ada kamar perawatan tidak difungsikan karena bocor, kamar
mandi buntu
2. Air di poliklinik Gigi kurang lancar karena baknya terlalu kecil
3. Beberapa AC rusak, tidak dingin
4. Washtafel buntu
5. Bak sampah di semua unit kurang
6. Air kurang lancar mengalir
II. TARGET KINERJA PELAYANAN MEDIS
Sasaran Strategi Kebijakan Program
A. Meningkatnya Penerapan Peningkatan 1. Program
Kualitas pelayanan KISS pengembangan
Managemen terpadu (Koordinasi, protap lintas
Pelayanan Integrasi, unit pelayanan
Simplifikasi dan instalasi
Sinkronisasi) 2. Program
antar unit percepatan
pelayanan pelayanan
B. Meningkatnya Penerapan Peningkatan 1. Program
Kualitas Clinical kepatuhan pada Medical Audit
Pelayanan Governance SPM dan SOP 2. Program
Medik yang aman Infeksi
dan Nosokomial
memuaskan 3. Program
Asuhan Medis,
Askep
C. Meningkatnya Diversifikasi Pengembangan Program
Produktivitas produk / jasa produk / jasa baru pengembangan
Pelayanan yang mempunyai pelayanan
daya saing tinggi
D. Meningkatnya Peningkatan - Program Akreditasi
Kepuasan pelayanan Pelayanan sesuai
Customer yang standar
- profesional pelayanan RS
Internal -
- Pelayanan tepat
Eksternal waktu
III. RENCANA KEGIATAN
1. Bagian Pelayanan Medis
Jadwal
Sasaran Kegiatan J- Biaya
J-PD
PJ
A. Meningkatnya A. Program pengembangan protap Antar
Kualitas lintas unit SMF
Managemen 1. Membuat Antar
Pelayanan protap rawat bersama -
2. membuat Lab.,RI
protap lintas instalasi -
3. Sosialisasi Gizi, RI
protap ke unit terkait
B. Program percepatan pelayanan
1. Memantau kehadiran staf medis di
UP (Poliklinik, IRD, IRI)
2. Feed back ke UP
B. Meningkatnya A. Program Medical Audit
Kualitas
1. Sosialisasi peran Medical
Pelayanan
Medik Audit di RSIS
2. Menyusun pedoman
Medical Audit di RSIS
3. Koordinasi dengan
Komite Medik membahas kasus
kematian
B. Program Health Care
Associated Injection Control
(Infeksi Nosokomial + Proteksi
Perawat dari Infeksi)
1. membentuk tim Care
Safety
2. Memantau angka
Dekubitus, Flebitis, ILO, pulang
paksa
C. Program Asuhan Medik
berkoordinasi dengan Instalasi
Rekam Medis, IRI, untuk :
1. Memantau 10 penyakit
terbanyak rawat jalan, rawat inap
2. Memantau 10 penyakit
penyebab kematian rawat inap
3. Memantau indikator untuk
pelayanan RS
4. Mengantisipasi KLB

Jadwal Biay
Sasaran Kegiatan
J-PD J-PJ a
C. Meningkatnya A. Program Pengembangan
Produktivitas Pelayanan/ diversifikasi
Pelayanan pelayanan
1. Menyiapkan tenaga,
sarana Intermediciate Care
2. Menyiapkan kamar
operasi Emergency
3. Pelayanan
ambulance “on call”
4. Penambahan ruang
rawat inap VIP dan Kelas I

D. Meningkatnya Program Akreditasi


Kepuasan 1. Koordinasi dengan UP/SMF
Customer dan instalasi tentang pembuatan
dan penerapan SPM dan SOP
2. Pengesahan SPM dan SOP
oleh Direktur, SMF dan Komite
Medis
3. Sosialisasi SPM dan SOP
kepada UP dan instalasi
4. Self Assesment masing-
masing POKJA
5. Penilaian Akreditasi
- 5 (Lima) Pokja
- 12(Dua Belas)
Pokja
- 16(Enam
Belas)Pokja
2. Bagian Keperawatan
Jadwal Biay
Sasaran Kegiatan
J-PD J-PJ a
A. Meningkatnya - Pelatihan
Kualitas MPKP
Managemen - Pelatihan /
Pelayanan simulasi Etika Keperawatan
Keperawatan - Pelatihan /
simulasi perawat peduli
pelanggan
- Menerapkan
pelayanan MPKP disemua lantai
perawatan
- Melengkapi
kebutuhan untuk pelaksanaan
MPKP
- Evaluasi
pelayanan MPKP disemua lantai
perawatan
- Menerapkan
SAK disemua lantai perawatan
B. Meningkatnya - Program
Kualitas ASKEP
Pelayanan Terlaksananya Askep untuk 10
Keperawatan macam penyakit dari tiap UP
C. Peningkatan - Pelatihan
Produktivitas - Audit
Tenaga keperawatan
Keperawatan - Pertemuan
rutin / berkala :

Pengelola

Pelaksana
- Pendidikan
keperawatan berkelanjutan

- Study banding
(Ka-Ru) ke RS Islam Jakarta /
Malaysia

Jadwal Biay
Sasaran Kegiatan
J -PD J-PJ a
D. Terpenuhinya - Melakukan
Tenaga inventarisasi tenaga keperawatan
Keperawatan - Mengusulkan
Sesuai kebutuhan tenaga
Standar
E. Terpenuhinya - Melakukan
Peralatan inventarisasi peralatan
Keperawatan keperawatan:
Sesuai 
Standar Medis

Non Medis
- Mengusulkan
kebutuhan – kebutuhan peralatan
keperawatan

3. Bagian Administrasi Medis


Jadwal
Sasaran Kegiatan Jangka Jangka Biaya
Pendek Panjang
A. Perencanaan Mengkoordinir penyusunan
Tersusunnya rencana kerja pelayanan
Rencana medik, penunjang medik dan
Pengembangan keperawatan, terdiri dari :
RS 1. Pembentukan Tim
Rencana Kerja
2. Menyusun evaluasi kinerja
tahunan
- ATK / foto copy
3. Menyusun rencana kerja :
- Pelayanan
medis
- Penunjang
medik
- Keperawata
n
4. Pertemuan dengan direksi
dan unit terkait membahas
rencana pengembangan:
- Sarana
pengembangan pelay.
medik
- Inventarisas
i peralatan medis
- Kebutuhan
peralatan medis dan
penunjang medis

Jadwal
Sasaran Kegiatan Biaya
J-PD J-PJ
B. Evaluasi 1. Mengevaluasi kegiatan pelaporan
a. Tersusunnya RS, penggandaan format laporan
Laporan harian dan bulanan untuk semua
- unit kerja
Harian 2. Pengumpulan laporan
- 3. Pengolahan data
Bulanan 4. Penyusunan laporan harian,
- bulanan, tri wulan :
Tri wulan - Biaya ATK
- Biaya Foto
copy
- Biaya
penjilidan
5. Rapat monitoring tri
wulanan
6. Pengumpulan :
- Laporan
- RL
- Tri wulan
b. Tersusunnya - Pengumpulan
Laporan data tri wulan
Tahunan - Pengolahan
dan analisa data
- Penyusunan
laporan tahunan

Biaya ATK

Biaya foto copy

Biaya penjilidan
- Pengiriman
laporan tahunan ke unit kerja /
Dinas Kesehatan / DEPKES

C. Penyusunan - Pasien umum


Laporan - Cost Sharing
Penerimaan Askes
RS dari - Mitra / tagihan
setiap Lantai - Askes
Perawatan - JPS
4. Rencana Kegiatan Instalasi
Jadwal
Sasaran Kegiatan Jangka Jangka Biaya
Pendek Panjang
1. Inst. 1. Penyusunan organisasi, SDM
Rwt dengan uraian tugas
Jalan 2. Penyempurnaan PROTAP :
- Penerimaan pasien
rawat jalan
- Alur pasien rawat
jalan
- Alur Rekam Medis
pasien rawat jalan
- Pengambilan obat /
material kesehatan ke apotik dan
pelaporannya
- Pemeriksaan
penunjang

Laboratorium

Radiologi

EKG
3. Penyempurnaan PROTAP
pelayanan poliklinik spesialis
4. Penambahan peralatan medis dan
non medis
5. Rencana pengembangan
- Poliklinik Cardiologi
- Poliklinik Urologi
2. Inst. 1. Penyusunan organisasi dan SDM
Rwt dengan uraian tugas
Inap 2. Penyempurnaan PROTAP :
- Penerimaan pasien
rawat inap
- Alur pasien rawat
inap
- Alur Rekam Medis
pasien rawat inap
3. Penyempurnaan semua PROTAP
yang menyangkut pelayanan pasien
rawat inap
- Protap pemberian
obat
- Protap pemberian
infus
- Protap pemberian
transfusi darah
- Protap permintaan
obat / material kesehatan dan
pengelolaannya di ruang perawatan
serta pelaporannya
- Protap permintaan
ATK, ART dan pelaporannya
- Protap pelaporan
untuk

Indikator klinik

Infeksi Nosokomial
- Protap pelaporan
kejadian tidak diharapkan (KTD)
pasien dan nurse safety
- Pelaporan
pelaksanaan MPKP masing –
masing ruangan
4. Penambahan peralatan medis dan
non medis

Jadwal Biay
Sasaran Kegiatan
JP JPj a
5. Realokasi tempat tidur
Kelas Perawatan
Lt
II III Jmlh
. SV VIP IA IB IIB III
A Nif.
I - - - - - - - 37 37
II - - 3 14 2 - - - 19
III - - - - - 34 10 - 44 Lt II
IV - - 11 4 16 - - - 31
10
TT
V 2 17 - - - - - - 19
VIP
J
m 2 17 14 18 18 34 10 37 150
lh

1,3 11,3 9,3 12 12 22,7 100%


% 31,3 %
% % % % % %

3. I.R.D 1. Penyusunan organisasi, SDM dan uraian tugas


2. Penataan ruangan
3. Protap pengisian RM pasien
4. Protap penerimaan pasien
5. Protap pasien opname
6. Protap Triase
7. Protap penanganan pasien gawat dan tidak gawat
8. Protap konsul pasien
9. Daftar kasus yang termasuk kegawat daruratan
10. Protap orientasi petugas
11. Protap permintaan obat / material kesehatan dan
pengelolaannya serta pelaporannya
12. Persetujuan / penolakan Informed Concent
13. Pelatihan :
- Disaster
- Teknik instrumentasi
14. Penambahan peralatan medis dan non medis
15. Pengembangan IRD

4. Inst. 1. Penyusunan struktur organisasi, SDM dan uraian tugas


Rwt 2. Protap penerimaan pasien :
Inten - High Care
sif - ICU / ICCU
3. Protap permintaan obat – obat / material kesehatan dan
pengelolaannya di rawat intensif serta pelaporannya
4. Protap pengelolaan baju petugas, pengunjung
5. Rencana pelatihan, peningkatan keterampilan petugas
6. Usul penambahan peralatan medis :
- Monitor
- Analisa gas darah
- Section set (sentral)
7. Usul pengembangan High Care Unit

Jadwal
Sasaran Kegiatan Jangka Jangka Biaya
Pendek Panjang
5. Inst. 1. Penyusunan struktur organisasi, SDM dan
Bedah uraian tugas
Sentral 2. Protap penjadwalan operasi
3. Protap penerimaan pasien :
- Registrasi pasien
- Informed concent
4. Kelengkapan RM
- Laporan anestesi
- Laporan operasi
5. Protap Recovery Room
6. Protap pengelolaan pakaian + linen operasi
7. Protap permintaan obat / material
kesehatan dan pengelolaannya serta
pelaporannya
8. Pelatihan perawat mahir OK
9. Penataan Inst. Bedah :
- Penataan ruang tunggu
pasien
- Penataan ruang dokter
- Perbaikan dan penambahan
AC
- Listrik dan air 24 jam
10. Pengembangan OK dan penambahan
peralatan medik

6. Unit Pel. 1. Organisasi, SDM dan uraian tugas


Khusus 2. Protap penerimaan pasien untuk endoskopi
3. Protap pelayanan endoskopi
4. Protap penggunaan dan pemeliharaan alat
endoskopi
5. Usul pelatihan perawat mahir endoskopi
6. Usul pengadaan alat Skop Gastro
7. Usul penataan KM dan bak cuci
8. Protap permintaan obat / material
kesehatan dan pengelolaannya serta
pelaporannya
7. Inst. 1. Penyusunan struktur organisasi, SDM dan
Lab. uraian tugas
2. Penataan ruangan (pemberian label / nama
– nama fungsi masing – masing ruangan)
3. Protap pemeriksaan spesimen :
- Registrasi
- Jam penerimaan
- Jam pemberitahuan hasil ke
ruangan
4. Protap permintaan dan pengelolaan
reagensia dan alat kesehatan di laboratorium
5. Usul persediaan air 24 jam (tangki sendiri)
6. Penambahan alat Auto Analizer Kimia
Klinik
7. Penambahan alat Pemeriksaan Elektrolit
8. Usul pengadaan Hemostatis

Jadwal
Sasaran Kegiatan Jangka Jangka Biaya
Pendek Panjang
8. Inst. 1. Penyusunan struktur organisasi, SDM
Rad. dan uraian tugas
2. Protap pengadaan obat / material
kesehatan dan pengelolaannya serta
pelaporannya
3. Protap penerimaan dan pemeriksaan
pasien dan hasil pemeriksaan
4. Usul pengadaan mesin Automatic
Processor (pencucian)
5. Usul pintu pemeriksaan dan USG
diperlebar
6. Usul pengadaan CT-Scan
7. Pelatihan tenaga proteksi radiasi
(sehubungan izin pemanfaatan pesawat
sinar X)
9. Inst. 1. Penyusunan struktur organisasi, SDM
Rehab. dan uraian tugas
Medik 2. Protap penerimaan dan pemeriksaan
3. Protap permintaan obat / material
kesehatan dan pengelolaannya serta
pelaporannya
4. Protap pemeriksaan pasien
5. Usul penambahan peralatan Rehab.
Medik
6. Usul penambahan ruangan Rehab. Medik
7. Usul pengadaan KM / WC

10 Inst. 1. Penyusunan struktur organisasi, SDM


. Farmasi dan uraian tugas
Apotik 2. Penataan ruangan
3. Protap pendistribusian obat / material
kesehatan ke ruangan
4. Laporan
- Perencanaan obat /
material kesehatan
- Pembelian
- Pendistribusian
- Stok obat / material
kesehatan dari masing – masing ruang
perawatan + gudang apotik
5. Penambahan / penggantian apotik back
up
6. Usul pengadaan sepeda motor untuk
pengambilan obat sito di luar RS
7. Usul pengadaan kontainer obat untuk
One Day Dose
8. Usul pengadaan kontainer untuk
mengangkut obat / material kesehatan ke
ruang perawatan
Jadwal
Sasaran Kegiatan Jangka Jangka Biaya
Pendek Panjang
11. Unit 1. Penyusunan struktur organisasi, SDM dan
Rekam uraian tugas
Medik 2. Penataan ruangan
3. Penyempurnaan protap RM
4. Usul pengadaan washtafel, KM / WC
5. Usul pengadaan exhaust fan untuk di ruang
penyimpanan status
6. Usul penambahan komputer

B. BIDANG PENDIDIKAN

SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN PROGRAM

1. SMF (Satuan Medis 1. Melengkapi - Menetapkan SMF -- Jangka pendek


Fungsional) Bagian-Bagian Klinik - Kelengkapan Hardware
yang ada & software

2. Mengupayakan - Menetapkan SMF - Jangka Pendek


Bagian-Bagian Klinik - Kelengkapan Hardware - Jangka Menengah
yang belum ada untuk & Software - Jangka Panjang
segera bisa diadakan

Penyediaan Ruangan 3. Memanfaatkan Menjadi tanggungan FK - Jangka Menengah


Ketua SMF perluasan ruangan UMI
seminar di lantai dua
RS.Ibnu Sina

Penyediaan 4. Memanfaatkan lahan Menjadi tanggungan FK


Ruangan/Kelas untuk RS. Ibnu Sina dekat UMI dan FK Unhas -Jangka Menengah
diskusi, kuliah, ruangan Al Rahman
demonstrasi (untuk
coass dan residen FK
UMI dan FK Unhas)
2. Residen Siap Melaksanakan tugas & Kontinue
tanggung jawab yang
dipercayakan oleh ketua
bagian
3. Coass Siap Melaksanakan tugas & Kontinue
tanggung tujuan yang
dipercayakan oleh ketua
bagian
4. Sarana Pendidikan Berkaitan Pendidikan Sejak Dini Kontinue
Medis & Spritual
5. Perpustakaan -Perpustakaan bagian Tanggung Jawab Jangka Pendek
klinik / P. Klinik Bersama Bagian & RS
masing-masing
- Perpustakaan Umum RS. & FK UMI Jangka Panjang
6. Da’wah Lebih Meningkatkan -Melengkapi Sarana -Jangka pendek.
Citra ke Islaman Kebutuhan Ibadah -Menugaskan
Sholat Koordinator Bid.
-Penambahan SDM/Staff Mental melakukan
Bid.Mental bersama studi banding ke RS
ATK PKU Muhammadiyah
-Nilai DP3 Seorang Yogya
Karyawan & Karyawati
termasuk Sub Bidang
Mental

7. WebSite Kelengkapan Melengkapi Sarana Jangka Pendek


/Kebutuhan Strategis Komunikasi Globalisasi Jangka Menengah

PENJELASAN

Sasaran 1. SMF, Strategi 2


Mengupayakan Bagian-Bagian Klinik yang belum ada
Coass/Residen untuk segera bisa diadakan :

1. OBGYN
- Poliklinik, KB, R/Nifas, pasien : ada
- Dokter SpOG (dokter tamu) : 3 orang
- Dokter SpOG Dosen FK UMI : 3 Orang
- Residen : Tidak Ada/Belum ada yang ditugaskan
- Coass : Tidak Ada/Belum ada yang ditugaskan
2. THT
- Poliklinik ada
- Dokter SpTHT 3 Orang
- Residen : Tidak Ada/Belum ada yang ditugaskan
- Coass : Tidak Ada/Belum ada yang ditugaskan
3. MATA
- Poliklinik ada
- Dokter Sp M (dosen FK UMI ) : 2 Orang
- Dokter Sp M (dosen LB FK UMI) : 5 Orang
- Residen : Tidak Ada/Belum ada yang ditugaskan
- Coass : Tidak Ada/Belum ada yang ditugaskan
4. Ked. Kom/Ked. Prev
- Poliklinik dokter keluarga : ada
- Dosen FK UMI : 2 Orang
- Ruangan Bagian : Ada
- Coass : Ada
5. K.K (Forensik)
a. Saat ini Visum Et Repertum dilakukan oleh dokter jaga UGD
b. Residen : Tidak Ada
c. Coass : Tidak Ada
6. RADIOLOGI
a. Kamar Rontgen : Ada
b. Dokter Sp. Rad : 2 Orang
c. Residen : Ada
d. Coass : Tidak Ada
7. JIWA
a. Ketua Bagian Staff : Siap
b. Polikinik : Tida Ada
c. Residen : Tidak Ada
d. Coass : Tidak Ada
8. Pat. Klinik
a. Laboratorium : Ada
b. Dokter Sp PK : 4 Orang
c. Residen : Tidak Ada/Belum ada yang ditugaskan

C. BIDANG KEUANGAN
SUMBER-SUMBER PENERIMAAN KEUANGAN.
1. Kamar Perawatan
2. Tarif Peralatan(Alat) Medis
3. Apotek
4. Laboratorium, Radiologi
5. Wartel, Toko, Parkir, Laundry, Dapur, Ambulance, Foto Copy, dan Kantin
6. Bantuan-Bantuan :
- Dari Pemerintah
- Lembaga-lembaga Donor
- Donatur peorangan dll

POS-POS ANGGARAN :

Kode Kode
Golongan Mata Uraian Biaya Ket
Biaya Anggaran
01 - Belanja Pegawai & Pensiun
10 Gaji Pokok
11 Tunjangan Fungsional/Tugas
12 Tunjangan Keluarga
13 Tunjangan Kesejahteraan
14 Tunjangan Transport
15 Tunjangan Jabatan
16 Tunj. Perbaikan Pendapatan
17 Subsidi dana kesehatan
18 Biaya lembur
19 Transport / Insentif
20 Honorarium Tenaga Non-organik
21 Honorarium Tenaga Kontrak Kerja
22 Honor Tim Lainnya
23 Tunjangan Hari Raya
24 Santunan Kemalangan
25 Santunan Perkawinan
26 Premi Asuransi Pegawai
27 Santunan Perjalanan Haji
28 Santunan Amal Sosial Lainnya
29 Dana Pensiun Pegawai
30 Jasa Dokter
31 Jasa Petugas
32 Manajemen Fee
33 Pajak
02 - Belanja Barang / Alat
10 Pembelian peralatan medis
11 Pembelian alat tulis dan kantor
12 Pembelian mebeuler kantor
13 Pembelian mesin kantor & Komputer dll
14 Biaya Konsumsi Snack Pegawai
15 Biaya kebutuhan rapat
16 Belanja pelayanan tamu
17 Belanja lainnya
18 Konsumsi pegawai
19 Pembelian perlengkapan
kantor(Bebeuler)

03 - Belanja obat & matkes


10 Pembelian obat
11 Pembelian matkes
12 Alat kesehatan
04 - Belanja Jasa dan Langganan
10 Biaya listrik
11 Biaya Air PDAM
12 Biaya Telepon dan teleks kantor
13 Biaya barang cetakan / foto copy
14 Biaya promosi dan ucapan selamat
15 Biaya publikasi dan humas
16 Biaya surat menyurat
17 Biaya Materai
05 - Biaya Pemeliharaan Inventaris &
10 Sarana
11 Pemeliharaan gedung kantor
12 Pemeliharaan gedung keperawatan
13 Pemeliharaan alat medis
14 Pemeliharaan mesin genset,listrik
15 Pemeliharaan Mebeulr kantor
16 Pemeliharaan AC, Kulkas, Kipas dll
17 Biaya pemeliharaan taman
18 Pemeliharaan kendaraan dinas
Bahan pembersih ruangan / kamar
06 - Belanja Unit Penunjang Medis
10 Biaya Laboratorium
11 Biaya Radiologi
12 Biaya Laundry
13 Biaya Dapur
14 Biaya Wartel
15 Biaya Ambulance / BBM
16 Biaya Fisioterapi
17 Biaya Toko
18 Biaya Endoscopy
07 - Perjalanan Dinas
10 Biaya Tiket
11 Biaya penginapan
12 Biaya transport lokal
13 Biaya lumpsum
14 Uang saku
08 - Biaya Pendidikan dan Latihan
10 Biaya pendaftaran
11 Biaya hidup
12 Biaya transport
13 Uang saku
09 - Biaya Lain-lain
10 Iuran Rumah Sakit
11 Dana Taktis Direktur
12 Amdal
13 Pemeriksaan Khusus
14 Fee Mitra
15 Adm. Nisbah Bank
16 Biaya Pakaian Dinas
(Efesiensi)

PEMBAGIAN PORSI BAGI HASIL USAHA RS. IBNU SINA

Rumah Sakit Ibnu Sina adalah salah satu pilar yang dapat
memberikan konstribusi
kepada Yayasan Wakaf UMI sebagai sumber pendapat Yayasan, maka itu
diatur Pembagian
Porsi Bagi Hasil RS. Ibnu Sina sbb. :

75%
PENGEMBANGAN RS

75% RS. IBNU SINA

LABA 25%
PENGELOLA

25% YAYASAN

SISTEM DAN PROSEDUR ADMINISTRASI KEUANGAN


RUMAH SAKIT ”IBNU SINA”

Sistim Administrasi Keuangan Rumah Sakit “Ibnu Sina” adalah


sentralisasi(satu pintu), sehingga semua jenis penerimaan dan pengeluaran
dari kegiatan rumah sakit disetor dan ditarik melalui rekening Rumah sakit
yang ada pada BMTU atau Bank yang telah ditentukan oleh Rumah Sakit
“Ibnu Sina”, dengan prosedure sebagai berikut :

1.. PROSEDUR PENERIMAAN UANG

a. Prosedur Penerimaan Pembayaran Pasien Rawat Inap:

Yang Terkait Uraian Kegiatan Format


Pasien 1. Pasien yang akan pulang mengambil Faktur
Rincian Faktur sementara dari Kepala Sementara
Ruang perawatan tempat dirawat.
2. Faktur sementara di bawa ke Bidang-
pemulangan pasien.
3. Menerima faktur sementara dari
Kepala
Bidang Pemulangan Ruang perawatan. Faktur
Pasien 4. Membuat Faktur pembayaran Pasien. Komputer
5. Membuat Slip Setoran BMTU, sesuai Slip setoran
jumlah pembayaran pasien. Buku Slip
6. Mencatat dalam buku Nomor Slip Setoran
setoran pembayaran BMTU.
7. Pasien membawa selip setoran untuk
membayar di BMTU. Faktur lmr2
8. Lembar ke 2 Faktur pembayaran
pasien
Diserahkan ke Bagian Keuangan. Dan
koordinasi tetang pebayaran pasien
pada
BMTU setiap hari.
9. Menerima Slip Setoran dan uang
pembayaran biaya pasien.
10. Slip Setoran terdiri dari :
- Lembar 1 untuk Rumah Sakit Slip setoran
B M T U. - Lembar 2 untuk BMTU stempel
- Lembar 3 untuk pasien(penyetor) BMTU
- Lembar 4 Unit Perawatan
- Lembar 5 Bagian Keuangan
11.Mengkredit dalam rekening dana
transit
Nomor Rek : 200/0100 Laporan
12.Menyampaikan Laporan penerimaan- Harian
biaya pasien setiap hari ke Bagian-
Keuangan/Wadir. Keuangan.
13. Menerima Slip Setoran dan laporan Slip setoran
harian dari BMTU.
14. Melakukan koordinasi dengan
Bagian Keuangan Bagian
pemulangan pasien terhadap setoran
biaya pasien pada BMT stiap hari. Kwitansi
15. Membuat Kwitasi Penerimaan Uang
( bila pasien memerlukan ). Mutasi Kas
16. Mencatat dalam Mutasi Kas/Bank.
17.Menerima Faktur pembayaran dari Rekap
Bid.
Pemulangan pasien.
18. Membuat Rekapitulasi
Penerimaan-
Pembayaran Pasien, untuk ditrasfer
ke
pos rekening masing-masing.

b. Prosedur Penerimaan Biaya Pasien Mitra

Yang Terkait Uraian Kegiatan Format


1. Pasien masuk melalui UGD/Poli Umum
Pasien 2. Membawa Surat Jaminan dari instansi
3. Pasien mendapat pelayanan perawatan Kartu kesehatan
4. Pasien dicatat dalam registrasi Pasien.
Unit Penerimaan/ 5. Bila rawat inap ditetapkan kamar Pasien
Pemulangan Pasien 6. Setelah Pasien dirawat dibuatkan Faktur
pembayaran Pasien.
7. Dibuat Surat Tagihan ke Perusahaan Mitra. Surat Tagihan
dengan Melampirkan :
- Faktur pembayaran Pasien
- Surat Jaminan Pasien
- Laporan Kesehatan(Medical Report)
- Rekap Pemakaian Obat/Matkes.

8. Membuat Rekapitulasi Tagihan Biaya


Pasien Kwitansi
Bag. Keuangan 9. Membuat Kwitansi Tagihan
10. Surat Tagihan Mitra diteruskan ke Wadir.
Keuangan

11. Menerima Surat Tagihan Mitra, beserta


lampiran-lampirannya
Wadir.Keuangan 12. Memeriksa berkas-berkas dan mencat Buku Tagihan
dalam
buku tagihan mitra. Memberi paraf pada
surat tagihan
13. Menerima Surat Tagihan dan berkas-
Direktur berkasnya, memeriksa dan
menandantangi
Surat tagihan.
14. Surat dikirim ke Perusahaan Mitra
15. Menerima Surat Tagihan RS.Ibnu Sina
Perusahaan MITRA 16. Memeriksan surat dan berkas-berkasnya
17. Membayar tagihan dengan teransfer
melaui
Rekening RS.Ibnu Sina pad BNI Syariah
cabang Makassar atau Bank yang ditunjuk

c. Prosedur Penerimaan Biaya Pasien Unit Pelayanan

Yang Terkait Uraian Kegiatan Format


1. Menghadap kepada Resepsionis Unit- Unit
Pasien terkait.
2. Melayani pasien sesuai pelayananan
yang
Unit Poliklinik, UGD, dibutuhkan. Nota&Rekap
Labortrium, 3. Membuat Nota Pembayaran Pasien dan
Radiologi, dan Apotek. mencatat dalam Daftar Rekap pembayaran
pasien unit yang bersangkutan. Slip Setoran
4. Membuat Slip Setoran mencantumkan
unit
Pelayanannya.
5. Unit membayaran ke BMT/Bank.
6. Menerima Slip Setoran, serta uang Slip Setoran,
yang Faktur/Nota
akan disetor.
7. Slip Setoran distempel sebagi bukti bayar : Slip Setoran
BMTU - Lembar 1 untuk Rumah Sakit.
- Lembar 2 untuk BMTU/Bank
- Lembar 3 untuk Penyetor(unit).
8. Mengkredit dalam rekening rumah
sakit
sesuai rekening yang telah ditentukan.
9. Menyampaikan Laporan penerimaan
biaya
pasien setiap hari ke Bagian keuangan.
10. Menerima Slip Setoran secara kolektif Slip Setoran
dari BMTU/Bank setiap hari.
11. Mencatat dalam Mutasi Kas dan Bank
12. Memcatat dalam Buku Besar dan Jurnal Kwitansi
Bagian Keuangan 13. membuat Rekapitulasi Penerimaan Mutasi Kas
Pemba-
yaran Pasien, untuk ditranfer ke pos Rekap
reke-
ning masing-masing.

PROSEDUR PENCAIRAN UANG

Yang Terkait Uraian Kegiatan Format

Unit Kerja / pemohon 1. Membuat Permintaan Pencairan Anggaran Usulan


atau proposal kegiatan ke Direktur rumah
sakit Proposal
2. Bila Direktur menyetujui maka diteruskan
ke Wadir. Keuangan untuk didisposisi ke
Bagian Keuangan.

3. Menerima Permintaan Pencairan anggaran


Bagian Keuangan serta bukti-butki pendukung atau propsal
kegiatan yang bersangkutan.
4. Membuat Otorisasi Pengeluaran Uang dan OPU
memberi paraf pada OPU kolom dibuat.
dan
melampirkan bukti2 pendukung lainnya UPD
5. Membuat Usulan Pencairan Dana Slip Penarikan
6. Membuat Slip Penarikan Uang
7. Meneruskan ke Wadir.Keuangan

8. Menerima Usulan Pencairan


Wadir.Keuangan Dana(Kolektif)
Terlampir : Otorisasi, Slip Penarikan dan
bukti-bukti pendukung lainnya.
9. Memeriksa berkas-berkas pendukung OPU
lainnya
10. Memberi paraf paada kolom diperiksa:
11. Meneruskan ke Direktur

16. Menerima Slip Penarikan dan Membayar Slip pemby.


BMTU kepada yang bersangkutan.
17. Mendebet Rekening Rumah Sakit.
18. Menyampaikan Laporan Transaski
Rekening Rumah Sakit setiap hari.
Rekap BMTU

PROSEDUR PEMBAYARAN JASA DOKTER

Yang Terkait Uraian Kegiatan Format

Pasien 1. Pasien Pulang


2. Membawa Faktur sementara ke Unit Faktur
Pemulangan pasien.
3. Menerima Faktur Sementara dari unit
Perawatan.(Verifikasi Pelayanan Medik)
Pemulangan Pasien 4. Mencetak Faktur Pembayaran Pasien Nota&Rekap
5. - Lembar 1 untuk Pasien
- Lembar 2 untuk Bagian Keuangan
6. Menerima Faktur Pembayaran Pasien
- Mencatat dalam Buku besar jasa dokter
- Mencatat dalam buku pembayaran jasa
Dokter ( Verifikasi Kabag Keuangan.)
Bagian Keuangan 7. Dibuatkan Daftar Rekap Pembayaran Jasa
dokter setiap minggu
8. Dibuatkan Otorisasi Pengeluaran uang dan
Ditanda tangani Kabag.Keuangan
9. Dibuatkan Selip Penarikan OPU
10. Otorisasi Pengeluaran Uang dan
lampirannya diteruskan ke Slip Penarikan
Wadir.Keuangan.
11. Menerima Otorisasi Pengeluaran Uang
Wadir. Keuangan bersama dengan :
- Selip Penarikan Uang
- Rekap Pembayaran Jasa Dokter Rekap
- Buku Pembayaran Jasa dokter untuk
dicocokkan dengan Pembayaran masing-
masing pasien (Verifikasi
Wadir.Keuangan)
- Memberi paraf pada otorisasi, OPU
meneruskan
ke Direktur Rumah Sakit.
11. Menerima Otorisasi Pengeluaran Uang
Direktur bersama dengan :
- Selip Penarikan Uang Slip
- Rekap Pembayaran Jasa Dokter Rekap
- Memeriksa kebenaran berkas-berkas
12. Memberi Paraf pada Otorisasi OPU
Pengeluaran
Uang sebagai tanda setuju dibayar.
13. Menadatangani Otorisasi sebaga bukti OPU
Dokter pembayaran jasa dokter. Dana ditarik di
BMTU.( diterima tunai) = 24 Dokter
14. Jasa Dokter dibayar dengan menyetor ke Buku Rekening
rekening di BMTU.= 39 Dokter
15. Jasa Dokter dibayar dengan menyetor ke Rek. Bank
Rekening di Bank= 4 Dokter
16. Bukti setoran BMTU/Bank dikirim ke
masing-masing dokter beserta Rekap
pembayaran Jasa dokter

PROSEDUR PENGADAAN ALAT MEDIS DAN BARANG INVENTARIS

1. Prosedur Pengadaan Alat Medis

Yang Terkait Uraian Kegiatan Format

Unit Pelayanan 1. Membuat Usulan Pengadaan Alat Medis UPA


2. Ditandangani oleh Dokter sebagai user
Bila perlu mencantumkan Merk dan Tipe
alat
3. Diteruskan ke Bidang Adm Medik

4. Menerima Usulan Pengadaan Alat Medis UPA


5. Melakukan evaluasi, tentang kebutuhan dan
Bid. Administrasi peralatan telah dimiliki dan memeriksa
Medik apakah sesuai dengan program kerja unit
yang bersangkutan.
6. Memberi paraf dan meneruskan ke Wadir.
Medik dan Pengembangan

7. Menerima Usulan Pengadaan Alat Medis UPA


Wadir. Medik dan 8. Melakukan koordinasi dengan Dokter unit
Pengembangan yang bersangkutan.
9. Melakukan Konsultasi dengan Direktur
tentang pengadaan alat tersebut.
10. Menandatangi Usulan Pengadaan Alat
Medis bila menyetujuinya. Dan
Meneruskan
ke Wadir. Keuangan.
11. Menerima Usulan Pengadaan Alat Medis. UPA
12. Melakukan koordinasi dengan Direktur
Mengenai kondisi dan sumber dana yang
dapat digunakan. Serta mencocokkan
Wadir. Keuangan dalam
anggaran program kerja Rumah Sakit.
13. Menandatangi Usulan Pengadaan Alat
Medis. bila anggarannya Rp. 25.000.000,-
ke atas dibuatkan TIM.
14. Direktur membentuk TIM, dari unsur
dokter, Rumah Sakit, dan Yayasan
15. Tim Membuat Surat Penawaran Ke
Tim Pengadaan Suplier MOU
16. Membuat MOU, ditandangani oleh
Suplier, Direktur Rumah Sakit dan
Mengetahui Yayasan.

2. PROSEDUR PENGADAAN BARANG /INVENTARIS

Yang Terkait Uraian Kegiatan Format


1. Membuat Usulan Pengadaan Barang/
Unit Kerja Peralatan dan menandatanganinya. UPB
2. Meneruskan ke Bag. Rumah Tangga
3. Menerima Usulan Pengadaan Barang/
Peralatan.
Bag.Rumah Tangga 4. Memeriksa kewajaran UPB, antara lain : UPB
Memeriksa apakah sesuai dengan
program
kerja unit kerja yang bersangkutan.
5. Memberi paraf pada kolom tanda tangan
Wadir. Adm. dan Operasional.
6. Meneruskan ke Wadir. Adm &
Operasional
7. Menerima Usulan Pengadaan Barang UPB
8. Memberikan pertimbangan dan
mengevaluasi
serta menilai kelayakan selanjutnya
Wadir. Administrasi. memberikan persetujuan atau
Operasional penundaan
pengadaan.
9. Pengadaan barang tidak rutin harus
kosultasi
dengan Direktur.
10. Menerima Usulan Pengadaan Barang UPB
11. Memeriksa apakah sesuai dengan
anggaran
dan menyiapkan anggaran pengadaan
Wadir.Keuangan barang
12. Bila tidak ada dalam anggaran di
konsultasikan dengan Direktur.
13. Ditandatangani bila sesuai anggaran/
hasil
konsultasi dengan Direktur.
14. Menerima Usulan Pengadaan Barang UPB
Bag. Rumah Tangga yang
telah disetujui oleh Wadir.Administasi
&
Operasional dan Wadir. Keuangan.
15. Menghubungi rekanan atau Suplier
yang
telah ditentukan atau ditunjuk.
(Anggaran
Rp .25.000.000,- dibuatkan Tim)

KONDISI, MASALAH DAN PROGRAM BIDANG KEUANGAN

No Kondisi Masalah Program


1 - Kantor masih bergabung Berkas2/dokumen2 kurang aman Pembuatan Kantor Bagian
dengan bagian2 lain. keamanan Brangkas Keuangan (tersendiri)
2 - Dokumen kurang aman Dokumen2 tidak tersimpan baik Pembelian Lemari Arsip
3. - Pasien Pulang diluar Jam Uang pasien kurang aman Pengangkatan Tenaga Kasie
Kerja, uang diterima perawat Semua perawat terima uang Sore/Malam.
4 - Belum ada tenaga Khusus Pembuatan Laporan Keuangan Pengangkatan tenaga Verifikas
Membuat laporan keuangan Perubahan Modal, Rugi/Laba, dan pelaporan
dan Neraca terlambat
5 - Masih ada system pencatatan Data-data yang dibuat terlambatSistem Pengelolaan keuangan
dilakukan secara manual diperoleh sehingga pembuatan dengan sistim komputerais :
laporan juga terlambat. - Lap.R/L Harian
- Neraca Harian
6 - Pengetahuan staf tentang Operasionalisasi komputer dari Training Program Keuangan
Komputerisasi masih kurang staf masih rendah dan Akuntansi.
7. - Komputer Bagian akuntansi Pencatatan dan pembuatan Pengadaan Komputer
belum ada, yang ada dipakai laporan terhambat
bersama.
8. - Staf yang mengikuti seminar Pemahanan tentang manajemen Pengiriman mengikuti Pelatihan
dan pelatihan masih kurang pengelolaan keuangan masih penataran, Seminar dan
kurang semacamnya
9. - Pengadaan Alat medis dan Perencanaan kebutuhan belum Pelatihan Penyusunan Rencana
Barang inventaris sesuai ada setiap unit Anggaran tahunan dari setiap
kondisi dana unit.
D. BIDANG UMUM DAN OPERASIONAL

NO. SASARAN STRAT KEBIJ PROG KEGIATAN WAKTU MITRA

1 Pintu Gerbang Pembuatan pintu pagar pada gerbang Rumah Sakit 2008

Pembuatan pos induk satpam dekat pintu gerbang

Penunjuk arah

Pem. nama rumah sakit

Loket pembayaran parker

2 Parkiran/Taman Pem. Rambu dan Marka Parkir 2008

Penghijauan dan penerangan

Kebersihan

Perbaikan Drainase

pembuatan taman belakang rumah sakit

3 Poliklinik Penam. Kursi ruang tunggu 2008

Pemasangan kipas angin

Pembuatan Ruang Adm.

perbaikan wc umum

pembuatan petunjuk tempat

Kebersihan

pengadaan peralatan

penugasan satpam

4 Unit Gawat Darurat Penam. Kursi ruang tunggu 2008

Pemasangan kipas angin

pengadaan tv

perbaikan wc umum

Kebersihan

pengadaan peralatan

penambahan tempat tidur

2008
5 Kamar Operasi pengadaan peralatan operasi mata

pengadaan peralatan operasi uro

pengadaaan peralatan pengoperasian ok lant. I

pemasangan tegel ruang dokter dan perawat

pengadaan peralatan lain

pengadaan lemari alat

pengadaan kamar konsultasi bedah plastik

Penam. Kursi ruang tunggu 2008


6 ICU dan ICCU
perbaikan wc umum (UGD)

Kebersihan
pengadaan peralatan

2008
7 Kamar Bersalin Pengadaan AC dan lemari alat
Penam. Kursi ruang tunggu

Kebersihan

Pengadaan peralatan

Perawatan Bayi dan


2008
8 Anak pengadaan ruang tambahan untuk

prawt. Neonatus, bayi, dan anak

R. Perwt. Lantai. I -
2008
9 V Rehabilitasi kamar yang rusak

Pengadaan ventilasi koridor dan ruang tunggu

melengkpi perlengkapan kamar sesuai kelasnya

renovasi kamarVIP dan super VIP

Pengadaan kursi ruang tunggu

Perbaikan petunjuk dan nomor-nomor kamar

Kebersihan

Penertiban pengunjung dan penjaga pasien

Keamanan

Plesteran dinding luar

2008
10 Laboratorium Pengadaan peralatan

11 Radiology Pengadaan peralatan 2008

2008
12 Laundry Pengadaan mesin cuci eletrolux

Pengadaan lemari penyimpanan pakaian

2008
13 Dapur Pengadaan troly mkanan

Pengadaan ruang makan petugas/ dokter

Pengadaan WC

Pengadaan pengambilan air minum panas/dingin

Pengadaan lemari loker dan tempat ganti pakaian

Penggantian kompor gas

Pengadaan rice cooker gas

Penataan gudang dapur

Penataan ruang administrasi gizi

14 Air pemipaan dari sumber air ke rumh sakit

pembuatan tower di sumber air

2008
15 Listrik pengadaan lampu penerangan di fasilitas umum

2008
16 Suction Central perbaikan kemampuan mengisap
2008
17 Oksigen Central penambahan regulator oksigen
2008
18 Telepon Melengkapi nama-nama nomor

telepon dokter dan mitra

Penembahan kapasitas jaringan

2008
20 Kebersihan Pemindahan tempat sampah ke pojok belakang

Pembuatan tempat sampah baru

Pengawasan pelaksanaan kebersihan oleh rekanan

Pakarya

21 Sampah Medis Penertiban pengumpulan sampah medis


2008
Pengadaan incinerator

2008
22 Kamar Jenasah Pengadaan kursi ruang jenazah

Pengadaan lampu

Pengadaan fasilitas pemandian pemulasaran jenazah

Pengaturan pemindahan jenazah dari tempat

Perawatan ke kamar jenazah

Pengaturan kerja sama dengan mobil jenazah

Penitipan Anak dan


2008
22 Bayi Pengadaan ruangan

Pengadaan petugas

Penentuan tariff

2008
23 Mesjid Pencarian dana

2008
24 Parkir Staff Penambahan parkir sepeda motor

2008
25 Fasilitas Olah Raga Pengadaan lapangan volly, bulu tangkis,

dan tenis meja


2008
26 Kantin Pengaturan kontrak penggunaan kantin

Pengadaan meja dan kursi

Ruang Administrasi
2008
27 Umum Pengadaan lemari arsip dan stok barang

Pengadaan HT untuk Keamanan dan Teknik

Penanggung jawab kendaraan

BAB III
PENUTUP
Penyusunan rencana tahun 2008 dengan memperhatikan berbagai aspek
antara lain :
a. Kebijakan yang digariskan oleh RS.”Ibnu Sina” sesuai dengan sasaran
yang telah ditentukan antara lain: Memantapkan koordinasi, integrasi,
dan sinkronisasi antara unit pelayanan; Meningkatkan kerjasama
dengan pihak lain.
b. Meningkatkan pencegahan kebocoran keuangan dengan mengangkat
kasir sore dan malam untuk menerima pembayaran pasien.
c. Melaksanakan pengelolaan keuangan sesuai dengan prosedur yang
telah ditetapkan.
d. Pengadaan Alat medis dan Barang inventaris sesuai kondisi dana.
e. Melaksanakan Pelatihan Penyusunan Rencana Anggaran tahunan dari
setiap unit kerja.

Demikian program kerja RS.”Ibnu Sina” tahun 2008 ini disusun semoga sasaran
dapat dicapai sesuai dengan strategi, kebijakan dan program-program yang telah
disusun.

Wallahu Waliyut Taufiq Wal-hidayah.

Ditetapkan di : M a k a s s a r
Pada tanggal : 21 Oktober 2008 M
21 Syawal 1429 H

Direktur

Prof. dr. H. Syarifuddin Wahid, Ph.D, Sp PA(K)

RENCANA STRATEGIS
TAHUN 2011 S/D 2015

RUMAH SAKIT “IBNU SINA”


YW-UMI MAKASSAR
IZIN NOMOR : YM.02.04.3.5. 4187 Tgl 26 September 2005 s/d 26 September 2010
Jl. URIP SUMOHARJO KM 05 NO.264 MAKASSAR

DAFTAR ISI

I. Perkembangan dan Permasalahan


A. Gambaran Umum Rumah Sakit
a. Sejarah Rumah Sakit
b. Visi
c. Misi
d. Nilai Dasar
e. Motto
A. Analisa Situasi
a. Analisa lingkungan Internal
b. Analisa lingkungan Eksternal
II. Strategi dan Kebijakan
A.Strategi
B.Kebijakan
III. Tujuan
IV. Program-program
V. Penutup.

BAB I
PERKEMBANGAN DAN PERMASALAHAN

A. GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT


a. Sejarah Rumah Sakit
Rumah Sakit “Ibnu Sina” adalah Rumah sakit Swasta milik Yayasan
Wakaf UMI. Sebelumnya bernama Rumah Sakit “45” milik Yayasan
Andi Sose yang didirikan berdasarkan Keputusan Gubernur Kepala
Daerah Tingkat I Sulawesi Selatan No. 6783/DK-I/SK/TV.1/X/88,
tanggal 05 Oktober 1988. Pada hari senin tanggal 16 Juni 2003 telah
dilakukan penyerahan kepemilikan dari Yayasan Andi Sose kepada
Yayasan Badan Wakaf UMI, yang ditanda tangani oleh Ketua Yayasan
Andi Sose yaitu Dr. Hc. Andi Sose dan Ketua Yayasan Badan Wakaf
UMI Prof. Dr. H. Abdurrahman A. Basalamah, SE, MSi. Berdasarkan
atas hak kepemilikan tersebut, maka Rumah Sakit “Ibnu Sina” kemudian
di renovasi dan dioperasionalkan.
Berdasarkan surat permohonan dari Ketua Yayasan Badan Wakaf
UMI, Kepala Dinas Kesehatan Propinsi Sulawesi Selatan menerbitkan
Surat Izin penyelenggaraan Rumah Sakit dengan Surat Keputusan No.
6703A/DK-IV/PTS-TK/2/IX/2003, tertanggal 23 September 2003,
tentang Pemberian Izin Uji Coba Penyelenggaraan Rumah Sakit “Ibnu
Sina” yang terletak di jalan Letnan Jenderal Urip Sumoharjo Km. 5 No.
264 Makassar.
Berhubung karena Surat Izin Uji Coba Penyelenggaraan Rumah
sakit dari Dinas Kesehatan Propinsi Sulawesi Selatan hanya berlaku 1
tahun, selanjutnya berdasarkan surat Permohonan YBW-UMI, Menteri
Kesehatan RI menerbitkan Surat Izin Penyelenggaraan Rumah
Sakit, tertanggal 26 September 2006, Nomor YM.02.04.3.5.4187
tentang Pemberian Izin Penyelenggaraan kepada Yayasan Badan Wakaf
UMI untuk menyelenggarakan Rumah Sakit “Ibnu Sina” beralamat
jalan Urip Sumoharjo Km. 5 Makassar, berlaku selama 5 (lima) tahun,
terhitung mulai tanggal 26 September 2005 s/d 26 Spetember 2010.
Rumah Sakit ”Ibnu Sina” saat ini mempunyai kemampuan
menyelenggarakan beberapa jenis pelayanan kedokteran baik spesialis
maupun sub spesialis, sehingga layak menjadi Rumah Sakit Rujukan
juga tempat pendidikan Ko- Ass dan Residen FK-UMI maupun FK
Unhas
Luas lahan RS.”Ibnu Sina” adalah 12.025 m2, luas bangunan 3.214,36
m2.

Kapasitas tempat tidur berjumlah 166 buah terdiri dari :


 Kelas Super VIP 2 buah = 1,20 %
 Kelas VIP 7 buah = 4,20 %
 Kelas I A 17 buah = 10,20 %
 Kelas I B 28 buah = 16,90 %
 Kelas II A 30 buah = 18,10 %
 Kelas II B 34 buah = 20,50 %
 Kelas III 48 buah = 28,90 %

b. VISI

Menjadi Rumah Sakit Pendidikan dengan pelayanan kesehatan yang Islami,


unggul dan terkemuka di Indonesia. (To be a teaching hospital with Islamic,
excellent and distinction medical services in Indonesia.) ( Pasal 2 Statuta RS
“Ibnu Sina”YW-UMI)

PENJELASAN VISI

Rumah Sakit Pendidikan :


Di rumah sakit berlangsung proses pendidikan, penelitian, dan pelayanan yang tidak
dapat dipisahkan satu sama lain.
Merupakan Rumah Sakit Pendidikan Fak. Kedokteran Universitas Muslim Indonesia
dan institusi pendidikan lainnya yang bekerjasama dengan Rumah Sakit ”Ibnu Sina”
YW-UMI.

Pelayanan yang Islami


1. Memelihara amanah dari Allah SWT, berarti pelayanan kepada seluruh umat
manusia sebagai pelaksanaan ibadah kepada Allah SWT.
2. Memelihara hubungan baik antar sesama manusia (dokter, perawat, karyawan
, pasien/keluarga dan masyarakat)
3. Memelihara hubungan baik dengan lingkungan (Kebersihan, ketertiban,
keamanan,dll)

Pelayanan yang Unggul


1. Sesuai standard dan dapat dipertanggung jawabkan
2. Bermutu tinggi
3. Profesional sesuai dengan etika kedokteran
4. Teradministrasi dengan baik
5. Terus dikembangkan.

Terkemuka di Indonesia.
1. Keunggulan khusus
2. Ciri pelayanan yang khas.
3. Rujukan
4. Penelitian dan Publikasi Ilmiah
5. Pengembangan teknologi kedokteran.

c. MISI ( Pasal 3 Statuta RS “Ibnu Sina” YW-UMI )

(1) Melaksanakan dan mengembangkan pelayanan kesehatan unggul yang


menjujung tinggi moral dan etika. (MISI PELAYANAN KESEHATAN).
(2) Melaksanakan dan mengembangkan pendidikan kedokteran dan profesional
kesehatan lainnya serta pendidikan kesehatan kepada masyarakat. (MISI
PENDIDIKAN).
(3) Melangsungkan pelayanan dawah dan bimbingan spiritual kepada pasien
dan karyawan Rumah Sakit. (MISI DAKWAH).
(4) Mengupayakan perolehan finansial dari berbagai kegiatan Rumah Sakit. (MISI
FINANSIAL).
(5) Meningkatkan kesejahteraan karyawan (MISI KESEJAHTERAAN)
d. NILAI DASAR :
1. Amanah ( Kepedulian, jujur, berdedikasi, dan bertanggungjawab ).

2. Profesional ( Kompentensi dan etika ).

3. Akhlaqul Qarimah ( Menjaga silaturrahim, saling membantu, menghargai,


dan kebersamaan )

e. MOTTO: ” Melayani anda merupakan Ibadah dan Pengabdian Kami”

Penjelasan Motto :
Pelayanan yang diberikan merupakan :

1. Perwujudan dari keimanan kepada Allah,SWT (hablumminallah) sehingga


selalu berdasar keikhlasan dan ketulusan.
2. Pembinaan persaudaraan (hablumminannas) berarti penuh dengan kasih
sayang, empati dan rasa ingin menolong.
3. Pengalaman ilmu pengetahuan dan keterampilan untuk kepentingan
kemanusiaan (ilmuamaliah) sehingga selalu berbuat dan bertindak sesuai
standar kompetensi yang tertinggi.

B. ANALISA SITUASI
a. ANALISA LINGKUNGAN INTERNAL
1. Organisasi dan SDM
Sebagai Rumah Sakit yang dijadikan lahan pendidikan untuk
Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia dan Fakultas
Kedokteran Universitas Hasanuddin, penyelenggaraan pelayanan di RS.
“Ibnu Sina”, didukung oleh tenaga Rumah Sakit “Ibnu Sina” sejumlah
395 orang yang terdiri dari :
- Tenaga status Pegawai Tetap
- Tenaga status Pegawai Tidak Tetap
- Tenaga Honor
- Tenaga Harian Lepas
- Tenaga Magang
Sebagai Rumah Sakit Swasta dengan klasifikasi Rumah sakit Umum
Madya, RS. “Ibnu Sina” mempunyai kualifikasi tenaga medis yang cukup
lengkap sehingga mampu menyelenggarakan berbagai jenis pelayanan,
baik pelayanan spesialis maupun subspesialis.
Untuk berbagai jenis ketenagaan tersebut, pihak manajemen terus
berupaya meningkatkan keterampilan dan performance SDM melalui
pendidikan dan pelatihan teknis maupun diklat manajemen.
Peningkatan komitmen karyawan diupayakan melalui pembangunan capacity
to change bagi karyawan untuk memberikan pelayanan yang berorientasi pada
costumer. Perubahan mindset ini dilakukan dengan cara menanamkan Service
Value atau nilai dasar RS. “Ibnu Sina” yaitu Amanah (jujur, berderdikasi dan
bertanggung jawab), professional (kompetensi dan etika) dan Akhlaqul Qarimah
(menjaga silaturrahim, saling menghargai dan kepedulian yang tinggi) serta
team work melalui pertermuan-pertemuan dan pengajian RS. “Ibnu Sina” setiap
bulannya.
Susunan struktur organisasi RS. “Ibnu Sina” sebagai Rumah sakit swasta
milik Yayasan Wakaf UMI ditentukan oleh ketua Yayasan Wakaf UMI, dimana
jabatan struktural ditentukan oleh Ketua Pengurus YW-UMI sedangkan untuk
jabatan fungsional seperti Instalasi-instalasi dan SMF, RS. “Ibnu Sina”
diperkenankan menentukan sendiri jumlah dan kualifikasinya, sesuai dengan
kebutuhan Rumah sakit. Sebagai Rumah Sakit yang baru bertumbuh, jumlah
dan kualitas tenaga Paramedis dan non medis masih sangat kurang.
Saat ini jumlah perawat sebanyak 126 orang terdiri dari :
S2 - Orang
S1 7 Orang (masih Magang)
D3 101 Orang
SPK 18 Orang
Tenaga ini tersebar disejumlah pelayanan seperti :
 Instalasi Rawat jalan : 10 Orang
 Instalasi Rawat Inap : 77 Orang
 Instalasi Rawat Intensif : 15 Orang
 Instalasi Bedah : 7 Orang
 Instalasi Rawat Darurat : 17 Orang

Bila mengacu pada pedoman penyusunan indikator kinerja Depkes, maka untuk
rawat inap, idealnya 1 orang perawat melayani 4 – 6 pasien perhari/pershift.
Jadi apabila satu hari berlaku 3 shift, maka jumlah perawat yang dibutuhkan
adalah sebanyak 3 orang untuk melayani 4 - 6 pasien perhari, jumlah rata – rata
pasien / hari yang rawat inap di RS. “Ibnu Sina” sepanjang tahun 2006 adalah
100 orang / hari, sehingga dibutuhkan perawat sebanyak 17 – 25 orang/shift
atau 51 – 75 orang/hari.
Melihat data diatas maka jumlah tenaga tetap dan tenaga
honor yang dimiliki oleh RS. ”Ibnu Sina” masih kurang mengingat jumlah
perawat dengan status tenaga tetap dan tenaga honor sebanyak 68 orang, belum
termasuk yang cuti, sakit ataupun lagi bebas tugas. Selain jumlah tenaga
perawat tetap yang kurang, masalah SDM juga tidak terlepas dari jenis
kompetensi dan kecukupan tenaga medis umum yang tetap, hanya 2 orang .
2. Pelayanan
Peningkatan efektivitas dan efisiensi pelayanan dilaksanakan melalui upaya
penyempurnaan dan penyederhanaan prosedur pelayanan. Upaya
pengembangan sistem informasi Rumah sakit (SIM-RS) masih sederhana dan
masih terdapat beberapa kendala.
Proses pelayanan juga sudah mulai berkembang dengan diangkatnya beberapa
kepala instalasi pelayanan sebagai manager di masing-masing Instalasinya,
diharapkan segala permasalahan yang timbul dari segi pelayanan dapat segera
diatasi.
Sebagai rumah sakit Umum Swasta kelas Madya dan menjadi lahan pendidikan
dan rujukan, jenis pelayanan yang disajikan cukup lengkap yaitu mulai dari
pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter umum, dokter spesialis sampai sub
spesialis.
Didalam prosedur pelayanan tersedia dokter umum, residen on-site dan dokter
Spesialis On-Call yang siap melayani pasien 24 jam. Selain pelayanan yang
lengkap, kapasitas pelayanan juga sudah bertambah, dimana dalam proses
pelayanan, RS. “Ibnu Sina” dapat melayani pasien mulai dari rawat jalan
dengan tersedianya Poliklinik sebanyak 12 buah, pada rawat inap dengan
jumlah tempat tidur sebanyak 166 buah. Selain pelayanan tersebut diatas RS
“Ibnu Sina” mampu juga memberikan pelayanan seperti Endoskopi,
Bronkoskopi.

 Kunjungan rawat jalan terus mengalami peningkatan. Tahun 2004 jumlah


kunjungan sebesar 5567 kunjungan, tahun 2006 meningkat menjadi 9314
kunjungan.
 Untuk rawat darurat, tahun 2004 jumlah kunjungan 1435 dan pada tahun
2006 meningkat menjadi 5012 kunjungan.
 Untuk rawat inap, BOR terus meningkat dari 12,53 % tahun 2004 menjadi
65,6 %.( tahun 2006)
 Kunjungan bedah terus meningkat selama 3 tahun sejak tahu 2004 sampai
tahun 2006
Peningkatan kegiatan-kegiatan tersebut diatas juga disebabkan oleh adanya upaya
menjalin kemitraan dalam bidang pelayanan kesehatan dengan perusahaan-
perusahaan, sehingga dapat meningkatkan pangsa pasar RS. ”Ibnu Sina”
Disisi lain sebagai Rumah Sakit Pendidikan proses pelayanan juga dilakukan
oleh Ko-Ass dan Residen dimana dalam hal melakukan tugasnya mereka lebih
berorientasi kepada proses pendidikan, sehingga bisa berdampak pada ketidak
puasan sebagian pasien.
Selain masalah tersebut diatas, masalah lainnya adalah belum adanya SOP
pada beberapa unit pelayanan. Termasuk asuhan keperawatan Untuk beberapa
unit pelayanan yang telah mempunyai SOP tingkat kepatuhan terhadap SOP
tersebut masih kurang Kualitas medis maupun kualitas manajemen pelayanan
belum berjalan dengan baik.
Pada kualitas manajemen pelayanan, lamanya waktu tunggu dipoliklinik
spesialis sampai 2 – 3 jam, padahal waktu tunggu yang ideal adalah kurang dari
30 menit. Tentunya akan menimbulkan ketidakpuasan pasien. Untuk Rawat
Darurat, walaupun emergency responce time 1, berada pada nilai ideal kurang
dari 5 menit dimana waktu yang ditetapkan oleh Depkes kurang dari 8 menit
namun emergency Responce time II terutama pelayanan pasien non bedah jauh
dari nilai ideal yang ditetapkan oeh Depkes sebesar 20 menit, karena emergency
responce time II di RS. ”Ibnu Sina” berlangsung beberapa jam, menunggu
dokter spesialis. Untuk kualitas medis, masih terdapat infeksi nosokomial
sebesar 0,2 % serta angka NDR 32,9 %, untuk angka kematian gawat darurat
sebesar 0,64 %.
Angka kematian pasca operasi 0,76 %

3. Sarana dan prasarana


 Belum tersedia peralatan medis canggih
 SIM RS belum berjalan dengan baik
 Ruang perawatan sudah bertambah dengan kapasitas 37 TT untuk pasien
Gakin
 Kamar operasi IRD belum berfungsi
 Peralatan medis yang sudah dimiliki oleh RS. ”Ibnu Sina” proses
maintenancenya masih kurang.

4. Keuangan
Meningkatnya jumlah kujungan dari semua jasa pelayanan menyebabkan
meningkatnya pendapatan Rumah Sakit, baik melalui peningkatan penerimaan
dari PT. Askes maupun dari penerimaan pasien umum dan Gakin.
Untuk itu perlu pengembangan billing system guna efisiensi pengelolaan
keuangan.
Peningkatan pendapatan juga hendaknya diupayakan melalui penetapan tarif
yang mengacu kepada Unit Cost, terutama untuk pasien Askes, dimana
pembayaran jasa medis pasien Askes lebih rendah dari pasien Umum.
Selain permasalahan tarif tersebut diatas Cash Flow keuangan RS. ”Ibnu Sina”
juga terganggu akibat terlambatnya pembayaran PT. Askes.
System informasi Akuntansi belum berjalan dengan baik, Informasi jumlah
pembelian, pembayaran dan utang dari apotek (instalasi Farmasi RS. ”Ibnu
Sina”) belum bisa digambarkan secara jelas. Hal ini juga terkait dengan jumlah
SDM yang mahir dalam ilmu Akuntansi jumlahnya masih kurang.

b. ANALISA LINGKUNGAN EKSTERNAL

1. Situasi ekonomi dalam negeri.


- Perekonomian kota Makassar mulai pulih, hal ini ditunjukkan dengan
pertumbuhan ekonomi yang mencapai 6,11 %, salah satu implikasinya
adalah terbukanya peluang investasi sehingga diharapkan bisa
memberikan perluasan kesempatan kerja .
- Pendapatan Domestik Bruto Kota Makassar menunjukkan kecenderungan
meningkat, besarnya angka pendapatan produk Domestik Bruto perkapita
akan mempengaruhi pola konsumsi dan jenis kebutuhan masyarakat yang
ada termasuk jasa pelayanan. Dengan demikian daya beli sebagian
masyarakat lebih meningkat.
- Namun kemiskinan masih menjadi masalah yang besar, kenaikan bahan
bakar minyak (BBM) ikut memberikan kontribusi terhadap penurunan
daya beli sebagian masyarakat.
- Ketidak merataan pelayanan kesehatan di daerah adalah perkembangan
yang penting, terutama kesehatan ibu (material) yang menjadi masalah
utama disejumlah daerah.
- Untuk pemerataan pelayanan kesehatan RS. ”Ibu Sina” sendiri masih
memerlukan bantuan-bantuan, yang dapat diharapkan bantuan-bantuan
tersebut membuat RS. ”Ibnu Sina” dapat ikut serta membantu pemerintah
Sul- Sel khususnya didalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

2. Sosial Budaya Masyarakat.


Penyalahgunaan obat dan bahan berbahaya, gaya hidup yang kurang aktif dan
kekerasan menjadi masalah bagi kesehatan dimana pola dan gaya hidup yang
salah tersebut akan menyebabkan rentan terhadap berbagai macam penyakit
menular infeksi.
Gambaran pola penyakit secara nasional menunjukkan bahwa penyakit infeksi
usus seperti diare dan Typhoid masih menduduki peringkat utama, sebagian
masyarakat yang sakit mencari pengobatan alternatif. Kehadiran RS. ”Ibnu
Sina” yang berlokasi di pusat kota Makassar, tidak saja menjadi bagian dari
penyedia layanan kesehatan bagi masyarakat disekitar Rumah Sakit khususnya
melainkan merupakan bagian dari sistem poelayanan kesehatan rujukan bagi
Rumah Sakit lainnya di Sulawesi Selatan dan image masyarakat terhadap RS.
”Ibnu Sina” semakin baik.

3. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.


Pemerintah memberikan kemudahan kepada perusahaan swasta untuk
membangun Rumah sakit. Berbagai rumah sakit tersebut yang berada di
wilayah Makassar dan sekitarnya saling bersaing untuk memperebutkan 1.148
312 Jiwa penduduk di kota Makassar. Berbagai cara yang ditempuh antara lain
dengan memberikan pelayanan yang berbeda, yang tentunya tidak dimiliki oleh
rumah sakit pesaingnya.
Pelayanan yang berbeda tentunya juga ditunjang oleh alat medis yang mutakhir,
seperti diketahui bahwa Iptek Kedokteran terus berkembang seiring tuntutan
dalam masyarakat yang ingin memperoleh pelayanan pengobatan yang aman
dan nyaman tanpa memberikan efek samping yang tidak diinginkan.
4. Undang-undang, kebijakan dan Peraturan Pemerintah
Kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM, tidak selalu berdampak negatif,
subsidi dari BBM tersebut terhadap sektor kesehatan akan memberi peluang
bagi masyarakat untuk berobat gratis karena semua biaya obat akan ditanggung
oleh pemerintah, sehingga mereka tidak ragu untuk berobat ke Rumah sakit
terdekat termasuk RS. ”Ibnu Sina”. Hal ini tentu akan berdampak peningkatan
pendapatan Rumah sakit.
Undang-undang Praktek Kedokteran No. 29 tahun 2005 memberikan batasan
tiga tempat praktek bagi tenaga fungsional dokter / dokter gigi.
Hal ini merupakan peluang bagi RS. ”Ibnu Sina” untuk menetapkan dokternya.
Mengingat banyaknya dokter ahli yang mempunyai tempat praktek dibeberapa
Rumah sakit, sehingga tidak banyak waktu yang tersedia bagi dokter-dokter ahli
tersebut untuk melayani pasien di Rumah Sakit.
Kebijakan pemerintah juga terkadang menimbulkan dilema
tersendiri.Pengembangan rumah sakit daerah yang merupakan kebijakan
otonomi daerah menyebabkan rumah sakit daerah berlomba meningkatkan
pelayanannya.Selain itu pemerintah telah membiarkan rumah sakit swasta terus
melakukan inpruvement,sehingga masing-masing rumah sakit swasta juga
beruaya untuk meningkatkan pelayanannya termasuk rumah sakit Ibnu Sina.
Hal ini menyebabkan rumah sakit Ibnu Sina terus mengembangkan dan
meningkatkan mutu pelayanannya dan melengkapi sarana dan prasarananya
termasuk peralatannya, baik medis maupun non medis,agar dapat bersaing
dengan rumah sakit lainnya.

BAB II
STRATEGI DAN KEBIJAKAN

A. STRATEGI
- Strategi membangun citra dan kepercayaan dengan pelayanan yang berorientasi
customer
- Strategi meningkatkan daya saing pasar dan strategi pada fokus pasar yang ada.
- Strategi pertumbuhan organisasi

B. KEBIJAKAN RUMAH SAKIT ”IBNU SINA” YW-UMI

- Peningkatan pendidikan dan pelatihan


- Peningkatan pendapatan karyawan
- Diversifikasi produk/jasa RS
- Intensifikasi pasar yang ada
- Optimalisasi utilisasi peralatan
- Peningkatan pendapatan RS
- Efisiensi pengelolaan anggaran

Ketetapan / Pedoman untuk Mencapai Visi dan Misi RS.”Ibnu Sina”, sebagai
berikut :

I. MISI 1 : Melaksanakan dan mengembangkan pelayanan kesehatan unggul


yang menjunjung tinggi moral dan etika.
(Misi Pelayanan Kesehatan)

A. ADANYA SUMBER DAYA MANUSIA YANG BERKUALITAS SESUAI


KOMPETENSI YANG DIBUTUHKAN. (RENSTRA I)

1. Optimalnya fungsi kredential komite medik untuk penerimaan dokter umum


dan dokter spesialis yang bekerja di Rumah Sakit ”Ibnu Sina”
2. Terus meningkatnya kualitas para dokter melalui pendidikan dan pelatihan
lanjutan (continuing professional development)
3. Meningkatnya disiplin dan etika para dokter dalam melayani penderita.
4. Tersedianya peta kebutuhan tenaga sesuai kompetensi pada tiap unit kerja.
5. Optimalnya sistem perekrutan tenaga paramedis, laboran, teknisi,
administrasi dan tenaga lainnya yang menghasilkan penerimaan tenaga yang
berkualitas (berdedikasi ikhlas, berketerampilan memadai, berdisiplin kuat
dan berakhlak mulia).
6. Terus meningkatnya kompetensi tenaga paramedis, laboran, teknisi, dan
administrasi melalui pendidikan, pelatihan, dan pengalaman kerja yang
diperolehnya.
7. Terbentuknya disiplin yang kuat, dedikasi yang ikhlas dan keramahtamahan
yang menyejukkan para tenaga yang bekerja di Rumah Sakit ”Ibnu Sina”
dalam menjalankan tugas masing-masing.
8. Terbentuknya dan berfungsinya sistem pemantauan, pembinaan dan
pemberian sanksi bagi tenaga yang bermasalah.
9. Terbangunnya kekompakan dalam suatu kerjasama tim yang berorientasi
kepada kepentingan perawatan penderita.

B. ADANYA SISTEM ADMINISTRASI MEDIK YANG HANDAL.


(RENSTRA II)
1. Didapatnya tenaga profesional di bidang manajemen dan operasional
kegiatan administrasi medik.
2. Tersedianya peralatan dan perlengkapan yang diperlukan untuk administrasi
medik.
3. Berfungsinya semua struktur organisasi rumah sakit yang melaksanakan
kegiatan administrasi medik.
4. Lengkapnya rekam medik bagi tiap pasien.
5. Terbitnya laporan kegiatan pelayanan medik sesuai standar pelaporan kerja.

C. BERFUNGSINYA SEMUA SARANA UTAMA YANG DIPERLUKAN


UNTUK BERLANGSUNGNYA FUNGSI-FUNGSI RUMAH SAKIT.
(RENSTRA III)
1. Tersedianya aliran listrik setiap saat terutama di unit-unit yang sangat vital.
2. Tersedianya air yang cukup setiap saat.
3. Beroperasinya sarana komunikasi yang dapat dengan mudah diakses setiap
saat oleh petugas rumah sakit.
4. Tersedianya alat transportasi untuk penderita yang akan dirujuk dan
kegiatan operasional rumah sakit.

D. TERJAMINNYA PENGGUNAAN OBAT DAN ALAT KESEHATAN YANG


RASIONAL. (RENSTRA IV)
1. Tersedianya formulation obat yang digunakan di Rumah Sakit ”Ibnu Sina”
2. Tersedianya komunikasi yang baik antara apoteker dengan para dokter
untuk penyediaan obat yang rasional dari segi efektifitas, efisisensi, dan
keterjangkauan.
3. Tersedianya audit penggunaaan obat
4. Terkontrol penggunaan alat kesehatan

E. TERCIPTANYA ASUHAN KEPERAWATAN YANG


MENGUTAMAKAN
”CARE” PADA PASIEN. (RENSTRA V)
1. Berkembangnya model asuhan keperawatan (MPKP)
2. Diperolehnya tenaga profesional keperawatan untuk manajemen
keperawatan dan tindakan keperawatan.
3. Berkembangnya sistem pengkaderan, pelatihan, dan alih keterampilan dari
senior ke junior pada setiap unit perawatan.

F. TERSELENGGARANYA PELAYANAN MEDIK YANG BERMUTU


SESUAI STANDAR TERTINGGI. (RENSTRA VI)
1. Tersedianya tenaga medis dan paramedis yang profesional dengan kompetensi
yang handal.
2. Tersedianya alat-alat kesehatan dan obat-obatan yang bermutu sesuai kebutuhan
pelayanan.
3. Tersedianya SOP untuk semua jenis pelayanan.
4. Tersosialisasinya semua SOP kepada semua dokter sesuai kompetensinya.
5. Terselenggaranya pelayanan medik sesuai SOP.
6. Terpantaunya semua pelaksanaan SOP pada semua jenis pelayanan medik.
7. Terciptanya kondisi yang kondusif untuk berlangsungnya semua pelayanan
medik sesuai standar.

G. TERJAMINNYA KEPUASAN PELANGGAN. (RENSTRA VII)


1. Terlayaninya dengan cepat pelanggan pada semua jenis pelayanan yang
dibutuhkan (medis dan nonmedis).
2. Terselenggaranya pelayanan medis dan perawatan sesuai standar.
3. Berlangsungnya komunikasi yang ramah antara pelanggan dengan semua
jenis petugas rumah sakit.
4. Tersedianya obat-obatan dan alat kesehatan yang dibutuhkan pelanggan.
5. Terselenggaranya pelayanan administrasi dan keuangan yang cepat dan
mudah.
6. Tersedianya semua kebutuhan penunjang (parkir, kantin, toko, toilet,dll)
yang dibutuhkan penunjang.
7. Terciptanya suasana yang nyaman dalam lingkungan rumah sakit
(kebersihan, keasrian, keamanan, ketertiban,dll)
8. Terciptanya suasana religius dalam hubungan pasien dengan dokter dan
petugas lainnya.
9. Tersedianya informasi yang cukup bagi pengunjung.
10. Tersedianya sarana komunikasi yang dapat dimanfaatkan pengunjung.
11. Tersedianya alat transportasi pasien jika diperlukan pelanggan.

H. TERJAMINNYA KESELAMATAN PASIEN. (RENSTRA VIII)


1. Beroperasinya sistem keselamatan pasien sesuai protap patient safety.
2. Berlangsungnya audit medik secara teratur.
3. Dilaporkannya kasus-kasus yang bermasalah yang dapat merugikan pasien.

MISI 2 : Melaksanakan dan mengembangkan pendidikan kedokteran dan


profesional kesehatan lainnya.
(Misi Pendidikan)
A. ADANYA SARANA DAN PRASARANA RUMAH SAKIT YANG
MENDUKUNG BERLANGSUNGNYA FUNGSI RUMAH SAKIT
SEBAGAI RUMAH SAKIT PENDIDIKAN. (RENSTRA IX)
1. Tersedianya perkantoran untuk SMF.
2. Tersedianya ruang seminar dan kuliah.
3. Tersedianya ruang belajar dan fasilitas (buku dan internet)
4. Tersedianya kamar tidur untuk asisten (residen) dan Co-Ass.

B. ADANYA SISTEM YANG MENGATUR TERLAKSANANYA FUNGSI


RUMAH SAKIT SEBAGAI RUMAH SAKIT PENDIDIKAN. (RENSTRA
X)

1. Terselenggaranya sistem penerimaan dan pengawasan semua peserta


didik yang mengikuti pelatihan untuk keterampilan klinik dan
manajemen di rumah sakit.
2. Tersedianya database yang lengkap dari semua peserta didik yang
mengikuti pelatihan untuk keterampilan klinik dan manajemen di rumah
sakit.
3. Tersedianya sistem penerimaan, pelaksanaan, dan pelaporan bagi semua
pihak yang akan melakukan penelitian di rumah sakit untuk
kepentingan pendidikan.
4. Terciptanya koordinasi dan kerjasama yang baik antara institusi
pendidikan dengan rumah sakit yang akan memanfaatkan rumah sakit
untuk kegiatan pendidikan

C. ADANYA DANA UNTUK PELAKSANAAN FUNGSI RUMAH SAKIT


SEBAGAI RUMAH SAKIT PENDIDIKAN. (RENSTRA XI)
1. Tersusunnya dengan jelas program yang membutuhkan dana untuk
berlangsungnya fungsi rumah sakit sebagai rumah sakit pendidikan.
2. Tercapainya kesepakatan pendanaan antara rumah sakit dengan institusi
pendidikan yang memanfaatkan Rumah Sakit ”Ibnu Sina”.
3. Tersusunnya tarif partisipasi pendanaan untuk tiap peserta didik yang
melakukan kegiatan pendidikan di Rumah Sakit ”Ibnu Sina”.

MISI 3 : Melangsungkan pelayanan dakwah dan bimbingan spiritual kepada


penderita dan pengelola rumah sakit.
(Misi Dakwah)

A. BERPERANNYA FAKTOR SPIRITUAL DALAM UPAYA


PENYEMBUHAN PENDERITA. (RENSTRA XII)
1. Berlangsungnya bimbingan spiritual keislaman bagi penderita.
2. Tersosialisasinya doa-doa khusus untuk orang sakit.
3. Terciptanya suasana religius dalam rumah sakit.

B. ADANYA SARANA DAN FASILITAS PERIBADAHAN (RENSTRA XIII)


1. Tersedianya Mushollah atau Mesjid dalam rumah sakit.
2. Tersedianya buku-buku agama di kamar-kamar perawatan.
3. Terdengarnya azan setiap waktu sholat.

C.BERPERANNYA FAKTOR SPIRITUAL DALAM MEMBANGUN


MOTIVASI KERJA PARA PETUGAS RUMAH SAKIT. (RENSTRA XIV)
1. Berlangsungnya program pemcerahan Qalbu bagi semua petugas rumah sakit.
2. Berlangsungnya pengajian secara rutin.
3. Berfungsinya pendekatan mental spiritual keislaman bagi pembinaan dan
penerimaan petugas rumah sakit.
4. Meningkatnya pemahaman keislaman para petugas rumah sakit.
D.TERCERMINNYA CIRI KEISLAMAN PADA RUMAH SAKIT.
(RENSTRA XV)
1. Berfungsinya nilai-nilai keislaman dalam rumah sakit.
2. Dipraktekkannya prilaku islami dalam rumah sakit.
3. Berkembengnya toleransi antar umat beragama dalam rumah sakit.

MISI 4 : Mengupayakan perolehan finansial dari berbagai kegiatan rumah


sakit (Misi Finansial)

A. DIPEROLEHNYA DANA YANG CUKUP UNTUK


TERSELENGGARANYA SEMUA FUNGSI-FUNGSI RUMAH SAKIT.
(RENSTRA XVI)
1. Adanya daftar tarif untuk semua jenis pelayanan.
2. Adanya daftar harga obat dan alat kesehatan.
3. Adanya jasa dokter jasa petugas untuk semua jenis pelayanan medis.
4. Dikembengkannya sumber-sumber penerimaan yang memungkinkan.
5. Terselenggaranya sistem dan prosedur penerimaan yang simpel tapi
aman.
6. Terselenggaranya sistem penyimpanan dana yang aman dan mudah
dikontrol penggunaannya.
7. Diupayakan penerimaan bantuan dari donor termasuk dari pemerintah.

B. TERALOKASIKANNYA DENGAN TEPAT DANA YANG DIPEROLEH


SESUAI PERUNTUKANNYA (RENSTRA XVII)
1. Adanya aturan pengalokasian dana yang diperoleh sesuai
peruntukannya.
2. Tersimpannya dana pada rekening yang terpisah sesuai peruntukannya.
3. Terpakainya dana sesuai peruntukannya.
4. Lancarnya pembayaran kepada yang berhak sesuai alokasi dana.

C. ADANYA DANA UNTUKPEMELIHARAAN DAN PENGEMBANGAN


RUMAH SAKIT. (RENSTRA XVIII)
1. Tersedianya dana untuk pemeliharaan peralatan dan bangunan rumah
sakit.
2. Terpisahnya secara khusus dana untuk pengembangan unit-unit
pelayanan yang telah ada.
3. Terpisahnya sevara khusus dana untuk penyusutan peralatan.

D. ADANYA DANA UNTUK KESEJAHTERAAN PETUGAS RUMAH


SAKIT. (RENSTRA XIX)
1. Terciptanya sistem yang memungkinkan untuk terkumpulnya dana
kesejahteraan dari semua aktifitas rumah sakit.
2. Terciptanya sistem pembagian dana kesejahteraan yang adil dan
proporsional.
E. TERSELENGGARANYA ADMINISTRASI KEUANGAN YANG
HANDAL (RENSTRA XX)
1. Beroperasinya administrasi pengelolaan keuangan berbasis IT.
2. Lengkapnya dokumen-dokumen pengelolaan dana rumah sakit.
3. Aadanya laporan keuangan berkala.
4. Diketahuinya ”rugi-laba” rumah sakit

MISI 5 : Meningkatkan kesejahteraan pegawai. (Misi Kesejahteraan)

A. TERSELENGGARANYA PEMBAGIAN PENDAPAT RUMAH SAKIT


YANG ADIL UNTUK PARA PETUGAS RUMAH SAKIT. (RENSTRA
XXI)
1. Beroperasinya sistem penggajian dan kenaikan gaji sesuai aturan
Yayasan Wakaf UMI.
2. Terciptanya sistem pemberian jasa petugas yang meningkat sesuai
peningkatan kinerja rumah sakit.
3. Lancarnya pembayaran hak para petugas.

B. ADANYA PEMBINAAN KARIR PARA PETUGAS. (RENSTRA XXII)


1. Terciptanya sistem penjenjangan karir sesuai prestasinya.
2. Lancarnya pengembangan karir.
3. Beroperasinya administrasi pengembangan karir berbasis IT.

C. ADANYA JAMINAN SOSIAL BAGI PARA PETUGAS RUMAH


SAKIT. (RENSTRA XXIII)
1. Tersedianya jaminan hari tua.
2. Tersedianya dana untuk pemeliharaan kesehatan.
3. Tersedianya dana sosial yang dapat digulirkan kepada mereka yang
membutuhkan.
4. Terfasilitasinya para petugas untuk menikmati hunian yang layak dan
transportasi yang aman.

BAB III.
TUJUAN

1. Terciptanya kondisi kesehatan masyarakat yang memadai lahir dan batin untuk
mampu melaksanakan amanah Allah, SWT sebagai khalifah di bumi.
2. Tersedianya tenaga profesional pelayanan kesehatan dalam berbagai bidang dan
jenjang
3. Terwujudnya peningkatan mutu pelayanan
4. Meningkatnya ketaqwaan ummat kepada Allah SWT.
5. Tersedianya finansial untuk pemeliharaan dan pengembangan RS serta amal
usaha Yayasan Wakaf UMI lainnya
6. Tercapainya kesejahteraan karyawan yang mendukung kepada terlaksananya
dengan baik penugasan di RS

BAB IV
PROGRAM – PROGRAM
Tahun 2006
1. Tersusunnya organisasi-organisasi sesuai dengan peran RS Ibnu Sina sebagai RS
pendidikan
2. Tersusunnya Job Discription dan Job Spesification
3. Terbentuknya sistem komunikasi
4. Terbangunnya Ruang Perawatan pasien Askeskin
5. Program penyusunan tarif

Tahun 2007
1. Meningkatkan Kualitas Managemen Pelayanan
2. Meningkatkan Kualitas Pelayanan Medis melalui Program Medical Audit dan
Program Penanggulangan infeksi nosokomial.
3. Terpenuhinya Tenaga Keperawatan sesuai standar
4. Terpenuhinya Peralatan Keperawatan sesuai standar
5. Meningkatkan kepuasan customer-program akreditasi.

Tahun 2008
1. Lanjutan Program tahun 2007
2. Pembangunan ruang perawatan lantai 2 untuk sepuluh kamar.
3. Pembangunan Mesjid

Tahun 2009
1. Pengembangan ruang perawatan ICU/ICCU
2. Pengembangan ruang staf medis fungsional
3. Pengembangan ruang penitipan anak

Tahun 2010
1. Penambahan ruang perawatan
2. Penambahan peralatan medis ICU, Gawat Darurat, Radiologi & Laboratorium
3. Penambahan dan pengembangan tenaga medis, perawatan dan tenaga non
medis.

BAB V

PENUTUP

Penyusunan rencana strategis tahun 2006-2010 ini dibuat dengan


memperhatikan berbagai aspek antara lain :
a. Kebijakan yang digariskan oleh RS.”Ibnu Sina” sesuai dengan sasaran
yang telah ditentukan antara lain: Memantapkan koordinasi, integrasi,
dan sinkronisasi antara unit pelayanan; Meningkatkan kerjasama
dengan pihak lain.
b. Melaksanakan pengelolaan keuangan sesuai dengan prosedur yang
telah ditetapkan.
c. Pengadaan Alat medis dan Barang inventaris sesuai kondisi dana.

Demikian rencana strategis RS.”Ibnu Sina” tahun 2006-2010 ini disusun semoga
sasaran dapat dicapai sesuai dengan strategi, kebijakan dan program-program yang
telah disusun.
Wallahu Waliyut Taufiq Wal-hidayah.

Ditetapkan di : M a k a s s a r
Pada tanggal : 19 Desember 2005 M
21 Dzulqaidah1426 H

D i r e k t u r,

Prof. dr. H. Syarifuddin Wahid, Ph.D, Sp


PA(K)
DAFTAR ISI
Halaman

1. PENDAHULUAN 1

2. LATARBELAKANG

3. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS

4. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN K EVALUASI KEGIATAN

5. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

6. SASARAN

7. SKEDUL PELAKSANAAN KEGIATAN

8. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN

9. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI

10. PENUTUP
1. PENDAHULUAN

a. Sejarah Rumah Sakit


Rumah Sakit “Ibnu Sina” adalah Rumah sakit Swasta milik Yayasan
Wakaf UMI. Sebelumnya bernama Rumah Sakit “45” milik Yayasan
Andi Sose yang didirikan berdasarkan Keputusan Gubernur Kepala
Daerah Tingkat I Sulawesi Selatan No. 6783/DK-I/SK/TV.1/X/88,
tanggal 05 Oktober 1988. Pada hari senin tanggal 16 Juni 2003 telah
dilakukan penyerahan kepemilikan dari Yayasan Andi Sose kepada
Yayasan Badan Wakaf UMI, yang ditanda tangani oleh Ketua Yayasan
Andi Sose yaitu Dr. Hc. Andi Sose dan Ketua Yayasan Badan Wakaf
UMI Prof. Dr. H. Abdurrahman A. Basalamah, SE, MSi. Berdasarkan
atas hak kepemilikan tersebut, maka Rumah Sakit “Ibnu Sina” kemudian
di renovasi dan dioperasionalkan.
Berdasarkan surat permohonan dari Ketua Yayasan Badan Wakaf
UMI, Kepala Dinas Kesehatan Propinsi Sulawesi Selatan menerbitkan
Surat Izin penyelenggaraan Rumah Sakit dengan Surat Keputusan No.
6703A/DK-IV/PTS-TK/2/IX/2003, tertanggal 23 September 2003,
tentang Pemberian Izin Uji Coba Penyelenggaraan Rumah Sakit “Ibnu
Sina” yang terletak di jalan Letnan Jenderal Urip Sumoharjo Km. 5 No.
264 Makassar.
Berhubung karena Surat Izin Uji Coba Penyelenggaraan Rumah
sakit dari Dinas Kesehatan Propinsi Sulawesi Selatan hanya berlaku 1
tahun, selanjutnya berdasarkan surat Permohonan YBW-UMI, Menteri
Kesehatan RI menerbitkan Surat Izin Penyelenggaraan Rumah
Sakit, tertanggal 26 September 2006, Nomor YM.02.04.3.5.4187
tentang Pemberian Izin Penyelenggaraan kepada Yayasan Badan Wakaf
UMI untuk menyelenggarakan Rumah Sakit “Ibnu Sina” beralamat
jalan Urip Sumoharjo Km. 5 Makassar, berlaku selama 5 (lima) tahun,
terhitung mulai tanggal 26 September 2005 s/d 26 Spetember 2010.
Rumah Sakit ”Ibnu Sina” saat ini mempunyai kemampuan
menyelenggarakan beberapa jenis pelayanan kedokteran baik spesialis
maupun sub spesialis, sehingga layak menjadi Rumah Sakit Rujukan
juga tempat pendidikan Ko- Ass dan Residen FK-UMI maupun FK
Unhas
Luas lahan RS.”Ibnu Sina” adalah 12.025 m2, luas bangunan 3.214,36
m2.
Kapasitas tempat tidur berjumlah 166 buah terdiri dari :
 Kelas Super VIP 2 buah = 1,20 %
 Kelas VIP 7 buah = 4,20 %
 Kelas I A 17 buah = 10,20 %
 Kelas I B 28 buah = 16,90 %
 Kelas II A 30 buah = 18,10 %
 Kelas II B 34 buah = 20,50 %
 Kelas III 48 buah = 28,90 %

b. VISI

Menjadi Rumah Sakit Pendidikan dengan pelayanan kesehatan yang Islami,


unggul dan terkemuka di Indonesia. (To be a teaching hospital with Islamic,
excellent and distinction medical services in Indonesia.) ( Pasal 2 Statuta RS
“Ibnu Sina”YW-UMI)

PENJELASAN VISI

Rumah Sakit Pendidikan :


Di rumah sakit berlangsung proses pendidikan, penelitian, dan pelayanan yang tidak
dapat dipisahkan satu sama lain.
Merupakan Rumah Sakit Pendidikan Fak. Kedokteran Universitas Muslim Indonesia
dan institusi pendidikan lainnya yang bekerjasama dengan Rumah Sakit ”Ibnu Sina”
YW-UMI.

Pelayanan yang Islami


4. Memelihara amanah dari Allah SWT, berarti pelayanan kepada seluruh umat
manusia sebagai pelaksanaan ibadah kepada Allah SWT.
5. Memelihara hubungan baik antar sesama manusia (dokter, perawat, karyawan
, pasien/keluarga dan masyarakat)
6. Memelihara hubungan baik dengan lingkungan (Kebersihan, ketertiban,
keamanan,dll)

Pelayanan yang Unggul


6. Sesuai standard dan dapat dipertanggung jawabkan
7. Bermutu tinggi
8. Profesional sesuai dengan etika kedokteran
9. Teradministrasi dengan baik
10. Terus dikembangkan.

Terkemuka di Indonesia.
6. Keunggulan khusus
7. Ciri pelayanan yang khas.
8. Rujukan
9. Penelitian dan Publikasi Ilmiah
10. Pengembangan teknologi kedokteran.

c. MISI ( Pasal 3 Statuta RS “Ibnu Sina” YW-UMI )


(1) Melaksanakan dan mengembangkan pelayanan kesehatan unggul yang
menjujung tinggi moral dan etika. (MISI PELAYANAN KESEHATAN).
(2) Melaksanakan dan mengembangkan pendidikan kedokteran dan profesional
kesehatan lainnya serta pendidikan kesehatan kepada masyarakat. (MISI
PENDIDIKAN).
(3) Melangsungkan pelayanan dawah dan bimbingan spiritual kepada pasien
dan karyawan Rumah Sakit. (MISI DAKWAH).
(4) Mengupayakan perolehan finansial dari berbagai kegiatan Rumah Sakit. (MISI
FINANSIAL).
(5) Meningkatkan kesejahteraan karyawan (MISI KESEJAHTERAAN)
d. NILAI DASAR :

1. Amanah ( Kepedulian, jujur, berdedikasi, dan bertanggungjawab ).

2. Profesional ( Kompentensi dan etika ).

3. Akhlaqul Qarimah ( Menjaga silaturrahim, saling membantu, menghargai,


dan kebersamaan )

e. MOTTO: ” Melayani anda merupakan Ibadah dan Pengabdian Kami”

Penjelasan Motto :
Pelayanan yang diberikan merupakan :

4. Perwujudan dari keimanan kepada Allah,SWT (hablumminallah) sehingga


selalu berdasar keikhlasan dan ketulusan.
5. Pembinaan persaudaraan (hablumminannas) berarti penuh dengan kasih
sayang, empati dan rasa ingin menolong.
6. Pengalaman ilmu pengetahuan dan keterampilan untuk kepentingan
kemanusiaan (ilmuamaliah) sehingga selalu berbuat dan bertindak sesuai
standar kompetensi yang tertinggi.

2. LATARBELAKANG

a. ANALISA LINGKUNGAN INTERNAL


1. Organisasi dan SDM
Sebagai Rumah Sakit yang dijadikan lahan pendidikan untuk
Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia dan Fakultas
Kedokteran Universitas Hasanuddin, penyelenggaraan pelayanan di RS.
“Ibnu Sina”, didukung oleh tenaga Rumah Sakit “Ibnu Sina” sejumlah
395 orang yang terdiri dari :
- Tenaga status Pegawai Tetap
- Tenaga status Pegawai Tidak Tetap
- Tenaga Honor
- Tenaga Harian Lepas
- Tenaga Magang
Sebagai Rumah Sakit Swasta dengan klasifikasi Rumah sakit Umum
Madya, RS. “Ibnu Sina” mempunyai kualifikasi tenaga medis yang cukup
lengkap sehingga mampu menyelenggarakan berbagai jenis pelayanan,
baik pelayanan spesialis maupun subspesialis.
Untuk berbagai jenis ketenagaan tersebut, pihak manajemen terus
berupaya meningkatkan keterampilan dan performance SDM melalui
pendidikan dan pelatihan teknis maupun diklat manajemen.
Peningkatan komitmen karyawan diupayakan melalui pembangunan capacity
to change bagi karyawan untuk memberikan pelayanan yang berorientasi pada
costumer. Perubahan mindset ini dilakukan dengan cara menanamkan Service
Value atau nilai dasar RS. “Ibnu Sina” yaitu Amanah (jujur, berderdikasi dan
bertanggung jawab), professional (kompetensi dan etika) dan Akhlaqul Qarimah
(menjaga silaturrahim, saling menghargai dan kepedulian yang tinggi) serta
team work melalui pertermuan-pertemuan dan pengajian RS. “Ibnu Sina” setiap
bulannya.
Susunan struktur organisasi RS. “Ibnu Sina” sebagai Rumah sakit swasta
milik Yayasan Wakaf UMI ditentukan oleh ketua Yayasan Wakaf UMI, dimana
jabatan struktural ditentukan oleh Ketua Pengurus YW-UMI sedangkan untuk
jabatan fungsional seperti Instalasi-instalasi dan SMF, RS. “Ibnu Sina”
diperkenankan menentukan sendiri jumlah dan kualifikasinya, sesuai dengan
kebutuhan Rumah sakit. Sebagai Rumah Sakit yang baru bertumbuh, jumlah
dan kualitas tenaga Paramedis dan non medis masih sangat kurang.
Saat ini jumlah perawat sebanyak 126 orang terdiri dari :
S2 - Orang
S1 7 Orang (masih Magang)
D3 101 Orang
SPK 18 Orang
Tenaga ini tersebar disejumlah pelayanan seperti :
 Instalasi Rawat jalan : 10 Orang
 Instalasi Rawat Inap : 77 Orang
 Instalasi Rawat Intensif : 15 Orang
 Instalasi Bedah : 7 Orang
 Instalasi Rawat Darurat : 17 Orang

Bila mengacu pada pedoman penyusunan indikator kinerja Depkes, maka untuk
rawat inap, idealnya 1 orang perawat melayani 4 – 6 pasien perhari/pershift.
Jadi apabila satu hari berlaku 3 shift, maka jumlah perawat yang dibutuhkan
adalah sebanyak 3 orang untuk melayani 4 - 6 pasien perhari, jumlah rata – rata
pasien / hari yang rawat inap di RS. “Ibnu Sina” sepanjang tahun 2006 adalah
100 orang / hari, sehingga dibutuhkan perawat sebanyak 17 – 25 orang/shift
atau 51 – 75 orang/hari.
Melihat data diatas maka jumlah tenaga tetap dan tenaga
honor yang dimiliki oleh RS. ”Ibnu Sina” masih kurang mengingat jumlah
perawat dengan status tenaga tetap dan tenaga honor sebanyak 68 orang, belum
termasuk yang cuti, sakit ataupun lagi bebas tugas. Selain jumlah tenaga
perawat tetap yang kurang, masalah SDM juga tidak terlepas dari jenis
kompetensi dan kecukupan tenaga medis umum yang tetap, hanya 2 orang .

2. Pelayanan
Peningkatan efektivitas dan efisiensi pelayanan dilaksanakan melalui upaya
penyempurnaan dan penyederhanaan prosedur pelayanan. Upaya
pengembangan sistem informasi Rumah sakit (SIM-RS) masih sederhana dan
masih terdapat beberapa kendala.
Proses pelayanan juga sudah mulai berkembang dengan diangkatnya beberapa
kepala instalasi pelayanan sebagai manager di masing-masing Instalasinya,
diharapkan segala permasalahan yang timbul dari segi pelayanan dapat segera
diatasi.
Sebagai rumah sakit Umum Swasta kelas Madya dan menjadi lahan pendidikan
dan rujukan, jenis pelayanan yang disajikan cukup lengkap yaitu mulai dari
pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter umum, dokter spesialis sampai sub
spesialis.
Didalam prosedur pelayanan tersedia dokter umum, residen on-site dan dokter
Spesialis On-Call yang siap melayani pasien 24 jam. Selain pelayanan yang
lengkap, kapasitas pelayanan juga sudah bertambah, dimana dalam proses
pelayanan, RS. “Ibnu Sina” dapat melayani pasien mulai dari rawat jalan
dengan tersedianya Poliklinik sebanyak 12 buah, pada rawat inap dengan
jumlah tempat tidur sebanyak 166 buah. Selain pelayanan tersebut diatas RS
“Ibnu Sina” mampu juga memberikan pelayanan seperti Endoskopi,
Bronkoskopi.

 Kunjungan rawat jalan terus mengalami peningkatan. Tahun 2004 jumlah


kunjungan sebesar 5567 kunjungan, tahun 2006 meningkat menjadi 9314
kunjungan.
 Untuk rawat darurat, tahun 2004 jumlah kunjungan 1435 dan pada tahun
2006 meningkat menjadi 5012 kunjungan.
 Untuk rawat inap, BOR terus meningkat dari 12,53 % tahun 2004 menjadi
65,6 %.( tahun 2006)
 Kunjungan bedah terus meningkat selama 3 tahun sejak tahu 2004 sampai
tahun 2006
Peningkatan kegiatan-kegiatan tersebut diatas juga disebabkan oleh adanya upaya
menjalin kemitraan dalam bidang pelayanan kesehatan dengan perusahaan-
perusahaan, sehingga dapat meningkatkan pangsa pasar RS. ”Ibnu Sina”
Disisi lain sebagai Rumah Sakit Pendidikan proses pelayanan juga dilakukan
oleh Ko-Ass dan Residen dimana dalam hal melakukan tugasnya mereka lebih
berorientasi kepada proses pendidikan, sehingga bisa berdampak pada ketidak
puasan sebagian pasien.
Selain masalah tersebut diatas, masalah lainnya adalah belum adanya SOP
pada beberapa unit pelayanan. Termasuk asuhan keperawatan Untuk beberapa
unit pelayanan yang telah mempunyai SOP tingkat kepatuhan terhadap SOP
tersebut masih kurang Kualitas medis maupun kualitas manajemen pelayanan
belum berjalan dengan baik.
Pada kualitas manajemen pelayanan, lamanya waktu tunggu dipoliklinik
spesialis sampai 2 – 3 jam, padahal waktu tunggu yang ideal adalah kurang dari
30 menit. Tentunya akan menimbulkan ketidakpuasan pasien. Untuk Rawat
Darurat, walaupun emergency responce time 1, berada pada nilai ideal kurang
dari 5 menit dimana waktu yang ditetapkan oleh Depkes kurang dari 8 menit
namun emergency Responce time II terutama pelayanan pasien non bedah jauh
dari nilai ideal yang ditetapkan oeh Depkes sebesar 20 menit, karena emergency
responce time II di RS. ”Ibnu Sina” berlangsung beberapa jam, menunggu
dokter spesialis. Untuk kualitas medis, masih terdapat infeksi nosokomial
sebesar 0,2 % serta angka NDR 32,9 %, untuk angka kematian gawat darurat
sebesar 0,64 %.
Angka kematian pasca operasi 0,76 %

3. Sarana dan prasarana


 Belum tersedia peralatan medis canggih
 SIM RS belum berjalan dengan baik
 Ruang perawatan sudah bertambah dengan kapasitas 37 TT untuk pasien
Gakin
 Kamar operasi IRD belum berfungsi
 Peralatan medis yang sudah dimiliki oleh RS. ”Ibnu Sina” proses
maintenancenya masih kurang.

4. Keuangan
Meningkatnya jumlah kujungan dari semua jasa pelayanan menyebabkan
meningkatnya pendapatan Rumah Sakit, baik melalui peningkatan penerimaan
dari PT. Askes maupun dari penerimaan pasien umum dan Gakin.
Untuk itu perlu pengembangan billing system guna efisiensi pengelolaan
keuangan.
Peningkatan pendapatan juga hendaknya diupayakan melalui penetapan tarif
yang mengacu kepada Unit Cost, terutama untuk pasien Askes, dimana
pembayaran jasa medis pasien Askes lebih rendah dari pasien Umum.
Selain permasalahan tarif tersebut diatas Cash Flow keuangan RS. ”Ibnu Sina”
juga terganggu akibat terlambatnya pembayaran PT. Askes.
System informasi Akuntansi belum berjalan dengan baik, Informasi jumlah
pembelian, pembayaran dan utang dari apotek (instalasi Farmasi RS. ”Ibnu
Sina”) belum bisa digambarkan secara jelas. Hal ini juga terkait dengan jumlah
SDM yang mahir dalam ilmu Akuntansi jumlahnya masih kurang.

b. ANALISA LINGKUNGAN EKSTERNAL

1. Situasi ekonomi dalam negeri.


- Perekonomian kota Makassar mulai pulih, hal ini ditunjukkan dengan
pertumbuhan ekonomi yang mencapai 6,11 %, salah satu implikasinya
adalah terbukanya peluang investasi sehingga diharapkan bisa
memberikan perluasan kesempatan kerja .
- Pendapatan Domestik Bruto Kota Makassar menunjukkan kecenderungan
meningkat, besarnya angka pendapatan produk Domestik Bruto perkapita
akan mempengaruhi pola konsumsi dan jenis kebutuhan masyarakat yang
ada termasuk jasa pelayanan. Dengan demikian daya beli sebagian
masyarakat lebih meningkat.
- Namun kemiskinan masih menjadi masalah yang besar, kenaikan bahan
bakar minyak (BBM) ikut memberikan kontribusi terhadap penurunan
daya beli sebagian masyarakat.
- Ketidak merataan pelayanan kesehatan di daerah adalah perkembangan
yang penting, terutama kesehatan ibu (material) yang menjadi masalah
utama disejumlah daerah.
- Untuk pemerataan pelayanan kesehatan RS. ”Ibu Sina” sendiri masih
memerlukan bantuan-bantuan, yang dapat diharapkan bantuan-bantuan
tersebut membuat RS. ”Ibnu Sina” dapat ikut serta membantu pemerintah
Sul- Sel khususnya didalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

2. Sosial Budaya Masyarakat.


Penyalahgunaan obat dan bahan berbahaya, gaya hidup yang kurang aktif dan
kekerasan menjadi masalah bagi kesehatan dimana pola dan gaya hidup yang
salah tersebut akan menyebabkan rentan terhadap berbagai macam penyakit
menular infeksi.
Gambaran pola penyakit secara nasional menunjukkan bahwa penyakit infeksi
usus seperti diare dan Typhoid masih menduduki peringkat utama, sebagian
masyarakat yang sakit mencari pengobatan alternatif. Kehadiran RS. ”Ibnu
Sina” yang berlokasi di pusat kota Makassar, tidak saja menjadi bagian dari
penyedia layanan kesehatan bagi masyarakat disekitar Rumah Sakit khususnya
melainkan merupakan bagian dari sistem poelayanan kesehatan rujukan bagi
Rumah Sakit lainnya di Sulawesi Selatan dan image masyarakat terhadap RS.
”Ibnu Sina” semakin baik.
3. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.
Pemerintah memberikan kemudahan kepada perusahaan swasta untuk
membangun Rumah sakit. Berbagai rumah sakit tersebut yang berada di
wilayah Makassar dan sekitarnya saling bersaing untuk memperebutkan 1.148
312 Jiwa penduduk di kota Makassar. Berbagai cara yang ditempuh antara lain
dengan memberikan pelayanan yang berbeda, yang tentunya tidak dimiliki oleh
rumah sakit pesaingnya.
Pelayanan yang berbeda tentunya juga ditunjang oleh alat medis yang mutakhir,
seperti diketahui bahwa Iptek Kedokteran terus berkembang seiring tuntutan
dalam masyarakat yang ingin memperoleh pelayanan pengobatan yang aman
dan nyaman tanpa memberikan efek samping yang tidak diinginkan.

4. Undang-undang, kebijakan dan Peraturan Pemerintah


Kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM, tidak selalu berdampak negatif,
subsidi dari BBM tersebut terhadap sektor kesehatan akan memberi peluang
bagi masyarakat untuk berobat gratis karena semua biaya obat akan ditanggung
oleh pemerintah, sehingga mereka tidak ragu untuk berobat ke Rumah sakit
terdekat termasuk RS. ”Ibnu Sina”. Hal ini tentu akan berdampak peningkatan
pendapatan Rumah sakit.
Undang-undang Praktek Kedokteran No. 29 tahun 2005 memberikan batasan
tiga tempat praktek bagi tenaga fungsional dokter / dokter gigi.
Hal ini merupakan peluang bagi RS. ”Ibnu Sina” untuk menetapkan dokternya.
Mengingat banyaknya dokter ahli yang mempunyai tempat praktek dibeberapa
Rumah sakit, sehingga tidak banyak waktu yang tersedia bagi dokter-dokter ahli
tersebut untuk melayani pasien di Rumah Sakit.
Kebijakan pemerintah juga terkadang menimbulkan dilema
tersendiri.Pengembangan rumah sakit daerah yang merupakan kebijakan
otonomi daerah menyebabkan rumah sakit daerah berlomba meningkatkan
pelayanannya.Selain itu pemerintah telah membiarkan rumah sakit swasta terus
melakukan inpruvement,sehingga masing-masing rumah sakit swasta juga
beruaya untuk meningkatkan pelayanannya termasuk rumah sakit Ibnu Sina.
Hal ini menyebabkan rumah sakit Ibnu Sina terus mengembangkan dan
meningkatkan mutu pelayanannya dan melengkapi sarana dan prasarananya
termasuk peralatannya, baik medis maupun non medis,agar dapat bersaing
dengan rumah sakit lainnya.

3. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS

1. Terciptanya kondisi kesehatan masyarakat yang memadai lahir dan batin


untuk mampu melaksanakan amanah Allah, SWT sebagai khalifah di bumi.
2. Tersedianya tenaga profesional pelayanan kesehatan dalam berbagai bidang
dan jenjang
3. Terwujudnya peningkatan mutu pelayanan
4. Meningkatnya ketaqwaan ummat kepada Allah SWT.
5. Tersedianya finansial untuk pemeliharaan dan pengembangan RS serta amal
usaha Yayasan Wakaf UMI lainnya
6. Tercapainya kesejahteraan karyawan yang mendukung kepada terlaksananya
dengan baik penugasan di RS

7. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

A. STRATEGI
- Strategi membangun citra dan kepercayaan dengan pelayanan yang berorientasi
customer
- Strategi meningkatkan daya saing pasar dan strategi pada fokus pasar yang ada.
- Strategi pertumbuhan organisasi

B. KEBIJAKAN RUMAH SAKIT ”IBNU SINA” YW-UMI

- Peningkatan pendidikan dan pelatihan


- Peningkatan pendapatan karyawan
- Diversifikasi produk/jasa RS
- Intensifikasi pasar yang ada
- Optimalisasi utilisasi peralatan
- Peningkatan pendapatan RS
- Efisiensi pengelolaan anggaran

Ketetapan / Pedoman untuk Mencapai Visi dan Misi RS.”Ibnu Sina”, sebagai
berikut :

I. MISI 1 : Melaksanakan dan mengembangkan pelayanan kesehatan unggul


yang menjunjung tinggi moral dan etika.
(Misi Pelayanan Kesehatan)

A. ADANYA SUMBER DAYA MANUSIA YANG BERKUALITAS SESUAI


KOMPETENSI YANG DIBUTUHKAN. (RENSTRA I)

1. Optimalnya fungsi kredential komite medik untuk penerimaan dokter


umum dan dokter spesialis yang bekerja di Rumah Sakit ”Ibnu Sina”
2. erus meningkatnya kualitas para dokter melalui pendidikan dan
pelatihan lanjutan (continuing professional development)
3. Meningkatnya disiplin dan etika para dokter dalam melayani penderita.
4. Tersedianya peta kebutuhan tenaga sesuai kompetensi pada tiap unit
kerja.
5. Optimalnya sistem perekrutan tenaga paramedis, laboran, teknisi,
administrasi dan tenaga lainnya yang menghasilkan penerimaan tenaga
yang berkualitas (berdedikasi ikhlas, berketerampilan memadai,
berdisiplin kuat dan berakhlak mulia).
6. Terus meningkatnya kompetensi tenaga paramedis, laboran, teknisi, dan
administrasi melalui pendidikan, pelatihan, dan pengalaman kerja yang
diperolehnya.
7. Terbentuknya disiplin yang kuat, dedikasi yang ikhlas dan
keramahtamahan yang menyejukkan para tenaga yang bekerja di Rumah
Sakit ”Ibnu Sina” dalam menjalankan tugas masing-masing.
8. Terbentuknya dan berfungsinya sistem pemantauan, pembinaan dan
pemberian sanksi bagi tenaga yang bermasalah.
9. Terbangunnya kekompakan dalam suatu kerjasama tim yang berorientasi
kepada kepentingan perawatan penderita.

B. ADANYA SISTEM ADMINISTRASI MEDIK YANG HANDAL.


(RENSTRA II)
6. Didapatnya tenaga profesional di bidang manajemen dan operasional
kegiatan administrasi medik.
7. Tersedianya peralatan dan perlengkapan yang diperlukan untuk administrasi
medik.
8. Berfungsinya semua struktur organisasi rumah sakit yang melaksanakan
kegiatan administrasi medik.
9. Lengkapnya rekam medik bagi tiap pasien.
10. Terbitnya laporan kegiatan pelayanan medik sesuai standar pelaporan kerja.

C. BERFUNGSINYA SEMUA SARANA UTAMA YANG DIPERLUKAN


UNTUK BERLANGSUNGNYA FUNGSI-FUNGSI RUMAH SAKIT.
(RENSTRA III)
1. Tersedianya aliran listrik setiap saat terutama di unit-unit yang sangat vital.
2. Tersedianya air yang cukup setiap saat.
3. Beroperasinya sarana komunikasi yang dapat dengan mudah diakses setiap
saat oleh petugas rumah sakit.
4. Tersedianya alat transportasi untuk penderita yang akan dirujuk dan
kegiatan operasional rumah sakit.

D. TERJAMINNYA PENGGUNAAN OBAT DAN ALAT KESEHATAN YANG


RASIONAL. (RENSTRA IV)
5. Tersedianya formulation obat yang digunakan di Rumah Sakit ”Ibnu Sina”
6. Tersedianya komunikasi yang baik antara apoteker dengan para dokter
untuk penyediaan obat yang rasional dari segi efektifitas, efisisensi, dan
keterjangkauan.
7. Tersedianya audit penggunaaan obat
8. Terkontrol penggunaan alat kesehatan

E. TERCIPTANYA ASUHAN KEPERAWATAN YANG


MENGUTAMAKAN
”CARE” PADA PASIEN. (RENSTRA V)
4. Berkembangnya model asuhan keperawatan (MPKP)
5. Diperolehnya tenaga profesional keperawatan untuk manajemen
keperawatan dan tindakan keperawatan.
6. Berkembangnya sistem pengkaderan, pelatihan, dan alih keterampilan dari
senior ke junior pada setiap unit perawatan.

F. TERSELENGGARANYA PELAYANAN MEDIK YANG BERMUTU


SESUAI STANDAR TERTINGGI. (RENSTRA VI)
8. Tersedianya tenaga medis dan paramedis yang profesional dengan kompetensi
yang handal.
9. Tersedianya alat-alat kesehatan dan obat-obatan yang bermutu sesuai kebutuhan
pelayanan.
10. Tersedianya SOP untuk semua jenis pelayanan.
11. Tersosialisasinya semua SOP kepada semua dokter sesuai kompetensinya.
12. Terselenggaranya pelayanan medik sesuai SOP.
13. Terpantaunya semua pelaksanaan SOP pada semua jenis pelayanan medik.
14. Terciptanya kondisi yang kondusif untuk berlangsungnya semua pelayanan
medik sesuai standar.

G. TERJAMINNYA KEPUASAN PELANGGAN. (RENSTRA VII)


12. Terlayaninya dengan cepat pelanggan pada semua jenis pelayanan yang
dibutuhkan (medis dan nonmedis).
13. Terselenggaranya pelayanan medis dan perawatan sesuai standar.
14. Berlangsungnya komunikasi yang ramah antara pelanggan dengan semua
jenis petugas rumah sakit.
15. Tersedianya obat-obatan dan alat kesehatan yang dibutuhkan pelanggan.
16. Terselenggaranya pelayanan administrasi dan keuangan yang cepat dan
mudah.
17. Tersedianya semua kebutuhan penunjang (parkir, kantin, toko, toilet,dll)
yang dibutuhkan penunjang.
18. Terciptanya suasana yang nyaman dalam lingkungan rumah sakit
(kebersihan, keasrian, keamanan, ketertiban,dll)
19. Terciptanya suasana religius dalam hubungan pasien dengan dokter dan
petugas lainnya.
20. Tersedianya informasi yang cukup bagi pengunjung.
21. Tersedianya sarana komunikasi yang dapat dimanfaatkan pengunjung.
22. Tersedianya alat transportasi pasien jika diperlukan pelanggan.

H. TERJAMINNYA KESELAMATAN PASIEN. (RENSTRA VIII)


4. Beroperasinya sistem keselamatan pasien sesuai protap patient safety.
5. Berlangsungnya audit medik secara teratur.
6. Dilaporkannya kasus-kasus yang bermasalah yang dapat merugikan pasien.

MISI 2 : Melaksanakan dan mengembangkan pendidikan kedokteran dan


profesional kesehatan lainnya.
(Misi Pendidikan)

E. ADANYA SARANA DAN PRASARANA RUMAH SAKIT YANG


MENDUKUNG BERLANGSUNGNYA FUNGSI RUMAH SAKIT
SEBAGAI RUMAH SAKIT PENDIDIKAN. (RENSTRA IX)
1. Tersedianya perkantoran untuk SMF.
2. Tersedianya ruang seminar dan kuliah.
3. Tersedianya ruang belajar dan fasilitas (buku dan internet)
4. Tersedianya kamar tidur untuk asisten (residen) dan Co-Ass.

F. ADANYA SISTEM YANG MENGATUR TERLAKSANANYA FUNGSI


RUMAH SAKIT SEBAGAI RUMAH SAKIT PENDIDIKAN. (RENSTRA
X)

1. Terselenggaranya sistem penerimaan dan pengawasan semua peserta


didik yang mengikuti pelatihan untuk keterampilan klinik dan
manajemen di rumah sakit.
2. Tersedianya database yang lengkap dari semua peserta didik yang
mengikuti pelatihan untuk keterampilan klinik dan manajemen di rumah
sakit.
3. Tersedianya sistem penerimaan, pelaksanaan, dan pelaporan bagi semua
pihak yang akan melakukan penelitian di rumah sakit untuk
kepentingan pendidikan.
4. Terciptanya koordinasi dan kerjasama yang baik antara institusi
pendidikan dengan rumah sakit yang akan memanfaatkan rumah sakit
untuk kegiatan pendidikan

G. ADANYA DANA UNTUK PELAKSANAAN FUNGSI RUMAH SAKIT


SEBAGAI RUMAH SAKIT PENDIDIKAN. (RENSTRA XI)
1. Tersusunnya dengan jelas program yang membutuhkan dana untuk
berlangsungnya fungsi rumah sakit sebagai rumah sakit pendidikan.
2. Tercapainya kesepakatan pendanaan antara rumah sakit dengan institusi
pendidikan yang memanfaatkan Rumah Sakit ”Ibnu Sina”.
3. Tersusunnya tarif partisipasi pendanaan untuk tiap peserta didik yang
melakukan kegiatan pendidikan di Rumah Sakit ”Ibnu Sina”.

MISI 3 : Melangsungkan pelayanan dakwah dan bimbingan spiritual kepada


penderita dan pengelola rumah sakit.
(Misi Dakwah)

A. BERPERANNYA FAKTOR SPIRITUAL DALAM UPAYA


PENYEMBUHAN PENDERITA. (RENSTRA XII)
4. Berlangsungnya bimbingan spiritual keislaman bagi penderita.
5. Tersosialisasinya doa-doa khusus untuk orang sakit.
6. Terciptanya suasana religius dalam rumah sakit.

B. ADANYA SARANA DAN FASILITAS PERIBADAHAN (RENSTRA XIII)


4. Tersedianya Mushollah atau Mesjid dalam rumah sakit.
5. Tersedianya buku-buku agama di kamar-kamar perawatan.
6. Terdengarnya azan setiap waktu sholat.

C.BERPERANNYA FAKTOR SPIRITUAL DALAM MEMBANGUN


MOTIVASI KERJA PARA PETUGAS RUMAH SAKIT. (RENSTRA XIV)
5. Berlangsungnya program pemcerahan Qalbu bagi semua petugas rumah sakit.
6. Berlangsungnya pengajian secara rutin.
7. Berfungsinya pendekatan mental spiritual keislaman bagi pembinaan dan
penerimaan petugas rumah sakit.
8. Meningkatnya pemahaman keislaman para petugas rumah sakit.

H. TERCERMINNYA CIRI KEISLAMAN PADA RUMAH SAKIT.


(RENSTRA XV)
1. Berfungsinya nilai-nilai keislaman dalam rumah sakit.
2. Dipraktekkannya prilaku islami dalam rumah sakit.
3. Berkembengnya toleransi antar umat beragama dalam rumah sakit.

MISI 4 : Mengupayakan perolehan finansial dari berbagai kegiatan rumah


sakit (Misi Finansial)

F. DIPEROLEHNYA DANA YANG CUKUP UNTUK


TERSELENGGARANYA SEMUA FUNGSI-FUNGSI RUMAH SAKIT.
(RENSTRA XVI)
8. Adanya daftar tarif untuk semua jenis pelayanan.
9. Adanya daftar harga obat dan alat kesehatan.
10. Adanya jasa dokter jasa petugas untuk semua jenis pelayanan medis.
11. Dikembengkannya sumber-sumber penerimaan yang memungkinkan.
12. Terselenggaranya sistem dan prosedur penerimaan yang simpel tapi
aman.
13. Terselenggaranya sistem penyimpanan dana yang aman dan mudah
dikontrol penggunaannya.
14. Diupayakan penerimaan bantuan dari donor termasuk dari pemerintah.

G. TERALOKASIKANNYA DENGAN TEPAT DANA YANG DIPEROLEH


SESUAI PERUNTUKANNYA (RENSTRA XVII)
1. Adanya aturan pengalokasian dana yang diperoleh sesuai
peruntukannya.
2. Tersimpannya dana pada rekening yang terpisah sesuai peruntukannya.
3. Terpakainya dana sesuai peruntukannya.
4. Lancarnya pembayaran kepada yang berhak sesuai alokasi dana.
H. ADANYA DANA UNTUKPEMELIHARAAN DAN PENGEMBANGAN
RUMAH SAKIT. (RENSTRA XVIII)
1. Tersedianya dana untuk pemeliharaan peralatan dan bangunan rumah
sakit.
2. Terpisahnya secara khusus dana untuk pengembangan unit-unit
pelayanan yang telah ada.
3. Terpisahnya sevara khusus dana untuk penyusutan peralatan.

I. ADANYA DANA UNTUK KESEJAHTERAAN PETUGAS RUMAH


SAKIT. (RENSTRA XIX)
1. Terciptanya sistem yang memungkinkan untuk terkumpulnya dana
kesejahteraan dari semua aktifitas rumah sakit.
2. Terciptanya sistem pembagian dana kesejahteraan yang adil dan
proporsional.
J. TERSELENGGARANYA ADMINISTRASI KEUANGAN YANG
HANDAL (RENSTRA XX)
1. Beroperasinya administrasi pengelolaan keuangan berbasis IT.
2. Lengkapnya dokumen-dokumen pengelolaan dana rumah sakit.
3. Aadanya laporan keuangan berkala.
4. Diketahuinya ”rugi-laba” rumah sakit

MISI 5 : Meningkatkan kesejahteraan pegawai. (Misi Kesejahteraan)

D. TERSELENGGARANYA PEMBAGIAN PENDAPAT RUMAH SAKIT


YANG ADIL UNTUK PARA PETUGAS RUMAH SAKIT. (RENSTRA
XXI)
1. Beroperasinya sistem penggajian dan kenaikan gaji sesuai aturan
Yayasan Wakaf UMI.
2. Terciptanya sistem pemberian jasa petugas yang meningkat sesuai
peningkatan kinerja rumah sakit.
3. Lancarnya pembayaran hak para petugas.

E. ADANYA PEMBINAAN KARIR PARA PETUGAS. (RENSTRA XXII)


1. Terciptanya sistem penjenjangan karir sesuai prestasinya.
2. Lancarnya pengembangan karir.
3. Beroperasinya administrasi pengembangan karir berbasis IT.

F. ADANYA JAMINAN SOSIAL BAGI PARA PETUGAS RUMAH


SAKIT. (RENSTRA XXIII)
1. Tersedianya jaminan hari tua.
2. Tersedianya dana untuk pemeliharaan kesehatan.
3. Tersedianya dana sosial yang dapat digulirkan kepada mereka yang
membutuhkan.
4. Terfasilitasinya para petugas untuk menikmati hunian yang layak dan
transportasi yang aman.

5. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Cara pelaksanaan kegiatan renstra ini dengan menggunakan metode
yaitu
d. Membentuk TIM
e. Melakukan rapat
f. Melakukan audit atas pelakasanaan kegiatan
g. Melakukan monitoring dan pengawasan
h. Membuat laporan secara periodic
6. SASARAN

Dalam pelaksanaan program kerja yang tertuang dalam renstra stip


tahun maka sasaran dari setiap program kerja seun dapat diuraikan
dibawah ini :
Tahun 2011
6. Tersusunnya organisasi-organisasi sesuai dengan peran RS Ibnu Sina sebagai RS
pendidikan
7. Tersusunnya Job Discription dan Job Spesification
8. Terbentuknya sistem komunikasi
9. Terbangunnya Ruang Perawatan pasien Askeskin
10. Program penyusunan tarif

Tahun 2012
6. Meningkatkan Kualitas Managemen Pelayanan
7. Meningkatkan Kualitas Pelayanan Medis melalui Program Medical Audit dan
Program Penanggulangan infeksi nosokomial.
8. Terpenuhinya Tenaga Keperawatan sesuai standar
9. Terpenuhinya Peralatan Keperawatan sesuai standar
10. Meningkatkan kepuasan customer-program akreditasi.

Tahun 2013
4. Lanjutan Program tahun 2007
5. Pembangunan ruang perawatan lantai 2 untuk sepuluh kamar.
6. Pembangunan Mesjid

Tahun 2014
4. Pengembangan ruang perawatan ICU/ICCU
5. Pengembangan ruang staf medis fungsional
6. Pengembangan ruang penitipan anak

Tahun 2015
4. Penambahan ruang perawatan
5. Penambahan peralatan medis ICU, Gawat Darurat, Radiologi & Laboratorium
6. Penambahan dan pengembangan tenaga medis, perawatan dan tenaga non
medis.
7. SKEDUL PELAKAN KEGIATAN

NO KEGIATAN
2011 2012 2013 2014 2015
1. Adanya SDM Yang
berkualitas sesuai kompetisi
yang dibutuhkan
2. Adanya system administrasi
medis yang handal
3. Berfungsinya semua sarana
utama yang diperlukan
untuk berlangsungnya
fungsi-fuungsi RS
4. Terjminn alat kesehatan
yang rationalya penggunaan
obat dan
5. Terciptan asuhan
keperawatan yang
mengutamakan care pada
pasien
6. Terselenggarangan
pelayanan medic yang
bermutu sesuai standar
tertinggi
7. Terjaminnya kepuasan
pelanggang
8. Terjaminnya keselamatan
pasien
9. Adanya sarana dan
prasarana RS yang
mendukung fungsi RS
10 Adanya system yang
mengatur terlaksananay
fungsi RS
11. Adanya dana untuk
pemeliharaan dan
pengembangan RS
12 Adanya dana kesejahteraan
petugas RS
13 Terselenggaranya admistrasi
keuangan yang handal

8. EVALUASI PELAKSAN KEGIATAN DAN PELAPORAN

Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan ada yang dilakukan setiap hari dan
adapula yang dilakuak setiap bualn atau setiap periode; dari setip program
kegiatan dari setiap unit kerja yang ada di RS dan selanjutkan dilakukan
evaluasi untuk melakukan perbaikan dan koreksi

9. PENCATATAN PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Sistem pencatatan dan pelaporan dilakukan untuk melakukan ayan
dokumentasi dan pelaporan kepada yang diberi tanggung jawab sebagai
dasar penilaian kinerja dari masing masing unit dalam rumah saki
10. PENUTUP

Penyusunan rencana strategis tahun 2011-2015 ini dibuat dengan


memperhatikan berbagai aspek antara lain :
a. Kebijakan yang digariskan oleh RS.”Ibnu Sina” sesuai dengan sasaran
yang telah ditentukan antara lain: Memantapkan koordinasi, integrasi,
dan sinkronisasi antara unit pelayanan; Meningkatkan kerjasama
dengan pihak lain.
b. Melaksanakan pengelolaan keuangan sesuai dengan prosedur yang
telah ditetapkan.
c. Pengadaan Alat medis dan Barang inventaris sesuai kondisi dana.

Demikian rencana strategis RS.”Ibnu Sina” tahun 2006-2010 ini disusun semoga
sasaran dapat dicapai sesuai dengan strategi, kebijakan dan program-program yang
telah disusun.

Wallahu Waliyut Taufiq Wal-hidayah.

Ditetapkan di : M a k a s s a r
Pada tanggal : 19 Desember 2010 M
21 Dzulqaidah1432 H

D i r e k t u r,

Prof. dr. H. Syarifuddin Wahid, Ph.D, Sp


PA(K)

Anda mungkin juga menyukai