Anda di halaman 1dari 5

KELOMPOK 4 PATOLOGI KLINIK : ANEMIA

 JEANETTE (15/382692/KG/10366)  RAISA NADHIFA (15/382714/KG/10388)


 LAKSMI WIKAN DAMARATRI  RANI SATITI (15/382716/KG/10390)
(15/382694/KG/10368)  RIZKY LUTHFIANA P. (15/382718/KG/10392)
 M. HUDA ICHSANTYARIZQA A.  SARAH I. L. L. TOBING (15/382720/KG/10394)
(15/382696/KG/10370)  SELIA MAULIDIA (15/382722/KG/10396)
 MAHARTIKA HANASARI (15/382698/KG/10372)  SHINTIA OLVYA (15/382724/KG/10398)
 MARISA PUTRI I. (15/382700/KG/10374)  WIYUNDARI HANANING S. (15/382726/KG/10400)
 MUFIDA DZURIYATIN S. (15/382702/KG/10376)  YURIDENTA ADITYA (15/382728/KG/10402)
 NI LUH MAS PRAMERTASARI  ERMA NOVIA NURJANAH (15/385630/KG/10404)
(15/382706/KG/10380)  SABRINA CEASY ANGGRAINI (15/385632/KG/10406)
 NURSYANI EKAPERMANA PUTRI  NUR RAZANAH (15/386873/KG/10408)
(15/382708/KG/10382)  JULIAN RIRIHENA (15/390163/KG/10410)
 PARAMITHA DEWI ANGGRAINI
(15/382710/KG/10384)
 RACHMANISSA SITHO QUROTA A’YUN
(15/382712/KG/10386)
Anemia Mikrositik Anemia Makrositik Anemia Megaloblastik Anemia Sickle Cell

1. Defisiensi besi 1. Defisiensi vitamin B12/folat 1. Kekurangan vitamin B12 dan Adanya perubahan asam amino
2. Gangguan sintesis globin 2. Pemberian obat sitotoksik folat ke 6 pada rantai protein globin β
3. Porfirin dan heme serta seperti azatioprine atau 2. Dapat juga disebabkan oleh yang menyebabkan adanya
gangguan metabolisme besi siklofosfamik tropical sprue yang merupakan perubahan bentuk dari sel darah
lainnya 3. Mielodisplasia penyakit malabsorbsi yang merah menjadi serupa dengan
(Masrizal, 2007) 4. Anemia hemolitik endemik pada wilayah Asia sabit yang disebut dengan HbS
4. Kekurangan produksi 5. Hipotiroidism Tenggara
globin (thalasemia) (Davey, 2006) (Surwiryawan dkk., 2013)
Penyebab 5. Terhambatnya (Rahayuda dan Herawati, 2014)
pengantaran zat besi ke grup
heme di hemoglobin
5. Kekurangan pengantaran
zat besi ke grup heme di
hemoglobin
6. Terganggunya sintesis grup
heme
(DeLoughery, 2014)
1. Lemah 1. Harus dilakukan pemeriksaan 1. Anemia karena eritropoesis 1. Terdapat tanda-tanda sistemik
2. Mudah lelah yang berhubungan dengan yang inefektif anemia
3. Kulit wajah terlihat pucat kelainan akut/kronis lainnya. 2. Ikterus ringan akibat 2. Nyeri hebat akibat sumbatan
4. Kuku seperti sendok, Contohnya adanya hepatitis. pemecahan globin vaskular pada serangan-serangan
mudah patah, dan rapuh 2. Perlu dilakukan penelusuran 3. Glositis dengan lidah berwarna penyakit
(koilonychia) terhadap medikasi yang pernah merah seperti daging 3. Demam
Tanda/Gejala
5. Di rongga mulut lidah digunakan. Contohnya agen ati (buffytongue), stomatitis 4. Pembesaran jantung, disritmia,
terasa sakit mikroba, kemoterapi, dan anti angularis dan gagal jantung pada anemia
6. Sakit di mulut dan disfagi konvulsan. 4. Purpura trombositopeni karena kronis
7. Lidah sensasi terbakar 3. Perlu dilakukan pelacakan pola maturasi megakariosit terganggu 5. Infeksi bakteri berulang
8. Terlihat atropi mukosa makan pasien dan 5. Pada defisiensi vitamin B12 6. Sphlenomegali karena limfa
mulut, atropi glosistis, lidah ketergantungan pasien terhadap dijumpai gejala neuropati sebagai membersihkan sel-sel yang mati
terlihat meradang halus, alkohol berikut : neuropati perifer (mati
kheilitis angularis, candidiasis (Aslinia dkk. 2006) rasa, terbakar pada jari), (Handayani dan Haribowo, 2008)
di mulut kerusakan kolumna posterior 7. Diskolorasi jaringan menjadi
(Wongsohardjono, 2012) (gangguan posisi, vibrasi), warna kuning (jaundice)
kerusakan kolumna lateralis 8. Abnormalitas radiografik
(spastisitas dengan deep reflex 9. Erupsi gigi yang terlambat
hiperaktif dan gangguan 10. Kelainan mineralisasi enamel
serebrasi) dan dentin
11. Perubahan sel superfisial
(Handayani dan Haribowo, 2008) lidah
12. Maloklusi
13. Hipersementosis
(Mello dkk., 2012)
1. Suplementasi besi secara 1. Cyanocobalamin intramuscular 1. Terapi suportif : transfusi bila 1. Transfusi darah
oral (ferrous sulfet 4-6 atau subkutan 1000 Ug/minggu ada hipoksia dan suspensi 2. Terapi gen
mg/kg/hari dari elemen besi) selama 1 bulan trombosit bila trombositopenia 3. Transplantasi sumsum tulang
akan memperbaiki anemia 2. Bila ada ketidak cocokan mengancam jiwa 4. Mengaktifkan sintesa HbF
selama 1-2 bulan kognitif atau penyakit saraf 2. Terapi untuk defisiensi vitamin 5. Pemberian agen anti sickling
2. Mengedukasi keluarga diberikan hydroxocobalamin B12 : diberikan vitamin B12 100- 6. Penurunan MCHC
tentang pengurangan dengan dosis sama selama 1-3 1000 Ug intramuscular sehari 7. Jika terjadi krisis, berikan
konsumsi susu sapi dan bulan intramuscular. selama 2 minggu, selanjutnya suasana hangat, infus saline
peningkatan makanan kaya 100-1000 Ug intramuscular setiap fisiologi 3 liter/hari, atasi infeksi,
besi (Aslinia dkk., 2006) bulan. Transfusi darah sebaiknya berikan analgesik secukupnya
Pengobatan
3. Pada anak-anak yang dihindari kecuali bila ada dugaan
mengalami defisiensi besi kegagalan faal jantung, hipotensi (Surwiryawan dkk., 2013)
yang memiliki level postural, atau infeksi berat.
hemoglobin <5 g/Gl atau 3. Terapi untuk defisiensi asam
menunjukkan gejala yang folat : diberikan sam folat 1-5
signifikan dianjurkan untuk mg/hari peroral selama 4 bulan
transfusi packed red blood asal tidak terdapat gangguan
cell (PRBC) absorbsi
(Wang, 2011) 4. Terapi penyakit dasar :
menghentikan obat-obatan
penyebab anemia megaloblastik.

(Handayani dan Haribowo, 2008)

1. Sebelum melakukan 1. Bisa tiba-tiba mudah 1. Bisa tiba-tiba mudah 1. Perlu menyiapkan transfusi
tindakan dental, harus mengalami penurunan tekanan mengalami penurunan tekanan darah apabila pasien mengalami
mendapatkan informasi darah akibat kurangnya hormon darah akibat kurangnya hormon syok
sebanyak-banyaknya tentang norepinephrin. Hal ini dapat norepinephrin. Hal ini dapat 2. Harus menangani nyeri yang
penyakit tersebut diatasi dengan pemberian asam diatasi dengan pemberian asam terjadi karena penggumpalan
2. Tindakan invasif pada folat dan vitamin B12 folat dan vitamin B12 hemoglobin dengan pemberian
pasien harus dilakukan segera (Batool dan Iqbal, 2016) (Batool dan Iqbal, 2016) parasetamol, codein, atau morfin
setelah transfusi tergantung derajat sakit.
Hal yang harus
3. Kadar Hb harus lebih dari 3. Jika terjadi sickle cell crisis,
diperhatikan
10 mg% sebelum tindakan harus diberikan hidroksikarbamit
oleh dokter gigi
klinis. 4. Harus mengedukasi pasien
4. Tindakan bedah yang untuk mengatasi anemia dengan
kompleks kontraindikasi suplemen zink, vitamin B9, atau
terhadap pasien tersebut asam folat.
dimana transfusinya tidak 5. Harus dilakukan pencegahan
efektif infeksi dengan pengobatan
(Madhok dan Madhok, 2014) antibiotik
(Mello dkk, 2012)

Daftar Pustaka

Aslinia, F., Mazza, J. J., dan Yale, S. H., 2006, Megaloblastic Anemia and Other Causes of Macrocytosis, Clinical Medicine and Research, vol. 4(4) : 342.

Batool, S. dan Iqbal, R., 2014, Macrocytic Anemia : A Review, Journal of Entomology and Zoology Studies, vol. 4(5) : 544-547.

Davey, P., 2006, At a Glance Medicine, Erlangga, Jakarta, hal. 79.

DeLoughery, T.G., 2014, Microcytic Anemia, N Engl J Med, vol. 371 : 1324-1331.
Handayani, W. Dan Haribowo, A.S, 2008, Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Gangguan Sistem Hematologi, Salemba Medika, Jakarta, hal. 56, 58, 63

Madhok, S. dan Madhok, S., 2014, Dental Considerations in Thalassemic Patients, Journal of Dental and Medical Science, vol. 13 (6) : 57-62.

Masrizal, 2007, Anemia Defisiensi Besi, Jurnal Kesehatan Masyarakat, vol. 2 (1) : 140-145.

Mello, S. M. F., Araujo, R. P. C., dan Alves, C., 2012, Oral Considerations in the Management of Sickle Cell Disesase : a Case Report, OHDM, vol 11 (3) : 125-
128.

Surwiryawan, G.A., Yasa, I. W. P. S., dan Dewi, D. A. P. R., 2013, Anemia Sel Sabit, diunduh dari download.portalgaruda.org tanggal 15 Maret 2017 pukul
10.26 WIB.

Rahayuda, M. G. I., dan Herawati, S., 2014, Serum Methylmalonic Acid dan Homocystein dalam Mendiagnosis Anemia Megaloblastik Akibat Defisiensi
Kobalamin dan Folat pada Travel Medicine, e-Journal Medika Udayana, vol. 3 (7) : 1-14.

Wang, N. E. A., 2011, A Practical Guide to Pediatric Emergency Medicine : Carring for Children in the Emergency Department, Cambridge University Press,
Cambridge, hal. 343

Wongsohardjono, S. B., 2012, Candidasis Oral pada Penderita Anemia, Defisiensi Besi, dan Penatalaksanaanya, Majalah Kedokteran Gigi, vol. 19 (1) : 77-81.

Anda mungkin juga menyukai