Anda di halaman 1dari 11

AKSARA JAWA

Aksara Jawa Lengkap


Daftar isi

 Aksara Jawa Lengkap


o Aksara Carakan
o Pasangan Aksara Jawa
o Aksara Swara
o Sandangan Aksara Swara
o Aksara Rekan
o Aksara Murda
o Aksara Murda dan Pasangannya
o Aksara Wilangan
o Tanda Baca Aksara Jawa
o Belajar Membaca Aksara Jawa
 Sejarah Asal Usul Aksara Jawa
Pada aksara Jawa atau Hanacaraka ada beberapa tata cara dalam penulisan. Serta terdapat
beberapa unsur dan aturan yang lain. Dengan dapat menjelaskan berbagai huruf serta
adanya aturan itu, diharapkan nanti dapat memudahkan berbagai pembelajaran serta proses
untuk memahami tata cara penulisan Aksara Jawa sebelum kemudian mendapat praktik
menulis.
Untuk belajar aksara jawa maka dibutuhkan catatan khusus seperti :
 Ha merupakan wakil untuk fonem /a/dan/ha/. Jika berada di depan kata maka akan
dibaca dengan /a/.
 Da digunakan untuk bagian /d/ dental serta meletup ketika posisi lidah ada di bagian
belakang serta pangkal gigi seri atas dan diletupkan. Untuk /d/ ini dari bahasa Melayu
Indonesia.
 Dha dari bentuk penulisan Jawa latin yang digunakan untuk jenis d-retofleks pada
posisi lidah dengan /d/ dalam bahasa Melayu atau Indonesia tetapi dengan bunyi
yang sengaja diletupkan.
 Tha pada penulisan Jawa latin digunakan dalam t-retofleks dimana posisi dengan
lidahnya sama dengan /d/ tetapi untuk pengucapannya tidak lagi diberatkan. Untuk
bunyi yang satu ini akan sangat mirip dengan orang yang mempunyai aksen Bali di
dalam mereka menyuarakan huruf “t”.
Adapun arti serta dari aksara Jawa yaitu sebagai berikut:
Ha adalah hana yang merupakan hurup wening suci yang jika artikan dalam bahasa Indonesia
adalah adanya hidup yang merupakan kehendak dari Tuhan yang benar Maha Suci.
Da merupakan dumadining Dzat kang tidak ada winangenan yang artinya adalah menerima
suatu kehidupan ini dengan lapang dada (apa adanya).
Tha merupakan bentuk tukul saka niat yang maknanya adalah segala sesuatu yang harus
tumbuh serta diawali dengan niat.
Aksara Carakan

Ak
sara Carakan
Aksara Carakan merupakan salah satu jenis aksara yang sangat mendasar untuk mempelajari
aksara Jawa. Apabila disaksikan dari namanya telah dapat dipahami jika jenis aksara ini
merupakan untuk menuliskan suatu kata-kata.
Akasara Carakan ini mempunyai bentuk dan juga pasangannya. Aksara pasangan yang
tersebut digunakan untuk dapat mematikan atau menghilangkan  rupa bentuk vokal dari
aksara yang ada sebelumnya.

Baca Juga :  Contoh Penulisan Daftar Pustaka

Pasangan Aksara Jawa


Pasangan Aksara Jawa
Pa
sangan Aksara Jawa
Pasangan sendiri adalah bentuk khusus yang ada pada aksara Jawa untuk dapat
menghilangkan serta mematikan suatu vokal dari berbagai bentuk aksara yang ada
sebelumnya. Aksara dari pasangan ini akan kemudian digunakan untuk dapat menulis bentuk
serta suku kata yang ada di dalamnya tidak ada serta merta vokal.
Aksara Swara

Aksara Swara
Aksara Swara adalah salah satu jenis dari aksara yang digunakan untuk menuliskan dari  jenis
huruf vokal yang berasal dari suatu bentuk kata serapan bahasa asing supaya pelafalannya
akan kemudian menjadi lebih tegas.
Sandangan Aksara Swara

Sanda
ngan Aksara Swara
Sandangan adalah salah satu bentuk huruf vokal yang tidak akan mandiri serta digunakan
pada saat berada di bagian tengah tengah kata. Sedangkan jika di dalam sandangan akan
mudah dibedakan berdasar dari cara membacanya.
Aksara Rekan

A
ksara Rekan
Aksara Rekan merupakan jenis dari aksara yang digunakan untuk penulisan huruf serapan
yang kemudian asalnya adalah dari bahasa Arab. Seperti contohnya saja huruf f, kh, dz dan
lain sebagainya.
Aksara jenis ini kemudian digunakan untuk menuliskan berbagai konsonan yang terdapat
dalam kata-kata asing yang masih sesuai akan bentuk aslinya. Aksara Rekan yang ini juga
terdapat di dalam Hanacaraka dari lima bentuk. Dan semua itu mempunyai pasangan masing-
masing. Adapun aturan dari penulisan juga berbeda dengan aturan yang lain. Berikut
merupakan rinciannya,
 Tidak semua aksara Rekan yang ada mempunyai pasangan.
 Aksara Rekan ini sejatinya dalam praktik dapat diberikan pasangan.
 Aksara Rekan dapat diberikan sandhangan seperti pada aksara-aksara lain yang ada di
dalam Hanacaraka.
Aksara Murda
Aksara Murda
Aksara Murda dan Pasangannya

Aksara Murda merupakan sejenis BENTUK huruf kapital YANG di dalam jenis aksara Jawa.
Aksara Murda khusus diGUNAKAN untuk menulis jenis huruf depan dari suatu nama orang,
bahkan nama tempat, atau dengan kata-kata lain yang awalnya menggunakan huruf kapital.
Di samping itu, jenis dari aksara ini dipakai pada awal sebuah kalimat dan pada awal suatu
paragraf. Dapat digunakan pada penulisan nama gelar, nama orang, nama geografi, nama
lembaga suatu pemerintahan, serta apat digunakan pada nama lembaga yang berbadan.
Aksara Wilangan
A
ksara Wilangan
Aksara wilangan atau bilangan adalah suatu aksara yang digunakan untuk menulis tulisan
jenis angka.
Angka digunakan saat menyatakan suatu lambang atau bilangan dengan  penomoran. Angka
dapat berjenis ukuran, panjang, nilai uang, luas, berat, satuan waktu dan lainnya.
Untuk penulisan dari satuan dalam sebuah bilangan, satuan dapat ditulis di dalam suatu
bentuk kata yang lengkapnya. Contohnya kilometer, meter, kilogram dan lain lain.

Baca Juga :  Contoh Makalah

Tanda Baca Aksara Jawa


Ta nda Baca Aksara
Jawa
Misalnya a dapat dibaca a jika dalam jenis kata papat dan dapat dibaca a pada kata lara.
Aturan ini diberlakukan pada bunyi e yang mempunyai beberapa varian bunyi saat
diucapkan.
Pada hanacaraka, ada berbagai tanda baca pada penulisan aksara. Di dalam suatu perangkat
lunak, ada empat buah jenis tanda baca yaitu.
 Pada adeg-adeg
Yang akan digunakan pada adeg-adeg adalah pada bagian depan kalimat setiap paragraf.
 Pada adeg
Untuk pada adeg digunakan sebagai penanda bagian yang sebuah teks untuk diperhatikan,
dalam hal ini hampir jenis tanda baca berbentuk kurung.
 Pada lingsa
lingsa sendiri akan digunakan pada akhir bagian kalimat untuk tanda intonasi setengah
selesai. Sama dengan tanda koma.
 Pada lungsi
lungsi yang digunakan pada akhir salah satu kalimat. Maka dari itu tanda baca ini sama
fungsinya dengan tanda titik.
Belajar Membaca Aksara Jawa
Sangat penting di ingat Aksara Jawa ini memliki banyak bunyi. Membaca aksara Jawa lebih
sulit jika dibandingkan dengan belajar membaca dalam bahasa Inggris. Sehingga sobat harus
sangat jeli serta bersabar selama proses dalam berlatih dan belajar membaca aksara Jawa ini.
Dan untuk dapat lancar membaca aksara Jawa, sobat harus selalu berlatih membaca setiap
hari dan sesering mungkin. Kebiasaan dalam membaca akan membantu sobat untuk
mengingat berbagai komponen yang ada di dalamnya, termasuk ketika ada tanda baca.
Akan lebih baik jika proses belajar membaca dalam aksara Jawa kemudian diimbangi dengan
menulis sehingga akan mempermudah sebuah proses belajar yang akan menjadi lebih lancar.
Sejarah Asal Usul Aksara Jawa
Ada seorang ksatria yang hebat asalnya dari tanah Jawa. Bernama Aji Saka. Ia memiliki
seorang abdi yang setia. Yang bernama Sembada dan Dora. Suatu ketika, Aji Saka melakukan
perjalanan menuju kerajaan bernama Medang Kamulan yang terkenal saat itu diperintah
oleh raja yang suka makan daging manusia. Raja tersebut bernama Prabu Dewata Cengkar.
Karena setiap hari Prabu meminta pelayan menyajikan makanan pokok daging manusia
membuat masyarakat resah dan Aji Saka bersama kedua abdinya berinisiatif melawan Raja
Prabu.
Ketika sampai di wilayah kerajaan Prabu Dewata Cengka, Aji berpesan kepada salah satu
abdinya supaya keris miliknya dijaga dengan sepenuh hati dan jangan berikan kepada selain
Aji Saka.
Aji Saka menghadap Raja Prabu dan membuat kesepakatan di mana Aji bersedia untuk
dimakan oleh raja Prabu dengan sebuah syarat Sang Prabu menyerahkan daerah kekuasaan
seukuran sorban yang tengah dikenakan Aji Saka.
Prabu mengiyakan serta menerima syarat dari Aji Saka. Lalu Aji Saka meminta Prabu Dewata
Cengkar untuk segera mengukur tanah yang telah dijanjikan dengan memegang salah satu
bagian dari ujung surban. Kemudian ujung surban bagian lain dipegang Aji Saka.
Baca Juga :  Contoh Paragraf Induktif, Deduktif dan Campuran

Prabu Dewata Cengkar menarik surban tersebut dan surban mulai terbentang. Sang Prabu
memanjangkannya surban Ia mulai membuka bagian surban supaya terbentang.
Dengan kesaktian Aji Saka, surban tersebut tak habis saat dibuka. Prabu masih terus berjalan
untuk dapat membentangkan surban. Kemudian sampailah prabu di tepi laut jurang dengan
batu yang cukup terjal serta dalam.
Dengan cepat, Aji Saka menggoyangkan surban miliknya dan akhirnya sang Prabu jatuh ke
laut. Dan Prabu meninggal. Semua rakyat menyambut kabar ini dengan bersuka cita dan Aji
Saka dijadikan sebagai raja mereka. Aji Saka setelah menjadi seorang raja lupa pada kerisnya
yang ia titipkan kepada Sembada. Setelah ingat ia meminta Dora agar mengambil keri.
Dora bergegas menemui Sembada. Sampai disana mereka berbincang hingga Dora meminta
keris yang diamanahkan Aji Saka. Namun, Sembada ingat pesan yang disampaikan Aji Saka
bahwa tidak diperbolehkan menyerahkan keris itu selain kepada Aji Saka.
Akhirnya, Mereka saling bertengkar mempertahankan perintah rajanya. Mereka meninggal
dan kabar ini sampai pada Aji Saka.
Akibat kecerobohan Aji Saka, dua abdinya yang taat harus mati. Karena menyesal Aji Saka
menghormati kedua abdinya dengan Aji Saka membuat barisan huruf serta alphabet yang
dikenal dengan aksara Jawa.
Ha Na Ca Ra Ka (yang artinya terdapat 2 orang utusan dengan kata lain carakan)
Da Ta Sa Wa La (maknanya saling berperang untuk dapat mempertahankan sebuah amanah)
Pa Dha Ja Ya Nya (maknanya lantaran keduanya mereka sama-sama dalam tingkat kesaktian
setara)
Ma Dha Ba Tha Nga (artinya maka keduanya akan mati manjadi bangkai)
Aksara Jawa memang mempunyai cakupan yang sangat  luas dan cukup rumit untuk dapat
dipelajari. Tetapi harus terus untuk dipelajari agar aksara Jawa ini tidak akan punah serta
senantiasa hidup di tengah kekayaan budaya Nusantara ini.
Pengajaran atas aksara Jawa sendiri dilakukan secara intens supaya anak-anak usia sekolah
mempunyai perhatian yang besar terhadap aksara.
Sekian pembahasan artikel mengenai tentang Aksara Jawa. Semoga pemahasan yang penulis
berikan mudah untuk sobat pahami dan mudah untuk sobat mengerti.

Anda mungkin juga menyukai