Anda di halaman 1dari 11

ORIENTASI HSE BAGI KARYAWAN BARU

Manajemen

Karyawan Kantor

Karyawan Lapangan
Orientasi HSE
Pendahuluan

Orientasi karyawan oleh PT. dirancang untuk membantu karyawan baru (yang lulus seleksi) tentang pekerjaan dan
perusahaan tempat mereka bekerja. Program orientasi sering juga disebut induksi, yaitu memperkenalkan para tenaga kerja
atau karyawan baru dengan peran serta kedudukan mereka dengan organisasi dan karyawan lainnya. Orientasi dilaksanakan
karena semua karyawan baru membutuhkan tenggang waktu untuk bisa menyesuaikan diri atau beradaptasi dengan
lingkungan kerja karyawan baru. Selain topik-topik yang berkaitan langsung dengan bidang pekerjaan yang disampaikan dalam
masa orientasi ini yang tak kalah pentingnya perlu disampaikan oleh manajemen kepada karyawan baru adalah Sosialisasi
Kebijakan HSE perusahaan.

Seperti kata pepatah “bila tak kenal maka tak sayang”, setelah program orientasi ini dilakukan karyawan diharapkan akan
lebih mengenal tempat mereka bekerja, baik dari segi manajemen organisasi dan terlebih lagi dari segi keselamatan dalam
bekerja, baik itu di dalam lingkungan perusahaan maupun di luar lingkungan perusahaan.
Selamat bergabung dengan perusahaan kami. Semoga Sukses selalu menyertai anda semua. Terima Kasih.

Jakarta,
PT.

Direktur
Orientasi HSE

o Orientasi adalah upaya pelatihan dan


pengembangan awal bagi para karyawan baru
yang memberi mereka informasi mengenai
perusahaan, jabatan, kelompok kerja, dan
masalah keselamatan dalam bekerja.
o Orientasi bertujuan membantu para karyawan
baru menyesuaikan diri dengan
memperkenalkan mereka pada :
 Peran mereka masing-masing
 Organisasi dan kebijakannya
 Rekan-rekan kerja mereka
Objective Orientasi
Format orientasi bersifat spesifik dan unik untuk setiap perusahaan. Namun beberapa tujuan dasar
dari orientasi diuraikan sebagai berikut:
 Situasi kerja.  Budaya Perusahaan
Karyawan baru perlu mengetahui bagaimana jabatannya Budaya perusahaan mencerminkan panduan
diselaraskan ke dalam struktur organisasi dan tujuan- perilaku bagi para karyawan yang meliputi segala
tujuan perusahaan. sesuatu mulai dari cara berpakaian hingga cara
berbicara.
 Kebijakan dan Aturan Perusahaan
Para karyawan harus memahami kebijakan-kebijakan  Keanggotaan Tim.
dan aturan- aturan yang terkait dengan jabatannya Kemampuan dan kemauan seorang karyawan
masing-masing. baru untuk bekerja dan berkontribusi dalam tim
perlu diperkuat.
 Kebijakan Health Safety and Environment (HSE)
Perusahaan telah menetapkan suatu Kebijakan HSE  Pengembangan Karyawan.
dan mewajibkan seluruh karyawan untuk Para karyawan perlu disadarkan akan pentingnya
menerapkannya dalam menjalankan tugas masing- kemampuan untuk menguasai pengetahuan dan
masing agar menjamin terciptanya lingkungan yang keterampilan yang terus-menerus berubah.
sehat dan aman baik untuk karyawan maupun untuk
pelanggan perusahaan.  Sosialisasi.
Untuk mengurangi kecemasan yang mungkin di
alami para karyawan baru, perusahaan harus
 Kompensasi mengambil langkah-langkah untuk
Para karyawan memiliki minat khusus dalam mengintegrasikan mereka ke dalam organisasi
memperoleh informasi mengenai sistem imbalan. informal.
KEBIJAKAN HSE Menetapkan tujuan, merencanakan dan mengevaluasi sasaran dan program K3 (Kesehatan
& Keselamatan Kerja) secara berkala agar selaras, baik dengan perkembangan kondisi
PT. perusahaan, peraturan atau standar yang berlaku dan harapan pelanggan;

Kami berkomitmen untuk meningkatkan kepuasan pelanggan dan


Mematuhi perundang-undangan dan persyaratan lainnya yang berkaitan dengan K3,
menyediakan tempat kerja yang sehat dan aman bagi pekerja dan
serta mengintegrasikannya ke dalam semua aspek kegiatan operasi;
pelanggan dengan menerapkan program perbaikan berkelanjutan
melalui Sistem Manajemen Kesehatan & Keselamatan Kerja dengan
cara:
Melakukan identifikasi bahaya sesuai sifat dan skala resiko-resiko K3;

Menyediakan sumber daya yang cukup untuk mengimplementasikan


Sistem Manajemen K3;

Mendokumentasikan, menerapkan dan memelihara Sistem


Manajemen K3;

Mengkomunikasikan dan menanamkan kesadaran kebijakan ini kepada


semua personil secara berkala;

Mengelola dan menangani semua material, baik yang berbahaya maupun


yang tidak berbahaya, termasuk mengendalikan potensi bahaya terhadap
pekerja;
Penerapan kebijakan ini menjadi kewajiban semua pihak yang
bekerja dalam lingkungan PT. sesuai dengan tugas dan tanggung
Meningkatkan kompetensi pekerja sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya;
jawab masing-masing.

Meninjau aspek Manajemen K3 secara periodik agar selalu relevan.


Topik Orientasi
Topik Topik Orientasi 1 Topik Topik Orientasi 1 Topik Topik Orientasi 1

• Isu-Isu Organisasional • Tunjangan pelatihan dan  Lokasi


• Sejarah Organisasi pendidikan Konseling  Tugas-tugas
• Nama dan jabatan para eksekutif • Tunjangan asuransi
utama  Persyaratan keselamatan
• Program pensiun
• Jabatan dan departemen karyawan • Layanan-layanan organisasi bagi
• Denah fasilitas fisik karyawan
• Masa percobaan
• Produk atau jasa yang dihasilkan • Program rehabilitasi
• Tinjauan project di lapangan • Perkenalan :
• Kebijakan dan peraturan -Dengan atasan
perusahaan -Dengan rekan-rekan kerja
• Peraturan kedisiplinan -Dengan pelatih
• Buku saku karyawan -Dengan rekan kerja satu team
• Prosedur dan penegakan • Jabatan :
keselamatan -Tinjauan jabatan
• Hak-Hak Karyawan
• Skala bayaran dan waktu bayaran -Tujuan
►Cuti dan libur ► Waktu istirahat -Hubungan dengan jabatan –
jabatan lainnya
Manfaat Program Orientasi^(Werther& Davis)
*Mengurangi kecemasan karyawan
*Karyawan baru bisa mempelajari tugasnya dengan lebih baik
*Karyawan memiliki ekspektasi yang lebih realistis mengenai pekerjaannya
*Mencegah pengaruh buruk dari rekan kerja atau atasan yang kurang
mendukung
*Karyawan baru menjadi lebih mandiri
*Karyawan baru bekerja dengan lebih baik
*Mengurangi kecenderungan karyawan baru untuk mengundurkan diri dari
pekerjaan
PENEMPATAN KARYAWAN

Penempatan (placement) adalah penugasan (assignment) atau penugasan


kembali (reassignment) seorang karyawan pada sebuah jabatan baru.
Sebagian besar keputusan penempatan diambil oleh manajer lini, dalam hal
ini atasan langsung karyawan yang bersangkutan.

Peran departemen SDM adalah memberi saran kepada manajer lini


mengenai kebijakan perusahaan termasuk Kebijakan HSE dan memberikan
konseling kepada para karyawan.
JENIS – JENIS
PENEMPATAN
Karyawan dipindahkan keposisi lain yang lebih
tinggi, baik dari segi bayaran, tanggungjawab,
dan/atau level organisasionalnya.
Ada dua jenis promosi: Promosi Karyawan dipindahkan keposisi lain
 Berdasarkan prestasi yang lebih rendah, baik dari segi
 Berdasarkan senioritas income, tanggung jawab, dan/atau
level organisasionalnya.

Transfer Demosi

Karyawan dipindahkan keposisi lain yang


setara, baik dari segi bayaran,
tanggungjawab, dan/atau level Kaitan Penempatan dengan Orientasi
organisasionalnya. Meskipun dalam promosi, transfer, maupun demosi yang ditempatkan adalah para
karyawan yang telah bekerja diperusahaan (bukan karyawan baru), namun mereka
tetap perlu menjalani orientasi terkait dengan jabatannya yang baru.
Memang para karyawan tersebut bisa jadi sudah memahami
Penempatan adalah akhir dari
proses seleksi. Pelamar yang telah
diterima memperoleh status
sebagai pegawai.
Didalam teori manajemen SDM
mutakhir > menekankan bahwa
penempatan tidak hanya berlaku
bagi pegawai baru akan tetapi
berlaku pula bagi para pegawai
lama yang mengalami alih tugas
/mutasi.
Konsep penempatan mencakup ^
Promosi, transper, dan demosi.
TERIMA KASIH.

@slidemodel
http://slidemodel.com

Anda mungkin juga menyukai