Anda di halaman 1dari 23

1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pencernaan makanan adalah suatu proses penggunaan makanan
yang dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absobsi,
transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang
tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan
fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan energi (Proverawati
A, 2009, p.1).
Sesuai dengan pertumbuhan badan dan perkembangan
kecerdasannya, bayi mengalami perkembangan sehingga jenis makanan
dan cara pemberiannya harus disesuaikan dengan keadaannya. Kebutuhan
zat gizi pada bayi disesuaikan dengan kecukupan gizi yang dianjurkan dan
disesuaikan dengan kelompok umur dan kemampuan anak menerima
makanan yang diberikan. Bayi yang berusia 0 – 12 bulan termasuk
golongan yang mudah terkena penyakit. Pertumbuhan dan perkembangan
pada golongan bayi dipengaruhi oleh keturunan dan faktor lain yang
terkait seperti faktor lingkungan, penyakit, keadaan gizi dan sosial
ekonomi.
Pertumbuhan otak yang menentukan tingkat kecerdasan setelah
menjadi dewasa,sangat ditentukan oleh pertumbuhan waktu bayi. Gagal
tumbuh yang terjadi akibat kurang gizi pada masa-masa ini akan berakibat
buruk pada kehidupan berikutnya yang sulit diperbaiki. Konsumsi
makanan berpengaruh terhadap status gizi seseorang. Kondisi status gizi
baik dapat dicapai bila tubuh memperoleh cukup zat-zat gizi yang akan
digunakan secara efisien, sehingga memungkinkan terjadinya
pertumbuhan fisik,perkembangan otak, kemampuan kerja untuk mencapai
tingkat kesehatan optimal.
Untuk dapat menyusun menu yang kuat, seseorang perlu memiliki
pengetahuan mengenai bahan makanan dan zat gizi, kebutuhan gizi
seseorang serta pengetahuan hidangan dan pengolahannya. Oleh karena itu
2

kelompok kami tertarik mengambil judul makalah karena berdasarkan


persentase di Indonesia angka kebutuhan gizi bayi kurang diketahui.

1.2 Rumusan Masalah


Dari latar belakang di atas, dapat diambil beberapa rumusan masalah
sebagai berikut :

1. Bagaimana Angka Kecukupan Gizi Pada Usia Bayi ?


2. Apa Saja Kebutuhan Gizi Pada Usia Bayi ?
3. Apa Saja Makanan Bayi ?
4. Apa Akibat Gizi Gizi Yang Tak Seimbang ?

1.3 Tujuan
Dari rumusan masalah di atas, maka dapat diambil tujuan sebagai
berikut :

1. Untuk Mengetahui Bagaimana Angka Kecukupan Gizi Pada Usia


Bayi
2. Untuk Mengetahui Apa Saja Kebutuhan Gizi Pada Usia Bayi ?
3. Untuk Mengetahui Apa Saja Makanan Bayi ?
4. Untuk Mengetahui Apa Akibat Gizi Gizi Yang Tak Seimbang ?
3

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Gizi
2.1.1 Definisi Gizi
Gizi (nutrient) adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk
melakukan fungsinya, yaitu menghasilkan energi, membangun dan
memelihara jaringan serta mengatur proses-proses kehidupan (Almatsier,
2005).
Istilah gizi berasal dari bahasa Arab giza yang berarti zat makanan,
dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah nutrition yang berarti bahan
makanan atau zat gizi atau sering diartikan sebagai ilmu gizi. Pengertian
lebih luas bahwa gizi diartikan sebagai proses organisme menggunakan
makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses pencernaan,
penyerapan, transportasi, penyimpanan, metabolisme, dan pengeluaran zat
gizi untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal
organ tubuh serta untuk menghasilkan tenaga. (Djoko Pekik Irianto, 2006:
2).
I Dewa Nyoman Suparisa dkk (2002: 17-18) Menjelaskan bahwa
gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang
dikonsumsi secara normal melalui proses degesti, absorpsi, transportasi.
Penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat yang tidak digunakan
untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan, dan fungsi normal dari
organ-organ serta menghasilkan energi.
Berdasarkan uraian di atas, maka gizi merupakan suatu zat yang
terdapat dalam makanan yang mengandung karbohidrat, lemak, protein,
vitamin, dan mineral yang penting bagi manusia untuk pertumbuhan dan
perkembangan manusia, memelihara proses tubuh dan sebagai penyedia
energi untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
4

2.1.2 Macam-macam Gizi


A. Gizi Makro
1. Karbohidrat
Secara umum karbohidrat adalah senyawa organik yang
mengandung atom Karbon, Hidrogen dan Oksigen. Di dalam tubuh
karbohidrat dapat dibentuk dari beberapa asam amino dan sebagian
dari gliserol lemak. Akan tetapi sebagian besar karbohidrat
diperoleh dari bahan makanan yang dikonsumsi sehari-hari,
terutama sumber bahan makan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan
2. Protein
Sumber energi dari protein adalah 4 kkal/g. Bentuk protein yang
paling sederhana adalah asam amino esensial yang diperlukan
tubuh namun tubuh tidak mampu mensintesis. Sedangkan, asam
amino non esensial adalah asam amino yang diperlukan tubuh dan
dapat di produksi oleh tubuh.
3. Lemak
Lemak merupakan nutrisi yang paling berkalori, yaitu 9 kkal/g.
Lemak tersusun dari karbon, hidrogen dan oksigen. Terbentuk dari
95% asam lemak & gliserol. Lemak merupakan sumber energi
selain karbohidrat dan protein. Dengan adanya kelebihan konsumsi
lemak yang tersimpan sebagai cadangan energi, maka jika
seseorang berada dalam kondisi kekurangan kalori, maka lemak
merupakan cadangan pertama yang akan digunakan untuk
mendapatkan energi setelah protein. Oleh karena itu, dengan adanya
cadangan lemak, maka penggunaan protein sebagai energi akan
dapat dihemat. Namun, hal ini tentu saja hanya bersifat sementara.
4. Mineral
Sebagian besar bahan makanan, yaitu sekitar 96% terdiri dari
bahan organik dan air. Sisanya terdiri dari unsur-unsur mineral.
Sampai saat ini telah diketahui beberapa unsur mineral yang
berbeda jenisnya dan diperlukan manusia agar dapat sehat dan
tumbuh dengan baik.
5

Mineral digolongkan ke dalam mineral makro dan mineral


mikro. Mineral makro adalah mineral yang dibutuhkan tubuh dalam
jumlah yang cukup besar lebih dari 100 mg sehari antara lain
natrium (Na), klorin (Cl), kalium (K), kalsium (Ca), fosfor (P),
magnesium (Mg) dan sulfur (S). Fungsi dari mineral makro
berperan dalam keseimbangan cairan tubuh, untuk transmisi saraf
dan kontraksi otot, memberi bentuk (struktur) kepada tulang, dan
memegang peranan khusus di dalam tubuh.
Sedangkan mineral mikro dibutuhkan tubuh dalam jumlah
sedikit kurang dari 100 mg sehari antara lain zat besi (Fe), iodium
(I), mangan (Mn), tembaga (Cu), zink (Zn), kobalt (Co), fluor (F),
kromium (Cr), selenium (Se), molibdenum (Mo), dan boron (Bo).
Jumlah mineral mikro dalam tubuh kurang dari 15 mg.

B. Gizi Mikro
1. Vitamin
Istilah vitamine atau vitamin pada mulanya dikenalkan oleh
seorang ahli kimia Polandia yang bernama Funk. Vitamin
merupakan suatu molekul organik yang sangat diperlukan tubuh
untuk proses metabolisme dan pertumbuhan yang normal. Vitamin
tidak dapat dihasilkan oleh tubuh manusia dalam jumlah yang
cukup, oleh karena itu harus diperoleh dari bahan pangan yang
dikonsumsi. Terkecuali pada vitamin D, yang dapat dibentuk
dalam kulit jika kulit mendapat sinar matahari. Ada 2 jenis vitamin
:
1. Vitamin larut lemak  Vitamin A, D, E, dan K (disimpan
dalam tubuh).
a. Vitamin A (retinol, retinal, asam retinoat).
b. Vitamin D
c. Vitamin E (Tokoferol)
d. Vitamin K
6

2. Vitamin larut air  Vitamin C dan vitamin B kompleks


(tidak dapat disimpan dalam tubuh).
a. Vitamin C
b. Vitamin B kompleks, Terdiri dari 8 vitamin, antara
lain :
1. Vitamin B1 (Tiamin)
2. Vitamin B2 (Riboflavin)
3. Vitamin B3 (Niacin)
4. Vitamin B5 (Asam pantotenat)
5. Vitamin B6 (Piridoksin)
6. Vitamin B7 (Biotin)
7. Vitamin B9 (Asam folic)
8. Vitamin B12 (Cobalamin)
3. Air
Air adalah zat pembangun bagi setiap sel pada
tubuh. Setiap sel tanpa adanya air tidak dapat tumbuh. Air
dapat diperoleh secara langsung dari berbagai jenis buah-
buahan serta sayuran. Fungsi air yaitu untuk membantu
mencerna makanan, membentuk cairan tubuh, serta
mengangkut sisa pembakaran yang sudah tidak diperlukan
tubuh. Kebutuhan air rata-rata bagi setiap orang sekitar 2
1/2 liter per hari yang diambil dari makanan serta minuman.
Kekurangan air dapat mengakibatkan penyakit ginjal.

2.1.3 Fungsi Gizi Bagi Tubuh


Makanan bergizi adalah makanan yang mengandung zat-zat yang
dibutuhkan oleh tubuh. Zat-zat tersebut meliputi karbohidrat, lemak, protein,
vitamin, mineral, dan air. Setiap zat tersebut memiliki peran yang sangat penting
di dalam tubuh. Karbohidrat dan lemak berfungsi sebagai sumber tenaga. Protein
berfungsi sebagai zat pembangun dan pengganti sel tubuh yang rusak. Air,
mineral, dan vitamin berfungsi sebagi zat pengatur. Setiap hari kita selalu
membutuhkan energi atau tenaga untuk melakukan kegiatan. Oleh karena itu, kita
7

harus cukup makan untuk mendapatkan energi. Makanan yang kita makan harus
bergizi dan seimbang.
Makanan bergizi sebagai sumber energi, bahan pembangun, pelindung
tubuh, dan pengatur tubuh. Oleh karena itu, untuk memenuhi beberapa fungsi
tersebut, kita harus makan makanan yang bergizi. Makanan yang bergizi yaitu
makanan yang mengandung zat-zat yang diperlukan oleh tubuh. Adapun zat gizi
yang diperlukan tubuh yaitu karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral, dan air.
1. Karbohidrat
Karbohidrat disebut juga hidrat arang. Karbohidrat merupakan
sumber tenaga utama bagi tubuh manusia. Makanan yang
merupakan sumber karbohidrat adalah beras, jagung, gandum, singkong,
kentang, ubi, dan sagu. Tinggi rendahnya aktifitas seseorang, maka akan
berbeda kebutuhan karbohidratnya. Bagi orang dewasa yang bekerja tidak
terlalu berat, kebutuhantubuh rata-rata akan karbohidrat antara 8 sampai
10 gram untuk tipa kilogram berat badan setiap hari. Karbohidrat berguna
untuk menghasilkan kalori sebagai sumber tenaga untuk melakukan
aktivitas sehari-hari.
Fungsi karbohidrat bagi tubuh sebagai berikut :
a. Sebagai sumber tenaga
b. Sebagai makanan cadangan.
c. Untuk mempertahankan suhu tubuh.
2. Lemak
Di dalam tubuh, lemak merupakan sumber tenaga selain
karbohidrat. Lemak berfungsi sebagai cadangan makanan. Jika persediaan
karbohidrat di dalam tubuh kita habis maka lemak digunakan sebagai
penggantinya. Berdasarkan sumbernya, lemak dibagi menjadi dua, yaitu
lemak nabati dan lemak hewani. Lemak nabati diperoleh dari tumbuhan,
seperti kelapa, kacang tanah, kemiri, dan alpukat. Sedangkan lemak
hewani berasal dari hewan, misalnya daging, telur, susu, keju, dan
mentega. Fungsi Lemak bagi tubuh yaitu :
a. Penghasil energi
b. Penghasil asam lemak esensial.
8

c. Sebagai pelarut vitamin.


d. Memberi rasa kenyang
e. Protein Sparer
Lemak dalam makanan
Lemak dan minyak terdapat pada hampir semua bahan pangan
dengan kandungan yang berbeda-beda. Tetapi lemak dan minyak sering
kali ditambahkan dengan sengaja ke bahan makanan dengan berbagai
tujuan. Dalam pengolahan makanan, minyak dan lemak berfungsi sebagai
penghantar panas, seperti minyak goreng, shortening (mentega putih),
lemak (gajih), mentega,dan margarin. Penambahan lemak juga
dimaksudkan untuk meningkatkan tekstur dan cita rasa makanan, seperti
pada kembang gula, penambahan shortening pada pembuatan kue-kue, dan
pada beberapa jenis masakan lainnya. Penambahan lemak dapat
meningkatkan citarasa dan mutu dari suatu makanan, namun
penggunaannya harus tetap terkendali dan jumlahnya tidak berlebihan.
3. Protein
Protein merupakan zat makanan yang berfungsi sebagai
pembangun tubuh. Selain itu, protein juga berperan dalam penggantian
bagian tubuh yang rusak dan membentuk zat kekebalan tubuh. Sama
halnya seperti lemak, protein terdiri dari dua macam, yaitu protein nabati
dan protein hewani. Sumber protein nabati di antaranya adalah tempe,
tahu, kacang-kacangan, dan jamur. Adapun sumber protein hewani adalah
daging, ikan, telur, dan susu.
4. Mineral
Mineral merupakan zat pengatur tubuh. Mineral diperlukan oleh
tubuh dalam jumlah sedikit. Walaupun tubuh hanya membutuhkan
sedikit, kita harus tetap memenuhinya. Jika tubuh kekurangan mineral,
kesehatan akan terganggu. Beberapa mineral yang dibutuhkan oleh tubuh
adalah sebagai berikut :
a. Yodium berfungsi untuk perkembangan kecerdasan. Terdapat pada
makanan yang merupakan hasil laut dan garam beryodium.
Kekurangan yodium menyebabkan penyakit gondok.
9

b. Fosfor berfungsi untuk pembentukan tulang dan gigi serta


mengatur keseimbangan asam dan basa dalam tubuh. Terdapat
pada : daging, ikan dan telur.
c. Kalsium (Ca) berfungsi untuk pembentukan tulang dan gigi.
Terdapat pada : susu, telur dan buah-buahan.
d. Zat besi berfungsi untuk pembentukan hemoglobin dalam darah.
terdapat pada : susu, hati, kuning telur dan sayuran berwarna hijau.
e. Fluorin berfungsi untuk memperkuat gigi. Terdapat pada kuning
telur, otak dan susu.
f. Kalium berfungsi untuk mempengaruhi kerja otot jantung.
Terdapat pada kacang-kacangan, hati, ikan dan kerang.
g. Natrium berfungsi mengatur kelancaran kerja otot terutama otot
jantung dan mengatur keseimbangan cairan dalam tubuh. Terdapat
pada : ikan, pisang, kentang dan sayuran hijau.
5. Vitamin
Vitamin adalah zat makanan yang berfungsi sebagai pengatur dan
pelindung tubuh. Vitamin dapat mencegah timbulnya penyakit.
Kekurangan vitamin (avitaminosis) dapat mengganggu kesehatan.
Macam-macam vitamin dan kegunaannya bagi tubuh yaitu :
a. Vitamin A berfungsi untuk mencegah penyakit mata, seperti rabun
senja. Vitamin A terdapat pada : hati, minyak ikan, daging, susu,
sayuran dan buah berwarna orange.
b. Vitamin B berfungsi untuk mencegah penyakit beri-beri. Vitamin B
terdapat pada : kacang hijau, daging, kulit beras dan sayuran.
c. Vitamin C berfungsi untuk mencegah penyakit sariawan. Vitamin C
terdapat pada buah-buahan : jeruk, tomat, pepaya dan sayuran hijau.
d. Vitamin D berfungsi untuk mencegah penyakit rakhitis (tulang).
Vitamin D terdapat pada : susu, minyak ikan, kuning telur.
e. Vitamin E berfungsi untuk mencegah kanker paru-paru dan
perawatan kulit . Vitamin E terdapat pada biji-bijian, sayuran, telur,
mentega dan susu.
10

f. Vitamin K berfungsi untuk pembekuan darah. Vitamin K terdapat


pada : bayam, tomat, dan wortel.

2.2 Definisi Makanan


Menurut ahli gizi, makanan adalah makanan bergizi yang ada pada
makanan pokok. Seperti halnya nasi, sayur, lauk dan buah. Makanan conthnya
adalah makanan yang mengandung karbohidrat untuk energi. Seperti nasi,
singkong, sagu dan juga jagung. Dengan mengkonsumsi nasi, akan menjadikan
kamu mampu untuk memiliki kekuatan untuk kegiatan sehari-hari.
Menurut Prasetyono, Makanan adalah meramu berbagai jenis makanan
dengan kandungan yang seimbang. Dengan keseimbangan gizi dari makanan yang
kita konsumsi akan menjadi sebuah kesegaran fisik dan juga mental.
Menurut Hulme, Makanan adalah makanan yang akan menjadikan kita
mampuu untuk menikmati makanan tersebut. Dengan makanan yang kita nikmati,
akan menjadikan kita senang dan akan berdampak positif pada tubuh kita yang
menjadi tujuan untuk kita sehat dan mampu untuk menjalankan aktivitas.

2.3 Mengenal Bayi


Secara harfiah, bayi atau anak bawah lima tahun adalah anak usia kurang
dari lima tahun sehingga bayi usia dibawah satu tahun juga termasuk dalam
golongan ini. Namun, karena faali bayi usia di bawah satu tahun berbeda
dengan anak usia diatas satu tahun, banyak ilmuwan yang membedakannya.
Utamanya, makanan bayi berbentuk cair, yaitu air susu ibu (ASI), sedangkan
umumnya anak usia lebih dari satu tahun mulai menerima makanan padat
seperti orang dewasa.
Anak usia 1-3 tahun merupakan konsumen pasif, artinya anak menerima
makanan dari apa yang disediakan ibunya. Dengan kondisi demikian, sebaiknya
anak bayi diperkenalkan dengan berbagai bahan makanan. Laju pertumbuhan
masa batita lebih besar dari masa usia prasekolah sehingga diperlukan jumlah
makanan yang relatif lebih besar. Namun, perut yang masih lebih kecil
menyebabkan jumlah makanan yang mampu diterimanya dalam sekali makan
11

lebih kecil daripada anak yang usianya lebih besar. Oleh karena itu, pola makan
yang diberikan adalah porsi kecil dengan frekuensi sering.

2.4 MP-ASI
2.4.1 Definisi MP-ASI
Makanan pendamping ASI adalah makanan tambahan yang
diberikan kepada bayi setelah bayi berusia 6 bulan sampai bayi
berusia 24 bulan. Jadi selain makanan pendamping ASI, ASI pun harus
tetap diberikan kepada bayi, paling tidak sampai usia 24 bulan, peranan
makanan pendamping ASI sama sekali bukan untuk menggantikan
ASI melainkan hanya untuk melengkapi ASI jadi dalam hal ini
makanan pendamping ASI berbeda dengan makanan sapihan diberikan
ketika bayi tidak lagi mengkonsumsi ASI (Krisnatuti, 2008:14)
Makanan pendamping ASI adalah makanan tambahan yang
diberikan pada bayi setelah usia 6 bulan. Jika makanan pendamping ASI
diberikan terlalu dini (sebelum usia 6 bulan) akan menurunkan
konsumsi ASI dan bayi bisa mengalami gangguan pencernaan.
Namun sebaliknya jika makanan pendamping ASI diberikan terlambat
akan mengakibatkan bayi kurang gizi, bila terjadi dalam waktu
panjang (Hendras, 2010). Standar makanan pendamping ASI harus
memperhatikan angka kecukupan gizi (AKG) yang dianjurkan
kelompok umur dan tekstur makanan sesuai perkembangan usia bayi
(Azrul, 2003).
MPASI adalah makanan atau minuman yang mengandung gizi
diberikan kepada bayi/anak untuk memenuhi kebutuhan gizinya.
MPASI diberikan mulai usia 4 bulan sampai 24 bulan.,Semakin
meningkat usia bayi/anak, kebutuhan akan zat gizi semakin bertambah
karena tumbuh kembang, sedangkan ASI yang dihasilkan kurang
memenuhi kebutuhan gizi. MPASI merupakan makanan peralihan dari
ASI ke makanan keluarga. Pengenalan dan pemberian MPASI harus
dilakukan secara bertahap baik bentuk maupun jumlahnya, sesuai
dengan kemampuan pencernaan bayi/anak. Pemberian MPASI yang
12

cukup dalam hal kualitas dan kuantitas penting untuk pertumbuhan


fisik dan perkembangan kecerdasan anak yang bertambah pesat pada
periode ini.

2.4.2 Jenis MP-ASI


Beberapa Jenis MP-ASI yang sering diberikan adalah :
1. Buah, terutama pisang yang mengandung cukup kalori. Buah
jenis lain yang sering diberikan pada bayi adalah : pepaya,
jeruk, dan tomat sebagai sumber vitamin A dan C.
2. Makanan bayi tradisional :
a. Bubur susu buatan sendiri dari satu sampai dua sendok
makan tepung beras sebagai sumber kalori dan satu gelas
susu sapi sebagai sumber protein.
b. Nasi tim saring, yang merupakan campuran dari beberapa
bahan makanan, satu sampai dua sendok beras, sepotong
daging, ikan atau hati, sepotong tempe atau tahu dan
sayuran seperti wortel dan bayam, serta buah tomat dan
air kaldu.
3. Makanan bayi kalengan, yang diperdagangkan dan dikemas
dalam kaleng, karton, karton kantong (sachet) atau botol :
untuk jenis makanan seperti ini perlu dibaca dengan teliti
komposisinya yang tertera dalam labelnya (Lewis, 2003).

Menurut WHO Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) yang


dianggap baik adalah apabila memenuhi beberapa kriteria hal berikut :
a. Waktu pemberian yang tepat, artinya MP-ASI mulai
diperkenalkan pada bayi ketika usianya lebih dari 6 bulan dan
kebutuhan bayi akan energy dan zat-zat melebihi dari apa
yang didapatkannya melalui ASI
b. Memadai, maksudnya adalah MP-ASI yang diberikan
memberikan energy, protein dan zat gizi mikro yang cukup
untuk memenuhi kebutuhan zat gizi anak.
13

c. Aman, makanan yang diberikan bebas dari kontaminasi


mikroorganisme baik pada saat disiapkan, disimpan maupun
saat diberikan pada anak.
14

BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Angka Kecukupan Gizi Pada Usia Bayi


Bayi membutuhkan Nutrisi dalam jumlah yang memadai untuk bisa
menunjang pertumbuhan dan perkembangannya yang berjalan dengan pesat.
Makanan yang diberikan tidaklah cukup hanya sekadar membuhi rasa laparnya
saja. Namun yang terpenting juga harus memnuhi Angka Kecukupan Gizi yang
telah ditetapkan berdasarkan usia anak. Pemberian Nutrisi yang baik dan tepat
akan sangat penting untuk menunjang kesehatan anak. Kebutuhan nutrisi bayi
tentu saja berbeda dengan kebutuhan nutrisi pada orang dewasa, sehingga Angka
Kecukupan Gizinya pun tentu akan berbeda.
Perbedaan ini terlihat baik dalam hal jumlah maupun proporsi nutrisinya.
Misalnya saja proporsi Zat Gizi Mikro. Pada bayi, proporsi Lemak lebih banyak
dibutuhkan dibandingkan dengan proporsi Karbohidrat dan Protein. Kebutuhan
nutrisi pada bayi akan terus mengalami perubahan seiring dengan bertambahnya
usia dan aktivitasnya.
Angka Kecukupan Gizi ialah angka yang memberi informasi mengenai
kebutuhan tubuh secara umum akan nutrisi nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh
tersebut. Namun, angka kecukupan gizi ini bukanlah angka yang mutlak. Hal ini
dikarenakan angka kecukupan gizi ini bisa saja berbeda antara satu dengan yang
lain. Perbedaan ini biasanya tergantung pada kebutuhan setiap individu,
dipengaruhi pula oleh Gender, Berat Badan, Tinggi Badan dan juga Aktivitas
fisik.
3.2 Kebutuhan Gizi Pada Usia Bayi
Kebutuhan gizi seseorang adalah jumlah yang diperkirakan cukup untuk
memelihara kesehatan pada umumnya. Secara garis besar, kebutuhan gizi
ditentukan oleh usia, jenis kelamin, aktivitas, berat badan, dan tinggi badan.
Antara asupan zat gizi dan pengeluarannya harus ada keseimbangan sehingga
diperoleh status gizi yang baik. Status gizi bayi dapat dipantau dengan
menimbang anak setiap bulan dan dicocokkan dengan Kartu Menuju Sehat
(KMS).
15

a. Kebutuhan Energi
Kebutuhan energi bayi relatif besar dibandingkan dengan orang
dewasa, sebab pada usia tersebut pertumbuhannya masih sangat pesat.
Kecukupannya akan semakin menurun seiring dengan bertambahnya usia.
b. Kebutuhan zat pembangun
Secara fisiologis, bayi sedang dalam masa pertumbuhan sehingga
kebutuhannya relatif lebih besar daripada orang dewasa. Namun, jika
dibandingkan dengan bayi yang usianya kurang dari satu tahun,
kebutuhannya relatif lebih kecil.
c. Kebutuhan zat pengatur
Kebutuhan air pada bayi dalam sehari berfluktuasi seiring dengan
bertambahnya usia.
Judul tabel : Kebutuhan energi pada pria dan wanita.

Golongan Umur Kebutuhan Energi (kkal/kg BB)


(tahun) Pria Wanita
0-1 110-120 110-120
1-3 100 100
4-6 90 90
6-9 80-90 60-80
10-14 50-70 40-55
14-18 40-50 40

3.3 Makanan Bayi


Pertumbuhan dan perkembangan bayi masih berlangsungsampai dewasa.
Makanan yang paling sesuai untuk bayi adalah Air Susu Ibu. Karena ASI memang
diperuntukkan bagi bayi bayi yang khasiatnya sebagai makanan pokok untuk bayi
tersebut.
Keunggulan ASI dibanding dengan susu sapi ialah :
a. ASI mengandung hamper semua zat gizi yang diperlukan oleh bayi dengan
konsentrasi yang sesuai dengan kebutuhan bayi.
16

b. ASI mengandung kadar laktosa yang lebih tinggi, dimana laktosa ini
dalam usus akan mengalami peragihan hingga membentuk asam laktat
yang bermanfaat dalam usus bayi
c. ASI mengandung berbagai zat penolak yang dapat melindungi bayi dar
berbagai penyakit infeksi
d. ASI lebih aman dari kontaminasi karena diberikan langsung
e. Resiko alergi pada bayi kecil sekali
f. ASI dapat sebagai perantara untuk menjalin hubungan kasih sayang antara
Ibu dan Bayi
g. Suhu ASI sesuai dengan suhu tubuh bayi h. ASI membantu pertumbuhan
gigi lebih baik
h. ASI lebih ekonomis, praktis dan tersedia setiap waktu
Bayi yang berusia 6 bulan – 1 tahun harus diberi Makanan Pendamping Air Susu
Ibu (MP-ASI).
a. Memulai MP-ASI
Mungkin tidak semua Ibu bisa memberikan ASI Ekslusif, namun
pada dasarnya pemberian tambahan makanan padat dimulai pada usia 6
bulan. Tujuan : memberikan MP-ASI ialah memberikan pelengkap gizi
bagi bayi. Bayi yang berusia 6 bulan keatas memerlukan lebih banyak
energy untuk bergerak dan memerlukan zat gizi, vitamin dan mineral lebih
banyak dari saatdia hanya menyusu untuk perkembangan serta
pertumbuhan. Syarat : Diberikan tanpa menghentikan ASI, Bayi berumur
lebih dari 6 bulan, Diberikan secara bertahap jumlah dan jenisnya
b. Usia Dalam Pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI)
Berdasarkan Penelitian para Ilmuwan kebutuhan nutrisi yang harus di
konsumsi oleh bayi, yaitu :
1. Usia 0 – 6 Bulan
Bayi hanya diberikan ASI saja, lebih sering lebih baik karena ASI
banyak mengandung zat – zat antibody yang sangat dibutuhkan oleh
tubuh, serta sangat baik untuk pertumbuhan otak si bayi.
2. Usia 6 – 9 Bulan
17

Golongan Makanan
Usia
ASI Lumat Lunak Padat
(Bulan)
0-6
6-7
7-9
9-12
12-24
POLA PEMBERIAN MAKANAN

Bayi yang diberi ASI dan makanan pendamping pada usia 6 bulan
lebih karena dalam hal ini alat cerna sudah berfungsi dengan baik,
makan yang cocok diberikan diantaranya bubur, tepung beras, bubur
encer, pisang lumat dan pepaya lumat.
3. Usia 9 – 12 Bulan
Bayi diberikan ASI dan diberikan makanan pendamping seperti
makanan bubur, nasi, dan menginjak usia 10 bulan bayi mulai
diperkenalkan makanan keluarga.
4. Usia 12 – 24 Bulan
Bayi tetap terus diberi ASI dan makan lengkap sekurang–
kurangnya diberikan 3x sehari dengan porsi setengah makan tetap
diberikan makanan selingan 2 – 3x sehari.

c. Jadwal Makan Bayi Usia 6 bulan – 12 bulan


Bulan 6-7 Keterangan
06.00 ASI/Susu Formula
08.00 Biskuit
10.00 Buah
12.00 Bubur Susu
Pukul
13.00 ASI/Susu Formula
14.00 Biskuit
16.00 ASI/Susu Formula
18.00 Bubur Susu
18

19.00 ASI/Susu Formula

Bulan 7-8 Keterangan


06.00 ASI/Susu Formula
08.00 Biskuit
10.00 Buah
12.00 Bubur Saring
Pukul 13.00 ASI/Susu Formula
14.00 Bubur Susu
16.00 ASI/Susu Formula
18.00 Bubur Saring
19.00 ASI/Susu Formula

Bulan 9-12 Keterangan


06.00 ASI/Susu Formula
08.00 Bubur Susu
10.00 Buah
12.00 Nasi Tim
Pukul 13.00 ASI/Susu Formula
14.00 Bubur Susu
16.00 ASI/Susu Formula
18.00 Bubur Susu
19.00 ASI/Susu Formula

Jadwal Pemberian
Makanan pada Bayi Macam makanan Pemberian selama 24 jam
Umur
ASI atau Sesuka bayi
1-2 minggu
Formula adaptasi 6-7 kali 90 ml
19

ASI atau Sesuka bayi


3 mg s/d 3 bulan
Formula adaptasi 6 kali 100-150 ml
ASI atau Sesuka bayi
3 bulan Formula adaptasi 5 kali 180 ml
Jus buah 1-2 kali 50-75 ml
ASI atau Sesuka bayi
Formula adaptasi 4 kali 180 ml
4-5 bulan
Bubur susu 1 x 40-50 g bubuk
Jus buah 1 kali 50-100 ml
ASI atau Sesuka bayi
Formula adaptasi 3 kali 180-200 ml
6 bulan
Bubur susu 2 x 40-50 g bubuk
Jus buah 1 kali 50-100 ml
ASI atau Sesuka bayi
Formula adaptasi 2 kali 200-250 ml
7-12 bulan Bubur susu 2x 40- 50 g bubuk
Nasi tim 1 x 40-50 g bubuk
Jus buah 1-2 kali 50-100 ml
(departemen kesehatan RI,2005)

3.4 Akibat Gizi Tak Seimbang


A. Kekurangan Energi dan Protein (KEP)
Berikut ini sebab-sebab kurangnya asupan energi dan protein., yaitu :
 Makanan yang tersedia kurang mengandung energi
 Nafsu makan terganggu sehingga tidak mau makan
 Gangguan dalam saluran pencernaan sehingga penyerapan sari
makanan dalam usus terganggu
 Kebutuhan yang meningkat, misalnya karena penyakit infeksi
yang tidak diimbangi dengan asupan yang memadai.
Kekurangan energi dan protein mengakibatkan pertumbuhan dan
perkembangan bayi terganggu. Gangguan asupan gizi yang bersifat akut
menyebabkan badan kurus kering yang disebut dengan wasting. Wasting,
20

yaitu berat badan tidak sebanding dengan tinggi badannya. Jika


kekurangan ini bersifat menahun (kronik), artinya sedikit demi sedikit,
tetapi dalam jangka waktu yang lama maka akan terjadi keadaan stunting.
Stunting , yaitu badan menjadi pendek dan tinggi tidak sesuai dengan
usianya walaupun secara sekilas tidak kurus.
Berdasarkan penampilan yang ditunjukkan, KEP akut derajat berat
dapat dibedakan menjadi tiga bentuk, yaitu :
a. Marasmus
Pada kasus marasmus, badan terlihat kurus kering sehingga
wajahnya seperti orang tua.Bentuk ini dikarenakan kekurangan energi
yang dominan.
b. Kwashiorkor
Badan terlihat gemuk semu akibat edema, yaitu penumpukan
cairan di sela- sela sel dalam jaringan. Walaupun terlihat gemuk,
tetapi otot-otot tubuhnya mengalami pengurusan (wasting). Edema
dikarenakan kekurangan asupan protein secara akut (mendadak),
misalnya karena penyakit infeksi padahal cadangan protein dalam
tubuh sudah habis.
c. Marasmus-Kwashiorkor
Bentuk ini merupakan kombinasi antara marasmus dan
kwashiorkor. Kejadian ini dikarenakan kebutuhan energi dan protein
yang meningkat tidak dapat terpenuhi dari asupannya.

B. Obesitas
Timbulnya Obesitas dipengaruhi berbagai faktor, diantaranya
faktor keturunan dan lingkungan. Tentu saja, faktor utama adalah asupan
energi yang tidak sesuai dengan penggunaan. Berdasarkan penelitian,
obesitas sering ditemui pada anak-anak sebagai berikut :
 Anak yang setiap menangis sejak bayi diberi susu botol.
 Bayi yang terlalu dini diperkenalkan dengan makanan padat.
 Anak dari ibu yang terlalu takut anaknya kekurangan gizi.
21

 Anak yang selalu mendapat hadiah cookie atau gula-gula jika ia


berbuat sesuai keinginan orangtua.
 Anak yang malas untuk beraktivitas fisik.
22

BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Makanan terbaik bagi bayi dalam rentan usia 0-6 bulan adalah ASI
demi kesehatan bayi. Namun dengan bertambahnya umur bayi dan tumbuh
kembangnya, bayi memerlukan energi dan zat-zat gizi yang melebihi
jumlah ASI. Untuk itu bayi yang berumur 6 bulan dianjurkan untuk mulai
mengkonsumsi bubur tim atau sejenisnya dengan cara pengolahan dan
ragam sayuran/buah yang telah disebutkan di atas. Tumbuh kembang bayi
sendiri memerlukan gizi yang seimbang demi untuk perkembangan si bayi
termasuk ertumbuhan ota yang mengarah pada kecerdasan si bayi. Karena
usia 0-12 bulan adalah usia rentan terjangkitnya penyakit bagi si bayi dari
berbagai faktor termasuk lingkungan dan makanan. Maka dari itu, ibu
yang baik harus bisa memperhatikan kebutuhan gizi makanan yang baik
untuk si bayi agar tidak terjangkit penyakit sejak dini, melihat sekrang
sudah banyak bayi yang terjangkit penyakit yang bahkan sulit
disembuhkan dan menyebabkan kematian. Hal itu tentunya berdampak
bagi tumbuh kembang si bayi itu sendiri.

4.2 Saran
Kami sangat menyadari makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan, baik itu dari isi maupun teknik penulisan. Oleh sebab itu,
kami sangat mengharapkan kritik, saran, dan tanggapan dari para pembaca
guna perbaikan makalah yang akan datang.
23

DAFTAR PUSTAKA

Fatimah, Siti. 2015. Gizi Makro dan Gizi Mikro (Online).


http://blogshyfa.blogspot.com/2015/06/makalah-gizi.html. Diakses pada
16 Februari 2019.
Saputra, Febri. 2017. Makalah Fungsi Zat Makanan Bagi Tubuh manusia
(Online).http://makalahkuindonesia.blogspot.com/2017/03/v-
behaviorurldefaultvmlo.html. Diakses pada 16 Februari 2019.
Caesar, Anggriawan. 2017. Definisi Makanan (Online).
https://www.scribd.com/document/344983888/Definisi-Makanan. Diakses
pada 16 Februari 2019.
Lubis, Alfiah Dara, dkk. 2014. Gizi dalam Siklus Kehidupan “Bayi” . Medan:
Fakultas Teknik, Universitas Negeri Medan.
Wijaya, Faulina. 2014. Gizi Seimbang pada Bayi. Yogyakarta: Akademi
Kebidanan Yogyakarta.
Proverawati A, 2009, p. 1. Ilmu gizi untuk keperawatan dan gizi kesehatan.
Almatsier, 2005. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Djoko Pekik.2006. Panduan Gizi Lengkap. Yogyakarta: Andi

Anda mungkin juga menyukai