kuno[sunting | sunting sumber]
Sebagaimana diungkapkan di atas, Aksara Sunda Baku merupakan hasil penyesuaian Aksara
Sunda Kuno yang digunakan untuk menuliskan bahasa Sunda kontemporer. Penyesuaian itu antara
lain didasarkan atas pedoman sebagai berikut:
bentuknya mengacu pada Aksara Sunda Kuno sehingga keasliannya dapat terjaga,
bentuknya sederhana agar mudah dituliskan,
sistem penulisannya berdasarkan pemisahan kata demi kata,
ejaannya mengacu pada bahasa Sunda mutakhir agar mudah dibaca.
Dalam pelaksanaannya, penyesuaian tersebut meliputi penambahan huruf (misalnya huruf va dan
fa), pengurangan huruf (misalnya huruf re pepet dan le pepet), dan perubahan bentuk huruf
(misalnya huruf na dan ma).
Representasi grafis
Dalam bahasa Sunda, kelompok huruf vokal ini disebut sebagai aksara swara (ᮃᮊ᮪ᮞᮛ ᮞᮭᮛ)
a é i o u e eu
Konsonan[sunting | sunting sumber]
Representasi grafis
Dalam bahasa Sunda, kelompok huruf konsonan ini disebut sebagai aksara ngalagena (ᮃᮊ᮪ᮞᮛ
ᮍᮜᮌᮨᮔ) bila tidak diberi rarangkén.
velar
ka ga nga ha
palatal
ca ja nya ya
retrofleks
ra
dental
ta da na la sa
labial
pa ba ma wa
fa va qa xa za kha sya
Rarangkén (ᮛᮛᮀᮊᮦᮔ᮪)[sunting | sunting sumber]
Berdasarkan letak penulisannya, 13 rarangkén dikelompokkan sebagai berikut:
Rarangkén sejajar huruf
0 enol
1 hiji
2 dua
3 tilu
4 opat
5 lima
6 genep
7 tujuh
8 dalapan
9 salapan