Anda di halaman 1dari 7

PRAKTIKUM MINERAL OPTIK & PETROGRAFI

Acara : Petrografi Batuan Sedimen karbonat Nama : IJAL

Hari/tgl :Jum’at, 25-10-2019 NIM : F 121 17 039


No. Sampel 01
Kode Sampel ST 18 BE
Jenis Batuan Batuan sedimen karbonat
Perbesaran 4X
Kenampakan Warna Absorbsi : Kuning ke hitaman
Mikroskopis Warna Interferensi : Kekuningan kecolatan
Komposisi batuan
- Sparit : Non Skeletal Grain dan Skeletal Grain
- Mikrit : Berupa Lumpur karbonat
- Sortasi : Buruk
Tekstur : Bioklastik
Struktur : Tidak berlapis
Ukuran Mineral : (0.00725-0,9 mm)
Komposisi Mineral : Kalsit,mikrit
Nikol // Nikol X

Deskripsi Mineralogi
Komposisi Mineral % Deskripsi Optik Mineral
Warna apsorsi putih keabu-abuan,plokarisme didak
Kalsid ada ,ukuran butiran < 0,05mm mineral ini sangat halus
95
dan berupah lumpur/sebagai semen pada batuan
sedimen karbonat.
Skeletal Grain Merupakan cangkang-cangkan dari organisme,
10 jumlahnya sedikit dengan ukuran 0,4-0,2 mm

Ooid 5 Ukuran <2 mm berwarna gelap ,batuanya bulat.


Bentuk Non Berwarna abu-abu tidak terdapat struktural dalam
butiran Skeletal Peloid 35
denaga ukuran 0,4-0,6 mm
Grain
Warna abu-abu kehitaman ,bentuknya bulat dengan
Intracl 5
ukuran 0,9 mm

Mikrit 5 Warna absorpsi kehitaman ururan 0,5 mm

Nama Batuan Wacklestoe (Dunham,1962)/serpih biomicrite(Folk,1959)

`
Keterangan
Pada praktikum ini dilakukan pengamatan petrografi dari sayatan tipis yang diteliti
dengan nomor sampel 01, kode sampel ST 18 BE, jenis batuan yaitu Batuan sedimen
karbonat, dengan perbesaran 4x. Kenampakan mikroskopis dengan warna absorbsinya
yaitu kuningan kehitaman, warna interferensi Kuning kecolatan ,Butiran Non Skeletal
Grain dan Skeletal Grain , Mikrit berupa lumpur karbonat , sortasi buruk , tekstur yaitu
bioklastik ,struktur tidak berlapis , ukuran mineral 0,0725 mm, dan ditemukan komposisi
mineralnya klasit, Skeletal Grain, Non Skeletal Grain, Mikrit, Serpih.
Batuam sedimen karbonat terbentuk dari hasil proses kimiawi dan juga proses
biokimia.tektonik juga menjadi faktor pengontrol pembentukannya yaitu penurunan
cecungan maupun pengangkatan cekungan dan juga suhu yang mengatur proses
pembentukan batuan yaitu skitar (>220-180 C).batuan karbonat mngalami akumulasi dari
organisme . batuan karbonat terendapkan di dearah laut dangkal yang masi terdapat sinar
matahari.
. Klasifikasi ini menggunaka fosil yang ada di dalam batuan mineral yang ada pada
batuan yang terdiri dari feldspar. Feldspar terbagi 2 yaitu A-feldspar dan plagioklas.
Komposisi klasit, Skeletal Grain, Non Skeletal Grain, Mikrit, Serpih yang akan digunakan
dalam penentuan nama batuan.
Bersdasarkan pangamatan yang saya lakukan yaitu saya menakan bayua ini dalah

`
PRAKTIKUM MINERAL OPTIK & PETROGRAFI
Acara : Petrografi Batuan Sedimen karbonat Nama : IJAL

Hari/tgl :Jum’at, 25-10-2019 NIM : F 121 17 039


No. Sampel 02
Kode Sampel ST 18 BE
Jenis Batuan Batuan sedimen karbonat
Perbesaran 4X
Kenampakan Warna Absorbsi : Kuning ke hitaman
Mikroskopis Warna Interferensi : Kuning kecolatan
Komposis
- Sparit : Non Skeletal Grain dan Skeletal Grain
- Mikrit : Berupa Lumpur karbonat
- Sortasi : Buruk
Tekstur : Bioklastik
Struktur : Tidak berlapis
Ukuran Mineral : (0.075-0,9 mm)
Komposisi Mineral : Kalsit ,mikrit

Nikol // Nikol X

Deskripsi Mineralogi
Komposisi Mineral % Deskripsi Optik Mineral
Warna apsorsi putih keabu-abuan,plokarisme didak
Kalsid ada ,ukuran butiran < 0,05mm mineral ini sangat halus
90
dan berupah lumpur/sebagai semen pada batuan
sedimen karbonat.
Skeletal Grain Merupakan cangkang-cangkan dari organisme,
5 jumlahnya sedikit dengan ukuran 0,4-0,2 mm

Ooid 5 Ukuran <2 mm berwarna gelap ,batuanya bulat.


Bentuk Non Berwarna abu-abu tidak terdapat struktural dalam
butiran Skeletal Peloid 40
denaga ukuran 0,4-0,6 mm
Grain
Warna abu-abu kehitaman ,bentuknya bulat dengan
Intraclass 5
ukuran 0,9 mm

`
Mikrit Warna absorpsi kehitaman ukuran nya 0,5 mm
Wacklestoe(Dunham,1962)/serpih
Nama Batuan
biomicrite(Folk,1959)

Keterangan
Pada praktikum ini dilakukan pengamatan petrografi dari sayatan tipis yang diteliti
dengan nomor sampel 02, kode sampel ST 35 , jenis batuan yaitu batuan beku basa,
dengan perbesaran 4x. Kenampakan mikroskopis dengan warna absorbsinya yaitu
kekuningan, warna interferensi putih, tekstur kristalinitasnya yaitu hipokristalin,
granularitasnya porfiritik, relasi inequigranular, bentuk mineral euhedral – subhedral,
strukturnya yaitu massive, ukuran mineral 0,0725– 0,9 mm, dan ditemukan komposisi
mineralnya yaitu kalsit,dan mikrit .
Batuam sedimen karbonat terbentuk dari hasil proses kimiawi dan juga proses
biokimia.tektonik juga menjadi faktor pengontrol pembentukannya yaitu penurunan
cecungan maupun pengangkatan cekungan dan juga suhu yang mengatur proses
pembentukan batuan yaitu skitar (>220-180 C).batuan karbonat mngalami akumulasi dari
organisme . batuan karbonat terendapkan di dearah laut dangkal yang masi terdapat sinar
matahari.
Penamaan batuan yang akan kita gunakan adalah dunham (1962) dan (Folk,1959) .
Klasifikasi ini menggunaka fosil yang ada di dalam batuan mineral yang ada pada batuan
yang terdiri dari feldspar. Feldspar terbagi 2 yaitu A-feldspar dan plagioklas. Komposisi
klasit, Skeletal Grain, Non Skeletal Grain, Mikrit, Serpih yang akan digunakan dalam
penentuan nama batuan.
Bersdasarkan pangamatan yang saya lakukan yaitu saya menakan bayua ini dalah

`
PRAKTIKUM MINERAL OPTIK & PETROGRAFI
Acara : Petrografi Batuan Sedimen Karbonat Nama : IJAL

Hari/tgl :Jum’at, 25-10-2019 NIM : F 121 17 039


No. Sampel 03
Kode Sampel HSA 17
Jenis Batuan Batuan sedimen karbonat
Perbesaran 4X
Kenampakan Warna Absorbsi : Kuning ke hitaman
Mikroskopis Warna : Kuning
Interferensi
Komposisi Batuan : Non Skeletal Grain dan Skeletal Grain
- Sparit : Non Skeletal Grain dan Skeletal Grain
- Mikrit : Berupa Lumpur karbonat
- Grain : Buruk
- Sortasi : Bioklastik
Tekstur : Buruk
Struktur : Tidak berlapis
Ukuran Mineral : (0.00725-0,9)
Komposisi Mineral : Kalsit
Nikol // Nikol X

Deskripsi Mineralogi
Komposisi Mineral % Deskripsi Optik Mineral
Warna apsorsi putih keabu-abuan,plokarisme didak
Kalsid ada ,ukuran butiran < 0,05mm mineral ini sangat halus
95
dan berupah lumpur/sebagai semen pada batuan
sedimen karbonat.
Skeletal Grain Merupakan cangkang-cangkan dari organisme,
20 jumlahnya sedikit dengan ukuran 0,4-0,2 mm

Ooid 5 Ukuran <2 mm berwarna gelap ,batuanya bulat.


Non
Bentuk Skeletal Berwarna abu-abu tidak terdapat struktural dalam
butiran Grain Peloid 40
denaga ukuran 0,4-0,6 mm
Intracl 10 Warna abu-abu kehitaman ,bentuknya bulat dengan

`
Mikrit 45 Warna absorpsi kehitaman ururan 0,5 mm
Nama Batuan Wacklestoe (Dunham,1962)/serpih biomicrite(Folk,1959)
Keterangan
Pada praktikum ini dilakukan pengamatan petrografi dari sayatan tipis yang diteliti
dengan nomor sampel 03, kode sampel HS 17 , jenis batuan yaitu batuan beku basa,
dengan perbesaran 4x. Kenampakan mikroskopis dengan warna absorbsinya yaitu
kekuningan, warna interferensi putih, tekstur kristalinitasnya yaitu hipokristalin,
granularitasnya porfiritik, relasi inequigranular, bentuk mineral euhedral – subhedral,
strukturnya yaitu massive, ukuran mineral 0,0725-0,9 mm, dan ditemukan komposisi
mineralnya yaitu biotit, hornblende, plagioklas, dan kuarsa.
Batuam sedimen karbonat terbentuk dari hasil proses kimiawi dan juga proses
biokimia.tektonik juga menjadi faktor pengontrol pembentukannya yaitu penurunan
cecungan maupun pengangkatan cekungan dan juga suhu yang mengatur proses
pembentukan batuan yaitu skitar (>220-180 C).batuan karbonat mngalami akumulasi dari
organisme . batuan karbonat terendapkan di dearah laut dangkal yang masi terdapat sinar
matahari.
Penamaan batuan yang akan kita gunakan adalah dunham (1962) dan (Folk,1959) .
Klasifikasi ini menggunaka fosil yang ada di dalam batuan mineral yang ada pada batuan
yang terdiri dari feldspar. Feldspar terbagi 2 yaitu A-feldspar dan plagioklas. Komposisi
klasit, Skeletal Grain, Non Skeletal Grain, Mikrit, Serpih yang akan digunakan dalam
penentuan nama batuan.
Bersdasarkan pangamatan yang saya lakukan yaitu saya menakan bayua ini dalah

`
REFERENSI
- Ulfa Ria Irfan, 2012, Buku Penuntun Mineral Optik, Jurusan Teknik
Geologi Fakultas Teknik UNHAS, Makassar
- Ulfa Ria Irfan, 2012, Buku Penuntun Petrografi, Jurusan Teknik Geologi
Fakultas Teknik UNHAS, Makassar
- Firmansyah Bagus, 2015, Pengenalan Mineral, Jurusan Teknik Geologi

Fakultas Teknik UNHAS, Makassar

Anda mungkin juga menyukai