Anda di halaman 1dari 6

KLASIFIKASI BATUAN SEDIMEN KLASTIK

Batuan sedimen klastik dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis batuan atas
dasar ukuran butirnya. Klasifikasi ukuran butir yang dipakai dalam pengelompokkan
batuan sedimen klastik menggunakan klasifikasi dari Wentworth seperti yang
diperlihatkan pada Tabel berikut :
SKALA WENWORTH

LEMBAR DESKRIPSI BATUAN


PEMETAAN GEOLOGI LANJUT

Ukuran Butir

Nama

>256

Boulder

64 256

Cobble

4 64

Pebble

24

Granule

1/16 2

Sand

1/256 1/16

Silt

1/256 <

Clay

Tabel. dibawah adalah daftar nama-nama Batuan Sedimen Klastik (berdasarkan ukuran
dan bentuk butir) :
KLASIFIKASI BATUAN SEDIMEN KLASTIK

Yogi Prianda Putra


270110100104

Tekstur Ukuran Butir


Klastik

Gravel > 2 mm Fragmen batuan membundar

1/16 - 2 mm

Cidaun, Jawa Barat


2014

Komposisi

Nama Batuan
Konglomerat

Fragmen batuan menyudut

Breksi

Mineral kuarsa dominan

Batupasir Kuarsa

Kuarsa dan felspar

Batupasir Arkose

Kuarsa, felspar, lempung dan Batupasir Graywacke


fragmen batuan
< 1/256 mm

Laminasi

Serpih

masif

Lempung

Tekstur Batuan Sedimen Klastik


Pada hakekatnya tekstur adalah hubungan antar butir / mineral yang terdapat di
dalam batuan. Sebagaimana diketahui bahwa tekstur yang terdapat dalam batuan
sedimen terdiri dari fragmen batuan / mineral dan matrik (masa dasar). Adapun yang
termasuk dalam tekstur pada batuan sedimen klastik terdiri dari : Besar Butir, Bentuk
Butir, Kemas (Fabric), Pemilahan (Sorting), Sementasi, Porositas (kesarangan), dan
Permeabilitas (Kelulusan).
1.

Besar Butir adalah ukuran butir dari material penyusun batuan sedimen
diukur berdasarkan klasifikasi Wentworth.

2.

Bentuk butir pada sedimen klastik dibagi menjadi : Rounded (Membundar ),


Sub-rounded (Membundar tanggung), Sub-angular (Menyudut tanggung), dan
angular (Menyudut).

Gambar. Pemilahan ukuran butir di dalam batuan sedimen.

Gambar. Kategori Kebundaran dan keruncingan butiran sedimen (Pettijohn, dkk.,1987)

3.

Kemas (Fabric) adalah hubungan antara masa dasar dengan fragmen


batuan / mineralnya. Kemas pada batuan sedimen ada 2, yaitu : Kemas
Terbuka, yaitu hubungan antara masa dasar dan fragmen butiran yang
kontras sehingga terlihat fragmen butiran mengambang diatas masa
dasar batuan. Kemas tertutup, yaitu hubungan antar fragmen butiran
yang relatif seragam, sehingga menyebabkan masa dasar tidak terlihat).
Gambar di bawah ini memperlihatkan kemas di dalam batuan sedimen,
meliputi bentuk pengepakan (packing), hubungan antar butir/fragmen
(contacts), orientasi butir atau arah-arah memanjang (penjajaran) butir,
dan hubungan antara butir fragmen dan matriks.

4.

Pemilahan (Sorting) adalah keseragaman ukuran butir dari fragmen


penyusun batuan.

5.

Porositas (Kesarangan) adalah ruang yang terdapat diantara fragmen butiran


yang ada pada batuan. Jenis porositas pada batuan sedimen adalah Porositas
Baik, Porositas Sedang, Porositas Buruk.

6.

Permeabilitas (Kelulusan) adalah sifat yang dimiliki oleh batuan untuk dapat
meloloskan air. Jenis permeabilitas pada batuan sedimen adalah
permeabilitas baik, permeabilitas sedang, permeabilitas buruk.

KLASIFIKASI BATUAN BEKU

Struktur Sedimen

Intrusi

Magma mendingin dan mengeras di bawah permukaan, membentuk tubuh


intrusi yang besar (pluton) yang biasanya mengandung batuan dengan butir
yang lebih kasar atau ukuran tubuh intrusi yang lebih kecil seperti dyke, sill
dan volcanic necks yang biasanya mengandung batuan dengan ukuran butir
lebih halus karena pendinginan yang lebih cepat.
Ekstrusi

Berasosiasi dengan aktivitas vulkanis, batuan ekstrusi berasal dari lava, yang
kemudian membeku di permukaan membentuk batuan dengan bentuk
berlembar atau batuan piroklastik dengan beberapa fragmen di dalamnya
(breksi vulkanik).
Tekstur

Granularitas :
Faneritik (Fanerokristalin)
Ukuran butir cukup besar untuk dilihat oleh mata (kasar). Berbutir kasar
(phenocryst)(>5mm)
Porfiritik
Berbutir sedang (1-5mm)
Afanitik
Berbutir halus (<1mm)

Convolute Bedding

Derajat Kristalisasi :
Holohyalin
Massa dasar batuan didominasi gelas
Hipokristalin
Massa dasar batuan cenderung 50 : 50, tapi sedikit lebih banyak kristal
Hipohyalin
Massa dasar batuan cenderung 50 : 50, tapi sedikit lebih banyak gelas
Holokristalin
Massa dasar batuan didominasi kristal

Bentuk Kristal :

Euhedral (kristal sempurna)


Subhedral
Anhedral
Komposisi Mineral :

Leucocratic, didominasi mineral berwarna terang (asam)


Mesocratic, komposisi mineral terang dan gelap cenderung sama
Melanocratic, didominasi mineral gelap (basa)
Hypermelanic, didominasi mineral ultrabasa

Deskripsi Konglomerat, Breksi, Breksi Gunungapi, Agglomerat.


Untuk breksi, konglomerat, begitu pula breksi gunungapi dan agglomerat (detritus
kasar), yang harus di deskripsi adalah komponen dan matriknya. Komponen Dalam
pendeskripsan komponen dalam breksi dan konglomerat, dilakukan secara biasa,
namun yang perlu diperhatikan:
a)

Komposisi, apakah monomik (jika klastika terdiri dari satu tipe litologi),
Oligomik (terdiri dari 2-3 tipe klastika), polimik (klastika terdiri lebih dari 3
jenis litologi). Dan tentukan pula jenis jenis batuannya, jika batuan beku
tentukan sifatnya apakah basaltis atau andesitis.
b) Ukuran komponen, tentukan ukuran maksimal dan minimal dari besar
komponennya.
c) Kemas, tentukan kemasnya (terbuka atau tertutup). Dan lihat jika ada
imbrikasi
d) Kekompakan, apakah komponennya lepas lepas, atau monolitik (komponen
dan matriks tak dapat dipisahkan)
e) Matrik Dalam pendeskripsian matrik pada breksi dan konglomerat, dilihat
apakah terdiri satu jenis batuan atau campuran, kemudian deskripsi seperti
biasa.

No. Singkapan

No. Singkapan

Waktu/Jam

Waktu/Jam

Cuaca

Cuaca

DESKRIPSI BATUAN (SEDIMEN)

DESKRIPSI BATUAN (SEDIMEN)

Warna :

Warna :

Segar :
Lapuk :

Segar :
Lapuk :

Kekerasan :

Kompak / Keras / Agak Keras / Lunak / Dapat Diremas

Kekerasan :

Kompak / Keras / Agak Keras / Lunak / Dapat Diremas

Tekstur :

Ukuran Butir

: ..............

Tekstur :

Ukuran Butir

: ..............

Bentuk Butir

: Rounded / Sub-Rounded / Sub-Angular / Angular

Bentuk Butir

: Rounded / Sub-Rounded / Sub-Angular / Angular

Kemas

: Terbuka / Tertutup

Kemas

: Terbuka / Tertutup

Pemilahan

: Sangat Baik / Baik / Sedang / Buruk / Sangat Buruk

Pemilahan

: Sangat Baik / Baik / Sedang / Buruk / Sangat Buruk

Permeabilitas

: Baik / Sedang / Buruk

Permeabilitas

: Baik / Sedang / Buruk

Kandungan CaCO3

: Karbonatan / Non-Karbonatan

Kandungan CaCO3

: Karbonatan / Non-Karbonatan

Struktur Sedimen

Struktur Sedimen

Kontak

Kontak

SKETSA

SKETSA

No. Singkapan

No. Singkapan

Waktu/Jam

Waktu/Jam

Cuaca

Cuaca

DESKRIPSI BATUAN (BEKU)

DESKRIPSI BATUAN (BEKU)

Warna :

Warna :

Segar :
Lapuk :

Tekstur :

Struktur

SKETSA

Lapuk :

Granularitas

: Afanitik / Porfiritik / Faneritik

Derajat Kristalisasi
Bentuk Kristal

Granularitas

: Afanitik / Porfiritik / Faneritik

: Holohyalin / Holokristalin / Hipohyalin / Hipokristalin

Derajat Kristalisasi

: Holohyalin / Holokristalin / Hipohyalin / Hipokristalin

: Euhedral / Sunhedral / Anhedral

Bentuk Kristal

: Euhedral / Sunhedral / Anhedral

: Autobreksi / Scoria / Sheeting / .....

Kenampakan Lapangan

Segar :

: Intrusi / Ektrusi

Tekstur :

Struktur

: Autobreksi / Scoria / Sheeting / .....

Kenampakan Lapangan

SKETSA

: Intrusi / Ektrusi

Anda mungkin juga menyukai