BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pencernaan makanan adalah suatu proses penggunaan makanan
yang dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absobsi,
transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang
tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan
fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan energi (Proverawati
A, 2009, p.1).
Sesuai dengan pertumbuhan badan dan perkembangan
kecerdasannya, bayi mengalami perkembangan sehingga jenis makanan
dan cara pemberiannya harus disesuaikan dengan keadaannya. Kebutuhan
zat gizi pada bayi disesuaikan dengan kecukupan gizi yang dianjurkan dan
disesuaikan dengan kelompok umur dan kemampuan anak menerima
makanan yang diberikan. Bayi yang berusia 0 – 12 bulan termasuk
golongan yang mudah terkena penyakit. Pertumbuhan dan perkembangan
pada golongan bayi dipengaruhi oleh keturunan dan faktor lain yang
terkait seperti faktor lingkungan, penyakit, keadaan gizi dan sosial
ekonomi.
Pertumbuhan otak yang menentukan tingkat kecerdasan setelah
menjadi dewasa,sangat ditentukan oleh pertumbuhan waktu bayi. Gagal
tumbuh yang terjadi akibat kurang gizi pada masa-masa ini akan berakibat
buruk pada kehidupan berikutnya yang sulit diperbaiki. Konsumsi
makanan berpengaruh terhadap status gizi seseorang. Kondisi status gizi
baik dapat dicapai bila tubuh memperoleh cukup zat-zat gizi yang akan
digunakan secara efisien, sehingga memungkinkan terjadinya
pertumbuhan fisik,perkembangan otak, kemampuan kerja untuk mencapai
tingkat kesehatan optimal.
Untuk dapat menyusun menu yang kuat, seseorang perlu memiliki
pengetahuan mengenai bahan makanan dan zat gizi, kebutuhan gizi
seseorang serta pengetahuan hidangan dan pengolahannya. Oleh karena itu
2
1.3 Tujuan
Dari rumusan masalah di atas, maka dapat diambil tujuan sebagai
berikut :
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Gizi
2.1.1 Definisi Gizi
Gizi (nutrient) adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk
melakukan fungsinya, yaitu menghasilkan energi, membangun dan
memelihara jaringan serta mengatur proses-proses kehidupan (Almatsier,
2005).
Istilah gizi berasal dari bahasa Arab giza yang berarti zat makanan,
dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah nutrition yang berarti bahan
makanan atau zat gizi atau sering diartikan sebagai ilmu gizi. Pengertian
lebih luas bahwa gizi diartikan sebagai proses organisme menggunakan
makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses pencernaan,
penyerapan, transportasi, penyimpanan, metabolisme, dan pengeluaran zat
gizi untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal
organ tubuh serta untuk menghasilkan tenaga. (Djoko Pekik Irianto, 2006:
2).
I Dewa Nyoman Suparisa dkk (2002: 17-18) Menjelaskan bahwa
gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang
dikonsumsi secara normal melalui proses degesti, absorpsi, transportasi.
Penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat yang tidak digunakan
untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan, dan fungsi normal dari
organ-organ serta menghasilkan energi.
Berdasarkan uraian di atas, maka gizi merupakan suatu zat yang
terdapat dalam makanan yang mengandung karbohidrat, lemak, protein,
vitamin, dan mineral yang penting bagi manusia untuk pertumbuhan dan
perkembangan manusia, memelihara proses tubuh dan sebagai penyedia
energi untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
4
B. Gizi Mikro
1. Vitamin
Istilah vitamine atau vitamin pada mulanya dikenalkan oleh
seorang ahli kimia Polandia yang bernama Funk. Vitamin
merupakan suatu molekul organik yang sangat diperlukan tubuh
untuk proses metabolisme dan pertumbuhan yang normal. Vitamin
tidak dapat dihasilkan oleh tubuh manusia dalam jumlah yang
cukup, oleh karena itu harus diperoleh dari bahan pangan yang
dikonsumsi. Terkecuali pada vitamin D, yang dapat dibentuk
dalam kulit jika kulit mendapat sinar matahari. Ada 2 jenis vitamin
:
1. Vitamin larut lemak Vitamin A, D, E, dan K (disimpan
dalam tubuh).
a. Vitamin A (retinol, retinal, asam retinoat).
b. Vitamin D
c. Vitamin E (Tokoferol)
d. Vitamin K
6
harus cukup makan untuk mendapatkan energi. Makanan yang kita makan harus
bergizi dan seimbang.
Makanan bergizi sebagai sumber energi, bahan pembangun, pelindung
tubuh, dan pengatur tubuh. Oleh karena itu, untuk memenuhi beberapa fungsi
tersebut, kita harus makan makanan yang bergizi. Makanan yang bergizi yaitu
makanan yang mengandung zat-zat yang diperlukan oleh tubuh. Adapun zat gizi
yang diperlukan tubuh yaitu karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral, dan air.
1. Karbohidrat
Karbohidrat disebut juga hidrat arang. Karbohidrat merupakan
sumber tenaga utama bagi tubuh manusia. Makanan yang
merupakan sumber karbohidrat adalah beras, jagung, gandum, singkong,
kentang, ubi, dan sagu. Tinggi rendahnya aktifitas seseorang, maka akan
berbeda kebutuhan karbohidratnya. Bagi orang dewasa yang bekerja tidak
terlalu berat, kebutuhantubuh rata-rata akan karbohidrat antara 8 sampai
10 gram untuk tipa kilogram berat badan setiap hari. Karbohidrat berguna
untuk menghasilkan kalori sebagai sumber tenaga untuk melakukan
aktivitas sehari-hari.
Fungsi karbohidrat bagi tubuh sebagai berikut :
a. Sebagai sumber tenaga
b. Sebagai makanan cadangan.
c. Untuk mempertahankan suhu tubuh.
2. Lemak
Di dalam tubuh, lemak merupakan sumber tenaga selain
karbohidrat. Lemak berfungsi sebagai cadangan makanan. Jika persediaan
karbohidrat di dalam tubuh kita habis maka lemak digunakan sebagai
penggantinya. Berdasarkan sumbernya, lemak dibagi menjadi dua, yaitu
lemak nabati dan lemak hewani. Lemak nabati diperoleh dari tumbuhan,
seperti kelapa, kacang tanah, kemiri, dan alpukat. Sedangkan lemak
hewani berasal dari hewan, misalnya daging, telur, susu, keju, dan
mentega. Fungsi Lemak bagi tubuh yaitu :
a. Penghasil energi
b. Penghasil asam lemak esensial.
8
lebih kecil daripada anak yang usianya lebih besar. Oleh karena itu, pola makan
yang diberikan adalah porsi kecil dengan frekuensi sering.
2.4 MP-ASI
2.4.1 Definisi MP-ASI
Makanan pendamping ASI adalah makanan tambahan yang
diberikan kepada bayi setelah bayi berusia 6 bulan sampai bayi
berusia 24 bulan. Jadi selain makanan pendamping ASI, ASI pun harus
tetap diberikan kepada bayi, paling tidak sampai usia 24 bulan, peranan
makanan pendamping ASI sama sekali bukan untuk menggantikan
ASI melainkan hanya untuk melengkapi ASI jadi dalam hal ini
makanan pendamping ASI berbeda dengan makanan sapihan diberikan
ketika bayi tidak lagi mengkonsumsi ASI (Krisnatuti, 2008:14)
Makanan pendamping ASI adalah makanan tambahan yang
diberikan pada bayi setelah usia 6 bulan. Jika makanan pendamping ASI
diberikan terlalu dini (sebelum usia 6 bulan) akan menurunkan
konsumsi ASI dan bayi bisa mengalami gangguan pencernaan.
Namun sebaliknya jika makanan pendamping ASI diberikan terlambat
akan mengakibatkan bayi kurang gizi, bila terjadi dalam waktu
panjang (Hendras, 2010). Standar makanan pendamping ASI harus
memperhatikan angka kecukupan gizi (AKG) yang dianjurkan
kelompok umur dan tekstur makanan sesuai perkembangan usia bayi
(Azrul, 2003).
MPASI adalah makanan atau minuman yang mengandung gizi
diberikan kepada bayi/anak untuk memenuhi kebutuhan gizinya.
MPASI diberikan mulai usia 4 bulan sampai 24 bulan.,Semakin
meningkat usia bayi/anak, kebutuhan akan zat gizi semakin bertambah
karena tumbuh kembang, sedangkan ASI yang dihasilkan kurang
memenuhi kebutuhan gizi. MPASI merupakan makanan peralihan dari
ASI ke makanan keluarga. Pengenalan dan pemberian MPASI harus
dilakukan secara bertahap baik bentuk maupun jumlahnya, sesuai
dengan kemampuan pencernaan bayi/anak. Pemberian MPASI yang
12
BAB III
PEMBAHASAN
a. Kebutuhan Energi
Kebutuhan energi bayi relatif besar dibandingkan dengan orang
dewasa, sebab pada usia tersebut pertumbuhannya masih sangat pesat.
Kecukupannya akan semakin menurun seiring dengan bertambahnya usia.
b. Kebutuhan zat pembangun
Secara fisiologis, bayi sedang dalam masa pertumbuhan sehingga
kebutuhannya relatif lebih besar daripada orang dewasa. Namun, jika
dibandingkan dengan bayi yang usianya kurang dari satu tahun,
kebutuhannya relatif lebih kecil.
c. Kebutuhan zat pengatur
Kebutuhan air pada bayi dalam sehari berfluktuasi seiring dengan
bertambahnya usia.
Judul tabel : Kebutuhan energi pada pria dan wanita.
b. ASI mengandung kadar laktosa yang lebih tinggi, dimana laktosa ini
dalam usus akan mengalami peragihan hingga membentuk asam laktat
yang bermanfaat dalam usus bayi
c. ASI mengandung berbagai zat penolak yang dapat melindungi bayi dar
berbagai penyakit infeksi
d. ASI lebih aman dari kontaminasi karena diberikan langsung
e. Resiko alergi pada bayi kecil sekali
f. ASI dapat sebagai perantara untuk menjalin hubungan kasih sayang antara
Ibu dan Bayi
g. Suhu ASI sesuai dengan suhu tubuh bayi h. ASI membantu pertumbuhan
gigi lebih baik
h. ASI lebih ekonomis, praktis dan tersedia setiap waktu
Bayi yang berusia 6 bulan – 1 tahun harus diberi Makanan Pendamping Air Susu
Ibu (MP-ASI).
a. Memulai MP-ASI
Mungkin tidak semua Ibu bisa memberikan ASI Ekslusif, namun
pada dasarnya pemberian tambahan makanan padat dimulai pada usia 6
bulan. Tujuan : memberikan MP-ASI ialah memberikan pelengkap gizi
bagi bayi. Bayi yang berusia 6 bulan keatas memerlukan lebih banyak
energy untuk bergerak dan memerlukan zat gizi, vitamin dan mineral lebih
banyak dari saatdia hanya menyusu untuk perkembangan serta
pertumbuhan. Syarat : Diberikan tanpa menghentikan ASI, Bayi berumur
lebih dari 6 bulan, Diberikan secara bertahap jumlah dan jenisnya
b. Usia Dalam Pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI)
Berdasarkan Penelitian para Ilmuwan kebutuhan nutrisi yang harus di
konsumsi oleh bayi, yaitu :
1. Usia 0 – 6 Bulan
Bayi hanya diberikan ASI saja, lebih sering lebih baik karena ASI
banyak mengandung zat – zat antibody yang sangat dibutuhkan oleh
tubuh, serta sangat baik untuk pertumbuhan otak si bayi.
2. Usia 6 – 9 Bulan
17
Golongan Makanan
Usia
ASI Lumat Lunak Padat
(Bulan)
0-6
6-7
7-9
9-12
12-24
POLA PEMBERIAN MAKANAN
Bayi yang diberi ASI dan makanan pendamping pada usia 6 bulan
lebih karena dalam hal ini alat cerna sudah berfungsi dengan baik,
makan yang cocok diberikan diantaranya bubur, tepung beras, bubur
encer, pisang lumat dan pepaya lumat.
3. Usia 9 – 12 Bulan
Bayi diberikan ASI dan diberikan makanan pendamping seperti
makanan bubur, nasi, dan menginjak usia 10 bulan bayi mulai
diperkenalkan makanan keluarga.
4. Usia 12 – 24 Bulan
Bayi tetap terus diberi ASI dan makan lengkap sekurang–
kurangnya diberikan 3x sehari dengan porsi setengah makan tetap
diberikan makanan selingan 2 – 3x sehari.
Jadwal Pemberian
Makanan pada Bayi Macam makanan Pemberian selama 24 jam
Umur
ASI atau Sesuka bayi
1-2 minggu
Formula adaptasi 6-7 kali 90 ml
19
B. Obesitas
Timbulnya Obesitas dipengaruhi berbagai faktor, diantaranya
faktor keturunan dan lingkungan. Tentu saja, faktor utama adalah asupan
energi yang tidak sesuai dengan penggunaan. Berdasarkan penelitian,
obesitas sering ditemui pada anak-anak sebagai berikut :
Anak yang setiap menangis sejak bayi diberi susu botol.
Bayi yang terlalu dini diperkenalkan dengan makanan padat.
Anak dari ibu yang terlalu takut anaknya kekurangan gizi.
21
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Makanan terbaik bagi bayi dalam rentan usia 0-6 bulan adalah ASI
demi kesehatan bayi. Namun dengan bertambahnya umur bayi dan tumbuh
kembangnya, bayi memerlukan energi dan zat-zat gizi yang melebihi
jumlah ASI. Untuk itu bayi yang berumur 6 bulan dianjurkan untuk mulai
mengkonsumsi bubur tim atau sejenisnya dengan cara pengolahan dan
ragam sayuran/buah yang telah disebutkan di atas. Tumbuh kembang bayi
sendiri memerlukan gizi yang seimbang demi untuk perkembangan si bayi
termasuk ertumbuhan ota yang mengarah pada kecerdasan si bayi. Karena
usia 0-12 bulan adalah usia rentan terjangkitnya penyakit bagi si bayi dari
berbagai faktor termasuk lingkungan dan makanan. Maka dari itu, ibu
yang baik harus bisa memperhatikan kebutuhan gizi makanan yang baik
untuk si bayi agar tidak terjangkit penyakit sejak dini, melihat sekrang
sudah banyak bayi yang terjangkit penyakit yang bahkan sulit
disembuhkan dan menyebabkan kematian. Hal itu tentunya berdampak
bagi tumbuh kembang si bayi itu sendiri.
4.2 Saran
Kami sangat menyadari makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan, baik itu dari isi maupun teknik penulisan. Oleh sebab itu,
kami sangat mengharapkan kritik, saran, dan tanggapan dari para pembaca
guna perbaikan makalah yang akan datang.
23
DAFTAR PUSTAKA