Anda di halaman 1dari 29

ULTRASONOGRAFI

Savina Akbar
dr. Pembimbing: dr. Robert Mangiri, Sp.
Definisi USG

Ultrasonografi (USG) merupakan imaging


diagnostic untuk pemeriksaan alat-alat tubuh, dimana
kita dapat mempelajari bentuk, ukuran anatomis,
gerakan, serta hubungan dengan jaringan sekitarnya.

Sifat USG

Pemeriksaan ini bersifat noninvasif, tidak


menimbulkan rasa sakit pada penderita, dapat dilakukan
dengan cepat, aman, dan data yang diperoleh
mempunyai nilai diagnositik yang tinggi.
Jenis-Jenis USG

1. USG Dua Dimensi


Menampilkan gambar dua bidang (memanjang
dan melintang). Kualitas gambar yang dihasilkan
cukup baik, sebagian besar keadaan organ dapat
ditampilkan.
2. USG Tiga Dimensi
Alat USG ini menampilkan tambahan satu bidang
gambar lagi yang disebut koronal. Gambar yang
ditampilkan mirip aslinya dan dapat diputar.
3. USG Empat Dimensi
Sama seperti USG empat dimensi hanya bisa
bergerak seperti keadaan sebenarnya.

4. USG Doppler
Pemeriksaan USG yang mengutamakan
pengukuran aliran darah, baik di arteri maupun
di vena, juga dapat menentukan kelenjar limfe.
Persiapan USG

Sebaiknya dilakukan dalam


keadaan puasa dan pagi hari
dilarang makan dan minum yang
dpat menimbulkan gas dalam perut
karena akan mengaburkan gambar
organ yang diperiksa.
Pemeriksaan USG

1. Pervaginam
• Memasukkan probe USG transvaginal/seperti
melakukan pemeriksaan dalam.
• Dilakukan pada kehamilan di bawah 8 minggu.

2. Perabdominan dan organ lain


• Probe USG di atas perut.
• Biasa dilakukan pada kehamilan lebih dari 12 minggu.
Komponen USG

1. Transduser
Komponen USG yang ditempelkan pada bagian tubuh
yang akan diperiksa seperti dinding dada untuk
pemeriksaan paru atau dinding perut untuk
pemeriksaan kehamilan dan organ-organ lain pada
rongga perut.
2. Monitor
Layar yang digunakan untuk menampilkan bentuk
gambar dari hasil pengolahan data komputer.
3. Mesin USG
Berfungsi untuk mengolah data yang diterima dalam
bentuk gelombang dan mengubah gelombang menjadi
gambar.
Transduser
Prinsip Dasar USG

Suara yang dapat didengar manusia mempunyai frekuensi


antara 20 – 20.000 Cpd (Cicles per detik = Hz). Pemeriksaan
USG ini menggunakan gelombang suara yang frekuensinya 1 –
10 MHz ( 1 – 10 juta Hz ).
Gelombang suara tersebut dihasilkan dari kristal-kristal
(transduser). Perubahan bentuk akibat gaya mekanis pada
kristal, akan menimbulkan tegangan listrik. Fenomena ini
disebut efek piezo-electric. Bentuk kristal juga akan
berubah bila dipengaruhi oleh medan listrik. Sesuai dengan
polaritas medan listrik yang melaluinya, kristal akan
mengembang dan mengkerut, maka akan dihasilkan gelombang
suara frekuensi tinggi
Cara Kerja Alat USG

Transduser/ Memancarkan Mengubah energi listrik


probe gelombang menjadi energi akustik

Jaringan akan Sebagian akan dipantulkan dan


memberikan pantulan sebagian lagi akan merambat terus
eko menembus jaringan

Ditangkap kembali Diperlihatkan dalam bentuk cahaya


oleh transduser pada layar osiloskop/layar monitor
Hyperechoic : Jaringan kolagen, lemak, udara,
benda keras, dan tulang.
Hypoechoic : Jaringan lunak
Anechoic : Kista, asites, pembuluh darah besar,
perikardial, atau efusi pleura.
Acustic Shadow : berguna diantaranya untuk
deteksi batu di ginjal atau VU, tertimbunnya
udara di dalam saluran pencernaan.
Acustic/distant enhancement : konfirmasi
organ-organ berbentuk “kantung” dan berisi
cairan.
Display Mode
Eko yang berasal dari jaringan dapat diperlihatkan dalam
bentuk:
1. A-mode : dalam sistem ini, gambar yang diperoleh berupa
defleksi vertikal pada osiloskop. Besar amplitudo setiap
defleksi sesuai dengan energi eko yang diterima transduser.
Biasanya dipakai pada pemeriksaan di serebral.
2. B-mode : pada layar monitor eko nampak sebagai suatu
seri titik dan garis terang dan gelapnya bergantung pada
intensitas eko yang dipantulkan. Dengan sistem ini maka
diperoleh gambaran dalam 2 dimensi berupa penampang
irissan tubuh , cara ini disebut B scan,
3. M-mode : alat ini biasa dipakai untuk memeriksa jantung.
Transduser tidak digerakkan. Di sini jarak antara
transduser dengan organ yang memantulkan eko selalu
berubah, misalnya jantung dan katubnya. Gambar pada layar
monitor berupa garis-garis bergelombang.
Indikasi USG

1. Untuk mengecek kehamilan.


2. Untuk mempelajari pergerakan organ.
3. Untuk mendeteksi adanya kelainan pada organ
intratorakal.
4. Untuk mendeteksi adanya kelainan pada organ
intraabdomen.
5. Biopsy jarum terpimpin.
6. Menentukan perencanaan dalam suatu radioterapi
Kontraindikasi USG
Tidak ada kontra indikasinya,
karena pemeriksaan ini sama sekali
tidak akan memperburuk penyakit
penderita.
Penyulit

• 70% gelombang suara yang mengenai tulang akan


dipantulkan.
• Perbatasan rongga-rongga yang mengandunggas
99% dipantulkan.
• 25% pemeriksaan di abdomen diperoleh hasil
yang kurang memuaskan karena gas dalam usus.
• Penderita gemuk agak sulit, karena lemak yang
banyak akan memantulkan gelombang suara
sangat kuat.
Keuntungan USG

1. Biaya peralatan yang relatif murah.


2. Nonionisasi dan aman.
3. Pemindaian dapat dilakukan pada setiap bidang.
4. Dapat sering diulang, misalnya pada kontrol
kehamilan.
5. Deteksi pergerakan aliran darah, jantung dan
janin.
6. Peralatan yang mudah dibawa ke sisi tempat
tidur pasien.
7. Mendampingi prosedur biopsi dan drainase.
Kerugian USG

1. Tergantung pada kemampuan operator.


2. Ketidakmampuan suara untuk menembus gas
atau tulang yang menyebabkan visualisasi yang
kurang baik pada struktur-struktur di
bawahnya.
3. Penyebaran gelombang suara pada saat melewati
lemak menghasilkan citra yang buruk pada
pasien.
Hasil USG Dua Dimensi
Hasil USG Tiga Dimensi
Hasil USG Empat Dimensi
Hasil USG Doppler
Referensi

1. Malueka Rusdy Ghazali. 2007. Radiologi


Diagnostik. Yogyakarta. Penerbit Pustaka Cendikia
Press.
2. Eka Yuda I. 2005. Radiologi Diagnostik, ed.2.
Jakarta. Balai Penerbit FKUI.
3.
http://repository.usu.ac.id/123456789/bitstream
/pdf
4. http://id. scribd.com/mobile/doc.
5. Patel Pradip R. 2007. Lecture Notes, ed.2.
Jakarta. Penerbit Erlangga.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai