Anda di halaman 1dari 16

Makalah

Metode regula falsi

Di susun Oleh :
(KELOMPOK 1)
1. Desi Sahoa
2. Firdayanti
3. Richard Lobbu
4. Semuel Elungan
5. Alan Taluay
6. Alche Arundaa
7. Sukmawati Pinilas

SEKOLAH TINGGI ILMU KOMPUTER RAJAWALI


TALAUD
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas penyertaannya,

sehingga makalah ini bisa terselesaikan dengan baik dan adapun kerja sama dari kelompok

kami. Makalah yang kami buat ini berisi tentang “Metode Regula Falsi” yang nantinya akan

menguraikan tentang Metode Regula Falsi.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna atau masih banyak

yang perlu diperbaiki untuk itu saran dan kritis dari dosen yang bersangkutan.

Penyusun,

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... i


DAFTAR ISI ...................................................................................................................... ii
BAB I :
A. PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1
1. LATAR BELAKANG ........................................................................................................ 1
2. RUMUSAN MASALAH ................................................................................................... 1
3. TUJUAN DAN MANFAAT ............................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................... 2

a) Pengertian Metode Regula Falsi ................................................................. 2


b) Mencari Akar Sekan ...................................................................................................... 3
c) Tujuan Dan Fungsi ........................................................................................................ 4
d) Pengertian Metode Secant ......................................................................................... 4
e) Agoritma Metode Secant ............................................................................................. 5

BAB III KESIMPULAN ................................................................................................... 7

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 8

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Metode regula falsi atau metode posisi palsu merupakan salah satu solusi

pencarian akar dalam penyelesaian persamaan-persamaan non linier melaui proses

iterasi (pengulangan). Persamaan non linier ini biasanya berupa persamaan polynomial

tingkat tinggi, eksponensial, logaritmik, dan kombinasi dari persamaan-persamaan

tersebut. Seperti metode biseksi,  Metode regula falsi juga termasuk dalam metode

tertutup. Pada umumnya pencarian akar dengan metode biseksi selalu dapat

menemukan akar, namun kecepatan untuk mencapai akar hampiran sangat lambat, oleh

karena itu untuk mempercepat pencarian akar tersebut dibutuhkan metode lain yaitu

metode regula falsi. kehadiran metode regula falsi adalah sebagai modifikasi dari

metode biseksi, yang kinerjanya lebih cepat dalam mencapi akar hampiran.

2. Rumusan Masalah
Apa yang dimaksud dengan metode regula falsi dan apa – apa saja
yang terkait dalam metode tersebut. Serta bagaimana cara
penyelesaiannya.?

3. Tujuan
Menjelaskan tentang metode regula falsi dalam pencarian akar yang
menggabungkan ciri – ciri pada metode biseksi dan metode secan.

4. Manfaat
Membantu mahasiswa dalam memahami tentang cara kerja algoritma
pencarian akar pada meode biseksi dan metode secan.

Page | 1
BAB II
PEMBAHASAN

a) Pengertian Metode Regula Falsi


Dalam Matematika, metode regula falsi adalah algoritma pencarian akar yang
menggabungkan ciri-ciri dari metode biseksi (bagi dua) dan metode sekan. TOC
Pada umumnya pencarian akar dengan menggunakan metode biseksi selalu
dapat menemukan akar, tetapi kecepatan untuk mencapai akar hampiran sangat
lambat. Untuk mempercepat pencarian akar tersebut, maka nilai-nilai dari f (a) dan f (b)
perlu diperhitungkan. Metode yang memanfaatkan nilai f (a) dan f (b) ini adalah metode
regula falsi (metode titik palsu).

Seperti metode bagi-dua, metode regula falsi dimulai dengan dua titik
awal a0 dan b0 sedemikian sehingga f(a0) dan f(b0) berlawanan tanda.
Berdasarkan Teorema nilai antara, ini berarti fungsi f memiliki akar dalam
selang [a0, b0]. Metode ini kemudian berlanjut dengan menghasilkan berturut-
turut selang [ak, bk] yang semuanya berisi akar f.

Page | 2
Dua iterasi pertama metode regula falsi. Kurva merah menunjukkan fungsi
f dan garis-garis biru adalah sekan

Pada iterasi ke-k, bilangan

dihitung. Seperti yang diterangkan di bawah, ck adalah akar dari garis sekan melalui (ak,
f(ak)) dan (bk, f(bk)). Jika f(ak) dan f(ck) memiliki tanda yang sama, maka kita
menetapkan ak+1 = ck dan bk+1 = bk. Jika tidak, kita menetapkan ak+1 = ak dan bk+1 = ck.
Proses ini diteruskan hingga akar dihampiri dengan cukup baik.

b) Mencari akar sekan


Misalkan diketahui ak dan bk, kita menarik garis melalui titik-titik
(ak, f(ak)) dan (bk, f(bk)), sebagaimana ditunjukkan oleh gambar di atas.
Perhatikan bahwa garis ini adalah sekan dari grafik fungsi f. Garis ini dapat
didefinisikan sebagai:

Kita sekarang memilih ck sebagai akar dari garis ini, sehingga c dipilih


sedemikian sehingga

Memecahkan persamaan ini memberikan persamaan di atas untuk ck

Rumus di atas juga digunakan pada metode sekan, namun metode sekan
selalu mempertahankan dua titik terakhir yang dihitung, sementara metode
regula falsi mempertahankan dua titik yang pasti mengapit akar. Di sisi lain,
satu-satunya perbedaan antara metode regula falsi dan metode bagi-dua adalah
yang terakhir menggunakan ck = (ak + bk) / 2.

Seperti metode bagi-dua, metode regula falsi dimulai dengan dua titik
awal a0 dan b0 sedemikian sehingga f(a0) dan f(b0) berlawanan tanda. Berdasarkan
Teorema nilai antara, ini berarti fungsi f memiliki akar dalam selang [a0, b0]. Metode ini

Page | 3
kemudian berlanjut dengan menghasilkan berturut-turut selang [ak, bk]
yang semuanya berisi akar f.

Pada iterasi ke-k, bilangan

dihitung. Seperti yang diterangkan di bawah, ck adalah akar dari garis sekan melalui (ak,
f(ak)) dan (bk, f(bk)). Jika f(ak) dan f(ck) memiliki tanda yang sama, maka kita
menetapkan ak+1 = ck dan bk+1 = bk. Jika tidak, kita menetapkan ak+1 = ak dan bk+1 = ck.
Proses ini diteruskan hingga akar dihampiri dengan cukup baik.

c) Tujuan dan Fungsi


Tujuan metode secant adalah untuk menyelesaikan masalah yang
terdapat pada metode Newton-Raphson yang terkadang sulit mendapatkan
turunan pertama yaitu f‘ (x). Fungsi metode secant adalah untuk menaksirkan
akar dengan menggunakan diferensi daripada turunan untuk memperkirakan
kemiringan/slope.

d) Pengertian Metode Secant


Metode secant merupakan perbaikan dari metode regula-falsi dan newton raphson
dimana kemiringan dua titik dinyatakan sacara diskrit, dengan mengambil bentuk garis
lurus yang melalui satu titik.

f’ (X) =( f (Xn) – f (Xn-1)) / (Xn – Xn-1)


Xn+1 = Xn – ( (f(Xn) (Xn – Xn-1)) / ( f(Xn) -f(Xn-1)

y – y0 = m(x − x0 ) atau dimana m diperoleh dari:

Bila y = F(x), ny dan xn diketahui maka titik ke n+1 adalah :


yn+1-yn = mn(xn+1-xn)
Bila titik xn+1 dianggap akar persamaan maka : yn+1=0

Page | 4
sehingga diperoleh : -yn = mn(xn+1-xn)

atau

Persamaan ini yang menjadi dasar pada proses pendekatan dimana nilai pendekatannya

adalah :  

Sehingga untuk menggunakan metode secant ini diperlukan dua titik


pendekatan x0 dan
x1. Kedua titik pendekatan ini diambil pada titik-titik yang dekat agar konvergensinya
dapat dijamin.
Kelebihan Metode Sekan adalah dapat digunakan untuk mencari akar-
akar persamaan dari persamaan polinomial kompleks, atau persamaan yang
turunan pertamanya sangat sulit didapatkan.

e) Algoritma Metode Secant :

1. Definisikan fungsi F(x)


2. Ambil range nilai x =[a,b] dengan jumlah pembagi p
3. Masukkan torelansi error (e) dan masukkan iterasi maksimum (n)
4. Gunakan algoritma tabel diperoleh titik pendekatan awal x0 dan x1 untuk setiap
range yang diperkirakan terdapat akar dari :
F(xk) * F(xk+1)<0 maka x0 = xk dan x1=x0+(b-a)/p . Sebaiknya gunakan metode
tabel atau grafis untuk menjamin titik pendakatannya adalah titik pendekatan yang
konvergensinya pada akar persamaan yang diharapkan.
5. Hitung F(x0) dan F(x1) sebagai y0 dan y1

Page | 5
6. Untuk iterasi I = 1 s/d n atau |F(xn)| ≥ e

Hitung yi+1 = F(xi+1)

7. Akar persamaan adalah nilai x yang terakhir.

Contoh Soal Metode Regula Falsi:

1. Tentukan nilai x dengan menggunakan metode Regula Falsi sehingga xe-x + 1 = 0 dengan
toleransi kesalahan E=0.001.

 Solusi :
Penyelesaian dengan program computer setelah mengkonversi algoritma program di
atas menjadi algoritma komputasi, maka diperoleh output sebagai berikut:
f(x) = x*exp(-x)+1
[x1 x2] = [-1 0]
f(-1) = -1.7183
f(0) = 1
Karena f(x1)f(x2)<0, maka x shg f(x)= 0 pada interval [-1 0]
Toleransi Kesalahan = 0.001
 Iterasi ke-1
xr = x1 - (x2-x1)f(x1)/(fx(2)-f(x1))
= -1-(0 - -1)f(-1)/(f(0)-f(-1))
= -1-(1)(-1.7183)/(1 - -1.7183)
= -1-(-1.7183)/(2.7183)
= -1-(-0.63212)
= -0.36788
f(xr)= 0.46854
Karena |f(xr)| = 0.46854>0.001=e maka update [x1 x2]
Karena f(x1) = -1.7183 maka f(x1)f(xr)<0, shg x2=xr
Jadi interval baru adalah [-1 -0.36788]

Page | 7
 Iterasi ke-2
xr = x1 - (x2-x1)f(x1)/(fx(2)-f(x1))
= -1-(-0.36788 - -1)f(-1)/(f(-0.36788)-f(-1))
= -1-(0.63212)(-1.7183)/(0.46854 - -1.7183)
= -1-(-1.0862)/(2.1868)
= -1-(-0.49669)
= -0.50331
f(xr)= 0.16742
Karena |f(xr)| = 0.16742>0.001=e maka update [x1 x2]
Karena f(x1) = -1.7183 maka f(x1)f(xr)<0, shg x2=xr
Jadi interval baru adalah [-1 -0.50331]

 Iterasi ke-3
xr = x1 - (x2-x1)f(x1)/(fx(2)-f(x1))
= -1-(-0.50331 - -1)f(-1)/(f(-0.50331)-f(-1))
= -1-(0.49669)(-1.7183)/(0.16742 - -1.7183)
= -1-(-0.85345)/(1.8857)
= -1-(-0.45259)
= -0.54741
f(xr)= 0.053649
Karena |f(xr)| = 0.053649>0.001=e maka update [x1 x2]
Karena f(x1) = -1.7183 maka f(x1)f(xr)<0, shg x2=xr
Jadi interval baru adalah [-1 -0.54741]

 Iterasi ke-4
xr = x1 - (x2-x1)f(x1)/(fx(2)-f(x1))
= -1-(-0.54741 - -1)f(-1)/(f(-0.54741)-f(-1))
= -1-(0.45259)(-1.7183)/(0.053649 - -1.7183)
= -1-(-0.77767)/(1.7719)
= -1-(-0.43888)
= -0.56112
f(xr)= 0.016575
Karena |f(xr)| = 0.016575>0.001=e maka update [x1 x2]

Page | 7
Karena f(x1) = -1.7183 maka f(x1)f(xr)<0, shg x2=xr
Jadi interval baru adalah [-1 -0.56112]

 Iterasi ke-5
xr = x1 - (x2-x1)f(x1)/(fx(2)-f(x1))
= -1-(-0.56112 - -1)f(-1)/(f(-0.56112)-f(-1))
= -1-(0.43888)(-1.7183)/(0.016575 - -1.7183)
= -1-(-0.75413)/(1.7349)
= -1-(-0.43469)
= -0.56531
f(xr)= 0.0050629
Karena |f(xr)| = 0.0050629>0.001=e maka update [x1 x2]
Karena f(x1) = -1.7183 maka f(x1)f(xr)<0, shg x2=xr
Jadi interval baru adalah [-1 -0.56531]

 Iterasi ke-6
xr = x1 - (x2-x1)f(x1)/(fx(2)-f(x1))
= -1-(-0.56531 - -1)f(-1)/(f(-0.56531)-f(-1))
= -1-(0.43469)(-1.7183)/(0.0050629 - -1.7183)
= -1-(-0.74692)/(1.7233)
= -1-(-0.43341)
= -0.56659
f(xr)= 0.001541
Karena |f(xr)| = 0.001541>0.001=e maka update [x1 x2]
Karena f(x1) = -1.7183 maka f(x1)f(xr)<0, shg x2=xr
Jadi interval baru adalah [-1 -0.56659]

 Iterasi ke-7
xr = x1 - (x2-x1)f(x1)/(fx(2)-f(x1))
= -1-(-0.56659 - -1)f(-1)/(f(-0.56659)-f(-1))
= -1-(0.43341)(-1.7183)/(0.001541 - -1.7183)
= -1-(-0.74473)/(1.7198)
= -1-(-0.43303)

Page | 7
= -0.56697
f(xr)= 0.00046855
Karena |f(xr)| = 0.00046855<0.001=e maka proses berhenti
Jadi akar persamaan adalah x = -0.56697 dengan f(xr) = 0.00046855

2. Tentukan akar dari 4x3 – 15x2 + 17x – 6 = 0 menggunakan Metode Regular Falsi
sampai 9 iterasi.

 Penyelesaian :
f(x) = 4x3 – 15x2 + 17x – 6

 iterasi 1 :

ambil x0 = -1 dan x1 = 3

f(-1) = 4(-1)3 – 15(-1)2 + 17(-1) – 6 = -42

f(3) = 4(3)3 – 15(3)2 + 17(3) – 6 = 18

x2 = (3) – = 1.8

f(1.8) = 4(1.8)3 – 15(1.8)2 + 17(1.8) – 6 = -0.672

f(3) f(1.8) < 0 maka ambil x0 = x2 = 1.8 dan x1 = 3

 iterasi 2 :

x2 = (3) – = 1.84319

f(1.84319) = 4(1.84319)3 – 15(1.84319)2 + 17(1.84319) – 6 = -0.57817

f(3) f(1.84319) < 0 maka ambil x0 = x2 = 1.84319 dan x1 = 3

 iterasi 3 :

x2 = (3) – = 1.87919

f(1.87919) = 4(1.87919)3 – 15(1.87919)2 + 17(1.87919) – 6 = -0.47975

f(3) f(1.87919) < 0 maka ambil x0 = x2 = 1.87919 dan x1 = 3

Page | 7
 iterasi 4 :

x2 = (3) – = 1.90829

f(1.90829) = 4(1.90829)3 – 15(1.90829)2 + 17(1.90829) – 6 = -0.38595

f(3) f(1.90829) < 0 maka ambil x0 = x2 = 1.90829 dan x1 = 3

 iterasi 5 :

x2 = (3) – = 1.93120

f(1.93120) = 4(1.93120)3 – 15(1.93120)2 + 17(1.93120) – 6 = -0.30269

f(3) f(1.93120) < 0 maka ambil x0 = x2 = 1.93120 dan x1 = 3

 iterasi 6 :

x2 = (3) – = 1.94888

f(1.94888) = 4(1.94888)3 – 15(1.94888)2 + 17(1.94888) – 6 = -0.23262

f(3) f(1.94888) < 0 maka ambil x0 = x2 = 1.94888 dan x1 = 3

 iterasi 7 :

x2 = (3) – = 1.96229

f(1.96229) = 4(1.96229)3 – 15(1.96229)2 + 17(1.96229) – 6 = -0.17597

f(3) f(1.96229) < 0 maka ambil x0 = x2 = 1.96229 dan x1 = 3

 iterasi 8 :

x2 = (3) – = 1.97234

f(1.97234) = 4(1.97234)3 – 15(1.97234)2 + 17(1.97234) – 6 = -0.13152

f(3) f(1.97234) < 0 maka ambil x0 = x2 = 1.97234 dan x1 = 3

Page | 7
 iterasi 9 :

x2 = (3) – = 1.97979

n x0 x1 x1 f(x0) f(x1) f(x2)


1 -1 3 1.8 -42 18 -0.672
2 1.8 3 1.84319 -0.672 18 -0.57817
3 1.84319 3 1.87919 -0.57817 18 -0.47975
4 1.87919 3 1.90829 -0.47975 18 -0.38595
5 1.90829 3 1.93120 -0.38595 18 -0.30269
6 1.93120 3 1.94888 -0.30269 18 -0.23262
7 1.94888 3 1.96229 -0.23262 18 -0.17597
8 1.96229 3 1.97234 -0.17597 18 -0.13152
9 1.97234 3 1.97979 -0.13152 18 -0.09741

Jadi akar dari persamaan 4x3 – 15x2 + 17x – 6 = 0 menggunakan Metode Regular Falsi
adalah 1.97979

Page | 7
BAB III

KESIMPULAN

Hal pertama yang perlu diperhatikan dalam menggunakan metode ini adalah kita

harus tahu prinsipnya, yaitu :

1. Menggunakan garis scan (garis lurus yang menghubungkan dua koordinat nilai

awal terhadap kurva) untuk mendekati akar persamaan nonlinier (titik potong

kurva f(x) dengan sumbu x) .

2. Taksiran nilai akar selanjutnya merupakan titik potong garis scan dengan sumbu

x.

Page | 7
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2014. http://rzabdulaziz.files.wordpress.com/2014/02/metode-regula-

falsi.pdf. diakses pada tanggal 23 september 2015.

Anonim. 2013. http://sigitkus.lectu.ub.ac.id/files/2013/11/penyelesaian-persamaan-tak-

linear.pdf. diakses pada tanggal 23 september 2015.

Sahid. 2005. Pengantar Komputasi Numerik dengan Matlab. Yogyakarta: Andi

Page | 8

Anda mungkin juga menyukai