Anda di halaman 1dari 10

Nama : Komariah

NIM : 1801025017
Fakultas / Prodi : Ekonomi & Bisnis / S1 – Manajemen
Mata Kuliah : Komunikasi dan Etika Bisnis
Hari / Tanggal : Selasa, 5 Maret 2019

1. Dalam komunikasi antarpribadi yang terjadi dalam suatu organisasi maupun nonbisnis,
terkadang dapat menimbulkan kesalahpahaman berkomunikasi. Dalam dunia praktis, coba
Anda perhatikan :
a) Bagaimana proses komunikasi antarpribadi terjadi ?
b) Apa hambatan – hambatannya?
c) Bagaimana cara mengatasi hambatan tersebut?
2. Setiap orang temtu saja memiliki berbagai macam kebutuhan hidup yang harus dipenuhi
untuk menjaga kelangsungan hidupnya. Coba identifikasi berbagai kebutuhan hidup Anda
sebagaimana teori yang dikemukakan oleh Abraham Maslow! Buatlah dalam bentuk
piramida!
3. Cara menunjukkan rasa simpati atas terjadinya musibah atau bencana di suatu daerah dapat
dilakukan berbagai macam cara. Menurut Anda, bagaimana masyarakat di daerah Anda
menunjukkan rasa simpatinya kepada orang lain yang sedang ditimpa musibah atau bencana
tersebut! Berikan contohnya!
4. Dalam kaitannya dengan musibah dan Tsunami yang terjadi di Mentawai dan letusan
Gunung Merapi, coba sebutkan beberapa alamat situs baik dalam negeri ataupun luar negeri
yang menunjukkan rasa simpatinya atas musibah tersebut! Dalam bentu seperti apa mereka
menunjukkan rasa simpatinya atas musibah tersebut? Berikan contohnya!
Jawab :
1. Kesalahpahaman berkomunikasi :
a) Pengertian proses dapat diartikan sebagai rangkaian atau peristiwa yang sedang
berlangsung untuk mencapai suatu hasil tertentu. Proses komunikasi itu sendiri
merupakan rangkaian kegiatan atau peristiwa ketika pesan mulai disampaikan sendiri
sampai terjadinya tindakan sebagai pengaruh dari pesan itu atau tidaknya perubahan pada
sasaran. Komunikasi antar pribadi adalah komunikasi antar dua orang atau lebih yang
terjadi dalam bentuk kontak langsung. Dalam proses, komunikasi antar pribadi adalah
rangkaian tindakan , kejadian dan kegiatan yang terjadi secara terus menerus.
Komunikasi antar pribadi bukanlah suatu hal yang statis, tetapi suatu yang dinamis.
Maksudnya yaitu segala sesuatu yang tercangkup dalam komunikasi antar pribadi selalu
dalam keadaan berubah, yakni para pelaku, pesan maupun lingkungannya. Kadangkala
perubahan- perubahan ini kita tidak sadari atau kita tidak perhatikan, namun yang jelas
selau terjadi perubahan. Proses komunikasi antar pribadi dapat digambarkan sebagai
proses yang sirkuler dan terus menerus. Arti proses sekuler adalah bahwa setiap orang
yang terlihat dalam komunikasi antar pribadi bertindak sebagai pembicara sekaligus
sebagai pendengar dan sebagai aktor sekaligus rektor. Sedangkan sebagai proses yang
terus-menerus, diartikan bahwa komuniaksi berlangsung tanpa henti, sehingga batasan
awal dan berakhirnya komunikasi antar pribadi menjadi tidak jelas. Cara yang paling baik
dalam menerangkan komunikasi antar pribadi sesuai dengan paradima yang dikemukakan
oleh Harlord Lasswell yang dikenal dengan model komunikasinya berupa ungkapan
verbal adalah dengan menjawab pertanyaan who, says, what, in wich channel, to whom,
with what effect (Effendy, 1993 : 10). Dalam proses komunikasi antar pribadi
dipergunakan lambang-lambang sebagai media. Lambang sebagi media terdapat dalam
komunikasi antar pribadi dapat dibagi atas dua bagian yaitu :
 Lambang verbal : penggunaan bahasa sebagi media. Bahasa merupakan lambang
yang dapat mewakili kenyatan yang konkrit dan objektif dalam dunia sekeliling kita,
disamping juga dapat mewakili hal-hal yang abstrak.
 Lambang non verbal : proses komunikasi yang berkaitan dengan gerak-gerik, sikap,
ekspresi dan lain-lain.
b) Hambatan-hambatan komunikasi antarpribadi :
 Bahasa
Bila dalam suatu komunikasi ada kesalahpahaman yang terjadi yang disebabkan oleh
bahasa itu akan menjadi hambatan dalam komunikasi.
 Budaya
Bila dalam komunikasi ada perbedaan latar budaya dan tidak terdapat titik temu antar
satu dengan yang lain hal ini dapat menjadi bomerang dalam proses komunikasi sehingga
dapat menimbulkan kesalahpahaman antar personal yang dapat membuat perpecahan.
 Kebenaran yang semu
Maksud dari kebenaran yang semu adalah benar tidak dan salahpun juga tidak. Dan
dalam kata-kata yang digunakan ada bumbu kebohongan di dalamnya. Dalam sebuah
komunikasi harus ada kejelasan ataupun kejujuran agar ada keterbukaan antar personal.
 Penipuan
Bila terjadi penipuan dalam sebuah komunikasi akan merusak keakraban yang sudah
terjadi dan sudah terpelihara selama ini.
 Tujuan yang tidak jelas
Apabila tidak ada tujuan yang jelas akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Contoh :
miss komunikasi yang dapat memecahkan hubungan antar sahabat ataupun hubungan
antar personal yang lainnya.
 Salah paham
Terkadang di dalam suatu komunikasi terjadi salah paham dalam interpretasi, respon,
dan asumsi. Dan ini membuat suatu kesalahpahaman dalam berkomunikasi sehingga
dari kesalahpahaman ini bisa terjadi perusakan suatu komunikasi. Dan apabila
kesalahpahaman terus berlanjut dalam suatu hubungan komunikasi, hubungan
komunikasi antar personal tersebut bisa pecah atau ada pemutusan hubungan.
 Sisi historis atau pengalaman
Apabila dari pengalaman orang yang satu dengan yang lain tidak ada titik temu maka
terjadi kesalahpahaman. Dan bila orang yang bersangkutan tidak segera memperbaiki
bisa saja terjadi perusakan yang berakhir dengan pemutusan suatu hubungan atau
komunikasi.
 Menganggap enteng lawan bicara
Apabila tidak ada rasa saling menghormati maka akan terjadi hal-hal yang tidak
diinginkan misalnya pemutusan hubungan.
 Mendominasi pembicaraan
Bila ada seorang yang lebih mendominasi suatu pembicaraan, komunikasi tersebut tidak
akan efektif dan tidak akan berjalan dengan lancar.
 Pihak ketiga
Ketika terjadi komunikasi dua arah jangan sampai ada pihak ketiga yang datang karena
pihak ketiga atau orang yang tidak diundang dapat merusak suatu komunkasi yang
sudah terbina dari awal. Hal ini dapat terjadi karena pihak ketiga tidak tahu dari awal
apa yang terjadi dalam komunikasi dua arah yang sebelumnya dan bisa merusak sedikit
demi sedikit komunikasi atau hubungan yang sudah tercipta sebelumnya.

c) Cara mengatasi hambatan :


 Gunakan umpan balik (feedback).
Setiap orang yang berbicara memperhatikan umpan balik yang diberikan lawan bicaranya
baik bahasa verbal maupun non verbal, kemudian memberikan penafsiran terhadap
umpan balik itu secara benar.
 Pahami perbedaan individu atau kompleksitas individu dengan baik.
Setiap individu merupakan pribadi yang khas yang berbeda baik dari latar belakang
psikologis, sosial, ekonomi, budaya dan pendidikan. Dengan memahami, seseorang dapat
menggunakan taktik yang tepat dalam berkomunikasi.
 Gunakan komunikasi langsung (face to face).
Komunikasi langsung dapat mengatasi hambatan komunikasi karena sifatnya lebih
persuasif. Komunikator dapat memadukan bahasa verbal dan bahasa non verbal.
Disamping kata-kata yang selektif dapat pula digunakan kontak mata, mimik wajah,
bahasa tubuh lainnya dan juga meta-language (isyarat diluar bahasa) yang membuat
komunikasi lebih berdaya guna.
 Gunakan bahasa yang sederhana dan mudah.
Kosa kata yang digunakan hendaknya dapat dimengerti dan dipahami jangan
menggunakan istilah-istilah yang sukar dimengerti pendengar. Gunakan pola kalimat
sederhana (kanonik) karena kalimat yang mengandung banyak anak kalimat membuat
pesan sulit dimengerti.
2. Membuat piramida kebutuhan hidup (Hierarki Kebutuhan Maslow)

a) Kebutuhan Fisiologis
Kebutuhan fisiologi merupakan kebutuhan paling dasar yang lebih berhubungan pada
kebutuhan fisik, seperti kebutuhan makanan, minuman, tempat berteduh, seks, tidur, dan
oksigen. Kebutuhan fisiologi merupakan kebutuhan yang memiliki potensi besar untuk
menuju ke tingkat kebutuhan berikutnya. Misalnya, ketika manusia merasa lapar, maka
akan mengabaikan atau menekan dulu kebutuhan lain. Manusia akan memuaskan rasa
lapar tersebut dengan mencari makanan dan minuman. Untuk manusia yang sudah
mapan, sebuah rasa lapar merupakan gaya hidup. Mereka sudah memiliki cukup
makanan, tetapi yang mereka rasakan ialah citarasa dari makanan yang mereka
inginkan. Berbeda dengan manusia yang belum mapan, ketika merasa lapar, mereka
tidak mementingkan cita rasa, tekstur, bau, ataupun temperatur. Kebutuhan Fisiologi
berbeda dengan kebutuhan lain karena kebutuhan fisiologi memiliki dua hal. Pertama,
kebutuhan fisiologi merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi atau minimal dapat
diatasi, seperti pada kebutuhan makan manusia. Setelah selesai makan mereka akan
merasa kenyang dan kemungkinan bisa merasa mual ketika dihadapkan dengan
makanan lagi. Kedua, kekhasan dari kebutuhan psikologis ini ialah kebiasaan yang
diulang-ulang. Pada saat seseorang tersebut telah memenuhi rasa laparnya, selanjutnya
rasa lapar tersebut akan muncul kembali dan terus berulang-ulang, mereka akan
memenuhi kebutuhan tersebut. Pada kebutuhan di tingkat yang lebih tinggi tidak terus
menerus muncul. Dalam manajer implikasi, kebutuhan psikologis bisa ditujukan kepada
kebutuhan psikologi karyawan. Perusahaan harus memberikan gaji yang sesuai dengan
kebutuhan karyawannya. Selain itu, perusahaan juga memberikan kebutuhan waktu
makan dan istirahat yang cukup.

b) Kebutuhan Akan Rasa Aman

Setelah kebutuhan fisiologis sudah terpenuhi, maka ada kebutuhan rasa aman, seperti
rasa aman fisik, stabilitas, ketergantungan, perlindungan, dan kebebasan dari berbagai
ancaman, teroris, penyakit, takut, cemas, atau bencana alam. Apabila kebutuan fisiologi
perlu dipenuhi secara total, sedangkan kebutuhan akan rasa aman tidak bisa terpenuhi
secara total. Manusia tidak bisa dapat terlindungi dari berbagai ancaman meteor,
kebanjiran, atau ancaman dari orang lain. Menurut Maslow, orang-orang yang tidak
merasa aman mempunyai tingkal laku yang berbeda. Mereka akan bertingkah laku
seperti orang yang memiliki ancaman besar. Orang yang merasa tidak aman otomatis
akan mencari kestabilan dan akan berusaha keras menghindari hal-hal atau keadaan
yang asing atau yang tidak diharapkan. Dalam manajer implikasinya kebutuhan ini,
manajer dapat memberikan jaminan keamanan kepada karyawan, seperti lingkungan
yang aman, tempat yang higienis, atau jaminan pensiun, sehingga mereka merasa aman
baik dalam lingkungan ataupun finansial.

c) Kebutuhan Akan Rasa Memiliki dan Kasih Sayang

Setelah dua kebutuhan di atas terpenuhi, selanjutnya akan muncul kebutuhan akan rasa
memiliki-dimiliki dan kasih sayang. Manusia akan mencari sahabat, pasangan,
keturunan, dan kebutuhan untuk dekat dengan keluarga. Seseorang yang cintanya sudah
relatif terpenuhi tidak akan merasa panik ketika menolak cinta dan ketika ada seseorang
yang menolak dirinya, ia juga tidak merasa hancur. Maslow berpendapat bahwa
kebutuhan cinta merupakan cinta yang memberi dan cinta yang menolak. Kita perlu
memahami cinta, mengamalkannya, menciptakannya, dan mengajarkannya. Dalam
manajer implikasinya, kebutuhan ini berhubungan dengan kebutuhan sosial. Manajer
perlu mendorong tim untuk mengatur kegiatan sosial. Dari kegiatan sosial tersebut akan
menciptakan persahabatan dan keluarga. Dengan begitu kebutuhan akan kasih sayang
dapat terpenuhi.
d) Kebutuhan Akan Penghargaan
Setelah tiga kebutuhan di atas terpenuhi, manusia akan mengejar kebutuhan akan
penghargaan, seperti menghormati orang lain, status, ketenaran, reputasi, perhatian, dan
sebagainya. Menurut Maslow, kebutuhan akan penghargaan juga terbagi atas dua
tingkatan, yaitu tingkatan yang rendah dan tinggi. Tingkatan rendah yaitu kebutuhan
untuk menghormati orang lain, kebutuhan status, ketenaran, reputasi, perhatian,
apresiasi, martabat, dan dominasi. Kebutuhan yang tinggi ialah kebutuhan harga diri
seperti perasaan, keyakinan, kompetensi, prestasi, penguasaan, kemandirian, dan
kebebasan. Maslow berpendapat, apabila kebutuhan harga diri sudah teratasi, maka
manusia siap memenuhi kebutuhan pada tingkat yang lebih tinggi lagi. Dalam manajer
implikasinya, kebutuhan ini berhubungan erat dengan kebutuhan harga diri. Manajer
harus memberi reward untuk karyawan yang mampu mencapai atau melebihi target
mereka. Manajer juga bisa mempromosikan kepada karyawan untuk menempati
kedudukan yang lebih tinggi. Hal ini akan membuat karyawan memiliki harga diri dan
kebutuhan atas penghargaan terpenuhi.
e) Kebutuhan Akan Aktualisasi Diri
Kebutuhan aktualisasi diri merupakan tingkatan kebutuhan yang paling tinggi.
Kebutuhan ini melibatkan keinginan yang terus-menerus untuk mencapai potensi.
Menurut Maslow, kebutuhan ini ialah kebutuhan yang dimiliki manusia untuk
melibatkan diri sendiri untuk menjadi apa yang sesuai keinginannya berdasarkan
kemampuan diri. Manusia akan memenuhi hasratnya sesuai dengan kemamuan yang
dimiliki pada dirinya. Dalam manajer implikasinya, manajer dapat menantang karyawan
dalam pekerjaannya, sehingga ketrampilan dan kreatifitas karyawan dapat meningkat
dan terpakai sepenuhnya. Bukan hanya itu, peluang berkembang juga perlu diberikan
agar karyawan dapat mengembangkan kariernya. Manajer bisa membuat tantangan
tersebut sebagai dorongan kepada karyawan. Dengan begitu, tumbuh motivasi karyawan
untuk memenuhi kebutuhan akan aktualisasi diri.

Itulah lima kebutuhan Maslow yang akan terus ada selama manusia hidup. Lima
kebutuhan tersebut berjenjang dari mulai yang mendesak hingga muncul dengan sendirinya.
Ketika kebutuhan yang mendesak sudah dapat terpenuhi, maka dengan sendirinya
kebutuhan-kebutuhan yang lebih tinggi akan muncul. Dari implikasi pada setiap kebutuhan,
bukan hanya dapat terjadi pada bidang manajer saja. Tingkatan kebutuhan Maslow juga
dapat terjadi pada setiap individu. Hierarki kebutuhan maslow bisa digambarkan
menggunakan piramida untuk memudahkan tingkatan kebutuhan dari yang terkecil sampai
terbesar. Tingkatan kebutuhan tersebut juga tidak bisa terlewati, setiap kebutuhan akan
mencapai tingkatan secara teratur. Manusia tidak bisa memenuhi kebutuhan yang paling
besar apabila kebutuhan yang terkecil belum terpenuhi. Misalnya, manusia tidak bisa
mendapatkan kebutuhan rasa memiliki atau kasih sayang sebelum kebutuhan psikologisnya
terpenuhi, begitu pun seterusnya. Di samping itu, kebutuhan psikologis merupakan
kebutuhan yang paling dasar. Manusia harus mendapatkan kebutuhan psikologis untuk
mencapai kebutuhan lain. Kebutuhan tersebut berasal dari fisik setiap individu, sehingga
menjadi kunci utama untuk melangkah mencapai kebutuhan selanjutnya.

3. Menunjukkan rasa simpati kepada orang lain yang sedang sakit, ditimpa bencana atau
musibah : Simpati adalah suatu proses kejiwaan di mana seorang individu merasa tertarik
pada seseoang atau sekelompok orang karena sikap, penampilan, wibawa, atau
perbuatannya yang sedemikian rupa. Biasanya untuk para tetangga saya mereka akan
melakukan tindakan-tidakan seperti memberi bantuan kepada orang yang sedang dan
lainnya, mereka semua mempunyai cara tersendiri untuk menyampaikan rasa simpati
kepada orang lain antara yang satu dan yang lainnya sangat mengalami keakraban yang
baik, dengan itu rasa simpati ditunjukkan untuk mempererat hubungan kekerabatan dan
lain sebagainya.
a) Ketika sakit (Seseorang akan mengatakan) :
Untuk gea, aku telah mendengar bahwa kamu sedang tidak baik,
Aku berdoa untuk kesembuhan mu, semoga lekas
membaik dan membuat doa ku menjadi kenyataan, ku kirimkan salam hangat
dan berharap kamu akan segera sembuh. Temanmu Gugus
b) Membantu korban bencana alam
c) Menjenguk orang sakit
d) Menolong orang yang kesusahan
e) Turut berbahagia atas keberhasilan orang lain
f) Turut berduka cita atas meninggalnya (seseorang)
g) Merasa kasihan terhadap anak-anak jalanan.
h) Memberi uang kepada pengemis.
i) Menjenguk teman yang sedang sakit.

4. Rasa simpati dari dalam negeri maupun luar negeri yang ditunjukkan untuk korban tsunami
yang terjadi di mentawai dan letusan gunung merapi :
a) Rakyat Gaza Palestina Bantu Korban Mentawai dan Merapi
Sumber: https://www.dakwatuna.com/2010/11/01/9805/rakyat-gaza-palestina-bantu-
korban-mentawai-dan-merapi/#ixzz4tfKeJAgJ
Follow us: @dakwatuna on Twitter | dakwatunacom on Facebook
b) Bantuan Jerman Selama Bencana Tsunami
c) Thursday, 28 October 2010. Bencana alam tsunami di Kepulauan Mentawai, Sumatera
Barat serta letusan Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan DI Yogyakarta
masih menyisakan duka bagi ayah, ibu, anak, istri, kerabat, dan tetangga para korban.
Air mata mereka yang ditinggalkan masih membasah hingga kemarin. Namun, duka
itu juga ikut dirasakan oleh seluruh bangsa Indonesia. Simpati dan empati disampaikan
bagi warga di pengungsian maupun keluarga korban. Semua berharap mereka tabah
menghadapi cobaan ini. Sebab, duka itu pasti akan berlalu dan berganti semangat
untuk menjalani kehidupan yang lebih baik.
Sumber: http://www.seputarindonesia.com/edisicetak/content/view/360545/3/
d) http://www.tempointeraktif.com/hg/kesra/2010/10/29/brk,20101029-287977,id.html
e) http://www.jpnn.com/read/2010/10/29/75733/Pemerintah-Tak-Akan-Mengemis-Bantuan-
Asing–
f) http://cetak.kompas.com/read/2010/10/29/0354485/dengarlah.tante.memanggilmu…
g) http://www.detiknews.com/read/2010/10/29/023906/1478269/10/bayi-18-bulan-selamat-dari-
gulungan-tsunami-mentawai?n991102605
h) http://cetak.kompas.com/read/2010/10/29/02502116/tenaga.dan.alat.evakuasi.minim
i) http://cetak.kompas.com/read/2010/10/29/02514366/awan.panas.dan.gempa.muncul.lagi
j) http://www.detiknews.com/read/2010/10/29/012307/1478257/10/kisah-di-balik-keberanian-
relawan?n991102605
k) http://www.jpnn.com/read/2010/10/29/75721/Jakarta-Dianggap-Tak-Siap-Hadapi-Gempa-#
l) http://www.detiknews.com/read/2010/10/29/001620/1478248/10/korban-tsunami-mentawai-
capai-394-jiwa-312-hilang?n991103605
m) http://nasional.vivanews.com/news/read/185559-sby-menangis-saat-bertemu-korban-tsunami
n) http://kampus.okezone.com/read/2010/10/27/373/387167/para-guru-siap-tangani-anak-stres-
korban-merapi

Anda mungkin juga menyukai