Majalah Inpower Edisi 4 Tahun 2017 PDF
Majalah Inpower Edisi 4 Tahun 2017 PDF
www.indonesiapower.co.id
media komunikasi indonesia power
Sa f
Kel ety
Pem ola Fir
Uta ban st
ma gk
kan it,
K3
editorial
daftarisi
3
Statistik
- Peningkatan Kompetensi SDM Indonesia
Power di Bidang K3.
- Pembangkit Indonesia Power yang
menggunakan Low Rank Coal.
4 beranda
K
- Safety First, Kelola Pembangkit, Utamakan K3
abar baik datang dari Indonesia - Tumbuhkan dan Giatkan Budaya K3
Power di bulan Agustus. Bukan hanya - Fire & Safety Academy,
bagi Indonesia Power sendiri, tetapi Pembekalan Kompetensi Bidang LRC.
juga bagi PLN Group dan sektor
ketenagalistrikan umumnya. Kini, 10
liputan
- Focus Group Discussion
Indonesia Power telah memiliki Fire & Safety Stoker Boiler Performance Optimization
Academy (FSA) sebagai center of excellence - Indonesia Power
di bidang K3 terkait pengelolaan low rank coal. Sajikan Kenikmatan Kopi Mrica di ICE 2017
Sejak diluncurkan di pekan awal bulan Agustus
lalu, FSA pun hadir sebagai “Yang Pertama” 12
berita
Kegiatan-kegiatan Indonesia Power.
dan “satu-satunya” di Indonesia.
15
pembangkit kita
Foto-foto Pembangkit Indonesia Power.
Jika kita merunut ke beberapa tahun ke
belakang, yakni di masa awal kehadiran
PLTU-PLTU dengan energi primer low rank
16
berita
“Indonesia Kerja Bersama” di HUT RI ke-72.
coal, maka FSA merupakan wujud komitmen
dan tanggung jawab Indonesia Power dalam 18 liputan khusus
Indriartono:
Rahmi Sukma melaksanakan penugasan dari PLN selaku
Fire & Safety Academy (FSA),
Kepala Bidang Komunikasi Korporat holding company untuk mengelola sejumlah Wujud Komitmen Indonesia Power.
Indonesia Power PLTU berlabel “pembangkit FTP 1” tersebut.
21
opini
Safety Dimulai dari Diri Sendiri.
Keberadaan FSA pun menjadi langkah perusahaan guna meningkatkan kinerja
dan keandalan pembangkit melalui penguatan dari aspek kompetensi dan K3.
FSA hadir dengan mengusung impian besar Indonesia Power untuk menciptakan
22
profil
Rahmat S. Lubis
personel-personel pembangkitan yang kompeten, profesional, dan berdaya GM UJP Banten 3 Lontar.
saing sehingga berujung pada terwujudnya zero accident. .
24
tata kelola
Aplikasi Near Miss
Salam Merdeka!!
Laporkan, Cegah, dan Perbaiki!
Peningkatan Kompetensi
SDM Indonesia Power di Bidang K3
juni 2016 juni 2017
100% 98%
100 93% 96%
90 88% 87% 85%
81%
80 78% 76% 73%
70 64% 64% 66% 65% 67%
20 13%
10
0
ak3u ak3 ak3 ak3 ak3 ak3 ak3 petugas k3 petugas k3 petugas auditor op. angkat
listrk kimia kebakaran kebakaran kebakaran kebakaran listrik kimia pk3 Smk3 angkut
(A) (B) (c) (d)
ujp lontar
3 x 315 mw
ujp suralaya 8
1 x 625 mw
ujp labuan
2 x 300 mw
Safety First
Kelola Pembangkit, Utamakan K3
Ketersediaan batubara yang melimpah di alam Indonesia mendorong “Pemerintah mendorong pemanfaatan
Pemerintah untuk memanfaatkannya sebagai energi primer bagi batubara, baik jenis low rank maupun
pembangkit termal (PLTU). Kebijakan tersebut sekaligus menjadi langkah medium rank, untuk pembangkit lokal,
dalam hal ini PLTU. Memang, PLTU batubara
Pemerintah dalam rangka meningkatkan rasio elektrifikasi nasional
ini merupakan pembangkit dengan biaya
melalui pembangunan PLTU batubara di berbagai wilayah di Tanah Air. pokok produksi yang, saat ini, paling murah,”
Melalui Program 35 ribu MW, Pemerintah menargetkan rasio elektrifikasi jelas Direktur Operasi 2 Indonesia Power,
Indonesia mencapai 99,4% hingga tahun 2025 mendatang. Antonius R.T. Artono.
“Seperti sudah diketahui, LRC ini memiliki Sebuah inovasi lain juga telah dikembangkan
sifat dan karakteristik yang membutuhkan Indonesia Power dalam rangka meningkatkan
penanganan secara khusus agar tidak berisiko keandalan pembangkit dengan tetap
bagi keselamatan dan kesehatan dalam memerhatikan aspek K3. Inovasi tersebut
bekerja. Di antaranya, mudah hancur, mudah diwujudkan dalam pelatihan Pekerjaan Dalam
terbakar, bahkan bisa mengalami swabakar Kondisi Operasi (PDKO). PDKO memungkinkan
(self combustion) atau terbakar dengan unit pembangkit tetap beroperasi saat
sendirinya. Disamping itu, dibandingkan jenis dilakukan perbaikan/pemeliharaan akibat
MRC, LRC memiliki kandungan air, abu, dan adanya gangguan dan, yang terpenting, Pemerintah mendorong
sulfur lebih banyak,” paparnya. tetap mengutamakan keselamatan kerja saat pemanfaatan batubara,
peralatan tersebut dipelihara. baik jenis low rank maupun
Untuk meningkatkan pengetahuan,
medium rank, untuk
pemahaman, dan keahlian insan pembangkitan, “PDKO ini adalah kombinasi dari operasi,
Indonesia Power pun mendirikan sebuah pemeliharaan, dan K3. Jadi, dengan PDKO, pembangkit lokal, dalam
center of excellence bidang LRC, yaitu berupa unit masih bisa bekerja, tidak harus mati, hal ini PLTU. Memang, PLTU
Fire Safety Academy. Lembaga pendidikan dan saat dilakukan perbaikan, tapi kami (yang batubara ini merupakan
pelatihan yang berlokasi di Pandean Lamper, melakukan) tetap selamat,” tambah pria pembangkit dengan biaya
Semarang, Jawa Tengah ini menjadi pusat kelahiran Blitar ini. pokok produksi yang, saat
pelayanan beragam kebutuhan pelatihan, ini, paling murah
assessment, dan konsultasi di bidang operasi Disamping menumbuhkan budaya K3,
pembangkit listrik yang mengedepankan Indonesia Power secara tegas juga
aspek keselamatan dan kesehatan kerja (K3) menerapkan Prinsip 5S yang diadopsi dari
serta memiliki fasilitas simulator untuk operasi. bahasa Jepang, yaitu Seiri (ringkas), Seiton
(rapi), Seiso (resik), Seiketsu (rawat), Antonius R.T. Artono
Tak hanya sekedar memberikan pengetahuan dan Shitsuke (rajin). Prinsip 5S ini mutlak Direktur Operasi 2 Indonesia Power
seputar operasional pembangkit batubara, dilaksanakan di seluruh unit pembangkit.
perusahaan juga menyusun dan menetapkan
suatu standar pengoperasian PLTU batubara “Kelima hal tersebut harus menjadi behaviour
yang bekerja sama dengan Direktorat para personel di pembangkit. Karena, sebut Setiap langkah dan upaya yang dilakukan
Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian saja sifat rajin, jika sifat ini hilang, akan Indonesia Power untuk meningkatkan
ESDM. Setiap peserta yang telah lulus menimbulkan masalah. Misalnya saja, di PLTU keselamatan dan kesehatan, baik unit
mengikuti training program, nantinya akan dengan LRC, kita harus rajin membersihkan pembangkit maupun personelnya, tersebut
memperoleh sertifikasi sesuai bidangnya. seluruh bagian unit agar bebas dari abu dan memang bukanlah sebuah pekerjaan
debu batubara,” urai Anton. yang mudah. Diakuinya, bahwa hal
Near Miss tersebut membutuhkan proses dan kerja
Disamping prosedur kerja, langkah penting “Jika sifat rajin ini hilang, maka debu-debu keras. Kemudian, yang tak kalah penting,
lainnya yang diambil Indonesia Power ini akan menempel sedikit demi sedikit dibutuhkan pula endurance dari semua
dalam meningkatkan K3 pembangkit adalah sehingga menumpuk dan terakumulasi lini, mulai dari tataran bawah hingga
ketersediaan infrastruktur berupa sarana hingga menjadi masalah besar yang top management. Dengan demikian,
dan prasarana yang memadai dan sesuai berpotensi risiko. Maka, kami pun melakukan seluruh insan Indonesia Power akan saling
standar. Misalnya saja, penyediaan alat sistem pembersihan yang tidak biasa, yang memerhatikan dan mengingatkan jika terjadi
pemadam yang sesuai dengan standar NPFA kami sebut dengan industrial cleaning,” “near miss” sehingga potensi risiko dan
(National Protection Fire Association). lanjut Anton. bahaya pun dapat diminimalkan.
Budaya K3
jauh lagi, komitmen perusahaan untuk
menegakkan K3 ditransformasikan dalam
wujud Safety Center yang didirikan di UJP
Banten 3 Lontar (PLTU Lontar), Tangerang.
Safety, Safety, and Safety pembangkit yang aman dan selamat. Dari hal
“Safety First: Safety, Safety, and Safety”, yang paling sederhana, tetapi diyakini mampu
itulah yang selalu digaungkan Direksi dan menguatkan budaya K3 dalam diri setiap
Manajemen Indonesia Power kepada seluruh pegawai, adalah dengan memasang rambu-
insan Indonesia Power. Terutama, pada para rambu K3 ataupun papan-papan bertuliskan
ujung tombak pembangkitan yang menjadi imbauan tentang “keselamatan kerja”.
motor penggerak operasional pembangkit.
Tak sekedar menggaungkannya, perusahaan
pun tak pernah lelah untuk menumbuhkan
Perusahaan telah
budaya K3 dalam diri setiap pegawainya menunjuk PLTU Lontar sebagai
sehingga budaya ini tercermin di setiap proyek percontohan, baik untuk
aktivitas di pembangkitan.
Safety Center maupun program
K3 lainnya Hendres Wayen
Beragam langkah dan strategi dirumuskan Kepala Departemen Kepatuhan K3L Indonesia Power
dalam rangka mewujudkan operasional
Sertifikasi Ahli
Review atas SOP dan IK tersebut dilaksanakan
Indonesia Power, terutama, pada PLTU-
PLTU yang menggunakan batubara kalori
rendah (low rank coal – LRC) sebagai energi
primernya. Wayen menambahkan bahwa
aspek-aspek K3 yang akan dilengkapi pada
SOP dan IK PLTU adalah kegiatan yang terkait
dengan pemanfaatan dan pengelolaan LRC.
Fire & Safety Academy Simulasi penanganan saat terjadi bahaya kebakaran
Peresmian FSA oleh Direktur Utama Indonesia Power, Sripeni Inten Cahyani Berfoto bersama dengan Tim FSA
Indonesia Power
Sajikan Kenikmatan
Kopi Mrica di ICE 2017
I
ndonesia Power turut berpartisipasi kopi hasil binaan Indonesia Power yang
dalam Indonesia CSR Exhibition (ICE) merupakan salah satu program unggulan
2017 yang digelar Warta Ekonomi Group Indonesia Power UP Mrica di Dusun Kecepit,
bersama Kementerian Lingkungan Desa Jubang, Kecamatan Wanayasa.
Hidup dan Kehutanan (KLHK) di Balai
Kartini, Jakarta, 18—20 Agustus 2017. “Tanaman kopi di lahan seluas seperempat
Kegiatan yang diresmikan oleh Menteri hektar itu, selain meningkatkan
Ketenagakerjaan (Menaker) RI, M. Hanif perekonomian warga, juga sebagai penguat
Dhakiri, ini bertujuan untuk meningkatkan tanah agar tidak mudah longsor,” jelas Inten.
image dan awareness CSR sekaligus media
sharing bagi perusahaan-perusahaan yang Serangkaian kegiatan lain, seperti pameran,
melakukan praktik CSR di Indonesia. seminar, workshop, dan talkshow, pun
menjadi agenda ICE 2017 yang mengusung
Tak hanya berpartisipasi, dalam gelaran tema “Menuju CSR yang Berkelanjutan”.
tersebut, Indonesia Power juga meraih Kegiatan ini diikuti perusahaan-perusahaan
penghargaan The Best Social Business pelaku CSR, mulai dari PMA, perusahaan
Innovation kategori energi pada ajang Social terbuka, BUMN, swasta, perusahaan operator
Business Innovation Award. Sementara itu, CSR, hingga perusahaan binaan CSR.
S
ebagian besar PLTU berbahan bakar Kegiatan ini dibuka oleh perwakilan DivKIT II, Berau. Penambahan fasilitas main steam
batubara yang berada di luar Jawa Ari Cahyono Budi Jatmiko, dan H. Najemudin line header combine ke setiap unit untuk
menggunakan boiler jenis stoker. Sebut dari Indo Pusaka Berau. Kemudian, dilanjutkan peningkatan keandalan dan dilakukan
saja, PLTU Lati (Berau, Kaltim), PLTU dengan presentasi PLTU Lati tentang Overview koordinasi dengan PLTU Lati untuk
Sanggau (Sanggau, Kalbar), PLTU Holtekamp dan laporan kinerja selama semester I periode mendapatkan part list komponen material
(Jayapura, Papua), PLTU Sintang (Sintang, 2017. Para peserta juga berkesempatan yang mengalami kerusakan.
Kalbar), dan PLTU Teluk Bayur (Berau, untuk melakukan pengamatan langsung di
Kaltim). Namun, dalam operasionalnya, site PLTU Lati.
boiler ini mengalami beberapa gangguan
yang sering menghambat proses produksi Pada hari kedua, kegiatan dilanjutkan dengan
dan menurunkan kinerja unit. Sebagian besar pemaparan kinerja dan permasalahan yang
gangguan terjadi di chain grate. Berangkat terjadi dari masing-masing unit peserta.
dari kondisi tersebut, Indonesia Power Rekomendasi yang diberikan selama
sebagai pengelola unit pembangkit tersebut proses diskusi dikaji dan diputuskan untuk
menyelenggarakan grup diskusi untuk dirumuskan menjadi maintenance strategy.
merumuskan solusi atas persoalan tersebut. Hasilnya, akan dilakukan uji material chain
grate milik PLTU Lati eksisting dan upgrade
Melalui Divisi Pembangkitan (DivKIT) II yang lokal di Unit Jasa Pemeliharaan (UJH). 2
bekerja sama dengan anak perusahaan
Indonesia Power, PT Indo Pusaka Berau,
forum diskusi bertema “Stoker Boiler
Performance Optimization” diselenggarakan
selama dua hari, 10—11 Agustus 2017, di
Kantor Pusat PT Indo Pusaka Berau , Berau
– Kalimantan Timur selama dua hari (10 –
11 Agustus 2017). Kegiatan diikuti oleh
perwakilan dari PLTU Sanggau, PLTU Sintang,
PLTU Teluk Bayur, dan PLTU Holtekamp.
Jakarta, (3/7). Jajaran Direksi dan Komisaris Indonesia Power Jakarta, (4/7). Indonesia Power gelar Halal Bihalal 1438 H yang
menghadiri Halal Bihalal PLN Grup. Acara yang berlangsung hangat berlangsung di ruang serbaguna Indonesia Power Kantor Pusat. Acara
ini digelar di Auditorium PLN Kantor Pusat. dihadiri Direktur Utama PT PLN (Persero), Sofyan Basir, jajaran Direksi
dan Komisaris Indonesia Power dan Anak Perusahaan, serta seluruh
insan Indonesia Power, baik yang masih aktif maupun purnabakti.
Surabaya, (25/8). Indonesia Power bersama PT PLN (Persero) Jakarta, (23/8). Direktur Utama Indonesia Power, Sripeni
Wilayah Papua dan Papua Barat menandatangani Asset Inten Cahyani, menerima penghargaan Anugerah Kadarman
Management Contract (AMC) atas pengelolaan PLTA Orya Genyem 2017 dalam gelaran HUT ke-50 PPM Manajemen di Java Grand
di Kampung Nimbotong, Jayapura. Penandatanganan berlangsung Ballroom, The Westin, Jakarta. Di acara yang sama, Indonesia
di Hotel Shangrila, Surabaya, dan dihadiri oleh Direktur Utama Power juga menerima Apresiasi untuk kategori Komitmen
Indonesia Power, Sripeni Inten Cahyani dan Direktur Operasi 2 Pengembangan Kompetensi dan Profesionalisme Eksekutif.
Indonesia Power, Antonius R.T. Artono.
1 2 3
ujp adipala
ujp banten su
ralaya 1 ujp barru
ujp jeranjang
ujp cilegon ujp labuan
ujp sanggau
ujp lontar
upjp priok
up mrica
up bali
upjp perak grati
up saguling
upjp kamojang
up semarang
up suralaya
liputan khusus
Indriartono:
Fire & Safety Academy (FSA),
Wujud Komitmen Indonesia Power
A
dapun untuk pengoperasiannya, YPKIP menunjuk anak perusahaannya,
PT Garda Power Mandiri (GPM). Dalam sebuah sesi wawancara,
Tenaga Ahli dari GPM yang juga pernah menjabat sebagai Direktur
SDM Indonesia Power, Indriartono, memaparkan seluk beluk FSA dan
sebuah impian besar yang tersemat pada FSA.
Kehadiran Fire & Safety Academy (FSA) merupakan salah satu wujud komitmen Indonesia Power
untuk menumbuhkan budaya Keselamatan, Kesehatan Kerja (K3) dalam operasional pembangkit.
Khususnya, pembangkit-pembangkit termal (PLTU) yang menggunakan batubara berkalori
rendah (low rank coal) sebagai energi primer. Indonesia Power melalui Yayasan Pendidikan dan
Kesejahteraan Indonesia Power (YPKIP), mengemas FSA sebagai sebuah lembaga training, jasa
pelayanan, dan jasa konsultasi Fire & Safety, yang fokus pada pencegahan dan penanggulangan
bahaya kebakaran pada instalasi ketenagalistrikan.
tiga jenjang kompetensi yang harus dibangun yang bisa membekali dan membangun oleh Indonesia Power. Permagangan ini juga
oleh Indonesia Power. Jenjang tersebut, secara kompetensi mereka agar memiliki kepedulian didasari pada pertimbangan bahwa pelatihan
umum, dibedakan atas Pelaksana—sebagai dan kepekaan terhadap permasalahan LRC dapat berjalan lebih efektif dengan dukungan
jenjang yang paling dasar, Analis, dan Para Ahli. sehingga tidak terjebak dalam kemapanan. komitmen industri melalui proses magang.
Jenjang kompetensi yang kami wacanakan ini, Para analis inilah yang harus berpikir tentang
tentunya, masih memerlukan fase penyamaan cara untuk menjadi lebih baik. Salah satunya, Sedangkan, di tataran ketiga yang diisi oleh
persepsi antara FSA sebagai penyelenggara dengan menyediakan prosedur yang terbaik para Ahli, hendaknya membuka wawasan
dengan Indonesia Power sebagai institusi melalui sebuah kajian dan perumusan solusi. yang seluas-luasnya karena dunia tidak selebar
pengguna pemanfaatan pelatihan ini. daun kelor. Para Ahli harus melepaskan diri dari
Untuk tidak terpaku pada kemapanan ini, belenggu kepentingan sesaat atau kelompok.
Apa yang menjadi fokus dari memang bukanlah hal yang mudah. Maka Di jenjang ini, dibutuhkan pula leadership.
setiap jenjang tersebut? di jenjang ini, on the job training (OJT) atau Selain pembekalan, para Ahli juga harus
Tentunya, setiap jenjang tersebut memiliki permagangan adalah suatu keniscayaan. diujikan melalui project-project assignment
fokus yang berbeda. Untuk jenjang pertama, Permagangan, tentu, akan terintegrasi dengan yang melibatkan industri, yaitu Indonesia
para Pelaksana, fokusnya adalah safety, dunia kerja yang—dalam hal ini—difasilitasi Power.
safety, dan safety. Pelaksana ini harus bekerja
pada koridor yang jelas. Di perusahaan
dengan sifat keteknisan yang tinggi, koridor
itu bernama “Prosedur”. Dengan demikian,
kompetensi di tatanan Pelaksana yang
ingin dibentuk melalui diklat ini adalah
terbentuknya insan-insan Indonesia Power
yang taat prosedur dalam mengoperasikan
PLTU-PLTU berenergi primer LRC. Jadi, konsepsi
diklat di tataran bawah ini adalah prosedur
yang jelas dibangun, lalu dilatihkan, dan diuji
dalam suatu standar kompetensi yang jelas.
Kami sangat meyakini, selama lebih dari 7 keinginan perusahaan terhadap pegawai
tahun mengoperasikan PLTU berbahan bakar untuk mengisi jenjang-jenjang yang ada
LRC, tentunya Indonesia Power memiliki tersebut.
kader-kader yang cukup, baik dari sisi
kualitas/kompetensi maupun, terutama Apa yang menjadi harapan dari
kader di tataran pelaksana. Progresnya Tim FSA khususnya, terhadap
sendiri, saat ini, sudah berjalan untuk jenjang kehadiran FSA?
Pelaksana. Saya berharap, kami (Tim FSA dan Indonesia
Power) dapat selalu berjalan beriringan karena
Fasilitas praktik sudah dibangun di Pandean diklat ini tidak bisa berjalan sendiri dengan baik,
Lamper. Pembekalan materi secara teori tanpa didukung dengan sistem pemanfaatannya.
pun sudah diberikan untuk, kemudian, Salah satu sistem pemanfaatan yang sangat
dilanjutkan dengan praktik dan diikuti kami rekomendasikan adalah pemanfaatan
proses sertifikasi kompetensi. Untuk jenjang hasil diklat ke dalam penataan organisasi
Pelaksana, kami juga sudah memiliki sehingga diklat bisa memberikan dampak positif
standar kompetensi yang digunakan dalam bagi perbaikan organisasi.
melakukan penilaian.
Harmonisasi Tim FSA dan Indonesia Power
Fire & Safety Academy (FSA) Sementara, untuk yang jenjang kedua dan ini telah terwujud dari beberapa langkah
ini merupakan bentuk respon ketiga, memang masih pada tahap tataran yang kami lakukan. Misalnya saja, pada saat
Indonesia Power atas pengelolaan, atau wacana yang masih kami godog bersama Indonesia Power menugaskan FSA untuk
pengoperasian, dan pemeliharaan dengan user, yaitu Indonesia Power. Saat ini, melengkapi diklat fire ground eksisting dengan
PLTU yang menggunakan low juga belum ada standar kompetensinya. pelatihan safety dalam pengelolaan LRC. Kami
rank coal (LRC) sebagai energi Standar ini akan kami realisasikan bersama menyadari bahwa, hingga saat ini, belum ada
primernya. Sebagai perusahaan dengan perusahaan karena perusahaan lah standar kompetensi personel yang formal.
yang sudah mengelola PLTU yang lebih memahami standar/ukuran dari
berbahan bakar batubara selama kemapanan dan optimasi. Kemudian, Indonesia Power pun berinisiatif
puluhan tahun, Indonesia Power untuk mengajukan standar kompetensi
menyadari bahwa LRC ini bukanlah Diklat ini akan diikuti oleh para pegawai tersebut kepada pembina sektor—dalam hal
batubara biasa. yang memang “diinginkan” oleh perusahaan. ini adalah Kementerian ESDM. Saat ini, proses
Dalam arti, perusahaan lah yang akan pengajuan tersebut sudah sampai pada status
memilah dan memilih pegawai yang akan konsensus. Kami masih menunggu status
mengikuti diklat dan jenjang diklatnya. berikutnya hingga ditetapkan sebagai suatu
Pemilihan ini didasarkan pada harapan/ standar yang formal.
Pada diklat jenjang ketiga ini, memang,
perusahaan (Indonesia Power) akan lebih
banyak berperan. Salah satunya pimpinan
perusahaan yang terlibat langsung dalam
memberikan tugas project-project assignment
sekaligus menjadi mentor. Peran perusahaan
di sini juga didasarkan pada sifat diklat di
jenjang ketiga yang lebih kepada policy dan
strategi sehingga erat kaitannya dengan visi
dan misi perusahaan.
Rahmat S. Lubis
GM UJP Banten 3 Lontar
Safety
Antara Kebutuhan
dan Kewajiban
Memenuhi Regulasi
M
embangun budaya K3 bukanlah
sebuah pekerjaan yang mudah.
Tak mudah, tetapi tidak mustahil
untuk diwujudkan. Setidaknya,
itulah keyakinan seorang
Rahmat Syahputra Lubis. Keyakinan yang
menumbuhkan optimisme dalam diri
seorang General Manager (GM) Unit Jasa
Pembangkitan Banten 3 Lontar (UJP BLT).
Bahwasanya, budaya K3 dapat tumbuh dan
melekat kuat dalam diri setiap Insan Lontar.
Potensi Risiko
Sejak pertengahan tahun 2016 lalu, UJP BLT
ditetapkan oleh Direktur HCM PT PLN (Persero),
Muhamad Ali, sebagai pilot project percontohan Memantau langsung kondisi di lapangan
dalam menumbuhkan dan menggiatkan
budaya K3L di lingkungan Indonesia Power bertujuan untuk mengakomodasi segala hal Penerapan K3L di lingkungan pembangkit,
dan PLN. Sebagai percontohan, UJP BLT pun terkait dengan safety, terutamanya terhadap memang, wajib adanya. Hal ini mengingat
melaksanakan sejumlah program K3L yang mitra kerja atau tamu yang berkunjung ke potensi risiko dari pekerjaan dalam
bertujuan untuk meningkatkan pemahaman unit. Di antaranya, pengurusan izin masuk unit, operasional pembangkit. “Dalam mengelola
serta kepedulian Insan Lontar terhadap arti safety briefing, peminjaman Alat Pengaman proses pekerjaan di pembangkit itu, ada
pentingnya K3L. Diri (APD) bagi mereka yang akan masuk fluida bergerak yang memiliki tekanan dan
ke dalam area pembangkit. Di dalam Safety temperatur tinggi. Fluida inilah yang memiliki
Disamping itu, penetapan UJP BLT sebagai Centre juga tersedia Thermocam CCTV Center risiko besar terhadap aspek keselamatan
percontohan K3L juga ditandai dengan yang dapat memonitor temperatur peralatan manusia maupun peralatan,” jelas Rahmat.
dibangunnya Safety Center, Fasilitas ini yang berpotensi terjadi hotspot atau potensi
merupakan yang pertama di Lingkungan kebakaran. Ke depannya, di Safety Center akan Selain itu, ditambahkannya, bahwa risiko
Indonesia Power. Kehadiran Safety Center disediakan ruang display implementasi K3L. kedua adalah adanya potensi self combustion
(swabakar) batu bara low rank coal, kondisi “Kemudian, secara rutin, kami juga
ini memerlukan penanganan khusus di dalam melaksanakan Pekan K3L, Safety Briefing atau
melakukan pengelolaannya. Risiko lainnya Safety Induction setiap pagi sebelum mulai
pun muncul dari energi listrik. Meskipun bekerja, Patrol K3, hingga memasang rambu-
tidak berwujud, listrik memiliki risiko bahaya rambu K3 di seluruh penjuru unit,” ujar pria yang
yang cukup besar. menjabat GM UJP BLT sejak Maret 2017 lalu.
“Yang kami lakukan ini (mengelola K3L), Rahmat menambahkan bahwa Program
mungkin sama dengan yang dilakukan oleh Patrol K3L merupakan wujud dari kerja sama
unit lainnya dalam rangka mewujudkan Manajemen dengan Insan Lontar dalam
lingkungan kerja yang selamat, aman, hijau menegakkan K3L melalui safety patrol ke unit-
dan nyaman. Karenanya, kami berupaya untuk unit. Selain Patrol K3L Manajemen dengan
menumbuhkan rasa kebutuhan akan K3 dalam pegawai, UJP BLT juga punya Petugas patrol
diri setiap Insan Lontar. Jadi, penerapan K3L ini yang bekerja shift, petugas Patrol memiliki
bukan lagi semata untuk memenuhi regulasi, wewenang untuk menghentikan setiap
tetapi menjadi sebuah kebutuhan dari setiap pekerjaan yang tidak sesuai dengan prinsip K3L.
personel pembangkitan,” papar pria kelahiran Dengan demikian, seluruh Insan Lontar memiliki
Tanjung Balai, 3 April 1977 silam. kepedulian terhadap keselamatan kerja.
Program K3 “Yang tak kalah penting dalam upaya Yang tak kalah penting
Dalam upaya menumbuhkan budaya membangun budaya K3 adalah kehadiran dalam upaya membangun
K3L di UJP BLT, langkah pertama adalah Agen Budaya . Untuk itu, Agen Perubahan yang budaya K3 adalah
membangun pemahaman Insan Lontar ada sekaligus saya tugaskan sebagai Agen kehadiran Agen Budaya.
terhadap K3L. Dengan pemahaman yang Budaya K3L. Selain itu, kami juga membentuk Untuk itu, Agen Perubahan
baik, K3L tak lagi dirasakan sebagai beban, Tim Percontohan K3L untuk mempercepat
melainkan sebagai kebutuhan untuk eksekusi program Percontohan K3L,” lanjutnya. yang ada sekaligus saya
menjaga keselamatan diri dan pembangkit. tugaskan sebagai Agen
Pemahaman tersebut dibangun melalui Jaminan Keselamatan Budaya K3.
berbagai aktivitas yang dilaksanakan secara Membangun budaya K3 memang tak
rutin di lingkungan UJP BLT. semudah membalikkan telapak tangan.
Namun, Rahmat menegaskan bahwa dirinya
dan seluruh Insan Lontar optimis bahwa
budaya K3L dapat tumbuh dengan subur di internalisasi budaya K3 pun bisa lebih kuat
UJP BLT. Dengan optimisme itu pula, setiap dan tahun depan Lontar sudah berbudaya K3
tantangan yang menghadang tak lagi menjadi seutuhnya,” harap Rahmat.
hambatan. Melainkan, menjadi sebuah
medan pembelajaran yang dapat menjadi Bagi pria yang pernah dianugerahi
bekal untuk melangkah ke depannya. Penghargaan EKsekutif Pilihan Tingkat
Korporat ini, safety adalah yang utama
“Tantangan yang utama adalah pemahaman dan sudah menjadi kebutuhannya. “Sejak
tentang K3L dan arti pentingnya K3L. Belum awal bekerja, saya patuh pada aturan
semua orang memahaminya, terutama para keselamatan. Saya selalu mengenakan APD
mitra kerja. Untuk itu, kami pun perketat saat bekerja Tetapi jujur saja, saat itu, saya
aturan mainnya sejak Juli lalu. Misalnya lebih merasa hal itu sebagai kewajiban untuk
saja, setiap orang yang masuk ke unit untuk memenuhi aturan. Namun, sebuah peristiwa
bekerja harus mengenakan wearpack atau menyadarkan saya bahwa safety ini bukan
rompi untuk para tamu,” tegas alumni Teknik sekedar untuk memenuhi regulasi, tetapi
Mesin Universitas Sumatra Utara (USU) ini. kebutuhan saya dan juga setiap pekerja di
lingkungan pembangkit,” kenang Rahmat.
Di antara kegiatan untuk mendukung Tantangan berikutnya adalah ketersediaan
K3L adalah Safety in The Morning yang infrastruktur yang memenuhi standar safety Sejak itu, Rahmat selalu menanamkan dalam
dilaksanakan setiap pagi di hari Senin dan, ternyata, masih terdapat infrastruktur dirinya bahwa safety adalah yang utama
dan Jumat. Tujuan dari kegiatan ini, salah yang harus ditingkatkan kualitas standarnya. dalam bekerja. Hal itu pula yang senantiasa
satunya, adalah agar personel Lontar dapat Sebagai contoh, Rahmat menyebutkan ditanamkannya pada semua personel yang
memahami dan menghapal 10 Aturan Safety peralatan fire fighting system yang tersedia berada di Lontar. Dengan harapan, setiap mereka
di Tempat Kerja untuk, kemudian, diterapkan belum memenuhi standar NFPA (National Fire yang berada di lingkungan UJP BLT dapat lebih
dan ditegakkan selama bekerja. Selain itu, Protection Association). terjamin keselamatan dan kenyamanannya
pada kegiatan ini dibacakan pula berbagai selama bekerja sehingga dapat berkumpul
aturan K3L lainnya sehingga Insan Lontar “Harapan kami, struktur organisasi K3 kembali dengan keluarga yang menantinya
mengetahui bahwa penerapan K3L memiliki di UJP BLT ini dapat diperkuat agar kami di rumah dan kinerja perusahaan bisa lebih
payung hukum yang kuat. dapat berlari lebih kencang lagi sehingga terjamin untuk dicapai.
01 1 FATALITY
30 MAJOR
02
300 INJURIES
04 30.000 UA,UC*)
*) un safe acBon, un safe condiBon
05
1
itu, secara tidak langsung, aplikasi ini akan
menimbulkan efek positif, antara lain. PROTO TYPE
1. Munculnya kepedulian dalam bentuk Social
Relation K3.
2. Tindakan kepada perilaku pekerja berupa
pemberian surat peringatan.
3. Tindak lanjut perbaikan terhadap aset
dengan menggunakan Aplikasi Maximo. Skema 1. Fase Pengembangan Aplikasi
4. Pemenuhan Pelaporan sesuai dengan
PERMENAKER No. 3 Tahun 1998 tentang Tata Dalam pengembangan Aplikasi Near Adapun kategori entry kejadian near miss
Cara Pelaporan dan Pemeriksaan Kecelakaan. Miss, terbagi menjadi empat fase dibedakan atas fisik lapangan dan perilaku.
(Skema 1). Saat ini, pada fase proto Untuk jenis fisik lapangan, dibedakan atas
Aplikasi ini mengusung teknologi Oracle type, telah dibuatkan dalam versi web elektrikal, mekanikal, sipil, dan kimia.
SOA (Service Oriented Architecture) yang base responsive. Kemudian, pada tahap
Sementara, untuk unit lokasi kejadian, sesuai
mengintegrasikan data Near Miss dengan ke-2, akan dilakukan pengembangan
implementasi. Selanjutnya, di tahap ke-3, dengan jumlah unit yang dimiliki Indonesia
aplikasi Maximo sebagai Add On Maximo). Power, termasuk pula Kantor Pusat. Input
akan dilakukan integrasi dengan Aplikasi
Setiap laporan kejadian akan disimpan dalam Maximo sehingga dapat menjadi Add On lokasi harus dijelaskan secara detail lokasi
database Near Miss. Di Aplikasi Maximo, Maximo. kejadian near miss.
laporan near miss ditindaklanjuti oleh Bidang
K3L dengan membuat Service Request (SR) Pada akhirnya, untuk kebutuhan manajemen, Kejadian near miss yang dialami pegawai
dan/atau Work Order (WO). Kemudian, aplikasi ini akan dikembangkan dengan fungsi juga harus diinput dengan deskripsi secara
hasilnya akan di-update sebagai status sebagai analitic dalam bentuk dash board detail. Setelah selesai memasukkan data
laporan pada Aplikasi Near Miss. serta heat map Laporan K3. Bagi pelapor, kejadian near miss, laporan dapat dikirimkan
dapat berfungsi sebagai aplikasi laporan. dengan cara menekan tombol Submit.
Sementara, bagi karyawan
1 START
lainnya, dapat mengetahui
potensi hampir celaka dalam
LOGIN
satu wilayah.
Tutorial Aplikasi
3 4 Untuk dapat menggunakan
AUTHENTIKASI
LDAP aplikasi ini dan memberikan
laporan near miss, user—dalam
2 hal ini seluruh insan Indonesia
PEGISISAN
FORM NEAR Power harus login terlebih dahulu
MISS
dengan memasukkan nama
Database dan password. Selanjutnya,
Near Miss
STOP user dapat melakukan entry
atas kejadian near miss.
APLIKASI NEAR MISS Kejadian near miss dilaporkan
nearmiss.indonesiapower.co.id
berdasarkan kategori, jenis untuk
Arsitektur Aplikasi Near Miss fisik lapangan, serta unit lokasi
kejadian. Tampilan Aplikasi “NearMiss” berbasis Android
“Aplikasi Near Miss ... Dahsyat, agar diimplementasikan di seluruh unit PLN
se-Indonesia.”
Helmi Najamuddin
Kepala Divisi K3L PT PLN (Persero)
“Fire & Safety Academy: tempat berlatih untuk mewujudkan ‘Zero Accident’
di seluruh lini perusahaan. Hidup Indonesia Power!”
Roikhan
Direktur SDM & Administrasi Indonesia Power
“CENTER OF EXCELLENCE FIRE & SAFETY ACADEMY: harus meletakkan pondasi yang kuat
untuk PERUSAHAAN ENERGI YANG TEPERCAYA, AMAN, BERSIH, HIJAU, ANDAL, dan EFISIEN.”
Hudiono
Direktur Keuangan Indonesia Power
“Tanpa SDM yang KOMPETEN dan INOVATIF, perusahaan tinggal menunggu waktunya.
‘FSA’ merupakan sumbangsih Indonesia Power untuk menciptakan SDM
yang KOMPETEN bagi Indonesia dan PLN.”
Adi Supriono
Direktur Pengembangan Niaga Indonesia Power