NASKAH DRAMA

“Pengorbanan Terakhir”
Adegan ke-1 (Di rumah Aji)
Dialog Ekspresi Sound
Narator : SUBUH ITU/ AJI MENDENGAR IBUNYA TERBATUK- Di atas panggung, di sisi yang
BATUK/ DAN IA PUN TERJAGA DARI TIDURNYA/// berbeda. Ibu terbatuk-batuk.
Aji bangun dan
menghampiri.
Aji : ”PENYAKIT IBU KAMBUH LAGI ?” /// Tampak khawatir, sambil
memegang pundak ibu.
Ibu Hapsah : “IYA NAK/ TENGGOROKAN IBU SANGAT SAKIT.”///
Aji : “AJI AMBILKAN OBAT DULU YA BUK.”// Setengah berdiri, hendak
mengambil obat
Ibu Hapsah : “TIDAK USAH NAK.../ OBAT IBU SUDAH HABIS.”
Aji : “AJI AMBILKAN MINUM DULU BUK.”/// Bergegas mengambil air
minum
Aji : “YA ALLAH… KEMANA AKU HARUS PERGI MENCARI Saat mengambil minum,
UANG BUAT BELI OBAT UNTUK IBU DAN BELI BERAS sambil berkata lirih
UNTUK MAKAN.”
Ibu Hapsah : uhuk...uhuk... Terbatuk-batuk
Aji : “INI, MINUM DULU IBU. IBU, AKU MAU KELUAR
SEBENTAR DULU.”
Ibu Hapsah : “IYA NAK, HATI-HATI DAN CEPAT PULANG.”
Aji : “ASSALAMUALAIKUM.”///
Ibu Hapsah :”WAALAIKUMSALAM.”///
Narator : “SEBENARNYA IBU HAPSAH TAHU KEMANA SANG
ANAK AKAN PERGI// AJI AKAN PERGI KE RUMAH PAK
SAMIR/ JURAGAN SAPI YANG TERKENAL KAYA/ DAN
DERMAWAN DI KAMPUNGNYA.”///

Adegan ke-2 (di rumah Pak Samir)

Dialog Ekspresi Sound
Narator : SETIBANYA DI RUMAH PAK SAMIR///
Aji : “ASSALAMUALAIKUM.”
Pak Samir : “EH, AJI. WA’ALAIKUMUSSALAM.. SINI NAK, AJI SUDAH
MAKAN ?”

NASKAH DRAMA “Pengorbanan Terakhir” | 1

Aji : “BELUM PAK.”
Pak Samir : “INI MAKAN DULU. SELESAI MAKAN TOLONG BANTU
BAPAK MENGAMBIL RUMPUT DI KEBUN TERUS
BERIKAN KE SAPI-SAPI DI KANDANG.”
Aji : “IYA PAK, TERIMA KASIH” Menerima piring dari Pak
Samir
: ”YA ALLAH.. KIRA-KIRA IBU SUDAH MAKAN BELUM YA.. Memakan perlahan sambil
?” berkata lirih

Pak Samir : “KENAPA AJI BENGONG.. ? AYO HABISKAN NAK.”

Aji : ”AJI TERINGAT IBU DI RUMAH, PAK.”
Pak Samir : ”OOHH… AJI TENANG SAJA. NANTI PAK KASIR
BAWAKAN SARAPAN PAGI UNTUK IBU AJI DI RUMAH.
AYO LANJUTKAN MAKANNYA.”
Narator : SESUDAH MENGAMBIL RUMPUT DI KEBUN/ DAN
MEMBERI MAKAN SAPI-SAPI DI KANDANG/ AJI PUN
HENDAK PAMIT PULANG///
Aji : “PAK, SAYA SUDAH SELESAI. SAYA PAMIT PULANG
DULU YA PAK.”
Pak Samir : “IYA NAK. INI SEDIKIT UANG BUAT KAMU JAJAN,
TERIMA KASIH KARENA SUDAH MEMBANTU BAPAK.
TOLONG SAMPAIKAN SALAM BAPAK KE IBU, YAA.”
Aji : “IYA, INSYA ALLAH SAYA SAMPAIKAN. TERIMA KASIH.”
Pak Samir : “BAPAK TINGGAL DULU YA JI.” Pak Samir keluar
panggung
Aji : “IYA, PAK.”
“ALHAMDULILLAH YA ALLAH.. DENGAN UANG INI SAYA Sambil keluar panggung
BISA MEMBELI OBAT DAN SEDIKIT BERAS DI WARUNG
UNTUK DI BAWA PULANG.”

Adegan ke-3 (Setibanya di rumah)

Dialog Ekspresi Sound
Narator : SETELAH MEMBELI OBAT DAN SEDIKIT BERAS DI Ibu naik ke atas panggung,
WARUNG// AJI PULANG DENGAN PERASAAN BAHAGIA. setelah itu seolah-olah
sedang melipat baju.
Aji : “ASSALAMU’ALAIKUM.. IBU, AJI PULANG.” Naik ke atas panggung
dengan ekspresi ceria
Ibu Hapsah : “WA’ALAIKUMUSSALAM. ALHAMDULILLAH KAMU
SUDAH PULANG NAK.”
Aji : “IBU, AJI TADI DARI RUMAH PAK SAMIR. AJI BANTU PAK
SAMIR BERI MAKAN SAPI-SAPINYA, DAN AJI DIBERI
UANG, TERUS UANGNYA AJI BELIIN OBAT DAN BERAS.

NASKAH DRAMA “Pengorbanan Terakhir” | 2

 INI BERAS SAMA SISA KEMBALIANNYA.
Ibu Hapsah : “ALHAMDULILLAH... MAAFKAN IBU YA NAK, KAMU
YANG MASIH KECIL HARUS BEKERJA KERAS SEPERTI
INI.”
Aji : ““TIDAK BU, AJI SAMA SEKALI TIDAK TERBEBANI. KAN
SURGA ADA DI TELAPAK KAKI IBU.”
Ibu Hapsah : “MAAFKAN IBU NAK.” Sambil mengusap kepala Aji
Aji : “OHH IYA BU. TERNYATA PAK SAMIR ITU DERMAWAN Dengan nada ceria, untuk
YA. TADI AJI DI KASIH UANG RP 50.000-, PADAHAL AJI menghibur ibunya
HANYA BANTU BERI MAKAN SAPI-SAPINYA SAJA.”
Ibu Hapsah : “IYA, NAK. MEMANG BELIAU SANGAT BAIK DAN
DERMAWAN.”
Aji : “IBU, AJI KELUAR DULU YA. AJI MAU NGUMPULIN
PLASTIK. ASSALAMUALAIKUM.”
Ibu Hapsah : “WAALAIKUMSALAM. HATI-HATI NAK.”
Narator : “KEMUDIAN IBU HAPSAH MELANJUTKAN Ibu sambil membawa
PEKERJAANNYA. NAMUN, TIBA-TIBA ...” lipatan baju, berjalan ke
arah sisi panggung
Ibu Hapsah : “YA ALLAH.. ASTAGFIRULLAH.. YA ALLAH GUSTI...” Memegang dada, ekspresi
kesakitan. Memegang
kursi dan
menjatuhkannya.

Adegan ke-4 (Saat Aji memulung sampah)

Dialog Ekspresi Sound
Narator : SEMENTARA ITU/ AJI MENCARI PLASTIK-PLASTIK DI Masuk panggung, sambil
PINGGIR JALAN UNTUK DIJUAL PADA PENGEPUL// membawa karung. Berpura-
pura mencari plastik bekas.
KEMUDIAN/ IA BERTEMU DENGAN TEMAN
SEKOLAHNYA DULU///
Imel : “HEY AJI, GIMANA KABAR KAMU. EH... KAMU SEDANG Naik atas panggung,
APA.. ?” menepuk pundak Aji
Aji : “ALHAMDULILLAH SEHAT. INI LAGI CARI PLASTIK BUAT Sambil menutupi rasa malu
DIJUAL NANTI.”
Imel : “OWHH.. SUDAH BANYAK DAPATNYA.. ?”
Aji : “ALHAMDULILLAH LUMAYAN.”
Narator : “KEMUDIAN DATANG TIGA TEMAN IMEL SEKOLAH.” Reva, Feni, dan Karin naik ke
atas panggung. Sambil saling
tertawa seolah-olah sedang
bercanda.

NASKAH DRAMA “Pengorbanan Terakhir” | 3

Reva : “HEI.... KALIAN LAGI PACARAN YA!” Tertawa mengejek
Aji dan Imel : “ENGGAK KOK!” KAMI CUMA...” Menjawab bersamaan
Karin : “CIYE...CIYE... JAWABNYA AJA KOMPAKAN!” Memotong perkataan Aji
ABSOLUTLY PACARAN MEREKA GAEEES!” HAHAHA...” dan Imel, sambil mengejek

Karin, Reva, : “HAHHAHA..HAHA...” Tertawa terbahak-bahak

dan Feni
Imel : “IHH, SOK TAU DEH KALIAN! AKU KAN CUMA NYAPA
AJI.”
Feni : “HALAH...GAK USAH BOHONG. KALIAN PACARAN KAN?! Pura-pura menasehati.
PLISS DEH, KALIAN ITU MASIH KECIL.” Sok bijaksana
Reva : “LAGIAN NIH SI AJI, MISKIN AJA BELAGU,GAK SEKOLAH Ekspresi mengejek
MALAH SOK-SOK AN PACARAN. IH, BOCAH NGAPA
YAK!”
Feni, dan : “BOCAH NGAPA YAK... BOCAH NGAPA YAK...BOCAH Nyanyi lagunya Wali,
Karin NGAPA YAK... HAHAHAHHA..HAHA.” kemudian tertawa
mengejek
Imel : “JANGAN GITU DONG, AJI KAN GAK SEKOLAH KARENA
NGGAK ADA BIAYA. BUKAN KARENA DIA GAK MAU!”
Feni : “HMMM...BANYAK ALESAN!”
Karin : “UDAH YUK GAEES, KITA CABUT! MALES LAMA-LAMA
DISINI.”
Feni : “YUKS, EH BESOK KITA SEKOLAH LAGI YA, BIAR PINTER, Sambil keluar panggung
GEDENYA JADI DOKTERRR..TUMPAK ANE MONTOR
MIBER.”
Feni, Karin, : “HHHAHAHA..HAHAHA..HAHA..”
dan Reva
Imel : “ASTAGFIRULLOH... DASAR TRIO KOBOKAN. KAMU GAK
PAPA KAN JI?? GAK USAH DENGERIN MEREKA.
Aji : “IYA MEL.”
Farida : “HAI MEL, TERNYATA KAMU DISINI. TADI KAMU
DITUNGGUIN SAMA UMI KAMU. MAU DIAJAK KE
RUMAHNYA PAK DHE.”
Imel : “OH YA?, KAMU SENDIRI MAU KEMANA DA?”
Farida : “DISURUH EMAK BELI TELUR KE RUMAHNYA MANG
ANTA. YUK BARENGAN.”
Imel : “IYA AYO. DULUAN YA JI. BYE..” Imel dan Farida keluar
panggung
Aji : “IYA MEL, HATI-HATI.”
Narator : AJI SEBENARNYA IRI MELIHAT TEMAN-TEMANYA//
BEGITU BESAR KEINGINANNYA UNTUK DAPAT

NASKAH DRAMA “Pengorbanan Terakhir” | 4

 BERSEKOLAH KEMBALI// NAMUN APA DAYA/
KEINGINAN ITU HARUS DIA PENDAM DALAM-DALAM
SETELAH AYAHNYA MENINGGAL KARENA
KECELAKAAN/ DAN KINI IBUNYA SAKIT-SAKITAN// IA
HARUS MENJADI TULANG PUNGGUNG KELUARGA///
Aji : “YA ALLAH.. HARUSKAH COBAAN INI AKU TERIMA ?
MENGAPA ENGKAU MENGAMBIL AYAH, YA ALLAH.”

Adegan ke-5 (Saat Aji pulang)

Dialog Ekspresi Sound
Narator : SELESAI MEMULUNG/ AJI PUN KEMBALI KE RUMAH// Ibu naik ke atas panggung,
NAMUN/ DIA MELIHAT IBUNYA SUDAH TERBARING DI mengambil posisi
LANTAI DAN TIDAK SADARKAN DIRI///
Aji : “ IBU, IBU KENAPA ? IBU.. BANGUN IBU..IBUU..! Naik ke atas panggung,
TOLONG-TOLONG.” membuang karung yang
dibawa
Pak Samir : “ADA APA AJI, IBUMU KENAPA?”
Aji : “TIDAK TAHU PAK, IBU PINGSAN.” Pak Samir memeriksa nafas,
“PAK, TOLONG IBU PAK. TOLONG BANGUNKAN IBU. dan denyut nadi Ibu Hapsah
KENAPA DIA HANYA DIAM SAJA?!!”
Pak Samir : “AJI SABAR NAK. TABAHKAN HATIMU.”
Aji : “MAKSUD BAPAK APA?”
Pak Samir : “IBU KAMU ……HMMM……IBU SUDAH TIDAK ADA NAK.”
Aji : “APA ? TIDAK MUNGKIN. IBU PASTI MENDENGAR Menangis, berteriak, sambil
SUARA SAYA. IBU….. IBU BANGUN BU. IBU TIDAK menggoyang-goyangkan
MUNGKIN MENINGGALKAN AJI. KALAU IBU PERGI AJI tubuh ibu, seolah-olah
JUGA IKUT BU.” hendak membangunkannya

Pak Samir : “HENTIKAN NAK, SABAR. JANGAN SEPERTI INI NANTI Sambil memeluk Aji
IBU KAMU SEDIH. KAMU TIDK MAU MELIHAT IBU
KAMU SEDIHKAN ? KAMU SAYANG SAMA IBU
KAMUKAN ? SABAR NAK, SEMUA SUDAH KEHENDAK
ALLAH SWT.”
Aji : “AYAH, IBU, KENAPA KALIAN BEGITU CEPAT Sambil menangis terisak Alunan
MENINGGALKAN AJI.” kemudian menunduk sholawat
------- PEMBACAAN PUISI -------

NASKAH DRAMA “Pengorbanan Terakhir” | 5