OLEH
NABILA
VII F
Jika kedua segitiga itu diimpitkan pada alasnya, maka akan diperoleh bangun segi empat ABCD
seperti Gambar c. Bangun ini disebut layang-layang.
b. BAO = BCO dan DAO = DCO , sehingga BAD = BCD. Layang-layang memiliki
sepasang sudut berhadapan yang sama besar.
c. ABO = CBO dan ADO = CDO. Masing-masing sudut dibagi oleh diagonal BD . Diagonal
BD merupakan sumbu simetri.
d. DO dan BO merupakan garis berat ACD dan ACB, maka AO = CO dan BD AC
Jika salah satu diagonal membagi dua sama panjang diagonal yang lain, maka kedua diagonal itu
saling tegak lurus.
c. salah satu diagona membagi dua sama panjang diagonal lainnya, maka kedua diagona tersebut saling
tegak lurus.
Penyelesaian:
PQ = 12 cm, QR = PQ, QR = 12 cm
Luas layang-layang sama dengan setengah hasil kali diagonal-diagonalnya. Misalnya luas adalah
L dan diagonal-diagonalnya d1 dan d2, maka L = ½ x d1 x d2
Contoh Soal Luas Layang-layang
Suatu layang-layang, panjang diagonalnya masing-masing 40 cm dan 18 cm. Hitunglah luas
layang-layang tersebut.
Penyelesaian:
Misalkan luas layang-layang = L cm2
Diagonal-diagonalnya d1 = 40 cm dan d2 = 18 cm
L = ½ x d 1 x d2
= ½ x 40 x 18
= 360
Jadi, luas layang-layang adalah 360 cm2.
Trapesium Siku-siku
Trapesium siku-siku merupakan sebuah bangun trapesium yang besar salah satu
sudutnya adalah 90 derajat atau siku-siku.
Mempunyai sepasang sisi sejajar yang berhadapan yang panjangnya tidak sama.
Mempunyai dua buah sudut siku-siku yang berdekatan.
Mempunyai dua buah diagonal yang berbeda panjangnya.
Keterangan:
Jumlah sisi sejajar = AB + CD (lihat gambar)
Tinggi = t (lihat gambar)
Keliling = AB + BC + CD + DA
(lihat gambar)
Luas trapesium:
Untuk menghitung luasnya, terlebih dahulu kita harus mengetahui tinggi trapesium tersebut (panjang KO).
Perhatikan gambar, NKO membentuk sebuah segitiga siku-siku sehingga untuk mencari panjang KO
digunakan rumus Phytagoras:
KO = tinggi trapesium = 8 cm.
Sehingga,
Luas = ½ × jumlah sisi sejajar × tinggi
Luas = ½ × (KL + MN) × KO
Luas = ½ × (12 + 24) × 8 = 144 cm²