Anda di halaman 1dari 4

Pola Bilangan, Barisan, dan Deret Dalam Matematika

Matematika merupakan salah satu ilmu dasar. Dimana ilmu matematika berkembang
dari sesuatu yang sederhana lalu menjadi ilmu yang lebih kompleks. Di kehidupan sehari-hari
terdapat kejadian dikehidupan yang mengandung konsep dasar dari matematika. Wagiyo,
Susanto, dan Mulyono (2008:147) mengemukakan bahwa penerapan konsep matematika pola
tertentu dapat dijumpai pada pembelahan sel tubuh (mitosis). Mula-mula, satu sel membelah
menjadi dua sel lalu menjadi empat sel sehingga terbentuk pola tertentu. Hal ini berkaitan
dengan konsep di matematika yaitu pola bilangan yang akan berhubungan erat dengan
barisan dan deret.
Pola bilangan merupakan kelompok bilangan yang memiliki pola tertentu. Pola
bilangan dapat diartikan dengan bilangan yang memiliki struktural yang teratur sehingga
membentuk sebuah pola. Pola bilangan memiliki beberapa jenis pola seperti yang
dikemukakan oleh
1) Pola bilangan ganjil dan genap adalah bilangan yang memiliki Pola Bilangan Ganjil atau
genap biasanya memiliki selisih dua angka antara bilangan yang satu dan bilangan
sebelumnya.

2) Pola bilangan persegi panjang adalah penulisan yang didasarkan pola persegi panjang
hanya digunakan oleh bilangan bukan prima. Pada pola ini, noktah-noktah disusun
menyerupai pola persegi panjang

3) Pola bilangan persegi adalah persegi merupakan bangun datar yang semua sisinya
memiliki ukuran yang sama panjang. Begitu pula dengan penulisan pola bilangan yang
mengikuti pola persegi. semua noktah digambarkan dengan jumlah yang sama.

4) Pola bilangan segitiga adalah selain mengikuti pola persegi dan persegi panjang, bilangan
pun dapat digambarkan melalui noktah yang mengikuti pola segitiga. untuk lebih jelasnya,
coba kamu perhatikan lima bilangan yang mengikuti pola segitiga.

5) Pola bilangan garis lurus adalah penulisan bilangan yang mengikuti pola garis lurus
merupakan pola blilangan yang paling sederhana. suatu bilangan hanya digambarkan dengan
noktah yang mengikuti pola garis lurus. misalnya
Pola bilangan akan berhubungan dengan konsep barisan, dimana barisan bilangan
merupakan susunan bilangan yang terurut dari kiri ke kanan dengan pola tertentu. Wagiyo,
Susanto, dan Mulyono (2008:149) berpendapat bahwa barisan bilangan adalah urutan
bilangan yang dibuat dengan aturan tertentu dan bilangan yang menyusun barisan disebut
suku. Barisan bilangan terdiri dari dua jenis yaitu barisan aritmetika dan barisan geometri.
1)Barisan Aritmetika
Barisan Aritmatika (Barisan Hitung) adalah barisan bilangan yang mempunyai beda
atau selisih yang tetap antara dua suku barisan yang berurutan.
Rumus Barisan Aritmatika
Un = a + ( n – 1 ) b
2)Barisan Geometri
Berbeda dengan barisan aritmetika, selisih antarsuku barisan disebut rasio
(dilambangkan dengan r). Artinya, suku barisan ditentukan oleh perkalian atau pembagian
oleh suatu bilangan tetap dari suku barisan sebelumnya. Berbeda dengan barisan aritmetika,
selisih antarsuku barisan disebut rasio (dilambangkan dengan r). Artinya, suku barisan
ditentukan oleh perkalian atau pembagian oleh suatu bilangan tetap dari suku barisan
sebelumnya.
Rumus Barisan bilangan Geometri secara umum adalah
Un = a.rn-1
Ketika semua barisan bilangan tersebut dijumlahkan maka akan menghasilkan deret.
Seperti yang yelah dikemukakan oleh Wagiyo, Susanto dan Mulyono (2008:159) deret
merupakan jumlah suku-suku suatu barisan. Jika dijumlahkan suku dari suatu barisan
aritmetika maka disebut deret aritmetika dan jika dijumlahkan suku dari suatu barisan
geometri disbut dengan deret geometri. Oleh karena itu, barisan bilangan sangat berpengaruh
terhadap deret.
1) Deret Aritmetika
Deret aritmatika , yaitu suatu jumlah dari suku – suku barisan bilangan aritmatika .
Jika a , a+b , a+2b , a+3b , a+4b , . . . .a+(n-1)b adalah barisan bilangan aritmatika maka
bentuk dari deret aritmatika adalah a+ (a+b) + ( a+2b) + (a+3b) + (a+4b) + . . . .
Rumus Jumlah deret aritmatika suku ke n adalah :
Sn = 1/2 n ( a+ Un ) atau Sn = 1/2n [ 2a + ( n – 1 ) b ]
2) Deret Geometri
Deret bilangan geometri , yaitu jumlah dari barisan bilangan geometri . Jika bentuk
barisan bilangan geometri adalah a , a.r , a.r2 , a.r3 , a.r4 , a.r5 . . . . a.rn-1 maka bentuk dari
deret bilangan geometri adalah a + a.r + a.r2 + a.r3 + a.r4 + a.r5 . . . .a.rn-1.
Jumlah dari n suku pertama suatu barisan geometri disebut sebagai deret geometri. Jika suku
ke-n dari barisan geometri dirumuskan: an = a1r^n 1.
Daftar Pustaka
Wagiyo, Susanto, dan Sri Mulyono. 2008. Pegangan Belajar Matematika. Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Anda mungkin juga menyukai