Histologi Sistem Reproduksi Pria
Histologi Sistem Reproduksi Pria
Penis terdiri dari 2 corpus kavernosum dan 1 corpus spongiosum (corpus kavernosum
uretra.
Di dalam jaringan penyambung bagian dorsal terdapat a.v.n dorsalis pedis.
Terdapat tunika albuginea penis (jar. Ikat padat fibrosa) yang membungkus 2 korpus
kavernosum penis dan urethra
Pada pertengahan corpus kavernosum penis, tunika albuginea yang bercabang
membentuk septum (mediana) testis.
Korpus kavernosum terdiri dari rung vascular yang bentuknya tidak teratur disebut
kaverna.
Dinding perbatasan kaverna berupa jaringan trabekula yang terdiri dari jaringan ikat
longgar dan serat otot polos.
Kaverna dibatasi oleh selapis sel endotel.
Kaverne KKP ukurannya makin ke tepi makin kecil
Jaringan ikat padat pembungkus KKP tebal tdd 2 lapisan, luar serat memanjang dan dalam
serat melingkar
Pada bagian tengah KKP terdapat a.profunda penis
A. Profunda penis bercabang menjadi a. Helisina yang berdinding khusus
Lapisan media a. Helisina tebal dan di dalam lapisan intima terdapat serat otot polos yang
tersusun memanjang
Pada keadaan flasid tunika intima a. Helisina terlihat menonjol dan lumen mirip celah
melengkung
Kaverne KKU berukuran merata dari tengah hingga tepi
Jaringan ikat fibrosa KKU lebih tipis dan lebih elastic
Gambaran pembatas ruang trabekular KKU mirip KKP
Urethra pars kavernosa dilapisi epitel selapis torak dan lumennya tampak bergelombang
3. Tubulus Efferent
Duktus eferen memiliki epitel selapis kolumnar yang sering bersilia dan sekelompok
sel-sel kuboid, sehingga tampak epitelnya begelombang tidak beraturan.
Ketika duktus eferen menjadi duktus epididimis maka epitelnya menjadi bertingkat
kolumner tinggi dengan stereosilia.
Pada lamina propria terdapat serat-serat muskular polos yang melingkar tipis.
Dalam lumen biasanya terdapat spermatozoa.
Saluran ini berada diluar testis.
Terletak di luar testis.
Sel yang tinggi memiliki kinosilia pada permukaannya.
4. Duktus Epididmis
Saluran ini lebuh besar dari duktus efferens.
Epitelnya merupakan epitel silindris bertingakat.
Selnya tinggi-tinggi, inti lonjong gepeng, mengarah kelumen.
Pada pemukaannya terdapat sterosilia.
Di dalam lumen terdapat spermatozoa.
Disokong membrana basalis.
Di kelilingi otot polos.
Jaringan penyambung jarang dg kapiler.
4. Duktus Deferens
Salurannya lurus dan berdinding tebal.
Tuika mukosa : - Epitel silindris bertingkat dan memiliki sterosilia.
- Di bawahnya terdapat lamina propria.
- Sel epitel seragam tingginya.
Tunika muskularis terdiri dari 3 lapis otot polos
- otot polos longitudinal (dalam)
- otot polos sirkularis (tengah)
- otot polos longitudinalis (luar) dengan dikitari oleh tunika adventisia yang
mengandung banyak pembuluh darah dan saraf.berupa jaringan ikat jarang.
Tunika adventisia yang berupa jaringan ikat longgar.
5. Kelenjar Prostat
Tunika mukosanya : - berlipat-lipat dan diliputi epitel selapis torak
- di dalam lamina propria terdapat serat otot polos
- di dalam lumen terdapat konkremen yang berwarna merah
homogen.
Tunika muskularinya terdiri dari serat otot polos.
Tunika adventisia terdiri dari jaringan ikat longgar.
6. Kelenjar Vesikulosa
Tunika mukosanya : - berlipat-lipat dan diliputi epitel selapis torak
- di dalam lamina propria tidak terdapat serat otot polos
- di dalam lumen terdapat konkremen yang berwarna merah
homogen.
Tunika muskularinya terdiri dari serat otot polos.
Tunika adventisia terdiri dari jaringan ikat longgar.