Anda di halaman 1dari 20

NOMOR 1

1. Buatlah suatu program untuk mengaproksimasi akar dari fungsi


yang
menerima input berupa:
a. Metode yang akan digunakan (Bisection, Fixed Point, Newton, Secant, Regula
Falsi, Bisection dengan Aitken) beserta nilai-nilai awal yang dibutuhkan per
metode
b. Toleransi error dan mengeluarkan output berupa tabel (dengan Tabulate). Contoh
bentuk tabel dari sebuah metode yang selesai setelah 2 iterasi:

I Hasil aproksimasi Selesai


(nama metode)
0 (awal) .... 0
1 .... 0
2 .... 1

Penjelasan Program :

Pertama, kita melakukan ‘from math import *’ yang berarti kita mengimport perkalian ,‘from
tabulate import tabulate’ agar bisa membuat tabel pada program, dan karena kita menggunakan
sin cos maka‘from numpy import sin,cos’

Lalu di program ini disediakan 6 pilihan metode iterasi yaitu bisection, fixed point, newton,
secant, regula falsi, dan bisection-aitken

Selanjutnya, kita mendefinisikan fungsi serta turunannya

Untuk mengiterasi, kita mulai

Metode Bisection
Suatu metode yang memiliki akar akar yang terletak di interval [a,b] dengan syarat f[a] dan f[b]
berbeda tanda atau f[a].f[b]<0. p dapat dihitung dengan cara .

Iterasi akan diulang kembali sampai .

Output dari program ini adalah tabel, dengan Headersnya adalah kolom yaitu

dan artinya, tulisan tersebut kita ‘tengah’ kan ,

sedangkan artinya, elemen pada tabel tersebut kita sajikan dengan 6 digit
dibelakang koma.
Metode Fixed Point

Suatu metode pencarian akar suatu fungsi f(x) secara sederhana dengan menggunakan satu titik
awal yaitu p0. Perlu diketahui bahwa fungsi f(x) yang ingin dicari hampiran akarnya harus
konvergen. Misal x adalah Fixed Point (Titik Tetap) fungsi f(x) bila g(x) = x dan f(x) = 0.
Kita buat pertama adalah

Lalu jika sudah masuk dalam toleransi error, maka metode akan selesai

Jika tidak, metode akan berlanjut dan baru adalah hasil dari

Dan baru adalah

Output yang dihasilkan berupa table yang sama dengan bisection


Metode Newton

Suatu metode pencarian akar


suatu fungsi f(x) dengan pendekatan satu titik, dimana fungsi f(x)
mempunyai turunan. Semakin dekat titik awal yang kita pilih dengan akar sebenarnya, maka
semakin cepat konvergen ke akarnya.
Metode Secant

Suatu metode yang memerlukan syarat wajib yaitu fungsi f(x) harus memiliki turunan f'(x).
Sehingga syarat wajib ini dianggap sulit karena tidak semua fungsi bisa dengan mudah mencari
turunannya. Oleh karena itu muncul ide yaitu mencari persamaan yang ekivalen dengan rumus
turunan fungsi. Ide ini lebih dikenal dengan nama Metode Secant. Ide dari metode ini yaitu
menggunakan gradien garis yang melalui titik (p0, f(p0)) dan (p1, f(p1)).

Metode Regula Falsi

Metode regula falsi adalah metode pencarian akar persamaan dengan memanfaatkan kemiringan
dan selisih tinggi dari dua titik batas range. Seperti halnya metode bisection, metode ini bekerja
secara iterasi dengan melakukan update range.
Titik pendekatan yang digunakan oleh metode regula-falsi adalah :

Metode Bisection-Aitken

Suatu metode yang menggunakan metode Aitken untuk mempercepat kekonvergenan.

Soal
1. a) Diantara semua metode, untuk mengaproksimasikan akar dari

pada ,
manakah yang jumlah iterasinya paling sedikit? Mengapa?
Diketahui akar berada pada interval [1,2]. Kita akan mencari akar tersebut dengan
menggunakan metode yang telah ditentukan tingkat ketelitian

a. Metode Bisection
b. Metode Fixed Point
c. Metode Newton

d. Metode Secant
e. Metode Regula Falsi

f. Metode Bisection Aitken


Urutan Metode paling cepat-paling lambat adalah Secant, Newton, Fixed Point, Regula
Falsi, Bisection, Bisection dengan Aitken

Karena Secant (4 iterasi, dan hasil lebih kecil dari Newton) walaupun konvergen
, ia tidak menggunakan turunan dari f(x), sehingga ketika fungsi f(x)nya cukup rumit
diturunkan, sehingga metode Secant lebih baik daripada Newton
Newton dan Fixed point pada posisi ke 2 dan 3 dengan masing masing 4 iterasi. Metode
newton dan fixed point sama karena kita menggunakan pada Fixed Point dengan

adalah Kebetulan tidak ditemukan yang cukup baik agar

memenuhi

Regula Falsi berada di posisi 4


Bisection pada posisi 5 karena Bisection merupakan metode yang cukup lama, tapi akan
selalu konvergen ke akar jika kita dapat menemukan interval akarnya
b) Apakah Bisection dengan Aitken metode yang lebih baik daripada Bisection tanpa
Aitken? Mengapa?
Pada table iterasi dapat dilihat bahwa metode bisection lebih cepat daripada metode
bisection-aitken yang dapat dilihat pada iterasi 7-10
NOMOR 2
2. Buatlah suatu program untuk membuat polinom interpolasi dari fungsi
pada interval
[a,b] yang menerima input berupa:
a. Metode pembentukan tabel Divided Difference (Newton/Hermite)
b. Metode pembentukan polinom interpolasi (Forward/Backward)
c. Jumlah titik yang akan digunakan dalam pembuatan tabel
d. a dan b
e. Nilai yang akan diaproksimasi oleh polinom interpolasi dan mengeluarkan
output berupa:
a. Hasil aproksimasi polinom interpolasi di nilai yang diinput di poin e.
b. Error antara hasil aproksimasi dan nilai asli di nilai yang diinput di poin e

Penjelasan Program :
Disini kita akan mengaproksimasi nilai suatu fungsi pada titik tertentu dengan dua metode, yaitu
Newton Divided Difference (Forward atau Backward) atau Hermite Divided Difference
(Forward atau Backward)

Pertama, kita buat ‘from numpy import sin,cos’ yang kita import sin, cos dari module numpy
karena kita menggunakan fungsi yang mengandung sin,cos.
Lalu, akan kita definisikan fungsinya sesuai kemauan pengguna
Turunannya akan kita cari dengan definisi turunan yaitu:

Dengan (cukup kecil), dan ditambahkan fungsi float agar tidak terjadi
pembulatan
Newton Forward Difference

Kita definisikan fungsi

Dengan:

 adalah fungsi
 adalah interval awal
 adalah step size
 adalah nilai x yang ingin di aproksimasi

Pertama tama, kita menginput ,

Kita dapat menampung setiap kolom di Tabel NDD(Newton divided difference) pada sebuah
himpunan, kita namakan DD.

Bentuk umumnya adalah:

, ,Dengan , banyaknya titik

Lalu kolom 1 kita isi dengan dengan bentuk umum :

Untuk elemen , dapat kita perumum jadi

, dengan , atau sampai banyaknya elemen di


Akan kita buat polinom interpolasinya. sama saja dengan , lalu kita buat

Dan kita kalikan setiap tersebut dengan ( ), dimana

lalu kita setiap nilai tersebut di

Lalu, kita akan menjumlahkan semua elemen di dengan

Outputnya adalah hasil penjumlahan tersebut


Newton Backward Difference
Bedanya Backward dengan Forward adalah, input pada DD[0], yaitu kita mulai dari

Maka kita mulai dari dan nya kita buat minus, yaitu

Dan selebihnya menggunakan program yang sama


Hermite Forward Difference

Pada , setiap titik di append 2 kali

Jika , maka dilakukan biasa

karena kita terdapat titik, maka rangenya sampai juga

Hermite Backward Difference


Sama dengan Backward Differences pada Newton, yaitu kita memulai DD[0] dari ,

lalu kita ganti jadi (agar minus)

selebihnya sama dengan Forward Differences

Soal
2. Dengan setiap metode, tunjukkan hasil aproksimasi pada x=1.9 dan 1.99, lalu bandingkan
dengan nilai fungsi aslinya di kedua titik tersebut. Mana dari masing-masing nilai ini yang paling
akurat? Mengapa?
Masing masing metode akan menggunakan 8 titik (menjadi 16 titik pada metode Hermite)

Yang berada pada interval [1,3], dengan ,

Hasil Aproksimasi pada x=1.9


a. Metode Newton b. Metode Hermite
Hasil aproksimasi pada x=1.99
a. Metode Newton b. Metode Hermite

Tingkat ketelitian dan keakuratan Hermite Divided Difference lebih tinggi dibanding Newton
Divided Difference karena menggunakan lebih banyak titik.

NOMOR 3
3. Buatlah suatu program untuk mencari turunan numeric dari fungsi disuatu titik x0, yang
menerima input berupa : fungsi yang diintegrasikan, jumlah titik yang digunakan (3 atau
5), metode yang digunakan (mid/endpoint), stepsize, x0 dan mengeluarkan output
berupa : hasil aproksimasi turunan numeric di x0, error antara hasil aproksimasi turunan
numeric dan nilai asli turunan fungsi di x0

Penjelasan Program
Pertama, kita membuat dimana ketika program dijalankan, sistem akan memimta pengguna
program untuk menginput fungsi yang diinginkan.
Disini kita diminta untuk menginput : h sebagai stepsize, p sebagai titik yang digunakan (3 atau
5),metode sebagai pilihan metode yang digunakan (midpoint atau endpoint).
Lalu, kita gunakan ‘def’ untuk mendefinisikan fungsi dan turunan dari fungsi yang akan diinput.
Pada program ini masing masing metode juga didefinisikan sesuai dengan singkatan namanya
agar mempermudah sistem “memanggil” program dari metode yang telah dipilih. Definisi dari
metode metode berisi rumus dari metode tersebut.

Terakhir kita
membuat program jika menginput 3 maka akan dijalankan program three point
sedangkan jika menginput 5 maka akan dijalankan program five point. Setelah itu kita diberikan
pilihan untuk memilih angka 1 untuk midpoint dan 2 untuk endpoint. Dengan ketelitian 6 angka
dibelakang koma
Soal
3. Diketahui fungsi memiliki hasil turunan 46 pada x=1. Dengan
menggunakan program Anda, hitunglah hasil turunan numerik dari fungsi ini pada x=1
dengan (3/5)(mid/end)point dan step size h=0.01, lalu cari errornya jika dibandingkan
dengan hasil turunan aslinya.
a. Mana metode yang paling akurat? Mengapa?
b. Jelaskan tingkat akurasi yang nampak dari hasil metode 5 point (baik mid ataupun
end). Mengapa tingkat akurasi ini tidak muncul pada metode 3 point (baik mid
ataupun end)?

Metode Three-Point

Metode Five-Point
Metode yang lebih akurat adalah
metode Five point, karena lebih banyak menggunakan titik, sehingga tingkat ketelitian lebih
tinggi
Sedangkan untuk perbandingan antara Midpoint dan Endpoint, Midpoint akan lebih akurat
karena menggunakan nilai dari kedua sisi x0 yang diinginkan, sedangkan untuk Endpoint, hanya
menggunakan nilai dari satu sisi x0 saja.

NOMOR 4
Buatlah suatu program untuk mencari integral numerik dari fungsi pada interval [a,b], yang
menerima input berupa: fungsi yang diintegrasikan, metode yang akan digunakan (composite
trapezodial/ Composite simpson), batas batas integrasi a dan b, n (jumlah titik/sub inteval) dan
mengeluarkan output berupa hasil integrasi numerik pada interval [a,b]

Penjelasan Program
Langkah pertama, kita import np dari numpy karena numpy merupakan modul yang berisi objek
matematika yang kita butuhkan (seperti: sin, cos, array, dll). Lalu kita menggunkan ‘def’ untuk
mendefinisikan fungsi sehingga fungsi dapat dihitung. Untuk menginput batas-batas integrasidari
fungsi, kita definisikan a sebagai batas bawah, b sebagai batas atas. Ketika batas integrasi sudah
diinput, maka program akan memberikan pilihan T untuk composite trapezodial dan S
untukComposite simpson.
Jika yang dipilih adalah metode T maka sistem akan meminta kita menginput sub interval yang
Diinginkan baik ganjil/genap. Setelah kita menginput semua nya, maka program akan
memprosesnya
dengan rumus Composite Trapezodial sehingga di peroleh hasil aproksimasinya. Dengan
menginput sub
interval, maka a dan b dipecah menjadi beberapa titik dengan jarak antar titik sebesar (b-a)/n.
Setelah
semua diproses, kita akan diminta program untuk menginput nilai eksak sehingga diperoleh error
yang
sesungguhnya.

Sama seperti metode T, ketika kita memilih metode S, maka program akan meminta kita
menginput sub
interval. Pada composite Simpson sub interval (n) dibagi menjadi ganjil/ genap.
 Jika kita menginput sub interval ganjil, maka looping while akan memberikan perintah
sub interval genap dan diminta kembali untuk memasukkan sub interval yang benar.
 Jika kita menginput sub interval genap, maka looping while akan berhenti dan program
mulai memproses
Kemudian, sub interval yang telah diinput akan memnagi titik a dan b menjadi beberapa titik,
lalu titik lain di dalam interval a dan b dibagi lagi menjadi dua titik. Apabila titik berindeks
genap maka j=2,3,…(n/2) sedangkan apabila titik berindeks ganjil maka k=2,3,…((n/2)+1).
Sampai akhirnya kita diminta untuk memasukkan nilai eksak sehingga diperoleh error yang
sesungguhnya.

Soal
4. Diketahui fungsi memiliki hasil integral 791,4666... ketika diintegralkan
pada interval [0,4]. Dengan menggunakan program Anda, hitunglah hasil integrasi
numerik dari fungsi ini pada interval yang sama dengan metode Composite Simpson dan
Trapezoid untuk n=10 titik, lalu cari errornya jika dibandingkan dengan hasil integrasi
aslinya. Jelaskan tingkat akurasi yang tampak pada metode Composite Simpson.
Mengapa tingkat akurasi ini tidak muncul pada metode Composite Trapezoid

Composite Simpson lebih


akurat karena menggunakan lebih banyak sub interval dibandingkan Composite Trapezoid,
sehingga tingkat akurasi lebih tinggi.

Anda mungkin juga menyukai