Kita berpikir internet sebagai kesatuan dari jaringan backbone yang dijalankan oleh ISP
regional, nasional dan internasional. Backbone digabung/disambung bersama dengan peralatan
koneksi seperti router atau switching.
End user adalah bagian lain dari LAN ISP local yang dikoneksikan melalui jaringan point-to-
point ke LAN. Secara konseptual internet adalah seperangkat dari : switch WAN (backbone),
LAN, point-to-point WAN dan perangkat koneksi/switching.
Protokol TCP/IP ditunjukkan sebagai stack 5 layer (atau 4 layer), TCP/IP hanya mendefinisikan
protokol untuk layer 3 keatas. TCP/IP hanya berkonsentrasi tentang: layer network, transport
dan aplikasi. TCP/IP berurusan dengan eksistensi dari WAN, LAN dan peralatan koneksi yang
tersambung dengannya.
Kita mengerjakan hal yang sama. Kita mengasumsikan telah familier dengan underlying
technologi dari komunikasi data, telekomunikasi, LAN, WAN dan perangkat koneksi.
1
LAN ( Local Area Networks )
LAN adalah sistem komunikasi data yang independen, dapat berkomunikasi langsung satu
sama lain dalam lingkungan terbatas seperti sebuah departemen, bangunan atau kampus.
Organisasi besar mungkin memerlukan beberapa koneksi LAN.
LAN yang terkenal adalah : Ethernet LAN, Token Ring LAN, Wireless LAN dan ATM LAN.
Kita akan membahas tiga LAN pertama.
Ethernet
Ethernet adalah protokol LAN yang paling banyak digunakan. Protokol ini didesain tahun 1973
oleh Xerox dengan data rate 10 Mbps dan topologi bus. Saat ini data rate 100 Mbps dan 1000
Mbps/ 1 giga bit per second.
1. Setiap stasiun mempunyai hak yang sama terhadap medium (multiple access)
2. Setiap stasiun pertama-tama mendengarkan medium. Jika tidak ada data pada medium,
stasiun dapat mulai mengirim frame (carrier sense).
3. Dapat terjadi dua stasiun mendengarkan medium, kemudian mengirim bersamaan,
sehingga terjadi collision (tumbukan). Protokol memerintahkan stasiun untuk
meneruskan mendengarkan jalur (line) sesudah pengiriman dimulasi. Jika ada collision,
semua stasiun mendengarkan collision, setiap stasiun pengirim mengirim jam sinyal
untuk merusak data pada jalur, sesudahnya masing-masing menunggu waktu random
yang berbeda. Waktu random menjaga simultanous mengirim kembali data.
Tiga faktor yang berhubungan dalam standard CSMA/CD : panjang frame minimum,
kecepatan transmisi data dan collision domain.
Waktu yang dibutuhkan stasiun untuk menunggu kepastian bahwa tidak ada data pada jalur
adalah: panjang frame minimum dibagi transmision rate (waktu yang diperlukan/diminta untuk
mengirim panjang frame minimum). Waktu ini proporsional dengan waktu yang dibutuhkan
untuk bit pertama untuk mengelilingi (travel) jarak maksimum jaringan (collision domain).
Dengan kata lain, didapat :
2
Pada ethernet tradisional, panjang frame minimum adalah 520 bit, transmision rate 10 Mbps,
propagation speed seperti cahaya, collision domain 2500 meter.
Layer. Gambar 3.3 menunjukkan layer-layer ethernet 10 Mbps.
Data link layer memiliki 2 sublayer :
LLC ( logical link control) dan MAC (media access control). LLC bertanggung jawab atas
aliran dan error control pada data link layer.
MAC bertanggung jawab atas operasi dari metode akses CSMA/CD. MAC juga menerima data
frame dari LLC dan melewatkan frame-frame ke physical layer untuk encoding.Physical layer
mentranster data kedalam sinyal elektrik dan mengirimnya ke stasiun selanjutnya melalui
medium transmisi. Layer ini juga mendeteksi dan memberi report terhadap collision ke data
link layer.
Frame. Menurut IEEE 802.3 satu frame terdiri dari 7 field : preamble, SFD, DA, SA,
length/typer dari PDU, 802.2 frame, dan CRC. Ethernet tidak menyediakan mekanisme
acknowledging received frames, membuatnya sebagai medium yang tidak terpercaya.
Acknowledgment harus diimplementasikan pada layer yang lebih tinggi. Format dari
CSMA/CD frame MAC ( gambar 3.4 ):
3
Gambar 3.3 Ethernet layers
Starf frame delimiter (SFD). Field SDF (1 byte: 10101011) dari sinyal frame 802.3 adalah
awal frame. SFD memberi kesempatan terakhir pada stasiun untuk sinkronisasi. Dua bit
terakhir 11 dan field sinyal berikutnya adalah alamat tujuan.
Destination address (DA). Field DA terdiri dari 6 byte, berisi alamat physical dari stasiun
tujuan.
Source address (SA). Field SA terdiri dari 6 byte, berisi alamat physical dari stasiun pengirim.
Length/type. Field length type mempunyai satu dari dua arti. Jika nilai dari field kurang dari
1518, didefinisikan sebagai panjang dari field data. Jika nilainya lebih dari 1536, didefinisikan
oleh protokol layer diatasnya digunakan untuk servise internet.
Data. Field data membawa data yang telah dienkapsulasi dari protokol layer diatasnya.
Minimum 46 byte dan maksimum 1500 byte.
CRC. Field terakhir dari frame 802.3 berisi informasi error detection.
4
Pengalamatan ( addressing )
Setiap stasiun seperti PC, workstation, atau printer pada jaringan ethernet mempunyai NIC
(network interface card) sendiri. NIC menyediakan stasiun alamat fisik (physical address)
sebanyak 6 bytes.Alamat ethernet adalah 6 byte (48 bit) dan biasa ditulis dalam notasi
hexadesimal dengan byte pemisah hypen seperti ditunjukkan dibawah ini :
07-01-02-01-2C-4B
Alamat dalam ethernet di kirim byte demi byte dari kiri ke kanan, untuk setip byte,LSB dikirim
pertama dan MSB dikirim terakhir.
Penyajian sederhana dari keempat implementasi ditunjukkan pada gambar 3.5. Tranceiver
(dapat internal atau eksternal) bertanggungjawab atas encoding, deteksi tumbukan (collision)
dan sinyal-sinyal pemancar atau penerima.
Fast Ethernet
Untuk kebutuhan data rate yang lebih tinggi menggunakan Fast Ethernet Protokol (100 Mbps).
Pada MAC, fast ehternet menggunakan prinsip yang sama seperti ehternet tradisional
(CSMA/CD) kecuali bahwa kecepatan tranmisi ditingkatkan dari 10 Mbps menjadi 100 Mbps.
CSMA/CD untuk bekerja, kita mempunyai 2 pilihan :
Meningkatkan panjang frame minimum atau mengurangi collision domain.
Meningkatkan panjang frame minimum menambah ongkao eksploitasi. Jika data yang dikirim
tidak cukup panjangnya kita harus menambah banyak bite, yang berarti menambah biaya dan
kehilangan efisiensi.
Fast Ethernet memilih opsi lain yaitu menurunkan collision domain dengan faktor 10 ( dari
2500 m sampai 250 m). Dengan topologi star, 250m dapat diterima dalam beberapa kasus.
Dalam physical layer, fast ehternet menggunakan metode signaling dan media yang berbeda
untuk mencapai data rate 100 Mbps.
5
Gambar 3.5 Ethernet implementations
Fast Ethernet dapat dikategorikan sebagai implementasi dua kawat atau empat kawat.
Implementasi dua kabel disebut 100BASE-X, dengan kabel yang lain twisted-pair (100BASE-
TX) atau dengan kabel fiber optik (100BASE-FX). Implementasi empat kawat hanya didesain
untuk kabel twisted-pair (100BASE-T4). Dengan kata lain kita mempunyai 3 implementasi :
100BASE-TX, 100BASE-FX dan 100BASE-T4 (lihat gambar 3.6)
6
Gambar 3.6 Fast Ethernet implementation
Gigabit Ethernet
Untuk data rate yang lebih tinggi lagi dari 100 Mbps dihasilkan oleh Gigabit Ehternet protokol.
Untuk mencapai data rate ini layer MAC mempunyai 2 option: Menjaga CSMA/CD atau
mendrop CSMA/CD. Dahulu kedua pilihannya adalah menurunkan collision domain atau
meningkatkan panjang frame minimum. Sejak collision domain 25m ditak dapat diterima,
panjang minimum frame ditingkatkan dengan jalan yang sangat rapi.
Dalam opsi kedua, mendrop CSMA/CD, setiap stasiun dikoneksikan dua alur yang terpisah ke
central hub.
Pada level fisik beberapa perubahan dibuat untuk mengikuti transmisi dari data pada kecepatan
ini.
7
panjang (1000BASE-LX), dan shielded twisted pair transmisi sinyal electric (1000BASE-CX).
Versi 4 kawat menggunakan kabel twisted-pair (1000BASE-T). dengan kata lain kita
mempunyai 4 implementasi, 3 diantaranya ditunjukkan pada gambar 3.7.
Token Ring
Token Ring adalah sebuah protokol yang digambarkan dalam IEEE project 802.5. Ini
menggunkan metode akses token passing. Token passing diilustrasikan pada gambar 3.8. Kapan
saja jaringan tidak dipakaitoken sederhana 3 bite beredar. Token ini dilewatkan dari stasiun ke
stasiun sampai ketemu stasiun dengan data untuk dikirim. Stasiun menjaga token dan mengirim
frame data.. frame data ini akan berputar, setiap stasiun akan mentes alamat tujuan adari frame
data, jika alamat miliknya maka data akan dikopi, check dari error dan mengubah 4 bit terakhir
dari frame yang mengindikasikan alamat dikenali dan frame telah dikopi. Paket terus berputar
sampai menemukan stasiun pengirimnya.
8
Gambar 3.8 Token passing
Layer. Token ring mempunyai 2 layer seperti pada ehternet. Data link layer dibagi kedalam 2
sublayer: LLC dan MAC. LLC mempunyai aturan yang sama seperti di ethernet. MAC
bertanggungjawab atas token passing dan reservasi operasi, juga bertanggungjawab atas
pembuatan frame dan penyerahan frame ke physical layer.
Frame. Token ring menggambarkan 3 tipe frame : data, token dan abort.
Data Frame. Dalam Token Ring, frame data hanya 1 dari 3 tipe frame yang dapat membawa
sebuah PDU (protokol data unit) dan hanya 1 alamat tujuan spesifik yang tersedia pada
lingkaran yang besar.
9
End delimiter (ED). Field flag kedua. Panjang 1 byte, mengindikasikan akhir dari data
yang dikirim dan informasi kontrol.
Frame status (FS). Dapat diset oleh penerima untuk mengindikasikan bahwa frame telah
dibaca, atau diset oleh monitor yang mengindikasikan bahwa frame telah mengitari ring.
Field ini bukan acknowledgment, tetapi menceritakan pada pengirim bahwa stasiun
penerima telah mengkopi frame dan sekarang dapat dibuang.
Frame Token. Karena token adalah sebuah placeholder dan reservation frame, hanya
mempunyai 3 field: SD, AC dan ED. SD mengindikasikan bahwa frame datang. AC
mengindikasikan bahwa frame adalah token dan termasuk field prioritas dan reservasi. ED
mengindikasikan akhir dari frame.
Frame abort. Frame abort tidak membawa informasi- hanya sekedar delimiter star dan end.
Dapat dihasilkan oleh pengirim untuk menghentikan tranmisi miliknya (untuk suatu alasan),
atau dihasilkan oleh monitor untuk membersihkan transmisi lama dalam jalur.
Implementasi. Ring dalam token ring terdiri dari rangkaian dari bagian shielded twisted pair
yang menghubungkan masing-masing stasiun ke tetangganya. Konfigurasi jaringan ring
berpotensial membawa masalah: satu node tidak terkoneksi atau tidak bisa dapat menghentikan
aliran traffic dalam jaringan. Untuk mengatasi masalah tersebut, masing-masing stasiun
dikoneksikan ke switch otomatis. Switch ini dapat mem-bypass stasiun yang tidak aktif. Ketika
stasiun tidak bisa (disabled), switch menutup ring tanpa dia. Ketika stasiun menyambung
kejaringan, sinyal dikirim oleh NIC menuju switch dan membawa stasiun ke dalam ring.
Untuk tujuan praktis, switch-switch otomatis individu dikombinasikan kedalam hub yang
disebut multistation access unit (MAU). Lihat gambar 3.10. MAU dapat mensupport 8
station.Sistem kelihatannya topologi bintang dengan MAU ditengah. Tetapi kenyataannya
adalah topologi ring. MAU dapa dikombinasi untuk menghasilkan ring yang besar.
Wireless LAN.
Komunikasi wireless adalah perkembangan teknologi tercepat. Pertama kita akan
mendiskusikan teknik transmisi wireless sebelum kita diskusikan teknologi wireless LAN.
10
Gambar 3.11 Spread spectrum techniques
Jadi bila bandwidth yang diperlukan untuk mengirim chip code adalah N dan bit stream
original B Hz, maka bandwidth yang dibutuhkan adalah N x B Hz, sama seperti pada FHSS.
11
Band 902 Hz dan 5,725 GHz hanya diperuntukkan di United State. Band 2,4 GHz
diperuntukkan untuk umum (global).
Arsitektur Wireless
Menurut standard IEEE 802.11 ada 2 macam servis (layanan) dari wireless LAN, yaitu:
1. BSS (Basic Service Set).
2. ESS (Extended Service Set).
BSS
Digambarkan seperti blok bangunan dari wireless LAN. BSS dibuat dari stationary atau mobile
wireless station serta central base station (opsional) yang kita kenal sebagai akses point (AP).
ESS
Adalah kumpulan BSS dengan AP yang dikoneksikan dengan sistem terdistribusi.
ESS menggunakan 2 tipe stasiun (station): mobile dan stationary. Mobile station dalam
jaringan BSS dan stationary station dengan AP station yang merupakan bagian dari wired LAN.
12
Gambar 3.14. ESS
Dalam BSS satu sama lain dapat komunikasi tanpa menggunakan AP. Dua satsiun dari 2 BSS
yang berbeda dapat berkomunikasi melalui 2 AP.
Metode Akses
Wireless LAN menggunakan metode akses yang disebut CSMA/CA (Carrier Sense Multiple
Access with Collision Avoidance).
Dua prinsip pertama dari CSMA/CD juga digunakan pada CSMA/CA, yaitu:
1. Setiap stasiun mempunyai hak yang sama ke medium (multiple access).
2. Setiap stasiun mendengarkan medium. Jika tidak ada data pada medium, stasiun dapat
mulai mengirim frame (carrier sense).
Untuk beberapa alasan collision detection tidak applicable, yang dominan adalah hidden
terminal problem.
Untuk menggambarkan hidden terminal problem, missal kita punya 3 stasiun. Stasiun 1
mengirim frame ke stasiun 2 dan pada saat yang bersamaan stasiun 3 mengirim frame ke
stasiun 2.
Dapat terjadi antara stasiun 1 dan stasiun 3 tidak saling mendengar. Dalam keadaan terjadi
collision stasiun 1 dan stasiun 3 tidak dapat mendeteksi: mereka pikir paket-paket mereka
kirimkan akan diterima dengan baik.
Untuk mencegah situasi ini, collision harus dihindari. Setiap stasiun menggambarkan berapa
lama paket membutuhkan medium dan mengatakan pada stasiun yang lain untuk me-refrain
dari data yang dikirim selama periode tersebut. Prosedurnya adalah sebagai berikut:
1. Stasiun pengirim mengirim RTS (request to send). Dalam pesan ini pengirim
menggambarkan/mendefinisikan total waktu yang diperlukan dalam menggunakan
medium.
2. Stasiun penerima mengirimkan CTS (Clear To Send) ke semua stasiun.
3. Pengirim mengirim frame data.
4. Penerima mengirimkan sinyal (acknowledges) bahwa data telah diterima.
13
Gambar 3.15 CSMA/CA
POINT-POINT WAN
ADSL
Pada ADSL kecepatan downstream dan upstream berbeda.
ADSL membagi bandwidth kabel twisted-pair (1 MHz) menjadi 3 band:
1. 0 – 25 KHz untuk layanan telepon regular ( yang kita kenal sebagai POTS = plain old
telephone service). Servis ini hanya menggunakan 4 KHz dari band, sisanya digunakan
untuk mengawal band untuk memisahkan chanel suara dari chanel data.
14
2. 25 – 200 KHz digunakan untuk upstream communication.
3. 250 – 1000 KHz digunakan untuk downstream communication.
SWITCHED WAN
15
Jaringan dalam internet selalu berupa sebuah switched WAN. Switched WAN adalah WAN
yang mengcover area yang luas (kota/Negara) dan menyediakan akses pada beberapa point ke
user.
Dalam beberapa hal teknologi switched WAN berbeda dengan teknologi LAN. Diantaranya:
Teknologi LAN menggunakan teknologi connectionless. Switched WAN menggunakan
teknologi connection-oriented.
Pada sesi ini akan dibahas 3 switched WAN yaitu: X.25, Frame Relay dan ATM.
X.25
Diperkenalkan tahun 1970. Meskipun X.25 digunakan sebagai WAN untuk membawa paket-
paket IP dari suatu tempat ke tempat lain di dunia, pasti selalu ada konflik antara IP dan X.25.
Protokol IP, layer ke-3, paket IP untuk dibawa oleh frame pada layer ke-2 (data link). X.25
didesain sebelum internet sebagai protocol layer ke-3 mempunyai layer sendiri. Paket IP
dienkapsulasi di layer network X.25, paket dibawa dari satu sisi jaringan ke sisi jaringan yang
lain.
Masalah lainnya X.25 didesain pada waktu media transmisi sangat tidak reliable (tidak
menggunakan fiber optic). Untuk alas an ini X.25 melaksanakan flow dan error control pada
layer network dan layer data link. Ini membuat transmisi sangat lambat dan menjadi tidak
popular karena permintaan peningkatan kecepatan.
FRAME RELAY
Frame relay mempunyai beberapa keuntungan :
1. High Data Rate, yaitu 1,544 Mbps samapi 44,736 Mbps.
2. Bursty Data, mengasumsikan bahwa user memerlukan kecepatan tidak tetap, user
memerlukan bandwidth berbeda pada waktu yang berbeda.
3. Less Overhead Duc to Improved Transmision Media.
Frame relay tidak menyediakan error checking/required acknowledgment dalam data
link layer. Semua checking error ditinggal pada protokol network dan transport layer,
yang menggunakan layer frame layer.
16
Gambar 3.18 Frame Relay network
ATM
ATM adalah cell relay protocol yang didesain oleh forum ATM dan diadopsi oleh ITU-T.
Tujuan perancangan :
1. Diperlukan sistem transmisi untuk mengoptimalkan media transmisi data berkecapatan
tinggi yaitu fiber optik.
2. Diperlukan sistem yang dapat menjadi antar muka dengan sistem yang ada seperti
bermacam-macam jaringan paket (packet network) dan menyediakan konektivitas wide
area antara mereka tanpa menurunkan efektifitas.
3. Diperlukan desain yang dapat diimplementasikan dangan biaya yang tidak mahal.
4. Sistem yang baru harus dapat bekerja dan support dengan hierarki jaringan yang ada
( local loop, local provider, long-distance carriers, dan lain-lain).
5. Sistem yang baru harus connection-oriented untuk memastikan keakuratan.
6. Sebisa mungkin memanfaatkan fungsi hardware (untuk kecepatan) dan menggurangi
fungsi software (juga untuk kecepatan).
Asynchronous TDM
ATM menggunakan Asynchronous time-division multiplexing, sehingga disebut Asynchronous
Transfer Mode (ATM) karena sel-sel di multilex dari canel-canel berbeda.
17
Gambar 3.19 menunjukkan bagaimana sel-sel di multiplex melalui 3 input.
Pada detak pertama dari clock pada canel-canel tidak ada sel (slot input kosong), sehingga
multiplexer mengisi slot dengan sel dari canel ke 3.
Arsitektur ATM
ATM adalah cell-switced network. User mengakses device yang disebut end point yang
dikoneksikan ke switch-switch dalam jaringan melalui user-to-network interface (UNI).
Switch-switch dalam jaringan dikoneksikan melalui network-to-network interface (NNI).
Virtual Connection
Koneksi antara 2 end point melalui: transmision paths (TP), Virtual Paths (VP), dan Virtual
Circuits (VC).
TP adalah koneksi fisik (kawat, kabel, satelite dan lain-lain) antara end point dan switch antara
2 switch. Transmisi Path dibagi dalam beberapa Virtual Path (VP). VP menyediakan koneksi
(seperangkat koneksi) antara 2 switch. Cell network didasarkan pada virtual circuit (VC).
Semua sel mempunyai satu pesan yang mengikuti VC yang sama dan sisa dalam dalam urutan
aslinya sampai ketujuan.
18
Gambar 3.21 Virtual Circuits
Gambar juga menunjukkan hubungan antara TP, VP (kombinasi dari VC-VC yang diikat
bersama karena komponen alur mereka sama), dan VC-VC yang secara logika menghubungkan
2 point bersama.
Jaringan VC, untuk melewatkan data dari satu end point ke end point yang lain, virtual
connection perlu diidentifikasi. Untuk tujuan ini, desainer ATM membuat hierarchical identifier
dengan 2 level: VPI dan VCI (Vietual Circuit Identifier). VPI menggambarkan VP spesifik dan
VCI menggambarkan partikular VC didalam VP. VPI sama untuk semua virtual connection
yang diikat (secara logika) dalam satu VP.
Sel
Panjang sel 53 byte, 5 byte untuk header dan 48 byte carryer payload (data user mungkin
kurang dari 48 byte). Sebagian besar header digunakan oleh VPI dan VCI.
Layer-layer ATM
ATM ada 3 layer, dari atas ke bawah: Application adaption layer, ATM layer, dan Physical
layer.
19
Gambar 3.23. ATM layers
Layer ATM
Layer ATM menyediakan layanan routing, traffic management, switching dan multiplexing.
Layer ini memproses traffic dengan menerima segmen-segmen 48 byte dari sublayer AAL dan
menstranformasikannya kedalam sel-sel 53 byte dengan menambahkan 5 byte header.
Layer Fisik
Layer Fisik menggambarkan (mendefinisikan) medium transmisi, transmisi bit, encoding dan
transformasi listrik ke optik.
ATM LAN
ATM sebagian besar adalah WAN, Teknologi ini diadopsi ke LAN (ATM LAN). Pada bagian
ini akan didiskusikan teknologi yang diaplikasikan ke LAN. Kecepatan data dari teknologi ini
(155 Mbps dan 622 Mbps) yang telah menarik perhatian desainer untuk mencari peningkatan
kecepatan data di LAN.
20
Mixed architecture ATM LAN
21
VCI sebagai ganti alamat asal dan tujuan. System ini mengandung kelemahan. LAN yang ada
tidak dapat diUpgrade ke pure ATM LAN.
Pendekatan yang disebut LANE (Lacol Area Network Emulation) menyelesaikan masalah-
masalah diatas dan mengijinkan stasiun dalam mixed arsitectur berkomunikasi satu sama lain.
Pendekatan ini menggunakan emulation. Stasiun dapat menggunakan layanan connectionless
yang mengemulasikan layanan connection-oriented. Stasiun menggunakan alamat asal dan
tujuan untuk menginisialisasi koneksi dan kemudian menggunakan alamat VPI dan VCI.
Pendekatan mengijinkan untuk menggunakan alamat unicast, multicast, dan broadcast.
Akhirnya, pendekatan mengkonversi frame menggunakan format legacy ke sel ATM sebelum
dikirim melalui switch.
22
LAN Emulation Client (LEC). Semua stasiun mempunyai software LANE Client yang
diinstallkan pada bagian atas dari tiga protokol ATM. Upper layer protokol mengirim
permintaan ke LEC untuk layanan LAN seperti connectionless menggunakan MAC
pengalamatan unicast, multicast atau broadcast. LEC hanya menginterpretasikan permintaan
dan meneruskan hasilnya ke server.
LAN Emulation Configuration Server (LECS). Digunakan untuk inisialisasi koneksi antara
client dan LANE. Server ini selalu menunggu untuk menerima kontak inisial.
LAN Emulation Server (LES). Software LANE server diinstall pada LES server. Ketika
stasiun akan mengirim frame ke stasiun lain menggunakan physical address, LEC mengirim
frame khusus ke LES server. Server menghasilkan VC (Virtual Circuit) antara stasiun asal dan
tujuan. Stasiun pengirim menggunakan VC untuk mengirim frame ke tujuan.
Broadcast/Unknown Server (BUS). Jika stasiun akan mengirim frame ke sebuah group
stasiun atau kesemua stasiun, frame pertama-tama ke BUS server, server ini mempunyai virtual
connection permanen ke semua stasiun. Server mengcopy frame yang diterima dan mengirim
ke group atau semua stasiun. Server dapat juga membawa frame unicast dengan mengirim
frame ke semua stasiun. Dalam hal ini alamat tujuan tidak diketahui. Ini sering lebih efisien
daripada menggunakan connection identifier dari LES server.
Dari gambar 2.42 pada Mixed architecture ATM LAN, terlihat ada tiga tipe server yang
terkoneksi ke switch ATM dan juga dua tipe client. Stasiun A dan B (LANE stasiun) didesain
untuk mengirim dan menerima komunikasi LANE, langsung tersambung ke switch ATM.
Stasiun C,D,E,F,G dan H dalam legacy LAN dikoneksikan ke switch melalui konverter.
Konverter disini bertindak sebagai LEC client dan berkomunikasi atas nama stasiun koneksi
mereka (stasiun C,D,E,F,G dan H).
CONNECTING DEVICES
Disini kita mendiskusikan LAN dan WAN sebagai underlying technologi untuk internet dan
protokol TCP/IP. Internet adalah kombinasi dari LAN dan WAN. Peralatan (tools) untuk
menggabungkan LAN dan WAN kita sebut connecting devices.
Ada 4 macam peralatan yang kita bahas dalam bagian ini: repeater, hub, bridge, router dan
switch. Repeater dan hub bekerja di layer pertama dari protokol TCI/IP. Bridge bekerja di dua
layer pertama. Router bekerja di tiga layer pertama. Kita mempunyai dua tipe switch: bridge
canggih dan router canggih.
23
Repeater
Adalah peralatan yang bekerja hanya dilayer fisik. Repeater menerima sinyal dan sebelum
sinyal menjadi lemah atau corrupted, repeater menghasilkan bit pattern kemudian mengirim
sinyal refresh. Repeater dapat meluaskan panjang fisik dari jaringan seperti ditunjukkan gambar
3.27.
Repeater dapat memperdayakan keterbatan ethernet 10BASE5. Panjang kabel dibatasi 500
meter. Untuk untuk meningkatkan pangjangnya kita membagi kabel dalam segmen-segmen
dan memasang repeater antara segmen-segmen tersebut. Catatan bahwa keseluruhan jaringan
masih merupakan satu LAN, tetapi porsi jaringan dipisahkan oleh repeater disebut segmen.
Repeater bertindak sebagai two-interface node, tetapi hanya bekerja hanya pada layer
fisik.Ketika menerima paket dari interface yang lain, ini memperbaharui dan meneruskannya ke
interface yang lain. Repeater meneruskan semua paket dan tidak mempunyai kemampuan
filtering.
Hub
Kata hub dalam pengertian umum bisa menunjuk kepada suatu peralatan koneksi, namun
mempunyai makna spesifik. Hub secara nyata merupakan repeater multiport.secara umum ini
digunakan untuk membuat koneksi antar stasiun dengan topologi star (secara fisik). Sebagai
contoh hub pada implementasi ethernet 10BASE-T. Hub dapat juga digunakan untuk membuat
hierarchy multiple level seperti diotunjukkan gambar 3.28.
24
Gambar 3.28 Hub
Catatan bahwa keseluruhan jaringan masih satu LAN dan jaringan ini secara logical
topologinya bus (jika sebuah stasiun mengirim paket maka akan diterima oleh semua stasiun
lainnya).hierarchy yang dapat dibentuk dengan hub panjang maksimum dari 10BASE-T adalah
100m.
Bridge
Bridge bekerja di kedua layer yaitu layer fisik dan layer data link. Dilayer fisik ia memperkuat
sinyal yang diterima, dan dilayer data link bridge dapat mengecek alamat fisik (asal dan tujuan)
dalam paket. Catatan bahwa bridge seperti repeater tidak mempunyai alamat fisik. Bridge
hanya bertindak sebagai filetr bukan pengirim asli ke tujuan akhir.
Filtering
Apa perbedaan antara bridge dan repeater? Bridge mempunyai kemampuan filtering, dapat
mengecek alamat tujuan paket danmemutuskan apakah paket diteruskan atau di drop. Jika
paket diteruskan keputusan harus interface khusus. Bridge mempunyai peta alamat ke interface.
LAN dibagi dalam 2 segmen dibagi dengan bridge. Jika tujuan paket stasiun 712B13456141
(atau 712B13456142) datang pada interface 1, bridge berkonsultasai ke tabel untuk
menemukan departing interface. Menurut tabel tersebut paket 712B13455141 melalui interface
1. Oleh karena itu paket tidak perlu diteruskan, paket didrop. Jika paket untuk 712B13456141
datang pada interface 2, departing interface lagi, adalah interface 1, paket diteruskan. Pada
kasus pertama segmen kedua bebas traffic, pada kasus kedua kedua segmen mempunyai traffic.
Pada contoh kita, kita melihat bridge dua interface, dalam kenyataan bridge dapat mempunyai
beberapa interface. Catatan bahwa semua segmen dikoneksikan ke bridge masih bagian dari
satu LAN. Bridge tidak mengubah alamat fisik dalam paket.
25
Router
Router adalah device tiga layer, bekerja pada layer fisik, data link dan network layer.Dilayer
fisik, menguatkan sinyal yang diterima. Pada data link layer, router mencek alamat fisik (asal
dan tujuan) dalam paket. Sebagi network layer, router mencek alamat network layer ( alamat
dalam layer IP).
Router dapat mengkoneksikan LAN dengan LAN, Lan dengan WAN dan WAN
denganWAN.Dengan kata lain router adalah internetworking device, yang mengkoneksikan
jaringan-jaringan independen secara bersama membentuk internetwork. Menurut definisi ini
dua network (LAN atau WAN) dikoneksikan oleh router menjadi internetwork atau internet.
Ada tiga perbedaan mendasar antara router dan repeater atau bridge.
1. Router mempunyai alamat fisik dan alamat logik (IP) untuk setiap interfacenya.
2. Router bertindakjika hanya alamat tujuan dari paket sesuai dengan alamat dari interface
dimana paket datang, baik untuk alamat unicast, multicast dan broadcast.
3. Router mengubah alamat fisik dari paket (alamat asal dan tujuan) ketika ia meneruskan
paket.
4.
Kita melihat dua LAN sipisahkan oleh router. LAN sebelah kiri mempunyai 2 segmen yang
dipisahkan oleh bridge. Router mengubah alamat asal dan tujuan dari paket. Ketika paket di
LAN sebelah kiri, alamat asal adalah alamat stasiun pengirim, alamat tujuan adalah alamat dari
router. Ketika paket tersebut berjalan ke LAN kedua, alamat asal adalah alamat router dan
alamat tujuan adalah tujuan akhir.
26
Switch
Ketika kita menggunakan istilah switch kita harus hati-hati karena mempunyai dua arti yang
berbeda.Kita harus mengklarifikasi istilah dengan menambahkan level dimana device bekerja.
Kita dapat mempunyai switch dua layer atau tiga layer.
27