batuan beku, menentukan penamaan batuan, mendeskripsikan masing-masing batuan, dan mengetahui
cara terbentuknya batuan beku.
Dasar teori mencakup informasi tentang pembentukan batuan beku dari magma yang mendingin, baik
secara intrusif (di bawah permukaan) maupun ekstrusif (di atas permukaan).
Berdasarkan komposisi mineral, batuan beku dibagi menjadi tiga jenis, yaitu asam (cerah), intermediate
(abu-abu), dan biasa (gelap). Klasifikasi kimia berdasarkan persentase SiO2 menghasilkan batuan beku
asam (66% SiO2), intermediate (52-66% SiO2), basa (45-52% SiO2), dan ultrabasa (<45% SiO2).
• Jumlahnya cukup banyak dan memainkan peran kunci dalam menentukan nama dan
sifat batuan.
• Jumlahnya relatif sedikit (< 5%) dan tidak memiliki pengaruh signifikan te rhadap nama
atau sifat batuan.
• Muncul melalui perubahan mineral primer akibat pelapukan, alterasi hidrotermal, atau
metamorfosa.
Tekstur dalam batuan beku mencerminkan sejarah terbentuknya batuan tersebut dan dipengaruhi oleh
derajat kristalisasi, granulitas (besar butir), dan kemasan (fabric). Berikut adalah ringkasan tentang
faktor-faktor tersebut:
A. Derajat Kristalisasi:
1. Holokristalin: Terdiri dari kristal sepenuhnya.
B. Granulitas/Besar Butir:
1. Fanerik: Kristal-kristal dapat dilihat dengan mata biasa. Ukuran butir dapat dibagi menjadi:
• Halus: < 1 mm
• Sedang: 1 mm - 5 mm
• Kasar: 5 mm - 3 cm
2. Afanitik: Kristal-kristal sangat halus atau amorf, hanya dapat dilihat dengan mikroskop. Untuk
batuan bertekstur porfiritik, ukuran fenokris dan massa dasar dipisahkan.
C. Hubungan Kristal:
• Porfiritik: Kristal-kristal yang lebih besar (fenokris) tertanam dalam massa dasar
(matriks) yang lebih halus.
• Vitrofirik: Kristal-kristal yang lebih besar (fenokris) tertanam dalam massa dasar
(matriks) gelas/amorf.
Tekstur batuan beku memberikan informasi tentang kondisi pendinginan magma dan proses
pembekuan batuan, serta memberikan gambaran visual tentang hubungan kristal dan ukuran butir yang
dapat membantu dalam klasifikasi dan karakterisasi batuan beku.
H. Lava Bantal: Struktur akibat pergerakan lava dengan bentuk menyerupai bantal.
Komposisi mineral batuan beku dapat dikategorikan menjadi mineral felsik (cerah) dan mineral mafik
(gelap).
Percobaan ini menggunakan alat tulis, penggaris, kamera, dan kaca pembesar sebagai alat, serta tiga
jenis batuan beku sebagai bahan.
Prosedur percobaan melibatkan pengamatan jenis batuan, warna, struktur, tekstur, komposisi, dan
memberikan nama pada batuan. Hasil deskripsi dicatat dalam buku pendahuluan dan dilakukan
pengambilan foto untuk dokumentasi.
Penting untuk melibatkan langkah-langkah yang terstruktur dalam eksperimen untuk mendapatkan
pemahaman yang lebih baik tentang sifat-sifat batuan beku dan proses pembentukannya.