DATA STUNTING

KECAMATAN KWANYAR
(LOKUS DESA : MOROMBUH, GUNUNG SERENG, TEBUL,
DLEMER, BATAH TIMUR, DAN DUWEK BUTER)
 DEFINISI STUNTING
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita (bayi dibawah lima
tahun) akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk
usianya. Kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam kandungan dan pada masa awal
setelah bayi lahir akan tetapi, kondisi stunting baru nampak setelah bayi berusia 2
tahun dan masih dapat dilakukan intervensi sampai usia tersebut (TNP2K, 2017).

DATA JUMLAH STUNTING KECAMATAN KWANYAR

∑ Balita Sangat
No Nama Desa ∑ Balita Pendek
Pendek
1 Tebul 5 1
2 Kwanyar Barat 7 8
3 Pesanggrahan 6 -
4 Karang Anyar 6 18
5 Batah Barat 6 -
6 Batah Timur - 1
7 Ketetang 5 3
8 Morombuh 8 2
9 Dlemer 5 3
10 Janteh 11 7
11 Karang Entang 3 1
12 Pandanan 8 4
13 Paoran - -
14 Duwek Buter 2 -
15 Sumur Kuning 1 6
16 Gunung Sereng 8 6

PENYEBAB STUNTING DI DESA LOKUS

Berikut faktor yang menjadi penyebab stunting di desa lokus stunting
kecamatan Kwanyar :
1. Masa kehamilan, nifas dan menyusui
 - Nutrisi inadekuat dikarenakan masih tingginya kepercayaan masyarakat
terhadap sawanen
- Kebiasaan minum air mentah, cuci tangan tidak menggunakan sabun, serta
BAB di tempat terbuka (misal: laut, wc cemplung)
- Rendahnya pemberian ASI eksklusif
- Pemberian makanan tambahan terlalu dini
2. Masa pemberian makanan tambahan
- Kepercayaan akan mitos seperti sawanen masih sangat kental
- Faktor sosial, budaya, ekonomi serta pendidikan yang masih rendah
- Khusus desa lokus dekat laut yang rata-rata mata pencahariannya adalah
nelayan, hasil tangkapan ikan laut yang masih segar dan kualitasnya bagus
dijual ke pasar
- Cara pengolahan makanan yang salah
- Pengasuhan anak yang masih tidak tepat (anak dititipkan kepada nenek)

INTERVENSI YANG SUDAH DILAKUKAN

Penanganan yang sudah dilakukan, antara lain :
1. Pengadaan pos gizi di tiap posyandu

2. Pemberian makanan tambahan (pemberian biskuit pada ibu hamil KEK,

pemberian biskuit dan Rice Dal bagi balita)
3. Penyuluhan tentang stunting baik sebab maupun akibatnya

4. PANSIMAS (penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat)

5. Kelas ibu hamil, ANC terpadu dan pemicuhan STBM

6. Intervensi dengan lintas sektor PROGAS (program gizi anak seklah)