Anda di halaman 1dari 5

PERENCANAAN PENYULUHAN

DIARE PADA ANAK SLTP

A. Pendahuluan.
Diare masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di negara
berkembang. Di Indonesia diare merupakan penyebab utama morbiditas
dan mortalitas pada anak balita. Menurut hasil penelitian Akhmad Sofian pada
tahun2009 menunjukkan 116 anak usia 1-3 tahun menderita diare cair
akut sebesar 66,38%, diare disertai lendir dan darah sebanyak 33,62% dimana
penderita diare laki-laki 61,21% dan perempuan 38,79%. Menurut WHO,
diare membunuh 2 juta anak di dunia setiap tahun sedangkan di Indonesia
menurut Surkesnas (2001) diare merupakan salah satu penyebab kematian kedua
terbesar pada balita. Berdasarkan data-data di atas, tidak bisa dipungkiri
bahwa diare masih m e nj adi p er m a s al ah an d al am m as ya ra k at
khu sus n ya k el u ar ga di In do n esi a hingga terkadang diare dianggap
sebagai hal yang sepele. Padahal kalau tidak ditangani dengan cept dan
tepat diare akan mengancam nyawa bagi penderita.
Ku r an gn ya i n fo rm asi t ent an g ke b e rsi h a n l i n gku n ga n
m au pu n makanan yang dikonsumsi serta gaya hidup yang kurang bersih
menjadi salah satu faktor penyebab diare. Keluarga sebagai unit terkecil dari
masyarakat mempunyai peranan penting dalam menanggulangi penyakit diare ini.
Apabila ada salah satu anggota keluarga yang terkena diare maka dari keluargalah
yang harus emberikan pertolongan pertama terhadap penderita. Namun tidak
semua keluarga paham dan mau melakukan perannya untuk
menanggulangi penyakit diare ini dengan berbagai alasan, salah satunya
adalah kurangnya informasi mengenai diare dan juga cara penanganan pada
penyakit ini.
Oleh sebab itu, Saya menyusun perencanaan penyuluhan ini guna
memberikan informasi kepada masyarakat terutama di kalangan anak

1
remaja SLTP. Karena pada jenjang SLTP anak akan memulai masa
remajanya dimana ia akan selalu ingin mencoba hal -hal baru yang tidak
dia dapatkan di rumah, terutama soal makanan dan pergaulan sehari -
hari.
Pada masa ini anak akan mulai berpikir bahwa makan di luar lebih
nikmat dari pada makan dirumah yang di masak oleh ibu atau keluarga,
dan inilah yang menjadi ketakutan bagi setiap orang tua dirumah
berharap anaknya tidak jajan sembarangan karena kita tidak tahu bahan
apa yang di campurkan pada saat membuat makanan di ka ntin sekolah.

Sama hal halnya dengan pergaulan, pada masa remaja anak akan lebih
cenderung mengikut kebiasaan sehari-hari mereka yang di dapat pada saat
berkumpul dengan teman sebayanya ketimbang kebiasaan baik yang di ajarkan
orang tua dirumah. Syukurlah jika memang kebiasaan yang ia ikuti dengan teman
sebaya itu baik karna pasti itu harapan setiap orang tua dirumah, tapi bagaimana
jika si anak lebih suka mengikuti kebiasaan sehari-hari mereka di sekolah dimana
pergaulan yang ia ikuti tidak sesuai dengan kebiasaan yang orang tua ajarkan
dirumah seperti mencuci tangan sebelum makan.

Jajan sembarangan dan kebiasaan tidak mencuci tangan sebelum makan


adalah ke dua hal dari sekian hal yang menyebabkan timbulnya penyakit diare
yang paling ditakutkan setiap orang tua dirumah.

B. Tujuan.
1. Tujuan umum.
Setelah diberikan penyuluhan diharapkan anak SLTP memahami tentang
penyakit diare dan cara pencehahan serta pengobatanya.
2. Tujuan khusus.
Setelah mengikuti penyuluhan selama 10-15 menit diharapkan anak SLTP
dapat:
a. Mengetahuai apa itu diare.

2
b. Menyebutkan penyebab diare.
c. Menyebutkan tanda dan gejala diare.
d. Menyebutkan tindakan bila anak diare.
e. Menyebutkan cara mencegah terjadinya diare.

C. Sasaran.
Anak SLTP/Sederajat yang berumur 11-15 tahun.

D. Target.
20-30 anak SLTP/Sederajat.

E. Strategi pelaksanaan.
1. Metode.
Ceramah, diskusi/tanya jawab
2. Kriteria evaluasi.
a. Proses.
diharapkan ketika proses penyuluhan berlangsung anak memperhatikan
penyuluh berbicara. Dan anak bisa antusias mengukiti penyuluhan tentang
Diare ini.
b. Hasil.
Diharapkan anak mengerti dan bisa mengaplikasikan pencegahan dan
pengobatan diare.
c. Waktu dan tempat.
Dilaksanakan di pagi hari pukul 08.00-09.00 di Sekolah SLTP/sederajat di
kota palopo.

F. Media penunjang.
LCD, Laptop, Speaker, dan Video animasi tentang Diare.

G. Pembelajaran tugas.
1. Pengertian.

3
Diare adalah suatu kondisi buang air besar yang tidak normal yaitu lebih
dari 3 kali sehari dengan karakteristik yang encer dapat disertai atau tanpa
disertai darah dan lendir.
2. Penyebab.
Penyebab diare adalah sebagai berikut :
a. Infeksi : virus, bakteri, parasit.
b. Makanan : basi, beracun, alergi terhadap makanan.
c. Gangguan penyerapan makanan : tidak toleransi terhadap karbohidrat,
lemak atau protein.
d. Sistem kekebalan tubuh menurun.
e. Psikologis : rasa takut dan cemas.
3. Tanda dan gejala.
a. Mula-mula anak/bayi cengeng gelisah, suhu tubuh meningkat, nafsu makan
berkurang.
b. Sering buang air besar > 3X dengan bentuk cair atau encer, kadang disertai
mual dan muntah
c. Terdapat tanda dan gejala dehidrasi yaitu ubun-ubun cekung dan mata
cowong, Kelenturan kulit menurun,kulit kering, merasa haus, bibir kering
dan penurunan berat badan.
d. Anus dan sekitarnya lecet karena seringnya BAB
e. Frekuensi kencing menurun : Disebabkan karena terjadi kekurangan cairan
dalam tubuh
4. Pengobatan.
a. Khususnya untuk ibu yang masih menyusui diharapkan menghindari
makanan yg berminyak, pedas,mengandung gas, (ibu harus lebih
memperhatikan dan menjaga pola makan)
b. Dapat dimulai di rumah dengan minum: larutan gula garam, larutan oralit,
tetap minum ASI (bayi). Larutan gula garam dibuat dengan cara air
matang sebanyak 250cc dicampur dengan 2 sendok teh gula dan 1 sendok
teh garam.
c. Tetap makan dan minum.
d. Istirahat yang cukup.
e. Bila masih diare segera bawa ke Puskesmas atau rumah sakit terdekat.
5. Pencegahan.
a. Pemberian ASI eksklusif 4 s/d 6 bulan
b. Mencuci tangan setelah buang air besar, sebelum memasak, mengolah
makanan dan makan, sebelum memberi makan pada anak-anak.
c. Mencuci payudara dengan air hangat sebelum memberikan ASI pada anak
d. Khususnya pada ibu yg bekerja/setelah bepergian, sebelum memberikan
ASI Pada anak alangkah baiknya payudara dibersihkan terdahulu dan
ASI dibuang sedikit.
e. BAB pada tempatnya.

4
f. Jangan makan di sembarang tempat.
g. Menggunakan air matang untuk minum.
h. Memperkuat daya tahan tubuh: ASI minimal 2 tahun pertama,
meningkatkan status gizi, dan imunisasi.
i. Meletakkan makanan di tempat tertutup.

Anda mungkin juga menyukai