Draf Pedoman Penilaian Pembelajaran K13 Pendidikan Kesetaraan 16 Sept 2019 Hotel Lynt Pleno PDF
Draf Pedoman Penilaian Pembelajaran K13 Pendidikan Kesetaraan 16 Sept 2019 Hotel Lynt Pleno PDF
KURIKULUM 2013
PENDIDIKAN KESETARAAN
Pedoman ini disusun sebagai acuan bagi para tutor pendidikan kesetaraan pendidikan
kesetaraan dalam merencanakan dan melaksanakan penilaian hasil belajar peserta didik yang
komprehensif dan objektif meliputi penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan
berdasarkan Kurikulum 2013. Pedoman ini juga sekaligus pedoman praktis untuk mengolah
dan membuat laporan hasil penilaian tersebut secara akutabel dan informatif. Buku pedoman
ini diharapkan dapat membantu para tutor pendidikan kesetaraan melaksanakan tugasnya
sehari-hari secara lebih profesional sehingga pada akhirnya mutu pendidikan kesetaraan dapat
lebih terjaga dan terus meningkat.
Akhirnya ucapan terima kasih dan penghargaan kami sampaikan kepada semua pihak
atas peran sertanya dalam menyusun pedoman ini. Namun demikian, beberapa kekurangan
tentu masih terdapat di dalam pedoman ini sehingga masukan dan saran terutama dari pimpinan
satuan pendidikan (SKB/PKBM), tutor pendidikan kesetaraan, dan orang tua peserta didik
sangat diharapkan agar pedoman ini dapat terus disempurnakan di masa yang akan datang.
Dr. Abdulkahar
NIP 196402071985031005
Kata Pengantar ii
Daftar Isi iii
BAB I Pendahuluan 1
A. Latar Belakang 1
B. Landasan Hukum 2
C. Tujuan 2
D. Sasaran Pengguna 3
4
BAB II Penilaian Hasil Belajar Pendidikan Kesetaraan
A. Pengertian 4
B. Pendekatan Penilaian Pendidikan Kesetaraan 5
C. Prinsip Penilaian 6
D. Penilaian Hasil Belajar Kurikulum 2013 Pendidikan Kesetaraan 7
10
BAB III Penilaian Sikap, Pengetahuan dan Keterampilan
A. Penilaian Sikap 10
B. Penilaian Pengetahuan 12
C. Penilaian Keterampilan 14
20
Bab IV Pelaksanaan Penilaian oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan
A. Pelaksanaan Penilaian oleh Pendidik 20
B. Pelaksanaan Penilaian oleh Satuan Pendidikan 25
28
BAB V Pemanfaatan dan Tindak Lanjut Hasil Penilaian
A. Program Remedial dan Pengayaan 28
B. Rapor 30
C. Kriteria Kenaikan Tingkatan 31
33
BAB VI Penutup
Lampiran
A. Latar Belakang
Selama ini masih banyak persoalan dalam pelaksanaan penilaian pada
pendidikan kesetaraan Program Paket A, Paket B, dan Paket C. Penilaian belum
dilaksanakan secara prosedural dan terukur sehingga diduga hasil penilaian belum
menghasilkan nilai yang valid dan reliabel sesuai dengan kompetensi peserta didik
sesungguhnya. Sementara itu ketertiban prosedur penilaian pada pendidikan
kesetaraan akan berdampak pada apresiasi positif masyarakat terhadap keberadaan
pendidikan kesetaraan serta lulusannya.
Ketiadaan pedoman tentang penilaian hasil pendidikan kesetaraan
menyebabkan kurang valid dan reliabel dalam mengukur, menilai dan melaporkan
kemajuan hasil belajar peserta didik. Oleh karena itu perlu disusun pedoman
penilaian pada pendidikan kesetaraan agar penilaian sebagai proses pengumpulan
dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik
dapat dilakukan dengan baik dan benar.
Penilaian pendidikan pada pendidikan kesetaraan terdiri atas penilaian hasil
belajar oleh pendidik (tutor pendidikan kesetaraan), penilaian hasil belajar oleh
satuan pendidikan, dan penilaian hasil belajar oleh pemerintah. Pedoman ini
membahas penilaian hasil belajar oleh pendidik dan satuan pendidikan. Penilaian
hasil belajar oleh pemerintah berupa uji penyetaraan dalam bentuk ujian nasional
diatur tersendiri oleh Badan Standar Nasional Pendidikan sebagai penyelenggara
ujian nasional.
Dalam melaksanakan penilaian hasil belajar tutor pendidikan kesetaraan dan
satuan pendidikan memerlukan referensi. Oleh karena itu perlu disusun rambu-rambu
sebagai acuan dalam melaksanakan penilaian hasil belajar. Pedoman ini diharapkan
dalam membantu tutor dan satuan pendidikan nonformal penyelenggara pendidikan
kesetaraan dalam merencanakan, melaksanakan, melaporkan dan memanfaatkan
hasil penilaian dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan kesetaraan.
C. Tujuan
Pedoman Penilaian Pendidikan Kesetaraan ini disusun untuk membantu:
1. tutor pendidikan kesetaraan dalam merencanakan, membuat, mengembangkan
instrumen, dan melaksanakan penilaian hasil belajar;
2. tutor pendidikan kesetaraan dalam menganalisis dan menyusun laporan, termasuk
memanfaatkan hasil penilaian dan mengisi rapor;
3. tutor pendidikan kesetaraan dalam menerapkan program remedial bagi peserta
didik yang belum mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM), dan program
pengayaan bagi peserta didik yang telah mencapai KKM;
4. Kepala SKB, Ketua PKBM atau pimpinan satuan pendidikan nonformal
penyelenggara pendidikan kesetaraan dan penilik dalam menyusun program dan
melaksanakan supervisi akademik bidang penilaian; dan
D. Sasaran Pengguna
Pedoman Penilaian Pendidikan Kesetaraan diperuntukkan bagi:
1. tutor pendidikan kesetaraan;
2. satuan pendidikan nonformal penyelenggara pendidikan kesetaraan;
3. Kepala SKB, Ketua PKBM atau pimpinan satuan pendidikan nonformal
penyelenggara pendidikan kesetaraan;
4. Penilik yang membidangi pendidikan kesetaraan; dan
5. orang tua peserta didik.
A. Pengertian
Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk
mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik. Pelaksanaan penilaian peserta didik
pendidikan kesetaraan Program Paket A, Paket B, dan Paket C mengacu pada
standar penilaian pendidikan dan peraturan-peraturan penilaian lain yang relevan
yaitu kriteria mengenai lingkup, tujuan, manfaat, prinsip, mekanisme, prosedur, dan
instrumen penilaian hasil belajar peserta didik yang digunakan sebagai dasar dalam
penilaian hasil belajar peserta didik.
Berkaitan dengan penilaian terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan
antara lain sebagai berikut.
1. Penilaian yang dilakukan oleh tutor pendidikan kesetaraan hendaknya
tidak hanya penilaian atas pembelajaran (assessment of learning),
melainkan juga penilaian untuk pembelajaran (assessment for learning)
dan penilaian sebagai pembelajaran (assessment as learning).
2. Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian kompetensi dasar (KD)
pada Kompetensi Inti (KI), yaitu KI-1, KI-2, KI-3, dan KI-4.
3. Penilaian menggunakan acuan kriteria, yaitu penilaian yang membandingkan
capaian peserta didik dengan kriteria kompetensi yang ditetapkan. Hasil penilaian
seorang peserta didik, baik formatif maupun sumatif, tidak dibandingkan dengan
hasil peserta didik lainnya namun dibandingkan dengan penguasaan kompetensi
yang ditetapkan. Kompetensi yang ditetapkan merupakan ketuntasan belajar
minimal yang disebut juga dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM).
4. Penilaian dilakukan secara terencana dan berkelanjutan, artinya semua indikator
diukur, kemudian hasilnya dianalisis untuk menentukan KD yang telah dan yang
belum dikuasai peserta didik, serta untuk mengetahui kesulitan belajar peserta
didik.
5. Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut, berupa program
remedial bagi peserta didik dengan pencapaian kompetensi di bawah ketuntasan
C. Prinsip Penilaian
Penilaian hasil belajar peserta didik Paket A, Paket B, dan Paket C
didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut.
1. Sahih, berarti penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan kemampuan
yang diukur.
2. Reliabel, berarti penilaian didasarkan pada data yang konsisten.
3. Objektif, berarti penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas, tidak
dipengaruhi subjektivitas penilai.
4. Adil, berarti penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik karena
berkebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang agama, suku, budaya, adat
istiadat, status sosial ekonomi, dan gender.
A. Penilaian Sikap
Penilaian sikap dimaksudkan sebagai penilaian terhadap perilaku peserta didik
dalam proses pembelajaran kegiatan kurikuler maupun ekstrakurikuler, yang
meliputi sikap spiritual dan sosial. Penilaian sikap memiliki karakteristik yang
berbeda dari penilaian pengetahuan dan keterampilan, sehingga teknik penilaian
yang digunakan juga berbeda. Dalam hal ini, penilaian sikap lebih ditujukan untuk
membina perilaku sesuai budi pekerti dalam rangka pembentukan karakter peserta
didik sesuai dengan proses pembelajaran.
1. Sikap Spiritual
Penilaian sikap spiritual (KI-1), antara lain: (1) ketaatan beribadah; (2)
berperilaku syukur; (3) berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan; dan (4)
toleransi dalam beribadah. Sikap spiritual tersebut dapat ditambah sesuai
karakteristik satuan pendidikan.
2. Sikap Sosial
Penilaian sikap sosial (KI-2) meliputi: (1) jujur yaitu perilaku yang didasarkan
pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam
perkataan, tindakan, dan pekerjaan; (2) disiplin yaitu tindakan yang menunjukkan
perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan; (3) tanggung
jawab yaitu sikap dan perilaku peserta didik untuk melaksanakan tugas dan
kewajibannya, yang seharusnya dilakukan terhadap diri sendiri, masyarakat,
lingkungan, negara, dan Tuhan Yang Maha Esa; (4) santunyaitu perilaku hormat
pada orang lain dengan bahasa yang baik; (5) peduli yaitu sikap dan tindakan
yang selalu ingin memberi bantuan kepada orang lain atau masyarakat yang
membutuhkan; dan (6) percaya diri yaitu suatu keyakinan atas kemampuannya
sendiri untuk melakukan kegiatan atau tindakan. Sikap sosial tersebut dapat
ditambah oleh satuan pendidikan sesuai kebutuhan.
3. Teknik Penilaian Sikap
Penilaian sikap di satuan pendidikan nonformal dasar dilakukan oleh tutor
pendidikan kesetaraan kelas, tutor pendidikan kesetaraan mata pelajaran agama,
B. Penilaian Pengetahuan
Penilaian pengetahuan (KI-3) dilakukan dengan cara mengukur penguasaan
peserta didik yang mencakup pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural dalam
berbagai tingkatan proses berpikir. Penilaian dalam proses pembelajaran berfungsi
sebagai alat untuk mendeteksi kesulitan belajar (assesment as learning), penilaian
sebagai proses pembelajaran (assessment for learning), dan penilaian sebagai alat
untuk mengukur pencapaian dalam proses pembelajaran (assessment of learning).
Melalui penilaian tersebut diharapkan peserta didik dapat menguasai kompetensi
yang diharapkan. Untuk itu, digunakan teknik penilaian yang bervariasi sesuai
dengan kompetensi yang akan dinilai, yaitu tes tulis, lisan, dan penugasan. Prosedur
penilaian pengetahuan dimulai dari penyusunan perencanaan, pengembangan
instrumen penilaian, pelaksanaan penilaian, pengolahan, dan pelaporan, serta
pemanfaatan hasil penilaian.
Untuk mengetahui ketuntasan belajar (mastery learning), penilaian ditujukan
untuk mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan (diagnostic) proses pembelajaran.
Hasil tes diagnostik, ditindaklanjuti dengan pemberian umpan balik (feedback)
kepada peserta didik, sehingga hasil penilaian dapat segera digunakan untuk
perbaikan mutu pembelajaran.
Penilaian capaian pengetahuan menggunakan angka dengan rentang
capaian/nilai 0 sampai dengan 100 dan deskripsi. Deskripsi dibuat dengan
menggunakan kalimat yang bersifat memotivasi dengan pilihan kata/frasa yang
C. Penilaian Keterampilan
Penilaian keterampilan dilakukan dengan mengidentifikasi karateristik
kompetensi dasar aspek keterampilan untuk menentukan teknik penilaian yang
2. Pelaksanaan Penilaian
a. Penilaian Sikap Spritual
Pelaksanaan penilaian sikap spiritual dilakukan selama proses pembelajaran
satu paket kompetensi. Penilaian terutama dilakukan oleh tutor kelas, tutor
mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti serta Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan. Di samping itu dapat meminta masukan dari
tutor mata pelajaran lainnya serta peserta didik. Penilaian sikap spiritual di
dalam kelas dilakukan oleh tutor pendidikan kesetaraan mata pelajaran. Sikap
peserta didik di luar jam pelajaran diamati/dicatat tutor pendidikan kesetaraan
kelas dan tutor mata pelajaran lainnya. Tutor pendidikan kesetaraan mata
pelajaran dan tutor pendidikan kesetaraan muatan khusus, dan tutor kelas
mencatat perilaku peserta didik yang sangat baik atau kurang baik dalam
jurnal segera setelah perilaku tersebut teramati atau menerima laporan tentang
perilaku tersebut.
Nilai capaian sikap spritual disajikan di rapor untuk setiap paket kompetensi.
Hasil penilaian capaian sikap spiritual di dalam rapor disampaikan dalam
bentuk predikat dan deskripsi.
b. Penilaian Sikap Sosial
Pelaksanaan penilaian sikap sosial dilakukan selama proses pembelajaran
satu paket kompetensi. Penilaian terutama dilakukan oleh tutor kelas, tutor
mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti serta Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan. Di samping itu dapat meminta masukan dari
tutor mata pelajaran lainnya, sedangkan penilaian diri dan penilaian
antarpeserta didik dilakukan sebagai penunjang. Penilaian sikap sosial
dilakukan secara terus-menerus selama satu paket kompetensi.
Tutor pendidikan kesetaraan mata pelajaran, dan tutor kelas mencatat perilaku
peserta didik yang sangat baik atau kurang baik dalam jurnal segera setelah
perilaku tersebut teramati atau menerima laporan tentang perilaku tersebut.
3. Ketuntasan Modul
Pembelajaran pendidikan kesetaraan diselenggarakan dengan
menggunakan modul, baik melalui belajar mandiri terstruktur maupun
pembelajaran daring (online). Modul untuk setiap mata pelajaran dikembangkan
oleh Direktorat Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan bekerjasama
dengan Puskurbel. Pada setiap modul sudah disediakan penilaian untuk
mengukur pencapaian kompetensi peserta didik baik pengetahuan dan
keterampilan termasuk sikap spiritual dan sikap sosial untuk mata pelajaran
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti serta Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan.
Penentuan ketuntasan modul dilakukan dengan cara dibandingkan nilai
modul dengan nilai KKM. Nilai modul yang dibandingkan adalah nilai capaian
pengetahuan dan capaian keterampilan. Ketentuan ketuntasan modul diatur
sebagai berikut.
a. Kriteria modul tuntas adalah nilai capaian pengetahuan dan nilai capaian
keterampilan sama atau lebih dengan nilai KKM.
b. Jika nilai capaian pengetahuan dinyatakan tuntas artinya sama atau lebih dari
nilai KKM sedangkan nilai capaian keterampilan belum mencapai nilai
KKM, maka dinyatakan belum tuntas untuk modul tersebut. Tutor bisa
melakukan remedial dengan memberikan penugasan.
c. Jika nilai capaian keterampilan dinyatakan tuntas artinya sama atau lebih dari
nilai KKM sedangkan nilai capaian pengetahuan belum mencapai nilai KKM,
maka dinyatakan belum tuntas untuk modul tersebut. Tutor bisa memberikan
remidial dengan memberikan penugasan dan atau melakukan ujian modul
ulang.
3. Hasil Penilaian
a. Nilai remedial yang diperoleh diolah menjadi nilai modul.
b. Nilai modul setelah remedial untuk aspek pengetahuan dihitung dengan
mengganti nilai penugasan atau nilai ujian modul.
c. Penilaian hasil belajar kegiatan pengayaan tidak sama dengan kegiatan
pembelajaran biasa, tetapi cukup dalam bentuk portofolio, dan harus dihargai
sebagai nilai tambah (lebih) dari peserta didik yang normal.
B. Rapor
Penilaian oleh pendidik digunakan untuk mengetahui pencapaian kompetensi
peserta didik sebagai dasar untuk memperbaiki proses pembelajaran dan bahan
penyusunan laporan kemajuan hasil belajar (rapor) peserta didik. Hasil pencapaian
kompetensi peserta didik tersebut disimpan dalam bentuk portofolio perkembangan
peserta didik. Dokumen tersebut dianalisis untuk mengetahui perkembangan capaian
RAPOR
PAKET C SETARA SMA
PEMINATAN ILMU-ILMU SOSIAL
NISN
RAPOR
PAKET C SETARA SMA
PEMINATAN ILMU-ILMU SOSIAL
NPSN :
: Telp.
Desa/Kelurahan :
Kecamatan :
Kabupaten/Kota :
Provinsi :
Website :
Email :
d. Nomor Telepon/HP :
13 Pekerjaan Orang Tua
a. Ayah :
b. Ibu :
14 Wali Peserta Didik
a. Nama :
b. Nomor Telepon/HP :
c. Alamat :
d. Pekerjaan :
………………, ……………………………. 20
Ketua PKBM/Kepala SKB,
Pas Foto 3 X 4 cm
…………………………………………………
1. Sikap Spiritual
Predikat Deskripsi
2. Sikap Sosial
Predikat Deskripsi
B. Pengetahuan
Nilai Predikat
No Mata Pelajaran SKK KKM
Modul 1 Modul 2 Modul 3 Modul 1 Modul 2 Modul 3
Kelompok Umum
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
3 Bahasa Indonesia
4 Matematika
5 Sejarah Indonesia
6 Bahasa Inggris
7 Geografi
8 Sejarah
9 Sosiologi
10 Ekonomi
Kelompok Khusus
11 Pemberdayaan
a. ……………………………………………….
b. ……………………………………………….
12 Keterampilan
a. Keterampilan Wajib
b. Keterampilan Pilihan
………………………………………………
C. Keterampilan
Nilai Predikat
No Mata Pelajaran SKK KKM
Modul 1 Modul 2 Modul 3 Modul 1 Modul 2 Modul 3
Kelompok Umum
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
3 Bahasa Indonesia
4 Matematika
5 Sejarah Indonesia
6 Bahasa Inggris
7 Geografi
8 Sejarah
9 Sosiologi
10 Ekonomi
Kelompok Khusus
11 Pemberdayaan
a. ……………………………………………….
b. ……………………………………………….
12 Keterampilan
a. Keterampilan Wajib
b. Keterampilan Pilihan
………………………………………………
D. Ekstra Kurikuler
No Kegiatan Ekstrakurikuler Predikat Deskripsi
1
2
3
E. Kegiatan
No Jenis Kegiatan Prestasi
1
………………….., ………………………..
Mengetahui Orang Tua/Wali Penanggungjawab Rombel,
………………………………………….. …………………………………………..
Mengetahui:
Ketua PKBM/Kepala SKB,
………………………………………………………
PETUNJUK PENGISIAN
Rapor merupakan ringkasan hasil penilaian terhadap seluruh aktivitas pembelajaran yang
dilakukan peserta didik dalam satu paket kompetensi. Rapor dipergunakan selama
peserta didik mengikuti seluruh program pembelajaran pendidikan kesetaraan.
Berikut petunjuk pengisian rapor.
1. Identitas satuan pendidikan diisi dengan data yang sesuai dengan keberadaan satuan
pendidikan nonformal penyelenggara pendidikan kesetaraan.
2. Keterangan tentang diri peserta didik diisi lengkap.
3. Rapor harus dilengkapi dengan pas foto berwarna (3 x 4).
4. Sikap spiritual dan sikap sosial diisi dengan predikat (Sangat Baik, Baik, Cukup, atau
Kurang) dan dilengkapi dengan deskripsi berdasarkan rangkuman hasil penilaian
sikap dari semua tutor mata pelajaran, dan tutor penanggungjawab rombongan
belajar.
5. Deskripsi sikap spiritual dan sikap sosial ditulis menggunakan kalimat positif yang
memotivasi untuk butir-butir nilai sikap yang sangat baik dan/atau kurang baik.
6. Nilai KKM diisikan pada setiap mata pelajaran. KKM telah ditetapkan dalam
dokumen Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
7. Kolom SKK diisi bobot SKK sesuai dengan pengalokasian atau distribusi SKK yang
ditetapkan oleh satuan pendidikan dalam dokumen KTSP.
8. Kolom nilai modul pada pengetahuan dan keterampilan ditulis dalam bentuk bilangan
bulat pada skala 0-100. Nilai modul pengetahuan merupakan nilai gabungan dari
penugasan capaian pengetahuan dan ujian modul. Sedangkan nilai modul
keterampilan merupakan nilai rata-rata penugasan capaian keterampilan.
9. Kolom predikat pada pengetahuan dan keterampilan diisi berdasarkan interval
predikat (D, C, B atau A) yang ditetapkan satuan pendidikan.
10. Kolom predikat pada ekstrakurikuler (bagi satuan pendidikan yang
menyelenggarakan) diisi dengan Sangat Baik, Baik, Cukup, Kurang, yang kriterianya
ditetapkan oleh satuan pendidikan. Kolom deskripsi diisi dengan penjelasan sikap
dan kecakapan yang dicapai.
ANA ANITA 78 84 81
PRANOWO 87 82 85
LAKSMINI DEWI 82 84 83
HARYADI 81 86 84