FARMAKOKINETIKA
By:
Apt. Fajrian Aulia Putra, S. Farm, M.Farm
Kehadiran perkuliahan
• 75 %
Keterlambatan
• Max 10 menit
Tugas
• Dikumpul tepat waktu
INTRODUCTION
Fase Farmakokinetik
Absorpsi
Biotransformasi
Deposisi Distribusi
Ekskresi
Zat aktif tersedia untuk memberikan
efek
(ketersediaan biologik)
Efek Farmakologi
Liberasi
Dari tahap
Dua tahap : liberasi
diperoleh
Dispersi halus
Pemecahan Peluruhan
padatan
Faktor Farmasetika
Disolusi:
Absorpsi
masuknya zat aktif kesistem sirkulasi
sistemik
Faktor Faktor
endogen eksogen
Faktor genetik Faktor lingkungan
Faktor Individu
• Umur: bayi baru lahir, anak-anak, dewasa, dan manula
• Jenis kelamin
• Morfotife (perbedaan ukuran fisik dan volume
kompartemen) menyebabkan perbedaan
distribusi dan akumulasi obat
• Kelainan genetik
• Kehamilan
• Keadaan Gizi
• Ritme Biologi
Faktor-faktor yang berpengaruh
pada aktivitas obat
Faktor Patologik
Perbedaan disebabkan oleh fungsi organ yang terganggu
Faktor lingkungan
• Makanan dan diit : Kekurangan nutrisi dan vitamin
akan menghambat fungsi tubuh dan metabolisme
• Toksikomania : 1) Kencaduan alkohol, alkohol
berpengahur pada kliren obat di ginjal dan induksi
enzim alkohol dehidrogenase 2) Perokok, „kabon
oksida perpengaruh pada CYP 450 dan akan
menurunkan hidroksilasi dari anilin hidrokabon
polisiklik yang bersifat induktor
Profil
Kronologis intensitas, waktu
adanya laten, aksi
mediator aktif farmakologi atau Respon Klinik
di biofase biokimiawi
,
Proses penyerapan
tergantung pada :
• Anatomi fisiologi pemberian obat t.u
sistem peredaran darah dan debit darah
yang mengalir
Absorpsi pada pemberian obat enteral
Per inhalasi
• Mendapatkan efek sistemik
• Kemampuan penyerapan dari epitel paru-paru
Proses Farmakokinetik
Faktor yang mempengaruhi proses
Absorpsi:
• Sifat fisikokimia obat
• Bentuk sediaan
• Rute pemberian
• Fungsi anatomi dan fisiologi tempat
absorpsi obat.
Proses Farmakokinetik
Metoda Absorpsi obat melewati membran
Sel:
• Difusi pasif -> molekul obat berdifusi
dari cairan konsentrasi tinggi ke
konsentrasi rendah.
• Transpor aktif -> dibantu suatu carier,
perlu ATP. Molekul obat berpindah dari
cairan konsentrasi rendah ke konsentrasi
tinggi
Nasib Obat dalam Tubuh
Distribusi
Efek
Absorpsi Distribusi
farmakologis
Nasib Obat dalam Tubuh
Distribusi
Distribusi
• Permiabilitas
• Afinitas struktur biokimia ttt
• Vaskularisasi jaringan
• Karakter spesifik
• Cara pemberian
• Ikatan molekul pada protein plasma
Distribusi Obat
Proses suatu obat yang secara reversible
meninggalkan aliran darah dan masuk ke
cairan ekstrasel dan sel-sel atau jaringan.
Faktor yang mempengaruhi distribusi obat:
Aliran darah
Permeabilitas kapiler
Derajat ikatan obat dengan protein plasma
Sifat fisiko kimia obat
Kombinasi obat
Fase Distribusi
Fase I : terjadi segera setelah penyerapan
yaitu ke organ yang perfusinya sangat
baik misalnya jantung, ginjal, hati dan
otak.
Fase II : sama dengan fase I akan tetapi
obat ke kejaringan yang perfusinya tidak
sebaik oergan diatas, misalnya jaringan
lemak, otot, kulit, dan jaringan ikat.
Paru-
paru
OBAT
Jantung A Jantung
TAM
kanan
PER USUS kiri
TAS
N
LI
HEPAR
LINTAS KE DUA
ARTERI HEPATIKA
Seluruh
Tubuh
VENA ARTERI
IV IM
GINJAL
Volume Distribusi
Adalah volume yang diperlukan untuk memuat
semua obat dalam tubuh secara homogen
dengan konsentrasi yang sama dengan
konsentrasi obat dalam darah/cairan plasma.
Jika nilainya lebih besar dibandingkan volume
cairan plasma berarti distribusi obat
terkonsentrasi pada jaringan.
Ikatan obat dengan protein plasma akan
meningkatkan konsentrasi plasma dan
membuat volume distribusi menjadi lebih kecil
Volume Distribusi
Vd= dosis/C
Keterangan=
• D : Dosis
• C : Konsentrasi obat dalam plasma
Metabolisme Obat
Adalah suatu Proses kimia dimana suatu
obat diubah didalam tubuh menjadi suatu
metabolit.
Hasil metabolisme:
Lebih aktif
Kurang aktif
In aktif
Tidak merubah
METABOLISME
HEPAR
GINJAL METABOLISME DI
HEPAR
TERGANTUNG
DINDING PADA :
USUS
1. KECEPATAN
ALIRAN DARAH
PARU 2. KETERSEDIAAN
ENZIM
Faktor-faktor yang mempengaruhi metabolisme:
Kecepatan
Faktor metabolisme
fisiko kimia dan dipengaruhi oleh :
kelarutan 1. Konsentrasi obat
Besarnya partikel obat 2. Fungsi hati
3. Pemakaian obat
Bentuk sediaan lain
4. Genetika
Dosis yang diberikan 5. Usia
Cara pemberian obat
Luas permukaan tubuh
Nilai pH
Nasib Obat dalam Tubuh
Eliminasi
Obat berpenetrasi melewati barier membran
◗ Obat berpenetrasi melewati barier membran
(membran biologi umumnya bersifat lipofil) dalam
Ukuran partikel
◗ Higroskopisitas
◗ Higroskopisitas
◗ Sifat aliran serbuk
Morfologi permukaan
◗ Banyak zat aktif memiliki rasa dan bau
yang tidak enak (pahit), sehingga perlu
ditambahkan zat penambah rasa dan bau
(flavour) supaya sediaan dapat diterima
oleh
(flavour) supaya sediaan dapat diterima
oleh pasien.
◗ Pengamatan sifat organoleptis
dapat dilakukan secara
makroskopis dan mikroskopis
◗ Sifat-sifatfisika dan kimia tertentu dari zat
obat di pengaruhi oleh distribusi ukuran
partikel, seperti laju disolusi obat,
ketersediaan hayati, keseragaman isi, rasa,
ketersediaan hayati,
keseragamanisi, rasa, tekstur, warna,
danstabilitas.
Ukuranpartikelterbuktisecarabermakna
mempengaruhiprofilabsorbsioral
Dari obat obat tertentu, seperti:
griseofulvin, nitrofurantoin,
spironolakton, danprokain penisilin.
◗ Polimorfisme adalah kemampuan suatu senyawa
mengkristalisasi dalam bentuk lebih dari satu jenis
kristalin dengan perbedaan kisi internal
◗ Hidrolisis adalah proses penguraian yang
sering ditemukan dalam formulasi obat.
Reaksi biasanya terjadi pada ester,
lakton,
Reaksi biasanya terjadi pada ester,
lakton,
laktam, amida, imida, dan
oksim
◗ Kecepatan hidrolisis dapat dipengaruhi oleh
konsentrasi ion hidrogen atau hidroksida
jika proses hidrolitik bergantung pada pH.
◗ Senyawa seperti fenol, amin aromatik,
aldehida, eter, dan senyawa alifatik tidak
jenuh segera bereaksi dengan oksigen
dari
jenuh segera bereaksi dengan oksigen dari
atmosfer
◗ autooksidasi
◗ Reaksifotolisisbiasanyaterkaitdengan
oksidasikarenareaksiiniseringdiawalioleh cahaya.
◗ Meskipundemikian, reaksifotolisistidak
terbatashanyapadaoksidasi.
◗ Jika obat tidak stabil atau tidak larut dalam air,
untuk stabilisasi atau untuk meningkatkan
kelarutannya dapat meningkatkan kelarutannya
dapat digunakan kosolven bercampur air
1. PRINSIP FISIKOKIMIA: