Anda di halaman 1dari 64

TATA KERJA ORGANISASI

PERSYARATAN EMERGENCY
RESPONSE PLAN (ERP) PROYEK

No. B - 004/CT03100/2021-S9

REVISI KE- √ 0 1 2 3 4

PT. PERTAMINA
HEALTH SAFETY SECURITY ENVIRONTMENTAL
COMMERCIAL & TRADING
TATA KERJA ORGANISASI
FUNGSI : HEALTH SAFETY SECURITY NOMOR : B -004/CT03100/2021-S9
ENVIRONTMENTAL COMMERCIAL & TRADING REVISI KE : V 0 1 2 3 4
JUDUL : PERSYARATAN EMERGENCY BERLAKU TMT : 1 Juli 2021
RESPONSE PLAN (ERP) PROYEK HALAMAN : 1 dari 8

I. TUJUAN
Tujuan pengembangan dokumen ini adalah untuk memberikan panduan/arahan
dalam mengembangkan rencana penanggulangan keadaan darurat / Emergency
Response Plan (ERP) di lingkungan kerja proyek PT. Pertamina Patra Niaga SH
C&T, bagi anak perusahaan dan perusahaan terafiliasi. Persyaratan Emergency
Response Plan (ERP) khusus proyek ini bisa dijadikan sebagai bahan referensi pada
saat melakukan evaluasi ERP kontraktor yang diajukan pada tahap Pre Job Activity
(PJA). Berdasarkan hasil evaluasi tersebut dapat diputuskan apakah diperlukan
bridging dokumen, dalam bentuk dokumen terpisah ataupun terintegrasi ke dalam
HSE Plan proyek.

II. RUANG LINGKUP


Ruang lingkup dokumen persyaratan penanggulangan keadaan darurat / emergency
response plan (ERP) proyek adalah untuk memberikah arahan untuk pengembangan
rencana taktis (tactical) serta persyaratan untuk bridging dengan existing ERP
operasi PT.Pertamina Patra Niaga SH C&T, yang meliputi kegiatan proyek sebagai
berikut:
 Kegiatan Kerja proyek berada di lokasi milik PT.Pertamina Patra Niaga SH
C&T, namun
a. Area kerja proyek tidak bersinggungan dengan operasi existing / remote
area, atau
b. Green Field Project
 Kategori Major Project :
a. Risiko kerja tinggi, atau
b. Budget proyek > USD 3.000,000, atau
c. Jumlah pekerja > 100 orang pekerja

III. PENGERTIAN DAN BATASAN


A. PENGERTIAN
1. Bahaya adalah Sumber, kondisi atau tindakan dengan potensi yang dapat
menyebabkan cedera atau penyakit kepada pekerja, kerusakan lingkungan,
kerusakan fasilitas atau peralatan, atau menurunnya reputasi perusahaan
2. Darurat adalah Suatu keadaan, isu, peristiwa, insiden, atau keadaan
bahaya dalam atau dekat operasi perusahaan yang memiliki potensi
dampak serius pada orang, lingkungan, aset maupun reputasi/bisnis
perusahaan yang harus ditindaklanjuti dengan segera.
3. Incident Management Team (IMT) adalah tim manajemen yang terdiri dari
orang-orang yang mewakili kelompok fungsional dengan tujuan untuk
menyediakan dukungan operasional terhadap seluruh sumber daya yang
dibutuhkan dalam pengendalian dan mitigasi Keadaan Darurat Level I
(Emergency) yang dipimpin oleh Emergency Response Commander
(ERC).
4. Emergency Command Center (ECC) adalah Pusat pengendalian
keadaan darurat yang berada di suatu tempat yang merupakan pusat
TATA KERJA ORGANISASI
FUNGSI : HEALTH SAFETY SECURITY NOMOR : B - 004/CT03100/2021-S9
ENVIRONTMENTAL COMMERCIAL & TRADING REVISI KE : V 0 1 2 3 4
JUDUL : PERSYARATAN EMERGENCY BERLAKU TMT : 1 Juli 2021
RESPONSE PLAN (ERP) PROYEK HALAMAN : 2 dari 8

koordinasi antar fungsi dan pusat pelaporan selama operasi pengendalian


dan penanggulangan. Puskodal dilengkapi dengan sarana dan peralatan
yang diperlukan seperti sarana komunikasi, gambar P&ID, PFD, Blok
Diagram dan lain-lain. ECC akan ditempati oleh Incident Management
Team (IMT)
5. Emergency Response Commander (ERC) adalah pejabat yang ditunjuk
dan ditetapkan sebagai pemegang kendali atau komandan dari Tim
Tanggap Darurat atau IMT (Incident Management Team) di Region/Unit
Operasi tempat terjadi Keadaan Darurat Level I (Emergency). Posisi ini
bertanggung jawab terhadap seluruh aspek kegiatan penanggulangan
keadaan darurat tingkat region, baik aspek teknis (perencanaan, logistik,
operasi, dan sebagainya) maupun non teknis (pengeluaran biaya,
pelaporan internal dan eksternal, penanganan media, masyarakat, dan
sebagainya).
6. Emergency Response Plan (ERP) adalah Rencana penanggulangan
keadaan darurat yang disusun berdasarkan risiko kegiatan kerja di suatu
wilayah kerja
7. Eskalasi adalah Intensifikasi dampak/konsekuensi dari peristiwa yang
merugikan
8. Evakuasi Medis adalah Pemindahan korban dari tempat kerja ke penyedia
jasa medis atau fasilitas medis yang sesuai.
9. Incident Commander (IC) adalah pejabat yang ditunjuk atau personil yang
bertanggung jawab memimpin SERT untuk mengatur penanggulangan
keadaan darurat dan/atau bencana pada tingkat proyek di wilayah lokasi
terdampak, dengan menggerakkan seluruh sumber daya yang ada secara
efektif dan efisien sehingga kegiatan operasi dapat kembali berjalan
normal. Posisis ini ditunjuk untuk memimpin dan mengkoordinasikan
seluruh upaya taktis penanganan keadaan darurat di lapangan/lokasi
kejadian. IC memimpin SERT untuk tanggap darurat proyek
10. Insiden adalah Kejadian atau situasi yang tidak direncanakan yang
mengakibatkan atau mengancam kesehatan dan keselamatan orang,
kerusakan lingkungan, kerusakan properti atau reputasi perusahaan,
termasuk kecelakaan dan nyaris celaka
11. Krisis adalah Suatu kejadian atau situasi yang mempengaruhi atau
mungkin akan mempengaruhi kemampuan perusahaan/bisnis untuk dapat
beroperasi dalam jangka waktu panjang, sehingga membutuhkan
penanganan diluar operasi dan/atau organisasi rutin perusahaan
12. Managemen Konsultan (MK) HSE adalah Tenaga Konsultan HSE yang
dikontrak untuk melakukan Pengawasan, Pemeriksaan, pada pelaksanaan
dan implementasi Prosedur dan Sistem Managemen HSE di Lingkungan
Proyek sebagai perwakilan perusahaan di lokasi/site proyek
13. MERP adalah sistem yang menggabungkan beberapa depertemen
mencakup HRD, keamanan (security), kesehatan, termasuk K3
(keselamatan dan kesehatan kerja) itu sendiri untuk menanggulangi
TATA KERJA ORGANISASI
FUNGSI : HEALTH SAFETY SECURITY NOMOR : B - 004/CT03100/2021-S9
ENVIRONTMENTAL COMMERCIAL & TRADING REVISI KE : V 0 1 2 3 4
JUDUL : PERSYARATAN EMERGENCY BERLAKU TMT : 1 Juli 2021
RESPONSE PLAN (ERP) PROYEK HALAMAN : 3 dari 8

kejadian bencana tersebut


14. Pemangku Kepentingan adalah Pihak-pihak yang dipengaruhi oleh atau
dapat memberikan pengaruh pada keadaan darurat atau krisis. Mereka
dapat menyebabkan, memperkuat atau mengurangi krisis atau keadaan
darurat
15. Primary Muster Point adalah Titik berkumpul (assembly point) yang
utama. Dalam keadaan darurat atau dibunyikan alarm, pekerja selain dari
personil tim tanggap darurat yang ditunjuk akan berkumpul di lokasi utama
16. Secondary Muster Point adalah titik berkumpul (assembly point) kedua,
yang hanya digunakan jika primary muster poiint oleh karena satu dan lain
hal tidak dapat diakses dengan aman oleh pekerja. Pengalihan dari titik
kumpul utama (primary muster point) ke titik kumpul secondary akan
dinotifikasi oleh Ketua Regu Security/Muster
17. Site Command Post (SCP) adalah Suatu tempat khusus di Site
Operation/Proyek yang dijadikan sebagai Pusat Pengendalian dan
Penanggulangan keadaan darurat. SCP berada didekat lokasi kejadian
yang merupakan pos koordinasi langsung terhadap kegiatan
penanggulangan di tempat kejadian. SCP ini dapat berupa Mobil Komando,
Kapal Komando atau tempat khusus yang dapat memantau keadaan lokasi
kejadian yang dilengkapi dengan sarana dan peralatan Komunikasi, P3K,
Emergency Tool dan lain sebagainya. SCP biasanya ditempati oleh TSERT
proyek.
18. Site Emergency Response Team (SERT) adalah tim tanggap darurat
proyek yang berada di Site Operation / Proyek yang terkena/ terancam
dampak dari keadaan darurat dan dibawah komando IC. Tim ini
bertanggung jawab untuk melakukan respon taktis dalam penanggulangan
keadaan darurat.

IV. REFERENSI
1. Undang-Undang No. 1 Tahun 1970
2. Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012
3. Kepmenkes RI No 882/Menkes/SR/X/2009 tentang Pedoman Penanganan
Evakuasi Medis
4. Peraturan Presiden No.109 Tahun 2006 tentang Penanggulangan Keadaan
Darurat Tumpahan Minyak di Laut.
5. Peraturan Pemerintah No.21 Tahun 2010 tentang Penanggulangan Keadaan
Darurat Tumpahan Minyak di Laut.
6. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM. 58 Tahun 20113 tentang
Penanggulangan Pencemaran di Perairan dan Pelabuhan
7. Keputusan Menteri Perhubungan Republik Indonesia No KM 263 Tahun 2020
tentang Prosedur Penanggulangan Keadaan Darurat Tumpahan Minyak (Tier
3) di Laut.
8. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. PER.15/MEN/VIII/2008
Tentang Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan di Tempat Kerja
TATA KERJA ORGANISASI
FUNGSI : HEALTH SAFETY SECURITY NOMOR : B - 004/CT03400/2021-S9
ENVIRONTMENTAL COMMERCIAL & TRADING REVISI KE : v 0 1 2 3 4
JUDUL : PERSYARATAN EMERGENCY BERLAKU TMT : 1 Juli 2021
RESPONSE PLAN (ERP) PROYEK HALAMAN : 4 dari 8

9. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. PER.04/MEN/1980


Tentang Syarat-syarat Pemasangan dan Pemeliharaan Alat Pemadam Api
Ringan (APAR)
10. Pedoman Penanggulangan Keadaan Darurat Direktorat Pemasaran No. A-
700/F00200/2017-S9
11. Pedoman Contractor Safety Management System (CSMS) No. A7-
100/S00000/2020-S0
12. Pedoman Penanggulangan Kebakaran Kapal dan/atau Tumpahan Minyak di
Perairan Terminal Khusus Pertamina No. A-012/F20000/2011-S0

V. DOKUMEN TERKAIT
1. Dokumen ERP Pertamina Subholding C&T Region terkait
2. Dokumen MERP Pertamina Subholding C&T Region terkait
3. Dokumen Penanggulangan Tumpahan Minyak Pertamina Subholding C&T
Region terkait
4. Dokumen ERP Subkontraktor terkait

VI. UNIT KERJA/FUNGSI/JABATAN TERKAIT


1. VP Infrastuktur & Management Project (IMP)
VP IMP akuntabel untuk memastikan bahwa proses ERP diterapkan seluruh area
proyek PT.Pertamina Patra Niaga SH C&T

2. VP HSSE C&T
VP HSSE C&T bertanggung jawab untuk:
a. Memastikan strategi penerapan ERP pada proyek.
b. Memfasilitasi penerapan ERP pada proyek di semua area PT.Pertamina
Patra Niaga SH C&T.

3. Integrated/Fuel Terminal Manager (ITM/FTM)


Setiap Integrated/ Fuel Terminal Manager memiliki tanggung jawab untuk:
a. Menerapkan dan memastikan ERP di area operasi masing-masing mereka
mencakup seluruh kegiatan operasi fasilitas dibawahnya, terbaharui dan
teruji.
b. Mengetahui penerapan ERP proyek yang berada sekitar area operasinya
sehingga bisa menentukan tingkat pengendalian risiko simultan dan / atau
kebutuhan untuk bridging dengan ERP proyek.

4. Project Manajer Facilities


Setiap Project Manajer Facilities memiliki tanggung jawab untuk:
a. Mengkaji dan menyetujui Prosedur ERP pada proyek.
b. Menerapkan dan memastikan ERP proyek di seluruh area untuk memastikan
pelaksanaan pekerjaan dengan aman.
c. Memastikan kebutuhan bridging ERP dan / atau MoU dengan operasi PT.
Pertamina Patra Niaga SH C&T di sekitar area kerja proyek.
TATA KERJA ORGANISASI
FUNGSI : HEALTH SAFETY SECURITY NOMOR : B - 004/CT03100/2021-S9
ENVIRONTMENTAL COMMERCIAL & TRADING REVISI KE : V 0 1 2 3 4
JUDUL : PERSYARATAN EMERGENCY BERLAKU TMT : 1 Juli 2021
RESPONSE PLAN (ERP) PROYEK HALAMAN : 5 dari 8

d. Meninjau kemajuan penerapan dan kinerja ERP proyek di seluruh area


proyek serta memastikan tindak lanjutnya.
Sebagai penanggung jawab ERP di proyek, Manajemen Kontraktor
bertanggung jawab untuk memastikan ERP diterapkan sesuai dengan prosedur
dengan cara:
a. Menjamin sumber daya yang dibutuhkan dalam penerapan ERP tersedia
b. Menjamin pelatihan ERP yang dibutuhkan terselenggara
c. Menjamin bahwa program audit berkala dilaksanakan secara konsisten di
area di bawah kendalinya

5. Manager Project HSE Standard


Manager Project HSE Standard bertanggung jawab untuk:
a. Mengkaji dan menyetujui prosedur ERP proyek.
b. Membantu untuk memastikan penerapan ERP proyek sesuai dengan yang
ditetapkan di petunjuk teknis ini.
c. Memastikan pelatihan ERP dilakukan kepada seluruh pekerja kontraktor.
d. Memberikan masukan dalam program pelatihan dan implementasi ERP.

6. Managemen Konsultan (MK) HSE


MK HSE bertanggung jawab untuk:
a. Memberikan masukan dalam perencanaan ERP di area ruang lingkupnya.
b. Memberikan masukan dalam program pelatihan dan drill ERP kepada
seluruh pekerja proyek termasuk sub kontraktor yang terkait.
c. Melakukan inspeksi dan audit ERP untuk memastikan penerapannya di
lapangan.
d. Ikut berpartisipasi dan memberikan evaluasi dalam pelaksanaan pelatihan /
drill ERP.

7. Manajemen Kontraktor
Manajemen Kontraktor memiliki tanggung jawab untuk:
a. Mengembangkan dan menerapkan ERP proyek di seluruh area ruang lingkup
pekerjaan proyek, sesuai dengan persyaratan ERP proyek dalam dokumen
ini.
b. Melakukan program pelatihan dan implementasi ERP kepada seluruh pekerja
proyek termasuk sub kontraktor yang terkait.
c. Melakukan drill / exercise ERP untuk memastikan keefektifan
pelaksanaannya di area kerja.
TATA KERJA ORGANISASI
FUNGSI : HEALTH SAFETY SECURITY NOMOR : B - 004/CT03100/2021-S9
ENVIRONTMENTAL COMMERCIAL & TRADING REVISI KE : V 0 1 2 3 4
JUDUL : PERSYARATAN EMERGENCY BERLAKU TMT : 1 Juli 2021
RESPONSE PLAN (ERP) PROYEK HALAMAN : 6 dari 8

Tabel 1 Peran dan Tanggung Jawab Organisasi

Manajemen Kontraktor
Manager Project HSE
Management Project
VP Infrastructure &

Terminal Manager
VP HSSE SH C&T

Project Manajer
Integrated/Fuel

Standard
Facilities

MK HSE
NO PERAN / TANGGUNG JAWAB

Pengembangan & pengkajian


1 dokumen persyaratan ERP A R I R C I I
proyek:
a. Strategi Implementasi ERP
proyek
b. Program Pelatihan ERP
proyek
c. Pelaksanaan ERP proyek
2 Pengembangan ERP proyek di I C/I C/I A C C/I R
lapangan
3 Pelatihan ERP proyek untuk I C/I C/I A C R
pekerja di area proyek

4 Penjadwalan dan pelaksanaan I C/I I A C R


drill / exercise ERP

5 Pemantauan / Inspeksi I C/I I A C R R


perencanaan ERP khusus proyek
di area kerja proyek
6 Pelaksanaan audit tahunan
Sistem Izin Kerja Aman khusus A R I R C/I C/I I
proyek di area kerja proyek
Keterangan:
R : Responsible A : Accountable C : Consult I : Inform

VII. PROSEDUR
Prosedur ERP proyek harus dipersiapkan oleh pelaksana proyek (kontraktor) pada
tahap Pre-Job Assessment (PJA) sebagai bagian dari pengembangan Project HSSE
Plan. Prosedur SIKA yang diajukan oleh Managemen Kontraktor harus memenuhi
persyaratan yang dijelaskan dalam dokumen ini, yang selanjutnya akan ditinjau dan
disetujui baik oleh pihak PT.Pertamina Patra Niaga SH C&T dan Manajemen
TATA KERJA ORGANISASI
FUNGSI : HEALTH SAFETY SECURITY NOMOR : B - 004/CT03100/2021-S9
ENVIRONTMENTAL COMMERCIAL & TRADING REVISI KE : V 0 1 2 3 4
JUDUL : PERSYARATAN EMERGENCY BERLAKU TMT : 1 Juli 2021
RESPONSE PLAN (ERP) PROYEK HALAMAN : 7 dari 8

Kontraktor.

1. Project Manager Facilities dan Manajer Project HSE Standard bertanggung


jawab untuk memberikan arahan strategi dan persyaratan ERP proyek kepada
pihak Manajemen Kontraktor yang terdiri atas sembilan (9) elemen yaitu:
a. Elemen 1: Prosedur dan Strategi Implementasi Tertulis
b. Elemen 2: Tim Tanggap Darurat
c. Elemen 3: Pelatihan dan Kompetensi
d. Elemen 4: Fasilitas Tanggap Darurat
e. Elemen 5: Perencanaan dan Implementasi ERP
f. Elemen 6: Tanggap Darurat Medis
g. Elemen 7: Pelatihan / Drill
h. Elemen 8: Komunikasi dan Pelaporan
i. Elemen 9 : Inspeksi, Audit dan Tinjauan Berkala
2. Pihak Manajemen kontraktor bersama dengan tim proyek kontraktor
mengembangkan prosedur ERP proyek sesuai dengan persyaratan pada
dokumen ini, kemudian mengajukan prosedur tersebut kepada Project Manager
Facilities dan Manajer Project HSE Standard untuk di tinjau, dengan mengacu
pada daftar periksa yang ada pada:
a. Lampiran B - Persyaratan ERP Proyek
Serta mempertimbangkan beberapa rekomendasi SIKA khusus proyek yang
terdapat pada:
a. Lampiran C - Rekomendasi Matriks Implementasi ERP Proyek
Jika ada aspek bridging dengan exisiting operasi terdekat, maka Integrated /
Fuel Terminal Manager perlu melakukan peninjauan.
3. MK HSE memberikan masukan dalam pengembangan dan perencanaan ERP
proyek di seluruh area ruang lingkupnya, serta masukan dalam program
pelatihan dan drill ERP kepada seluruh pekerja proyek termasuk sub kontraktor
yang terkait.
4. Selanjutnya prosedur ERP proyek harus mendapatkan persetujuan dan
disahkan oleh Manajemen Kontraktor, dan Project Manager Facilities dan
Manajer Project HSE Standard. Jika ada aspek bridging dengan exisiting
operasi terdekat, maka Integrated / Fuel Terminal Manager perlu memberikan
persetujuan. Prosedur kemudian dimasukan ke dalam sistem managemen
dokumen proyek sebagai dokumen yang terkendali.
5. Dalam memastikan implementasi prosedur ERP proyek, Project Manager
Facilities dan Manajemen Kontraktor bertanggung jawab untuk memastikan
drill / exercise ERP proyek.
6. Hasil drill / exercise ERP proyek wajib dicatat dan dimonitor penyelesaian tindak
lanjutnya dan dilaporkan kepada Project Manager Facilities dan Manajer
Project HSE Standard.
7. VP Infrastuktur & Management Project dan VP HSSE C&T melakukan
pengkajian implementasi ERP proyek melalui management review, minimal 1
tahun sekali.
TATA KERJA ORGANISASI
FUNGSI : HEALTH SAFETY SECURITY NOMOR : B - 004/CT03100/2021-S9
ENVIRONTMENTAL COMMERCIAL & TRADING REVISI KE : V 0 1 2 3 4
JUDUL : PERSYARATAN EMERGENCY BERLAKU TMT : 1 Juli 2021
RESPONSE PLAN (ERP) PROYEK HALAMAN : 8 dari 8

VIII. INDIKATOR DAN UKURAN KEBERHASILAN


1. Pengembangan prosedur ERP proyek memenuhi ketentuan-ketentuan dalam
petunjuk teknis ini.
2. Perencanaan jadwal drill/exercise ERP tersedia dan pelaksanaan drill/exercise
terlaksana sesuai dengan jadwal yang disepakati.
3. Hasil temuan dan rekomendasi dari inspeksi / audit ERP dicatat dan ditinjau
penyelesaian tindak lanjutnya

IX. LAMPIRAN
Lampiran 1 - Diagram Alir TKO Persyaratan ERP Proyek
Lampiran 2 - Persyaratan ERP Proyek
Lampiran 3 – Rekomendasi Matriks Implementasi ERP Proyek.
Lampiran 4 – Contoh Laporan Keadaan Darurat / Krisis

Disiapkan oleh : Disetujui oleh :


Manager Quality Manager C&T Project HSE VP HSSE C&T
Management C&T Standard

Aries Hamdani Abal Amsari T. Parningotan Pasaribu


Tgl. : Tgl. : Tgl. :
Lampiran I TKO B - 004/CT03100/2021-S9

LAMPIRAN 1 –DIAGRAM ALIR PROSEDUR

VP Infrastructure &

Terminal Manager

Project Manajer

Manager Project
VP HSSE SH C&T

Integrated/Fuel
Management

HSE Standard

Manajemen
Kontraktor
Facilities

MK HSE
Project
No. Tahapan

1 Memberikan arahan strategi dan persyaratan prosedur


1
ERP proyek kepada pihak Manajemen Kontraktor.
2 Mengembangkan prosedur ERP proyek sesuai dengan
2
persyaratan pada dokumen ini.
3. Memberikan masukan dalam pengembangan dan
perencanaan ERP proyek di seluruh area ruang
3
lingkupnya, serta masukan dalam program pelatihan dan
drill ERP kepada seluruh pekerja proyek termasuk sub
kontraktor yang terkait.
3 Meninjau prosedur ERP proyek. (Jika ada aspek briding
dengan exisiting operasi terdekat, maka Integrated / Fuel 4
Terminal Manager perlu ikut melakukan peninjauan).
4 Selanjutnya prosedur ERP proyek harus mendapatkan
persetujuan dan disahkan oleh Project Manager Facilities
dan Manajer Project HSE Standard. Jika ada aspek briding 5

dengan exisiting operasi terdekat, maka Integrated / Fuel


Terminal Manager perlu memberikan persetujuan.
5 Prosedur kemudian dimasukan ke dalam sistem
managemen dokumen proyek sebagai dokumen yang 6
terkendali.
6 Memastikan pelaksanaan drill/exercise ERP proyek. 7 7
7 Hasil pelaksanaan drill/exercise ERP proyek wajib dicatat
dan dimonitor penyelesaian tindak lanjutnya dan
Kembali ke nomor 2 8
dilaporkan kepada Proyek Manager Facilities dan Manajer (perbaikan berkelanjutan)
Proyek HSE Standard.
8 Melakukan pengkajian implementasi ERP proyek melalui
9
management review, minimal 1 tahun sekali.
Lampiran II TKO B - 004/CT03100/2021-S9

LAMPIRAN 2 – PERSYARATAN ERP PROYEK


Dokumen rencana penanggulangan keadaan darurat / emergency response plan (ERP) di
lingkungan kerja proyek Pertamina Subholding C&T merupakan dokumen hidup yang dapat
dikaji dan diuji secara berkala untuk mengetahui efektifitas dokumen ini.

ELEMEN 1 : PROSEDUR DAN STRATEGI IMPLEMENTASI TERTULIS


Tujuan: Memastikan rencana penanggulangan keadaan darurat / emergency response plan
(ERP) mencakup seluruh skenario keadaan darurat terburuk yang mungkin dapat terjadi di
lingkungan proyek.

No. Persyaratan Wajib Cek


1. Mengembangkan dan mengelola rencana penanggulangan keadaan darurat 1.
/ emergency response plan (ERP) sesuai dengan sistem manajemen kontrol
dokumen proyek yang berlaku (pengendalian akses dan validitas).

2. Emergency response plan (ERP) proyek ditinjau dan disetujui oleh Project 2.
Manager Facilities dan Manager Project HSE & Standard. Jika ada aspek
bridging dengan ERP operasi Pertamina Subholding C&T setempat, maka
ERP proyek juga perlu dan disetujui oleh Integrated/Fuel Terminal
Manager.

3. Identifikasi dan menjabarkan seluruh skenario keadaan darurat terburuk yang 3.


mungkin terjadi di lingkungan dan kegiatan kerja proyek, berdasarkan analisis
dari:
 Risiko Utama (Major Risk) dari kegiatan kerja pada proyek.
 Risiko dari kondisi lingkungan kerja (kegiatan masyarakat umum,
aktifitas tetangga, jalur transportasi / pelayaran / udara, dan
sebagainya).
 Risiko dari potensi bencana alam di area kerja.
 Risiko Kejadian Pengamanan (Security).
 Risiko tumpahan bahan berbahaya di area kerja.
Skenario yang juga perlu dimasukkan (jika relevan terdapat ruang lingkup
proyek) adalah sebagai berikut:
1) Kebakaran di Jalur Pipa
2) Tumpahan BBM di Perairan
3) Tumpahan BBM di Darat
4) Kecelakaan Kerja
5) Kecelakaan Lalu Lintas
6) Kebocoran / Kebakaran Mobil Tanki
7) Kebocoran di Jalur Pipa
Lampiran II TKO B - 004/CT03100/2021-S9

No. Persyaratan Wajib Cek


4. Merencanakan dan menentukan metode evakuasi umum, jalur evakuasi dan 4.
primary muster point di area kerja. Termasuk jika ada kebutuhan untuk
secondary dan tertiary muster point, serta jika ada kebutuhan titik kumpul
khusus, misalnya sebagai berikut :
Contoh Lokasi Berkumpul berdasarkan Fungsi
No. Fungsi Lokasi Berkumpul
1 Incident Commander Site Command Post
2 Site Response Coordinator Site Command Post
3 Ketua Tim Pemadam Site Command Post
Kebakaran
4 Ketua Tim Medik Site Command Post
5 Ketua Tim Security / Muster Primary Muster Point
6 Tim Pemadam Kebakaran Fire Truck / Lokasi Peralatan
Pemadaman
7 Tim Medik Klinik/Ambulance / First Aid
Post
8 Tim Muster Muster / Assembly Point yang
ditunjuk
9 Lainnya Muster / Assembly Point yang
ditunjuk
5. Memastikan seluruh pekerja area lingkup proyek beserta next-of-kin atau 5.
emergency contact tersedia di data HR masing-masing perusahaan. Data-
data lainnya yang perlu dimiliki adalah data-data medik seperti : Medical
Check Up, Data Alergi, Golongan Darah.

6. Memastikan ketersediaan kerjasama tertulis (misal MoU) terkait dengan 6.


pihak-pihak yang dapat membantu penanganan keadaan darurat. Bantuan
pihak eksternal terkait dengan peralatan penanganan keadaan darurat,
personil penanganan keadaan darurat, pengelolaan perimeter area, dan
sebagainya.

Contoh Pihak Eksternal


No Skenario MoU dengan Pihak External
1 Kebakaran di  Pertamina Subholding C&T Region
Jalur Pipa  Operasi Pertamina Subholding C&T
Terdekat
 Pemadam Kebakaran Setempat
(termasuk jumlah damkar, personil,
sumber air)
 Pemadam Kebakaran tambahan lainnya
Lampiran II TKO B - 004/CT03100/2021-S9

No. Persyaratan Wajib Cek


 Kepolisian
 Pemerintahan Daerah Setempat

2 Tumpahan BBM  Pertamina Subholding C&T Region


di Perairan  Operasi Pertamina Subholding C&T
Terdekat
 Perusahaan kapal (towing) Terdekat
 Perusahaan penanganan tumpahan di
laut (sewa oil boom, skimmer dan
pembuangan)
 Kepolisian Air
 Pemerintahan Daerah Setempat
3 Tumpahan BBM  Pertamina Subholding C&T Region
di Darat  Operasi Pertamina Subholding C&T
Terdekat
 Perusahaan pembuangan
 Pemadam Kebakaran
 Kepolisian
 Pemerintahan Daerah Setempat
4 Kecelakaan  Pertamina Subholding C&T Region
Kerja  Operasi Pertamina Subholding C&T
Terdekat
 Rumah Sakit Rujukan (penanganan
penyakit kritis jantung, stroke, luka bakar,
penyakit decompression, penanganan
trauma).
 Kepolisian
 Pemerintahan Daerah Setempat

5 Kecelakaan Lalu  Pertamina Subholding C&T Region


Lintas  Operasi Pertamina Subholding C&T
Terdekat
 Rumah Sakit Rujukan (penanganan
penyakit kritis jantung, stroke, luka bakar,
penyakit decompression, penanganan
trauma).
 Kepolisian
 Pemerintahan Daerah Setempat
Lampiran II TKO B - 004/CT03100/2021-S9

No. Persyaratan Wajib Cek


6 Kebocoran /  Pertamina Subholding C&T Region
Kebakaran  Operasi Pertamina Subholding C&T
Mobil Tanki Terdekat
 Rumah Sakit Rujukan (penanganan
penyakit kritis jantung, stroke, luka bakar,
penyakit decompression, penanganan
trauma).
 Perusahaan penanganan dan
pembuangan bahan berbahaya
 Pemadam Kebakaran
 Kepolisian
 Pemerintahan Daerah Setempat
7 Kebocoran di  Pertamina Subholding C&T Region
Jalur Pipa  Operasi Pertamina Subholding C&T
Terdekat
 Perusahaan penanganan dan
pembuangan bahan berbahaya
 Kepolisian
 Pemerintahan Daerah Setempat

ELEMEN 2 : SITE EMERGENCY RESPONSE TEAM (SERT)


Tujuan: Untuk memastikan bahwa dalam penerapan ERP proyek, telah dilakukan identifikasi
kebutuhan Site Emergency Response Team (SERT) sesuai dengan ruang lingkup dan risiko
aktifitas proyek. Memastikan semua peran dan tanggung jawab Site Emergency Response
Team (SERT) yang diperlukan untuk menjalankan prosedur ERP proyek telah diidentifikasi dan
dijabarkan.

No. Persyaratan Wajib Cek


1. Management Kontraktor memastikan ketersediaan tim tanggap darurat (SERT) yang
sesuai dengan kebutuhan pengelolaan tanggap darurat yang diperlukan oleh proyek.

2. Tim tanggap darurat (SERT) harus tersedia 24 jam sehari dan 7 hari seminggu untuk bisa
menanggapi keadaan darurat secara cepat. Jika sehingga diperlukan jadwal/roster
penugasan tim tanggap darurat dan personil pengganti.

3 Perlu adanya nomor kontak darurat yang bisa dihubungi 24/7, nomor tersebut akan
dipegang secara bergiliran oleh SERT proyek, sesuai dengan duty roster.
Lampiran II TKO B - 004/CT03100/2021-S9

No. Persyaratan Wajib Cek


4. Setiap lokasi kerja proyek Pertamina Subholding C&T harus menetapkan dan
memiliki organisasi terkait Emergency Response Plan (ERP). Dalam bagan
organisasi tim tanggap darurat tersebut perlu dipastikan hubungan pelaporan dan
koordinasi dengan EMT Pertamina Subholding C&T, serta kontak darurat yang bisa
dihubungi 24/7.

Gambar 1 Contoh Organisasi Tim Tanggap Darurat (Tactical)

5. Perlu dilakukan drill / pelatihan secara berkala bagi seluruh anggota Site
Emergency Response Team (SERT) proyek serta evaluasi kompetensi untuk
memastikan bahwa kompetensi Site Emergency Response Team (SERT) tetap
terjaga (maintained).
Lampiran II TKO B - 004/CT03100/2021-S9

Tabel 2 Contoh Peran dan Tanggung Jawab SERT

Fungsi Peran & Tanggung Jawab

Incident  Mengelola keseluruhan tanggap darurat di lapangan/lokasi;


Commander  Menetapkan status kondisi darurat / selesai kondisi darurat
(IC)*  Menetapkan atau komunikasikan penyebab keadaan darurat
agar respons yang tepat dapat dimulai;
 Mengarahkan sumber daya dan aktivitas operasi, termasuk
*Wajib shutdown pekerjaan dan peralatan sesuai tuntutan situasi
mendapatkan
 Menjaga jalur komunikasi terbuka dengan Emergency
otorisasi oleh
Manager Project Response Commander Pertamina Subholding C&T dan
Incident Commander Management Contractor (jika
diperlukan)
 Memastikan perhitungan untuk semua personel di lapangan /
area kerja.
 Memiliki pemahaman menyeluruh tentang peran dan
tanggung jawab dalam SERT;
 Menjaga keamanan dan keselamatan Site Emergency
Response Team (SERT);
 Memberikan kepemimpinan dan menilai situasi darurat;
 Merumuskan dan mengikuti rencana taktis untuk menangani
keadaan darurat dengan sukses;
 Menggunakan sistem PA / Komunikasi lainnya secara rutin
dan efektif untuk meyakinkan personel di Area Muster yang
tidak terlibat langsung dalam keadaan darurat;
 Memastikan catatan kronologis peristiwa disimpan;
 Menyatakan akhir dari keadaan darurat dengan berkonsultasi
dengan Emergency Response Commander Pertamina
Subholding C&T
 Melakukan evaluasi situasi keadaan darurat dan
mengkomunikasikan kebutuhan dukungan tambahan ke IC
dan HSE.
 Mengerahkan Tim Pemadam Kebakaran / Penyelamat dan
Tenaga Medis sesuai kebutuhan.
Site Response  Menjaga komunikasi dengan Fire Team Leader, Medic Team
Coordinator Leader dan Muster Team Leader.
 Rencanakan taktik menggunakan prosedur tanggap darurat.
 Perintah latihan semua operasi tanggap darurat.
 Sebagai pengganti / back up Incident Commander, jika
diperlukan.
 Memastikan distribusi dan jumlah sumber daya tambahan
Lampiran II TKO B - 004/CT03100/2021-S9

Fungsi Peran & Tanggung Jawab

sesuai kebutuhan.
 Mempertimbangkan faktor keamanan, mengidentifikasi
bahaya dan meminimalkan risiko terhadap personel.
 Menyampaikan informasi yang relevan ke IC sesuai
kebutuhan.
 Mengumpulkan semua informasi yang relevan selama
insiden berlangsung dan melaporkan ke IC.
 Mengatur penyebaran sumber daya personel dari Muster
Points seperti yang diarahkan;
 Melacak pergerakan personel dari Muster Points selama
keadaan darurat.
 Memfasilitasi dan mendokumentasikan debrief paska insiden.
 Menghubungi dan berkoordinasi dengan pihak-pihak
eksternal yang diperlukan.
 Menyiapkan prosedur tanggap darurat dan/atau kelengkapan
administratif lainnya (termasuk persiapan pembuatan laporan
awal).
 Menyimpan catatan kronologis peristiwa.
 Merekam informasi cuaca misalnya kecepatan dan arah
HSE angin.
 Membuat sketsa awal lokasi insiden dan perencanaannya.
 Memastikan IC membuat informasi publik ke tim proyek dan
tim .
 Mencatat status korban.
 Merekam dan memonitor pergerakan Logistik.
 Membantu menjaga komunikasi dengan pihak terkait.

 Saat Site Emergency Response Team (SERT) diaktifasi,


Fire Response Team Leader melaporkan diri ke Site
Command Post (SCP).
 Melakukan Evaluasi situasi kondisi keadaan darurat
Fire Response kebakaran, dan menginformasikan kebutuhan dukungan dari
Team Leader/ pihak eksternal ke Site Response Coordinator.
Ketua Tim  Menetapkan tujuan dan rencana taktis penanggulangan
Penanggulangan
kebakaran dilokasi.
Kebakaran
 Memberikan perintah dan kendali semua operasi di lokasi
penanggulangan kebakaran.
 Mengkomunikasikan kebutuhan yang diperlukan untuk
membantu dalam situasi penanggulangan kebakaran ke Site
Lampiran II TKO B - 004/CT03100/2021-S9

Fungsi Peran & Tanggung Jawab

Response Coordinator.
 Mengatur sumber daya tim penaggulangan kebakaran.
 Mempertimbangkan faktor keamanan, mengidentifikasi
bahaya dan meminimalkan risiko terhadap personel tim
penanggulangan kebakaran.
 Mengendalikan dan mengarahkan Fire Response Team.
 Mengumpulkan dari Fire Response Team konfirmasi jumlah
tim ke Site Response Coordinator.
 Melakukan tindakan tanggap darurat yang tepat sehingga
risiko terhadap personel, kerusakan lingkungan dan properti
diminimalkan.
 Menyediakan personil cadangan yang cukup untuk
membantu Fire Response Team di tempat kejadian jika
diperlukan.
 Identifikasi faktor keamanan dan bahaya sehingga risiko
terhadap Fire Response Team dan orang lain yang terlibat
diminimalkan.
 Berkoodinasi dengan bantuan pihak eksternal (misal
Pemadam Kebakaran) di lokasi kejadian dan memberikan
bantuan yang sesuai.

 Mengikuti arahan yang diberikan oleh Fire Response Team


Leader.
 Menanggapi keadaan darurat dengan memadamkan api,
Fire menahan tumpahan, menghentikan pelepasan atau situasi
ResponseTeam/ darurat lainnya yang mungkin muncul yang menempatkan
Tim orang, properti atau lingkungan dalam risiko.
Penanggulangan
Kebakaran  Melakukan operasi penyelamatan.
 Melakukan aktivitas darurat dengan cara yang seaman
mungkin.

Medic Team  Memastikan aktifasi ruang pemeriksaan korban sesuai


Leader dengan kebutuhan
/ Ketua Tim  Memastikan ketersediaan dan kesiapan peralatan dan obat-
Medis obatan untuk tanggap darurat medis.
 Memberikan bantuan medis sesuai dengan kompetensi yang
dimiliki.
 Melakukan pemindahan korban yang aman dari zona bahaya
dan pertahankan dukungan kehidupan dasar.
Lampiran II TKO B - 004/CT03100/2021-S9

Fungsi Peran & Tanggung Jawab

 Mengkoordinasikan First Aider tambahan jika diperlukan.


 Menguhubungi dokter perusahaan dan /atau dokter servis
medis sebagaimana diperlukan.
 Mengevaluasi dan menentukan kebutuhan evakuasi medis
serta lokasi fasilitas rujukan yang sesuai
 Bekerja sama dengan HSE untuk menghubungi fasilitas
rujukan yang sesuai dan memastikan kesiapan fasilitas
rujukan kesehatan berdasarkan kondisi korban
 Menghubungi HR perusahaan korban terkait untuk
melakukan koordinasi kepada keluarga korban serta hal-hal
terkait asuransi kesehatan dan pembayaran fasilitas rujukan
kesehatan.
 Mempersiapkan korban untuk evakuasi medis serta
memastikan ada pendampingan korban ketika dilakukan
evakuasi medis.

Medic Tim/  Mengikuti dan menjalankan instruksi dari Medic Team


Tim Medis Leader.
 Membantu untuk memastikan ketersediaan dan kesiapan
peralatan dan obat-obatan untuk tanggap darurat medis.
 Memberikan bantuan medis sesuai dengan kompetensi yang
dimiliki.
 Membantu pemindahan korban yang aman dari zona bahaya
dan pertahankan dukungan kehidupan dasar.
 Memastikan First Aider tambahan jika diperlukan.

First Aider  Melaksanakan tindakan P3K di tempat kerja


 Merawat fasilitas P3K di tempat kerja
 Mencatat setiap kegiatan P3K dalam buku kegiatan
 Melaporkan kegiatan P3K kepada pengurus.

Muster Team  Melakukan evaluasi kondisi keadaan darurat di seluruh


Leader/ muster point yang ada, dan deaktifasi muster point yang
Ketua Tim dalam kondisi tidak aman serta mengaktifasi secondary /
Mustering dan tertiary muster point sesuai kebutuhan.
Access Control
 Memimpin dan berkoordinasi dengan Muster Team di
masing-masing muster point di area kerja.
 Menerima hasil perhitungan personel di titik muster lainnya
(jika ada) dan menetapkan hasil pengumpulan akhir dan
Lampiran II TKO B - 004/CT03100/2021-S9

Fungsi Peran & Tanggung Jawab

jumlah serta nama personel yang hilang, serta melapor ke


Site Response Coordinator.
 Menganalisa lokasi yang mungkin untuk personel yang
hilang.
 Memobilisasi bantuan dari muster point seperti yang
diinstruksikan oleh Site Response Coordinator.
 Relokasi Personil jika diperlukan seperti yang diinstruksikan
oleh Site Response Coordinator.
 Mengkoordinasikan bantuan ekternal sesuai arahan Site
Response Coordinator dan HSE.

Muster Tim/  Melakukan perhitungan personil di masing-masing muster


Tim point dan melaporkan ke Muster Team Leader.
Muster/Sekuriti  Memonitor pergerakan personil dari muster point dan
berkoordinasi dengan ketua tim muster untuk relokasi
personil.

Spill Response  Saat SERT diaktifasi, Spill Response Team Leader


Team Leader/ melaporkan diri ke Site Command Post (SCP).
Ketua Tim  Melakukan Evaluasi situasi kondisi keadaan darurat
Penanggulangan tumpahan, dan menginformasikan kebutuhan dukungan dari
Tumpahan
pihak eksternal ke Site Response Coordinator.
 Menetapkan tujuan dan rencana taktis penanggulangan
tumpahan dilokasi.
 Memberikan perintah dan kendali semua operasi di lokasi
penanggulangan tumpahan.
 Mengkomunikasikan kebutuhan yang diperlukan untuk
membantu dalam situasi penanggulangan kebakaran ke Site
Response Coordinator.
 Mengatur sumber daya tim penaggulangan tumpahan.
 Mempertimbangkan faktor keamanan, mengidentifikasi
bahaya dan meminimalkan risiko terhadap personel tim
penanggulangan kebakaran.
 Mengendalikan dan mengarahkan Spill Response Team.
 Mengumpulkan dari Spill Response Team konfirmasi jumlah
tim ke Site Response Coordinator.
 Menyediakan personil cadangan yang cukup untuk
membantu Spill Response Team di tempat kejadian jika
diperlukan.
Lampiran II TKO B - 004/CT03100/2021-S9

Fungsi Peran & Tanggung Jawab

 Identifikasi faktor keamanan dan bahaya sehingga risiko


terhadap Spill Response Team dan orang lain yang terlibat
diminimalkan.
 Berkoodinasi dengan bantuan pihak eksternal (misal tim Tier
2 dan Tier 3) di lokasi kejadian dan memberikan bantuan yang
sesuai.

Spill Response  Mengikuti arahan yang diberikan oleh Spill Response Team
Team/ Tim Leader.
Penanggulangan
 Menanggapi keadaan darurat dengan menghentikan/
Tumpahan
menahan tumpahan, mengerahkan peralatan penanganan
tumpahan atau pengendalian lainnya yang diperlukan sesuai
arahan Spill Response Team Leader.
 Melakukan aktivitas darurat dengan cara yang seaman
mungkin.

ELEMEN 3 : PELATIHAN DAN KOMPETENSI


Tujuan: Untuk memastikan tersedianya sumber daya personil yang kompeten dan memadai
dalam Tim Tanggap Darurat untuk implementasi rencana penanggulangan keadaan darurat
dengan benar.

No. Persyaratan Wajib Cek


1. Semua peran yang terlibat dalam penerapan ERP proyek harus terlatih dan
memenuhi persyaratan kompetensi tim tanggap darurat. Lihat tabel 3 di
bawah.
2. Kompetensi harus ditetapkan untuk semua peran. Untuk dapat menetapkan
kompetensi untuk suatu peran tertentu, harus dilakukan penilaian tingkat
pengetahuan, keahlian dan penalaran yang diperlukan untuk menjalankan
peran tersebut secara aman.
Kompetensi yang ditetapkan harus didokumentasikan sebagai bagian dari
prosedur yang terkait dengan ERP proyek dan digunakan untuk menetapkan
pesyaratan kompetensi dan pelatihan bagi pekerja yang diharapkan untuk
menjalankan peran ERP proyek tersebut.
3. Berdasarkan kompetensi yang ditetapkan, program pelatihan yang
terdokumentasi (misalnya matriks pelatihan) harus disusun dan diterapkan.
Program pelatihan ini harus mengidentifikasi:
a. Semua pekerja yang mendapatkan peran dalam ERP proyek
b. Pelatihan yang dibutuhkan untuk pekerja yang ditunjuk untuk dapat
memenuhi tanggung jawabnya secara aman (untuk pelatihan awal,
pelatihan penyegaran, resertifikasi dan pelatihan perbaikan karena
prestasi kerjanya di bawah standar yang dapat diterima).
Catatan: Pada dasarnya pelatihan untuk karyawan kontrak adalah tanggung
jawab kontraktor. Pertamina Subholding C&T harus memastikan bahwa
pelatihan yang sesuai telah diidentifikasi dan diberikan kepada karyawan
kontraktor, dan para pekerja tersebut kompeten untuk menjalankan tugasnya
sesuai kontrak di Pertamina Subholding C&T.
Lampiran II TKO B - 004/CT03100/2021-S9

No. Persyaratan Wajib Cek


4. Rekaman pelatihan dan kompetensi harus disimpan dan diperbarui. Rekaman
ini harus mencakup semua pelatihan yang diterima (termasuk tanggalnya)
di samping kualifikasi dan sertifikat yang dimiliki. Rekaman ini juga harus
mencakup tanggal pelatihan penyegaran dan sertifikasi ulang berikutnya.
5. Tingkat kompetensi harus diperiksa/dievaluasi secara berkala.
6. Program audit dan peninjauan yang terdokumentasi untuk kompetensi yang
ditetapkan harus tersedia untuk memastikan pekerja memahami pelatihan
yang diperoleh.

Tabel 3 Contoh Matrix Pelatihan dan KompetensiERP

Fungsi Jenis Pelatihan / Kompetensi Evaluasi Kompetensi

OSC  Incident Management Training /  Evaluasi Pelatihan


 Management of Major Emergency  Evaluasi Pengetahuan
 Emergency Response Plan Project Teknis
 Medical Emergency Response Plan  Evaluasi Kompetensi oleh
 Penanggulangan Tumpahan Pihak Eksternal Terkait
Minyak
 Advance Fire Fighting (Fire Man
1&2)
 First Aid Level 1/2
Site Response  Incident Management Training /  Evaluasi Pelatihan
Coordinator  Management of Major Emergency  Evaluasi Pengetahuan
 Emergency Response Plan Project Teknis
 Medical Emergency Response Plan  Evaluasi Kompetensi oleh
 Penanggulangan Tumpahan Pihak Eksternal Terkait
Minyak
 Advance Fire Fighting (Fire Man
1&2)
 First Aid Level 1/2
HSE  Incident Management Training /  Evaluasi Pelatihan
 Management of Major Emergency  Evaluasi Pengetahuan
 Emergency Response Plan Project Teknis
 Medical Emergency Response Plan
 Penanggulangan Tumpahan
Minyak
 Advance Fire Fighting (Fire Man
1&2)
 First Aid Level 1/2
Fire Team Leader / Advance Fire Fighting (Fire Man 1&2)  Evaluasi Pelatihan
Ketua Tim  Evaluasi Pengetahuan
Penanggulangan Teknis
Kebakaran  Evaluasi Kompetensi oleh
Pihak Eksternal
Fire Team / Tim Advance Fire Fighting (Fire Man 1&2)  Evaluasi Pelatihan
Penanggulangan  Evaluasi Pengetahuan
Kebakaran Teknis
 Evaluasi Kompetensi oleh
Pihak Eksternal
Medic Team Leader  Tenaga Medis  Evaluasi Pelatihan
/ Ketua Tim Medis (Dokter/Paramedis)  Evaluasi Pengetahuan
 ACLS /BCLS Teknis
 Emergency Response Plan  Evaluasi Kompetensi oleh
Lampiran II TKO B - 004/CT03100/2021-S9

Fungsi Jenis Pelatihan / Kompetensi Evaluasi Kompetensi

 Medical Emergency Response Pihak Eksternal Terkait


Plan
Medic Team / Tim  First Aider Level 2  Evaluasi Pelatihan
Medis  BCLS  Evaluasi Pengetahuan
 Emergency Response Plan Teknis
 Medical Emergency Response  Evaluasi Kompetensi oleh
Plan Pihak Eksternal Terkait
First Aider  First Aider Level 1/ level 2  Evaluasi Pelatihan
 Emergency Response Plan  Evaluasi Pengetahuan
 Medical Emergency Response Teknis
Plan  Evaluasi Kompetensi oleh
Pihak Eksternal Terkait
Muster Team  Emergency Response Plan Project  Evaluasi Pelatihan
Leader / Ketua  Evaluasi Pengetahuan
Mustering dan Teknis
Access Control
Muster Team / Tim  Emergency Response Plan Project  Evaluasi Pelatihan
Muster / Sekuriti  Evaluasi Pengetahuan
Teknis

Spill Response  Management of Major Emergency  Evaluasi Pelatihan


Team Leader /  Emergency Response Plan Project  Evaluasi Pengetahuan
Ketua Tim  Oil Spill Response Plan Teknis
Penanggulangan  Oil Spill Response Training (IMO  Evaluasi Kompetensi oleh
Tumpahan / Spill Level 2 / 3) Pihak Eksternal Terkait

Spill Response  Management of Major Emergency  Evaluasi Pelatihan


Team/ Tim  Emergency Response Plan Project  Evaluasi Pengetahuan
Penanggulangan  Oil Spill Response Plan Teknis
Tumpahan / Spill  Oil Spill Response Training (IMO  Evaluasi Kompetensi oleh
Level 1/ 2) Pihak Eksternal Terkait

ELEMEN 4 : FASILITAS TANGGAP DARURAT


Tujuan: Untuk memastikan tersedianya sarana dan prasarana yang memadai untuk
implementasi rencana penanggulangan keadaan darurat. Fasilitas penanggulangan keadaan
darurat dapat diidentifikasi berdasarkan pertimbangan risiko kegiatan proyek, fasilitas external
yang dapat di akses oleh proyek, serta lokasi proyek.
Fasilitas tanggap darurat boleh menggunakan fasilitas external di luar area proyek dengan
menggunakan perjanjian kerjasama / MoU.

No. Persyaratan Wajib Cek


1 ERP kontraktor secara minimal wajib mengidentifikasi lokasi untuk Pos
Komando Penanggulangan (Poskopen) sebagai tempat berkumpul
bagi OSC dan tim tanggap darurat yang ditunjuk untuk bisa melakukan
koordinasi. Persyaratan perlengkapan Poskopen harus tertera dalam
prosedur ERP proyek dengan jelas dan disesuaikan dengan
kebutuhan di masing-masing proyek. (Lihat contoh di
Lampiran II TKO B - 004/CT03100/2021-S9

No. Persyaratan Wajib Cek


Tabel 4 Contoh Persyaratan ).

2 Tim proyek wajib melakukan beberapa tindakan pencegahan


kebakaran yang sesuai untuk area kerja masing-masing. Tindakan
pencegahan ini bisa dimasukan ke dalam Project HSSE Management
Plan / Project Plan / ERP. Beberapa tindakan pencegahan bahaya
kebakaran diantaranya adalah:
1) Melakukan study untuk memastikan klasifikasi explosion zone,
mengimplementasikan klasifikasi zona dan memastikan
persyaratan peralatan dan pekerjaan untuk masing-masing
zona tertulis dan dikomunikasikan.
2) Penempatan deteksi asap / panas disesuaikan dengan lokasi
area kerja dan kegiatan kerja rutin pada area tersebut.
3) Alarm Kebakaran beserta manual call point .
4) CCTV / Monitoring Rutin / Menara Pengawas.
5) Inspeksi Peralatan Listrik oleh inspektor yang kompeten.
6) Pemasangan sistem grounding dan penangkal petir di seluruh
area kerja proyek.
7) Pemasangan Automatic Fire Suppression System (misal CO2,
Sprinkler, dsb) di area-area dengan sumber bahaya kebakaran
yang rutin, seperti area server komputer, area memasak, area
workshop, dan sebagainya.
8) Program inspeksi dan maintainance rutin peralatan fire &
safety.

3 Prosedur ERP proyek harus mengidentifikasi peralatan penanganan


keadaan darurat sesuai dengan skenario potensi keadaan darurat
yang mungkin berlaku. Baik yang disediakan oleh proyek sendiri
maupun yang akan menggunakan fasilitas external (lampirkan MOU
dengan pihak eksternal).

4 Alat Pemadam Api Ringan (APAR) dan Alat Pemadam Api Berat
(APAB) tersedia tersedia dalam jumlah yang cukup dan dalam kondisi
yang baik.
• Tipe APAR/APAB sesuai dengan tipe kebakaran yang mungkin
terjadi (Kelas A, B, atau C)
• Disegel, tidak berkarat, tekanan cukup, mudah dijangkau,
akses tidak terhalang
 Diinspeksi secara rutin (bulanan) dengan masa hidrostatik test
masih valid
 Jumlah dan penempatan disesuaikan dengan risiko di area
kerja serta persyaratan peraturan.
Lampiran II TKO B - 004/CT03100/2021-S9

No. Persyaratan Wajib Cek


6 Peralatan penanggulangan keadaan darurat maupun peralatan
pencegahan kebakaran perlu dilakukan pengujian, inspeksi dan
maintenance secara rutin.

7 Prosedur ERP proyek wajib memetakan lokasi fasilitas-fasiltas


tanggap darurat, termasuk assembly/muster point, jalur evakuasi,
kotak P3K, APAR, APAB dan lainnya.

Tabel 4 Contoh Persyaratan Site Command Post


No Peralatan Jumlah
1 Telpon (Internal dan eksternal) 5
2 Fax 1
3 Display/LCD Besar 1
4 TV (serta jaringan TV lokal dan nasional) 1
5 HT 20
6 Koneksi Internet 1
7 Jam Dinding (Waktu lokal dan WIB) 1
8 Web Conference 1
9 Flipchart 1
10 White Board 1
11 Layout, Peta, PFD, P&ID (jika relevant) 1
12 Daftar Telepon Penting 1
13 Dokumen ERP 1
14 Printer dan Scanner 1
15 Kertas dan alat tulis lainnya 1
16 PC / Laptop 1

Tabel 5 Contoh Daftar Jenis Peralatan Tanggap Darurat Umum

No Jenis Perlengkapan Peralatan Penanganan Keadaan Darurat

Handy Talky / Radio Channel Khusus

1 Alat Komunikasi GPS

Telepon

Sarana transportasi pengangkut personil untuk


kapasitas sesuai kebutuhan (mobil, perahu dan
atau speed boat)
2 Sarana Transportasi Sarana transportasi pengangkut peralatan (mobil,
perahu dan atau speed boat))

Sarana patroli (motor/mobil/speed boat dsb)


 Helm Pengamanan
 Baju Pemadam
 Sepatu Pemadam
3 Perlengkapan Individu
 Sarung Tangan pemadam
 Alat Pelindung Diri yang sesuai

4 Alat Pemadam Api  Alat Pemadam Api Ringan


 Alat Pemadam Api Berat
 Sprinkler
 Hidrant
Lampiran II TKO B - 004/CT03100/2021-S9

 Fire Blanket

5 Perlengkapan Pertolongan  Kotak P3K terisi minimal sesuai dengan


Pertama Pada Kecelakaan (P3K) / persyaratan peraturan
First Aid
6 Perlengkapan Oil Spill  Oil Absorbent Pad
 Oil Absorbent Sock
 Scoop / Shovel
 Saw dust /wood chip/ pasir penyerap bahan
kimia
 Disposal Bag dan Pengikatnya (Limbah B3)
 Sarung Tangan Pelindung (Jenis disesuaikan
dengan bahan tumpahan, misal nitril untuk
minyak)
 Alat Pelindung Pernafasan (Jenis disesuaikan
dengan bahan tumpahan, misal organic vapour
cartridge untuk bahan dengan kadungan BTX)
 Alat Pelindung Mata / Safety Goggles

Fire pump /truck (sesuai dengan


kebutuhan)  Pompa bertekanan tinggi
 Kerjasama dengan  Selang Hisap
7
Pertamina C&T terdekat  Selang Keluar
 Kerjasama dengan  Nozzle
Damkar terdekat

Tabel 6 Daftar Jenis Peralatan Tanggap Darurat Berdasarkan Skenario


No Skenario Peralatan Penanganan Keadaan Darurat
1 Kebakaran di Jalur Pipa  Mobil pemadam kebakaran
 Mobil penyelamatan / Ambulance
 Mobil tanki (water supply)
 Mobil Komando
 Mobil Angkut personil
 Pemadam Api Foam
 Pompa Portable Pemadam Kebakaran
 Selang Pemadam Kebakaran
 Nozzle & Y connection
2 Tumpahan BBM di Perairan  Oil Boom
 Oil Skimmer
 Oil Contaiment Bag/Temporary Tank
 Oil Dispersant Pump & Sprayer Set
 Oil Dispersant Chemical/Oil Spill Dispersant
 Oil Sorbent
 Rigid Inflatable Boat/Rubber Boat

3 Tumpahan BBM di Darat  Oil Sorbent


 Oil Contaiment Bag/Temporary Tank
 Oil Sorbent
 Saw dust /wood chip/ pasir penyerap bahan kimia
 Perusahaan Penanganan Tumpahan di Dataran
 Perusahaan Pengangkutan Limbah B3

4 Kecelakaan Kerja  Kotak P3K


 Peralatan Darurat Medis (lihat Tabel 19 Contoh
Rujukan Peralatan Medis untuk Ambulance dan On
Lampiran II TKO B - 004/CT03100/2021-S9

No Skenario Peralatan Penanganan Keadaan Darurat


Site Clinic / UGD, Tabel 20 Contoh Perlengkapan
Peralatan Responder Bag – Medis (Paramedik))

5 Kecelakaan Lalu Lintas Road Crash Rescue Equipment misal :


 Pump/Power Pack
 Spreader
 Cutter
 Reel
 Chain/ Rantai penarik
6 Kebocoran / Kebakaran  Mobil pemadam kebakaran
Mobil Tanki  Mobil penyelamatan / Ambulance
 Mobil tanki (water supply)
 Mobil Komando
 Mobil Angkut personil
 Pemadam Api Foam
 Pompa Portable Pemadam Kebakaran
 Selang Pemadam Kebakaran
 Nozzle & Y connection
7 Kebocoran di Jalur Pipa Perairan:
 Oil Boom
 Oil Skimmer
 Oil Contaiment Bag/Temporary Tank
 Oil Dispersant Pump & Sprayer Set
 Oil Dispersant Chemical/Oil Spill Dispersant
 Oil Sorbent
 Rigid Inflatable Boat/Rubber Boat

Daratan:
• Oil Sorbent
• Oil Contaiment Bag/Temporary Tank
• Oil Sorbent
• Saw dust /wood chip/ pasir penyerap bahan kimia
• Perusahaan Penanganan Tumpahan di Dataran
• Perusahaan Pengangkutan Limbah B3

Tabel 7 Daftar Peralatan Penanggulangan Tumpahan Minyak di Perairan - Pertamina


Jenis Terminal Khusus / Terminal Peralatan Penanggulangan Tumpahan Minyak di
No
Untuk Kepentingan Sendiri Perairan
1 TERSUS/TUKS Besar Oil Boom 1500 meter
a) EP & Pengolahan ( Dumai, Oil Skimmer 3 unit
Plaju, Cilacap, Balikpapan Oil Contaiment Bag/Temporary Tank 3 unit
dan Balongan) Oil Dispersant Pump & Sprayer Set 3 unit
Oil Dispersant Chemical/Oil Spill 25 drum @
b) Pemasaran & Niaga Dispersant 200 liter
(Terminal Transit Utama & Oil Sorbent 25 box/ball
Terminal Transit) Rigid Inflatable Boat/Rubber Boat 3 unit
Pangkalan Lindungan Lingkungan 1 unit
Perairan
2 TERSUS/TUKS Sedang Oil Boom 500 meter
Oil Skimmer 2 unit
a) EP & Pengolahan (Sungai Oil Contaiment Bag/Temporary Tank 2 unit
Pakning, Lirik Buatan) Oil Dispersant Pump & Sprayer Set 2 unit
Oil Dispersant Chemical/Oil Spill 15 drum @
Dispersant 200 liter
Lampiran II TKO B - 004/CT03100/2021-S9

b) Pemasaran & Niaga Oil Sorbent 15 box/ball


(Instalasi) Rigid Inflatable Boat/Rubber Boat 2 unit
Pangkalan Lindungan Lingkungan 1 unit
Perairan
3 TERSUS/TUKS Kecil Oil Boom 300 meter
a) EP & Pengolahan (Kasim) Oil Skimmer 2 unit
Oil Contaiment Bag/Temporary Tank 2 unit
b) Pemasaran & Niaga (Depot) Oil Dispersant Pump & Sprayer Set 2 unit
Oil Dispersant Chemical/Oil Spill 10 drum @
Dispersant 200 liter
Oil Sorbent 10 box/ball
Rigid Inflatable Boat/Rubber Boat 2 unit
Pangkalan Lindungan Lingkungan 1 unit
Perairan
3 TERSUS/TUKS Migas Pertamina Marine Unit Operasi, disesuaikan dengan kondisi perairan
serta jenis dan tingkat kekentalan minyak yang terdapat di Unit Operasi setempat dan/atau
yang mungkin tumpah ke perairan.

Tabel 8 Contoh Jadwal Inspeksi dan Pengujian Sarana Keadaan Darurat

ELEMEN 5 : PERENCANAAN DAN IMPLEMENTASI ERP


Tujuan: Untuk memberikan pedoman untuk melakukan tindakan awal dalam penanggulangan
keadaan darurat. Perencanaan tindakan yang perlu dilakukan harus diidentifikasi dan
dijabarkan didalam ERP, walaupun demikian pada pelaksanaan kejadian sebenarnya tentu
Lampiran II TKO B - 004/CT03100/2021-S9

akan dilakukan sesuai dengan kondisi nyata di lapangan.

No. Persyaratan Wajib Cek


1 Prosedur ERP proyek harus memasukan initial checklist yang berisi arahan
langkah-langkah awal yang perlu dilakukan dalam melakukan penanganan
keadaan darurat sesuai dengan skenario yang sudah diidentifikasi. Checklist
ini hanya merupakan checklist awal, tentunya dalam pengembangan
penanganan keadaan darurat ada penyesuaian dalam melakukan langkah-
langkah pengendalian.

2 Initial Checklist yang dikembangkan wajib:


 Melingkupi seluruh skenario potensi keadaan darurat yang
memungkinkan.
 Menjabarkan tindakan awal yang perlu dilakukan oleh masing-masing
jabatan dalam tim tanggap darurat.

3 Initial checklist wajib ditinjau secara berkala berdasarkan hasil drill /


exercise.

Skenario 1 : Kebakaran di Jalur Pipa


Tabel 9 Contoh Initial Checklist – Skenario Kebakaran di Jalur Pipa

Site Response Coordinator

Pemegang Nomor Darurat


Incident Commander

Fire Response Team

Muster Team
Kebakaran di Jalur Pipa

Menerima informasi awal dan keterangan mengenai


X
kejadian dari pelapor kejadian
Notifikasi Incident Commander dan aktifkasi tim tanggap
X
darurat lapangan.
Membunyikan alarm di area kerja, memastikan seluruh
X X
personil telah melakukan mustering.
Melakukan notifikasi kepada seluruh pekerja melalui paging
X X X
announcement (PA) jika ada
Notifikasi Emergency Response Commander (Pertamina
Subholding C&T) dan memastikan mereka melakukan
X
koordinasi dengan pihak eksternal (pihak kepolisian /
damkar/ lainnya)
Notifikasi Integrated/Fuel Terminal Manager Pertamina
Subholding C&T dan Plant Supplier/Buyer terkait dengan X
jalur pipa yang terkena dampak terbakar.
Mengamankan perimeter lokasi terjadi kebakaran dan
X X
menyiapkan incident command post (jika diperlukan)
Lampiran II TKO B - 004/CT03100/2021-S9

Site Response Coordinator

Pemegang Nomor Darurat


Incident Commander

Fire Response Team

Muster Team
Kebakaran di Jalur Pipa

Mengkaji tingkat kebakaran dan mengarahkan tim tanggap


kebakaran untuk :
 Memastikan peralatan di lapangan tersedia untuk
melakukan pemadaman api (termasuk APD tim
tanggap kebakaran, sumber air, dsb)
 Mengoperasikan pemadaman api.
 Mengkaji sumber api (jika dimungkinkan)
Mengkaji seluruh informasi yang tersedia kemudian
menyampaikan ke OSC untuk menentukan rencana tindak X
lanjut.

Memastikan rekaman (log) kejadian dicatat dan disimpan. X

Memastikan seluruh personil telah diperhitungkan (tidak ada


X X X
yang hilang).
Memastikan Integrated/Fuel Terminal Manager Pertamina
Subholding C&T dan plant Supplier/Buyer terkait dengan
jalur pipa yang terkena dampak terbakar telah menutup /
mematikan proses mereka di jalur pipa yang terdampak.
Memastikan data mengenai kegiatan tanggap kebakaran,
kondisi cuaca, status fasilitas dan sebagainya. Melakukan
X X X
pengkajian dan mempertimbangkan potensi eskalasi dan
rencana tindak lanjut.
Notifikasi pihak-pihak terkait jika kebakaran sudah bisa
X
dikendalikan ataupun dipadamkan.
Lampiran II TKO B - 004/CT03100/2021-S9

Skenario 2 : Tumpahan BBM di Perairan


Tabel 10 Contoh Initial Checklist – Tumpahan BBM di Perairan

Pemegang Nomor Darurat


Spill Response Team
Incident Commander

Site Response

Muster Team
Coordinator
HSE
Tumpahan BBM di Perairan

Menerima informasi awal dan keterangan mengenai


X
kejadian dari pelapor kejadian.
Notifikasi Incident Commander, untuk aktifasi tim tanggap
X
darurat.
Membunyikan alarm jika diperlukan untuk menginisiasi
muster, Menghentikan seluruh aktifitas pekerjaan di area
kerja. Memastikan lokasi kerja dalam keadaan aman,
mematikan peralatan dan sumber-sumber ignisi lainnya.
Site Response Coordinator dan Spill Response Team
Leader meninjau lokasi terjadi tumpahan dan meninjau X X X
penyebab tumpahan.
Melakukan perhitungan personil untuk mengetahui jika ada
X
personil yang hilang atau terluka.
Site Response Coordinator meninjau apakah sumber
kebocoran / tumpahan dapat di kendalikan dan apakah
X
situasi cukup aman untuk melakukan kegiatan
penanggulangan tumpahan BBM.
Spill response team leader meninjau dan
memperhitungkan estimasi besar tumpahan, serta
menentukan penanggulangan yang diperlukan :
- Tier 1 : Penanggulangan tingkat unit Pertamina X
Subholding C&T
- Tier 2 : Penanggulangan tingkat Region / Area
- Tier 3 : Penanggulangan Nasional
Mencatat informasi lebih lanjut (misal cuaca, arah angin, X
kecepatan arus), memastikan data-data untuk pelaporan
awal.
Notifikasi Emergency Response Coordinator (Pertamina
Subholding C&T) yang akan mengaktifkan EMT dan Tim
X
Operasi dan Peralatan Penanggulangan Kebakaran Kapal
dan/atau Tumpahan Minyak di Perairan (PKKTMP)
Spill Response Team Leader melakukan tindakan
pengendalian dan penanggulangan tumpahan BBM sesuai X
arah dan koordinasi dari Tim PKKTMP.
Notifikasi kepada pekerja lainnya terkait perkembangan
situasi, serta meminta mereka untuk menjauhi lokasi
X X X X
kejadian dan tidak mengambil foto / video ataupun
melakukan notifikasi kepada pihak lain.
Lampiran II TKO B - 004/CT03100/2021-S9

Pemegang Nomor Darurat


Spill Response Team
Incident Commander

Site Response

Muster Team
Coordinator
HSE
Tumpahan BBM di Perairan

Memastikan rekaman (log) kejadian dicatat dan disimpan X

Meminta arahan dari Emergency Response Coordinator


X
(Pertamina Subholding C&T), jika ada
Memastikan tindakan pengamanan area selama proses
kejadian (misal penutupan area, menjauhkan pihak-pihak X X
yang tidakberkepentingan dari area).
Lakukan investigasi awal dengan mengumpulkan sebanyak
mungkin informasi (pernyataan saksi mata), pengambilan X X X
gambar, pengumpulan bukti peralatan, dan lain-lain.
Membantu Tim Operasi dan Peralatan Penanggulangan
Kebakaran Kapal dan/atau Tumpahan Minyak di Perairan
X X X X
(PKKTMP) dalam melakukan penanggulangan tumpahan
minyak.
Memastikan seluruh dokumentasi/rekaman/laporan yang
diperlukan telah dikirimkan kepada Emergency Response X X X X
Coordinator (Pertamina Subholding C&T).
Lampiran II TKO B - 004/CT03100/2021-S9

Skenario 3 : Tumpahan BBM di Darat


Tabel 11 Contoh Initial Checklist – Tumpahan BBM di Darat

Pemegang Nomor Darurat


Spill Response Team
Incident Commander

Site Response

Muster Team
Coordinator
HSE
Tumpahan BBM di Perairan

Menerima informasi awal dan keterangan mengenai


X
kejadian dari pelapor kejadian.

Notifikasi Incident Commander, untuk aktifasi SERT. X

Membunyikan alarm jika diperlukan untuk menginisiasi


muster, Menghentikan seluruh aktifitas pekerjaan di
area kerja. Memastikan lokasi kerja dalam keadaan
aman, mematikan peralatan dan sumber-sumber ignisi
lainnya.
Site Response Coordinator dan Spill Response Team
Leader meninjau lokasi terjadi tumpahan dan meninjau X X X
penyebab tumpahan.
Melakukan perhitungan personil untuk mengetahui jika
X
ada personil yang hilang atau terluka.

Melakukan pengamanan area tempat kejadian X

Site Response Coordinator meninjau apakah sumber


kebocoran / tumpahan dapat di kendalikan dan
X
apakah situasi cukup aman untuk melakukan
kegiatan penanggulangan tumpahan BBM.
Spill response team leader meninjau dan
memperhitungkan estimasi besar tumpahan, serta
menentukan penanggulangan yang diperlukan , misal:
 Perusahaan Penanganan Tumpahan di
Dataran X
 Perusahaan Pengangkutan Limbah B3
 Jumlah peralatan yang diperlukan
 APD yang perlu digunakan
 Jumlah personil yang diperlukan
Notifikasi Emergency Response Coordinator
(Pertamina Subholding C&T) yang akan mengaktifkan X
EMT, jika diperlukan.
Lampiran II TKO B - 004/CT03100/2021-S9

Pemegang Nomor Darurat


Spill Response Team
Incident Commander

Site Response

Muster Team
Coordinator
HSE
Tumpahan BBM di Perairan

Spill Response Team Leader melakukan tindakan


pengendalian dan penanggulangan tumpahan BBM di
X
daratan, dengan mempertimbangkan situasi dan
keamanan area.
Notifikasi kepada pekerja lainnya terkait
perkembangan situasi, serta meminta mereka untuk
X X X X
menjauhi lokasi kejadian dan tidak mengambil foto /
video ataupun melakukan notifikasi kepada pihak lain.
Memastikan rekaman (log) kejadian dicatat dan
X
disimpan
Meminta arahan dari Emergency Response
X
Coordinator (Pertamina Subholding C&T), jika ada
Memastikan tindakan pengamanan area selama
proses kejadian (misal penutupan area, menjauhkan X X
pihak-pihak yang tidakberkepentingan dari area).
Lakukan investigasi awal dengan mengumpulkan
sebanyak mungkin informasi (pernyataan saksi mata),
X X X
pengambilan gambar, pengumpulan bukti peralatan,
dan lain-lain.
Memastikan seluruh dokumentasi/rekaman/laporan
yang diperlukan telah dikirimkan kepada Emergency X X X X
Response Coordinator (Pertamina Subholding C&T).
Lampiran II TKO B - 004/CT03100/2021-S9

Skenario 4 : Kecelakaan Kerja


Tabel 12 Contoh Initial Checklist –Kecelakaan Kerja - Kematian

Pemegang Nomor Darurat


Medical Response Team
Incident Commander

Site Response

Muster Team
Coordinator
HSE
Kematian

Menerima informasi awal dan keterangan mengenai


X
kejadian dari pelapor kejadian
Notifikasi Ketua Tim medis untuk menanggapi
X
keadaan ke lokasi tempat kejadian

Notifikasi Incident Commander X

Menuju ke lokasi kejadian dan mengkaji seluruh


X
informasi yang bisa diperoleh
Membantu tim medis sesuai dengan arahan yang
X
diberikan oleh tim medis.
Memanggil bantuan personil medis lainnya,jika
X
diperlukan.

Menghentikan kegiatan kerja sementara . X

Notifikasi Emergency Response Coordinator


(Pertamina Subholding C&T) yang akan mengaktifkan X
EMT
Notifikasi Incident Commander Contractor (Jika ada)
yang akan mengaktifkan dan melakukan koordinasi
X
untuk mendapatkan data-data korban dan
menghubungi keluarga
Notifikasi kepada pekerja lainnya terkait
perkembangan situasi, serta meminta mereka untuk
X X X X
menjauhi lokasi kejadian dan tidak mengambil foto /
video ataupun melakukan notifikasi kepada pihak lain.
Memastikan seluruh personil terhitung, bunyikan alarm
X X
jika diperlukan untuk mustering.
Memastikan rekaman (log) kejadian dicatat dan
X
disimpan
Meminta arahan dari Emergency Response
X
Coordinator (Pertamina Subholding C&T), jika ada
Memastikan tindakan untuk menjaga korban selama
proses kejadian(misal barikade area, menutup korban X X
dengan kain, dan sebagainya).
Lampiran II TKO B - 004/CT03100/2021-S9

Pemegang Nomor Darurat


Medical Response Team
Incident Commander

Site Response

Muster Team
Coordinator
HSE
Kematian

Memindahkan korban ke tempat yang lebih aman


(misal klinik / first aid post) setelah mendapatkan
X
persetujuan dari pihak kepolisian dan Incident
Commander (Pertamina Subholding C&T).
Pastikan lokasi kejadian tidak diusik, dibiarkan
X X X X
sebagaimana mestinya untuk tim investigasi.
Lakukan investigasi awal dengan mengumpulkan
sebanyak mungkin informasi (pernyataan saksi mata),
X X X
pengambilan gambar, pengumpulan bukti peralatan,
dan lain-lain.
Membantu kepolisian untuk melakukan investigasi
X X X X
mereka.
Memastikan transportasi dan/atau kebutuhan
kendaraan untuk memindahkan jenazah, dengan
X X X
konsultasi dari kepolisian dan Incident Commander
(Pertamina Subholding C&T).
Menyerahkan jenazah ke fasilitas rujukan yang dituju. X

Mengaktifasi kembali area / lokasi kerja X X

Memastikan kebutuhan konseling tersedia bagi


X X X X
personil yang memerlukan
Memastikan seluruh dokumentasi/rekaman/laporan
yang diperlukan telah dikirimkan kepada Emergency X X X X
Response Coordinator (Pertamina Subholding C&T).
Lampiran II TKO B - 004/CT03100/2021-S9

Tabel 13 Contoh Initial Checklist – Kecelakaan Kerja – Luka Serius

Pemegang Nomor Darurat


Medical Response Team
Incident Commander

Site Response

Muster Team
Coordinator
HSE
Luka Serius

Menerima informasi awal dan keterangan mengenai


X
kejadian dari pelapor kejadian
Notifikasi Ketua Tim medis untuk menanggapi
X
keadaan ke lokasi tempat kejadian

Notifikasi Incident Commander X

Menuju ke lokasi kejadian dan mengkaji seluruh


X X
informasi yang bisa diperoleh
Jika memungkinkan menjadikan lokasi tempat
X
kejadian agar menjadi aman.
Memindahkan korban dari area yang bahaya ke
X
ruang periksa / first aid post / klinik.
Memanggil bantuan personil medis lainnya,jika
X
diperlukan.
Mengkaji dan merekomendasikan jika diperlukan
X
evakuasi medis

Menghentikan kegiatan kerja sementara . X

Notifikasi Emergency Response Coordinator


(Pertamina Subholding C&T) yang akan mengaktifkan X
EMT jika diperlukan.
Notifikasi Incident Commander Contractor (Jika ada)
yang akan mengaktifkan dan melakukan koordinasi
X
untuk mendapatkan data-data korban dan
menghubungi keluarga
Notifikasi kepada pekerja lainnya terkait
perkembangan situasi, serta meminta mereka untuk
X X X X
menjauhi lokasi kejadian dan tidak mengambil foto /
video ataupun melakukan notifikasi kepada pihak lain.
Memastikan seluruh personil terhitung, bunyikan alarm
X X
jika diperlukan untuk mustering.
Memastikan rekaman (log) kejadian dicatat dan
X
disimpan
Lampiran II TKO B - 004/CT03100/2021-S9

Pemegang Nomor Darurat


Medical Response Team
Incident Commander

Site Response

Muster Team
Coordinator
HSE
Luka Serius

Meminta arahan dari Emergency Response


X
Coordinator (Pertamina Subholding C&T), jika ada
Lakukan investigasi awal dengan mengumpulkan
sebanyak mungkin informasi (pernyataan saksi mata),
X X X
pengambilan gambar, pengumpulan bukti peralatan,
dan lain-lain.
Memastikan seluruh dokumentasi/rekaman/laporan
yang diperlukan telah dikirimkan kepada Emergency X X X
Response Coordinator (Pertamina Subholding C&T).
Lampiran II TKO B - 004/CT03100/2021-S9

Tabel 14 Contoh Initial Checklist – Kecelakaan Kerja – Evakuasi Medis

Pemegang Nomor Darurat


Medical Response Team
Incident Commander

Site Response

Muster Team
Coordinator
HSE
Evakuasi Medis

Mengkaji dan merekomendasikan jika diperlukan


X
evakuasi medis
Notifikasi ke Site Response Coordinator kebutuhan
X
untuk melakukan evakuasi medis
Notifikasi ke IC kebutuhan untuk melakukan evakuasi
X
medis

Mengkaji fasilitas rujukan terdekat yang bisa dituju X

Menghubungi fasilitas rujukan terdekat yang bisa


dituju, serta memastikan ketersediaan tenaga medis X
dan peralatan yang sesuai.
Memastikan proses administratif fasilitas rujukan
yang dituju jelas dan korban dapat di transfer ke X
fasilitas tersebut.
Memastikan transportasi untuk evakuasi medis
X X
tersedia dan aman untuk digunakan
Memastikan seluruh dokument korban dibawa dan
tersedia (misal laporan awal status kesehatan, MCU, X
golongan darah, kartu asuransi dan sebagainya)
Mempersiapkan korban untuk ditransportasi dan
memastikan korban ditemani selama proses
X
transportasi (jika diperlukan didampingi oleh tenaga
medis)

Skenario 5 : Kecelakaan Lalu Lintas


Tabel 15 Contoh Initial Checklist – Kecelakaan Lalu Lintas
Lampiran II TKO B - 004/CT03100/2021-S9

Pemegang Nomor Darurat


Medical Response Team
Incident Commander

Site Response

Muster Team
Coordinator
HSE
Kecelakaan Lalu Lintas

Menerima informasi awal dan keterangan mengenai


X
kejadian dari pelapor kejadian

Notifikasi Incident Commander, untuk aktifasi SERT. X

Menuju ke lokasi kejadian dan mengkaji seluruh


X X X
informasi yang bisa diperoleh
Mengkaji kondisi korban dan memutuskan jika perlu
X
dilakukan evakuasi medis.
Menghubungi Pihak-pihak terkait yang dibutuhkan :
- Kepolisian / DLLAJ
X
-Perusahaan penyedia kendaraan yang celaka
- Perusahaan derek kendaraan
Berkoordinasi dengan kepolisian setempat. Jika
diperlukan bisa menambah tenaga pengamanan X
lainnya.
Notifikasi Emergency Response Coordinator
(Pertamina Subholding C&T) yang akan mengaktifkan X
EMT jika diperlukan
Notifikasi Incident Commander Contractor (Jika ada)
yang akan mengaktifkan dan melakukan koordinasi
X
untuk mendapatkan data-data korban dan
menghubungi keluarga
Memastikan rekaman (log) kejadian dicatat dan
X
disimpan
Pastikan lokasi kejadian tidak diusik, dibiarkan
X X X X
sebagaimana mestinya untuk tim investigasi.
Lakukan investigasi awal dengan mengumpulkan
sebanyak mungkin informasi (pernyataan saksi mata),
X X X
pengambilan gambar, pengumpulan bukti peralatan,
dan lain-lain.
Membantu kepolisian untuk melakukan investigasi
X X X X
mereka.
Memastikan seluruh dokumentasi/rekaman/laporan
yang diperlukan telah dikirimkan kepada Emergency X X X X
Response Coordinator (Pertamina Subholding C&T).
Lampiran II TKO B - 004/CT03100/2021-S9

Skenario 6 : Kebocoran / Kebakaran Mobil Tanki


Tabel 16 Contoh Initial Checklist – Kebocoran / Kebakaran Mobil Tanki

Pemegang Nomor Darurat


Spill Response Team
Incident Commander

Fire Response Team


Site Response
Coordinator
HSE
Kebocoran / Kebakaran Mobil Tanki

Menerima informasi awal dan keterangan mengenai


X
kejadian dari pelapor kejadian.

Notifikasi Incident Commander, untuk aktifasi SERT. X

Menuju ke lokasi kejadian dan mengkaji seluruh


informasi yang bisa diperoleh
Site Response Coordinator bersama Spill Respone
Team Leader dan Fire Response Team Leader
X X X
meninjau lokasi terjadi tumpahan dan meninjau
penyebab tumpahan.
Menghubungi Pihak-pihak terkait yang dibutuhkan : X
- Kepolisian / DLLAJ
- Pemadam Kebakaran
- Perusahaan Penanganan Tumpahan
- Perusahaan penyedia kendaraan yang celaka
- Perusahaan derek kendaraan
Melakukan pengamanan area tempat kejadian,
berkerjasama yang bagian kepolisian/DLLAJ setempat X
.
Site Response Coordinator meninjau apakah sumber
kebocoran / tumpahan dapat di kendalikan dan
X
apakah situasi cukup aman untuk melakukan
kegiatan penanggulangan tumpahan BBM.
Spill response team leader meninjau dan
memperhitungkan estimasi besar tumpahan, serta
menentukan penanggulangan yang diperlukan ,
misal: X
 Jumlah peralatan yang diperlukan
 APD yang perlu digunakan
 Jumlah personil yang diperlukan
Lampiran II TKO B - 004/CT03100/2021-S9

Pemegang Nomor Darurat


Spill Response Team
Incident Commander

Fire Response Team


Site Response
Coordinator
HSE
Kebocoran / Kebakaran Mobil Tanki

Notifikasi Emergency Response Coordinator


(Pertamina Subholding C&T) yang akan mengaktifkan X
EMT, jika diperlukan.
Spill Response Team Leader melakukan tindakan
pengendalian dan penanggulangan tumpahan BBM di
X
daratan, dengan mempertimbangkan situasi dan
keamanan area.
Notifikasi kepada pekerja lainnya terkait
perkembangan situasi, serta meminta mereka untuk
X X X X
menjauhi lokasi kejadian dan tidak mengambil foto /
video ataupun melakukan notifikasi kepada pihak lain.
Memastikan rekaman (log) kejadian dicatat dan
X
disimpan
Meminta arahan dari Emergency Response
X
Coordinator (Pertamina Subholding C&T), jika ada
Memastikan tindakan pengamanan area selama
proses penaggulangan (misal penutupan area,
menjauhkan pihak-pihak yang tidak berkepentingan X X
dari area, mematikan atau menjauhkan sumber-
sumber pemicu api).
Lakukan investigasi awal dengan mengumpulkan
sebanyak mungkin informasi (pernyataan saksi mata),
X X X
pengambilan gambar, pengumpulan bukti peralatan,
dan lain-lain.
Memastikan seluruh dokumentasi/rekaman/laporan
yang diperlukan telah dikirimkan kepada Emergency X X X X
Response Coordinator (Pertamina Subholding C&T).

Skenario 7 : Kebocoran di Jalur Pipa


Tabel 17 Contoh Initial Checklist – Kebocoran Jalur Pipa
Lampiran II TKO B - 004/CT03100/2021-S9

Pemegang Nomor Darurat


Spill Response Team
Incident Commander

Site Response

Muster Team
Coordinator
HSE
Kebocoran di Jalur Pipa

Menerima informasi awal dan keterangan mengenai


X
kejadian dari pelapor kejadian.

Notifikasi Incident Commander, untuk aktifasi SERT. X

Membunyikan alarm jika diperlukan untuk menginisiasi


muster, Menghentikan seluruh aktifitas pekerjaan di
area kerja. Memastikan lokasi kerja dalam keadaan X X
aman, mematikan peralatan dan sumber-sumber ignisi
lainnya.
Melakukan notifikasi dan koordinasi dengan pihak-
pihak yang terkait dengan jalur pipa untuk X
menghentikan operasi pipa secepatnya.
Site Response Coordinator dan Spill Response Team
Leader meninjau lokasi terjadi tumpahan dan meninjau X X X
penyebab tumpahan.
Melakukan perhitungan personil untuk mengetahui jika
X
ada personil yang hilang atau terluka.
Site Response Coordinator meninjau apakah sumber
kebocoran / tumpahan dapat di kendalikan dan
X
apakah situasi cukup aman untuk melakukan
kegiatan penanggulangan tumpahan BBM.
Spill response team leader meninjau dan
memperhitungkan estimasi besar tumpahan, serta
menentukan penanggulangan yang diperlukan,
Tumpahan di Perairan:
- Tier 1 : Penanggulangan tingkat unit Pertamina
Subholding C&T X
- Tier 2 : Penanggulangan tingkat Region / Area
- Tier 3 : Penanggulangan Nasional
Tumpahan di Daratan:
- Menentukan kebutuhan penanggulangan yang
diperlukan , misal:
Lampiran II TKO B - 004/CT03100/2021-S9

Pemegang Nomor Darurat


Spill Response Team
Incident Commander

Site Response

Muster Team
Coordinator
HSE
Kebocoran di Jalur Pipa

 Perusahaan Penanganan Tumpahan di


Dataran
 Perusahaan Pengangkutan Limbah B3
 Jumlah peralatan yang diperlukan
 APD yang perlu digunakan
 Jumlah personil yang diperlukan
Mencatat informasi lebih lanjut (misal cuaca, arah X
angin, kecepatan arus), memastikan data-data untuk
pelaporan awal.
Notifikasi Emergency Response Coordinator
(Pertamina Subholding C&T) yang akan mengaktifkan
EMT dan Tim Operasi dan Peralatan Penanggulangan X
Kebakaran Kapal dan/atau Tumpahan Minyak di
Perairan (PKKTMP), jika tumpahan di perairan.
Spill Response Team Leader melakukan tindakan
pengendalian dan penanggulangan tumpahan BBM X
sesuai arah dan koordinasi dari Tim PKKTMP.
Notifikasi kepada pekerja lainnya terkait
perkembangan situasi, serta meminta mereka untuk
X X X X
menjauhi lokasi kejadian dan tidak mengambil foto /
video ataupun melakukan notifikasi kepada pihak lain.
Memastikan rekaman (log) kejadian dicatat dan
X
disimpan
Meminta arahan dari Emergency Response
X
Coordinator (Pertamina Subholding C&T), jika ada
Memastikan tindakan pengamanan area selama
proses kejadian (misal penutupan area, menjauhkan X X
pihak-pihak yang tidak berkepentingan dari area).
Lakukan investigasi awal dengan mengumpulkan
sebanyak mungkin informasi (pernyataan saksi mata),
X X X
pengambilan gambar, pengumpulan bukti peralatan,
dan lain-lain.
Membantu Tim Operasi dan Peralatan
Penanggulangan Kebakaran Kapal dan/atau
X X X X
Tumpahan Minyak di Perairan (PKKTMP) dalam
melakukan penanggulangan tumpahan minyak.
Lampiran II TKO B - 004/CT03100/2021-S9

Pemegang Nomor Darurat


Spill Response Team
Incident Commander

Site Response

Muster Team
Coordinator
HSE
Kebocoran di Jalur Pipa

Memastikan seluruh dokumentasi/rekaman/laporan


yang diperlukan telah dikirimkan kepada Emergency X X X X
Response Coordinator (Pertamina Subholding C&T).

ELEMEN 6 : TANGGAP DARURAT MEDIS


Tujuan: Untuk memastikan adanya perencanaan penanggulangan keadaan darurat medis,
serta memastikan tersedianya sarana dan prasarana yang memadai untuk penanganan
keadaan darurat medis di area kerja proyek. Fasilitas penanggulangan keadaan darurat dapat
diidentifikasi berdasarkan risiko kegiatan proyek, fasilitas external yang dapat di akses oleh
proyek, serta kondisi lokasi proyek.

No. Persyaratan Wajib Cek


1 Masing-masing proyek wajib mengembangkan Medical Emergency /
Evacuation Response Plan, dengan mempertimbangkan beberapa hal
berikut:
1) Kompetensi Medis yang tersedia di area lapangan
2) Lokasi dan kelengkapan fasilitas kesehatan sekitar area kerja
3) Potensi keadaan darurat medis yang mungkin terjadi
4) Fasilitas /tempat penanganan pasien di area kerja, misal klinik
lapangan / first aid post.
2 Pemetaan fasilitas RS rujukan dan kompetensi tenaga medisnya bertujuan
agar proses rujukan korban dapat dilaksanakan secara efektif, cepat dan
tepat alamat sesuai dengan kondisi korban dan jenis perawatan/tindakan
yang diperlukan.
Peta kompetensi RS Rujukan minimal berisi informasi:
a. Nama dan alamat RS.
b. Nomor telepon UGD atau Call Center.
c. Daftar Dokter Ahli: Nama, bidang keahlian, purna/paruh
waktu, alamat (jarak tempuh ke RS), dan nomor telepon/HP.
d. Fasilitas yang dimiliki serta jumlahnya: Ambulan, UGD, kamar
bedah, ruang perawatan, ICU/ICCU, serta peralatan/teknologi
diagnostik dan tindakan lainnya.
3 Masing-masing proyek wajib melakukan evaluasi/ kajian terhadap :
1) kebutuhan peralatan darurat medis yang diperlukan ada di area kerja
beserta dengan personil yang berkompeten untuk menggunakan alat
tersebut.
2) Fasilitas Pelayanan Kesehatan Rujukan (evaluasi kelengkapan
peralatan medik darurat, kapabilitas / kompetensi medis, ketersediaan
ambulan, jarak dan waktu tempuh ke lokasi, dan sebagainya)
3) Penetapan tempat rujukan untuk kasus darurat medik tertentu yang
telah diidentifikasi.
4) Administratif dan pembiayaan fasilitas pelayanan kesehatan dan
apakah bisa diselesaikan melalui MoU dengan proyek.
Lampiran II TKO B - 004/CT03100/2021-S9

No. Persyaratan Wajib Cek


5) Sarana transportasi evakuasi medik
Dari hasil kajian ini maka kontraktor dapat mengidentifikasi kebutuhan sarana
/ pra sarana kebutuhan medis darurat, misal:
 Kebutuhan tenaga medis di lapangan
 Kebutuhan peralatan medis darurat yang perlu disiapkan sendiri (lihat
Tabel 19 Contoh Rujukan Peralatan Medis untuk Ambulance dan On
Site Clinic / UGD)
4 Jumlah Petugas P3K minimal perlu diidentifikasi sesuai dengan risiko
kegiatan kerja proyek. Perusahaan wajib mengatur tersedia nya petugas
P3K pada:
a. Tempat kerja dengan unit kerja berjarak 500 meter atau lebih sesuai
jumlah pekerja/buruh dan potensi bahaya di tempat kerja;
b. Tempat kerja di setiap lantai yang berbeda di gedung bertingkat
sesuai jumlah pekerja/buruh dan potensi bahaya di tempat kerja;
c. Tempat kerja dengan jadwal kerja shift sesuai jumlah pekerja/buruh
dan potensi bahaya di tempat kerja
Secara minimum wajib memenuhi persyaratan peraturan pemerintah,
sebagai berikut:
Klasifikasi Tempat Jumlah Pekerja / Buruh Jumlah Petugas P3K
Kerja
25 – 150 1 orang
Tempat kerja dengan
1 orang untuk setiap 150
potensi bahaya rendah >150
orang atau kurang
≤ 100 1 orang
Tempat kerja dengan
1 orang untuk setiap 100
potensi bahaya tinggi >100
orang atau kurang
5 Isi dan Peralatan P3K perlu didefinisikan di dalam prosedur ERP proyek.
Kotak P3K perlu ditempatkan area kerja yang sesuai dengan kebutuhan.
Ketentuan minimal peralatan P3K sesuai persyaratan peraturan (lihat Tabel
21 Contoh Perlengkapan Minimal P3K (Permenaker 15/2008)).
Jumlah Kotak P3K
Jumlah Pekerja / Buruh Jenis Kotak P3K
Tiap 1 (satu) Unit Kerja
Kurang 26 pekerja / A 1 kotak A
buruh
26 s.d.50 pekerja/buruh B/A 1 kotak B atau 2 Kotak A
51 s.d.100 pekerja/buruh C/B/A 1 kotak C atau
2 Kotak B atau
4 kotak A atau
1 kotak B dan 2 Kotak A
Setiap 100 pekerja/buruh C/B/A 1 kotak C atau
2 Kotak B atau
4 kotak A atau
1 kotak B dan 2 Kotak A
Keterangan :
1. 1 kotak B setara 2 kotak A
2. 1 kotak C setara 2 kotak B
Tabel 18 Contoh Isian Pemetaan RS Rujukan
1. Nama :
2. Alamat :
3. Pemilik :
4. Telephone UGD / Call Center :
5. Ikatan Kerja Sama : Ada / Tidak Ada
6. Daftar Dokter Ahli :
PURNA /
No NAMA KEAHLIAN PARUH ALAMAT**) HP/TELP
WAKTU
Lampiran II TKO B - 004/CT03100/2021-S9

1. Bedah
2. Anestesi
3. Orthopedi
4. Peny. Dalam
5. Jantung
6.
*) jarak waktu tempuh dari lokasi proyek ke RS
**) jarak/waktu tempuh ke RS
7. Fasilitas yang dimiliki :
SPESIFIKASI JUMLAH
TAHUN KONDISI /
No FASILITAS PERALATAN
PENGADAAN KETERANGAN
MEDIS
1. Ambulans
2. UGD
3. Kamar bedah
4. ICU/ICCU
5. Burn Unit
6. Rawat Inap
7. Laboratorium
8. Radiologi
9. CT/MRI
10.

Tabel 19 Contoh Rujukan Peralatan Medis untuk Ambulance dan On Site Clinic / UGD
RUJUKAN 1 (SEMUA LEVEL PELAYANAN) RUJUKAN 4 (LEVEL AMBULANCE UDARA)
A. Ventilation and Airway Equipment A. Ventilation and Airway Management:
1. Electric suction apparatus and accessories 1. Electric suction apparatus and accessories
a. Portable suction a. Portable suction
b. Installed suction b. Installed suction
c. Wide bore tubing (2) c. Wide bore tubing
d. Tonsilar suction tips (4) d. Tonsilar suction tips
e. Flexible suction catheters 5F-14F (1 ea) e. Flexible suction catheters (6 Fr - 14 Fr)
2. Portable oxygen equipment 2. Portable oxygen equipment
a. Portable min 300 L capacity/'D' tank (2) a. Minimum 300L capacity / 'D' tank
b. Constant flow regulator with adjustable flow rates b. Constant flow regulator with adjustable flow rates (2 - 15
from at least 2 - 15 lpm (2) lpm)
3. Installed fixed oxygen equipment able to 3. Installed fixed oxygen equipment able to simultaneously
simultaneously deliver to at least two patients deliver oxygen to at least 2 patients
a. Fixed min 3000 L capacity/ 'M'tank (1) a. Minimum 3000L capacity/ 'M' tank
b. Remaining tank-pressure gauge (1) b. Tank pressure gauge
c. Liter flowmeter with adjustable flow rate and c. Liter flowmeter with adjustable flow rate and quick
quick disconnect (2) disconnect
d. Wall mounted standard oxygen port with quick 4. Oxygen administration equipment
disconnect (2) a. Nasal cannula
4. Oxygen administration equipment b. Non -rebreather mask, adult and pediatric
a. Nasal cannula c. Nebulizer
 Adult (4) 5. Bag mask resuscitators and masks
b. Transparent non -rebreather mask a. Adult
 Adult (4) 6. Oral and nasopharyngeal airways - Assorted sizes to
c. Oxygen tubing (6) include 40mm - 115mm, 00-5
d. Pocket mask 7. Advanced airway control
 Adult (1) a. Laryngoscope blades, straight and curved, to include 0-4
5. Bag mask resuscitators b. Endotracheal tubes, cuffed and uncuffed (3.0 - 8.0)
a. Adult minimum 800 ml tidal volume (2) c. Stylettes - Adult
b. Child maximum 400 ml tidal volume (2) d. Magill forceps – Adult Size
c. Clear masks for use with resuscitators o Water soluble lubricating jelly
Lampiran II TKO B - 004/CT03100/2021-S9

 Adult (2) o 10 ml non-Leurlock syringes


6. Airways o Needle and surgical airway kit
a. Oropharyngeal sizes 55 mm - 115 mm (2 ea) o Heimlich valves / needle decompression kits
b. Nasopharyngeal sizes 20F - 34F (1 ea) 8. Ventilator- Peep valve
B. Immobilization Devices 9. End tidal CO2monitoring device
1. Rigid cervical collars – Adult 10. Pulse oximeter
2. Head immobilization device (2) B. Vascular Access
3. Lower extremity traction device (1) 1. NS and/or LR
4. Extremity immobilization devices in appropriate sizes 2. Intravenous administration sets
(1 set) 3. Intravenous catheters (24g - 14g)
5. Long backboards (2) 4. Tourniquet
6. Short spine immobilization device (2) 5. Antiseptic wipes
7. Immobilization straps or cravats (1 set per board) 6. IV pole or hook
C. Dressings and Bandages 7. Intraosseous needles
1. Sterile burn sheets (2) 8. Syringes of various sizes
2. Triangular bandages (1) 9. Pressure bags
3. Sterile dressings C. Cardiac
a. 10x30" or larger (4) 1. Manual monitor/defibrillator/pacer
b. ABD 5x9" or larger (6) 2. Monitoring patches
c. 4x4" (50) 3. Multifunction pads
4. Clean rolled bandages 4" or larger (10) D. Medications
5. Sterile occlusive dressing, 3x8" or larger (4) Disertai daftar obat-obat yang tersedia dan laporan
6. Adhesive tape 2" or 3" hypoallergenic (6) penggunaannya
D. Radio Communication E. Immobilization
Installed mobile radio transceiver utilizing State 1. Rigid cervical collars, adult and pediatric
EMS frequencies 155.340 MHZ and 155.280 MHZ 2. Head immobilization devices
E. Obstetrical 3. Extremity immobilization devices
1. Individual sterile kits containing at least a bulb 4. Long backboard/ stretcher/ scoop
syringe, surgical gloves, sterile disposable scalpel, 5. Immobilization straps
cord clamps, and plastic bag for placenta disposal 6. Pediatric immobilization device
(2) F. Dressings and Bandages
2. Heat reflective or insulating blanket for infant 1. Burn dressings
F. Miscellaneous 2. Sterile dressings
1. Sphygmomanometer a. 10x30" or larger
a. Adult (2) b. ABD 5x9" or larger
2. Stethoscope (2) c. 4x4"
3. Heavy bandage shears (2) d. Roller type bandages
4. Flashlights (2) e. Occlusive dressings
5. Blankets (4) 3. Tape
6. Sheets (4 sets) pillowcases (4) G. Communications
7. Pillows (2) 1.Portable radios
8. Fire extinguisher min. Rating 2A10BC (1) 2. Cell phone
9. Triage tags (50) H. Obstetrical
10. Ambulance cot with mounted cot fastening system 1. Sterile kit containing at least a bulb syringe, surgical gloves,
(1) sterile disposable scalpel, cord clamps, and plastic bag for
11. Luminescent traffic warning devices (2) placenta disposal
12. Scoop stretcher (1) 2. Heat reflective or insulating blanket for infant
13. Stair chair or equivalent seated transport device I. Miscellaneous
14. Current US DOT Emergency Response Guidebook 1. Sphygmomanometer, adult and pediatric, infant cuffs
(1) 2. NIBP capabilities, adult, pediatric, infant cuffs
G. Infection Control 3. Stethoscope
1. Body substance isolation 4. Infusion pumps
a. Eye protection, gloves, gowns, masks, shoe 5. Doppler
covers (sufficient number for crew) 6. WBG monitoring
b. Antimicrobial hand wash 7. Heavy bandage shears
c. Standard sharps container (1) 8. Flashlights
d. Disposable trash bags (2) 9. Blankets
e. Biohazard bags 10. Sheets
H. Medications 11. Pillows
1. Activated Charcoal (2 bottles) 12. Fire extinguisher, minimum rating 2A10BC
2. Oral Glucose (1 tube) 13. Trauma bands
I. Defibrillator (if licensed at this level) 14. Stretcher with mounted fastening system
1. Automated External Defibrillator (1) 15. Current US DOT Emergency Response Guidebook
2. Defibrillator pads (2 sets) 16. Soft restraints
17. Emesis containers
18. Temperature probes/ strips
19. Survival equipment
Lampiran II TKO B - 004/CT03100/2021-S9

20. Earplugs/ headsets/ helmets


21. Disaster kit - readily available
J. Infection Control
1. Body substance isolation
2. Eye protection, gloves, gowns, masks
3. Antimicrobial hand wash
4. Sharps container
5. Disposable trash bags
6. Biohazard bags
K. Specialty Teams/ Services
1. Full disclosure of specialty services offered
2. Full disclosure of all equipment readily available
Lampiran II TKO B - 004/CT03100/2021-S9

RUJUKAN 2 (LEVEL PELAYANAN


RUJUKAN 3 (LEVEL PARAMEDIC AMBULANCE)
PARIPURNA/ADVANCED)
Rujukan 1 ditambahkan:
Rujukan 1 ditambahkan:
A. Vascular Access A. Vascular Access
1. Minimum 6000 ml of intravenous fluids, either 1. Minimum 6000 ml of intravenous fluids, either
a. Normal Saline and/or a. Normal Saline and/or
b. Lactated Ringers b. Lactated Ringers
2. Intravenous administration sets (6) 2. Intravenous administration sets (6)
3. Intravenous Catheters sized 14g to 24g (6 ea) 3. Intravenous Catheters sized 14g to 24g (6 ea)
4. Tourniquet (2) 4. Tourniquet (2)
5. Antiseptic wipes (6) 5. Antiseptic wipes (6)
6. IV pole or roof hook (1) 6. IV pole or roof hook (1)
B. Advanced Airway Control 7. Intraosseous needles (4)
EOA with mask and syringe (2 boxed sets) 8. Syringes of various sizes including tuberculin
C. Intubation Programs only 9. Needles size 14g - 24g
1. Laryngoscope handle with extra batteries and bulbs B. Advanced Airway Control
2. Laryngoscope blades 1. Laryngoscope handle with extra batteries and bulbs
a. Straight size 0, 1, 2 2. Laryngoscope blades
b. Curved and/or straight 3, 4 a. Straight size 0, 1, 2
3. Endotracheal tubes b. Curved and/or straight 3, 4
a. Uncuffed size 3.0 mm - 5.0 mm (2 ea) 3. Endotracheal tubes
b. Cuffed size 5.5 mm - 8.0 mm (2 ea) a. Uncuffed size 3.0 mm - 5.0 mm (2 ea)
4. 10 ml non-Luerlock syringes (6) b. Cuffed size 5.5 mm - 8.0 mm (2 ea)
5. Stylettes 4. 10 ml non-Luerlock syringes (6)
a. Adult (2) 5. Stylettes
6. Water soluble lubricating jelly (6 pkgs or 1 tube) a. Adult (2)
D. Intraosseous Programs Only 6. Water soluble lubricating jelly (6 pkg or 1 tube)
1. Intraosseous needles (4) 7. Magill forceps, adult and pediatric sizes (1 ea)
2. 10 cc syringe C. Cardiac
1. Manual monitor/defibrillator (1)
2. Monitoring patches (2 sets)
3. Pacing patches (2 sets)
D. Medications
Disertai daftar semua obat yang boleh digunakan oleh
paramedik berdasarkan kode etik profesi paramedik dan
laporan penggunaannya.

Tabel 20 Contoh Perlengkapan Peralatan Responder Bag – Medis (Paramedik)

NO ITEM / PERALATAN MEDIS JUMLAH SATUAN

AIRWAY MANAGEMENT
1 GOEDEL 2 WHITE 70mm/1157 1 PCS
2 GOEDEL 3 GREEN 80mm/1158 1 PCS
3 GOEDEL 4 YELLOW90mm/1159 1 PCS
4 SUCTION MANUAL ADULT SUC-HSE 1 PCS
BREATHING MANAGEMENT
1 MASK CPR POCKETMAS LSP OXY CPL 1 PCS
2 REBREATHING MASK ADULT 1007 1 PCS
3 NASAL OXYGEN CANULA ADULT 1820 1 PCS
4 RESUSITATOR ADULT MANUAL 1 PCS
5 LEUKOPLAST 7.5 CM X 4 M (3 INCH) 1625 1 PCS
6 PLASTIC BAG FOR CHEST WOUND 2 PCS
7 GAUZE NON STERILE S (4X5) 10 ROLL
8 NEEDLE STERILE 18G BOX / 100 PCS 2 PCS
9 OXYCAN SPRAY 2 PCS
CIRCULATION MANAGEMENT
1 STERI SWAB BOX/100 10 PCS
2 SURFLO 16 SR*FR1651 1 PCS
3 SURFLO 18 SR*FR1832 1 PCS
Lampiran II TKO B - 004/CT03100/2021-S9

NO ITEM / PERALATAN MEDIS JUMLAH SATUAN

4 SURFLO 20 SR*FS2032 1 PCS


5 THREE WAY STOPCOCK 1 PCS
6 OP SITE 14 x 10 BOX/50 5 PCS
7 SOL ADMIN SET ADULT TSA BOX/50 2 PCS
8 MICROPORE 1 INCH BOX/12 1 PCS
GLOVES NON STERILE SIZE L SENSI
9 BOX/100PCS 6 PCS
10 TOURNIQUET IDEAL 1 PCS
11 SYRINGE 3 ML BOX/100 TERUMO 2 PCS
12 SYRINGE 5ML BOX/100 TERUMO 1 PCS
13 SYRINGE 10ML BOX/100 TERUMO 1 PCS
14 SYRINGE 20 ML BOX/50 TERUMO 1 PCS
15 WING NEEDLE 21G BOX/50 4 PCS
16 NEEDLE STERILE 19G 1 PCS
17 NEEDLE STERILE 21G 1 PCS
18 NEEDLE STERILE 23G 1 PCS
19 NEEDLE STERILE 25G x 5/8 INCH 1 PCS
20 RINGER LACTATE SOL CC500 2 KOLF
21 SODIUM CHLORIDE 0,9% SOL CC500 1 KOLF
22 DEXTROSE/GLUCOSE 5% SOL CC500 1 KOLF
DRUGS EMERGENCY
1 ADRENALIN/EPINEPHRINE 0.1% AMP 4 AMP
2 ATROPINE SULFAS AMP ML1 BOX100 2 AMP
3 MORPHINE INJ BOX/10*) 1 AMP
4 LIDOCAIN 1% INJ BOX/100 10 AMP
5 KALMETHASON INJ 4 MG BOX/5 10 AMP
6 ASPILETS CHEWABLE TAB BOX/100 10 TAB
7 CEDOCARD TAB 5 MG BOX/60 10 TAB
8 BUSCOPAN AMP CC1 BOX/10 2 AMP
9 BUSCOPAN TAB 10 MG BOX/100 10 TAB
10 MEDIXON TAB 4 MG BOX/100 10 TAB
11 PETHIDIN INJ 2 ML BOX/10*) 1 AMP
12 VALIUM INJ 10 MG 2 ML BOX/5 1 AMP
13 VENTOLIN INHALER 1 TIN
14 STESOLID RECTAL 5 MG BOX/5 5 SUPP
15 PARAMIDON INJ 15 ML 1 VIAL
16 PARADRYL INJ 15 ML 1 VIAL
17 PIRALEN INJ 5 MG BOX/5 2 AMPUL
18 PANADOL CAP BOX/100 10 TAB
TRAUMA MANAGEMENT SET
GLOVES NON STERILE SIZE L SENSI
1 BOX/100PCS 4 PCS
2 MITELA(TRIANGULAR BANDAGE) - L 6 PCS
3 SAFETY PIN 1 SET
4 TENSOCREPE 3" X 4,5 M 2 ROLL
5 HANSAPLAST BOX/100 PCS 2637 10 PCS
6 GAUZE NON STERILE L (4x10) 5 ROLL
7 GAUZE STERILE (BOX) 2 BOX
8 MICROPORE 1 INCH BOX/12 1 PCS
Lampiran II TKO B - 004/CT03100/2021-S9

NO ITEM / PERALATAN MEDIS JUMLAH SATUAN

9 SAM SPLINT 1 PCS


10 SOFRA-TULLE BOX/10 2 PCS
11 STERI SWAB BOX/100 10 PCS
12 BURN DRESSING 30 X 30 CM 1 PCS
13 BURNAZIN CREAM 35 GR 1 TUBE
14 MINOR SURGERY SET 1 SET
15 FIRST AID AIR SPLINT SET/4 + BAG 1 SET
ISOTHERMIC BLANKET MIS-EBA
16 DYNAMED 1 PCS
DIAGNOSTIC SET
1 TENSIMETER 1 PCS
2 STETOSCOPE 1 PCS
3 PEN LIGHT 2 PCS
4 THERMOMETER DIGITAL 1 PCS
5 THERMOMETER SHEET BOX/1000 10 PCS
6 Y-RINS 120 ML 1 BTL
EYE PATCH ORTHOPTIC REGULAR
7 BOX/20 TM1539 2 PCS
*)Keterangan: Prescribed Medicine : Membutuhkan arahan dan persetujuan dokter.

Tabel 21 Contoh Perlengkapan Minimal P3K (Permenaker 15/2008)


KOTAK A KOTAK B KOTAK C
(untuk 25 (untuk 50 (untuk100
No ISI
pekerja/buruh pekerja/buruh pekerja/buruh
atau kurang) atau kurang) atau kurang)
1 Kasa steril terbungkus 20 40 40
2 Perban (lebar 5 cm) 2 4 6
3 Perban (lebar 10 cm) 2 4 6
4 Plester (lebar 1,25 cm) 2 4 6
5 Plester Cepat 10 15 20
6 Kapas (25 gram) 1 2 3
7 Kain segitiga/mittela 2 4 6
8 Gunting 1 1 1
9 Peniti 12 12 12
10 Sarung Tangan Sekali Pakai 2 3 4
11 Masker 1 4 1
12 Pinset 1 1 1
13 Lampu Senter 1 1 1
14 Gelas untuk Cuci Mata 1 2 3
15 Kantong plastik Bersih 1 1 1
16 Aquades (100 ml lar. Saline) 1 1 1
17 Povidon Iodin (60 ml) 1 1 1
18 Alkohol 70% 1 1 1
19 Buku panduan P3K di tempat 1 1 1
kerja
20 Buku catatan Daftar isi kotak 1 1 1

ELEMEN 7 : PELATIHAN / DRILL


Tujuan: Untuk memastikan perencanaan ERP terpelihara sesuai perkembangan keadaan dan
dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien, serta memastikan kompetensi tim tanggap
darurat terjaga, maka perlu dikembangkan program drill / exercise sesuai dengan ERP yang
dikembangkan.
Lampiran II TKO B - 004/CT03100/2021-S9

No. Persyaratan Wajib Cek


1. Sebelum aktifitas kerja proyek mulai dilaksanakan perlu dilakukan drill /
simulasi keadaan darurat gabungan (melibatkan ERC Pertamina Subholding
C&T serta operasi existing Pertamina Subholding C&T yang terkait) di area /
lokasi kerja untuk memastikan :
 Alarm / Notifikasi Keadaan Darurat dapat diaktifkan.
 Jalur evakuasi efektif, diketahui dan dipahami untuk seluruh pekerja
proyek.
 Muster point diketahui dan dipahami untuk seluruh pekerja proyek.
 Jalur komunikasi dari tim Contractor dan Pertamina teruji.
 Memastikan proses evakuasi medis diketahui dan dipahami, serta
feasible untuk dilakukan.
 Mengidentifikasi kebutuhan tanggap darurat lainnya (jika ada
temuan dari drill).
 Dan sebagainya.

2. Prosedur ERP proyek wajib mencantumkan rencana dan skenario drill yang
akan dilakukan selama masa proyek. Skenario drill harus diambil dari
skenario potensi insiden yang sudah di identifikasi sebelumnya.

3. Perlu ada laporan pelaksanaan drill / exercise secara tertulis yang perlu
dilaporkan kepada Project Manager Facilities dan Manager HSE Standard.
Laporan drill perlu mencantumkan temuan-temuan drill serta rekomendasi
tindak lanjut yang diperlukan. Rekomendasi tindak lanjut dari drill perlu dicatat
dan dimonitor untuk memastikan penyelesaiannya (action closure).

Tabel 22 Contoh Jadwal Drill ERP


Tahun
No Skenario
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Dec
1 Skenario
Evakuasi
Umum (Pra
Pekerjaan)
2 Kebakaran di
Jalur Pipa
3 Tumpahan
BBM di
Perairan
4 Tumpahan
BBM di Darat
5 Kecelakaan
Kerja:
 Jatuh dari
Ketinggian
 Tersengat
Listrik
 COVID 19
(Pandemik)
 lainnya
Lampiran II TKO B - 004/CT03100/2021-S9

Tahun
No Skenario
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Dec

6 Kecelakaan
Lalu Lintas
7 Kebocoran /
Kebakaran
Mobil Tanki
8 Kebocoran di
Jalur Pipa

ELEMEN 8 : KOMUNIKASI DAN PELAPORAN


Tujuan: Untuk mengidentifikasi pihak-pihak yang perlu dikomunikasikan terkait dengan
perencanaan dan ERP, serta persyaratan pelaporan yang diperlukan ketika pelaksanaan
maupun proses de-brief penanggulangan keadaan darurat.

No. Persyaratan Wajib Cek


1. Pada saat keadaan darurat, semua fasilitas komunikasi hanya boleh
digunakan untuk hal-hal yang sangat penting yang berkaitan dengan
keadaan darurat.
2. Merencanakan dan menentukan jalur komunikasi dalam keadaan
darurat (misal radio channel khusus, whatapp group khusus untuk tim
penanganan keadaan darurat, penggunaan telepon land line,
penggunaan hand phone dan/atau penggunaan telepon satelit).

3. Mengkomunikasikan ERP kepada seluruh pekerja, kontraktor maupun


sub-kontraktor dan management proyek, termasuk kepada pihak
berkepentingan lainnya yang mungkin terlibat dalam keadaan darurat
(misal masyarakat, kepolisian, damkar, dan sebagainya).

4. Dalam hal diperlukan penanganan informasi terkait keadaan


darurat/krisis kepada publik (melalui media massa atau pihak luar
lainnya) seperti press release atau pre-statement, maka penjelasan
tertulis atau lisan tentang keadaan darurat kepada publik terutama
kepada media massa, disampaikan oleh fungsi komunikasi EMT
Pertamina C&T.

5. Prosedur ERP proyek wajib merujuk daftar komunikasi dan pelaporan


yang diperlukan (minimal nama, alamat email, nomor contact), yaitu:
 Seluruh SERT proyek
 Nomor Darurat Pertamina Subholding C&T
 Emergency Response Commander Pertamina Subholding
C&T
 HSSE Region Pertamina Subholding C&T
 Nomor Darurat Perusahaan Contractor
 Incident Commander Perusahaan Contractor
 Pihak Eksternal Terkait (Medical Service Provider, Perusahaan
Transportasi Evakuasi, Damkar, Fasilitas RS Rujukan,
Kepolisian, Kahutla, dan sebagainya)
Lampiran II TKO B - 004/CT03100/2021-S9

No. Persyaratan Wajib Cek


 Dan sebagainya

6. Prosedur ERP proyek wajib memasukan informasi mengenai


persyaratan pelaporan awal keadaan darurat termasuk :
• Format pelaporan yang setujui oleh Pertamina Subholding C&T
• Tujuan pelaporan awal yang disetujui oleh Pertamina
Subholding C&T
• Waktu pelaporan awal yang disetujui oleh Pertamina
Subholding C&T

Tabel 23 Contoh Tabel Komunikasi Tanggap Darurat


EMT Pertamina Subholding C&T
Nomor
Posisi Nama Email
Contact
Nomor Darurat 1 - ERC on Duty +62 811
920XXXX
Nomor Darurat 2 – HSSE on Duty +62 811
920XXXX
+62 812
VP Project (Nama) XXXX@pertamina.com
10366943
Operation Head (Nama) +62 813
XXXX@pertamina.com
88361042
HSSE Manager (Nama) +62 811 894481 XXXX@pertamina.com
Warehouse (Nama)
+62 811 894481 XXXX@pertamina.com
Coordinator
Operator Lain Sekitar Area
Perusahaan Nama / Posisi Lokasi Nomor Contact Fax /Email
Badak (0541)-52-XXXX (0541)-52-
(0541)-52- XXXX XXXX
(0541)-52- XXXX (0541)-52-
(0541)-52- XXXX XXXX
(0541)-52-
XXXX
(0541)-52-
24 hours Emergency XXXX
TBBM XXX
Number Nilam (0541)-52- XXXX (0541)-52-
(0541)-52- XXXX XXXX
Mutiara (0541)-52- XXXX (0541)-52-
(0541)-52- XXXX XXXX
(0541)-52- XXXX (0541)-52-
XXXX
Semberah (0541)-52- XXXX (0541)-52-
(0541)-52- XXXX XXXX
Balikpapa (0542)-53- XXXX (0542)-53-
n XXXX
Senipah (0542)-53- XXXX (0542)-53-
XXXX
24 hours Emergency
Bekapai (0542)-53- XXXX (0542)-53-
Depot LPG XXX Number (Control
XXXX
Room/Radio Room)
CPA (0542)-53- XXXX (0542)-53-
XXXX
Tatun- (0542)-53- XXXX (0542)-53-
CPU XXXX
Lampiran II TKO B - 004/CT03100/2021-S9

Tatun- (0542)-53- XXXX (0542)-53-


NPU XXXX

Badan Pemerintahan Terkait


Organisation Contact Name Contact Title Contact Tel # Address
Kantor (Nama) Kepala Tel : +62 542 (Alamat)
Perwakilan XXX Perwakilan XXX XXXX

East Kalimantan (Nama) Governor Tel : (Alamat)


Government +62541XXXX
Fax :
+62541XXXX
East Kalimantan (Nama) Kepala Dinas Tel : (Alamat)
Environmental +62541XXXX
Agency Fax :
+62541XXXX
Fisherman (Nama) Fishermen Tel : (Alamat)
Association - +6281154XXXX
Bappeda Provinsi (Nama) Tel : (Alamat)
Kalimantan Timur +62541XXXX
Fax :
+62541XXXX
Badan Search & (Nama) (Alamat)
Rescue Nasional Tel : 021 6570
(BASARNAS) XXXX
Fax : 021 6570
XXXX

Kepolisian / Tentara
No Organisasi Nomor Kontak Fax/Email
1 KODAM IV / Tanjung Pura (0542)-24XXX
2 POLDA Kaltim (0541)-22XXX
3 Angkatan Laut / LANAL (0542)-24XXX
Balikpapan
4 Angkatan Udara / Komando (0542)-24XXX
Operation
5 BAKORSTANASDA (0542)-24XXX
6 KODIM 0904 Tanah Grogot (0543)-21XXX (0543)-21XXX
7 KODIM 0905 Balikpapan (0542)-24XXX
8 KODIM 0908 Bontang (0548)-21XXX (0548)-21XXX
9 POLRESTA Balikpapan (0542)-42XXXX
Lampiran II TKO B - 004/CT03100/2021-S9

Tabel 24 Contoh Laporan Tanggap Darurat

LAPORAN KEADAAN DARURAT / KRISIS


a) Pelapor:

Nama : .............………………………….

Jabatan : ...................................................

Nama Proyek : ...................................................

Lokasi : ...................................................

Area / Region : ...................................................

b) Nomor kontak pelapor :

Telepon : ……………………………………

HP : ………………………..………….

c) Waktu/ tanggal/ bulan/ tahun Laporan


Jam / tanggal / Bulan / Tahun

................/ ....................../ ..................... / ................

d) Waktu/ tanggal/ bulan/ tahun kejadian


Jam / tanggal / Bulan / Tahun

................/ ....................../ ..................... / ................

e) Lokasi kejadian, lampirkan peta lokasi (dalam bentuk sketch diperbolehkan)

……………………………………………………………………

f) Peristiwa Yang Terjadi


Keadaan Darurat
Keadaan Krisis

Jenis Kecelakaan:
Kematian
Darurat Medis
Kebakaran/ Ledakan
Tumpahan BBM
Kebocoran Gas
Tumpahan Bahan Kimia atau Limbah B3
Lain-lain, sebutkan …………………………………………………..

Jenis Peristiwa:
Gempa Bumi
Banjir
Huru-hara
Sabotase
Pemogokan
Sandera
Pencurian Aset
Ancaman Keamanan
Pandemi
Lain-lain, sebutkan ............................................................................
Lampiran II TKO B - 004/CT03100/2021-S9

g) Deskripsi Keadaan
Deskripsi singkat tentang Keadaan yang terjadi

3.1.3.1 Penyebab terjadinya:

3.1.3.2 Data korban, jumlah dan keadaannya (jika ada korban), meliputi:

 Nama
……………………………………………………………………………………………………..
 Jenis kelamin
……………………………………………………………………………………………………..
 Umur
……………………………………………………………………………………………………..
 Status
……………………………………………………………………………………………………..
 Jabatan
…………………………………………………………………………………………………….
 Nama perusahaan (Kontraktor / Sub kontraktor)
…………………………………………………………………………………………………….
 Tingkat keparahan
…………………………………………………………………………………………………….

3.1.3.3 Tingkat kerusakan yang terjadi (untuk fasilitas maupun lingkungan)

3.1.3.4 Langkah penanganan awal (Initial Response)

3.1.3.5 Tindak lanjut penanganan

3.1.3.6 Dampak terhadap kegiatan proyek / operasi

3.1.3.7 Dampak terhadap kegiatan lingkungan dan sosial (jika ada)


Lampiran II TKO B - 004/CT03100/2021-S9

3.1.3.8 Perkiraan nilai aset dan kerugian yang timbul; (biaya penyelesaian dan asset)

3.1.3.9 Penjelasan tambahan

h) Membutuhkan bantuan segera


Ya Tidak Belum diketahui

Jika YA, jelaskan :


…………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………….

i) Pelaporan Lisan/Tertulis Yang Telah Dilakukan

Pihak Terkait Orang yang Dituju Tanggal/Waktu Nomor Kontak


No
(Related Party) (Intended Person) (Date/Time) (Contact Number)

1.

2.

3.

4.

Dengan ini saya menyatakan bahwa semua informasi yang tercantum di atas adalah benar pada
waktu laporan ini dibuat dan dikirimkan.

Yang membuat laporan

Tanda tangan

Nama
______________________
Jabatan
Lampiran II TKO B - 004/CT03100/2021-S9

ELEMEN 9 : INSPEKSI, AUDIT DAN TINJAUAN BERKALA


Tujuan: Untuk dapat menjaga konsistensi dalam penerapan ERP proyek, sangat penting untuk
melakukan program inspeksi, audit dan tinjauan secara berkala. Inspeksi / audit harus
dilaksanakan dan dibuat rekomendasi perbaikan untuk peningkatan dalam penerapan ERP
dengan benar, termasuk pendokumentasian, tindakan pengendalian, pelatihan dan
kompetensi.
Setiap penyimpangan yang ditemukan harus ditinjau di setiap lokasi dan dikomunikasikan ke
manajemen dengan persyaratan bahwa rencana tindakan perbaikan akan disusun dan
diselesaikan secara tepat waktu.

No. Persyaratan Wajib Cek


1. Hasil inspeksi dan audit harus dicatat, dianalisa dan digunakan untuk
meningkatkan manajemen dan kualitas penerapan ERP.
1. Program inspeksi, audit dan tinjauan berkala untuk penerapan ERP
harus diterapkan.
2. Inspeksi dan audit harus mencakup proses dan prosedur
dokumentasi ERP, sarana dan prasarana, peralatan penanganan
keadaan darurat.
3. Setiap lokasi memiliki jadwal inspeksi dan audit sesuai dengan risiko
pekerjaan yang ada di lokasi tersebut.
4. Hasil inspeksi dan audit harus dikomunikasikan ke pimpinan di lokasi
dan manajemen lini.
5. Hasil inspeksi dan audit harus ditindaklanjuti. Untuk itu
mekanisme analisis dan tinjauan atas hasil inspeksi dan audit
harus diterapkan.

2. Tinjauan berkala untuk implementasi dan perbaikan berkelanjutan prosedur


ERP pada proyek perlu dilakukan secara berkala bisa dilakukan bersama
dengan Management Review.
Lampiran III TKO B - 004/CT03100/2021-S9

LAMPIRAN 3 – REKOMENDASI MATRIKS IMPLEMENTASI ERP PROYEK


Incident/Affected Area IC awal IC Lanjutan
Proyek Pembangunan Supervisor Proyek Manager Proyek
SPM Lapangan Lapangan

Proyek Pembangunan Supervisor Proyek  Manager Proyek


Jetty / Island Berth Lapangan Lapangan
 Kepala Terminal /
Pelabuhan Khusus
Proyek Pembangunan Manager Proyek  Manager Proyek
dalam wilayah operasi Lapangan Lapangan
Pertamina C&T  Project Manager
Facilities
Proyek Pembangunan Manager Proyek  Manager Proyek
Jalur Pipa Lapangan Lapangan
 Project Manager
Facilities
Pembangunan Depot / Manager Proyek  Manager Proyek
Terminal Lapangan Lapangan
 Project Manager
Facilities
Kantor administratif Manager Proyek  Manager Proyek
proyek Lapangan Lapangan
 Project Manager
Facilities
Tumpahan Minyak di Manager Proyek  Manager Proyek
Perairan Lapangan Lapangan
 Tim PPTKM
Kegiatan Vessel / barge Vessel Master  Manager Proyek
Lapangan, atau
 Integrated / Fuel
Terminal Manager
 Kepala Terminal /
Pelabuhan Khusus
Lampiran IV TKO B - 004/CT03100/2021-S9

Contoh Laporan Tanggap Darurat

LAPORAN KEADAAN DARURAT / KRISIS


j) Pelapor:

Nama : .............………………………….

Jabatan : ...................................................

Nama Proyek : ...................................................

Lokasi : ...................................................

Area / Region : ...................................................

k) Nomor kontak pelapor :

Telepon : ……………………………………

HP : ………………………..………….

l) Waktu/ tanggal/ bulan/ tahun Laporan


Jam / tanggal / Bulan / Tahun

................/ ....................../ ..................... / ................

m) Waktu/ tanggal/ bulan/ tahun kejadian


Jam / tanggal / Bulan / Tahun

................/ ....................../ ..................... / ................

n) Lokasi kejadian, lampirkan peta lokasi (dalam bentuk sketch diperbolehkan)

……………………………………………………………………

o) Peristiwa Yang Terjadi


Keadaan Darurat
Keadaan Krisis

Jenis Kecelakaan:
Kematian
Darurat Medis
Kebakaran/ Ledakan
Tumpahan BBM
Kebocoran Gas
Tumpahan Bahan Kimia atau Limbah B3
Lain-lain, sebutkan …………………………………………………..

Jenis Peristiwa:
Gempa Bumi
Banjir
Huru-hara
Sabotase
Pemogokan
Sandera
Pencurian Aset
Ancaman Keamanan
Pandemi
Lain-lain, sebutkan ............................................................................
Lampiran IV TKO B - 004/CT03100/2021-S9

p) Deskripsi Keadaan
Deskripsi singkat tentang Keadaan yang terjadi

3.1.3.10Penyebab terjadinya:

3.1.3.11Data korban, jumlah dan keadaannya (jika ada korban), meliputi:

 Nama
……………………………………………………………………………………………………..
 Jenis kelamin
……………………………………………………………………………………………………..
 Umur
……………………………………………………………………………………………………..
 Status
……………………………………………………………………………………………………..
 Jabatan
…………………………………………………………………………………………………….
 Nama perusahaan (Kontraktor / Sub kontraktor)
…………………………………………………………………………………………………….
 Tingkat keparahan
…………………………………………………………………………………………………….

3.1.3.12Tingkat kerusakan yang terjadi (untuk fasilitas maupun lingkungan)

3.1.3.13Langkah penanganan awal (Initial Response)

3.1.3.14Tindak lanjut penanganan

3.1.3.15Dampak terhadap kegiatan proyek / operasi

3.1.3.16Dampak terhadap kegiatan lingkungan dan sosial (jika ada)


Lampiran IV TKO B - 004/CT03100/2021-S9

3.1.3.17Perkiraan nilai aset dan kerugian yang timbul; (biaya penyelesaian dan asset)

3.1.3.18Penjelasan tambahan

q) Membutuhkan bantuan segera


Ya Tidak Belum diketahui

Jika YA, jelaskan :


…………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………………….

r) Pelaporan Lisan/Tertulis Yang Telah Dilakukan

Pihak Terkait Orang yang Dituju Tanggal/Waktu Nomor Kontak


No
(Related Party) (Intended Person) (Date/Time) (Contact Number)

5.

6.

7.

8.

Dengan ini saya menyatakan bahwa semua informasi yang tercantum di atas adalah benar pada
waktu laporan ini dibuat dan dikirimkan.

Yang membuat laporan

Tanda tangan

Nama
______________________
Jabatan

Anda mungkin juga menyukai