Anda di halaman 1dari 5

Seminar Nasional Inovasi dan Teknologi (SNIT) 2012

PERANCANGAN SISTEM EMERGENCY OPERATION CENTER


BERDASARKAN SERVICE ORIENTED ARCHITECTURE :
STUDI KASUS BANDAR UDARA JUANDA SURABAYA
Samsudin B. Taufik(1), dan Prabowo Pudjo Widodo(2)
(1)
Pascasarjana, Universitas Budi Luhur Jakarta Selatan
samsudin@gme-corp.co.id
(2)
Pascasarjana STMIK Nusa Mandiri Jakarta Pusat
prabowopw@yahoo. com

Abstrak - Penanganan kondisi gawat darurat penerbangan merupakan aktivitas vital dalam dunia bisnis
penerbangan. Sistem penanganan kondisi gawat darurat atau seringkali disebut Emergency Operation Center
(EOC) merupakan syarat mutlak yang harus dimiliki setiap Bandar Udara. Meskipun begitu, hampir seluruh
Bandar Udara di Indonesia belum memiliki sistem EOC. Dengan menggunakan studi kasus Bandar Udara
Juanda Surabaya, pada penelitian ini dirancang sebuah Arsitektur Sistem EOC menggunakan Service Oriented
Architecture (SOA). Diharapkan penerapan SOA mampu meningkatkan para stakeholder EOC Bandar Udara
Juanda terutama pada proses Notifikasi dan Kolaborasi.

Kata kunci: Emergency Operation Center (EOC), Service Oriented Architecture (SOA, Notifikasi, dan
Kolaborasi

1. Latar Belakang Masalah

Bandar udara merupakan pintu keluar masuk orang efektif, efisien, dan terpadu yang melibatkan pihak
dan barang yang sangat rawan dengan kondisi dan terkait dengan memanfaatkan perkembangan
situasi gawat darurat, baik hal tersebut terjadi pada teknologi informasi dan komunikasi.
saat pesawat terbang akan naik (take off) dan turun Bandar Udara Juanda Surabaya adalah Bandar Udara
(landing) ataupun kejadian-kejadian lain yang ada di Internasional dan merupakan salah satu pintu gerbang
lingkungan terminal. bagi arus wisatawan baik domestik maupun
Pada umumnya kondisi gawat darurat disebabkan oleh mancanegara. Saat ini Bandar Udara Juanda Surabaya
faktor alam seperti gempa bumi, cuaca, kebakaran dalam menangani kondisi gawat darurat
karena arus listrik dan lainnya, ataupun karena faktor mengandalkan personil yang telah ditunjuk dengan
manusia seperti teroris, pembajakan pesawat dan bertindak berdasarkan prosedur-prosedur yang secara
lainnya . standar berlaku secara internasional. Dalam
Gawat darurat adalah peristiwa luar biasa yang terjadi, operasional sehari-hari manajemen penanganan
dimana kejadiannya berlangsung seketika. Karakter kondisi gawat darurat dibantu oleh sejumlah perangkat
peristiwa gawat darurat yang seperti ini menuntut teknologi informasi dan komunikasi yang secara
adanya kesiap-siagaan organisasi berikut personil khusus diperuntukkan untuk penanganan kondisi
yang berwenang, infrastruktur sistem dan juga gawat darurat.
prosedur yang diterapkan. Spesifikasi teknologi informasi dan komunikasi yang
Masalah paling utama dalam penanganan kondisi digunakan oleh Bandar Udara Surabaya dalam
gawat darurat adalah komunikasi antara berbagai mendukung penanganan kondisi gawat darurat
pihak terkait sesuai dengan tanggung jawabnya mengalami sejumlah kendala yaitu:
masing-masing, seperti: Intern personil manajemen 1. Software masih belum terintegrasi satu sama lain.
krisis yang dimiliki Bandar Udara; Pihak eksternal 2. Penggunaan perangkat komunikasi belum di
terkait yaitu Kepolisian, Rumah Sakit, Pemadam kontrol oleh software yang ada, sehingga
Kebakaran, dll. seringkali menimbulkan kesulitan terutama pada
Untuk hal tersebut diatas dan berdasarkan Undang- saat melakukan pencarian nomor telephone
Undang Republik Indonesia Nomor 1 tahun 2009 personil yang dibutuhkan.
tentang penerbangan, maka setiap Bandar Udara harus Mengingat penanganan kondisi gawat darurat
mempunyai Pusat Penangan Gawat Darurat atau Crisis membutuhkan reaksi personil dalam waktu yang
Center (CC) sebagai wadah untuk menangani kondisi cepat, kendala diatas menjadikan titik kelemahan
gawat darurat dan sebagai instrumen utama utama bagi bandar Udara Juanda dalam melaksanakan
peningkatan kinerja Bandar Udara. Pada pasal 377 tanggung jawabnya terkait penanganan kondisi gawat
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun darurat di lungkungan Bandar Udara Juanda.
2009 dipersyaratkan bahwa penyelenggaraan sistem Dengan mengingat fungsi Bandar Udara Juanda
informasi penerbangan dilakukan dengan membangun Surabaya sebagai salah satu Bandar Udara
dan mengembangkan jaringan informasi secara internasional di Indonesia dan kondisi eksisting

Proceedings SNIT 2012: Hal. A-123


Seminar Nasional Inovasi dan Teknologi (SNIT) 2012

mekanisme penanganan kondisi gawat darurat yang Bandar Udara Juanda Surabaya khususnya dan bagi
belum sesuai dengan Undang-Undang yang berlaku Bandar-Bandar Udara lain di Indonesia.
maka, penelitian ini memiliki urgensi tinggi bagi
masih belum secara maksimal memanfaatkan seluruh
2. Tujuan penelitian sumber daya EOC.
Yang dimaksud sumber daya EOC adalah segala
Penelitian ini ditujukan untuk: elemen yang diperlukan untuk memaksimalkan kerja
sebuah EO [1].
1. Menghasilkan rancangan teknologi Dari pemahaman frase Gawat Darurat diatas, maka
informasi dan komunikasi pendukung EOC dapat diartikan sebagai pusat sistem manajemen
prosedur operasi gawat darurat di Bandar yang didisain untuk mengelola adanya kondisi
Udara Juanda yang bisa emergensi dengan mengintegrasikan berbagai fasilitas,
dijadikan dasar implementasi teknologi perangkat, personel, prosedur dan sistem komunikasi
informasi dan komunikasi untuk dalam sebuah organisasi yang terstruktur. Emergency
mempermudah Operator EOC Juanda Operation Center diharapkan dapat menjadi pusat
dalam: komando untuk segala jenis kondisi gawat darurat[1].
a. Melakukan klasifikasi para Dari pemahaman frase Gawat Darurat diatas, maka
pemangku kepentingan EOC dapat diartikan sebagai pusat sistem manajemen
b. Melakukan panggilan notifikasi para yang didisain untuk mengelola adanya kondisi
pemangku kepentingan. emergensi dengan mengintegrasikan berbagai fasilitas,
c. Meminimalisir kegagalan proses perangkat, personel, prosedur dan sistem komunikasi
notifikasi pada para pemangku dalam sebuah organisasi yang terstruktur. Emergency
kepentingan. Operation Center diharapkan dapat menjadi pusat
d. Meningkatkan efektifitas komando untuk segala jenis kondisi gawat darurat[1].
kolaborasi para pemangku
kepentingan. 1. Regulasi pemerintah, Sumberdaya Manusia
2. Menghasilkan rancangan teknologi 2. terlatih Infrastruktur fisik
informasi dan komunikasi pendukung 3. Struktur organisasi EOC dan SOP EOC
prosedur operasi gawat darurat di Bandar 4. Infrastruktur Teknologi Komunikasi Informasi
Udara Juanda berbasis Service 5. Teknologi Informasi dan Telekomunikasi untuk
OrientedArchitecture (SOA). EOC

3. Tinjauan Pustaka

A. Pengertian Emergency Operation Center C. Penerbangan

Emergency Operation Center atau disingkat EOC Undang-undang Republik Indonesia No.1 tentang
dalam bahasa Indonesia bisa diartikan sebagai Pusat penerbangan secara eksplisit dan tegas mensyaratkan
Penanganan Gawat Darurat. Memahami EOC dimulai adanya dukungan teknologi informasi dan komunikasi
untuk mendukung EOC. Syarat teknologi yang
B. EOC Penerbangan Indonesia diimplementasikan harus memenuhi seluruh
kebutuhan bisnis dan tepat guna. [19]
Dalam Konteks Penerbangan, Emergency Operation Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam
Center diperuntukkan untuk pengelolaan tindakan mendukung Manajemen Kondisi gawat darurat
penanganan kondisi gawat darurat yang mungkin merupakan salah satu sumber daya EOC yang mampu
terjadi pada setiap proses penerbangan dan aktivitas meningkatkan nilai efektifitas EOC. Fungsi-fungsi
lain yang terkait dengan dunia penerbangan. Secara yang harus dijalankan EOC adalah:
internasional keberadaan EOC pada setiap organisasi Harus terjamin tingkat keamannya dan hanya orang-
yang menangani bisnis penerbangan wajib memilki orang yang berkentingan dan berhak secara legal saja
segala sumberdaya Emergency Operation Center. yang boleh mengkases.
Model dan bentuk EOC untuk penerbangan juga telah
distandarkan secara international melalui berbagai 1. Pre-Alert and Pre-Warning System.
regulasi. Namun begitu terdapat perbedaan pada Advanced/Intelligent Alert and Warning System.
masing-masing negara terkait dengan kultur organisasi 2. Fixed and Mobile Communication
masing-masing. interoperability and integration.
Keberadaan Emerrgency Operation Center di Bandar- 3. Better and more intelligent interfacing with Other
bandar Udara Indonesia pada kenyataannya masih Airport Services and External Agencies.
minim. Belum semua bandar udara di Indonesia 4. Facilitate better Information for Crisis Handling.
memiliki fasilitas EOC, dan kalaupun ada bentuknya 5. Public Information and Contact Center. Facilitate
bisa dikatakan masih primitif atau dalam kata lain better Resource Management

Proceedings SNIT 2012: Hal. A-124


Seminar Nasional Inovasi dan Teknologi (SNIT) 2012

D. SOA (Service Oriented Architecture) Innovation" menyebutkan bahwa SOA


SOA (service oriented architecture, arsitektur mendeskripsikan fungsional-fungsional software
berorientasi layanan) adalah suatu gaya arsitektur kedalam layanan-layanan/services [18]. Siklus
sistem yang membuat dan menggunakan proses bisnis pembangunan arsitektur SOA digambarkan sebagai
dalam bentuk paket layanan sepanjang siklus berikut,
hidupnya. SOA juga
mendefinisikan dan menentukan arsitektur teknologi Siklus pembangunan arsitektur SOA digambarkan
informasi (TI) yang dapat menunjang berbagai sebagai berikut,
aplikasi untuk saling bertukar data dan berpartisipasi
dalam proses bisnis. Fungsi-fungsi ini tidak terikat A. Business Need
dengan sistem operasi dan bahasa pemrograman yang Hasil analisis penelitian menyimpulkan bahwa
mendasari aplikasi-aplikasi tersebut. SOA membagi kebutuhan bisnis sistem informasi EOC Juanda
fungsi-fungsi menjadi unit-unit yang berbeda adalah:
(layanan), yang dapat didistribusikan melalui suatu 1. Perlunya proses otomasi klasifikasi Emergency,
jaringan dan dikombinasikan serta digunakan ulang 2. Perlunya proses otomasi klasifikasi Taskforce Agent
untuk membentuk aplikasi bisnis. Layanan-layanan ini yang sesuai dengan tipe Emergencyyang
saling berkomunikasi dengan mempertukarkan data ditentukan,
antar mereka atau dengan mengkoordinasikan 3. Perlunya proses otomasi panggilan,
aktivitas antara dua atau lebih layanan. Konsep SOA 4. Perlunya proses otomasi panggilan ulang ketika
sering dianggap didasari atau berkembang dari terjadi kegagalan dan secara automatis juga
konsep-konsep yang lebih lama dari komputasi memilih nomor telephone alternatif,
terdistribusi dan pemrograman modular 5. Perlunya proses monitoring proses call conference.

B. Service Description
Dari kebutuhan bisnis yang telah dideskripsikan
diatas, langkah berikutnya adalah melakukan konversi
ke dalam layanan-layanan (services), sesuai dengan
yang diuraikan dalam tabel berikut,

N Fungsional Deskripsi Layanan


o.
1 Otomasi Klasifikasi Emergency Services Block
Emergency
2 Otomasi Klasifikasi Stakeholder Servicces Block
Stakeholder/Taskfor
ce Agent
3 Otomasi Panggilan Notification Services Block

4 Otomasi Panggilan
Ulang
5 Otomasi Pengalihan
panggilan ke nomor
alternatif
4. Perancangan
6 Monitoring proses Conferencing Services Block
Arsitektur Sistem
Call Conference
7 Efektifitas Sistem Communication Services BLock
Sesuai dengan Undang-Undang RI No. 1 tahun 2009
Pasal 377, bahwa: "Penyelenggaraan sistem informasi Telekomunikasi
penerbangan dilakukan dengan membangun dan Eksisting
mengembangkan jaringan informasi secara efektif,
efisien, dan terpadu yang melibatkan pihak terkait C. Service Integration
dengan memanfaatkan teknoogi informasi dan
Blok-blok layanan/services akan saling berinteraksi
komunikasi". [19]. Mengacu pada hal diatas, maka
membentuk satu kesatuan sistem. Proses penentuan
prasyarat Terknologi Informasi dan Telekomunikasi
interaksi antar layanan menciptakan desain integrasi
yang digunakan untuk mendukung EOC Penerbangan
antar blok layanan, atau disebut juga Arsitektur SOA
memiliki karakteristik: Harus reliable dan harus
level 0. Hasil analisis integrasi antar layanan
dibangun diatas infrastruktur yang reliable pula.
digambarkan sebagai berikut,
Thomas Mattern dalam bukunya yang berjudul
"Enterprise SOA, Designing IT for Business

Proceedings SNIT 2012: Hal. A-125


Seminar Nasional Inovasi dan Teknologi (SNIT) 2012

sifat data.

1. Kelompok pertama yang direpresentasikan dalam


warna Hijau merupakan Sistem Data. Pada

Pada gambar diatas, dijelaskan kedudukan masing-


masing services dalam sistem. Masing-masing blok
services berinteraksi melalui Application Bus, dimana
representasi Aplication Bus ini nantinya menggunakan
Web Service AVAYA Notification Service (ANS).
Advance Aplication dan Advance Infrastruktur
menggambarkan bahwa arsitektur yang didesain
flesksibel terhadap berbagai kemungkinan perubahan
maupun penambahan sistem.

D. Logical Model & Structure


Langkah berikutnya adalah merepresentasikan kategori ini, kodifikasi nama tabel dan produk
Arsitektur SOA EOC Juanda Level 0 yang masih database yang digunakan bebas.
merupakan aristektur Bisnis, kedalam Technical 2. Kelompok kedua direpresentasikan dalam warna
Architecture atau disebut juga arsitetkur level 1. Oranye adalah Integration Data.
Berikut ini adalah hasil desain Arsitektur SOA EOC Data dalam kelompok ini merupakan data gabungan
Juanda Level 1. dari sistem data. Kodifikasi nama tabel bersifat baku,
Arsitektur SOA EOC Juanda level 1 terbagi dan produk yang digunakan untuk implementasi
kedalam dua lapisan sistem yaitu Lapisan/layer Integration Database.
Communication dan Lapisan/Layer Application.
Node-node sistem berwarna Biru mencerminkan Melihat gambar arsitektur data diatas, aliran data
sistem yang sudah ada sebelumnya, dan Node-Node dimulai dari Database (Db), Emergency, Database
berwarna Kuning merupakan sistem tambahan dengan (Db) Stakeholder, dan Database (Db) Notifikasi yang
nama Sistem Informasi EOC. Keseluruhan mengirimkan data pada Database (Db) Web Service
Application saling terintegrasi melalui web seervice, Request dengan format data berbentuk Text. Db Web
demikian juga integrasi antara layer Application Service Request mengirimkan data ke ANS Web
dengan Layer Communication terintegrasi melalui Service dalam bentuk format data XML.
web services AVAY Notification Service (ANS).
Seluruh permintaan sistem dijawab oleh ANS Web
E. Arsitektur Data Service dengan pengiriman data ke Database (Db)
Arsitektur Sistem Informasi EOC berbasis SOA perlu Web Service Response dalam format data XML. Dari
didukung arsitektur data yangmengakomodir Db Web Service Response inilah data dikirimkan ke
pertukaran data/informasi yang bersifat platform Database e (Db) Conference dalam format Text.
independent. Dalam kaidah ini, bisa diartikan platform
database yang diimplementasikan boleh bermacam- Dengan arsitektur data seperti ini, maka sistem sama
macam. MySql Database , Oracle, PostgreSQL, DB2, dll sekali tidak terpengaruh oleh platform-platform
bisa dijadikan pilihan untuk diimplementasikan dalam database , ataupun juga Sistem Operasi. Arsitektur
arsitektur ini. Meski jenis produk database yang data ini adaptif terhadap perkembangan sistem
dipilih bisa beraneka ragam, namun ada kaidah-kaidah nantinya.
yang harus diikuti dalam implementasinya. Kaidah-
kaidah yang dimaksud adalah Arsitektur Data.
Berikut ini merupakan arsitektur data Sistem 5. PENUTUP
Informasi
EOC, Dalam arsitektur data yang digambarkan diatas, Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan,
ada Lima Database yang terbagi dalam Dua jenis ternyata Arsitektur berbasis SOA untuk diterapkan
pada Emergency Operation Center Bandar Udara
SOFTWARE EOC
Juanda bisa diterapkan tanpa merubah/merusak
keberadaan sistem yang telah ada dan secara efektif
mampu meningkatkan service level EOC Juanda
dalam menjalankan prosedur operasi gawat darurat di
lingkungan yang menjadi wewenang EOC Juanda
efektifitas yang didapat adalah:

Proceedings SNIT 2012: Hal. A-126


Seminar Nasional Inovasi dan Teknologi (SNIT) 2012

1. Percepatan penentuan tipe emergensi yang [9] [J.C. Chandra 2010] J.C. Chandra, "Model
sedang terjadi oleh Operator EOC. Data Warehouse Dengan Service Oriented
2. Taskforce Agent yang terkait dengan tipe Architecture Untuk Mendukung Sistem
emergensi yang sedang terjadi secara Informasi Eksekutif". Universitas Budi Luhur,
automatis dipilih oleh sistem EOC Juanda. 2010.
3. Taskforce Agent secara pararel ternotifikasi [10] [Josuttis 2007] Josuttis, Nicolai.M., "SOA In
oleh sistem sehingga mempercepat operator Practice: The Art Of Distributes System
dalam menyelenggarakan call conference. Design", O'Reilly, California, 2007.
4. Kegagalan notifikasi kepada Taskforce Agent [11] [Josuttis 2007] Josuttis, Nicolai.M., "SOA In
mampu diminimalisir dengan adanya Practice: The Art Of Distributes System
pemanggilan ulang secara automatis oleh Design", O'Reilly, California, 2007.
Sistem Informasi EOC. [12] [Key 1997] Key, James.P, "Qualitative
5. Operator EOC mampu memonitor proses Research", Source location http://www.
berjalannya call conference, sehingga dengan okstate.edu/ag/aged cm4h/academic/aged5980a
mudah mampu menyambung ulang Taskforce /5980/newpage21.htm. Accessed: January, 24,
Agent yang terlempar keluar dari call 2010.
conference. [13] [KM-47 2002] Menteri Perhubungan
R.I.Keputusan Menteri Perhubungan Republik
Indonesia Nomor 47 tahun 2002 tentang
DAFTAR REFERENSI Sertifikasi Operasi Bandar Udara.Jakarta, 2002
[14] [McKenney 1996] Information Systems
[1] [AC-150/5200-31 B/2009] Federal Aviation Management: The Issues Facing Senior
Administration. Advisory Circular Executives ". Mcgraw-Hill-Irwin, 1996.
150/5200-31 B tentang A irport Emergency [15] [M.Pudyastuti 2006] M. Pudyastuti, "Analisis
Plan. ,2009 dan Rancangan Sistem Informasi Kebutuhan
[2] [AEP- Juanda 2009] Airport Emergency Plan. Vitamin Berbasis Sistem Pakar ", Universitas
Prosedur Penanganan Gawat Darurat Bandar Budi Luhur, 2006.
UdaraJuanda. Juanda, 2009 [16] [Perdir-SKEP/76/VI/2005] Dirjen Perhubungan
[3] [ANNEX-9,2009] International Civil Aviation Udara. Peraturan Direktur Jenderal
Organization. CAO Annex 9 tentang Perhubungan Udara Nomor: SKEP/76/VI/2005
Facilitation mengatur tentang fasilitas yang Tentang Petunjuk Pelaksana Keputusan
harus disediakan di bandar udara. Canada, Menteri Perhubungan Nomor 47 Tahun 2002
2009 Tentang Sertifikasi Operasi Bandar Udara.
[4] [ANNEX-14 2009] International Civil Jakarta, 2005
Aviation Organization. ICAO Annex 14 [17] [Cerami 2002] Cerami, Ethan., "Web Service
Aerodromes, Vol. I. Aerodromes Design and Essentials: Distributed Application with XML-
Operation. Canada , 2009 RPC,SOAP, UDDI & WSDL", Wiley
[5] [ANNEX-17 2009] International Civil Aviation Publishing, 2002.
Organization. ICAO ANNEX 17 [18] [Thomas Mattern 2006] Thomas Mattern,
merekomendasikan kesesuaian Bandar udara "Enterprise SOA, Designing IT for Business
dalam pengelolaan keamanan,terutama dalam Innovation", O'Reilly Media,2008.
penegakan tindakan yang melawan hukum. [19] [UU-RI-1 2009] R.I. UU Republik Indonesia
Canada, 2009 Nomor 1 tahun 2009 tentang Penerbangan.
[6] [Bean 2010] "SOA and Web Services Interface Jakarta, 2009
Design", Elsevier Publishing, [20] [Yunus 2006] Yunus, Mamoon., Mallal,
Massachusetts,2010. Rizwan., "SOA Testing Using Black, White,
[7] [FAR. 139-26/ 2004] Federal Aviation And Gray Box Techniques", Crosscheck
Administration. FAR Part 139.325 tentang Networks, 2006.
Airport Emergency Plan (AEP). United Stated, [21] [Zhenyi Jin 1994] Zhenyi Jin, "A Software
2004 Architecture-Based Testing Technique ",
[8] [F.Irmansyah 2009] F. Irmansyah, George Mason University, 1994.
"Perencanaan Strategis Sistem Informasi
Sekolah Studi Kasus: Sekolah Madania".
Universitas Budi Luhur 2009.

Proceedings SNIT 2012: Hal. A-127

Anda mungkin juga menyukai