Anda di halaman 1dari 22

Proses Biofarmasetika

Biofarmasetika
Definisi
“Kesalingtergantungan antara aspek biologis organisme
hidup (pasien/manusia) dan sifat fisiko-kimia yang
mengatur preparasi/pembuatan dan perilaku bahan aktif
atau produk obat”

Efek bentuk sediaan dan rute pemberian


terhadap efek biologis obat
Ilmu yang Berkaitan dan
Bidang Kompetensi yang Dicapai
Kimia
Formulasi
Fisika
Farmasi Fisika
Anatomi Fisiologi

Matematika & Statistika Farmakokinetika


Mikrobiologi
Transpor berbasis sel
Enzimologi

Biologi Sel Penghantaran obat


Biofarmasetika
Prinsip Fisiko-Kimia
Solubilitas

Hidrofilitas / Lipofilitas

Bentuk Garam dan Polimorf

Stabilitas

Sifat partikel dan serbuk

Ionisasi dan pKa


Solubilitas
—  Parameter termodinamika

—  Solubilitas kinetika à jumlah obat dalam larutan


sebagai fungsi sebelum mencapai kesetimbangan

—  Solubilitas mempengaruhi bagaimana obat


tersebut diformulasi, diberikan, dan diabsorbsi.
Hidrofilitas / Lipofilitas
—  Log P atau log D à kecenderungan bahan untuk
berpartisi antara pelarut hidrofilik atau lipofilik

—  Mempengaruhi partisi menuju membran biologis


sehingga mempengaruhi permeabilitas melalui
membran, termasuk ikatan dan distribusi menuju
jaringan.
Garam dan Polimorfisme
—  garam (untuk komponen yang dapat terionkan), solvat,
hidrat, polimorf, ko-kristal atau amorf

—  mempengaruhi sifat keadaan padat à solubilitas, laju


disolusi, stabilitas, higroskopisitas, à kemampuan
obat untuk dapat diproduksi dan dalam kinerjanya

—  Contoh : solubilitas yang lebih besar à bentuk garam


Stabilitas
—  untuk menghindari pembentukan impuriti yang tidak
dikehendaki à berefek atau toksik
—  Waktu guna dan penyimpanan
—  Profil pH jika diberikan GIT
—  Stabilitas fisik mengacu pada perubahan bahan obat
dalam keadaan padat termasuk perubahan polimorf,
solvasi/desolvasi, atau ketidakproporsionalan garam
—  Bentuk sediaan à stabilitas fisik mengacu pada
integritas mekanik (kekerasan, kerapuhan,
pengembangan) dan dampak perubahan potensial
pada kinerja produk
Sifat partikel
—  ukuran partikel,
—  densitas,
—  aliran,
—  kemampuan terbasahi, dan
—  area permukaan
Ionisasi dan pKa
—  Gugus terionkan à pH à solubilitas

—  pKa à terionkan pada pH fisiologis

—  Proporsi terionkan dan tak terionkan


Keterkaitan Faktor Formulasi
dengan Bioavailabilitas
Pelepasan Pelarutan Absorbsi Bioavailabilitas
Jumlah obat
(Saat konsumsi s/d timbul efek
Faktor Pengaruh pada
Penyerapan Obat
—  Sifat fisiko-kimia obat
•  pKa

—  Rute pemberian


•  Isoproterenol i.v vs oral
—  Formulasi bentuk sediaan
•  Pemilihan bahan aktif, jenis eksipien.
Pengaruh rute pemberian terhadap profil
konsentrasi plasma obat
Perjalanan & Nasib Obat dalam Tubuh
Persamaan Disolusi

dC/
dt
Pemilihan bahan aktif
1.  Bentuk garam
o  Amoksisilin trihidrat vs amoksisilin natrium

2.  Bentuk ester


3.  Bentuk amorf
4.  Polimorfism
5.  Solvat dan Hidrat
Studi Biofarmasetika
In vitro In vivo
—  Lebih kompleks
—  Melibatkan subjek coba
(hewan atau manusia)

—  Variasi dikendalikan

Anda mungkin juga menyukai