Anda di halaman 1dari 28

PETROGRAFI

Cabang ilmu geologi yang mempelajari tentangsecara


batuan
mikroskopik.

Ilmu pengetahuan yang mempelajari dasar klasifikasi


dan pemerian
batuan. Berdasarkan observasi dengan
menggunakan mikroskop polarisasi
(Anthony R.P.,
1989).

Pemerian petrografi batuan meliputi identifikasi komposisi mineral, tekstur dan


kenampakan hasil proses
lain.

5
Pra-syarat :

MATAKULIAH:
- Kristal & Mineral
- Petrologi
- Mineral Optik

6
1mm 1mm

1mm
1mm

Digital Microphotography (Andri SS Mubandi, 2003)


7
BATUAN BEKU (IGNEOUS ROCK)
Penelitian batuan berdasarkan mikroskopik inilebih bersifat
pemerian atau diskripsi, yakni meliputi aspek(Simon A.
Wilde, 1988) :

 Komposisi mineral (jenis mineral yang hadirproposi/modal)


dan
 Tekstur dan mikro-struktur, serta karakteristik
(tekstur khusus) lainnya.
 Kenampakan hubungan dari masing -masing mineral.
 Derajat kristalisasi
 Nama batuan.

8
TEKSTUR

Adalah hubungan yang spesifik antar


mineral, yang dijumpai pada bagian
tertentu atau dijumpai pada seluruh
bagian dari batuan tersebut.
STRUKTUR

pada batuan beku dapat dipisahkan


menjadi dua ber -dasar kan
dimensinya, yakni :
dimensi/berskala besar (makro),
seperti : block lava, pillow, colum
nar joint dan sebagainya.
dimensi/berskala kecil (mikro), seperti
; struktur aliran, warna,
vesikuler/amigdaloidal dan
sebagainya.
Pillow Basalts, Iceland
Columnar Jointing, Devil’s Postpile, CA

8
9
Columnar Jointing

10
11
FABRIC (kemas)
merupakan aspek dari keseluruhan
dari batuan, yang merupakan hasil
kombinasi dari tekstur dan
struktur.
Akan tetapi, sebagian besar
dipengaruhi oleh tekstur
keseluruhanhubungan
( antar
mineral/granular
) bersama dengan
bentuk mineral
.

12
Suatu pemerian petrografi dari contoh
batuan meliputi lima aspek/ komponen
dasar, yakni :
• warna,
• derajat kristalisasi,
• ukuran mineral/kristal (granular),
• bentuk mineral/kristal (granular),
• tekstur.

13
1. WARNA (colour)
Setiap contoh batuan dapat diklasifikasikan berdasarkan persentasi
kandungan mineral mafiknya (mineral gelap), yakni :

Leucocratic : < 30 % kandungan mineral mafik/min. Gelap )


Mesocratic : 30 % - 60 % kandungan mineral mafik/min. gelap
Melanocratic : . 60 % kandungan mineral mafik/min. Gelap

% kehadiran mineral mafik/mineral berwarna gelap ini akan me-refleksikan


terhadap warna batuannya.

14
2. KRISTALISASI/DERAJAT KRISTALISASI
( crystallinity/degrees of crysallinity )

Ditentukan berdasarkan perbandingan kehadiran material


yang telah mengalami kristalisasi (kristal) dengan yang
belum mengalami kristalisasi (gelas/glass).

• Holokristalin (holocrystalline) : batuan tersebut


dibentuk seluruhnya (100 %) oleh kristal
(batuan beku plutonik).

• Merokristalin/hipokristalin (mero/hypocrystalline) :
batuan tersebut dibentuk sebagian oleh kristal dan
sebagian oleh gelas/ glass/amorf
(batuan beku volkanik/lava).

• Holohialin (holohyaline) : batuan tersebut dibentuk


seluruhnya oleh gelas/glass/amorf (obsidian).

15
16
Cepatnya pendinginan dan viskositas magma yang tinggi
memicu terbentuknya glass, dan sebaliknya memicu
terbentuknya kristal.

Kadang-kadang pada batuan holohialin sering dijumpai kristal


berukuran sangat halus/mikrokristalin (glass yang telah mengalami proses
devitrifikasi menjadi kristal dengan bentuk kristal
berserabut) akan tetapi tidak tampak jelas dengan menggunakan mikroskop
pol.

Ada dua tipe, yakni :


- crystallites (tidak dapat dilihat dengan mikroskop).
- microlites (dapat dilihat dengan mikroskop).

17
3. UKURAN BUTIR/GRANULARITAS
(Grain size/Granularity
)

Dapat dibedakan menjadi dua (berdasarkan


pengamatan megaskopik), yakni :

• Afanitik (Aphanitic): individu kristalnya


tidak dapat dibedakan atau berukuran
sangat halus.
• Fanerik (Phaneric): individu kristalnya
dapat dibedakan / terlihat jelas atau
berukuran kasar.
• Kriptokristalin (cryptocrystalline)
: individu
kristalnya tidak dapat dilihat dibawah
mikroskop.

18
Untuk batuan yang fanerik/phaneric dapat dibagi :
Berukuran kasar : diameter kristal rata-rata > 5 mm
sedang : diameter kristal 1 mm – 5 mm
halus : diameter kristal rata-rata < 1 mm

William & Turner :sangat kasar = > 5 mm


kasar = 3 mm – 5 mm
sedang = 1 mm – 3 mm
halus = < 1 mm

Berdasarkan keseragaman ukuran butir maka dapat dibedakan


menjadi :

Equigranular : besar butir hampir sama


Inequigranular : besar butirnya tidak seragam, ada yang kasar
(fenokris) dan ada yang halus (masadasar).

19
Photomicrograph- Phaneritic
Texture

Interlocking grains

25
4. BENTUK KRISTAL (Crystal Shape )
Hal ini dapat dinyatakan dengan dua cara, yakni :
• bentuk permukaan kristal (dua dimensi)
• bentuk realtif dimensi kristal pada ketiga arah ( 3 dimensi)

Permukaan kristal (dua dimensi)


• Euhedral : kristal yang dibatasi oleh permukaan yang baik
• Subhedral : beberapa bagian dibatasi oleh bagian permukaan yang baik, sedangkan bagian
lainnya tidak.
• Anhedral : kristal yang tidak dibatasi oleh permukaan yang baik.

Bentuk relatif tiga dimensi


Equidimensional
Tabular
Prismatik

22
23
24
25
26
Andesite Hand Specimen

27
Andesite Photomicrograph

28

Anda mungkin juga menyukai