FRY END
Possessive Ex-Boyfriend
Cover by Canva
Wattpad: @adindaalyssa
Instagram: @adindalyssaxo
Instagram: @lyssselfpublishing
2
Wattpad: @adindaalyssa
Email: lysscatleya@gmail.com
3
Prologue
"Mengapa kau mencium dia?" tanya Ace dengan
tenang, Nina merinding karnanya.
Ace tertawa.
4
Nina menatap Ace tajam "Kau mantan kekasihku,
kita sudah tidak menjalin hubungan"
~~••••~~
5
Chapter 1
♥Her ♥
6
"Yo Noah my man! What's up?" sapa Daniel yang
berhenti sejenak bermain billiard.
Semua terdiam.
7
"Ini bukan seperti yang kalian pikirkan!" Noah
menggeram.
Noah menggerutu.
8
"Ya Nina..." Noah mengerutkan dahinya "Kau
mengenal dia?"
9
Jason menepuk bahu Daniel sambil tertawa kecil.
~♥♥♥~
10
"Mengapa kau selalu datang ke dalam bayang
bayangku huh?!" teriak Nina dengan badan yang
sempoyongan "Mengapa kau terus-menerus berada
di pikiranku?!"
11
~♥♥♥~
Oh Tuhan...
12
Dia keluar dari kamar yang luas itu. Kepalanya
menoleh ke kanan dan ke kiri untuk melihat apakah
ada orang selain dia disekitarnya. Ketika yakin tidak
ada orang satupun, ia langsung turun ke tangga
dengan perlahan-lahan. Dari apa yang ia lihat,
nampaknya ia berada di dalam rumah yang besar.
13
Ace mendesah sambil memutar kedua bola matanya
"Aku bertanya apakah kau selalu seperti ini?"
14
sekali. Pergilah, disitu pintu keluarmu" Ace
menunjuk pintu dengan dagunya.
15
Nina menahan emosinya, seberapapun inginnya ia
pergi, ada satu hal lagi yang ingin ia tanyakan "Apa
......Apa ada yang terjadi diantara kita semalam?"
Ace terdiam.
♥♥♥
16
CHAPTER 2
♥Loving Him Was Red ♥
Ace Dormant...
17
menghilang dari kehidupannya selamanya sehingga
yang tersisa hanya memori saja...Tetapi tidak! Alam
semesta sepertinya tidak berpihak kepadanya...
Nina,
Ashley,
Nina,
18
Temani aku belanja ke mall!
Ashley,
Enyahlah.
Nina,
Kau dimana?
Raya,
Di apartmentku, mengapa?
Nina,
19
berada disana, tetapi berbelanja bisa membuat
stressnya berkurang.
Raya,
Nina,
Raya,
Entahlah Nina...
Nina,
Please!
Raya,
Ugh! Baiklah!
~♥♥♥~
20
"Bagaimana dengan ini? Apakah cocok padaku?"
Nina menunjukkan kaos bergambar unicorn yang
ditemukannya terhadap Ace.
Nina cemberut.
21
"Itu karna kau sangat menyukai binatang fantasy
itu" Ace menatap Nina "Dan yang kumaksud waktu
itu adalah karna kau sangat menyukai unicorn, aku
jadinya bilang padamu bahwa aku terobsesi dengan
unicorn yang artinya aku terobsesi denganmu,
sweetheart..."
22
"Kau mengajakku ke mall dan berbelanja seperti
orang gila! Dan itulah kebiasaanmu ketika kau
mempunyai masalah!"
"Hey
..kau tidak apa-apa?" Raya menyentuh bahu Nina.
23
~♥♥♥~
24
"Ah..." Ace mengangguk seakan mengerti, ia
mengeluarkan dompetnya dari saku celananya lalu
mengeluarkan sejumlah uang yang kemudian ia
berikan ke wanita itu "Ini untuk ongkos taksi"
"Tunggu!"
25
orang lain tidak pernah mempengaruhinya. Dan
terlebih lagi yang wanita itu inginkan adalah
uangnya. Semua wanita sama. Mereka hanya
menginginkan kekayaannya. Jika kau mengemudi
dengan mobil Lamborghini dan mengenakan jam
tangan Rolex, pasti wanita langsung menempelkan
dirinya terhadapmu. Setidaknya, itulah yang Ace
rasakan.
~♥♥♥~
TING TONG
26
Suara dari bell apartmentnya membuatnya tersadar
dari lamunannya. Ia keluar dari kamar mandi lalu
membuka pintunya.
27
"Aku hanya ingin menghabiskan waktu bersamamu,
mungkin kita bisa berjalan-jalan keluar" ucapnya
sambil tersenyum manis ke arah Nina.
28
Nina menghela napas panjang, ia menurunkan
sweaternya dari wajahnya "Aku hanya lelah dan
sedikit stress..."
~♥♥♥~
29
Rahang Ace mengeras. Mungkin apa yang
dipakainya itu simple, bahkan terlalu simple untuk
club. Tetapi, hal tersebut tidak menghentikan para
lelaki untuk memandanginya. Wanita itu memang
cantik. Terlalu cantik untuk tidak dilihat ...............
30
Ace mendorong wanita yang menciumnya lalu
mengejar Nina.
♥♥♥
31
CHAPTER 3
♥The Truth Untold ♥
32
Ace menautkan kedua alisnya lalu mengusap
pipinya dengan punggung tangannya.
~♥♥♥~
33
diragukan lagi kalau wajahnya merah dan bengkak
akibat menangis.
Aku mencintainya.
34
Nina menggeleng "Entahlah" dia memalingkan
wajahnya.
35
"Apa kau mau es krim?" teriak Dean yang langsung
dijawab ya oleh Nina. Dean terkekeh. Ahhh....hal
hal yang dilakukannya demi cinta...
~♥♥♥~
36
mereka umur tujuh tahun. Vanessa adalah orang
satu-satunya yang bisa Ace curahkan seluruh
permasalahan cintanya.
37
Benar kata Vanessa, setelah Ace lulus dari Sekolah
Menengah Atas dan berpisah dengan Nina, Ace
menguntit Nina melalui akun sosial medianya dan
dia mempunyai kenalan yang membantunya untuk
melacak keberadaan Nina, tempat tinggalnya,
tempat bekerja, dan lain-lain.
38
"Aku mengantarnya ke rumahku karna dia mabuk"
gumam Ace.
"Begitulah..."
39
Mata Vanessa melembut, ia mengerti apa yang Ace
bicarakan "Jika dia tidak menerimamu apa adanya
maka dia bukan yang terbaik untukmu"
40
Ace terkekeh. Dia menggelengkan kepalanya lalu
menghampiri mobilnya. Dia akan mendapatkan
Nina kembali. Itu sudah pasti.
~♥♥♥~
♥♥♥
41
Chapter 4
♥Stuck In Love ♥
42
Nina membuka bukunya, siap untuk mengerjakan
tugas yang diberikan. Dia mencari-cari tempat
pensilnya yang ternyata tidak dibawanya. Ia
meninggalkannya di lokernya.
43
meminjam barang orang dan tak pernah modal
untuk membelinya?"
44
Lelaki tersebut hanya menggerutu.
Tidak dijawab.
"Namaku--"
45
Nina keluar dari kelas sambil mencari teman
sebangkunya. Dia pun melihat punggungnya, lelaki
itu berjalan dengan cepat yang langsung Nina kejar
sambil tidak sengaja menabrak kerumunan murid
murid.
46
rasa sakit di hatinya. Pulpen tersebut adalah harta
karun yang disimpannya selama 12 tahun.
47
Siapa yang memberikannya? Tidak ada yang tahu
kalau Nina suka dengan unicorn kecuali....
48
"Umm, ya jika tidak keberatan" jawab Nina "Aku
mau Chocolate Latte"
49
"Aku tidak tahu kalau kau suka unicorn, aku hanya
membelinya karna itu lucu dan kukira kau akan
menyukainya" jawab Dean berbohong.
~♥♥♥~
50
"Aku harap ini penting, kau menggangguku sedang
mandi"
"Lalu?"
"Ikutlah denganku"
51
"Dua karyawanku yang lain akan ikut, dan aku
yakin kau sudah bertemu dengan salah satunya
sebelumnya"
"Baiklah"
♥♥♥
52
Chapter 5
♥IfYou're Not The One ♥
53
Nina tertawa "Mungkin ada manfaatnya kau
mengencani seorang boss, kau bisa kemana saja dan
melakukan apapun yang kau mau"
54
Raya menghembus napasnya. Temannya benar benar
mabuk. Ia harus mengurus mereka berdua semalaman.
Ding Dong
55
"Tidak!" ucap Nina cepat lalu cegukan.
"Oh Raya
Raya Collins? Temanmu yang bekerja sebagai
asisten pribadi?"
"Mhmm..."
"Tidak bekerja"
"Apa?"
56
"Tidak kerja besok" gumam Nina tak beraturan
"Pergi Hawaii"
"Boss menyuruhku"
"Oh..."
~♥♥♥~
57
perjalanan bisnis dan kau tidak pernah sekalipun
mengantarku ke bandara"
~♥♥♥~
58
Nina memegang kopernya dengan satu tangannya
dan satunya memegang tasnya "Terima kasih telah
mengantarku"
59
bandara sambil menarik kopernya. Matanya
kemudian bertemu dengan mata coklat tua yang
dingin.
~♥♥♥~
Sangat kaya...
60
Nina memasuki pesawat tersebut. Jika luarnya saja
sudah membuatnya menganga tidak percaya,
dalamnya lebih membuatnya terkagum
kagum!Tepat di tengah-tengah atap pesawat
nampak transparan sehingga bisa melihat indahnya
pemandangan langit-langit. Dan ada tv layar tipis di
depan sofa panjang, lalu di belakangnya terdapat
ruang makan.
61
~♥♥♥~
62
Mata Ace lalu jatuh ke bibir Nina yang tebal dan
penuh. Bibir yang berwarna peach yang menggoda.
~♥♥♥~
63
bibirnya supaya tidak ada bekas air liur. Dia melihat
sekitarnya dimana Ashley masih sibuk menonton
dengan Jason, Raya sedang mengobrol dengan
Noah, dan Daniel yang tertidur pulas dengan mulut
terbuka di sofa panjang dengan headphone yang
berada di telinganya dan handphone berada di
dadanya.
♥♥♥
64
Chapter 6
♥Wildest Dream♥
65
"Aku tidak sengaja" ucap Ace datar dengan mata
tajam, ia kemudian naik ke lantai dua dengan koper
di tangannya.
66
juga meninggalkan Noah dan Raya bersama wanita
yang tidak diketahui tersebut.
67
"Kalau Ace yang melakukannya, apa kau akan
luluh?"
68
"Aku bilang, apa kau masih berkencan dengan
Dean?" kata Ace dengan penekanan.
69
Ace tertawa.
70
"Oh
hai" Nina mengambil kotak tersebut dengan ragu-
ragu "Mengapa kau memberikannya padaku?"
"Apa?"
71
"Aku sudah lama menunggumu di halaman sekolah,
makan siang kita akan dingin jika kau berlama
lama disini" ucap Ace sambil memiringkan
kepalanya.
72
kau! Dia adalah wanita yang pantas akan
segalanya, dan lelaki brengsek seperti dirimu tidak
akan pernah pantas bersamanya! Apa kau
mengerti?" ucap Ace dengan tajam.
73
Ace mengangkat satu alisnya "Kau tahu aku hanya
berkata seperti itu untuk menyelamatkanmu dari
tawaran lelaki brengsek itu, kan?"
♥♥♥
74
CHAPTER 7
♥Meeting You Is Fate♥
75
"Bagaimana denganmu Ash? Bergabunglah
bersama kita!" ajak Daniel kembali.
76
"Untuk liburan di Hawaii!" ucap Daniel. Ketika ia
ingin bersulang, matanya melihat Raya yang baru
turun dari lantai dua dengan memakai sweater dan
legging.
77
mengulurkan tangannya yang langsung dijabat oleh
Nina.
78
"Bro relax" Daniel memutar kedua bola matanya
"Panggil dia Noah, kau sedang tak bekerja
dengannya. Kau kesini untuk berlibur bukan
bekerja. Dan untuk menjawab pertanyaanmu, Noah
sedang melakukan bisnis bersama Mandy, wanita
yang kau lihat tadi"
79
"Bajumu
bukankah itu terlalu terbuka? Apa kau tidak
kedinginan?"
"Ganti pakaianmu"
80
~♥♥♥~
81
Ashley menatap Jason tajam "Oke. Truth"
82
Nina mendengus. Harusnya dia tahu kalau Ashley
akan melakukan hal semacam ini padanya! Lalu
bagaimana ini? Apa dia harus mencium salah satu
pria atau menolaknya dan beralasan kalau dia ingin
tidur?
83
ke pipi Daniel. Tetapi, bibirnya malah bertemu
dengan sesuatu yang empuk dan lembut, matanya
langsung terbuka lebar. Ia memekik ketika melihat
mata Ace yang tertutup dan bibir Ace menempel
dengan bibirnya.
84
"S-Sir" ucap Nina dengan napas yang terengah
engah.
♥♥♥
85
Chapter 8
♥Speak Now♥
86
"Diam dan makan saja bekalnya" gerutu Ace.
87
Nina mengambil sosis dengan sumpit lalu
memakannya, ia kemudian mengambil nasi dan
memasukkannya ke mulut sambil mengunyahnya.
88
Nina menatap Ace sambil tersenyum. Ace terkekeh
melihatnya.
89
"Mengapa kau melakukannya tiba-tiba?!" Nina
menjauh dari Ace sambil menatapnya, tidak
percaya apa yang baru saja Acelakukan.
Ace terdiam.
90
Ace menggigit bibir bawahnya, menahannya untuk
tertawa. Ia tahu Nina marah namun mengapa ia
sangat manis ketika cemburu...
91
Nina memakan salad dan beberapa kentang goreng
sambil melihat sekelilingnya "Dimana Noah?"
tanyanya ketika ia tidak melihat Noah.
Nina mengabaikannya.
92
Ace menatap Nina seakan-akan dia tahu kalau Nina
berbohong.
93
tidak bagus "Baiklah, kita akan ke Royal Hawaiian
Center untuk berbelanja sedangkan Nina dan Ace
akan tetap berada disini"
94
Nina memutar kedua bola matanya.
~♥♥♥~
Sleeping Pills.
95
Nina menangkap tangan Ace "Mengapa kau
membutuhkan obat tidur? Ada apa denganmu?"
♥♥♥
96
CHAPTER 9
♥Your Name Is In My Heart ♥
97
"Dimana Raya dan Noah?" tanya Nina menyadari
ketidakhadiran Raya dan Noah.
Nina mengangguk.
98
Seiring berjalannya waktu, tibalah mereka
menonton di akhir adegan dari film Titanic dimana
Rose yang menyelamatkan Jack yang tangannya di
borgol ke tiang. Lalu mereka pergi ke kapal kecil
untuk dinaiki. Karena sudah terlalu banyak
penumpang yang menaiki kapal tersebut, akhirnya
Jack menyuruh Rose untuk naik sendirian. Tetapi
merasa berat hati, Rose lompat dari kapal kecil
tersebut ke kapal Titanic lagi. Jack dan Rose pun
berusaha untuk menyelamatkan diri mereka dari
kapal yang sudah tenggelam, Jack menemukan
sebuah pintu dan menyuruh Rose untuk menaiki
pintu tersebut. Rose mengambang di atas air dengan
pintu itu sedangkan Jack berada di air yang dingin.
Dan tibalah adegan dimana Jack tewas dengan
tubuh yang membeku.
99
Ace menatap Nina sejenak lalu meminum birnya
"Itu hanya tidak realistis...Jack bisa saja selamat jika
Rose tidak lompat kembali ke kapal Titanic"
"Jika kau Jack dan aku Rose, apa yang akan kau
lakukan?" tanya Nina menantang sambil melipat
kedua tangannya di depan dada.
100
"Aku akan mencari sesuatu yang bisa membuatku
mengambang di atas air"
101
"Bagaimana kalau pada akhirnya kau sudah
berusaha untuk menyelamatkan kita berdua, namun
maut tetap mengambil nyawamu?" ucap Nina
menatap Ace.
102
Amarah Nina terlupakan akibat tangisan Daniel
yang mengisi seluruh ruangan.
~♥♥♥~
103
Noah bisa mencium bau alkohol dari mulut Daniel
"Enyahlah" ucapnya sambil mendorong Daniel.
104
"Ah..." Ace mengangguk mengerti lalu meneguk
birnya.
105
"Turunkan aku!" pekik Nina.
106
Nina memegang gagang pintunya, takut jatuh akibat
ciuman yang baru saja dirasakannya dengan Ace. Ia
lalu meletakkan tangannya di dadanya dimana
jantungnya berdetak dengan tak aturan.
♥♥♥
107
Chapter 10
♥Having Each Other♥
Ace menciumnya...
~♥♥♥~
108
Setengah jam kemudian, Nina sudah siap untuk ke
pantai bersama Ashley. Raya tidak bisa ikut karna
dia mempunyai kencan bersama Noah.
109
"Dengan pakaian seperti itu?" Ace menyipitkan
matanya.
110
"Lalu mengapa jika pakaianku terbuka?!"
111
Nina menatap mata Ace lalu dengan cepat ia
menginjak kaki Ace dengan keras sehingga
membuat Ace menjauh darinya seketika.
~♥♥♥~
112
"Ya....kurasa begitu..." gumam Nina.
113
Nina menatap pria itu masih sambil memegangi
kepalanya. Pria itu nampak tampan dengan rambut
pirang, gigi putih, dan kulit coklatnya yang eksotis.
Badannya bahkan terbentuk dengan indahnya dan
terkesan bersinar ketika disinari matahari.
114
jauh lebih melampaui tubuh pria sebelumnya. Bisa
dilihat dari perutnya yang berotot dan kotak-kotak
kalau Ace berolahraga.
115
mencoba mendorong dada Ace, namun Ace
mengeratkan rengkuhannya di pinggang Nina.
116
"Aku merindukanmu..."bisik Ace "Sangat
merindukanmu..."
~♥♥♥~
117
"Apa kau mabuk?" Noah mencium aroma napas
Nina dan seperti yang disangkanya, napasnya
berbau alkohol.
"Nina?"
"Ace--"
♥♥♥
118
Chapter 11
♥I'dSend You Me♥
119
Ace memutar kedua bola matanya, berpikir bahwa
wanita itu adalah Raya. Namun, ketika ia mendekat,
matanya langsung membulat tidak percaya.
"Nina?"
"Ace--"
120
"Dia mabuk" ucap Noah, matanya masih menatap
Raya yang terdiam daritadi.
121
Ketika sudah sampai kamar Nina, Ace meletakkan
Nina di tempat tidurnya. Ia kemudian menatap Nina
yang tidak sadarkan diri di tempat tidurnya.
Rahangnya mengeras kembali ketika melihat atasan
baju Nina yang terbuka dan rok pendek ketatnya.
~♥♥♥~
122
tempat tidur Nina sedangkan seluruh badannya
terduduk di lantai.
123
terhuyung ketika ia berdiri, Ace langsung
menangkapnya.
124
mandi, apakah kau akan berada disini terus
terusan?"
~♥♥♥~
125
"Entahlah" jawab Ace lelah.
~♥♥♥~
126
"Aku membawakanmu obat" ucap Ace sambil
mengulurkan tangannya yang ada obat berbentuk
pill.
127
Nina menelan ludahnya akan kedekatan ia dengan
Ace "Tidak... Lagipula mengapa aku menyukai
bossku sendiri dan sekaligus kekasih temanku?!"
128
"Aku kepanasan!" geram Nina "Aku kira tidak akan
ada orang yang ada diluar kamar mereka karna
sudah malam! Lagipula mengapa aku menjelaskan
semua hal ini? Kau bahkan bukan kekasihku!"
napas Nina memburu sambil menatap Ace.
♥♥♥
129
Chapter 12
♥Take It In ♥
130
Tiba-tiba Noah masuk ke dapur lalu bertanya
kepada Jason "Apa kau melihat Raya?"
131
Nina mengangguk pelan "Terima kasih Mr.
Kingston..."
132
"Entahlah...Jika kau yang mengetuk kamarnya
mungkin dia mau keluar" seringai Jason.
133
"Ssttt" Nina mendesis kepanasan, mangkuknya
hampir jatuh dari tangannya, Ace dengan sigap
mengambil mangkuknya dari Nina, ia mendesis
pelan lalu menaruh mangkuknya di meja dekat
pintu.
134
maaf...Kau ada benarnya...Aku sudah bukan
kekasihmu..." ekspresi wajah Ace terlihat sedih
"Tapi aku ingin menjadi kekasihmu kembali
Nina..." dengan begitu Ace tersenyum lalu menutup
pintunya di depan wajah Nina yang matanya
membulat dan mulutnya menganga.
~♥♥♥~
135
"Menyenangkan" jawab Ashley.
"Ya... "
136
"Kau membantunya dengan membuka bajunya lalu
menidihnya?!" Ace ikutan berdiri.
Ace mengabaikannya.
~♥♥♥~
137
Nina kembali ke kamarnya masih sambil
memikirkan pertengkaran Ace dan Noah. Mengapa
Noah marah sekali akan Ace yang menyamakannya
dengan Liam? Lagipula Liam itu siapa? Nina
menggelengkan kepalanya. Hal itu bukan
urusannya...
138
Nina terdiam. Ace dulu tinggal disamping rumah
Nina, kamar mereka bersebelah-belahan. Dan ketika
Ace tidak bisa tidur, ia akan memanjat ke jendela
kamar Nina dan masuk ke kamarnya. Lalu, Nina
akan duduk di tempat tidurnya bersama Ace yang
tiduran dengan kepala ditaruh di pangkuan Nina dan
jari-jemari Nina akan mengelus rambutnya.
♥♥♥
139
Chapter 13
♥I Will Never Change♥
140
Nina terdiam sejenak memikirkan kejadian semalam
dimana ia menelusuri rambut Ace. Dan bukan
rambutnya saja yang ia telusuri dengan jari
jemarinya, tetapi ia juga menelusuri wajah Ace
mulai dari keningnya sampai ke bibirnya. Walaupun
Nina melakukan hal tersebut diam-diam ketika Ace
sudah tertidur lelap...Tapi tetap saja Nina menyukai
sensasi tersebut. Kenyamanan dan ketenangan yang
ada pada mereka berdua...Sudah lama Nina
merindukannya...
141
Nina menurunkan tangan Ace dari pipinya "Kau
berubah ketika kau memutuskan untuk berselingkuh
padaku" ia memalingkan wajahnya. Ia sangat ingat
hari dimana ia melihat orang yang dicintainya
mencium orang lain...Ia sangat ingat layaknya hal
itu baru saja terjadi kemarin.
"Nina..."
142
melupakan kejadian itu...Kejadian dimana kau
menyakitiku"
~♥♥♥~
143
Nina melihat Ace yang sedang sibuk menyiapkan
makanan untuk dimasak "Umm...Oke..." ucapnya
pasrah.
144
"Ya, kita akan mengadakan pesta barbeque" sahut
Nina.
145
"Untuk kali ini saja, hmm?" bujuk Raya dengan
mata yang tidak bisa Noah tolak.
~♥♥♥~
146
"Itu untuk Nina" ucap Ace dengan santai. Ia
memutar kedua bahunya sambil berkata "Rasanya
menyenangkan untuk menghilangkan rasa amarah
ini" ia kemudian mengulurkan tangannya lalu
membantu Noah berdiri.
~♥♥♥~
147
Setelah selesai makan hidangan pembuka milik
Jason, mereka semua memulai barbeque di dekat
kolom renang.
148
"Ini...Apa ini?..." Nina melihat gelang tersebut
dengan mata yang berkaca-kaca.
149
Ace menatap sepasang gelang yang berada di
tangan Nina "Aku mengambilnya kembali ketika
kau sudah tidak ada...Aku memberikannya lem dan
kusimpan sampai saat ini..."
"Entahlah Ace..."
150
"Setidaknya berikanlah aku kesempatan untuk
membuktikan padamu kalau aku benar-benar tulus
padamu...Berikan aku waktu untuk mendapatkan
cintamu kembali...Jika kau tetap tidak ingin
bersamaku, maka aku akan rela melepaskanmu..."
"Baiklah"
♥♥♥
151
Chapter 14
♥Choosing ♥
152
Dean menghela napas panjang "Kau menghindariku
lagi ya?"
"Aku..."
"Kumohon"
~♥♥♥~
153
dalam mobil berdua saja sudah membuat Nina tidak
nyaman.
154
"Nina kumohon dengarkan..."
155
berharap kalau akhirnya aku mempunyai
kesempatan...Namun kau..." mata Dean sayu akan
kenangan pahit "Kau bahkan terlalu sibuk
menangisinya...Dan aku mau tidak mau harus
menjadi temanmu karna dengan begitu aku tetap
berada disisimu...Hati kecilku berharap kalau kau
akan membalas cintaku sedikit demi sedikit dengan
kedekatan kita...Berharap kau setidaknya
menyukaiku...Tapi hal itu tidak pernah terjadi
bukan?" lirih Dean.
156
tidak sengaja minuman itu jatuh ke baju wanita
yang sedang berdiri di belakang waiters tersebut.
157
Dengan cepat, Nina membawa tasnya dan keluar
dari restoran. Ia menepuk-nepuk dadanya tiba-tiba
tidak bisa bernapas. Tangannya lalu mengibaskan
matanya yang mulai berkaca-kaca. Kakinya lemas.
Ia membungkuk dengan kedua tangannya
diletakkan di kedua lututnya. Tak sadar ia mulai
terisak.
158
"Kau tidak pernah berubah" Nina terkekeh
"Harusnya aku tahu kau tidak akan pernah
berubah!"
"Nina..."
159
Seakan tahu apa yang Nina inginkan, Dean
menghampiri Nina lalu menarik tangannya "Ayolah,
kita kembali ke kantor"
160
"Tidak apa...Aku mengerti..."bisik Dean "Aku
sangat mengerti..."
♥♥♥
161
Chapter 15
♥Fix You ♥
162
Ace tersenyum "Hey... Perkenalan ini Vanessa" Ace
menaruh tangannya di bahu perempuan yang kini
berada disampingnya itu.
163
akan cocok dengannya...Ya seperti itulah yang Nina
rasakan pada Vanessa.
164
Nina tidak bisa fokus selama seharian belajar.
Pemandangan Ace bersama Vanessa selalu
memasuki pikirannya. Kenyataan bahwa Ace
selingkuh padanya sangat menyakitkan untuk
dihadapi.
165
Ace hanya menatap Nina lalu ia pergi begitu saja.
Ting Tong
166
Nina menghembuskan napas panjang. Ia kemudian
menatap Ace "Baiklah kalau begitu, katakanlah"
167
Ace memalingkan wajahnya "Aku gugup...Jika aku
ingin membuktikan padamu kalau aku masih
mencintaimu, aku harus memberitahumu alasan
mengapa aku selingkuh padamu..."
168
Ace tersenyum "Karna aku tahu kau tidak
mempercayaiku, maka aku harus mencium wanita
lain di depanmu supaya kau percaya kalau aku
benar-benar selingkuh padamu dengan begitu kau
akan meninggalkanku..."
"Dengan Vanessa?"
169
"Apa maksudmu?"
170
"Kau tidak mengerti!" ucap Ace frustasi "Mereka
mengawasiku! Mereka punya mata dimana
mana...Aku tidak mau kau terluka...Mereka bahkan
pernah mengeroyokku hanya karna ibuku telat
membayar cicilan pinjamannya!"
171
"Aku harusnya melakukan sesuatu yang bisa
membantumu...Aku tidak tahu jika kau--"Nina
terisak "Jika kau mempunyai masalah sebesar itu"
♥♥♥
172
Chapter 16
♥Don't Give Up ♥
173
Nina mendeham sehingga membuat kedua pria
tersebut berhenti bertatapan tajam.
174
"Berhentilah kalian berdua!" seru Nina "Aku bukan
semacam properti yang bisa kalian rebutkan!" Nina
menarik napasnya dalam-dalam lalu
menghembuskannya perlahan "Keluarlah kalian
berdua"
175
meja. Ace tersenyum ketika melihat foto Nina
dengan seragam sekolah dan rambutnya yang
dikepang menyamping.
176
"Aku berkencan sesekali" harapan Ace jatuh
seketika "Namun, tidak ada yang bertahan lama..."
"Apa maksudmu?"
177
"Itu bukan Dean, okay?!" bentak Ace.
178
"Aku melihatnya dan aku terpikirkan olehmu...Jadi
aku membelinya untukmu karna kau sangat
menyukai unicorn" jawab Ace.
Nina tersenyum.
~♥♥♥~
179
Ketukan pintu dari ruangannya membuatnya
tersadar lalu menatap orang yang mengetuk.
"Tidak perlu---"
180
"Kalau begitu biarkanlah Nina memilih"gertak
Dean.
"Nina--"
"Kumohon hmm?"
181
menyentuh Nina sedikit saja...Aku akan
menghajarmu, kau mengerti?"
182
"Aku rasa aku tidak pernah ada kesempatan untuk
bertanding dengan Ace huh?" ucap Dean ketika
sudah memarkirkan mobilnya.
"Dean..."
"Bukan salahmu..."
"Dean..."
"Pergilah... Bersenang-senang...Berbahagialah"
ucap Dean sambil menatap Nina, ia mengelus pipi
Nina lembut "Kau layak mendapatkannya..."
♥♥♥
183
Chapter 17
♥Us ♥
184
Dean memiringkan wajahnya "Mengapa? Kau tidak
suka jika pria mendekatimu? Atau kau hanya tidak
suka jika pria itu bukan Ace?"
PLAK
185
~♥♥♥~
186
Nina menerimanya lalu menghirup aroma wangi
dari bunga sejenak kemudian menaruh bunga
tersebut di meja dekat pintu.
~♥♥♥~
187
"Mengapa kita berada di rumahmu...?" tanya Nina
heran.
188
Ace yang baru saja sampai di rooftop langsung
tersenyum mendengar perkataan Nina
"Hmm...begitulah...Aku harap ini sesuai
harapanmu.."
Nina menggeleng.
189
dan usaha Ace untuk kencan pertamanya dari sekian
lama.
~♥♥♥~
190
"Telanlah terlebih dahulu, kau akan tersedak" ucap
Ace lembut.
191
Ace tersenyum lebar. Ia memeluk Nina erat.
Dagunya ditaruh di atas kepala Nina. Ia menatap
langit-langit dimana terdapat bintang yang
bertebaran "Suatu hari, aku akan membeli bintang
dan menamakannya namamu...Dengan begitu kau
bisa menatap langit di malam hari sambil melihat
kalau kau sama spesialnya dengan bintang-bintang
tersebut. Karna kau menyinari hidupku Nina...Kau
selalu menyinariku..."
~♥♥♥~
192
sebuah berkas di atas meja Ace dengan namanya
yang tertera di atas amplop.
Nina Wilson.
♥♥♥
193
Chapter 18
♥Heartbeat ♥
194
"Lalu ini apa?!" Nina mengangkat foto beserta
berkas tentang dirinya ke udara.
195
"Ace!" pekik Nina "Kau menyewa orang untuk
membuntutiku?!"
196
Ace terkekeh "Wow..." ia memeluk Nina lalu
mengecup ubun-ubun kepalanya "Jadilah kekasihku
kembali..."
"Tentu saja..."
~♥♥♥~
197
Ace menyelipkan helaian rambut Nina ke belakang
telinganya "Masuklah..."
198
"Kau berhenti kuliah?! Mengapa kau melakukan hal
tersebut?!"
~♥♥♥~
199
Ace membunyikan bell apartment Nina dengan
senyuman lebar. Tak lama kemudian pintunya
terbuka yang membuat senyuman Ace semakin
lebar. Senyumannya jatuh seketika ketika yang
membukakan pintu adalah seorang pria yang hanya
memakai handuk di pinggangnya.
200
pedulikan hanyalah memainkan video game. Tidak
disangka kalau anak kecil tersebut tumbuh menjadi
pria dewasa seperti sekarang ini "Oh
Senang bertemu kembali denganmu"Ace
mengulurkan tangannya untuk dijabat.
201
"Jangan dipikirkan. Dia memang begitu orangnya"
ucap Nina lalu pergi bersama Ace menuju elevator.
~♥♥♥~
202
Ace tersenyum "Aku akan menjemputmu nanti,
bagaimana?"
Semoga saja...
♥♥♥
203
Chapter 19
♥Taking Over You ♥
204
Ace menghirup napas dalam-dalam lalu
mengeluarkannya perlahan, kemudian ia membuka
pintu kamar ayahnya.
205
Tangannya menyelusuri rambutnya sambil
mendesah panjang.
~♥♥♥~
206
melihat siapa orang tersebut. Ia langsung
membukakan pintunya.
207
"Hanya untuk malam ini saja..."
"Ace..."
"Baiklah..."
208
"Kemarilah sayang..." ucap Ace lembut sambil
menepuk tempat kosong disampingnya.
209
"Aku rapuh pada saat itu dan aku berusaha untuk
tangguh. Untuk ibuku. Untuk dirimu..." Ace
menatap Nina dengan mata yang berair, ia
mengusap pipi Nina dengan pelan "Namun, pada
akhirnya aku tetap rapuh. Aku tidak sekuat yang
aku kira. Disaat waktu berlalu, aku menyadari
bahwa aku tidak hanya kehilangan seorang ayah.
Aku juga kehilangan ibuku dari dalam dirinya, aku
kehilangan teman-temanku, dan aku kehilangan
dirimu..."
210
Nina mengelus rambut Ace sambil sesekali
mengecup bahunya. Hatinya sakit ketika melihat
Ace meluapkan emosinya untuk pertama kalinya. Ia
tidak tahu jika Ace mempunyai perasaan-perasaan
seperti itu tentang dirinya sendiri.
~♥♥♥~
211
Dirinya kembali mengingat akan Nina. Siapa
sangka cintanya selama hampir 12 tahun ternyata
hanya bertepuk sebelah tangan?
Dean mendeham.
212
Dean kembali menahan Vanessa untuk pergi
"Maafkan aku" ucapnya cepat.
213
Vanessa mendengus. Ia kembali duduk di
tempatnya "Kalau begitu, aku pesan semua
makanan dan minuman yang ada di menu"
♥♥♥
214
CHAPTER 20
♥The Ruin Part OfMe♥
215
dengan senyuman "Selama ada kamu... Aku akan
baik-baik saja"
216
Nina menatap Cole "Aku selalu mencintainya"
~♥♥♥~
217
Nina kenakan "Mengapa kau memakai pakaian
seperti itu?"
218
"Hmm..." gumam Ace masih tidak senang dengan
pakaian yang Nina kenakan.
"Ace..."
219
Ace terkekeh melihat Nina yang lari menuju gedung
perusahaan. Tak sengaja ia melihat beberapa
karyawan pria yang sedang menuju gedung menatap
bagian tubuh Nina dari belakang. Baru disadari oleh
Ace kalau bukan pendeknya saja rok yang Nina
pakai tetapi rok itu juga ketat sehingga menarik
perhatian para pria yang sengaja berjalan di
belakang Nina hanya untuk menatapnya.
220
Ace menahan Nina yang ingin pergi "Kumohon
hmm?" ucapnya lembut "Pakailah ini, aku tidak bisa
membiarkanmu pergi bekerja dengan rok pendek
dan ketat!"
"Kau berlebihan..."
Nina mengangguk.
221
Ace tersenyum, ia mengelus dagu Nina lembut
"Pergilah...Aku akan menjemputmu nanti"
~♥♥♥~
222
Vanessa hanya menggeram sambil masuk kembali
ke rumahnya. Ace mengikutinya.
"Tapi---"
223
"Aku baik-baik saja...Well sebenarnya tidak
terlalu...Tapi aku akan baik-baik saja" ucap
Vanessa.
"Ya..."
"Maafkan aku..."
224
"Apa? Bukan itu!" desah Ace "Maksudku tentang aku
yang menggunakanmu untuk jadi perempuan yang
selingkuh denganku..."
"Tetap saja
225
"Dia akan menerimamu apa adanya jika ia benar
benar mencintaimu..."
♥♥♥
226
Chapter 21
♥Fear ♥
227
"Maaf karena kau canggung atau karena menolak
ku?"
"Umm... A-aku---"
228
Dean tersenyum, ia kemudian melihat Ace
bersandar di mobilnya "Kekasihmu sudah datang"
Dean menunjuk Ace dengan dagunya lalu pergi
tanpa kata-kata lagi.
"Tanganmu..."
229
Ace tersenyum lebar "Apa kau ingin langsung
pulang ke apartmentmu?"
"Memangnya kenapa?"
"Mhmm...Entahlah"
~♥♥♥~
230
Sepanjang Ace memasak, Nina hanya duduk
memperhatikan Ace. Mereka sambil mengobrol dan
bercanda sesekali.
231
"Oh..." Nina sedikit bersalah akan perkataannya
yang mengingatkan Ace akan orang tuanya "Kau
tidak perlu melakukannya sendiri..."
~♥♥♥~
232
Dirinya langsung mendesah ketika rasa bumbu
bakar yang meleleh di lidahnya.
233
"Sebentar" gumam Ace, ia mengambil
handphonenya yang berada di meja lalu melihat
nama penelpon.
Nina mengangguk.
234
Ace merasakan kakinya lemas, ia menopangkan
tangannya di meja untuk menjaga dirinya dari
terjatuh "Tetapi...Polisi mengejarnya bukan? Polisi
sedang mencarinya kan?"
"Ya..."
235
"Berhati-hatilah Ace...Jaga dia, kau ingat apa yang
terjadi kepada Vanessa sebelumnya bukan?"
~♥♥♥~
236
"Menginaplah..." gumam Ace.
"Ace..."
"Kumohon..."
"Tapi--"
237
Ace memeluk Nina kembali, kepalanya
ditenggelamkan di leher Nina mencari kenyamanan
yang ia butuhkan "Terimakasih..." gumamnya.
♥♥♥
238
CHAPTER 22
♥Protective ♥
239
Nina hanya mengangguk lalu melihat Ace pergi ke
kamar mandi. Ia menghela napas panjang. Dia
merasa Ace sedang menyimpan rahasia darinya.
Nina tidak suka akan hal tersebut.
240
Nina menatap Ace lalu ia mendesah pelan "Okay..."
241
"Aku mencintaimu" bisik Ace.
~♥♥♥~
242
"Bangun tidur dan meninggalkanku sendirian"
jawab Ace.
~♥♥♥~
243
Ketika keluar dari rumah Ace, ada beberapa hal
yang Nina sadari, yaitu ada banyak bodyguard yang
berdiri di sekeliling rumah Ace, mereka
mengenakan jas, memakai kacamata hitam dan
terdapat alat komunikasi yang diselipkan di telinga
mereka.
244
Ace melirik spion yang di dalam mobil lalu ia
kembali lagi memperhatikan jalan dengan santai
"Itu bodyguard kita"
"Hmm..."
245
tingkah laku dari Ace itu semakin membuat
kecurigaan Nina membesar.
~♥♥♥~
246
Keenam bodyguard tersebut hanya mengangguk
kecil ke arahnya.
"Umm
Okay...Aku pergi dahulu, sampai bertemu lagi"
Nina mengecup pipi Ace lalu beranjak pergi,
namun tangannya ditahan oleh Ace. Nina kembali
menatap Ace.
247
memperhatikan sekelilingmu, supaya kau aman dan
tidak dalam bahaya"
"Nina..."
♥♥♥
248
CHAPTER 23
♥No More Secrets ♥
249
Wajah Noah makin suram ketika tidak ada yang
menjawab, ia akhirnya menelpon seseorang dengan
telpon kantor yang ada di meja meeting.
~♥♥♥~
250
menelpon orang yang menyebabkan perhatian
orang-orang di perusahaannya "Menyewa enam
bodyguard?!"
251
Ace hanya terdiam.
~♥♥♥~
252
kemana-mana?! Tidak bisakah kalian tunggu diluar
gedung sampai aku selesai kerja?!"
253
Nina menautkan kedua alisnya "Walaupun dia
possessive, dia tidak akan melakukan hal-hal yang
gila
Dan tidak, dia tidak menyewa bodyguard karna hal
itu..."
~♥♥♥~
254
Nina berjalan melewati Ace lalu melambaikan
tangannya untuk memanggil taksi. Tangan yang
dilambaikannya ditarik oleh Ace. Nina hanya
menatap Ace dengan tajam.
~♥♥♥~
255
Ketika sudah sampai di rumah Ace. Mereka duduk
bersamping-sampingan di sofa. Ace memegang
kedua tangan Nina sambil sesekali mengecup
punggung tangannya.
256
taruhan mereka terhadapku, dan mereka melihat itu
sebagai potensi uang untuk mereka"
257
mengatakan apa yang sebenarnya terjadi, ketika aku
sudah mengatakan semuanya ia langsung
memenjarakan mafia tersebut .........................."
"Tidak apa-apa
Bukan salahmu..." ucap Nina sambil menangis
"Apapun yang terjadi aku tetap mencintaimu..."
258
Nina mengusap air matanya sambil mengangguk
"Ya..."
♥♥♥
259
Chapter 24
♥Protection ♥
260
tersebut...Walaupun dia brutal, dia termasuk orang
yang pintar. Dia tidak langsung mengambil jantung,
namun dia perlahan mengambil hati, ginjal, lalu dia
baru merampas jantungmu"
261
entah merencanakan apa. Aku harus selalu berada
didekatmu. Melindungimu"
262
Ace memeluk Nina lalu mengusap-ngusap
punggungnya.
263
"Dia tinggal di apartemenku"
"Okay
Dan untuk menjaga keamananmu, aku mau kau
berhenti bekerja dan tinggal bersamaku"
264
"Aku sudah memberitahunya, kau tidak perlu
khawatir" Ace mengelus pipi Nina lembut.
"Okay..."bisik Nina.
"Untuk apa?"
~♥♥♥~
265
Ketika pagi hari, Nina terbangun dengan Ace yang
memeluknya dari belakang. Nina ingat kalau Ace
kemarin menggendongnya ke kamar dan mereka
kembali berpelukan di tempat tidur sampai akhirnya
mereka ketiduran.
266
Handphone Nina kemudian berdering, ia melihat
layar handphonenya yang menunjukkan nama Cole
"Halo?"
267
"Dengar
Aku tidak bisa menjelaskan padamu sekarang.
Namun aku benar-benar butuh kau pergi dari sini
demi kepentinganmu...Aku akan menjelaskan
semuanya padamu jika masalah yang aku hadapi
sudah selesai"
"Nina?"
"Hmm..."
268
"Aku sayang padamu, jagalah dirimu baik-baik"
dengan begitu Cole mematikan telponnya.
"Okay..."
~♥♥♥~
269
Ace mengetuk pintu Vanessa, alisnya langsung
tertaut menjadi satu ketika Dean yang membukakan
pintunya.
270
Vanessa melirik ke arah Dean lalu mendeham
"Begitulah..." ia kemudian duduk di sofa "Jadi apa
yang ingin kau bicarakan?"
Ace menggeram.
271
Kedua tangan Vanessa memegang kepalanya,
badannya gemetar sedikit.
Ace mengangguk.
272
Dean merengkuh Vanessa dengan erat "Dia
istriku..."
♥♥♥
273
Chapter 25
♥The Terror ♥
"Mhmm...kedengarannya enak"
274
Tiba-tiba handphone Ace berdering. Ia langsung
mengambil handphone yang ada di saku celananya
dan mengangkatnya.
"Halo?"
~♥♥♥~
275
Ace tidak mempedulikannya. Ia naik ke dalam
mobil lalu mulai mengendarainya. Ketika sedang
lampu merah, ia menyadari melalui spion yang
berada di dalam kalau mobil hitam tadi ada di
belakangnya. Merasa curiga, Ace menyetir
mobilnya ke arah lain dari rumahnya, ia sengaja
berputar-putar di jalanan untuk melihat apakah
mobil itu mengikutinya. Dan benar saja, mobil itu
terus mengikutinya dari belakang.
276
~♥♥♥~
277
Nina hanya menggeleng dengan tubuh yang sedikit
gemetar. Ace membawanya ke pelukannya sambil
menenangkannya dengan ucapan-ucapan manis.
~♥♥♥~
278
David mengangkat ekor tikus tersebut. Ia lalu
memperhatikannya "Kelihatannya perutnya dibelah
menggunakan pisau dan sengaja dibuka lebar
menggunakan tangan"
279
ini ulah Leonard. Tetapi kita tidak tahu apakah
Leonard mempunyai anak buah yang bekerja sama
dengannya, jadi aku sarankan berhati-hatilah"
280
"Aku ingin memberitahumu namun dengan keadaan
paket yang dikirimkan itu membuatku menahan
untuk tidak memberitahumu terlebih dahulu..."
~♥♥♥~
281
bodyguard yang menjaga pintu kamar Ace sehingga
tidak ada yang bisa menerobros masuk.
282
"Segalanya" Ace menatap Nina "Tentang ayahku,
ibuku, mafia-mafia tersebut, apa yang terjadi
dengan Vanessa dulu, dan tentang dirimu..."
♥♥♥
283
Chapter 26
♥Kidnapped♥
Nina menggangguk.
284
Ace menatap wajah Nina intense "Apa kau ingin
mandi bersama?" tanyanya dengan wajah datar.
~♥♥♥~
~♥♥♥~
285
Ace sedang mengetik di laptopnya lalu ia melirik
jam dinding yang menunjukkan pukul 12. Ia
penasaran sedang apa Nina sekarang...
~♥♥♥~
286
David langsung datang ke rumah Ace ketika
mengetahui Nina menghilang. Mereka sedang
berada di ruangan pengantau CCTV rumah Ace.
Mereka menyaksikan dimana orang yang menculik
Nina menyusup ke rumah Ace. Mereka berhasil
masuk dengan cara melempar bom asap ke para
bodyguard yang ada di luar maupun di dalam rumah
sehingga membuat mereka langsung pingsan.
287
"Brengsek!" geram Ace.
288
David menggelengkan kepalanya "Aku ingin
bertemu denganmu"
289
Nina terdiam.
290
Kau pasti sudah tahu aku berada dimana. Temui
aku seorang diri. Jika anak buahku melihat ada
polisi ataupun seseorang bersamamu, kekasihmu
yang tersayang ini akan mati di tanganku. Aku turut
mengagumi seleramu...Mungkin aku bisa bermain
sedikit dengan kekasihmu ini, kau tidak keberatan
bukan?
-L
291
"Aku tidak peduli jika aku mati asalkan Nina
selamat"
~♥♥♥~
292
"Lakukan tugasmu, jangan terkecoh dan jaga
emosimu supaya mereka tidak mengetahui rencana
kita"
Ace mengangguk.
♥♥♥
293
CHAPTER 27
♥The Rescue ♥
294
Ada tiga orang yang masuk, namun satu diantara
mereka yang paling menonjol penampilannya.
Orang tersebut memakai kaos biasa dengan celana
jeans yang sobek-sobek di bagian lututnya. Dan
terdapat tato di seluruh tangannya hingga ke
lehernya. Dengan badan yang besar dan berotot
tentu membuatnya nampak menakutkan. Nina
berpikir kalau orang itu adalah Leonard yang
selama ini ditakutkan oleh Ace.
295
yang mengganggu itu "Kau tahu mengapa kau
berada disini? Kau disini untuk mati"
296
rambut Nina dengan kencang yang membuatnya
merintih.
297
Leonard menjauh dari Nina. Ia kemudian
menghadap pintu tangannya terbuka lebar
menyambut seseorang yang datang ke ruangan
tersebut.
~♥♥♥~
298
punggungnya dan pistol yang masih ditodong ke
punggungnya.
299
"Oh. Tenanglah, aku hanya melakukan pemanasan
terhadap dirinya..."
300
Ace memiringkan wajahnya "Lalu mengapa ada
anak buahmu disini?"
301
"Kurasa tidak" Leonard menyeringai, ia
mengeluarkan pistolnya lalu mengarahkannya ke
arah Nina "Aku akan membunuh kekasih tercintamu
terlebih dahulu"
302
mempedulikan kalau tangannya juga tergores oleh
pisau tersebut. Setelah ikatannya berhasil
diputuskan, Nina melepas tali yang berada di
tangannya lalu melepaskan lakban yang berada di
mulutnya. Ia kemudian berlutut disamping badan
Ace.
303
Dengan tangan yang gemetar, Nina menuruti kata
Ace. Ia menemukan telpon yang berada di dalam
kaos Ace lalu ia menekan tombol nomor satu. Tak
lama kemudian ia tersambung.
♥♥♥
304
Chapter 28
♥Aftermath ♥
305
Ketika ingin memasuki ruang UGD, salah satu
suster mencegah Nina untuk masuk.
306
Nina menghela napas panjang lalu mengangguk
pasrah. David akhirnya menuntun Nina ke ruang
dokter untuk diperiksa.
~♥♥♥~
307
Nina menggeleng "Ini tidak separah Ace..." lirih
Nina dengan mata berkaca-kaca.
308
Hentakan kaki seseorang membuat mereka
mendongak. Nina melihat Dean dan Vanessa datang
bersama seorang wanita tua dengan kerutan di
wajahnya. Nina membulatkan matanya ketika
menyadari kalau wanita tersebut adalah ibu dari
Ace. Nina ingat sekali ketika ia pertama kali
bertemu dengan ibu Ace bertahun-tahun yang lalu,
Nina sempat mengira kalau ibu Ace adalah
kakaknya karna wajah yang sangat kelihatan muda
dan paras yang cantik. Waktu ternyata memang
mengubah seseorang. Ibu Ace sekarang kelihatan
tua dengan banyak kerutan di wajah dan uban-uban
yang berada di rambutnya. Dari semua hal tersebut,
wajahnya masih menampakkan paras cantiknya.
309
David berdiri lalu menuntun ibu Ace untuk duduk di
bangku sambil menjelaskan semuanya kepada ibu
Ace.
310
Kaki Nina seketika lemas, David dan Dean yang
berada didekatnya langsung memegangi Nina dan
menuntunnya untuk duduk kembali.
~♥♥♥~
311
sekarang. Semua pikiran berlalu lintas di kepalanya
dan emosinya semua bercampur aduk menjadi satu.
312
tidak akan mengatakan kalau itu bukan
salahmu...karna itu memang salahmu meminjam
uang dengan orang yang salah...Namun, bukan
berarti kau harus menyalahkan dirimu
selamanya...Kau juga harus memaafkan dirimu
untuk menyembuhkan luka yang ada di hatimu"
313
Ia selalu memendamnya. Aku mungkin tidak tahu
apa yang sebenarnya terjadi dengan kalian berdua,
namun seorang ibu pasti tahu ketika anaknya
kehilangan seseorang yang dicintainya..."
♥♥♥
314
CHAPTER 29
♥Survived♥
~♥♥♥~
315
terbangun. Raya dan Ashley akhirnya menyerah
membujuk Nina dan kemudian memutuskan untuk
pulang, sedangkan Carissa tinggal bersama Nina
untuk menjaga Ace.
316
yang satunya menggenggam tangan Nina sambil
sesekali mengecupnya.
"Jawablah..."
Nina tersenyum.
317
Ace mengangkat tangan Nina dimana terdapat bekas
luka juga "Apa ini juga sakit?"
"Hanya perih..."
318
mendengarnya, Nina melihat wajah Ace, ketika Ace
hanya terdiam saja Nina pun melanjutkan ceritanya
"Aku panik disaat itu...Aku berontak dan
menendang kemaluannya...Ia marah. Sangat marah.
Ia kemudian menamparku dengan kencang" Ace
meremas tangan Nina dengan lembut "Setelah itu, ia
mengeluarkan pisaunya dan mensayat dahiku"
319
Ace tersenyum, ia lalu baru menyadari kantung
mata yang berada di bawah mata Nina "Apa kau
lelah? Apa kau sudah istirahat?"
Nina terdiam.
"Nina..."
320
"Kembalilah kesini jika kau sudah cukup istirahat
dan berpenampilan cantik"
"Dia menyayangimu..."
321
Nina tersenyum "Baiklah, kita harus panggil dokter
terlebih dahulu untuk memeriksa keadaanmu
kembali"
"Bagaimana jika--"
"Pergilah..."
Ace mengangguk.
322
Ace sekali lagi yang sedang menatapnya juga,
dengan begitu iapun pergi meninggalkan Ace.
~♥♥♥~
Ace tertawa.
323
Ace tersenyum "Aku akan melakukan apa saja
untuk Nina..."
324
"Terimakasih" ucap Ace "Atas segalanya"
♥♥♥
325
CHAPTER 30
♥The Proposal ♥
"Diamlah"
"Hmm..."
326
Dan ia ingin semua orang beralih dari kejadian
tersebut.
"Mom..."
327
Ketukan dari pintu membuat Ace mengalihkan
pandangannya, ia menatap Nina yang masuk ke
ruangannya.
328
"Aku saja" Nina buru-buru mengambil tas tersebut
dan meletakkannya di bahunya "Let's go"
329
"Kalau begitu menikahlah denganku"
330
"Apa kau tidak ingin menikah denganku karna aku
tidak bisa punya anak?"
331
ketika kita sudah menikah... Permasalahan yang kita
miliki tidak akan memisahkan kita tetapi itu akan
membuat kita menjadi lebih dekat satu sama lain"
~♥♥♥~
332
dari rumahnya. Namun, pada saat itu yang keluar
dari rumah bukanlah Nina namun seorang laki-laki
yang kelihatan seperti ayah Nina. Singkat cerita,
ayah Nina menunjukkan senjata celurit kepadanya
dan mengancam Ace jika terjadi sesuatu kepada
Nina selama ia mengantar Nina ke sekolah, ayahnya
tidak akan segan-segan memenggal kemaluannya.
333
Ace tidak yakin akan hal tersebut. Nina pernah
terjatuh dari sepedanya dulu sehingga membuat
lututnya terluka. Dan ketika Ace membawanya
pulang, ayah Nina menatap tajam Ace dengan
tatapan membunuhnya, ia bahkan sempat ingin
mengambil celuritnya namun untung saja ia dicegah
oleh ibu Nina...
"Kau berlebihan..."
"Ayolah Ace..."
334
"Aku sudah memberitahu mereka semuanya"
335
Nina menggelengkan kepalanya sambil tertawa. Ace
menarik dagu Nina lalu kembali menciumnya.
♥♥♥
336
Chapter 31
♥The Parents ♥
337
tersebut meneriakkan kalau Nina sudah datang.
Kedua orang tua Nina tiba-tiba langsung berada di
depan pintu. Ibu Nina dengan gembira menyambut
Nina dengan pelukan dan ciuman. Ketika ibu Nina
sedang sibuk menyambut Nina dengan penuh kasih
sayang, ayahnya diam berdiri sambil menatap Ace
tajam.
338
perempuan satu-satunya bisa mengalami hal
mengerikan seperti ini...
"Oh Nina
" lirihnya lalu memeluk Nina erat kemudian
mengecup dahinya perlahan "Bagaimana
keadaanmu sekarang? Lebih baik?"
339
mati hari ini setidaknya ia berharap ia akan
ditempatkan di surga.
~♥♥♥~
340
tersebut adalah diluar dari kendalimu. Kami tidak
bisa menyalahkanmu akan hal tersebut"
341
Ace menarik napas dalam-dalam lalu
mengeluarkannya "Aku ingin menikahi anakmu"
342
Paula menatap George yang sedaritadi hanya diam
duduk dengan kedua tangan dilipat di depan dada.
Ketika melihat George yang tidak melakukan apa
apa, Paula menghentakkan kakinya beberapa kali di
lantai.
343
luka Ace" Paula memeluk Nina dan Ace sekilas lalu
pergi.
~♥♥♥~
344
Nina menyadari tangan Ace memegangi perutnya,
ia langsung panik "Apa perutmu sakit? Apa lukamu
baik-baik saja?" Nina mengangkat kaos Ace untuk
melihat luka di perut Ace.
345
Ace terkekeh "Kuakui adikmu mempunyai pukulan
yang bagus..."
346
"Hmm?"
♥♥ The End ♥♥
347
Epilogue
Ace menatap dirinya di cermin. Ia memakai jas
formal hitam dengan dasi kupu-kupu merah yang
berada di lehernya. Hari ini adalah hari besar
baginya. Hari dimana ia menikahi wanita yang
dicintainya akhirnya terwujud juga...
348
"Mom..."
~♥♥♥~
349
dibangun di belakang halaman rumah orang tua
Nina yang luas. Ace berdiri menunggu kehadiran
Nina bersama Noah, Daniel, Jason, dan Liam
disampingnya.
350
"Man...Diamlah kau membuat kepalaku pusing"
gerutu Liam.
351
"Bagaimana...Bagaimana rasanya menikah?"
352
Semua orang menatap pengantin wanita dengan
kagumnya.
353
"Hai..." ucap Nina layaknya kehabisan napas.
Hatinya bergetar di dalam dirinya. Ia tidak percaya
kalau momen indah ini akhirnya datang.
~♥♥♥~
354
"Kalian berdua resmi menjadi pasangan suami-istri,
pengantin pria boleh mencium pengantin wanita"
~♥♥♥~
355
kecupan kecil kemudian berubah menjadi cumbuan
panas yang bergairah.
356
akan yang dengar bukan jika mereka
melakukannya?
~♥♥♥~
357
Nina menggeleng "Apa kau sudah pernah?"
tanyanya.
Ace tersenyum.
358
Malam itu mereka menikmati keberadaan satu sama
lain dengan gairah yang menyelimuti mereka.
Menikmati rasa yang tidak pernah dirasakan
sebelumnya... Perasaan mereka bersatu dan
bercampur aduk secara bersamaan.
................................................. Cinta.
♥♥♥
359
Extra Chapter
Ace mengerang sambil merentangkan badannya. Ia
membuka matanya lalu melihat Nina tertidur lelap
disampingnya dengan posisi telungkup.
~♥♥♥~
360
Hanya dengan melihat dari mata kecil yang bersinar
itu, merekapun langsung tahu kalau mereka ingin
membesarkan dan hidup bersama Serena.
361
"Hey sweetheart" Ace berjongkok disamping
tempat tidur Serena lalu mengecup dahi Serena
"Good morning"
"Okay"
~♥♥♥~
362
terbangun. Ace menggelengkan kepalanya sambil
menghampiri Nina. Ia mengecup lembut punggung
dan bahu Nina.
363
Nina mengangguk "Kapan kau akan selesai
bekerja?"
~♥♥♥~
364
"Aku hamil"
"A-apa?"
"Ta-tapi---aku...Bagaimana bisa?"
365
Nina menghirup napasnya dalam-dalam lalu
mengeluarkannya perlahan "Aku sudah melakukan
test pack, hasilnya positif"
366
Nina menatap bayinya lalu menatap Ace, ia
kemudian menatap bayinya kembali "Jamie..."
bisiknya "Jamie Ace Dormant..."
♥♥♥
367
368
The Past 1
Hari itu adalah hari dimana Ace memasuki
Sekolah Menengah Pertama. Ia baru saja pindah
rumah ke pinggiran kota karena kondisi kanker
ayahnya yang semakin memburuk. Keluarganya
sedang krisis dalam keuangan. Ada saatnya dulu
dimana Ace mempunyai segalanya. Ia mempunyai
rumah yang besar, beberapa mobil, mainan video
game, dan masih banyak lagi. Hal-hal tersebut
sedikit demi sedikit menghilang karena ayahnya
yang terkena penyakit kanker paru-paru. Biaya
rumah sakit dan pengobatannya sangat mahal
sehingga itu membuat perusahaannya bangkrut.
Perlahan-lahan mainan-mainan yang Ace miliki
dijual untuk uang tambahan biaya pengobatan,
kemudian tv, perhiasan ibunya, mobil-mobil
ayahnya, dan benda-benda yang berharga hilang
satu persatu untuk memenuhi kebutuhan hidup dan
pengobatan ayahnya. Kali ini, rumahnya dijual dan
Ace terpaksa pindah ke rumah neneknya yang
berada di pinggiran kota.
369
Ace sudah mempunyai rencana. Ia mempunyai
rencana untuk masuk ke SMA bersama teman
temannya, Noah, Jason dan Daniel. Mereka sudah
satu sekolah semenjak mereka berada di sekolah
dasar. Ace iri pada mereka. Ia iri karena mereka
bisa satu sekolah sedangkan Ace berada di
pinggiran kota mencoba untuk menjalani hidup
barunya.
Dia manis...
370
Ace mengalihkan pandangannya ke bukunya ketika
perempuan tersebut memasuki kelas. Ia bisa
merasakan kehadirannya yang berjalan ke arah
dimana ia duduk. Lalu dengan perlahan,
perempuan tersebut duduk disampingnya.
371
Lagi-lagi Ace hanya terdiam seakan-akan tidak
mendengar perempuan tersebut yang bernama
Nina.
372
Ditengah-tengah Nina menulis, dia bertanya "Siapa
namamu?"
"Namaku--"
373
melihat Nina yang menghampirinya dengan napas
yang terengah-engah.
♥♥♥
374
The Past 2
Ace sedang berjalan di koridor ketika ia melihat
Nina yang sedang merapihkan bukunya di lokernya.
Entah mengapa semenjak pertama kali bertemu,
Ace ingin lebih dekat kepada Nina. Ia berusaha
untuk berbincang kepadanya, namun ia selalu
menahan dirinya setiap kali ia ingin mencoba untuk
berbicara. Mungkin ini adalah kesempatannya
untuk memulai pembicaraan kepada Nina.
"Oh
hai" Nina mengambil kotak tersebut dengan ragu-
ragu "Mengapa kau memberikannya padaku?"
375
"Apa kau ingin menjadi teman kencanku ke acara
prom night?"
"Apa?"
376
"Kau siapa?" tanya laki-laki tersebut risih karna
diganggu oleh Ace.
377
"Senior katamu huh..." gerutu Ace.
378
Nina hanya mengangkat kedua bahunya sambil
terus mengikuti Ace.
♥♥♥
379
The Past 3
Ace sedang duduk di bangku taman dengan
headphones yang berada di telinganya dan matanya
tertutup sambil sesekali menggoyangkan kepalanya
mengikuti irama lagu yang didengarnya.
Merasakan seseorang duduk disampingnya, Ace
membuka matanya lalu menengok ke sampingnya
yang menampakkan sosok Nina dengan senyuman
yang lebar. Ace menurunkan headphones-nya ke
lehernya lalu meletakkan tempat makanan di
pangkuan Nina.
380
Nina terkekeh lalu membuka tempat makan Ace.
Matanya luluh seketika "Awww..." Nina meletakkan
tangannya di dadanya ketika melihat isi makanan
Ace yang terdapat nasi berbentuk dua kepala
panda. Di belakangnya terdapat dua telur gelung,
satu chicken nuggets dan dua sosis. Terdapat bunga
kecil pula sebagai hiasan dan daun selada sebagai
alas makanan tersebut.
381
nasi dan memasukkannya ke mulut sambil
mengunyahnya.
382
Setelah selesai makan, Nina menutup tempat makan
Ace dan menaruh sumpit di bungkusannya kembali
lalu menaruhnya di tas makan Ace.
383
"Mengapa kau melakukannya tiba-tiba?!" Nina
menjauh dari Ace sambil menatapnya, tidak
percaya apa yang baru saja Acelakukan.
Nina terdiam.
384
Ace menggigit bibir bawahnya, menahannya untuk
tertawa. Ia tahu Nina marah namun mengapa ia
sangat manis ketika cemburu...
Nina
Hanyabukan
Ninaperempuan
yang Ace ing
laiin...
n cium bibirnya...Hanya
♥♥♥
385
The Past 4
Dean sedang berjalan di koridor sekolah dengan
tas di bahunya dan earphone di telinganya.
Kepalanya digoyangkan mengikuti irama lagu yang
didengarnya. Langkahnya tiba-tiba terhenti ketika
melihat seorang perempuan cantik yang sedang
berjalan ke arahnya dengan buku di tangannya.
386
"Tidak apa-apa"jawabnya sambil berdiri dengan
bukunya lalu menatap Dean.
~♥♥♥~
387
Ace mengernyitkan dahinya ketika Nina keluar dari
gedung sekolah dengan rambut yang tergerai.
"Mengapa memangnya?"
388
"Aku tahu..." ucap Ace lembut "Tapi tetap
saja...Apa kau ada ikatan rambut?"
"Oh..."
"Dimana rumahmu?"
389
Nina menatap sepeda Ace.
~♥♥♥~
390
Ace menggigit bibirnya lalu terkekeh "Kurasa alam
semesta memang sengaja mempertemukan kita..."
"Oh..."
391
Ace menaikkan satu alisnya "Umm...begitu?"
♥♥♥
392
The Past 5
Ace sedang menunggu Nina di depan rumahnya
dengan sepeda. Sudah beberapa minggu ini ia pergi
dan pulang bersama Nina semenjak ia tahu bahwa
Nina tinggal disebelah rumahnya. Ace bahkan
terkadang mencuri pandangan ke jendela kamar
Nina untuk melihat apa yang sedang Nina lakukan.
393
"Apa kau yang selama ini mengantar Nina ke
sekolah dan membawanya pulang?" tanya orang itu
dengan tatapan tajam.
"Um..."
Dad?
"Nina..."
Tapi---" ucap ayahnya dengan peringatan.
394
Ayah Nina memasuki semacam rumah kecil terbuat
dari kayu yang berada di belakang halaman
rumahnya. Ace ikut memasuki rumah tersebut
sambil melihat isi di dalam ruangan itu yang
terdapat alat-alat bangunan.
"Umm...ya sir..."
395
Ayah Nina menyatukan kedua tangannya sambil
tersenyum sadis ke arah Ace "Kalau
begitu...Antarkan Nina sekarang sebelum dia telat,
kau tidak mau organ tubuhmu yang lain yang akan
menjadi bayarannya kalau dia telat bukan?"
~♥♥♥~
396
Ace melepaskan pelukannya masih dengan
senyumannya yang lebar "Mengapa kau ada disini?
Apa kau akan sekolah disini?"
397
sudah bersama-sama semenjak bayi "Tentu
saja...aku senang kau disini"Ace memeluk Vanessa
lagi "Ayolah, kuperkenalkan kau dengan seseorang"
Ace menuntun Vanessa ke halaman sekolah.
398
"Dia teman masa kecilku, ia baru saja pindah
kemari...Aku harap kau bisa menjadi temannya
disini" ujar Ace dengan senyuman lebar.
♥♥♥
399
The Past 6
Nina keluar dari gedung sekolah, matanya
langsung menangkap sosok Ace yang sedang
berbicara dengan Vanessa di parkiran sekolah.
Nina perlahan menghampiri mereka.
400
Nina menggeram, ia bisa merasakan lututnya sakit
karna terkena aspal.
~♥♥♥~
401
Ace memberhentikan sepedanya di depan rumah
Nina. Ia kemudian menelan ludahnya ketika ayah
Nina berada di depan rumahnya "Mati aku..."
gumam Ace.
402
menatap Ace tajam ketika melihat bekas darah yang
berada di lutut Nina.
"Kau---"
"Carissa---"
403
Ace tersenyum. Ibu Nina selalu memperlakukannya
dengan hangat...Tidak seperti ayah Nina...Ace
melirik ayah Nina yang menatapnya tajam lalu
dengan cepat ia mengucapkan terimakasih kepada
ibu Nina dan mengucapkan selamat tinggal kepada
Nina kemudian langsung pergi ke rumahnya.
~♥♥♥~
404
Nina menggigit bibir bawahnya "Apa orang tuamu
galak?"
~♥♥♥~
405
"Ya dan aku sangat semangat untuk bertemu
dengannya!" pekik ayahnya senang.
406
"Tidak" ayahnya menggeram sambil memegangi
dadanya "Aku tidak apa-apa. Aku ingin bertemu
dengannya"
"Tapi---"
♥♥♥
407
The Past 7
Nina menautkan kedua alisnya ketika ia tidak
melihat Ace di depan rumahnya. Ia pun pergi ke
rumah Ace lalu mengetuk pintunya. Tak lama
kemudian, pintunya terbuka menampakkan sosok
nenek Ace.
~♥♥♥~
408
Disaat bel istirahat berbunyi, Nina buru-buru
keluar dari kelasnya lalu menelpon Ace.
409
Ditengah-tengah Nina memakan sandwich yang
dibelinya di cafetaria sekolah, handphonenya
berdering yang langsung diangkat olehnya.
"Hey..."
Halo?" bisa didengar suara Ace yang lelah.
410
"Jangan khawatirkan aku" ucap Ace "Aku akan
baik-baik saja. Dia pasti akan sembuh"
~♥♥♥~
411
Nina merasa tidak berdaya karena tidak bisa
melakukan apa-apa...Ia hanya bisa berharap yang
terbaik untuk Ace.
~♥♥♥~
412
Tenggorokannya seketika kering dan ia keringat
dingin.
413
~♥♥♥~
414
Sebuah tangan yang menyentuh bahunya membuat
Ace memalingkan wajahnya dari papan nama itu
lalu menatap pemilik tangan tersebut.
~♥♥♥~
"Ace---"
415
jendelanya lalu melompat dari jendela kamarnya ke
balkon kamar Nina. Ia kemudian mengetuk jendela
kamar Nina pelan.
♥♥♥
416
The Past 8
Ace mengerang ketika satu pukulan lagi mengenai
perutnya. Kedua tangannya ditahan oleh dua orang
sedangkan satu orang lagi terus memukuli wajah
dan perutnya. Bisa dirasakan olehnya darah keluar
dari mulutnya akibat pukulan tersebut.
417
minggu ini" ia menepuk pipi Ace dengan senyuman
yang sadis lalu pergi bersama anak buahnya.
~♥♥♥~
418
sebuah artikel tentang geng mafia yang sedang
meraja lela di daerahnya itu.
419
Ace melihat lagi berkas tersebut. Ia menyadari
bahwa ibunya meminjam uang pada tanggal 12
Agustus pada tahun lalu, empat bulan sebelum
ayahnya meninggal. Ace ingat betul pada tanggal
12 Agustus itu adalah hari dimana penyakit
ayahnya kumat dan harus dirawat di rumah sakit...
~♥♥♥~
420
menariknya ke kelas yang kosong. Ia kemudian
melepaskan hoodie Ace dari kepalanya.
"Ace..."
~♥♥♥~
421
salah satu petarung disana. Ia menemukan cara
untuk mendapatkan uang lebih cepat dan banyak
melalui underground fighting.
422
Hudson sendiri. Semenjak kejadian itu, Hudson
mati-matian mencari uang untuk melunasi
hutangnya, ia bahkan mengirimkan anaknya ke
panti asuhan supaya Leonard tidak tahu
keberadaan anaknya...Hudson memberi saran yang
sama kepada Ace. Lebih baik menjauhi orang
orang yang kita sayangi supaya mereka tidak
diincar oleh Leonard.
~♥♥♥~
423
"Aku sudah bilang, aku bahkan bilang kalau aku
selingkuh padanya" Ace mendesah "Tetapi Nina
terlalu khawatir padaku sehingga ia tidak percaya
dan selalu saja berusaha untuk mendekatiku"
424
"Maafkan aku Nina...Maafkan aku..." isaknya.
♥♥♥
425
The Past 9
Nina tidak bisa fokus selama seharian belajar.
Pemandangan Ace bersama Vanessa selalu
memasuki pikirannya. Kenyataan bahwa Ace
selingkuh padanya sangat menyakitkan untuk
dihadapi.
426
Ace terdiam sambil mengeraskan rahangnya setelah
ditampar. Ia kemudian menatap Nina dengan
dingin.
~♥♥♥~
427
tersebut padaku... Teganya kau menyakitiku dengan
mendua di belakangku!"
~♥♥♥~
428
Ace melirik keluar jendela. Ia melihat Nina masuk
ke dalam rumahnya dengan kesal.
429
Nina lalu melihat kedua gelang tersebut di tempat
sampah, iapun memungutnya.
♥♥♥
430
The Past 10
Nina dan Ace tidak berbicara semenjak mereka
putus. Nina tidak ingin memfokuskan dirinya
kepada Ace. Ia hanya ingin fokus belajar dan
mencapai impiannya sendiri.
431
"Ayolah, jangan murung" Dean menyenggol bahu
Nina "Ini hari terakhir kita berada di
sekolah...Nikmati saja"
432
Nina menggelengkan kepalanya "Aku akan pindah
ke Belanda. Orang tuaku mendapatkan kesempatan
kerja yang besar disana...Jadi aku harus kuliah
disana juga"
~♥♥♥~
433
dengan Nina. Ia sudah menunggu-nunggu momen
tersebut... Namun apalah daya...Dengan apa yang
terjadi di hidupnya, ia tidak bisa melakukan hal
tersebut. Ia hanya bisa melihat Nina pergi dengan
dress yang cantik bersama dengan Dean pemain
basket yang mengincar Nina semenjak Ace
berkencan dengan Nina...
434
Hati Ace hancur.
♥♥♥
435
The Past 11
2 Tahun Kemudian...
"Ace..."
436
siapa! Apa ini yang kau inginkan untuk masa
depanmu? Apa yang akan ayahmu pikirkan jika ia
masih hidup--"
437
Perlahan Ace menangis terisak di tangannya. Hati
dan badannya lelah akan semua yang dihadapinya.
mungkin
Jika ia hidup
akanseperti
hancurini
berantakan.
beberapa tahun lagi...Ia
438
Ace menggeleng "Tidak...Dia sepertinya berpikir
kalau hutangnya terlupakan karena mafia tersebut
tidak pernah menagihinya lagi..."
"Vanessa..."
439
"Aku mempunyai lebih dari itu" ucap Vanessa "Kau
tahu ayahku selalu mengirim uang yang banyak
setiap bulannya...Aku menabungnya dan rekeningku
melebihi jauh dari hutang ibumu"
~♥♥♥~
440
Leonard membaca kertas tersebut lalu tersenyum
puas kepada Ace "Ahh...bagus... bagus kalau
begitu"
"Apa maumu?"
♥♥♥
441
The Past 12
Selama kurang lebih 3 minggu, keadaan Ace
menjadi lebih baik. Ia kini merencanakan untuk
mendapatkan beasiswa untuk masuk ke Harvard
university dimana Noah, Jason dan Daniel kuliah.
Ia harap ia akan bertemu dengan Nina juga
disana...Bagaimanapun juga universitas itu adalah
universitas impian Nina...
~♥♥♥~
442
Ace melihat salah satu pembantu Vanessa datang ke
arahnya "Mr. Dormant!"
~♥♥♥~
443
baik saja. Ia buru-buru melepaskan ikatan tali di
badan Vanessa.
Vanessa mengangguk.
444
"Ace!" teriak Vanessa ketika melihat truk berjalan
ke arah samping mereka.
~♥♥♥~
"Ace?"
445
Ace membuka matanya kembali mendengar suara
ibunya itu.
446
"Semuanya akan baik-baik saja... Dia akan baik
baik saja..." ucap ibunya terisak sambil mengusap
usap lengan Ace.
Apa benar
semuanya akan baik-baik saja? Setelah apa yang
terjadi...Apa ia akan baik-baik saja?
~♥♥♥~
447
Ace memutuskan untuk datang ke ruangan Vanessa
untuk pertama kalinya. Ia tidak ingin menghindari
Vanessa lagi. Jika Vanessa akan marah dan
mengumpatnya maka Ace akan terima dengan
lapang dada.
448
Mereka tidak bisa punya keturunan...
♥♥♥
449
The Past 13
Ace berhasil mendapatkan beasiswa ke Harvard.
Ia kuliah sebagai mahasiswa tahun pertama disana,
sedangkan Noah, Jason dan Daniel sudah
memasuki tahun ke-3. Ace kemudian bertemu
dengan teman baru yang bernama Liam yang
diperkenalkan kepadanya oleh Noah. Ace senang
bisa bersama teman-temannya. Mereka sering
hangout bersama untuk melepaskan rasa penat.
Nina...
450
Ace melirik seorang pria yang sedang sibuk
mengotak-ngatik laptopnya. Ace menyipitkan
matanya melihat layar laptop tersebut yang
berwarna hitam disertai tulisan-tulisan yang
membingungkan. Apa orang itu hacker?
451
David mengangkat kedua bahunya "Orang yang
datang kepadaku rata-rata meminta informasi yang
sama"
~♥♥♥~
452
untuk membuka club kecil-kecilan dari uang hasil
investasinya tersebut.
"Halo?"
453
"Ada apa? Aku sudah menerima laporanmu..."
"Apa?"
"Ya..."
454
dan bukan hanya itu saja...Ia melamar pekerjaan di
perusahaan sahabatnya...
♥♥♥
455
Ucapan Terima Kasih
Dengan selesainya buku ini, Author
ingin mengucapkan terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada para pembaca
yang telah membeli dan membaca buku
ini!
Salam Hangat,
- adindaalyssa
456