Anda di halaman 1dari 15

Batuan Beku

Kuliah Geologi Fisik (21D11110103)


Modul 5.b. Tekstur Batuan Beku

Dr. Irzal Nur

Laboratorium Eksplorasi Mineral


Departemen Teknik Pertambangan
Universitas Hasanuddin
2021
Tekstur batuan beku
• Tekstur batuan beku adalah bentuk, ukuran, pola /
susunan, dan hubungan antara kristal-kristal mineral
pada batuan beku, yang tampak pada permukaan.
• Tekstur, selain dapat menjelaskan jenis dan nama
batuannya, juga dapat memberi petunjuk tentang
kondisi lingkungan pembentukan tempat batuan
beku tersebut mengkristal (membeku).
• Secara umum, tekstur batuan beku diklasifikasikan
berdasarkan tiga kriteria, yaitu: berdasarkan ukuran
kristalnya, berdasarkan tingkat kristalinitasnya, dan
berdasarkan bentuk kristalnya.
1. Tekstur batuan beku berdasarkan
ukuran kristalnya Granit

• Tekstur faneritik, yaitu tekstur pada batuan


beku yang hampir seluruhnya disusun oleh
kristal-kristal atau mineral-mineral yang
berukuran kasar. Contoh: granit, gabro.
• Tekstur afanitik, yaitu tekstur pada batuan beku
yang hampir seluruhnya disusun oleh mineral- Riolit
mineral yang berukuran halus. Contoh: riolit,
basal.
• Tekstur porfiritik, yaitu tekstur pada batuan
beku yang disusun oleh kristal-krital yang
berbutir kasar, yang tertanam/tersebar pada
kristal-kristal yang berbutir halus. Kristal
berbutir kasar tersebut dinamakan fenokris
(kristal sulung), dan yang berbutir halus Diorit
dinamakan massa dasar. Contoh: diorit,
pegmatit.
Tekstur faneritik
• Batuan beku yang bertekstur faneritik terbentuk jauh di bawah permukaan bumi
(pada lingkungan plutonik), di mana magma cair mendingin secara perlahan.
• Lambatnya proses pendinginan magma ini yang menyebabkan kristal-kristal mineral
penyusun batuan beku ini dapat tumbuh dengan baik, dan berukuran kasar.
• Karena besarnya ukuran kristal-kristalnya, sehingga mineral-mineralnya dapat
diidentifikasi dengan mata telanjang; contoh: granit, gabro, diorit (Gambar 1).
Tekstur afanitik
• Batuan beku yang bertekstur afanitik terbentuk di atau dekat dengan permukaan bumi
(pada lingkungan vulkanik), di mana magma cair membeku dengan cepat.
• Ukuran kristal-kristalnya sangat kecil/halus (mikroskopik), mineral-mineralnya tak dapat
teridentifikasi dengan mata telanjang, sehingga untuk mengenalinya harus dengan
bantuan mikroskop; contoh: basal, andesit, riolit (Gambar 2).
Tekstur porfiritik
• Tekstur porfiritik terbentuk ketika magma dengan sebagian kristal yang telah terbentuk
sebelumnya, keluar ke permukaan bumi dan mendingin dengan cepat, membentuk
batuan dengan butiran halus dengan kristal-kristal besar di dalamnya.
• Tekstur ini terbentuk dari dua tahap pembekuan: pembekuan lambat menghasilkan
kristal-kristal kasar (fenokris atau mineral sulung), dan pembekuan cepat membentuk
kristal-kristal halus (massa dasar). Contoh: andesit porfiri dan basal porfiri (Gambar 3).

Gambar 3. Sampel andesit porfiri


yang bertekstur porfiritik. Mineral-
mineral sulung (fenokris) yang
berkristal kasar terbentuk lebih dulu di
bawah permukaan bumi, dan mineral-
mineral halus (massa dasar) membeku
dengan cepat ketika magma tiba di
permukaan bumi. Fenokris dapat
diidentifikasi dengan mata telanjang,
sebaliknya massa dasar tidak dapat
diidentifikasi dengan mata telanjang
(harus dengan bantuan mikroskop).
2. Tekstur BB berdasarkan tingkat kristalinitasnya
• Tekstur holokristalin, yaitu tekstur pada batuan beku yang hampir seluruhnya disusun
oleh kristal.
• Tekstur hipokristalin, yaitu tekstur pada batuan beku yang disusun oleh kristal dan
gelas.
• Tekstur holohialin, yaitu tekstur pada batuan beku yang hampir seluruhmya disusun
oleh gelas (gelas vulkanik, tidak menampakkan kristal).
Holokristalin: diorit Hipokristalin: diabas Holohialin: obsidian

Holokristalin: gabro Hipokristalin: riolit


Bentuk kristal
• Batuan beku yang kristal-kristalnya berukuran besar/kasar, bentuk
kristalnya dapat teramati. Hal ini dapat memberi gambaran mengenai
proses kristalisasi mineral-mineral penyusun batuan tersebut.
• Bentuk kristal dibedakan menjadi:
– euhedral, yaitu bentuk kristal yang sempurna
– subhedral, yaitu bentuk kristal yang kurang sempurna
– anhedral, yaitu bentuk kristal yang tidak sempurna
Relasi
• Tekstur yang menyatakan hubungan antar kristal atau disebut juga
relasi, diartikan sebagai hubungan antara kristal/mineral yang satu
dengan yang lain dalam suatu batuan beku.
• Relasi (hubungan antar kristal) dibagi dua, yaitu:
– Ekuigranular, jika ukuran butir penyusun batuan hampir sama.
– Inekuigranular, jika ukuran butir penyusun batuan tidak sama.
Tekstur ekuigranular: fanerik-granular
• Tekstur ekuigranular dibagi menjadi dua,
yaitu fanerik-granular dan afanitik.
• Dinamakan fanerik-granular bila kristal /
mineral-mineralnya dapat dibedakan
dengan mata telanjang dan berukuran
seragam.
• Kristal-kristal fanerik dapat dibedakan
berdasarkan ukurannya:
– halus, apabila diameter rata-rata kristal ± 1 mm
– sedang, apabila diameter kristal antara 1-5 mm
– kasar, apabila diameter kristal antara 5-30 mm
– sangat kasar, apabila diameter rata-rata kristal > 30 mm
Tekstur ekuigranular: afanitik
• Tekstur afanitik apabila ukuran kristal-
kristal mineral sangat halus, sehingga tidak
dapat dibedakan dengan mata telanjang.
• Batuan yang bertekstur afanitik dapat
tersusun atas kristal, gelas atau keduanya.
• Selain itu dikenal pula istilah mikrokristalin
dan kriptokristalin. Disebut mikrokristalin
apabila individu-individu kristal dapat
dikenal/dilihat dengan menggunakan
mikroskop, sedangkan kriptokristalin
apabila tidak dapat dikenal walaupun
dengan menggunakan mikroskop.
Tekstur inekuigranular
• Sedangkan tekstur inekuigranular dibagi atas tiga, yaitu: faneroporfiritik, porfiroafanitik,
dan gelasan (glassy).
• Dinamakan faneroporfiritik bila kristal mineral yang besar (fenokris) dikelilingi oleh kristal
mineral yang lebih kecil (massa dasar) dan dapat dikenal dengan mata telanjang.
• Dinamakan porfiroafanitik bila fenokris dikelilingi oleh massa dasar yang afanitik.
• Batuan beku dikatakan memiliki tekstur glassy apabila semuanya tersusun atas gelas.

Sketsa tekstur Sketsa tekstur Sampel batuan obsidian


faneroporfiritik porfiroafanitik yang bertekstur glassy
3. Tekstur BB berdasarkan bentuk kristal
• Mainly used for holocrystalline or phaneritic igneous
rocks.
• Consists of three:
– Allotriomorphic (or Xenomorphic or Aplitic); Rock composed
almost entirely of anhedral crystals. Indicates simultaneous
growth of all the various minerals present.
– Hypidiomorphic (or Hypautomorphic or Granitic); Rock
composed of intergrown euhedral and anhedral crystals.
Indicates sequential growth of the various minerals present.
– Idiomorphic (or Panidiomorphic or Automorphic); Rock
composed almost entirely of euhedral crystals. This is the
hypothetical opposite of allotriomorphic; it almost never
occurs in nature.
Tugas
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan tekstur
batuan beku.
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan tekstur
faneritik, porfiritik, dan afanitik. Sebutkan
masing-masing satu contoh batuannya.
3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan tekstur
holokristalin, hipokristalin, dan holohialin.
Sebutkan masing-masing satu contoh
batuannya.

Anda mungkin juga menyukai