Anda di halaman 1dari 32

Metode numerik

Persamaan Non - Linear

Rumusan Masalah
 Persoalan
Temukan nilai x yang memenuhi persamaan f (x)=0 yaitu,
Nilai x=s sedemikian sehingga f ( s )=0
Nilai x=s disebut akar persamaan f ( x)=0
Keberadaan akar

Metode Pencarian Akar


1. Metode bagi dua (bisection method)
2. Metode posisi palsu (false position method)
3. Metode iterasi titik tetap (fixed-point iteration)
4. Metode Newton-Raphson
5. Metode Secant
Metode Bagi Dua
 Prinsip
Kurung akar fungsi diantara dua batas, lalu paruh batas itu terus menerus
sampai batas itu sedemikian sempit, sehingga lokasi akar fungsi diketahui
dengan keakuratan tertentu.
Menentukan daerah yang berisi akar fungsi:
 Jika z merupakan akar fungsi,
maka f (x< z) dan f (x> z) saling
berbeda tanda.

 negatif, berarti diantara


f (a)∗f ( c)

a dan c ada akar fungsi.

 positif, berarti diantara


f (b)∗f (c )

b dan c tidak ada akar fungsi.

Skema Metode Bagi Dua

Algoritma Metode Bagi Dua / Bisection Method


Masukan : f ( x ) , a , b , ϵ
Keluaran : akar
Langkah-langkah:
1. Periksa apakah f ( a ) . f ( b ) <0, jika tidak pilih a dan b yang baru sehingga
f ( a ) . f ( b ) <0
a+ b
2. Hitung c=
2
3. i. Jika f ( a ) . f ( b ) <0 maka b=c , lanjutkan langkah 4
ii. Jika f ( a ) . f ( b ) >0 maka a=c , lanjutkan langkah 4
iii. Jika f ( a ) . f ( b )=0 maka akar adalah c , hitungan selesai.
a+ b
4. Hitung perkiraan baru dari akar dengan c=
2
5. Jika b−a ≤ ϵ maka akar adalah 𝑐 dan hitungan selesai. Jika tidak ulangi langkah
2
Langkah – langkah mencari akar menggunakan metode bagi dua dengan
bantuan Ms. Ofice Excel

Pada saat menggunakan Ms. Offic Excel, akan dibutuhkan inputan sebagia
berikut :
Iterasi : Untuk menentukan dimana suatu urutan atau lebih
dari langkah algoritmik dilakukan loop program,
a : Inputan untuk nilai interval awal yang diketahui
c : Inputan untuk nilai tengah interval yang akan dicari,
b : Inputan untuk nilai interval akhir yang diketahui
f (a) : Inputan untuk menghitung nilai f ( x) atau masukan
dari interval awal (a)
f (c ) : Inputan untuk menghitung nilai f ( x) atau masukan
dari interval tengah (c)
f (b) : Inputan untuk menghitung nilai f(x) atau masukan
dari interval akhir (b)
f (a)∙ f (c ) : Inputan untuk menentukan apakah nilai dari
f ( a ) ∙ f ( c ) <0 negatif
f ( a ) ∙ f ( c ) >0 positif
Lebar : Inputan untuk menentukan lebar interval baru
Keterangan : Inputan untuk menindaklanjut apakah langkah akan
dilanjutkan atau dihentikan.
Epsilon : Inputan kunci batas error yang telah diketahui

Untuk lebih jelasnya, mari kita praktekkan pengerjaan soal-soal berikut


menggunakan Ms. Office Excel
Soal-soal yang diselesaikan :
Tentukan nilai akar dari persamaan berikut menggunakan metode bagi dua dengan
bantuan Ms. Office Excel !
1. Masukan : f ( x )=x 3−2 x 2−4 x+ 2
Keluaran/tebakan/interval : [2,4]
Batas Error/Epsilon ( ε ) : 0,0002
2. Masukan : f ( x )=2 e x −sinx
Keluaran/tebakan/interval : [−5,1]
Batas Error/Epsilon ( ε ) : 0,0001
3. Masukan : f ( x )=3 x + sinx−e x
Keluaran/tebakan/interval : [1,2]
Batas Error/Epsilon ( ε ) : 0,0005
Penyelesaian menggunakan Ms. Office Excel
2. Masukan : f ( x )=2 e x −sinx
Keluaran/tebakan/interval : [−5,1]
Batas Error/Epsilon ( ε ) : 0,0001
Langkah-langkah :
1. Buka Ms. Office di Notebook/PC an

2. Pilih blank workbook


Dan, akan muncul tampilan dari workbook baru anda seperti ini

3. Berikan judul pada halamat “Sheet 1”, bisa diisikan dengan judul
penggerjaan soal, seperti : “Solusi Persamaan Non-Linear” pada baris 1, dan
“Metode Bagi Dua” pada baris 2. Untuk merapikan judulnya, Anda bisa
menggunakan tool “Merge and Center”.

4. Selanjutnya, input kendala-kendala yang diberikan pada soal, yaitu nilai


masukan, interval dan batas errornya. Untuk merapikan tulisannya, anda
juga bisa menggunakan tool “Merge A Cross”. Untuk memasukkan nilai
persamaan f ( x), anda bisa menggunakan tool “EQUATION” pada menu
insert.
5. Pada baris ke 9, anda bisa input untuk pembuatan tabel.

Anda juga bisa merapikan tabelnya dengan memberikan border pada tool
Border

6. Input penomoran pada kolom iterasi dengan cara, input 1 dan 2, lalu bisa
langsung digeser dengan cara menarik kearah bawah pojok kotak kolom
7. Input nilai interval pada kolom a sebagai interval awal, yaitu (−5), dan
Input nilai interval pada kolom b sebagai interval akhir, yaitu 1

8. Untuk merapikan angka, anda bisa menambahakan beberapa angka


dibelakang koma. Dengan cara, pada toolbar “NUMBER” pilih increasing
desimal. Saya menggunakan 6 angka dibelakang koma.
a+ b
9. Untuk menetukan nilai interval tengah (c), inputkan rumus c= , Atau,
2
anda bisa menyesuaian berada di kolom apakah nilai a dan b anda. Yang
mana pada kasus ini rumusnya excelnya adalah =(B10+D10)/2.

10. Input nilai masukan f ( x )=2 e x −sinx pada kolom f (a), f ( b ) dan f (c )
dengan mengganti nilai x menjadi nilai dari a , c dan b.
Dalam kasus ini terdapat kendala soal berupa Eksponen ( e )dan sin x
Untuk input rumus excelnya adalah sebagai berikut :
Pada kolom f ( a )=2∗exp ( a ) −sin a=2∗exp ( B10 )−sin B10
Pada kolom f ( b )=2∗exp ( b )−sin b=2∗exp ( D10 )−sin D 10
Pada kolom f ( c ) =2∗exp ( c ) −sin c=2∗exp (C 10 )−sin C 10

Atau untuk lebih mudah, anda cukup memasukkan satu rumus saja,
misalkan rumus pada kolom f (a), lalu anda bisa menarik kearah kanan
pojok bawah kotak kolam f (a), maka f (c ) dan f (b) akan terisi otomatis
rumus yang sama
11. Untuk menentukan nilai f (a) ∙ f (c ) negatif atau positif, anda dapat mengalikan
f (a) dan f (c ). Pada kasus ini, rumus excel yang dimasukkan adalah =E10*F10
12. Untuk menentukan lebar interval, anda bisa menggunakan rumus ¿ b−c ,
atau rumus excelnya =B10-C10

13. Untuk menentukan keterangan, anda harus menginput nilai epsilon atau
batas akhir yang diberikan pada soal sebagai acuan. Pada kasus ini adalah
0,0001
14. Setelah nilai epsilon diinput. Sekarang kita tentukan keterangannya,
apakah harus tetap lanjut perhitungan, atau perhitungan dihentikan.
Rumus excelnya, kita menggunakan “IF”.
Pada kasus ini, yang menjadi acuan dasar rumus “IF” adalah kolom epsilon
dan kolom lebar. Yang mana apabila :
‐ Lebar lebih dari atau sama dengan nilai epsilon, maka proses hitungan harus
dilanjutkan
‐ Lebar kurang dari nilai epsilon, maka proses hitungan berhenti
NB :
 Pada saat memasukkan rumus, kunci nilai epsilon (K10) dengan cara
tekan tmbol fungtion “f4” (tergantung dari Notebook/Pc yang anda
gunakan)
 Tanda “titik dua” atau “titik koma” kondisional (tergantung dari
Notebook/Pc yang anda gunakan)
 Jangan lupa, apabila nilai kebenaran atau kesalahan berupa kalimat,
selalu awali dan akhiri kalimat terebut dengan tanda petik dua(“....”)

Rumus excel :
=if(logical_test;value_if_true;value_if_false)
=if(rumus acuan{</>}kolom kunci;”lanjut”;”stop”)
=if(lebar>=epsilon;”lanjut”;”stop”)
=IF(I10>=$K$10;”LANJUT”;”STOP”)
Iterasi 1 sudah selesai, karena keterangan masih LANJUT, maka perhtungan
harus dilanjutkan ke penghitungan iterasi 2,3 dst samapi keterangan berubah
menjadi STOP.
Melanjutkan perhitungan iterasi 2

Karena f ( a ) ∙ f ( c ) <0 atau negatif, maka selang baru berada pada interval
antara [a,c].
Namun, apabila f ( a ) ∙ f ( c ) >0 atau positif, maka selang baru berada pada interval
antara [c,b]
Dasar inilah yang akan digunakan untuk menentukan rumus nilai interval awal
a dan interval akhir b yang baru.

15. Iterasi 2, nilai f ( a ) ∙ f ( c ) <0 atau negatif, maka selang baru berada pada interval
antara [a,c]. Dan apabila berkebalikan, maka selang baru pada interval [c,b].
Sehingga, kita harus memasukkan nilai interval awal baru pada iterasi ke-2
Rumus excel :
=if(logical_test;value_if_true;value_if_false)
=if(rumus acuan{</>}ketentuan;interval awal tetap a;interval awal
menjadi c)
=if( f ( a ) ∙ f ( c ) <0 ;a;c)
=IF(H10<0;B10;C10)
16. Iterasi 2, untuk memasukkan nilai interval akhir baru. Gunakan rumus ”IF” nilai
f ( a ) ∙ f ( c ) >0 atau positif, maka selang baru berada pada interval antara [c,b]. Dan
apabila berkebalikan, maka selang baru pada interval [a,c].
Rumus excel :
=if(logical_test;value_if_true;value_if_false)
=if(rumus acuan{</>}ketentuan;interval akhir tetap b; interval akhir
menjadi c)
=if( f ( a ) ∙ f ( c ) >0 ;b;c)
=IF(H10>0;D10;C10)

17. Karena tabel epsilon yang digunakan hanya 1 bagian saja, anda bisa
merapikannya pada toolbar “BORDER”.
18. Selanjutnya, proses akan lebih mudah, karena kita tidak perlu lagi
menginput satu persatu dari rumusnya. Dengan Excel waktu pengerjaan
lebih mudah, cukup dengan menyeleksi bagian yang diperlukan lalu tarik ke
bawah sampai secukupnya, dalam artian proses keterangan menjadi
“STOP”. (Lakukan pada semua kolom).
19. Dan, selesai, tinggal kita rapikan. Ternyata dari persamaan
Masukan : f ( x )=2 e x −sinx
Keluaran/tebakan/interval : [ −5,1 ]
Batas Error/Epsilon ( ε ) : 0,0001
Ditemukan keterangan stop pada iterasi ke 16.
Hapus/hilangkan bagian iterasi yang tidak diperlukan.

20. Keterangan “STOP” sudah didapatkan pada iterasi ke 16. Keterangan


“STOP” akan didapatkan saat nilai lebar interval < nilai epsilon yang
ditentukan. Selanjutnya, kita bisa menambahkan kesimpulan nilai akar yang
didapatkan. Nilai akar bisa kita lihat pada kolom c iterasi ke 16. Pada kasus
ini, nilai akar yang didapat adalah −3,221405

Proses selesai. Kita lanjutkan penyelesaian soal yang ke 3.


3. Masukan : f ( x )=3 x + sinx−e x
Keluaran/tebakan/interval : [ 1,2 ]
Batas Error/Epsilon ( ε ) : 0,0005
Langkah-langkah :
1. Buka Ms. Office di Notebook/PC anda.

2. Pilih blank workbook


Dan, akan muncul tampilan dari workbook baru anda seperti ini

3. Berikan judul pada halamat “Sheet 1”, bisa diisikan dengan judul
penggerjaan soal, seperti : “Solusi Persamaan Non-Linear: “Metode Bagi
Dua”. Untuk merapikan judulnya, Anda bisa menggunakan tool “Merge and
Center”.

4. Selanjutnya, input kendala-kendala yang diberikan pada soal, yaitu nilai


masukan, interval dan batas errornya. Untuk merapikan tulisannya, anda
juga bisa menggunakan tool “Merge A Cross”. Untuk memasukkan nilai
persamaan f ( x), anda bisa menggunakan tool “EQUATION” pada menu
insert.
5. Pada baris ke 9, anda bisa input untuk pembuatan tabel.

Anda juga bisa merapikan tabelnya dengan memberikan border pada tool
Border
6. Input penomoran pada kolom iterasi dengan cara, input 1 dan 2, lalu bisa
langsung digeser dengan cara menarik kearah bawah pojok kotak kolom

7. Input nilai interval pada kolom a sebagai interval awal, yaitu 1, dan Input
nilai interval pada kolom b sebagai interval akhir, yaitu 2.

8. Untuk merapikan angka, anda bisa menambahakan beberapa angka


dibelakang koma. Dengan cara, pada toolbar “NUMBER” pilih increasing
desimal. Saya menggunakan 6 angka dibelakang koma.
a+ b
9. Untuk menetukan nilai interval tengah (c), inputkan rumus c= , Atau,
2
anda bisa menyesuaian berada di kolom apakah nilai a dan b anda. Yang
mana pada kasus ini rumusnya excelnya adalah =(B10+D10)/2.

10. Input nilai masukan f ( x )=3 x + sinx−e x pada kolom f (a), f ( b ) dan f (c )
dengan mengganti nilai x menjadi nilai dari a , c dan b.
Dalam kasus ini terdapat kendala soal berupa Eksponen ( e )dan sin x
Untuk input rumus excelnya adalah sebagai berikut :
Pada kolom f ( a )=3∗( a ) +sin a−exp ( a )=3∗( B 10 ) +sin (B 10)−exp ( B 10 )
Pada kolom f ( b )=3∗( b ) +sin b−exp ( b )=3∗( D10 )+sin ( D10)−exp ( D10 )
Pada kolom f ( c ) =3∗( c ) +sin c−exp ( c )=3∗( C 10 ) +sin( C 10)−exp ( C 10 )

Atau untuk lebih mudah, anda cukup memasukkan satu rumus saja,
misalkan rumus pada kolom f (a), lalu anda bisa menarik kearah kanan
pojok bawah kotak kolam f (a), maka f (c ) dan f (b) akan terisi otomatis
rumus yang sama
11. Untuk menentukan nilai f (a) ∙ f (c ) negatif atau positif, anda dapat mengalikan
f (a) dan f (c ). Pada kasus ini, rumus excel yang dimasukkan adalah =E10*F10

12. Untuk menentukan lebar interval, anda bisa menggunakan rumus ¿ c−a,
atau rumus excelnya =C10-B10
13. Untuk menentukan keterangan, anda harus menginput nilai epsilon atau
batas akhir yang diberikan pada soal sebagai acuan. Pada kasus ini adalah
0,00005

14. Setelah nilai epsilon diinput. Sekarang kita tentukan keterangannya,


apakah harus tetap lanjut perhitungan, atau perhitungan dihentikan.
Rumus excelnya, kita menggunakan “IF”.
Pada kasus ini, yang menjadi acuan dasar rumus “IF” adalah kolom epsilon
dan kolom lebar. Yang mana apabila :
‐ Lebar lebih dari atau sama dengan nilai epsilon, maka proses hitungan harus
dilanjutkan
‐ Lebar kurang dari nilai epsilon, maka proses hitungan berhenti
NB :
 Pada saat memasukkan rumus, kunci nilai epsilon (K10) dengan cara
tekan tmbol fungtion “f4” (tergantung dari Notebook/Pc yang anda
gunakan)
 Tanda “titik dua” atau “titik koma” kondisional (tergantung dari
Notebook/Pc yang anda gunakan)
 Jangan lupa, apabila nilai kebenaran atau kesalahan berupa kalimat,
selalu awali dan akhiri kalimat terebut dengan tanda petik dua(“....”)

Rumus excel :
=if(logical_test;value_if_true;value_if_false)
=if(rumus acuan{</>}kolom kunci;”lanjut”;”stop”)
=if(lebar>=epsilon;”lanjut”;”stop”)
=IF(I10>=$K$10;”LANJUT”;”STOP”)
Iterasi 1 sudah selesai, karena keterangan masih LANJUT, maka perhtungan
harus dilanjutkan ke penghitungan iterasi 2,3 dst sampai keterangan berubah
menjadi “STOP”.
Melanjutkan perhitungan iterasi 2

Karena f ( a ) ∙ f ( c ) <0 atau negatif, maka selang baru berada pada interval
antara [a,c].
Namun, apabila f ( a ) ∙ f ( c ) >0 atau positif, maka selang baru berada pada interval
antara [c,b]
Dasar inilah yang akan digunakan untuk menentukan rumus nilai interval awal
a dan interval akhir b yang baru.

15. Iterasi 2, nilai f ( a ) ∙ f ( c ) <0 atau negatif, maka selang baru berada pada interval
antara [a,c]. Dan apabila berkebalikan, maka selang baru pada interval [c,b].
Sehingga, kita harus memasukkan nilai interval awal baru pada iterasi ke-2
Rumus excel :
=if(logical_test;value_if_true;value_if_false)
=if(rumus acuan{</>}ketentuan;interval awal tetap a;interval awal
menjadi c)
=if( f ( a ) ∙ f ( c ) <0 ;a;c)
=IF(H10<0;B10;C10)
16. Iterasi 2, untuk memasukkan nilai interval akhir baru. Gunakan rumus ”IF” nilai
f ( a ) ∙ f ( c ) >0 atau positif, maka selang baru berada pada interval antara [c,b]. Dan
apabila berkebalikan, maka selang baru pada interval [a,c].
Rumus excel :
=if(logical_test;value_if_true;value_if_false)
=if(rumus acuan{</>}ketentuan;interval akhir tetap b; interval akhir
menjadi c)
=if( f ( a ) ∙ f ( c ) >0 ;b;c)
=IF(H10>0;D10;C10)
17. Selanjutnya, proses akan lebih mudah, karena kita tidak perlu lagi
menginput satu persatu dari rumusnya. Dengan Excel waktu pengerjaan
lebih mudah, cukup dengan menyeleksi bagian yang diperlukan lalu tarik ke
bawah sampai secukupnya, dalam artian proses keterangan menjadi
“STOP”. (Lakukan pada semua kolom).
Tarik ke bawah bagian kolom a
Tarik ke bawah bagian kolom b

Tarik ke bawah bagian kolom c


18. Dan, selesai, tinggal kita rapikan. Ternyata dari persamaan
Masukan : f ( x )=3 x + sinx−e x
Keluaran/tebakan/interval : [ 1,2 ]
Batas Error/Epsilon ( ε ) : 0,0005
Ditemukan keterangan stop pada iterasi ke 15.

Hapus/hilangkan bagian iterasi yang tidak diperlukan.


19. Keterangan “STOP” sudah didapatkan pada iterasi ke 15. Keterangan
“STOP” akan didapatkan saat nilai lebar interval < nilai epsilon yang
ditentukan. Selanjutnya, kita bisa menambahkan kesimpulan nilai akar yang
didapatkan. Nilai akar bisa kita lihat pada kolom c iterasi ke 15. Pada kasus
ini, nilai akar yang didapat adalah 1,890045

Proses selesai.

Anda mungkin juga menyukai