Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM

MINERALOGI DAN PETROGRAFI


GEL 0103

ACARA III DAN IV


PETROLOGI BATUAN SEDIMEN DAN METAMORF

Disusun Oleh:
Nama : Moechammad Massardi Jatya Anuraga
NIM : 19/441695/GE/09034
Hari/waktu : Rabu/11.15-12.55
Asisten : Noviyanti Listyaningrum, S.Si.
Angga Prasetya Nugraha

LABORATORIUM
GEOMORFOLOGI LINGKUNGAN DAN MITIGASI BENCANA
FAKULTAS GEOGRAFI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2020
Nama : Moechammad Massardi Jatya Anuraga Nilai
NIM : 19/441695/GE/09034
Asisten : 1. Noviyanti Listyaningrum, S.Si.
2. Angga Prasetya Nugraha
Hari Praktikum : Rabu Jam : 11.15-12.55 WIB

Judul
ACARA III DAN IV
Petrologi Batuan Sedimen dan Metamorf

Tujuan
1. Mendeskripsikan batuan sedimen.
2. Mengidentifikasi batuan sedimen berdasarkan tahapan dan kunci-kunci identifikasi.
3. Mengetahui petrografi batuan metamorf.
4. Mengetahui karakteristik batuan metamorf berdasarkan struktur, tekstur, dan komposisi
mineralnya.

Cara Kerja
Hasil&Pembahasan
HASIL PRAKTIKUM
1. Tabel 3.1. Identifikasi sampel batuan sedimen (minimal 6 buah) dan disertai foto/gambar
struktur perlapisannya. (terlampir)
2. Tabel 4.1 Identifikasi 6 gambar batuan metamorf beserta proses terbentuknya, struktur, tekstur,
dan komposisi mineralnya. (terlampir)
PEMBAHASAN
Batuan sedimen merupakan batuan yang terbentuk akibat litifikasi bahan rombakan batuan
hasil proses denudasi atau dari hasil aktivitas organisme. Batuan sedimen secara umum dikelompokkan
menjadi dua, yaitu: batuan sedimen klastik dan batuan sedimen non-klastik. Pembentukan sedimen
terkontrol oleh asal material, tenaga pengangkut (sungai, ombak, dll), lingkungan pengendapan, dan
proses diagenesis. Batuan sedimen dapat diidentifikasi berdasarkan sifat-sifat batuan sedimen, yaitu:
tekstur, komposisi mineral, dan struktur. Berdasarkan pada data Tabel 3.1, terdapat 6 sampel batuan
sedimen yang tiap batuan memiliki karakteristik yang berbeda dengan batuan lainnya. Ada batu pasir,
Batu pasir merupakan batuan sedimen berjenis klastik. Memiliki warna coklat kekuningan dan
bertekstur halus. Butiran-butirannya berukuran kecil sebesar 0,25-0,5 mm tiap butirnya. Sortasi dalam
pemilahannya very well sorted. Memiliki jenis kebundaran rounded, kebolaan yang low
sphericity¸kemas yang tertutup, dan kontak anatrbutir yang saling bersentuhan (point contact). Batu
pasir memiliki struktur primer, yaitu struktur yang terbentuk pada saat pengendapan. Kekompakan yang
dimiliki berjenis hard, serta memiliki komposisi fragmen/butir dari pecahan batuan asal, mineral
kuarsa, dan feldspar sebesar 20%. Selain itu, batu pasir memiliki komposisi matriks lumpur dan semen
yang terdiri dari oksida besi, silika, lempeng, dan kalsium karbonat.
Selanjutnya ada batuan metamorf, batuan metamorf adalah batuan yang berasal dari
batuan beku atau sedimen yang telah mengalami perubahan mineralogi, tekstur, maupun
struktur akibat tekanan dan atau temperature yang tinggi. Berdasarkan genesanya batuan
metamorf dapat dibedakan menjadi metamorfose lokal dan metamorfose regional. Batuan
metamorf dapat diidentifikasi berdasarkan sifat-sifat batuan metamorf, yaitu: tekstur, struktur,
dan komposisi kimia. Berdasarkan pada data Tabel 4.1, terdapat 6 sampel batuan metamorf
yang masing-masing memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Ada batu sabak (slate stone),
phyllite, hornfels. Batu Sabak atau Slate stone adalah batuan metamorf yang terbentuk dari
proses lempung atau abu vulkanik yang mengalami metamorfisme regional berderajat rendah.
Batu Sabak memiliki struktur foliasi (adanya kesan perlapisan).Tekstur yang dimiliki tersusun
atas butiran yang sangat halus. Komposisi mineral yang terkandung di dalam Batu Sabak terdiri
dari 2 lapisan, yaitu primary dan secondary. Primary mengandung komposisi mineral quartz,
muscovite atau illite, sedangkan Secondary mengandung komposisi mineral biotite, chlorite,
hematite, dan pyrite. Ketiga, ada batu Phyllite yang merupakan batuan metamorf yang
terbentuk dari proses kelanjutan proses metamorfisme batuan Slate (metamorfisme kontak).
Batu Phyllite memiliki struktur foliasi (adanya kesan perlapisan).Tekstur yang dimiliki tersusun
atas butir-butir mineral yang seragam (Granoblastik) dan dicirikan dengan susunan mineral
yang saling sejajar dan searah dengan mineral pipih (Lapidoblastik). Komposisi mineral yang
terkandung di dalam Batu Phyllite terdiri dari mineral mika dan kuarsa. Keempat, batu
Hornfels adalah batuan metamorf yang terbentuk dari proses metamorfosa kontak, yaitu Ketika
claystone dan shale mengalami metamorphosis oleh temperature dan intrusi beku yang
terbentuk di dekat sumber panas. Memiliki struktur non-foliasi atau tidak adanya kesan
perlapisan. Teksturnya dicirikan adanya butiran-butiran yang seragam (hornfelsik), serta
komposisi mineralnya yang terkandung terdiri dari mineral kuarsa dan mika.
00000000000000000000000000
Kesimpulan
1. Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk di permukaan bumi pada kondisi temperatur dan
tekanan yang rendah. Batuan sedimen meliputi 75% dari permukaan bumi. Batuan sedimen

000……………………………………………
terjadi akibat pengendapan materi hasil erosi.
2. Ada sifat-sifat yang dapat diidentifikasi dari batuan sedimen, yaitu: Klastik/non-klastik, warna,
tekstur (ukuran butir, sortasi (pemilahan), kebundaran (roundness), kebolaan (sphericity),
kemas (fabric), dan kontak antarbutir), struktur, kekompakan, komposisi (fragmen butir,

..0……………………………………………
matriks semen), label, dan lain-lain.
3. Batuan metamorf adalah batuan yang berasal dari batuan beku atau sedimen yang telah
mengalami perubahan mineralogi, tekstur, maupun struktur akibat tekanan dan atau

…………………………………………………
temperature yang tinggi. Berdasarkan genesanya batuan metamorf dapat dibedakan menjadi
metamorfose lokal dan metamorfose regional. Batuan metamorf dapat diidentifikasi
berdasarkan sifat-sifat batuan metamorf, yaitu: tekstur, struktur, dan komposisi kimia.
4. Batuan metamorf memiliki beberapa macam karakteristik untuk membedakan satu batuan

…………………………………………………
dengan batuan lainnya, yaitu dapat dilihat berdasarkan tekstur, struktur, dan komposisi
mineralnya. Misal contoh batuan Phyllite yang memiliki jenis struktur berfoliasi sedangkan
kebalikannya yakni batuan Hornfels yang memiliki struktur tidak berfoliasi atau non-foliasi.

…………………………………………………
Daftar Pustaka

…………………………………………………
…………………………………………………
…………………………………………………
LAMPIRAN
Tabel 3.1. Identifikasi sampel batuan sedimen (minimal 6 buah) dan disertai foto/gambar
struktur perlapisannya.

1.
Struktur
Klastik/non-klastik: Klastik   : primer    
Warna: coklat
kekuningan Kekompakan: hard  
Tekstur: halus Komposisi:  
Fragmen/butir:
pecahan batuan
Ukuran butir: asal, mineral
0,25-0,5 mm kuarsa, dan
  (butir pasir) feldspar, 20, %
Sortasi/pemilahan Matriks:
  : very well sorted lumpur  
Semen:
oksida
besi, silika
lempeng,
atau
kalsium
  Kebundaran (roundness): rounded karbonat  
Kebolaan (sphericity): low
  sphericity  
Kemas (fabric): Lain-
  tertutup lain:  
Kontak antarbutir:
saling Label:
bersentuhan batu
  (point contact)   pasir      
2.

Struktur
Klastik/non-klastik   :      
Warna: Kekompakan:  
Tekstur: Komposisi:  
  Ukuran butir Fragmen/butir: …, %
Sortasi/pemilaha
  n Matriks:  
  Kebundaran (roundness) Semen:  
  Kebolaan (sphericity)  
Lain-
  Kemas (fabric) lain:  
Kontak
  antarbutir   Label:      

3.
Struktur
Klastik/non-klastik   :      
Warna: Kekompakan:  
Tekstur: Komposisi:  
  Ukuran butir Fragmen/butir: …, %
Sortasi/pemilaha
  n Matriks:  
  Kebundaran (roundness) Semen:  
  Kebolaan (sphericity)  
Lain-
  Kemas (fabric) lain:  
Kontak
  antarbutir   Label:      
4.
Struktur
Klastik/non-klastik   :      
Warna: Kekompakan:  
Tekstur: Komposisi:  
  Ukuran butir Fragmen/butir: …, %
Sortasi/pemilaha
  n Matriks:  
  Kebundaran (roundness) Semen:  
  Kebolaan (sphericity)  
Lain-
  Kemas (fabric) lain:  
Kontak
  antarbutir   Label:      

5.
Struktur
Klastik/non-klastik   :      
Warna: Kekompakan:  
Tekstur: Komposisi:  
  Ukuran butir Fragmen/butir: …, %
Sortasi/pemilaha
  n Matriks:  
  Kebundaran (roundness) Semen:  
  Kebolaan (sphericity)  
Lain-
  Kemas (fabric) lain:  
Kontak
  antarbutir   Label:      
6.

Struktur
Klastik/non-klastik   :      
Warna: Kekompakan:  
Tekstur: Komposisi:  
  Ukuran butir Fragmen/butir: …, %
Sortasi/pemilaha
  n Matriks:  
  Kebundaran (roundness) Semen:  
  Kebolaan (sphericity)  
Lain-
  Kemas (fabric) lain:  
Kontak
  antarbutir   Label:      
Tabel 4.1. Identifikasi gambar 6 batuan metamorf beserta proses terbentuknya, struktur, tekstur, dan komposisi mineralnya.
No Gambar Nama dan Tipe Proses Struktur Tekstur Komposisi
. Terbentuknya Mineral
1. Slate stone (batu lempung atau abu Foliasi Tersusun atas Primary: quartz,
sabak) vulkanik yang butiran yang muscovite/illite
mengalami sangat halus. Secondary:
metamorfisme biotite, chlorite,
regional berderajat hematite, pyrite
rendah.

2.

3. Phyllite Kelanjutan proses Foliasi Granoblastik- Mika, kuarsa


metamorfisme lapidoblastik
batuan Slate
(metamorfisme
kontak).

4. Hornfels Proses Non foliasi Hornfelsik Kuarsa, mika


metamorfosa
kontak yaitu ketika
claystone dan
shale mengalami
metamorphosis
oleh temperature
dan intrusi beku.
Terbentuk di dekat
sumber panas
sepeti dike, sil, dan
magma.
5.

6.

Anda mungkin juga menyukai