Anda di halaman 1dari 4

TUGAS TAMBAHAN FISIKA DASAR

”GERAK MELINGKAR TAK BERATURAN”

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 1

1. ANNISA KESUMAWATI ( 06101381924034 )


2. DIAN ( 06101281924015 )
3. FARAH ATTIYAH NURRAHMAH (06101381924047 )
4. SYAGIA PUTRI UTAMI ( 06101281924057 )
5. WICKE FATRY ALDILA ( 06101381924054 )
6. YESI HIKMAHTIKA ( 06101181924002)

FAK/PRODI : FKIP/PENDIDIKAN KIMIA

UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2019

5-4 Gerak Melingkar Tak Beraturan
Gerak melingkar dengan kecepatan konstan terjadi bila gaya neto pada sebuah benda
bekerja menuju ke pusat lingkaran. Jika gaya neto tidak mengarah ke pusat lingkarann
melainkan miring membentuk sudut terhadap jari-jari lingkaran, seperti
dilukiskan dalam Gbr. 5-15a, gaya ini akan memiliki dua buah komponen.
Komponen yang mengarah ke pusat lingkaran, 𝐅⃗R, menghasilkan
percepatan sentripental 𝐚⃗⃗R pada benda, dan mempertahankan benda
bergerak dalam lingkaran. Komponen yang tangensial terhadap keliling
lingakaran, 𝐅⃗tan , bekerja memperbesar (atau memperkecil) kecepatan
benda, dan karenanya menghasilkan komponen percepatan yang juga
⃗⃗tan. Bila kecepatan benda
mengarah tangensial terhadap lingkaran. 𝐚
mengalami perubahan, komponen tangensial dari suatu gaya [sedang]
bekerja pada benda itu.

Ketika Anda pertama kali mulai memutar sebuah bola yang


berada di ujung seutas tali, mengelilingi kepala Anda. Anda harus
memberikan percepatan tangensial pada benda itu. Anda memberikannya
dengan cara menarik tali tersebut dengan tangan Anda yang bergeser dari
pusat lingkaran. Dalam atletik, seorang atlet pelempar martil memberikan
percepatan tangensial pada martilnya dengan cara yang serupa, untuk
menjadikan martilnya memiliki kecepatan yang tinggi sebelum dilepaskan.

⃗⃗tan , adalah sama dengan


Komponen tangensial dari percepatan, 𝒂
laju perubahan magnitudo kecepatan benda yang bersangkutan:

Δv
ɑtan = Δt ,

Komponen radial dari percepatan – yaitu, percepatan sentripental−timbul dari perubahan arah
kecepatan benda dan, sebagaimana dituliskan dalam Pers. 5-1, dirumuskan oleh:


ɑR = ,
r

Percepatan tangensial selalu menunjuk ke arah yang tangensial terhadap keliling lingkaran,
dan searah dengan gerak (sejajar dengan 𝐯⃗⃗, yang juga selalu mengarah tangensial terhadap
⃗⃗tan menunjuk ke arah yang sejajar namun berlawanan
lingkaran) jika kecepatan berkurang, 𝐚
(anti-paralel) dengan arah 𝐯⃗⃗. Dalam kedua kasus ini, 𝐚⃗⃗tan dan 𝐚⃗⃗R selalu mengarah tegak-lurus
terhadap satu sama lainnya; dan arah kedua vektor ini berubah secara berkelanjutan selama
benda bergerak di dalam lingkaran. Vektor percepatan total 𝐚⃗⃗ adalah penjumlahan dari kedua
vektor ini:

𝐚⃗⃗ = 𝐚⃗⃗tan +𝐚⃗⃗R

karena a R dan a tan selalu saling tegak-lurus, magnitudo a pada setiap saat adalah
2
a = √𝑎𝑡𝑎𝑛 + 𝑎𝑅2 .

CONTOH 5-8
Dua komponen percepatan. Sebuah mobil balap mulai bergerak dari
kedaan diam di sebuah sirkuit balap dan gerakannya dipercepat secara seragam hingga
mencapai kecepatan 35 m/s dalam waktu 11 s, menempuh sebuah lintasan melingkar berjari-
jari 500m. Dengan mengasumsikan percepatan tangensial pada mobil balap ini konstan,
tentukan (a) percepatan tangensial tersebut, dan (b) percepatan radialnya, pada saat kecepatan
mobil balap mencapai v= 15 m/s.
PENDEKATAN Percepatan tangensial berkaitan dengan perubahan laju mobil balap itu, dan
dapat dihitung sebagaimana berikut : 𝑎tan = ∆𝑣/∆𝑡. Percepatan sentripetal berkaitan dengan
perubahan arah vektor kecepatan mobil balap dan dihitung dengan menggunakan rumus 𝑎R =
v2/r.
PENYELESAIAN (a) Selama jangka waktu 11 s, kita asumsikan percepatan tangensial
bernilai konstan. Magnitudo percepatan ini adalah
∆𝑣 (35 m/s – 0 m/s)
𝑎tan = ∆𝑡 = = 3,2 m/s2
11 s

(b) Saat v = 15 m/s, percepatan sentripetal mobil balap adalah


𝑣2 (15 m⁄s) 2
aR = = = 0,45 m/s2
𝑟 (500 𝑚)

CATATAN Percepatan sentripetal (radial) bertambah secara berkelanjutan, sementara


percepatan tangensial tetap konstan.

Contoh Soal Konseptual :


Ketika kita menaiki sebuah roller coster di taman bermain, adrenalin kita akan terpacu karena
adanya gerak dan lintasan berbentuk lingkaran yang diberikan oleh roller coster tersebut.
Ketika roller coster mulai menanjak untuk naik ke lintasan lingkaran, kecepatannya perlahan-
lahan berkurang akan tetapi setelah mencapai titik tertinggi dan roller coster mulai bergerak
turun maka kecepatannya semakin lama semakin meningkat. Begitupun dengan lintasannya,
roller coster selalu berada di lintasan lingkaran dan tidak mudah keluar dari jalurnya. Apa
yang membuat hal ini terjadi?
Jawab :
Hal itu disebabkan oleh gaya sentripetal yang dimiliki oleh roller coster. Gaya sentripetal
sendiri yaitu gaya yang berusaha menarik objek mengarah ke titik pusat (sumbu). Ketika
roller coster bergerak melalui lintasan memutar, gaya sentripetal mempertahankan roller
coster yang terbalik ketika berbelok tidak akan terpental keluar dari relnya dan tetap bergerak
memutar.

Anda mungkin juga menyukai