PENDAHULUAN
akibat gagal jantung sebesar 371 ribu orang (WHO, 2014). Di Indonesia,
dengan tepat, melanggar diet yang diberikan serta melakukan aktivitas fisik
menyebabkan pasien gagal jantung dalam kondisi antara lain sakit yang akan
yang besar dalam memberikan perawatan pada pasien gagal jantung. Salah
1
2
Bare (2013), kepatuhan terapi pada pasien dengan gagal jantung dapat
antara perawat dan pasien. Kualitas interaksi antara perawat dan pasien
(Rusmawati, 2016). Penelitian yang dilakukan oleh Epstein dan Street (2011)
yang baik antara perawat dan pasien (Austin et al., 2003). Interaksi tersebut
dan pasien selama berada di Rumah Sakit dapat menyebabkan pasien tidak
siap dalam menjalani terapi yang telah ditetapkan. Padahal perawat memiliki
peran yang penting tidak hanya merawat pasien ketika berada di Rumah
Sakit tetapi juga setelah pasien keluar dari Rumah Sakit khususnya dalam
ditetapkan..
perawat dan pasien dengan kepatuhan terapi pasien gagal jantung setelah
keluar dari ruang Intensive Care, maka peneliti tertarik untuk mengetahui
pasien gagal jantung pasca perawatan di Intensive Care RST Dr. Soepraoen.
1.3 Tujuan
Soepraoen.
4
Soepraoen.
1.4 Manfaat
2. Bagi Perawat
3. Bagi Responden