Sumber Dana Dari Luar Negeri
Sumber Dana Dari Luar Negeri
Bagi negara-negara yang belum atau tida mampu menghimpun tabungan domestic yang
memadai guna mendorong pertumbuhan ekonominya,maka negara tersebut dapat pula
mencari sumber pembiayaan dari luar negeri ( negara-negara lain ).
Bab ini mencoba untuk menjelaskan peranan tabungan luar negeri dalam pembangunan
dan mengungkap beberapa kontroversi dan implikasi yang ditimbulkannya.
Namun, sebelum kita melakukan pembahasan yang lebih mendalam, ada baiknya jika kita
mengetahui terlebih dahulu tentang beberapa konsep penting yang akan di bahas dalam
bab ini.
Bantuan asing ( luar negeri ) yang dimaksudkan di sini adalah meliputi bantuan yang
bersumber dari pemerintah maupun swasta dari negara lain.
Jenis bantuan ini dapat di bagi lagi menjadi dua jenis, yaitu : (1) bantuan bilateral, sebuah
bantuan yang di berikan langsung oleh sebuah negara kepada negara lainnya, dan (2)
bantuan multilateral, sebuah bantuan yang dananya mengalir ke sebuah badan badan
internasional, seperti PBB,Bank Dunia, dan Bank pembangunan regional ( misalnya, The
Asian Development Bank untu negara-negara di kawasan Asia ), yang selanjutnya badan-
badan internasional tersebut meminjamkan atau menyalurkan dana yang tersedia ke NSB.
IBRD ( International Bank for Reconstruction and Development ) atau lebih dikenal sebagai
Bank Dunia merupakan sebuah lembaga keuangan internasional yang pertama.
Secara bersama-sama, Bank Dunia, IFC, dan IDA diarahkan sebagai Grup Bank Dunia.
IDA dan Bank Dunia mempunyai staf dan manajemen yang sama, namun staf IFC terpisah.
Ketiganya memiliki presidan dan dewan direktur eksekutif yang sama, yang meninjau dan
menyetujui kebijakan pinjaman serta investasi mereka. IDA dan IFC memiliki Anggaran
Dasar yang terpisah, yang sedikit berbeda dari Piagam Bank Dunia.
Alih teknologi
Manfaat pokok keduan yang diharapkan dari adanya investasi asing adalah proses alih
teknologi, ketrampilan, dan know-how. Oleh karena banyak riset lapangan dan kegiatan-
kegiatan pembangunan dilakukan oleh perusahaan-perusahaan di Amerika Utara, Eropa, da
Jepang, maka perusahaan-perusahaan tersebut sangat potensial sebagai sumber yang
kaya akan informasi yang bernilai tentang teknologi, proses-proses, metode pemasaran dan
pendekatan-pendekatan manajerial yang baru.
PINJAMAN KOMERSIAL
Belakangan ini sumber dana dari luar negeri yang sangat cepat perkembangannya adalah
injaman swasta yang berasal dari tiga sumber, yaitu (1) bond lending, (2) pinjaman
komersial, dan (3) kredit ekspor. Bond Lending ini merupakan salah satu bentuk dari
investasi portofolio. Bentuk lainnya adalah pembelian saham perusahaan-perusahaan NHB
oleh pihak asing.
Bentuk kedua dan relati paling baru adalah pinjaman komersial dari bank-bank di luar
negeri, baik dari pasar Eurocurrency maupun pinjaman biasa dari bank-bank di luar negeri
dengan menggunaan dana mereka sendiri. Jumlah pinjaman seperti itu pada akhir tahun
1984 sebesar 2,5 miliar dolar AS, dan sebesar 2 miliar dolar AS berasal dari Eurocurrency.
Kredit Eurocurrency ini biasanya dilakukan oleh suatu sindikat bank, bukan oleh sebuah
bank secara individual. Pinjaman jenis ini biasanya untuk jangka watu yang jauh lebih
pendek dari pada bond issues dan tingkat bunga yang sama jika bank-bank tersebut
meminjamkannya pada bank lainnya.
Biasanya tingkat suku bunga yang ditetapkan berdasarkan suku bunga pada LIBOR ( the
London interbank borrowing rate ) yang nilainya berfluktuasi dari waktu ke waktu.
1. Pinjaman Bilateral
Pinjaman bilateral adalah setiap penerimaan negara baik dalam bentuk devisa maupun
dalam bentuk barang atau jasa yang diperoleh dari pemberi Pinjaman Luar Negeri yang
berasal dari pemerintah suatu negara melaui suatu lembaga atau badan keuangan yang
dibentuk oleh pemerintah negara yang bersangkutan untuk melaksanakan pemberian
pinjaman yang harus dibayar kembali dengan persyaratan tertentu.
2. Pinjaman Multilateral
Pinjaman multilateral adalah setiap penerimaan negara, baik dalam bentuk devisa maupun
dalam bentuk barang atau jasa yang diperoleh dari pemberian pinjaman luar negeri yang
berasal dari lembaga keuangan internasional maupun regional dan biasanya Indonesia
merupakan anggota dari lembaga keuangan tersebut.