Anda di halaman 1dari 4

BAB 2

KEBIJAKAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

A. Kebijakan Pelaksanaan K3 di PT Adaro Indonesia

Mulai tahun 2013, perusahaan menerapkan lima pilar kebijakan dalam pengelolaan Mutu,
Kesehatan, Keselamatan, dan Lingkungan, atau yang dikenal dengan istilah Quality, Health,
Safety, and Environment (QHSE) yaitu:

1. Komitmen Kepemimpinan

Komitmen PT. Adaro Indonesia terhadap QHSE dimulai dari Direksi dan kemudian
berlanjut ke seluruh jajaran organisasi. Walaupun target, batas waktu dan biaya
merupakan hal yang penting, PT. Adaro Indonesia tidak akan pernah mengorbankan
kesehatan dan keselamatan para karyawannya maupun lingkungan hidup.

2. Fokus terhadap Pengendalian Risiko Utama

Operasi penambangan dengan skala sebesar dan serumit bisnis PT. Adaro
Indonesia mengandung ribuan risiko QHSE, dan dengan sumber daya yang ada,
perusahaan berfokus pada mitigasi risiko-risiko utama. Tim QHSE menelusuri setiap area
kerja dan mengidentifikasi risiko-risiko utama yang terkandung dalam setiap tugas
pekerjaan. Tim QHSE harus memastikan adanya pengendalian yang memadai dalam
prosedur kerja dan pengawasan supaya upaya pencegahan kecelakaan dapat dimulai
dari sumbernya.

Pada titik ini, perusahaan PT. Adaro Indonesia menerapkan Adaro Fatality
Prevention Program (AFPP), dimana risiko-risiko utama yang terkandung dalam setiap
aktivitas beserta pengendaliannya diidentifikasi dan dikaji. Hasilnya akan dipakai sebagai
panduan untuk inspeksi dan evaluasi lapangan serta untuk memastikan bahwa tim sudah
membuat rencana mitigasi risiko dengan benar.

3. Pendidikan dan Pelatihan bagi Karyawan

Karyawan PT. Adaro Indonesia mencapai ribuan orang, yang semua terpapar
terhadap risiko kesehatan dan keselamatan kerja. Perusahaan merasa bertanggung
jawab untuk mendidik dan melatih masing-masing dari mereka tentang cara bekerja yang
aman dan sehat. Karyawan baru harus mengikuti program pengenalan keselamatan dan
orientasi lapangan sebelum diberikan ijin untuk bekerja di dalam area proyek perusahaan.
Selain itu, perusahaan juga menyelenggarakan sesi pengenalan keselamatan bagi para
pengunjung yang memasuki wilayah operasinya.

4. Sistem Manajemen QHSE Terpadu

Untuk mengelola QHSE secara efektif di dalam kegiatan operasional, SIS terus
mengembangkan dan mengimplementasikan sistem manajemen QHSE terpadu yang
mengacu kepada standar internasional, misalnya ISO 9001, ISO 14001 and OHSAS
18001, di seluruh organisasinya.

Implementasi sistem manajemen ini menjamin bahwa setiap tugas dalam operasi
perusahaan dilaksanakan secara konsisten menurut prosedur standar yang selaras
dengan kebijakan perusahaan di samping mematuhi standar internasional.

Satu aspek penting lainnya dari manajemen QHSE di Adaro Indonesia adalah
pembuatan “Adaropedia”, suatu sistem informasi berbasis internet yang menyimpan dan
menampilkan data dan informasi pemantauan HSE.

5. Penegakan Kebijakan dan Prosedur QHSE

Seluruh karyawan PT. Adaro Indonesia harus menghormati dan mematuhi


kebijakan dan prosedur QHSE. Para karyawan yang berkontribusi terhadap QHSE
melebihi kewajibannya akan mendapat pengakuan dari perusahaan sedangkan karyawan
yang melanggar peraturan QHSE akan diberikan sanksi. Perusahaan meyakini bahwa
tanpa penegakan yang kuat, upaya untuk mencapai kinerja QHSE yang lebih baik tidak
akan efektif.

B. Objektif Pelaksanaan K3 di PT Adaro Indonesia

Adaro berkomitmen untuk mencapai standar pengelolaan K3 yang tinggi dengan


meminimalkan risiko kecelakaan ringan, berat, dan fatal yang terjadi dalam kegiatan
operasional. Hal ini dilakukan melalui penerapan sistem manajemen keselamat,
lingkungan, atau Adaro Safety Environmental Production (ASEP) yang juga mengacu
pada ISO 14001 dan OHSAS 18001.

Sebagai upaya perlindungan keselamatan, Adaro menyediakan alat pelindung diri,


seragam dan alat keselamatan kerja dan berbagai fasilitas pengobatan bagi semua
karyawan secara cuma-cuma. Selain itu, untuk menjamin standar kesehatan, perusahaan
juga mengadakan pemeriksaan kesehatan secara berkala dan memberikan tunjangan
rawat jalan dan program Jamsostek kepada karyawan.

C. Komitmen PT Adaro Indonesia Dalam Lingkungan dan K3


PT Adaro Indonesia berkomitmen untuk terus mengembangkan teknologi-
teknologi ramah lingkungan. PT Adaro juga memiliki rencana-rencana untuk
mengembangkan kesadaran akan pentingnya keselematan dan kesehatan lingkungan
kerja, meliputi safety induction, safety talk, dan berbagai macam kegiatan training lainnya.
PT Adaro juga terbuka terhadap publik apabila ada keluhan mengenai dampak
kesehatan dan lingkungan yang terjadi karena PT Adaro. Apabila terjadi insiden atau
kecelakaan, perusahaan akan berkomunikasi, melakukan dialog, dan berkonsultasi
dengan pihak-pihak terkait mengenai penyelesaian masalah tersebut.
Berikut ini adalah komitmen selengkapnya dari PT Adaro Indonesia:
1. Melakukan pengelolaan material dan energi
2. Melakukan pengelolaan air
3. Melakukan pengelolaan keanekaragaman hayati
4. Melakukan pengelolaan emisi yang dihasilkan
5. Melakukan pengelolaan limbah padat dan sampah
6. Melakukan pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3)
7. Melakukan pengelolaan ceceran dan tumpahan minyak
8. Melakukan tindakan atas keluhan masalah lingkungan dari masyarakat
9. Melakukan pengelolaan sistem transportasi perusahaan
10. Melakukan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR)
11. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia
12. Meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja
Komitmen ke-12 yaitu meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja terdiri atas
poin-poin berikut ini:
a. Melaksanakan program Education and Training, yang meliputi basic life
support training, food hygiene training, dan health talk
b. Melaksanakan program Counseling, facililating, consulting, dan mentoring
berupa konsultasi medis.
c. Melaksanakan program Prevention and Risk Reduction, meliputi Hepatitis
B vaccination, industrial hygiene and occupational, health assessment
d. Melaksanakan program Healthcare and treatment yang meliputi program
Primary care, emergency response & stabilitation

Anda mungkin juga menyukai