Anda di halaman 1dari 3

Luka Bakar

Definisi Luka bakar adalah suatu bentuk kerusakan atau kehilangan jaringan yang
disebabkan kontak dengan sumber panas seperti api, air panas, bahan
kimia, listrik dan radiasi.
Etiologi a. Luka Bakar Suhu Tinggi (Thermal Burn) : gas, cairan, bahan padat
b. Luka Bakar Bahan Kimia (Chemical Burn)
c. Luka Bakar Sengatan Listrik (Electrical Burn)
d. Luka Bakar Radiasi (Radiasi Injury).
Patofisiologi Pajanan panas yang menyentuh permukaan kulit mengakibatkan kerusakan
pembuluh darah kapiler kulit dan peningkatan permeabilitasnya sehingga
mengakibatkan edema jaringan dan pengurangan cairan intravaskular.
Kerusakan kulit akibat luka bakar menyebabkan kehilangan cairan terjadi
akibat penguapan yang berlebihan di derajat 1, penumpukan cairan pada
bula di luka bakar derajat 2, dan pengeluaran cairan dari keropeng luka
bakar derajat 3.
Grade a. Luka bakar derajat I : Kerusakan jaringan terbatas pada lapisan epidermis
(superfisial) /epiderma burn.
b. Luka bakar derajat II : Kerusakan meliputi epidermis dan sebagian dermis
berupa reaksi inflamasi disertai proses eksudasi. Pada luka bakar derajat II
dangkal/ superficial partial thickness, kerusakan jaringan meliputi
epidermis dan lapisan atas dermis. Pada luka bakar derajat II dalam/deep
partial thickness, kerusakan jaringan terjadi pada hampir seluruh dermis.
c. Luka bakar derajat III : Kerusakan jaringan permanen yang meliputi
seluruh tebal kulit hingga jaringan subkutis, otot, dan tulang.
Fase a. Fase akut/syok/awal : Fase ini dimulai saat kejadian hingga penderita
mendapatkan perawatan di IRD/ Unit luka bakar.
b. Fase subakut/flow/hipermetabolik : Fase ini berlangsung setelah syok
teratasi.
c. Fase lanjut : Pada fase ini penderita dinyatakan sembuh, namun
memerlukan kontrol rawat jalan.
Diagnostik a. Luka bakar derajat I : Merupakan luka bakar yang paling ringan. Kulit
yang terbakar menjadi merah, nyeri, sangat sensitif terhadap sentuhan dan
lembab atau membengkak.
b. Luka bakar derajat II : Derajat dua dangkal (superfisial). Mengenai bagian
superficial dermis. Organ-organ kulit seperti folikel rambut, kelenjar
keringat, kelenjar sebasea masih utuh. Derajat dua dalam (deep).
Mengenai hampir seluruh bagian dermis. Organ-organ kulit seperti folikel
rambut, kelenjar keringat, kelenjar sebasea sebagian masih utuh.
c. Luka bakar derajat III : Menyebabkan kerusakan yang paling dalam.
Permukaannya bisa berwarna putih dan lembut atau berwarna hitam,
hangus dan kasar. Kerusakan sel darah merah pada daerah yang terbakar
bisa menyebabkan luka bakar berwarna merah terang. Kadang daerah
yang terbakar melepuh dan rambut di tempat tersebut mudah tercabut. Jika
disentuh tidak timbul rasa nyeri karena ujung saraf pada kulit telah
mengalami kerusakan.
Terapi Penanggulangan konservatif :

Pemberian antinyeri berguna untuk mengurangi nyeri

Loading cairan sesuai luas luka bakar dan berat badan

Resusitasi cairan Baxter :


1. Hari Pertama (24 jam pertama)
 Dewasa : Baxter
RL 4 cc x BB x % LB/24 jam.
 Anak: jumlah resusitasi + kebutuhan faal :
2 cc x BB x % LB

Kebutuhan faal :
< 1 Tahun : Berat Badan x 100 cc
1 – 3 tahun : Berat Badan x 75 cc
3 – 5 tahun : Berat Badan x 50 cc
½  diberikan 8 jam pertama.
½  diberikan 16 jam berikutnya.

2. Hari kedua :
Dewasa : Dextran 500 – 2000 + D5% / albumin.
( 3-x) x 80 x BB gr/hr
100
(Albumin 25% = gram x 4 cc)  1 cc/mnt.
Anak : Diberi sesuai kebutuhan faal.

Operasi :

Debridement untuk membuang sisa-sisa kulit mati yang terbakar.

Prognosis Prognosis luka bakar umumnya buruk pada usia yang sangat muda dan usia
lanjut. Pada usia yang sangat muda sistem regulasi tubuh dan sistem
imunologik belum berkembang sempurna sehingga sangat rentan terhadap
suatu trauma. Pada usia lanjut proses degeneratif yang terjadi pada sistem,
organ dan sel merupakan salah satu faktor yang mengurangi daya
kompensasi dan daya tahan tubuh terhadap suatu trauma.

Anda mungkin juga menyukai