Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN

WAHAM

1. Fajrin Juniarto 4. Raheme Zam-zam S.B


2. Hairullah 5. Punang Anggara
3. Nazua 6. Victoria Paningoan

Disusun Oleh

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KALIMANTAN TIMUR

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


TAHUN 2020

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

WAHAM

Pokok Pembahasan : Waham


Sub Pokok Pembahasan : Waham
Sasaran : Pengunjung di Poli RSJD Atma Husada Mahakam
Hari / Tanggal : Rabu, 12 Februari 2020
Tempat : Poli Rawat Jalan

A. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan 30 menit, diharapkan peserta mampu
memahami tentang Waham dan bagaimana peran keluarga.
B. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan selama 30 menit tentang Virus Corona,
diharapkan peserta mampu:
1. Menyebutkan pengertian Waham
2. Menyebutkan jenis-jenis Waham
3. Menyebutkan tanda gejala Waham
4. Menyebutkan bahaya Waham
5. Menyebutkan peran serta keluarga
C. Materi Penyuluhan
(Terlampir)
D. Metode Penyuluhan
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
E. Media
1. Poster
2. Power Point
3. LCD
F. Pengorganisasian
1. Pembawa Acara : Victoria Paningoan
2. Pemateri : Hairullah
3. Seksi Perlengkapan : Fajrin Juniarto
4. Seksi Dokumentasi : Punang Anggara
G. Setting Tempat

Keterangan
Lcd
Operator
Pemateri
Moderator
dokumenter
Fasilitator
Peserta

H. Kegiatan Penyuluhan
No Waktu Kegiatan penyuluhan Kegiatan peserta
1 3 menit Pembukaan dan salam : Menjawab salam,
Memberi salam dan menjelaskan mendengarkan dan
tujuan memperhatikan

2 10 menit Pelaksanaan : Menyimak dan


Menjelaskan materi penyuluhan mendengarkan
secara berurutan dan teratur
Materi :
1. Pengertian Waham
2. Penyebab Waham
3. Jenis-jenis Waham
4. Tanda dan gejala Waham
5. Bahaya Waham
6. Peran serta keluarga

3 15 menit Tanya Jawab dan Evaluasi :


1. Tanya Jawab Bertanya dan menjawab
2. Meminta kepada peserta pertanyaan
untuk menjelaskan
kembali atau
menyebutkan :
a. Pengertian Waham
b. Jenis-jenis Waham
c. Tanda Gejala Waham
d. Bahaya Waham
e. Peran serta keluarga

4. 2 menit Penutup :
1. Kesimpulan Menjawab salam
2. Mengucapkan terima
kasih dan mengucapkan
salam
I. Evaluasi
1. Pre
a. Peserta antusias dengan diadakan penyuluhan tentyang waham
b. Peserta koperatif dalam acara penyuluhan
2. Post
a. Peserta mampu memahami tentang:
1) Menyebutkan pengertian Waham
2) Menyebutkan penyebab Waham
3) Menyebutkan jenis-jenis Waham
4) Menyebutkan tanda gejala Waham
5) Menyebutkan bahaya Waham
6) Menyebutkan peran serta keluarga
Lampiran

WAHAM

A. Pengertian
Gangguan waham adalah keyakinan salah, didasarkan pada kesimpulan

yang salah tentang kenyataan eksternal, tidak sejalan dengan intelegensia

pasien dan latar belakang cultural yang tidak dapat dikoreksi dengan suatu

alasan, waham juga diartikan satu gangguan psikiatri yang didominasi oleh

gejala-gejala waham.

Waham merupakan suatu keyakinan atau pikiran yang salah karena

bertentangan dengan kenyataan (dunia realitas), serta dibangun atas unsur-

unsur yang tak berdasarkan logika, namun individu tidak mau melepaskan

wahamnya walaupun ada bukti tentang ketidakbenaran atas keyakinan itu.

Keyakinan dalam bidang agama dan budaya tidak dianggap sebagai waham.

B. Klasifikasi Waham

Waham dapat berbentuk:


a. Waham yang sistematik
Yaitu waham yang sesudah dianalisis, memperlihatkan suatu pola

sentral tertentu yang kemudian dibesar-besarkan atau ditambah-tambah

secara rapi menjadi sistematik. Walaupun unsure-unsur dasarnya salah dan

tak logis, akhirnya diperoleh suatu waham yang telah terbentuk dan

berkembang secara konsekuen,

b.Waham yang non sistematik


Waham yang bekembang secara luas, tetapi tidak memperlihatkan

suatu pola sentral tertentu


c. Waham kebesaran (delusi megaloman)
Waham yang ekspansif, hendak meyakinkan orang tentang

kebesaran daripada individu bersangkutan (seperti jadi tuhan, presiden,

panglima besar, dan sebagainya).


d. Waham kehinaan (delusi nihilistic)
Waham yang hendak meyakinkan orang tentang sifat hina dina,

rendah, miskin, hampa, sia-sia dan sebagainya daripada individu yang

bersangkutan, hal yang mana sama sekali bertentangan dengan kenyataan.


e.Waham tuduhan diri
Keyakinan berdosa dan bersalah yang irrealistik dan irrasional.

Konsekuensinya adalah kepercayaannya bahwa sudah selayaknya ia harus

dihukum berat atau menjalani hukuman mati sekalipun


f. Waham kejaran (delution of persecution)
Waham individu itu senantiasa dikejar-kejar oleh orang atau

sekelompok yang bermaksud berbuat jahat kepadanya


g. Waham sindiran
Waham bahwa individu yang bersangkutan itu selalu disindir oleh

orang-orang disekitarnya. Biasanya individu yang memiliki waham

sindiran itu mencari-cari hubungan antara dirinya dengan individu-

individu sekitarnya yang bermaksud menuduh atau menyindir hal-hal yang

tak senonoh kepada dirinya

Gangguan afektif dibedakan dengan gangguan waham. Gangguan mood

bisa sejalan dengan wahamnya, tapi gangguan waham tidak menunjukkan gejala

agektif yang menetap seperti pada gangguan mood

Ada beberapa tambahan jenis-jenis gangguan waham:


a. Erotomania: waham cinta, biasanya terhadap orang-orang terkenal

(bintang film, pejabat)

b. Kebesaran (megalomania): punya kelebihan, kekuatan, kekuasaan;

penemuan

penting; waham keagamaan (pemimpin umat, nabi)

c. Cemburu: paranoia, lebih sering pada laki-laki

d. Penganiayaan: paling sering; pemarah, benci, menyakiti

C. Tanda dan Gejala Waham

Klien mengungkapkan sesuatu yang diyakininya (tentang agama,

kebesaran, kecurigaan, keadaan dirinya berulang kali secara berlebihan tetapi

tidak sesuai kenyataan

 Klien tampak tidak mempunyai orang lain

 Curiga

 Bermusuhan

 Merusak (diri, orang lain, lingkungan)

 Takut, sangat waspada

 Tidak tepat menilai lingkungan/ realitas

 Ekspresi wajah tegang


 Mudah tersinggung.

D. Bahaya Waham

1. Memperlihatkan permusuhan
2. Mendekati orang lain dengan ancaman
3. Memberikan kata-kata ancaman
4. Melukai orang lain
E. Peran Serta Keluarga
1. Bina hubungan saling percaya antara keluarga dan panderita
2. Sering kontak tetapi singkat
3. Tingkatkan hubungan penderita dengan lingkungan social secara bertahap
4. Bimbinglah penderita untuk melakukan kegiatan sesuai dengan

kemampuan dan keinginannya, ajaklah penderita untuk melakukan

kegiatan sehari-hari di rumah


5. Hindarkan berdebat dengan waham
6. Jika ketakutan katakana “kamu aman disini, saya akan bantu kamu

mempelajari sesuatu yang membuatmu takut”


7. Tidak mengasingkan penderita
8. Memberikan pujian ketika penderita melakukan kegiatan yang positif
9. Dukungan kuat dari seluruh anggota keluarga sangatlah penting
DAFTAR PUSTAKA

Kaplan HI, Sadock BJ, Grebb JA. Sinopsis Psikiatri Ilmu Pengetahuan
Perilaku Psikiatri Klinis Edisi Ketujuh Jilid Dua. Jakarta. Binarupa Aksara.
1997

Mansjoer, Arif, dkk. Kapita Selekta Kedokteran. Jilid I Edisi Ketiga. Media
Aesculapius. Jakarta. 2007.

Maslim, Rusdi. Penggunaan Klinis Obat Psikotropik. Edisi Ketiga. PT. Nuh
Jaya. Jakarta. 2007.

Maslim, Rusdi. Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa. Rujukan Ringkas dari
PPDGJ III. PT. Nuh Jaya. Jakarta. 2001

Anda mungkin juga menyukai