a) Tiang
b) Isolator
c) Penghantar
d) Kabel
e) Travers/ Cross Arm
a).TIANG
Sebagai penyangga kawat agar berada di atas tiang dengan jarak
aman sesuai dengan ketetentuan.. Terbuat dari bahan yang kuat menahan
beban tarik maupun tekan yang berasal dari kawat ataupun tekanan angin.
Menurut bahannya tiang listrik terdiri dari :
Tiang Besi
Tiang Beton
Tiang kayu :
- Tiang besi : dari bahan baja ( steel ) terdiri dari 2 atau 3 susun pipa
dengan ukuran berbeda bagian atas lebih kecil dari bagian di
bawahnya, setiap pipa disambung, bagian yang lebih kecil dimasukkan
ke dalam bagian yang lebih besar sepanjang 50 cm dipasang pen dan
dilas.
- Tiang beton : dari bahan campuran semen, pasir dan batu split, dicor
dengan kerangka besi baja.
Bentuk tiang beton ada 2 ( dua ) macam, yaitu berbentuk profil H dan
berbentuk bulat. Tiang berbentuk profil H konstruksi kerangka besi yang
diregangkan dengan kekuatan tertentu sesuai dengan kekuatan tiang,
dicor dengan bahan campuran beton menggunakan cetakan. Bahan
campuara beton di pres sampai padat pada cetakannya, dipanasi
beberapa saat sampai mengeras .
Kekuatan tiang berada pada 2 ( dua ) sisi yang tidak sama besarnya .
( lihat gambar tiang beton type H ).
Tiang beton berbentuk bulat lebih banyak digunakan karena mempunyai
kekuatan yang sama di setiap sisinya. Dibuat dengan kerangka baja
yang dibentuk bulat dan diregangkan sesuai kekuatan tiang yang
diinginkan, kemudian dicor dengan bahan campuran beton pada
cetakan berbentuk bulat. Untuk pengerasannya dengan cara diputar
dengan kecepatan tinggi selama beberapa waktu, sampai akhirnya
membentuk seperti pipa , dimana bagian tengahnya berupa lobang.
Tiang beton dapat digunakan setelah dipanaskan denga temperatur
cukup tinggi selama beberapa menit dan kemudian didinginkan kembali
secara alami
- Tiang kayu : dari kayu yang tahan perubahan cuaca ( panas, hujan )
dan tidak mudah rapuh oleh bahan-bahan lain yang ada didalam tanah,
tidak dimakan rayap atau binatang pangerat. Nama kayu yang banyak
dipakai menjadi tiang antara lain kayu rasamala. Pada saat ini tiang
kayu sudah jarang digunakan lagi dengan alasan ekonomis, yaitu tiang
dari bahan beton lebih murah harganya.
Panjang tiang
Keterangan
(m)
8 Penopang JTR (strut pole)
9 JTR (berlaku untuk kelistrikan desa dengan beban kerja 100daN)
10 JTM 6 kv
11
JTM 6 kv sirkit tunggal, dengan panjang gawang 40 m
12
13 JTM 20 kv atau JTM 6 kv sirkit ganda
14 JTM 20 sirkit tunggal dengan panjang gawang 60 m
15 JTM 20 kv sirkit ganda
16 Ukuran khusus
Ukuran khusus
2500
2 4
Diameter bagian-bagian 190, 355,
B - 165,2 267,4 318,5
tiang 7 6
(mm) 267, 406,
A - 190,7 318,5 355,6
4 4
C - 5.6 4,5 4,5 6 6
2500
B - 6 7 8 8 8
Tebal pipa (mm)
A - 7 7 9 8 12
Panjang bagian-bagian C - 2500 2500 2500 2500 2500
tiang B - 2500 2500 2500 2500 2500
(mm)
A - 6000 6000 6000 6000 6000
TT
0
6800
Lenturan pada beban
- 196 144 142 108 106
kerja (mm)
Tebal selongsong (mm) - 7 7 9 8 12
Panjang selongsong
- 600 600 600 600 600
(mm)
Berat tiang (kg) - 306 446 564 700 973
UKURAN DIAMETER
BEBAN
Tebal
L RENCANA
Da Db (MM)
TINGGI (daN)
TIANG (M)
9 200 170 290 42
9 500 60
11 200 190 337 42
11 350 190 337 50
11 500 190 337 60
13 350 190 363 50
13 500 190 363 60
o Mendirikan/Menanam
Perlu Alata-Alat
Khusus Dan Keahlian
tiang. Bahannya dari besi baja dilapisi galvanis berbentuk kanal U berukuran 10 x
5 x 5 cm dengan ketebalan 5 mm atau berbentuk persegi panjang berukuran 7,5
x 7,5 x 7,5 x 7,5 cm dengan , ketebalan 5 mm.
Berdasarkan besarnya sudut tarikan kawat ukuran panjangnya dibedakan
menjadi 3 yaitu
Panjang 1800 mm untuk sudut tarikan dari 00 s/d 180
Panjang 2662 mm untuk sudut tarikan dari 18 0 s/d 600
Panjang 2500 mm untuk sudut tarikan dari 60 0 s/d 900
5 CM
5 CM 7,5 CM
10 CM
7,5 CM
Pemasangan travers pada tiang diikat dengan klem dan mur-baut, tetapi pada
tiang beton tidak diperlukan klem, karena baut langsung bisa menembus tiang
dan travers. Untuk menjaga agar travers tidak miring setelah dibebani isolator
dan kawat, maka dipasang konstruksi berupa besi penyangga atau berupa plat
simpul.
c) ISOLATOR
Fungsi utamanya adalah sebagai penyekat listrik pada penghantar terhadap
penghantar lainnya dan penghantar terhadap tanah. Tetapi karena penghantar
yang disekatkan tersebut mempunyai gaya mekanis berupa berat dan gaya tarik
yang berasal dari berat penghantar itu sendiri, dari tarikan dan karena perubahan
akibat temperatur dan angin, maka isolator harus mempunyai kemampuan untuk
menahan beban mekanis yang harus dipikulnya. Untuk penyekatan terhadap
tanah berarti mengandalkan kemampuan isolasi antara kawat dan batang besi
pengikat isolator ke travers, sedangkan untuk penyekatan antar fasa maka jarak
antara penghantar satu dengan yang dilakukan adalah memberi jarak antara
isolator satu dengn lainnya dimana pada kondisi suhu panas sampai batas
maksimum dan angin yang meniup sekencang apapun dua penghantar tidak
akan saling bersentuhan.
Bahan isolator untuk SUTM adalah porselin / keramik yang dilapisi glazur dan
gelas, tetapi yang paling banyak adalah dari porselin ketimbang dari gelas,
dikarenakan udara yang mempunyai kelembaban tinggi pada umumnya di
Indonesia isolator dari bahan gelas permukaannya mudah ditempeli embun.
Warna isolator pada umumnya coklat untuk bahan porselin dan hijau-bening
untuk bahan gelas.
Isolator telor
Berfungsi untuk menyekat kawat penahan tiang antara kawat bagian atas dan
kawat bagian bawah. Selain harus mempunyai tahanan isolasi yang tinggi,
isolator ini harus mampu menahan tarikan kawat sebagai penahan tiang dari
kemiringan. Kawat diikatkan keisolator menggunakan preformed spiral grip,
yaitu bahan jadi yang pemasangannya dengan cara mengaitkan ke lubang
isolator dan pada kawat tinggal membelitkannya.
Isolator Tarik
d) PENGHANTAR / KONDUKTOR
Logam Campuran
AAAC : All Aluminium Alloy Conductor
Logam Paduan
Copper Clad Steel : Kawat Baja Berlapis Tembaga
Aluminium Clad Steel : Kawat Baja Berlapis Aluminium.
Kawat Lilit Campuran
ACSR : Aluminium Cable Steel Reinforced
Perbandingan konduktor
Tahanan
Kekuatan. Tarik
Jenis Berat Jenis
Jenis Penghantar Putus
Penghantar (gr / mm 3)
( Kg / mm 2 )
(.mm ² / m)
Remark . Ambient Temperature : 400C Wind Velocity. 0.5 m.sec . Continues Operating Temperature Of Conductor :900C
Remark . Ambient Temperature : 400C Wind Velocity. 0.5 m.sec . Continues Operating Temperature Of Conductor :90 0C
16/2.5 6/1.80 1/1.80 15.30 2.55 17.85 5.40 62 1.3790 607 (5.950) 110 10.000
25/4 6/2.25 1/2.25 23.80 4.00 27.80 6.80 97 1.2030 939 (9.200) 150 10.000
35/6 6/2.70 1/2.70 34.30 5.70 40.00 8.10 140 0.3353 1.291 (12.650) 185 10.000
44/32 14/2.00 7/2.40 44.00 31.70 75.70 11.20 372 0.6573 4.388 (43.000) 240 5.000
50/8 6/3.20 1/3.33 48.30 8.00 56.30 9.60 196 0.5946 1.745 (17.100) 230 10.000
50/30 12/2.33 7/2.33 51.20 29.80 81.00 11.70 378 0.5544 4.469 (43.800) 250 5.000
70/12 26/1.35 7/1.44 69.60 11.40 81.30 11.70 284 0.4130 4.735 (26.800) 295 5.000
95/13 26/2.25 7/1.67 94.40 15.30 109.70 13.60 383 0.3053 3.648 (35.750) 355 5.000
95/55 12/3.20 7/3.20 95.50 56.30 152.80 16.00 712 0.2992 8.097 (79.350) 375 3.000
105/75 14/3.10 19/2.25 105.70 75.50 181.20 17.50 891 0.2590 11.066 (108.350) 390 3.000
120/20 26/2.44 7/1.90 121.60 19.80 141.40 15.50 494 0.2374 4.658 (45.650) 420 5.000
120/70 12/3.60 7/3.60 122.00 71.30 193.30 18.00 901 0.2364 10.204 (100.000) 440 3.000
125/30 30/2.33 7/2.33 127.90 29.80 157.70 16.10 591 0.2259 5.878 (57.600) 435 3.000
150/25 26/2.70 7/2.10 149.90 24.20 174.10 17.10 605 0.1939 5.638 (55.250) 475 3.000
170/40 30/2.70 7/2.40 171.80 40.10 211.90 18.90 794 0.1682 7.832 (76.750) 525 3.000
185/30 26/3.00 7/2.33 183.80 29.80 213.60 19.00 746 0.1571 6.755 (66.200) 545 3.000
210/35 26/3.20 7/2.49 209.10 34.40 243.20 20.30 850 0.1980 7.643 (74.900) 495 3.000
210/50 30/3.00 7/3.00 212.10 49.50 261.60 21.00 981 0.1363 9.582 (93.300) 600 3.000
230/30 24/3.50 7/2.33 230.90 29.80 250.70 21.00 977 0.1249 7.459 (73.100) 630 3.000
240/40 26/3.45 7/2.68 243.00 39.50 282.50 21.90 987 0.1183 8.816 (86.400) 655 3.000
265/35 24/3.74 7/2.49 263.70 34.10 297.80 22.40 1.002 0.1094 8.474 (83.050) 685 2.000
Remark . Ambient Temperature : 400C Wind Velocity. 0.5 m.sec . Continues Operating Temperature Of Conductor :90 0C
Remark . Ambient Temperature : 400C Wind Velocity. 0.5 m.sec . Continues Operating Temperature Of Conductor :90 0C
e) KABEL
Kabel dan pemasangannya
* Kabel tanah dipasang di dalam tanah
* Kabel instalasi dipasang di dalam pipa direntang di langit-langit
* Kabel fleksibel dipasang di panel kontrol dan instrumen
Konstruksi kabel
• Kabel tanah
– Berinti satu atau banyak dan berkawat satu atau banyak
– Berisolasi, berperisai, berselubung untuk kabel TR
– Berisolasi, berperisai, berselubung, berpenghantar listrik untuk kabel TM
• Kabel instalasi
– Berinti satu atau banyak dan berkawat satu atau banyak
– Berisolasi
– Berisolasi dan berselubung
• Kabel fleksibel
– Berinti satu atau banyak dan berkawat banyak halus
Penandaan Kabel
Menggunakan kode pengenal dari masing-masing bahan pada kabel dimulai dari
bagian paling dalam (inti) sampai dengan bagian paling luar (Selubung Luar)
• Kha kabel tanah berinti tiga, berisolasi xlpe, berpelindung pita / kawat
tembaga atau berpenghantar konsentris, serta berselubung pvc dengan
tegangan kerja 6 / 10 kv, 9 / 15 kv, 12 / 20 kv pada suhu keliling 30 0 c atau
suhu tanah 300 c
• Kha kabel tanah berinti tiga, berisolasi xlpe, berpelindung pita / kawat
tembaga atau berpenghantar konsentris, berperisai baja dan berselubung
pvc dengan tegangan kerja 6 / 10 kv, 9 / 15 kv, 12 / 20 kv pada suhu keliling
300 c atau suhu tanah 300 c
1.2. Perlengkapan
Ada dua cara pengikatan hantaran, yaitu menggunakan kawat pengikat dari bahan
sama dengan penghantarnya (binding wire) dan menggunakan bahan yang sudah
jadi (preformed) terbuat dari aluminized steel
Kawat skur juga disebut guy wire atau lebih umum disebut seling, sedangkan
pengikatnya disebut preform spiral grip bahannya dari kawat baja galvanis.
Preform spiral grip hanya boleh digunakan sekali saja, sebab bila dibuka kembali
perekatnya sudah kurang berfungsi.