Ekuigranular: apabila secara relatif ukuran-ukuran mineral sama besar. Yang termasuk
ekuigranular :
- Panidiomor (panidiomorphic) granular : apabila sebagian besar mineral-mineralnya
terdiri dari mineral-mineral yang euhedral.
- Hipidimorfik (hipidiomorphic granular) : apabila sebagian besar mineral-mineralnya
terdiri mineral-mineral yang subhedral.
- Allotriomorfic (allotriomorphic granular) : apabila sebagian besar mineral-mineralnya
terdiri mineral-mineral yang anhedral.
Inekuigranular : apabila ukuran butiran-butiran mineral relati tidak sama. Yang termasuk
inekuigranular adalah:
- porfiritik : batuan dengan fenokris dikelilingi masa dasar (matrik) berupa kristal-krital
yang relati lebih kecil (faneroporfirik).
- Felsoferis ; batuan dengan fenokris yang dikelilingi oleh masa dasar yang terdiri dari
kriptokristalin (porfiroafanitik)
- Vitroferis (vitrophyric) : suatu tekstur porfiritik, dengan masa dasar terdiri dari massa
gelas.
- Poikilitik : tekture dimana uatu kristal besar (fenokris), diinkuli beberapa mineral lain
yang berukuran lebih kecil atau halus.
- Opitik: tektur khusus dimana plagiklas menginklusi pyroksen.
- Tektur diabasik : suatu tektur yang sering terlihat pada batuan diabas, plagiklas
menginklusi piroksen sedemikian sehingga bentuk kristal piroksen tidak terlihat jelas
dan bentuk plagioklas radier terhadap piroksen.
- Grafis : pertumbuhan bersama (intergrowth) antara kwarsa dengan alkali feldspar.
Contoh : grafik granit.
- Intergranular : suatu tekstur dimana ruang-ruang antara kristal-kristal plagiklas diisi
oleh krostal-kristal augit, olivine atau oksida-oksida besi. Bila yang mengisi adalah
masa gelas, kriptokristalin, klorit, serpentin maka disebut tekstur intersertal.
- Directive texture : tektur yangdihasilkan oleh magma ketika edang bergerak (tektur
aliran)
- Trachitic : tektur yang biasa terdapat pada batuan Trachyte, dimana mineral-mineral
plagiklas sedemikian rupa sehingga membentuk pola teratur.
- Hyaophytic : tekstur yang hampir sama dengan trachytic tetapi massa dasarnya terdiri
dari massa gelas.
B. Struktur
Struktur batuan beku, sebagian besar hanya dapat dilihat di lapangan (misalnya pillow
lava flow banding, jointing structur dan lain-lain). Hanya beberapa yang dapat dilihat pada
contoh-contoh batuan dalam bentuk hand specimen sample.
- Masik : tidak ada lobang-lobang, tidak ada aliran.
- Vesikuler : berlubang-lubang, disebabkan gasa keluar pada waktu pembentukan
magma, lubang-lubang tersebut menunjukan arah teratur. Misalnya :
pumice.
- Skoria : berlubang-lubang bear tidak teratur. Misalnya batuan scoria.
- Amigdaloida: lubang-lubang gasa terii mineral sekunder (biasanya mineral karbonat
atau silica).
- Xenolitis : struktur yang memperlihatkan adanya fragmen/pecahan batuan lain
yang masuk pada atuan yang mengintrusi.
C. Komposisi mineral
Mineral pembentuk batuan (“Rock forming Mineral”), terdiri dari:
1. Mineral-mineral utama (essential mineral) : mineral yang terbentuk dari kritalisai
magma dan merupakan bagian mineral yang membentuk/ mempengaruhi penamaan
batuan.
Yang termasuk mineral-mineral utama :
- kwarsa
- feldspar
- mika
- amfibol
- piroksen
- olivine
- feldspatoid
2. Mineral sekunder : mineral yang terbentuk dari mineral primer oleh pelapukan,
sirkulasi larutan (hidrotermal) atau oleh metomorfisme.
Yang termasuk ke dalam mineral sekunder:
- kalsit
- serpentin
- klorit
- serisit
- kaolin dan lain-lain
3. Mineral-mineral tambahan (“Accessory minerals) merupakan mineral yang terbentuk
oleh kristalisasi magma tetapi kehadiran atau ketidakhadiran tidak menentukan sifat
/nama batuan .
Yang termasuk dalam golongan ini :
- hematite
- magnetit
- kromit
- zircon
- rutil
- apatit
- limenit dan lain-lain.