Anda di halaman 1dari 13

ACARA III

ISOLASI DAN PEMBIAKAN MIKROBA


BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Mikroorganisme dapat diperoleh dari lingkungan air, tanah, udara, substrat yang
berupa bahan pangan, tanaman dan hewan. Jenis mikroorganismenya dapat berupa bakteri,
khamir, kapang dan sebagainya. Populasi dari mikroba yang ada di linkungan ini sangatlah
beraneka ragam sehinga dalam mengisolasi diperlukan beberapa tahap penanaman sehingga
berhasil diperoleh koloni yang tunggal. Koloni yang tunggal ini kemudian yang akan
diperbanyak untuk suatu tujuan penelitian misalnya untuk menngisolasi DNA mikroba yang
dapat mendeteksi mikroba yang telah resisten terhadap suatu antibiotik. Atau untuk
mengetahui mikroba yang dipakai untuk bioremediasi holokarbon.

Mikrooganisme di alam terdapat dalam bentuk kumpulan sel yang disebut koloni.
Untuk mempelajari pembiakan organisme tersebut kita harus mempelajari teknik isolasi (
seely dan van de mark, 1926 : 13 ). Isolasi adalah suatu teknik yang dipergunakan untuk
memisahkan suatu koloni dari biakan campuran.

Ketika kita ingin mempelajari sifat,morfologi,dari suatu bakteri,kita harus memiliki


isolat murni yang tidak tercampur dengan bakteri lain.Untuk mendapatkan bakteri yang
murni,maka dilakukan isolasi.
Isolasi adalah kegiatan untuk memisahkan bakteri yang diinginkan dengan bakteri
pengkontaminan.Tahapan awal untuk isolasi adalah inokulasi.Inokulasi adalah tahapan
penanaman bakteri yang akan dikembangkan kedalam media.Penanaman ini dapat
menggunakan jarum ose maupun mikropipet. Alat yang digunakan harus steril,sehingga
benar-benar isolat murni yang didapat.

Oleh karena itu praktikum ini dilakukan agar praktikan dapat mengetahui dan
mengerti cara mengisolasi pertumbuhan mikroba dengan cara yang benar dan aseptis dan
dapat mempelajari pertumbuhan mikroba.
1.2.Tujuan dan Kegunaan Praktikum

1.2.1.Tujuan Praktikum

Adapun tujuan praktikum ini agar mahasiswa dapat mengetahui dari masing-
masing mikroba yang diisolasi dan diinokulasi pada medium pertumbuhan yang
digunakan.

1.2.2.Kegunaan Praktikum

Kegunaan praktikum kali ini yaitu mahasiswa dapat mempraktikkan dan


mengetahui langsung bagaimana pertumbuhan mikroorganisme dan cara
mengisolasinya.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Mikroorganisme dalam alam hampir selalu dalam keadaan tercampur. Campuran ini
dapat sangat kompleks artinya banyak jenisnya atau walaupun jenisnya sedikit sifatnya
berbeda. Mungkin pula terdapat perbedaan sifat khusus yang agak jauh walaupun dari sifat
umumnya sama (Mulyono, 1992).
Isolasi suatu galur murni pada prinsipnya dapat dilakukan secara bertingkat. Tingkat
pertama bebas dilakukan secara manual yaitu dengan cra sejauh mungkin mengencerkannya,
seringkali sampai 10-4 atau 10-6. Tingkat kedua adalah dengan media yang bersifat selektif
bagi mikroba tertentu atau beberapa mikroba tertentu yang mungkin masih satu golongan.
Tingkat ketiga dari koloni yang seolah -olah yang sudah mungkin masih perlu untuk
diencerkan kembali atau diisolasi ulang agar dapat lebih menyakinkan. Selanjutnya
diperlukan berbagai metode karakteristik sebagai pembuktian bahwa galur isolat yag
diperoleh benar-benar galur murni (Mulyono, 1992).
Cara isolasi modern adalah dengan menggunakan alat yang canggih yaitu dengan alat
mikromanipulator. Alat ini terdiri dari alat manipulator yang dapat dilihat melalui suatu
mikroskop (Mulyono, 1992).
Karakterisitik Utama Mikroorganisme
Untuk identifikasi dan klasifikasi suatu mikroorganisme perlu diketahui
karekteristiknya sebanyak mungkin, karakteristiknya adalah:
1. Karakteristik kultural
Berbagai mikroorganisme memerlukan media yang bersifat khusus, utamanya
berteknologi memerlukan bakteri tertentu untuk dapat tumbuh dan berkembangbiak. Jenis
kapang dapat tahan keasaman sampai kira-kira pH3, sedangkan bakteri pada umumnya tidak
tahan asam.
2. Karakteristik Mikroskopik
Untuk melihat wujud suatu mikroba. Terutama bakteri, diperlukan suatu mikroskop
dengan pembesaran sekitar 1000 kali.

3. Karakteristik Metabolik
Dari bentuknya saja seringkali mencukupi untuk menentukan karakter organisme
tertentu.
4. Karakteristik Kimiawi
Dalam hal ini diperlukan analisis kimia untuk dapat mengetahui zat atau unsur kimia
maupun susunan kimia yang terdapat dalam bakteri tersebut, bahkan bagian-bagian suatu
bakteri perlu dianalisis pula.
5. Karakteristik Antigenik
Disini diperlukan hewan besar tertentu untuk disuntik dengan mikroba yang tidak
diketahui, diambil serumnya untuk dilakukan reaksi antigen antibiotik yang bersifat sangat
spesifik.
6. Karakteristik Genetik
Kini telah dilakukan karakteristik mikroorganisme atas dasar susunan DNA yang
ternyata bersifat konstan pada suatu mikroorganisme tertentu. Dinyatakan dalam % (G+C)
Guanine dan Cytosine (Mulyono, 1992).
Untuk menumbuhkan suatu biakan bakteri dalam media steril sejumlah sel-sel
(inokulum) dipindahkan (diinokulasi) ke dalam media dengan perlakuan khusus untuk
mempertahankan kemurnian dari biakan (Mulyono, 1992).
Dalam waktu inokulasi harus dipijarkan di atas api segera sebelum dan sesudah
melakukan pemindahan. Pemanasan ini menghancurkan setiap bentuk kehidupan yang ada
pada permukaan jarum atau alat pemindah (Mulyono, 1992).
Bagian jarum yang dipanaskan tidak terbatas pada bagian ujungnya saja tetapi
termasuk pula bagian bawahnya (Mulyono, 1992).
Seperti semua bentuk kehidupan lain, mikroba membutuhkan zat-zat hara dan
lingkungan yang sesuai untuk pertumbuhan. Pertama-tama media harus mangandung
senyawa-senyawa hara yang penting untuk pertumbuhan mikroba. Disamping itu media harus
juga memberikan lingkungan yang cocok bagi pertumbuhan seperti pH, tekanan osmosis,
oksigen dan lain-lain. Pada umumnya semua media untuk pertumbuhan mikroba terdapat
dalam dua bentuk yaitu media cair (Broth Media) dan media Padat (Solid Media) (Mulyani,
1991).
Suatu cara yang mudah dan umum dilakukan untuk membuat media padat adalah
dengan cara menambahkan suatu zat pemadat pada medium cair, yang kemudian akan
memadat bila telah dingin (Mulyani.1991).
A. Penumbuhan Mikroba Aerob
Berdasarkan bentuk media dan cara menumbuhkan mikroba aerob dapat dibedakan
menjadi 3 macam biakan yaitu, biakan cair (broth culture), biakan agar miring (agar slant
culture), dan biakan agar tegak (agar deep culture).
B. Penumbuhan Mikroba Anaerob
Oksigen dari udara merupakan racun, bagi mikroba anaerob sehingga oksigen tersebut
harus dikeluarkan dari dalam media. Ada beberapa cara untuk menumbuhkan mikroba
anaerob, ialah :
1. Menggunakan Media yang diperkaya
Cara ini adalah yang paling sederhana dan paling banyak digunakan. Media diperkaya
yang dapat digunakan adalah Thioglcollate cair, thioglcollate agar, glukosa, otak dan lain-
lain .
2. Membuat Bebas Oksigen Dengan Cara Pembakaran
Dalam hal ini dibutuhkan suatu penyungkup yang dapat ditutup rapat misalnya
eksikator.
3. Absorpsi Oksigen Secara Bebas
Untuk tujuan ini diperlukan eksikator, asam piragalol dan alkali (KOH). Untuk setiap
liter eksikator ditambahkan 12,5ml larutan KOH 20% dan 10ml larutan asam piragalol 40%.
4. Mendesak Oksigen Dengan Gas-gas Inert
Oksigen yang terdapat dalam ruangan untuk menyimpan biakan murni anaerob dapat
dikeluarkan secara mekanik dengan gas hidrogen atau gas nitrogen. Untuk maksud ini
digunakan alat “Novy” untuk membuktikan keadaan yang anaerob dalam bejana penyimpan.,
digunakan suatu indikator campuran larutan NaOH 1/160 N, larutam methylene blue
0,015% dan larutan glukosa 6% dengan perbandingan volume yang sama.

Prinsip dari isolasi mikroba adalah memisahkan suatu jenis mikroba dengan mikroba
lain yang berasal dari campuran bermacam -macam mikroba. Hal ini dapat dilakukan dengan
menumbuhkannya dalam media padat karena dalam padat sel-sel mikroba akan membentuk
suatu koloni sel yang tetap pada tempatnya (Mulyani, 1991).
Sifat-sifat umum suatu koloni :
a. Besar kecilnya koloni. Ada koloni yang hanya berupa suatu titik, ada pula yang i
menutup permukaan medium.
b.Bentuk. Ada koloni yang bulat, ada yang memanjang, ada tepi yang rata, ada
tepinya yang tidak rata.
c.Kenaikan permukaan. Ada koloni yang rata saja dengan permukaan medium, ada
pula yang timbul, yaitu menjulung tebal diatas permukaan medium.
d. Halus-kasarnya permukaan. Ada koloni yang permukaanya halus saja, ada yang
permukaanya kasar tidak rata.
e.Wajah permukaan. Ada koloni yang permukaanya mengkilat, ada yang
permukaanya suram.
f.Warna. Kebanyakan koloni bakteri itu berwarna keputihan atau kekuning-
kuningan, akan tetapi ada juga kolini yang kemerah-merahan, coklat, jingga, biru,
hijau dan ungu.
g. Kepekatan. Ada koloni yang lunak seperti lendir, ada yang lunak seperti mentega
ada yang keras dan kering (Dwidjoseputro, 2005).
Agar koloni yang tumbuh dalam cawan tidak terlalu banyak ataupun terlalu sedikit
maka sample diencerkan sehingga bebebrapa kali pengenceran dan ditaburkan pada beberapa
cawan. Diharapkan hanya satu atau dua cawan yang jumlahnya koloninya dapat digunakan
(Sutedjo, 1991)
Selama pemindahan, tabung reaksi dipegang dengan tangan kiri, sedangkan penutup
tabung dipegang jari kelingking tangan kanan, dan jauhkan dari hembusan nafas. Tabung
dipegang sedatar mungkin selama pemindahan dan jangan dibiarkan terbuka lebih lama dari
waktu yang dibutuhkan. Mulut tabung tempat biakan mikroba dipindahkan atau diambil harus
dilewatkan di atas api segera sebelum dan sesudah jarum dimasukan dan dipindahkan. Jangan
sekali-sekali meletakan tutup tabung tersebut (Sutedjo,1991).
Setelah diinokulasi, biakan bakteri disimpan atau diinkubasi dalam suatu lingkungan
yang sesuai untuk pertumbuhannya. Pertumbuhan disini berarti pengembangan populasi sel-
sel dari satu atau beberapa sel. Kumpulan dari anak-anak sel akan tampak dengan mata
telanjang bak sebagai suatu kekeruhan dalam media cair, atau sebagai suatu populasi yang
terpisah yang disebut koloni pada media padat. Bentuk pertumbuhan merupakan salah satu
cara untuk membedakan spesies-spesies mikroba (Sutedjo, 1991).
Pada pratikum kali ini, metode inokulasi yang digunakan adalah inokulasi mikroba
dengan cara penaburan. Cara penaburan (pour plate) merupakan cara untuk memperoleh
biakan murni dari biakan campuran mikroba. Media agar diinokulasi dalam keadaan tetap
cair yaitu pada suhu 45°C dan demikian pula koloni-koloni akan berkenbang diseluruh
media, tidak hanya permukaan (Sutedjo, 1991).
Pada semua cabang ilmu biologi diperlukan suatu pekerjaan yang sangat penting
yaitu karakteristik dan klasifikasi. Bila suatu organisme telah dapat dikenal melalui suatu
karakteristik secara cukup atau menyeluruh, maka organisme tersebut akan dapat digunakan
sebagai suatu batasan atau pembandingan bahkan sebagai acuan untuk mengetahui organisme
lain yang sama maupun berbeda. Organisme yang ternyata mempunyai sifat sama perlu
digolongkan dalam suatu kelompok dengan penamaan khusus yang agak berlainan
digolongkan dalam kelompok lain dengan nama lain pula. Perlakuan tersebut dinamakan
krarifikasi (Judoamidjojo, 1991).
BAB III

MATERI DAN METODE PRAKTIKUM

3.1.Waktu dan Tempat Praktikum

Praktikum mikrobiologi tentang isolasi dan pembiakan mikroba ini dilaksanakan


pada hari sabtu 26 april 2014 pukul 08.00-10.00 WITA.Bertempat dilaboratorium
mikrobiologi dan bioteknologi Fakultas Peternakan Universitas Mataram.

3.2. Materi praktikum

3.2.1 Alat :

1.Jarum ose

2.Lampu Bunsen

3.Inkubator

3.2.2.Bahan :

1.Telur ayam

2.Medium agar

3.3.Metode praktikum :

1.Menyiapkan alat dan bahan

2.Mensterilkan jarum ose,lalu dinginkan sebentar

3.Mengambil telur dengan jarum ose

4.Strip dengan goresan kuadran

5.Inkubasi pada suhu 370C pada inkubator


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1.Hasil praktikum

No. Pengamatan Bentuk


1. Dilihat dari atas Bulat
2. Dilihat dari pinggir Halus
3. Dilihat dari penonjolan Timbul

4.2.Pembahasan praktikum

Isolasi mikroba adalah merupakan cara untuk memisahkan atau memindahkan


mikroba tertentu dari lingkungan, sehingga kultur murni atau biakan murni.Populasi
mikroorganisme yang ada di alam sekitar kita ini sangatlah besar dan cukup kompleks.
Beratus spesies mikroba menguasai setiap bagian tubuh kita. Mereka terdapat dalam
jumlah yang cukup basar. Sebagai contoh, sekali kita bersin dapat mnebarkan beribu- ribu
mikroorganisme. Satu gram tinja dapat mengandung jutaan bakteri. Alam di sekitar kita,
baik itu tanah, air, maupun udara juga dihuni oleh kumpulan mikroorganisme.
Pemindahan bakteri dari medium lama ke medium yang baru atau yang dikenal
dengan istilah inokulasi bakteri ini memerlukan banyak ketelitian. Terlebih dahulu kita
harus mengusahakan agar semua alat- alat yang akan digunakan untuk pengerjaan
medium dan pengerjaan inokulasi benar- benar steril. Hal ini untuk menghindari
terjadinya kontaminasi, yaitu masuknya mikrooba lain yang tidak diinginkan sehingga
biakan yang tumbuh di dalam medium adalah benar- benar biakan murni.

Cara menghitung mikroba

Plate count / viable count didasarkan pada asumsi bahwa setiap sel
mikroorganisme hidup dalam suspensi akan tumbuh menjadi satu koloni setelah
ditumbuhkan dalam media pertumbuhan dan lingkungan yang sesuai. Setelah diinkubasi,
jumlah koloni yang tumbuh dihitung dan merupakan perkiraan atau dugaan dari jumlah
mikroorganisme dalam suspensi tersebut.

Koloni yang tumbuh tidak selalu berasal dari satu sel mikroorganisme karena
beberapa mikroorganisme tertentu cenderung membentuk kelompok atau berantai.
Berdasarkan hal tersebut digunakan istilah Coloni Forming Units (CFU’s) per ml. koloni
yang tumbuh berasal dari suspensi yang diperoleh menggunakan pengenceran bertingkat
dari sebuah sampel yang ingin diketahui jumlah bakterinya.

Syarat koloni yang ditentukan untuk dihitung adalah sebagai berikut “

1. Satu koloni dihitung 1 koloni.


2. Dua koloni yang bertumpuk dihitung 1 koloni.
3. Beberapa koloni yang berhubungan dihitung 1 koloni.
4. Dua koloni yang berhimpitan dan masih dapat dibedakan dihitung 2 koloni.
5. Koloni yang terlalu besar (lebih besar dari setengah luas cawan) tidak
dihitung.
6. Koloni yang besarnya kurang dari setengah luas cawan dihitung 1 koloni.s

Dalam pratikum ini didapatkan data bahwa warna dari kedua media terebut sma-sama
berwarna cream,dan dapat dilihat bentuknya dari atas berbentuk bulat,dari pinggir berbentuk
halus,sedangkan bentuk tonjolannya timbul.
BAB V

PENUTUP

5.1.Kesimpulan

1.Mikroorganisme dapat diperoleh dari lingkungan air, tanah, udara, substrat


yang berupa bahan pangan, tanaman dan hewan. Jenis mikroorganismenya dapat berupa
bakteri, khamir, kapang dan sebagainya.

2. Isolasi mikroba adalah merupakan cara untuk memisahkan atau


memindahkan mikroba tertentu dari lingkungan, sehingga kultur murni atau biakan
murni.

3. Syarat koloni yang ditentukan untuk dihitung adalah sebagai berikut :

1. Satu koloni dihitung 1 koloni.

2.Dua koloni yang bertumpuk dihitung 1 koloni.

3. Beberapa koloni yang berhubungan dihitung 1 koloni.

4.Dua koloni yang berhimpitan dan masih dapat dibedakan dihitung 2 koloni.

5.Koloni yang terlalu besar (lebih besar dari setengah luas cawan) tidak dihitung.

6.Koloni yang besarnya kurang dari setengah luas cawan dihitung 1 koloni.s

5.2.Saran

Disarankan agar praktikan menjaga kesterilannya dalam melakukan praktikum, agar


mikroba / media dapat lebih mudah diamati dan tidak terkontaminasi.
DAFTAR PUSTAKA

Sutedjo, Mul Mulyani. 1996. Mikrobiologi Tanah. Jakarta : PT Rineka Cipta


Judoamidjojo, Muljono. 1991. Teknologi Fermentasi. Bogor : IPB
Dwidjoseputro,D. 2005. Dasar – Dasar Mikrobiologi. Jakarta : Djambatan

Anda mungkin juga menyukai