Anda di halaman 1dari 2

3 ketentuan dakwah

Dakwah artinya mengajak. Orang yang melaksanakan dakwah disebut da'i. Ada dua cara
berdakwah, yaitu dengan lisan ( Da'wah billsãn ) dan dengan perbuatan (Da'wah bilhãl ).
Ketentuan ketentuan yang harus diperhatikan dalam berdakwah adalah seperti berikut.

A. Syarat da'i:

1. Islam,
2. Ballíg,
3. Berakal,
4. Mendalami ajaran agama Islam.

B. Etika dalam berdakwah:

1. Dakwah dilaksanakan dengan hikmah, yaitu ucapan yang jelas, tegas dan sikap yang
bijaksana.
2. Dakwah dilakukan dengan mauizatul Hasanah atau nasihat yang baik, yaitu cara
persuasif (tanpa kekerasan) dan edukatif (memberikan pengajaran).
3. Dakwah dilaksanakan dengan memberi contoh yang baik (Uswatun Hasanah).
4. Dakwah dilakukan dengan mujãdalah, yaitu diskusi atau tukar pikiran yang berjalan
secara dinamis dan santun serta menghargai pendapat orang lain.

Surat An-Nahl Ayat 125

‫ك هعلو ألدعللعم بإلمدن‬ ‫ك إباِدلإحدكلمإة لوادللمدوإعظلإة ادللحلسنلإة ۖ لولجاِإددلهعدم إباِللإتيِ إهليِ ألدحلسعن ۚ إإلن لربل ل‬
‫ع إإللىى لسإبيِإل لربب ل‬
‫ادد ع‬
‫ضلل لعدن لسإبيِلإإه ۖ لوهعلو ألدعللعم إباِدلعمدهتلإديِلن‬‫ل‬
Arab-Latin: Ud'u ilā sabīli rabbika bil-ḥikmati wal-mau'iẓatil-ḥasanati wa jādil-hum billatī hiya
aḥsan, inna rabbaka huwa a'lamu biman ḍalla 'an sabīlihī wa huwa a'lamu bil-muhtadīn

Terjemah Arti: Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang
baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih
mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-
orang yang mendapat petunjuk.

Referensi: https://tafsirweb.com/4473-surat-an-nahl-ayat-125.html

Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar,
mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
125. Wahai Nabi, serulah manusia menuju agama Allah yang benar, yaitu Islam dengan
perkataan yang penuh hikmah yang menjelaskan tentang kebenaran, yaitu dengan dalil nyata
dan tidak samar, dengan pelajaran yang bermanfaat serta ucapan yang baik dan lemah lembut
tanpa menyakiti. Dan bebicaralah atau bercakap-cakaplah kamu dengan mereka menggunakan
cara percakapan paling baik berupa keramahan dan kelembutan, dan ucapan yang penuh
kedamaian. Sesungguhnya Tuhanmu itu lebih tahu tentang orang yang menyimpang dari jalan
keimanan. Dia juga lebih tahu tentang orang yang mendapat petunjuk, lebih tahu tentang
kebenaran, serta menghendaki dakwah dan risalahmu

Referensi: https://tafsirweb.com/4473-surat-an-nahl-ayat-125.html

Ringkasan tafsir Ibnu Katsir jilid dua (2) Muhammad Nasib Ar-Rifa'i
Allah Ta'ala menyuruh Rasulullah Saw. agar mengajak manusia kepada Allah dengan hikmah,
yakni dengan berbagai larangan dan perintah yang terdapat didalam Al-kitab dan As-Sunnah,
agar mereka waspada terhadap siksa Allah. Firman Allah, "Dan bantahlah mereka dengan cara
yang baik," berdialog lah dengan mereka dengan lemah lembut, halus, dan sapaan yang sopan,
sebagaimana hal ini pun diperintahkan Allah kepada Musa dan Harun tatkala diutus menghadap
Fir'aun, seperti difirmankan, "Maka berbicaralah kamu berdua dengannya dengan kata kata
yang lemah lembut, mudah mudahan dia ingat atau takut"(Thaha:44)

Sesungguhnya Tuhanmu dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-
nya," yakni Dia mengetahui siapa yang celaka di antara mereka dan siapa yang bahagia.
Keduanya telah ditetapkan di sisinya dan telah selesai pemutusanya. Serulah mereka kepada
Allah Ta'ala, janganlah kamu bersedih lantaran mereka, sebab menunjukkan mereka bukanlah
tugasmu, sesungguhnya kamu hanyalah pemberi peringatan dan penyampai risalah, dan
Kamilah yang menilainya.

Anda mungkin juga menyukai