Anda di halaman 1dari 14

ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

KESEHATAN IBU
DAN ANAK
BY Anastasya Intan
Kompetensi Dasar:

3.3 Menerapkan program kesehatan ibu dan anak


(KIA)
3.4 Menerapkan kegiatan kesehatan ibu dan anak
(KIA)
Pengertian dan Tujuan KIA

Strategi Program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)

Cara Pengolahan Program KIA

Pelayanan KIA
Pengertian KIA

KIA adalah suatu program yang meliputi pelayanan dan


pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, ibu
menyusui, ibu dengan komplikasi kebidanan , keluarga
berencana, BBL dengan komplikasi atau tidak, balita,
remaja, serta lansia.

Kesehatan Ibu dan anak (KIA) mengacu pada status kesehatan dan
pelayanan kesehatan yang diberikan kepada perempuan dan anak-
anak, dengan peran mereka sebagai ibu dan anak.
Terutama berfokus pada kelangsungan hidup sehat dari bayi dan anak
kecil
Tujuan KIA

1. Tercapainya kemampuan hidup sehat melalui


peningkatan derajat kesehatan yang optimal untuk
menuju Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera
(NKKBS).
2. Meningkatkan derajat kesehatan anak untuk
menjamin proses tumbuh kembang optimal
Tujuan Khusus Program KIA

a. Meningkatkan kemampuan ibu dalam mengatasi


kesehatan diri dan keluarganya dalam upaya
pembinaan kesehatan keluarga, posyandu, dll

b. Menigkatkan upaya pembinaan kesehatan balita


dan anak prasekolah secara mandiri didalam
lingkungan, paguyupan 10 keluarga, posyandu,
karang Balita dan TK
Tujuan Khusus Program KIA

c. Meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan bayi,


balita, ibu hamil, ibu bersalin, ibu menyusui, dan ibu nifas.

d. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan ibu


hamil, ibu bersalin, nifas, ibu menyusui, balita, dan
anak balita

e. Meningkatkan kemampuan dan peran untuk


mengatasi masalah kesehatan ibu, balita, dan anak
prasekolah
Target Program KIA

1. Ibu hamil mendapat pelayanan Antenatal Care (K1) sebesar 100%


2. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan yang terlatih sebesar 100%
3. Cakupan peserta KB aktif 65%
4. Pelayanan kesehatan bayi sehingga kunjungan neonatal pertama (KN 1) sebesar 90% dan
KN lengkap sebesar 88%
5. Pelayanan kesehatan anak balita sebesar 85%
6. Jumlah balita yang ditimbang BB seluruhnya D/S sebesar 85%
7. ASI eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan sebesar 80%
8. Rumah tangga yang mengkonsumsi garam beryodium sebesar 90%
9. Ibu hamil mendapat 90 tablet tambah darah sebesar 85%
10. Cakupan imunisasi dasar lengkap pada bayi 0-11 bulan sebesar 90%
11. Penguatan imunisasi rutin melalui (GAIN) sehingga desa dan kelurahan mencapai 100%
12. Pelaksanaan promosi kesehatan dan pemberdayaan agar terwujudnya desa siaga aktif
sebesar 80%
Pengkajian Strategi Program KIA
Untuk mengurangi AKI dan AKB
dengan strategi: 3. Pemberdayaan Masyarakat
1. Advokasi Upaya menumbuhkan kesadaran,
Upaya strategis dan terencana kemauan, kemampuan masy dalam
untuk mendapatkan komitmen dan mencegah dan mengatasi masalah
pengambilan keputusan dan pihak PHBS
terkait pelayanan KIA 4. Kemitraan
2. Bina Suasana Kerja sama formal, individu-
Upaya menciptakan opini publik atau individu, kelompok-kelompok, peduli
lingkungan yang mendorong individu, KIA atau organisasi
keluarga, dan kelompok untuk mau kemasyarakatan, media massa dan
melakukan PHBS, seperti berperan aktif dalam upaya
organisasi kemasyarakatan, peningkatan KIA dimasy
kelompok opini dan media massa
Cara Pengolahan Program KIA

Cara pengolahan KIA dengan memantapkan dan meningkatakan jangkauan serta


mutu pelayanan KIE yang efektif. Pelayanan KIA diutamakan pada kegiatan:
1. Peningkatan pelayanan ANC di semua fasilitas pelayanan dengan mutu yang baik
2. Peningkatan pertologan persalinan oleh tenaga profesional secara berangsur
3. Peningkatan deteksi dini resiko tinggi pada ibu hamil baik oleh tenaga
kesehatan maupun kader atau dukun bayi serta penanganan dan pengamata
secara terus-menerus
4. Peningkatan pelayanan bayi neonatal < 1bulan dengan mutu yang baik
Pelayanan KIA

 Keterangan b. Pertolongan Persalinan


a. Pelayanan ANC Jenis tenaga yang memberikan pertolongn
Pelayanan yang diberikan persalinan
1. Tenaga profesional adalah dokter
ibu selama masa kehamilan. spesialis, dokter umum, bidan, asbid,
Frekuensi pelayanan adalah perawat
2. Dukun bayi terlatih adalah dukun bayi
minimal 4 kali, trimester yang telah mendapatkan latihan tenaga
pertama 1 kali, trimester kesehatan yang dinyatakan lulus
3. Dukun bayi yang tidak terlatih dukun
kedua minimal 1 kali dan bayi yang belum pernah dilatih oleh
trimester ketiga 2 kali tenagan kesehatan
Post test

1.Apa pengertian dan tujuan KIA ?


2.Menurut pengetahuan anda, cakupan target
program KIA yang sedang berjalan saat ini!
3. Menurut anda apa pengolahan program KIA yang
harus ditingkatkan!
4 Apa saja pelayanan KIA?
5. Tuliskan kritik dan saran saat mengajar

Anda mungkin juga menyukai