Anda di halaman 1dari 96

Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru

Di SMP Negeri 1 Suak Tapeh, Kabupaten


Banyuasin

Skripsi Oleh :
A. Salsabil Ardha
01111401050
Manajemen

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Meraih


Gelar Sarjana Ekonomi

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS SRIWIJAYA
FAKULTAS EKONOMI

(2015)
ii
iii
SURAT PERNYATAAN INTEGRITAS KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : A. Salsabil Ardha


NIM : 01111401050
Jurusan : Manajemen
BidangKajian / Konsentrasi : Manajemen Sumber Daya Manusia
Fakultas : Ekonomi

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Skripsi yang berjudul: Pengaruh


Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru Di SMP Negeri 1 Suak Tapeh, Kabupaten
Banyuasin

Pembimbing :
Ketua : Dr. Agustina Hanafi M.B.A
Anggota : Drs. Yuliansyah M. Diah, M.M
Tanggal Ujian : 10 Juli 2015

Adalah benar hasil karya Saya sendiri. Dalam skripsi ini tidak ada kutipan hasil
karya orang lain yang tidak saya sebutkan sumbernya.
Demikianlah pernyataan ini Saya buat dengan sebenarnya, dan apabila pernyataan
Saya ini tidak benar di kemudian hari, Saya bersedia dicabut predikat kelulusan
dan gelar kesarjanaan.

Palembang, 10 Juli 2015


Pembuat pernyataan,

A. Salsabil Ardha
NIM.01111401050

iv
Motto :

“Dan sebaik-baik manusia adalah yang paling berguna dan menebar

manfaat di muka bumi”

Kupersembahkan Untuk :

 Ibunda Nur Aidah dan Ayahanda

Arsandi

 Kakakku Azzahra Kemalasari dan

Kedua Adikku Kurnia Almunawari

dan Sanur Firdalena

 Nenekku Mulam Hawati

 Sahabat dan teman-temanku

 Para Dosen FE Unsri

 Almamaterku

v
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat

menyelesaikan penelitian dan skripsi yang berjudul Pengaruh Disiplin Kerja

Terhadap Kinerja Guru Di SMP Negeri 1 Suak Tapeh, Kabupaten Banyuasin.

Skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan dalam meraih

derajat sarjana Ekonomi program Strata Satu (S-1) Fakultas Ekonomi Universitas

Sriwijaya.

Penulis mengucapkan terimah kasih yang sebesar-besarnya kepada kedua

orang tua tercinta, Ibunda Nur Aidah dan Ayahanda Arsandi atas dukungan, kasih

sayang, pengorbanan serta doa yang tulus untuk penulis. Penulis juga ingin

mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu, antara lain :

1. Dr. Agustina Hanafi M.B.A. Selaku dosen pembimbing skripsi yang telah

mengorbankan waktu, tenaga, pikiran untuk membimbing serta

memberikan saran dalam menyelesaikan skripsi ini.

2. Drs. Yuliansyah M. Diah, M.M. Selaku dosen pembimbing skripsi yang

telah mengorbankan waktu, tenaga, pikiran untuk membimbing dan

memberikan saran selama jalannya perkuliahan serta dalam proses

penyelesaikan skripsi ini.

3. Dr. Zakaria Wahab, M.B.A. Selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas

Ekonomi Universitas Sriwijaya dan Drs. Yuliansyah M. Diah, M.M.

selaku Pengelola Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas

Sriwijaya.

vi
4. Drs. Supardi A. Bakri M.P.A. Selaku dosen penguji yang telah membantu

memberi kritik dan saran dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Dr. Mohamad Adam, S.E., M.E. Selaku dosen pembimbing akademik

yang telah mengorbankan waktu, tenaga, dan pikiran untuk membimbing

dan memberikan saran selama proses perkuliahan.

6. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen, staf dan pegawai Fakultas Ekonomi

Universitas Sriwijaya.

7. Kedua orang tua tercinta, Ibunda Nur Aidah, Ayahanda Arsandi, Kakakku

Azzahra Kemalsari, Kedua Adikku Kurnia Almunawari dan Sanur

Firdalena, Nenekku Mulam Hawati dan Kakak Sepupuku Mutiara Anisya,

S.E. serta seluruh keluarga yang telah memberikan semangat, dukungan

moral dan materil, serta doa yang terus dipanjatkan demi kelancaran

perkuliahan.

8. Sahabat-sahabatku Arief Anzarullah, S.E., M. Rieza Prayogi, S.E., Reza

Fahlevi, M. Berry Ansyor, S.E., M. Ardi Saputra, S.E. Yang bersama-

sama melalui pahit dan manisnya masa perkuliahan dan yang selalu

memberi semangat.

9. Teman-teman Seperjuangan Manajemen FE Unsri Dita Utami Mustafa,

S.E., Vetty Rahmadania P, S.E, M. Ari Hegar, Yudi Dafiansyah, Jeni

Jeksen, Ilham Yasir Solichin, M. Haris Yuliansyah, Rezky, Fadel, Dina

Nurkhimawati, Franata Indra Kusuma ,Nopriansyah. Serta teman-teman

Manajemen B 2011 dan Manajemen SDM 2011 Universitas Sriwijaya

Kampus Palembang.

vii
10. Semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung telah

membantu dalam proses penyelesaian skripsi ini.

Palembang, 10 Juli 2015

A. Salsabil Ardha

viii
ix
ABSTRACT

THE EFFECT OF WORK DISCIPLINE ON THE PERFORMANCE OF


THEACHERS AT JUNIOR HIGH SCHOOL 1 SUAK TAPEH, IN
BANYUASIN REGENCY

BY:

A. Salsabil Ardha; Dr. Agustina Hanafi,M.B.A;


Drs. Yuliansyah M. Diah, M.M

This research aims to identify and analyse the effect of work discipline on the
performance of theachers at junior high school 1 Suak Tapeh, in Banyuasin
regency. The population of this research was all theachers at junior high school 1
Suak Tapeh, Banyuasin which amounts to 36 peoples. The technique use in
collecting the samples was saturated sampling, so that the samples in this research
were all theachers at junior high schools 1 Suak Tapeh, Banyuasin which amounts
to 36 peoples. This research uses primary data obtained through questionnaires
and simple regression analysis as a method of data analysis. The result shows
work discipline influences the performance of the theachers significantly by
40.4%, while the other 59.6% is influenced by other variable outside the scope of
this research.

Keywords : work discipline, performance of theachers

x
xi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : A. Salsabil ardha

Jenis Kelamin : Laki – Laki

Tempat, Tanggal Lahir : Palembang, 22 Mei 1994

Agama : Islam

Status : Belum Menikah

Alamat Rumah : Jalan AKBP H. Umar RT 14 RW 01 No 1294


Kecamatan Kemuning, Kelurahan Ario Kemuning,
KM 05, Palembang.

Alamat E-mail : Sabil.Amd@gmail.com

Pendidikan Formal

Sekolah Dasar : SD Muhammadiyah 14, Kota Palembang

SMP : SMP Negeri 19, Kota Palembang

SMA : SMA Muhammadiyah 1, Kota Palembang

Pendidikan Non Formal : Lembaga Bahasa Universitas Sriwijaya 2013/2014

Global English Language Center 2013/2014

xii
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL…………………………………………………………… i

HALAMAN PERSETUJUAN UJIAN KOMPREHENSIF ………………… ii

HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI ……………………………………. iii

HALAMAN PERNYATAAN INTERGRITAS KARYA ILMIAH ……...... iv

MOTTO ……………………………………………………………………….. v

KATA PENGANTAR ………………………………………………………… vi

ABSTRAK (BAHASA INDONESIA DAN INGGRIS) .…………………… ix

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ………………………..……………………… xii

DAFTAR ISI ………………………………………………………………….. xiii

DAFTAR TABEL …………………………………………………………….. xvi

DAFTAR GAMBAR …………………………………………………………. xvii

DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………………….


xviii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ………………………………………………………… 1


1.2 Rumusan Masalah …………………………………………………….. 8
1.3 Tujuan Penelitian………………………………………………………. 8
1.4 Manfaat Penelitian……………………………………………………... 9
1.5 Sistematika Skripsi ……………………………………………………. 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Disiplin Kerja …………………………………………………………
11
2.1.1 Pengertian Disiplin Kerja ………………………………….
11

xiii
2.1.2 Faktor-Faktor Disiplin Kerja ……………………………..
14
2.2 Kinerja ..................……………………………………………………
16
2.2.1 Definisi Kinerja……...........………………………………
16
2.2.2 Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja…..............…………
16
2.2.3 Kinerja Guru…................................................................... 19
2.3 Hubungan Disiplin Kerja Dengan Kinerja Guru ………………......... 22
2.4 Matrix Penelitian Terdahulu ………………………………………...
23
2.5 Kerangka Konseptual ……………………………………………….. 24
2.6 Hipotesis …………………………………………………………….. 25

BAB III METODE PENELITIAN


3.1 Ruang Lingkup Penelitian …………………………………………... 26
3.2 Jenis Dan Sumber Data ……………………………………………... 26
3.2.1 Jenis Data ……………………………………………….. 26
3.2.2 Sumber Data …………………………………………….. 26
3.3 Populasi Dan Sampel ……………………………………………….. 27
3.4 Definisi Operasional Variabel…...........................………………….. 27
3.5 Pengukuran Variabel ……………………………………………….. 29
3.6 Instrumen Penelitian ………………………………………………… 29
3.7 Teknik Analisis Data ………………………………………………... 30
3.7.1 Uji Instrumen Penelitian …………………………………
30
3.7.1.1 Uji Validitas Insrtumen Penelitian ……………… 30
3.7.1.2 Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian …………… 30
3.7.2 Pengujian Hipotesis ……………………………………... 31
3.7.2.1 Uji statistic F (Uji-F) ……………………………. 31
3.7.2.2 Koefisien Determinasi ( R2) …………………….. 31
3.7.2.3 Analisis Regresi Sederhana ………………………
32

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


4.1 Hasil Penelitian …………………………………………………….. 33
4.1.1 Hasil Uji Instrumen Penelitian ……………………….…. 33

xiv
4.1.1.1 Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian …...…... 33
4.1.1.2 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian ……... 35
4.1.2 Deskripsi Profil Responden ………………………...…… 36
4.1.2.1 Jenis Kelamin Responden …………………….... 36
4.1.2.2 Usia Responden ………………………………… 37
4.1.2.3 Tingkat Pendidikan Responden ………………… 38
4.1.2.4 Lama Bekerja Responden ………………………. 38
4.1.2.5 Status Pernikahan Responden ………………….. 39
4.1.3 Analisis Frekuensi Variabel Penelitian …………………..
40
4.1.3.1 Gambaran Disiplin Kerja Pada SMP N 1 Suak
Tapeh, Banyuasin………………………………….
40
4.1.3.2 Gambaran Kinerja Guru SMP N 1 Suak Tapeh,
Banyuasin ……………............................................
45
4.1.4 Analisis Regresi Sederhana ……………………………. 52
4.1.4.1 Hasil Uji Koefisien Determinasi ……………….. 52
4.1.4.2 Hasil Uji F (Anova) ……………………….……. 53
4.1.4.3 Hasil Uji Regresi Linier Sederhana ………….…. 54
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian …………………………………….…. 55

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kesimpulan ………………………………………………..……….. 60
5.2 Saran………………………………………………………….…….. 60

Daftar Pustaka ………………………………………………………….………. 62

Lampiran-Lampiran ……………………………………………………………. 64

xv
DAFTAR TABEL
Halaman

Tabel 1.1 Jumlah Jam Kerja yang dibutuhkan Guru di SMP N 1 Suak Tapeh,
Banyuasin……………………………………………..……..….. 4
Tabel 1.2 Jumlah Jam Kerja yang dilaksanakan Guru di SMP N 1 Suak
Tapeh, Banyuasin……….………….………….………….……… 5
Tabel 1.3 Jumlah Guru yang tidak hadir ke Sekolah pada SMP N 1 Suak
Tapeh, Banyuasin……….………….………….………….…….. 6
Tabel 1.4 Jumlah Guru yang terlambat tiba ke Sekolah pada SMP N 1 Suak
Tapeh, Banyuasin……….……………….………….………....... 6
Tabel 2.1 Matrix Penelitian Terdahulu ……………………………………. 23
Tabel 3.1 Operasional Variabel……………………………………………. 28
Tabel 3.2 Skor Pendapat Responden ……………………………………… 29
Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian ……………………….. 34
Tabel 4.2 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian……………………… 36
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Jenis kelamin Responden ………………… 36
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Usia Responden ………………………….. 37
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Tingkat Pendidikan Responden …………. 38

xvi
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Lama Bekerja Responden ……………….. 38
Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Status Pernikahan Responden …………… 39
Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Tanggapan Responden Terhadap
Disiplin Kerja Pada SMP N 1 Suak Tapeh, Banyuasin ……….. 40
Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Tanggapan Responden Terhadap Kinerja Guru
SMP N 1 Suak Tapeh, Banyuasin ……………..……………..... 46
Tabel 4.10 Besar Hubungan Pengaruh Disiplin Kerja Tehadap
Kinerja Guru .......………………………………………………. 52
Tabel 4.11 Analisis F (ANOVA) : Kemaknaan Pengaruh Disiplin Kerja (X)
Terhadap Kinerja Guru (Y) ........……………………………….. 53
Tabel 4.12 Analisis Persamaan Regresi Linier Sederhana………………….. 55

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ………………………………………………. 24

xvii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian

Lampiran 2. Tabulasi Jawaban Responden

Lampiran 3. Hasil Uji Validitas & Reliabilitas Variabel Disiplin Kerja

Lampiran 4. Hasil Uji Validitas & Reliabilitas Variabel Kinerja Guru

Lampiran 5. Hasil Pengujian Regresi

Lampiran 6. Distribusi Frekuensi Variabel Disiplin Kerja

Lampiran 7. Distribusi Frekuensi Variabel Kinerja Guru

Lampiran 8. Lembar Agenda Konsultasi

xviii
xix
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dunia pendidikan merupakan institusi yang mempunyai peranan penting

dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Peran ini terkait dengan

upaya menjadikan generasi penerus bangsa yang mempunyai kualitas sumber

daya manusia yang dapat diandalkan. Salah satu faktor penunjang pendidikan

adalah manusia dalam hal ini adalah sumber daya manusia, lembaga pendidikan

akan berhasil jika memiliki Sumber Daya Manusia yang berkualitas dan

profesional (Wahyuni, 2011). Dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia

dari sektor pendidikan, Guru sebagai salah satu sumber daya di sekolah memiliki

peran penting dalam meningkatkan kualitas peserta didik. Mereka bertugas

membimbing dan mengarahkan cara belajar siswa agar mencapai hasil optimal.

Oleh karena itu, kinerja guru selalu menjadi perhatian karena merupakan faktor

penentu dalam meningkatkan prestasi belajar. Ia sangat berperan dalam

meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah (Djatmiko, 2006).

Pemerintah Indonesia dalam upaya meningkatkan pendidikan bagi warga

negaranya tidak henti-hentinya melakukan berbagai kegiatan dan menyediakan

fasilitas pendukungnya. Seperti yang disampaikan dalam pembukaan Undang-

Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang menyatakan bahwa

tujuan pendidikan nasional adalah untuk melindungi segenap bangsa dan seluruh

tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum,

1
mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia

berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial (Rohmalia,

2014)

Untuk mewujudkan tujuan nasional tersebut, pendidikan merupakan faktor

yang sangat menentukan. Pendidikan adalah modal dasar untuk menciptakan

sumber daya manusia yang unggul, dunia pendidikan yang utama adalah sekolah,

Sekolah merupakan salah satu lembaga alternatif pelayanan pendidikan. Di dunia

pendidikan guru memegang posisi yang sangat strategis dalam upaya menciptakan

lulusan yang profesional dan berkualitas sehingga dapat memenuhi kebutuhan

sumber daya manusia yang profesional (Hasanah, 2010).

Disiplin kerja merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja

guru. Dengan demikian sekolah yang di dalam proses belajar- mengajar tumbuh

kedisiplinan, akan berfungsi sebagai pembentuk nilai dan norma individu,

penguasaan diri, sikap dan tanggung jawab bagi guru. Kurang disiplinnya guru-

guru dalam melaksanakan tugas, seperti datang ke sekolah terlambat, bersikap

masa bodoh terhadap siswa berakibat kualitas peserta didik menjadi rendah.

Rendahnya tingkat kedisiplinan guru dapat menghambat kegiatan belajar-

mengajar di sekolah. Dari organisasi atau instansi sendiri juga berperan dalam

mengelola guru agar mematuhi segala peraturan, norma yang telah ditetapkan oleh

sekolah sehingga para guru bekerja dengan disiplin dan efektif. Kedisiplinan

adalah kesadaran dan kesediaan seseorang dalam mentaati semua peraturan

organisasi dan norma sosial yang berlaku. ( Hasibuan, 2011).

2
Selain itu, berbagai aturan atau norma yang ditetapkan oleh suatu lembaga

memiliki peran yang sangat penting dalam menciptakan kedisiplinan agar para

pegawai atau karyawan dapat mematuhi peraturan tersebut. Aturan atau norma itu

biasanya diikuti sanksi yang diberikan bila terjadi pelanggaran. Sanksi tersebut

bisa berupa teguran baik lisan atau tertulis, skorsing, penurunan pangkat bahkan

sampai pemecatan kerja tergantung dari besarnya pelanggaran yang dilakukan

oleh pegawai atau karyawan . Hal itu dimaksudkan agar para pegawai bekerja

dengan disiplin dan bertanggung jawab atas pekerjaannya.

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 suak tapeh adalah SMP

pertama yang dibangun di kecamatan suak tapeh, dituntut untuk menjadi SMP

yang diteladani di kecamatan tersebut dengan adanya guru yang profesional, yang

salah satu bentuknya adalah guru yang mempunyai kinerja yang baik dalam

melaksanakan tugas dan meningkatkan kualitas kerja seiring dengan

perkembangan zaman, maka dibutuhkan disiplin kerja yang tinggi untuk

meningkatkan kinerja guru.

Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa guru dan siswa, masih ada

guru yang mengajar tidak sesuai dengan jam kerja yang telah ditentukan atau

kurang dari target, para guru mengajar hanya memberi tugas dan tidak mengawasi

siswa pada saat jam pelajaran berlangsung serta masih ada guru lelaki yang

merokok di lingkungan sekolah bahkan pada saat mengajar karena akan menjadi

contoh yang kurang baik bagi siswa karena guru adalah seorang panutan bagi para

siswa disekolah. Jam kerja guru di SMP N 1 Suak Tapeh dapat dilihat di tabel

berikut ini :

3
Tabel 1.1
Jumlah Jam Kerja yang dibutuhkan Guru di SMP N 1 Suak Tapeh,
Banyuasin
Mata Pelajaran Jumlah Jam pelajaran per minggu Jumlah jam pelajaran per Bulan
Pendidikan agama 34 136
PPKn 34 136
Bahasa Indonesia 70 280
Matematika 70 280
IPA 60 240
IPS 52 208
Prakaryal 26 104
Penjaskes 34 136
Bahasa Inggris 52 208
Kesenian 26 104
TIK 26 104
Keterampilan 26 104
BP/BK 10 40
Pengembangan Diri 10 40
Jumlah 530 2.120
Sumber: Dokumen dan Kurikulum SMP Negeri 1 Suak Tapeh, Banyuasin

Dilihat dari tabel 1.1 diatas jumlah kebutuhan jam pelajar yang dipenuhi

per minggu yaitu dengan total 530 jam. Dan jam pelajaran yang harus dipenuhi

per bulan dengan total 2.120 jam. Penetapan jam pelajaran ini dilaksanakan agar

proses belajar mengajar dapat terlaksanakan dengan baik dan lancar.

Tabel 1.2
Jumlah Jam Kerja yang dilaksanakan Guru di SMP N 1 Suak Tapeh,
Banyuasin Juli – Desember 2014
Bulan Junlah Jam pelajaran yang dilaksanakan
Jam per Bulan Persentasi (%)

4
Juli 1983 93,5
Agustus 1939 91,4
September 2041 96,2
Oktober 1985 93,6
November 1954 92,1
Desember 1927 90,8
Sumber: Dokumen dan Kurikulum SMP Negeri 1 Suak Tapeh, Banyuasin

Dilihat dari tabel di atas bahwa jam kerja guru selama bulan Juli -

Dessember 2014 tidak ada yang memenuhi kebutuhan jam kerja mengajar per

bulan. Hal ini terlihat dari jumlah jam mengajar yang dilaksanakan antara bulan

Agustus sampai Desember dengan bulan Desember yang memiliki jumlah jam

kerja terendah yaitu 1927 jam per bulan atau dengan persentasi 90,8% dan pada

bulan September dengan jumlah jam kerja terbesar yaitu 2041 jam per bulan atau

dengan persentasi 96,2 %. Apabila hal ini terus terjadi di SMP N 1 Suak Tapeh

maka akan dapat menurunkan kineja guru serta dapat menurunkan kualitas SMP

tersebut.

Fenomena lainnya yang terjadi di SMP N 1 Suak Tapeh, setiap bulan

masih ada guru yang tidak masuk serta peningkatan keterlambatan yang dilakukan

oleh sejumlah guru. Hal ini dapat dilihat dari bulan Juli sampai dengan bulan

Desember tahun 2014 persentasi tingkat kehadiran guru yang tidak hadir setiap

bulan dan yang tiba di sekolah melebihi batas toleransi yang telah ditentukan atau

tiba di sekolah melebihi dari pukul 07.00 WIB cukup tinggi dapat dilihat pada

tabel berikut ini:

Tabel 1.3
Jumlah guru yang tidak hadir ke sekolah pada SMP Negeri 1 Suak Tapeh,
Banyuasin Juli - Desember 2014
Bulan Tidak hadir Persentasi %
Juli 7 19,4
Agustus 6 16,6

5
September 7 19,4
Oktober 8 22,2
November 8 22,2
Desember 9 25,0
Sumber: Dokumen dan Kurikulum SMP Negeri 1 Suak Tapeh, Banyuasin

Tabel 1.3 menunjukkan bahwa jumlah guru yang tidak hadir dari bulan

Juli – Desember 2014 mengalami fluktuasi. Namun pada bulan Desember 2014

jumlah guru yang tidak hadir lebih besar yaitu 9 guru. Adanya beberapa guru yang

tidak hadir menunjukkan bahwa disiplin kerja guru terhadap organisasi relatif

rendah.

Tabel 1.4
Jumlah guru yang terlambat tiba di sekolah pada SMP Negeri 1 Suak Tapeh,
Banyuasin Juli - Desember 2014
Bulan Terlambat Persentasi %
Juli 5 13,8
Agustus 6 16,6
September 3 8,3
Oktober 2 5,5
November 4 11,1
Desember 7 19,4
Sumber: Dokumen dan Kurikulum SMP Negeri 1 Suak Tapeh, Banyuasin

Berdasarkan tabel 1.4 diatas, keterlambatan guru SMP Negeri 1 suak tapeh

dibawah 20 %. Hal tersebut mungkin dapat membawa pengaruh buruk, siswa jadi

terlantar karena gurunya sering terlambat, banyak pekerjaan yang terabaikan dan

tidak dapat diselesaikan tepat waktu, kualitas pekerjaan yang kurang maksimal

dan banyaknya guru yang terlambat masuk kelas untuk mengajar Apalagi jika

ditambah dengan perilaku guru yang hadir di sekolah karena malas atau kurang

tanggung jawab kadang tidak hadir di kelas. Proses pembelajaran jadi terhambat

sehingga para siswa tidak mendapatkan ilmu secara optimal. Padahal, disiplin

6
kerja sangat penting dalam suatu organisasi, dengan disiplin kerja para pegawai

dapat melaksanakan tugas-tugasnya guna mewujudkan tujuan organisasi.

Disiplin kerja mengatur seorang pegawai untuk mentaati segala norma,

kaidah dan peraturan yang berlaku dalam organisasi. Ini jelas akan mempengaruhi

proses belajar mengajar di kelas yang pada akhirnya adalah terganggunya proses

belajar mengajar di sekolah. Akibat dari guru yang tidak masuk kerja, atau datang

terlambat atau meninggalkan jam-jam pelajaran maka banyak komplain dari

peserta didik tentang layanan pendidikan yang mereka terima yang berdampak

pada tingkat kedisiplinan siswa baik pada jam masuk pelajaran atau tingkat

pelanggaran pada tata tertib sekolah yang sering dilakukan. Hal ini mungkin

dikarenakan tidak adanya tindakan atau sanksi yang tegas dan kurangnya

pengawasan kepala sekolah serta jarak tempat tinggal dan tempat kerja yang jauh

sehingga menyebabkan guru sering terlambat dan bermalasan dalam bekerja.

Hal tersebut mengindikasikan bahwa meningkatnya disiplin kerja yang

disebabkan oleh kehadiran pegawai yang tepat waktu, tidak pernah pulang

sebelum jam kerja selesai, mampu menyelesaikan pekerjaan tepat waktu, mampu

menggunakan waktu secara efektif, bekerja dengan kualitas kerja baik, mengikuti

prosedur dan instruksi kerja dari atasan, hadir dalam setiap rapat dan

berpenampilan sopan dan berpakaian sesuai aturan yang ada maka dapat

menyebabkan meningkatnya kinerja guru. Mengingat pentingnya masalah

tersebut, dan untuk menyikapi kondisi tersebut diatas, maka dilakukan penelitian

ini yang diharapkan dapat memberikan manfaat bagi organisasi, sehingga tujuan

organisasi dapat tercapai secara optimal. Berdasarkan latar belakang diatas, maka

7
dapat diajukan sebuah penelitian dengan judul: “Pengaruh Disiplin Kerja

Terhadap Kinerja Guru Di SMP Negeri 1 Suak Tapeh, Kabupaten

Banyuasin”

1.2. Rumusan Masalah

Permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah Bagaimana

pengaruh displin kerja terhadap kinerja guru di SMP Negeri 1 Suak Tapeh,

Banyuasin ?

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis

pengaruh displin kerja terhadap kinerja guru di SMP Negeri 1 Suak Tapeh,

Banyuasin.

1.4. Manfaat Penelitian

1. Manfaat praktis :

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan bahan pertimbangan

berkaitan dengan Disiplin kerja untuk meningkatkan Kinerja guru.

2. Manfaat teoristis :

8
Untuk menambah wawasan atau pengetahuan khususnya dalam bidang

manajemen sumber daya manusia.

1.5 Sistematika Skripsi

Penelitian ini terdiri dari 5 bab, yaitu :

1) BAB I : Pendahuluan, bab ini menguraikan latar belakang, perumusan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

2) BAB II : Tinjauan Pustaka, bab ini menguraikan landasan teori, penelitian

terdahulu, kerangka pemikiran dan hipotesis penelitian.

3) BAB III : Metode Penelitian, bab ini membahas mengenai ruang lingkup

penelitian, rancangan penelitian, jenis & sumber data, populasi & sampel,

definisi operasional, pengukuran variabel, instrumen penelitian, teknik

analisis data, serta pengujian hipotesis.

4) BAB IV : Gambaran umum perusahaan, hasil penelitian dan pembahasan.

Bab ini merupakan inti skripsi, bagian ini menunjukkan tingkat

penguasaan peneliti terhadap pengembangan ilmu, paradigma, konsep dan

teori yang dipadukan dengan hasil empirik penelitian.

5) BAB V : Penutup, bab ini menyajikan kesimpulan berdasarkan hasil

pembahasan serta saran-saran bagi para peneliti selanjutnya.

9
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Disiplin Kerja

2.1.1. Pengertian Disiplin Kerja

10
Kedisiplinan adalah kesadaran dan kesediaan seseoarang menaati semua

peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku (Fathoni, 2006).

Ukuran Disiplin kerja diukur dengan memodifikasi indikator yang dikembangkan

oleh (Supartha, 2008) adalah:

a. Menggunakan waktu secara efektif

b. Datang tepat waktu

c. Kualitas kerja baik

d. Mengikuti prosedur dan instruksi kerja

e. Selalu hadir

f. Berpenampilan sopan.

Menurut (Simamora, 2008) dalam buku Manajemen Sumber Daya

Manusia Edisi III menyatakan bahwa :

“Disiplin adalah prosedur yang mengoreksi atau menghukum bawahan

karena melanggar peraturan atau prosedur. Disiplin merupakan bentuk

pengendalian diri karyawan dan pelaksanaan yang teratur dan

menunjukkan tingkat kesungguhan tim kerja di dalam suatu organisasi”.

(Singodimejo dalam sustrisno, 2011) mengatakan bahwa disiplin adalah

sikap kesediaan dan kerelaan seseorang untuk mematuhi dan mentaati norma-

norma peraturan yang berlaku di sekitarnya.

Menurut (Singodimejo dalam sustrisno, 2011) pada dasarnya banyak

indikator kedisiplinan seorang pegawai, di antaranya :

1. Taat pada aturan waktu.

11
Dilihat dari jam masuk kerja, jam pulan, dan jam istirahat yang tepat

waktu sesuai dengan aturan yang berlaku di perusaan.

2. Taat pada peraturan perusaan.

Peraturan dasar tentang cara berpakain, dan bertingkah laku dalam

pekerjaan.

3. Taat terhadap aturan prilaku dalam perkejaan.

Ditunjukan dengan cara-cara melakukan pekerjaan-pekerjaan sesuai

dangan jabatan, tugas dan tangung jawab serta cara berhubungan dengan

unit kerja lain.

4. Taat pada peraturan lainnya di perusahan.

Aturan tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh parah

pegawai dalam perusaan.

Sementara (Sinungan, 2003) mendefinisikan disiplin sebagai : “Sikap

kejiwaan dari seseorang atau sekelompok orang yang senantiasa berkehendak

untuk mengikuti dan mematuhi segala aturan maupun keputusan yang telah

ditetapkan”.

(Fathoni, 2006) mengartikan disiplin sebagai : “Kesadaran dan kesediaan

seseorang mentaati semua peraturan organisasi dan norma-norma sosial yang

berlaku”. Selanjutnya Fathoni menjelaskan bahwa : “Kedisiplinan diartikan

bilamana karyawan selalu datang dan pulang tepat pada waktunya, mengerjakan

semua pekerjaannya dengan baik, mematuhi semua peraturan perusahaan dan

norma-norma sosial yang berlaku.”

12
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa disiplin kerja adalah

sikap dan perbuatan guru dalam mentaati semua pedoman dan peraturan yang

telah ditentukan untuk tercapainya tujuan organisasi. Disiplin berkaitan erat

dengan perilaku karyawan dan berpengaruh terhadap kinerja.

Menurut (Siagian, 2014), bentuk disiplin yang baik akan tercermin pada

suasana di lingkungan organisasi sekolah,yaitu:

1. Tingginya rasa kepedulian guru terhadap pencapaian visi dan misi

sekolah.

2. Tingginya semangat, gairah kerja dan inisiatif para guru dalam mengajar.

3. Besarnya rasa tanggung jawab guru untuk melaksanakan dengan sebaik

baiknya.

4. Berkembangnya rasa memiliki dan rasa solideritas yang tinggi di kalangan

guru.

5. Meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja.

Suatu asumsi bahwa pemimpin mempunyai pengaruh langsung pada sikap

kebiasaan yang dilakukan karyawan. Kebiasaan itu dampak dari keteladanan yang

dicontohkan oleh pimpinan. Oleh karena itu, jika mengharapkan karyawan

memiliki tingkat disiplin yang baik, maka pemimpin harus memberikan

kepemimpinan yang baik pula.

2.1.2. Faktor yang mempengaruhi Disiplin Kerja

Menurut (Singodimedjo dalam sustrisno, 2011) faktor yang

mempengaruhi disiplin guru adalah :

13
1. Besar kecilnya pemberian kompensasi.

2. Ada tidaknya keteladanan kepala sekolah.

3. Ada tidaknya aturan pasti yang dapat dijadikan pegangan.

4. Keberanian pimpinan dalam mengambil tindakan.

5. Ada tidaknya pengawasan pimpinan.

6. Ada tidaknya perhatian kepada para karyawan.

7. Diciptakan kebiasaan-kebiasaan yang mendukung tegaknya disiplin.

8. Pengembangan struktur organisasi yang sehat.

9. Adanya suatu program yang lengkap atau baik untuk memelihara

semangat dan disiplin guru.

Disiplin merupakan fungsi operatif dari Manajemen Sumber Daya Manusia

yang terpenting, karena semakin baik disiplin karyawan semakin tinggi prestasi

kerja yang dapat dicapainya. Tanpa disiplin yang baik, sulit bagi organisasi

mencapai hasil yang optimal. Pada umumnya apabila orang memikirkan tentang

disiplin, yang terbayang adalah berupa hukuman berat, padahal hukuman hanya

sebagian dari seluruh persoalan disiplin. Dengan disiplin kerja yang baik

diharapkan akan terwujud lingkungan yang tertib, berdaya guna dan berhasil guna

melalui seperangkat peraturan yang jelas dan tepat. Umumnya disiplin ini dapat

dilihat dari indikator seperti : guru datang ke tempat kerja tepat waktu ;

berpakaian rapih, sopan, memperhatikan etika cara berpakaian sebagaimana

mestinya seorang pegawai; guru mempergunakan alat-alat dan perlengkapan

sesuai ketentuan, mereka bekerja penuh semangat dan bekerja sesuai dengan

aturan yang ditetapkan lembaga. Kebiasaan kebiasaan di atas akan terwujud kalau

14
para pegawainya mempunyai disiplin yang baik. Penanaman disiplin ini tentunya

perlu diterapkan oleh seorang pemimpin terhadap bawahannya untuk menciptakan

kualitas kerja yang baik.

Penerapan disiplin kerja di lingkungan kerja, memang awalnya akan

dirasakan berat oleh para pegawai, tetapi apabila terus menerus diberlakukan akan

menjadi kebiasaan, dan disiplin tidak akan menjadi beban berat bagi para

pegawai. Disiplin ini perlu diterapkan di lingkungan kerja, karena seperti telah

disinggung di atas bahwa disiplin tidak lahir begitu saja, tetapi perlu adanya

pembinaan-pembinaan dalam menegakkan disiplin kerja ini. Disamping itu untuk

membina selanjutnya telah ditetapkan Peraturan Pemerintah No 53 tahun 2010

tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil, disebutkan ada tiga tingkatan dan jenis

hukuman disiplin pada pegawai negeri sipil. Hukuman disiplin terdiri dari :

1) Hukuman disiplin ringan

2) Hukuman disiplin sedang, dan

3) Hukuman disiplin berat.

2.2. Kinerja

2.2.1. Pengertian Kinerja

Kinerja merupakan perilaku organisasi yang secara langsung berhubungan

dengan produksi barang atau penyampaian jasa. Informasi tentang kinerja

organisasi merupakan suatu hal yang sangat penting digunakan untuk

mengevaluasi apakah proses kinerja yang dilakukan organisasi selama ini sudah

sejalan dengan tujuan yang diharapkan atau belum. Akan tetapi dalam

15
kenyataannya banyak organisasi yang justru kurang atau bahkan tidak jarang ada

yang mempunyai informasi tentang kinerja dalam organisasinya. Kinerja sebagai

hasil-hasil fungsi pekerjaan atau kegiatan seseorang atau kelompok dalam suatu

organisasi yang dipengaruhi oleh berbagai faktor untuk mencapai tujuan

organisasi dalam periode waktu tertentu (Tika, 2006).

Sedangkan menurut (Rivai dan Basri, 2004) kinerja adalah kesediaan

seseorang atau kelompok orang untuk melakukan sesuatu kegiatan dan

menyempurnakannya sesuai dengan tanggungjawab dengan hasil seperti yang

diharapkan.

2.2.2. Faktor yang Mempengaruhi Kinerja

Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja Menurut (Mathis dan Jackson,

2006) faktor-faktor yang memengaruhi kinerja individu tenaga kerja, yaitu:

1. Kemampuan mereka,

2. Motivasi,

3. Dukungan yang diterima,

4. Keberadaan pekerjaan yang mereka lakukan, dan

5. Hubungan mereka dengan organisasi.

Berdasarkaan pengertian di atas, bahwa kinerja merupakan kualitas dan

kuantitas dari suatu hasil kerja (output) individu maupun kelompok dalam suatu

aktivitas tertentu yang diakibatkan oleh kemampuan alami atau kemampuan yang

diperoleh dari proses belajar serta keinginan untuk berprestasi.

Kinerja yang paling lazim dinilai dalam sebuah perusahaan adalah kinerja

karyawan, yakni bagaimana karyawan melakukan segala sesuatu yang

16
berhubungan dengan pekerjaannya tersebut. Adapun indikator Menurut

(Mangkunegara, 2005) menyatakan bahwa kinerja meliputi beberapa aspek yaitu:

1. Kuantitas Kerja

Banyaknya hasil kerja sesuai dengan waktu kerja yang ada, yang perlu

diperhatikan bukan hasil rutin tetapi seberapa cepat pekerjaan dapat

diselesaikan.

2. Kualitas Kerja

Kualitas kerja yang dicapai berdasarkan syarat-syarat kesesuaian dan

kesiapan.

3. Ketepatan waktu

Berhubungan dengan pelaksanaan kegiatan dengan tepat pada waktunya.

Ketepatan waktu menunjukan efektivitas penggunaan alokasi waktu yang

tersedia.

4. Kemampuan

Menunjukan kapasitas anggota organisasi dalam melakukan tugas dan

fungsinya yang baik.

2.2.3. Kinerja Guru

Kinerja guru bila mengacu pada pengertian (Mangkunegara, 2005) bahwa

tugas yang dihadapi oleh seorang guru meliputi : membuat perencanaan program

pengajaran, pelaksanaan pembelajaran dan melakukan evaluasi.

Menurut Undang- Undang RI nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan

Dosen, pada bab 1 pasal 1 disebutkan bahwa :

17
“Guru adalah pendidik professional dengan tugas utama mendidik,

mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi

peserta didik pada pendidikan usia dini jalur pendidikan formal,

pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.”

Selanjutnya pada Undang-Undang tersebut dijelaskan bahwa :

Kompetensi Guru terbagi menjadi Kompetensi Pedagogik dan Profesional

yang menjadi Indikator dari kinerja guru:

Kompetensi Pedagogik merupakan salah satu jenis kompetensi yang

mutlak perlu dikuasai guru. Kompetensi Pedagogik pada dasarnya adalah

kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran peserta didik. Kompetensi

Pedagogik merupakan kompetensi khas, yang akan membedakan guru dengan

profesi lainnya dan akan menentukan tingkat keberhasilan proses dan hasil

pembelajaran peserta didiknya.

Kompetensi ini tidak diperoleh secara tiba-tiba tetapi melalui upaya belajar

secara terus menerus dan sistematis, baik pada masa pra jabatan (pendidikan calon

guru) maupun selama dalam jabatan, yang didukung oleh bakat, minat dan potensi

keguruan lainnya dari masing-masing individu yang bersangkutan.

Berkaitan dengan kegiatan Penilaian Kinerja Guru terdapat 7 (tujuh) aspek

yang berkenaan penguasaan kompetensi pedagogik. Berikut ini disajikan ketujuh

aspek kompetensi pedagogik :

1. Menguasai karakteristik peserta didik. Guru mampu mencatat dan

menggunakan informasi tentang karakteristik peserta didik untuk

membantu proses pembelajaran. Karakteristik ini terkait dengan aspek

18
fisik, intelektual, sosial, emosional, moral, dan latar belakang sosial

budaya.

2. Menguasasi teori belajar dan prinsip‐prinsip pembelajaran yang mendidik.

Guru mampu menetapkan berbagai pendekatan, strategi, metode, dan

teknik pembelajaran yang mendidik secara kreatif sesuai dengan standar

kompetensi guru. Guru mampu menyesuaikan metode pembelajaran yang

sesuai dengan karakteristik peserta didik dan memotivasi mereka untuk

belajar

3. Pengembangan kurikulum. Guru mampu menyusun silabus sesuai dengan

tujuan terpenting kurikulum dan menggunakan RPP sesuai dengan tujuan

dan lingkungan pembelajaran. Guru mampu memilih, menyusun, dan

menata materi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik.

4. Kegiatan pembelajaran yang mendidik. Guru mampu menyusun dan

melaksanakan rancangan pembelajaran yang mendidik secara lengkap.

Guru mampu melaksanakan kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan

kebutuhan peserta didik. Guru mampu menyusun dan menggunakan

berbagai materi pembelajaran dan sumber belajar sesuai dengan

karakteristik peserta didik.

5. Pengembangan potensi peserta didik. Guru mampu menganalisis potensi

pembelajaran setiap peserta didik dan mengidentifikasi pengembangan

potensi peserta didik melalui program embelajaran yang mendukung

siswa mengaktualisasikan potensi akademik, kepribadian, dan

19
kreativitasnya sampai ada bukti jelas bahwa peserta didik

mengaktualisasikan potensi mereka.

6. Komunikasi dengan peserta didik. Guru mampu berkomunikasi secara

efektif, empatik dan santun dengan peserta didik dan bersikap antusias dan

positif. Guru mampu memberikan respon yang lengkap dan relevan

kepada komentar atau pertanyaan peserta didik.

7. Penilaian dan Evaluasi. Guru mampu menyelenggarakan penilaian proses

dan hasil belajar secara berkesinambungan. Guru melakukan evaluasi atas

efektivitas proses dan hasil belajar dan menggunakan informasi hasil

penilaian dan evaluasi untuk merancang program remedial dan pengayaan.

Guru mampu menggunakan hasil analisis penilaian dalam proses

pembelajarannya

Sedangkan Kompetensi Professional adalah salah satu unsur yang harus

dimiliki oleh guru yaitu dengan cara menguasai materi pembelajaran secara luas

dan mendalam.

(Sanjaya, 2005) menjelaskan lebih lanjut bahwa salah satu tugas guru adalah

mengelola sumber belajar untuk mewujudkan tujuan belajar, dan hal ini senada

dengan pendapat (Usman, 2002) yang menjelaskan bahwa guru memiliki peran

sangat penting dalam menentukan kuantitas dan kualitas pembelajaran.

Kualitas pembelajaran dipengaruhi juga oleh kemampuan guru mengelola

pembelajaran dan hal ini seperti yang dikemukakan oleh (Mulyasa, 2005)

menjelaskan bahwa pembelajaran merupakan suatu proses yang kompleks yang

melibatkan berbagai aspek yang saling berkaitan satu dengan yang lain. Aspek-

20
aspek yang saling berkaitan tersebut, antara lain: guru, siswa, bahan ajar, sarana

pembelajaran, lingkungan belajar.

Pengertian kemampuan mengelola pembelajaran menurut penjelasan di atas,

maka salah tugas guru adalah mengupayakan dan memberdayakan semua aspek

yang terlibat dalam kegiatan pembelajaran, yaitu: guru, siswa, bahan ajar, sarana

pembelajaran, dan lingkungan belajar sehingga proses pembelajaran dapat

berlangsung efektif. Pernyataan tersebut dipertegas lagi oleh (Usman, 2002)

bahwa pengelolaan pembelajaran terkait dengan upaya guru untuk men ciptakan

kondisi pembelajaran yang efektif sehingga proses pembelajaran dapat

berlangsung, mengembangkan bahan ajar dengan baik, dan meningkatkan

kemampuan siswa untuk memahami materi pelajaran sesuai dengan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai.

Kondisi pembelajaran yang efektif dapat tercapai jika guru mampu mengatur

siswa dan sarana pembelajaran, mampu menjalin hubungan interpersonal dengan

siswa serta mengendalikannya dalam suasana yang menyenangkan untuk

mencapai tujuan pembelajaran. Kondisi pembelajaran yang efektif akan

mempengaruhi kualitas pelaksanaan pembelajaran. Kemampuan mengelola

pembelajaran merupakan upaya guru dalam mengelola pembelajaran selama

proses pembelajaran berlangsung dengan dimensi: (1) menciptakan dan

memelihara kondisi pembelajaran yang optimal, (2) melaksanakan kegiatan

pembelajaran, (3) membina hubungan yang positif dengan siswa selama proses

pembelajaran berlangsung.

21
2.3. Hubungan Disiplin Kerja dengan Kinerja Guru

Kedisiplinan karyawan adalah sifat seorang yang secara sadar mematuhi

aturan dan peraturan organisasi tertentu. Kedisiplinan sangat memengaruhi kinerja

karyawan dan perusahaan. Kedisiplinan seharusnya dipandang sebagai bentuk-

bentuk latihan bagi karyawan dalam melaksanakan aturan-aturan perusahaan.

Semakin tinggi disiplin kerja seorang guru, maka semakin tinggi kinerja guru

tersebut.

2.4 Penelitian Terdahulu


Tabel 2.1
Matrix Penelitian Terdahulu

Rencana Peneliti
No Judul Penelitian Hasil
Persamaan Perbedaan
1 Hestiani, bagia, Hasil penelitian menemukan ada Variabel X = Variabel X =
suhendra (2014) pengaruh positif dan signifikan Disiplin Kerja Motivasi
melakukan peneliti yang motivasi berprestasi dan disiplin berprestasi,
berjudul “pengaruh kerja terhadap kinerja, ada Variabel Y =
motivasi berprestasi dan pengaruh positif dan signifikan Kinerja Objek Penelitian
disiplin kerja terhadap motivasi berprestasi terhadap
kinerja pegawai pada disiplin kerja, ada pengaruh
Badan kepegawaian positif dan signifikan motivasi
daerah berprestasi terhadap kinerja, dan
Kabupaten buleleng” ada pengaruh positif dan
(Jurnal) signifikan disiplin kerja terhadap
kinerja pegawai Badan

22
Kepegawaian Daerah Kabupaten
Buleleng.

2 Kaliri (2008) melakukan Hasil penelitian menunjukkan variabel X = Variabel X=


peneliti yang berjudul bahwa variabel Disiplin Kerja Disiplin Kerja Motivasi Kerja
“Pengaruh Disiplin guru berpengaruh Signifikan
Kerja dan Motivasi terhadap kinerja guru SMA variabel Y=
Terhadap Kinerja guru Negeri di kabupaten pemalang. Kinerja Objek Penelitian
pada SMA Negeri di
Kabupaten pemalang”.
(skripsi)

3 Ahmad (2012 ) meneliti Berdasarkan hasil Variabel X = Variabel X =


“pengaruh disiplin kerja penelitian menunjukkan bahwa Disiplin Kerja Pengalaman
dan pengalaman kerja hasil variabel disiplin kerja Kerja
terhadap terhadap pretasi kerja maka di
Prestasi kerja karyawan dapat, r hitung > r tabel Variabel y=
pada departemen atau 7,202 > 1,684. sehingga prestasi kerja
produksi pt. Leo Ho ditolak dan Ha diterima
Agung raya semarang” jadi kesimpulannya, ada
(Jurnal) pengaruh yang positif dan Objek Penelitian
signifikan disiplin kerja terhadap
prestasi kerja, Dengan
demikian, r hitung > r tabel
atau 5,278 > 1,684, Ho di
tolak dan Ha di terima jadi
kesimpulannya, ada pengaruh
yang positif dan signifikan
pengalaman kerja terhadap
prestasi kerja

4 Djatmiko (2006) Hasil analisis menyatakan Variabel X = Variabel X =


meneliti “pengaruh bahwa pengawasan dan disiplin Disiplin Kerja Pengawasan
pengawasan, disiplin berpengaruh signifikan terhadap
kerja, dan kinerja kinerja KSK BPS Kabupaten Variabel Y = Objek Penelitian
pegawai Lampung Tengah. Kinerja
Badan pusat statistik
kabupaten lampung
tengah” (Jurnal)

5 Ardansyah, Wasilawati Terdapat pengaruh yang Variabel Y = Variabel X =


(2014) meneliti signifikan dari disiplin Kinerja Kompetensi
“pengaruh kompetensi kerja terhadap kinerja guru Profesional
profesional guru, otomotif SMK Negeri se- variabel X =
motivasi kerja dan Kabupaten Sleman yang Disiplin Kerja Variabel X =
disiplin kerja terhadap dibuktikan dengan Fhitung > Motivasi Kerja
kinerja guru otomotif Ftabel (17,141 > 4,22);
smk negeri se kabupaten kontribusi disiplin kerja Objek
sleman” terhadap kinerja guru sebesar Peneltian
(skripsi) 39,73%;

2.5. Kerangka Konseptual

23
Untuk memudahkan penyusunan skripsi ini maka kerangka pikir yang
digunakan menyangkut masalah Pengaruh Disiplin Kerja terhadap Kinerja Guru
dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 2.1
Kerangka Konseptual

Kinerja Guru
Disiplin Kerja
(Y)
(X)
1. Taat terhadap aturan 1. Kompetensi Pedagogik
waktu 2. Kompetensi Profesional
2. Taat pada peraturan
sekolah
3. Taat terhadap aturan
perilaku dalam
pekerjaan
4. Taat tehadap peraturan
lainnya
Sumber : UU RI no 14 tahun
Sumber : Singodimedjo 2005 tentang Guru dan Dosen
dalam Sutrisno (2011)

2.6. Hipotesis

Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian yang telah diuraikan

diatas, maka dapat disusun hipotesis sebagai berikut :

Ho : Disiplin Kerja Tidak berpengaruh terhadap Kinerja Guru di SMP

Negeri 1 Suak Tapeh, Banyuasin.

Ha : Disiplin Kerja berpengaruh terhadap Kinerja Guru di SMP Negeri 1

Suak Tapeh, Banyuasin.

24
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Ruang Lingkup Penelitian

Dalam penulisan skripsi ini, penulis menentukan salah satu objek

penelitian yaitu pada Pada SMP Negeri 1 Suak Tapeh, Banyuasin yang berlokasi

25
di Jln Palembang – Betung Km 52, Banyuasin. Dengan pertimbangan

memudahkan penulis dalam mengumpulkan data-data yang diperlukan.

3.2 Jenis dan Sumber Data

3.2.1 Jenis Data

1. Data Kualitatif yaitu data yang diperoleh dari pihak sekolah seperti

gambaran umum sekolah.

2. Data Kuantitatif yaitu data yang berupa angka-angka seperti nilai

ujian,jumlah siswa dan jumlah Guru di SMP Negeri 1 Suak Tapeh,

Banyuasin.

3.2.2 Sumber Data

1. Data Primer adalah data yang diperoleh dari hasil observasi dengan

wawancara serta memberikan atau membagikan kuisioner dengan

Kepala Sekolah yang dapat memberikan data atau informasi yang

berhubungan dengan penulisan ini.

2. Data Sekunder adalah data yang diperoleh dari laporan tertulis serta

informasi tentang keadaan Sekolah.

3.3 Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah Guru Pada SMP Negeri 1 Suak

Tapeh, Banyuasin yang berjumlah 36 orang, 26 guru pegawai negeri dan 10 orang

guru honorer, jadi peneliti mengambil sampel pada seluruh Guru yang berjumlah

36 orang, penentuan sampel secara sensus.

26
3.4 Definisi Operasional

Definisi operasional yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah:

a. Variabel bebas (X) dari penelitian ini adalah Disiplin Kerja. Disiplin kerja

adalah tingkat ketaatan atau kepatuhan pegawai terhadap aturan yang ada.

b. Variabel terikat (Y) dari penelitian ini adalah Kinerja Guru. Kinerja Guru

adalah perilaku nyata yang ditampilkan oleh guru sebagai prestasi kerja

berdasarkan standar yang ditetapkan dan sesuai dengan perannya di

sekolah.

Secara keseluruhan definisi operasional variabel dapat dilihat pada table berikut:

Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
Variabel Dimensi Indikator Skala Pertanyaan
Disiplin Taat terhadap  Jam masuk kerja Liker 1-2
Kerja (X) aturan waktu  Jam pulang kerja t
Taat terhadap  Sopan santun Liker 3-4
aturan  Kepatuhan t
perusahaan
Taat terhadap  bertingkah laku Liker 5-6

27
aturan perilaku  tanggung jawab t
dalam pekerjaan  kesesuaian pekerjaan
dalam kemampuan
Taat terhadap  Norma yang berlaku Liker 8
peraturan t
lainnya
 Menguasai karakter Liker 1-7
peserta didik t
 Menguasai teori belajar
dan prinsip pembelajaran
 Pengembangan
Kompetensi kurikulum
Kinerja
pedagogik  Kegiatan pembelajaran
Guru (Y)
yang mendidik
 Pengembangan potensi
peserta didik
 Komunikasi dengan
peserta didik
 Penilaian dan Evaluasi
Kompetensi  Penguasaan materi, Liker 8-9
Profesional struktur dan konsep t
 Mengembangkan
keprofesionalan melalui
tindakan
Sumber : Singodimedjo dalam Sutrisno (2011) dan UU RI no 14 tahun 2005 tentang Guru
dan Dosen

3.5 Pengukuran Variabel

Penelitian ini menggunakan skala Likert, yaitu digunakan untuk mengukur

sikap, pendapat, dan presepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena

sosia. Dalam melakukan penelitian terhadap variabel-variabel yang akan diuji,

setiap jawaban akan diberi skor (Sugiono, 2008).

Tabel 3.2
Skor Pendapat Responden

28
No Jawaban Skor
1 Sangat Setuju (SS) 5
2 Setuju (S) 4
3 Kurang Setuju (KS) 3
4 Tidak Setuju (TS) 2
5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1

3.6 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur

fenomena alam maupun sosial yang diamati. Dengan kata lain, instrumen

penelitian merupakan alat ukur dalam penelitian.

Dalam penelitian ini terdapat 2 instrumen, yaitu :

1) Instrumen untuk mengukur variabel Disiplin kerja

2) Instrumen untuk mengukur variabel Kinerja Guru

Jenis instrumen penelitian yang digunakan peneliti di dalam penelitian ini adalah

berupa daftar pertanyaan hasil formulasi dari variabel, dimensi variabel, dan indikator-

indikator, yang selanjutnya pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner. Kuisioner

merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat

pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya dan merupakan

teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu pasti variabel yang akan diukur

dan tahu apa yang diharapkan responden.

3.7 Teknik Analisis Data

3.7.1 Uji Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang baik harus memenuhi dua persyaratan yang

penting yaitu valid dan reliable (Arikunto, 2012).

3.7.1.1 Uji Validitas Instrumen Penelitian

29
Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk

mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut

dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Kriteria

dalam menentukan validitas suatu instrumen adalah sebagai berikut :

Jika r hitung > r tabel maka pertanyaan tersebut valid

Jika r hitung < r tabel maka pertanyaan tersebut tidak valid

3.7.1.2 Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian

Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa

kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang

sama (reliabel) dalam setiap pengukuran. Pengujian reliabelitas

instrumen penelitian dilakukan dengan metode analisis Cronbach’s

Alpha.

Adapun kriteria pengujiannya adalah jika Reliability Coefficient (Alpha)

nilainya > 0,60 (Cronbach’s Alpha > 0,60), maka variabel dan butir

yang diukur dapat dipercaya atau diandalkan (Ghozali, 2008).

3.7.2 Pengujian Hipotesis

3.7.2.1 Uji Statistik F (Uji-F)

Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah variabel bebas yang

dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat.

Hipotesis pada pengujian ini adalah :

30
 H 0 : b 1 = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif

dan signifikan dari variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y).

 Ha : b 1≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan

signifikan dari variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y).

Statistik uji yang akan digunakan adalah Uji-F dari distribusi F-Snedecor

melalui daftar ANOVA (analisis ragam). Kriteria pengambilan

keputusan:

Ho diterima jika r −hitung< r −table pada α = 5%

Ha diterima jika r −hitung > r −table pada α = 5%

3.7.2.2 Koefisien Determinan ( R2)

Koefisien determinan ( R2) bertujuan untuk mengetahui seberapa

besar kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen.

Besarnya R square berkisar antara 0-1 yang berarti semakin kecil

besarnya R square, maka hubungan kedua variabel semakin lemah.

Sebaliknya, jika R square semakin mendekati 1, maka hubungan kedua

variabel semakin kuat.

3.7.2.3 Analisis Regresi Sederhana

Metode regresi linier sederhana digunakan untuk mengukur

pengaruh Disiplin kerja terhadap kinerja Guru.

Y = a + bX + ε

31
Dimana:

Y = Kinerja Guru

a = Konstanta

b = Koefisien Regresi

X = Disiplin Kerja

ε = Standart Error

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Hasil Uji Instrumen Penelitian

Pada analisis ini, akan dijabarkan hasil pengujian validitas dan reabilitas

32
instrumen penelitian. Uji validitas dan reliabilitas dilakukan terhadap alat

penelitian dalam hal ini adalah kuesioner. Variabel yang diuji adalah variabel

kinerja guru yang merupakan variabel terikat (dependent variabel) yang terdiri

dari butir pertanyaan dan variabel Disiplin Kerja kerja yang merupakan variabel

bebas (independent variabel) terdiri dari butir pertanyaan. Pengujian instrumen

penelitian tersebut menggunakan teknik korelasi Product Moment Pearson untuk

uji validitas dan analisis statistik Cronbach’s Alpha untuk uji reabilitas. Pengujian

dilakukan dengan bantuan Program SPSS (Statistik Product and Service

Solution).

4.1.1.1 Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian

Uji validitas dilakukan untuk mengukur sejauh mana alat pengukur dapat

mengukur apa yang diukurnya. Pengujiannya adalah dengan menggunakan

analisis korelasi Product Moment Pearson dengan menilai korelasi (r) terhadap

semua butir soal pada masing-masing variabel.

Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan Correlation Matrix

dengan membandingkan nilai jika r −hitung(Corrected Item-Total Correlation) pada

setiap butir pertanyaan dengan nilai r −table (Product Moment Pearson). Dengan N

sebanyak 36 (N=36), maka harga nilai kritis (r tabel ¿ pada taraf kepercayaan 95%

adalah sebesar 0,329 (r −table = 0,329 jika nilai r −hitung lebih besar dari r −table(r −hitung>

0,329), maka butir item dinyatakan valid dan memenuhi syarat sebagai alat ukur,

dan jika nilai r −hitung lebih kecil darir −table (r −hitung < 0,329), maka butir item

dinyatakan gugur dan tidak memenuhi syarat sebagai alat ukur (Sugiyono, 2008).

33
Setelah dilakukan pengolahan data lebih lanjut diperoleh hasil sebagai

berikut:

Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian (N=36)

Variabel Pernyataan r −table r −hitung Keterangan


Butir no 1 0,329 0,787 Valid
Butir no 2 0,329 0, 801 Valid
Variabel Butir no 3 0,329 0, 756 Valid
Disiplin Butir no 4 0,329 0, 898 Valid
Kerja (X) Butir no 5 0,329 0, 773 Valid
Butir no 6 0,329 0, 838 Valid
Butir no 7 0,329 0, 862 Valid
Butir no 8 0,329 0, 776 Valid
Butir no 1 0,329 0, 654 Valid
Butir no 2 0,329 0, 579 Valid
Butir no 3 0,329 0,647 Valid
Variabel Butir no 4 0,329 0,672 Valid
Kinerja Butir no 5 0,329 0,854 Valid
Guru (Y) Butir no 6 0,329 0,812 Valid
Butir no 7 0,329 0,574 Valid
Butir no 8 0,329 0,627 Valid
Butir no 9 0,329 0,812 Valid
Sumber : Data Primer diolah, 2015. Lampiran 3 (Hasil Pengelolahan Data)

Berdasarkan hasil pengujian validitas pada tabel 4.1 diatas, diketahui

bahwa seluruh butir pernyataan baik pada variabel Disiplin Kerja kerja dan kinerja

guru menunjukkan nilai r −hitung terendah sebesar 0,773 dan tertinggi sebesar 0,898

lebih besar dari nilai r −table 0, 0,329 (r −hitung > 0, 0,329). Dengan demikian semua

butir pernyataan yang dijadikan sebagai instrument penelitian pada variabel

Disiplin Kerja kerja (X) dinyatakan valid dan memenuhi syarat untuk dijadikan

sebagai alat ukur.

Pada variabel kinerja Guru, diketahui bahwa seluruh butir pernyataan

menunjukkan nilai r −hitung terendah sebesar 0,574 dan tertinggi sebesar 0,854

34
lebih besar dari nilai r −table 0,329 (r −hitung > 0,329).Dengan demikian semua butir

pernyataan yang dijadikan sebagai instrument penelitian pada variabel kinerja

Guru (Y) dinyatakan valid dan memenuhi syarat untuk dijadikan sebagai alat

ukur.

4.1.1.2 Hasil Uji Realibilitas Instrumen Penelitian

Uji realibilitas dipergunakan untuk mengetahuui apakah alat pengukur

mempunyai keandalan dalam mengukur suatu variabel, dalam artian bahwa jika

pengukuran dilakukan berulang kali akan memberikan hasil yang sama (reliabel)

dalam setiap pengukuran.

Dalam hal ini bila Reliability Coefficient (Alpha) nilainya > 0,60 maka

variabel dan butir yang diukur dapat dipercaya atau diandalkan (Ghozali, 2008).

Setelah itu dilakukan pengolahan data lebih lanjut diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 4.2 Hasil Uji Realibilitas Instrumen Variabel Penelitian


Cronbach’s
No Variabel N of Cases N of Item
Alpha
1 Disiplin Kerja (X) 36 8 0,937
2 Kinerja Guru (Y) 36 9 0,860
Sumber : Data Primer diolah, 2015. Lampiran 3 (Hasil Pengolahan)

Berdasarkan hasil perhitungan Uji Realibilitas pada Tabel 4.2 di atas,

diketahui nilai Cronbach’s Alpha baik pada variabel Disiplin Kerja (X) maupun

pada variabel kinerja guru (Y) menunjukkan berada di atas 0,60 (Cronbach’s

35
Alpha > 0,60). Hasil ini memberikan arti bahwa instrumen penelitian yang

digunakan dapat diandalkan (reliabel) dan memenuhi syarat untuk dijadikan

sebagai alat ukur.

4.1.2 Deskripsi Profil Responden

4.1.2.1 Jenis Kelamin Responden

Profil berdasarkan jenis kelamin dibuat dengan tujuan untuk mengetahui

proporsi jenis kelamin responden Guru pada SMP N 1 Suak Tapeh, Banyuasin.

Data mengenai distribusi kelamin responden tersaji pada Tabel 4.3 berikut ini :

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin Responden


Sumber : Data Primer diolah, 2015

BNo. e Jenis Kelamin


r d Jumlah
a sPersentasi
a (%) r k a
1. Laki-laki 15 41.6
2. Perempuan 21 58.3
Total Guru 36 100

SMP N 1 Suak Tapeh, Banyuasin adalah responden berjenis kelamin Laki-laki

sebanyak 15 orang (41.6 %) dan responden berjenis kelamin perempuan

sebanyak 21 orang (58.3 %). Hasil tersebut menunjukkan bahwa tidak terdapat

diskriminasi gender pada Guru yang bekerja di SMP N 1 Suak Tapeh, Banyuasin.

Jenis kelamin dapat dikatakan mampu mempengaruhi kinerja dalam bekerja,

Laki-laki biasanya memiliki tingkat Disiplin Kerja yang lebih rendah dalam

kinerjanya.

4.1.2.2 Usia Responden

36
Profil berdasarkan jenis kelamin dibuat dengan tujuan untuk mengetahui

proporsi tingkat usia responden Guru Smp N 1 Suak Tapeh, Banyuasin. Data

mengenai distribusi usia responden tersaji pada Tabel 4.4 berikut ini :

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Usia Responden

No. Usia Jumlah Persentasi (%)


1. 20 – 30 tahun 4 11.1
2. 31 – 40 tahun 10 27.7
3. 41 – 50 tahun 18 50
4. : DatadiPrimer
Sumber atas 50diolah,
tahun 2015 4 11.1
Total Guru 36 100
B e r d a s a r k a

SMP N 1 Suak Tapeh, Banyuasin sebanyak 18 orang (50 %) berada pada

tingkatan usia 41 – 50 tahun. Tingkatan usia 21 – 30 tahun merupakan usia

produktif, sehingga diharapkan memiliki tingkat kinerja yang baik.

4.1.2.3 Tingkat Pendidikan Responden

Profil berdasarkan tingkat pendidikan dibuat dengan tujuan untuk

mengetahui proporsi tingkat pendidikan responden Guru Smp N 1 Suak Tapeh,

Banyuasin. Data mengenai distribusi tingkat pendidikan responden tersaji pada

Tabel 4.5 berikut ini :

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Tingkat Pendidikan Responden


No. Tingkat Pendidikan Jumlah Persentasi (%)
4.1.2.4 Terakhir
1. D3 0 0
2. Sarjana (S.1) 36 100
3. Sarjana (S.2) 0 0
Total Guru 36 100

Lama Bekerja Responden

37
Profil berdasarkan lama bekerja dibuat dengan tujuan untuk mengetahui

proporsi lama bekerja responden Guru Smp N 1 Suak Tapeh, Banyuasin. Data

mengenai distribusi lama bekerja responden tersaji pada Tabel 4.6 berikut ini:

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Lama Bekerja Responden


Lama Bekerja Frekuensi (Orang) Persentasi (%)
1-5 Tahun 13 37
6-10 Tahun 20 55
> 10 Tahun 3 8
Total 36 100
Sumber : Data Primer diolah, 2015

Berdasarkan Tabel 4.6 dapat diketahui bahwa proporsi responden Guru

Smp N 1 Suak Tapeh, Banyuasin sebagian besar atau sebanyak 20 orang (55%)

berada pada waktu lama bekerja 6–10 tahun. Data ini menunjukkan seberapa

besar kesetiaan Guru kepada sekolah tempat mereka bekerja, sehingga diharapkan

memiliki tingkat kinerja yang baik.

4.1.2.5 Status Pernikahan Responden

Profil berdasarkan Status Pernikahan dibuat dengan tujuan untuk

mengetahui proporsi status penikahan responden Guru Smp N 1 Suak Tapeh,

Banyuasin. Data mengenai distribusi status pernikahan responden tersaji pada

Tabel 4.6 berikut ini:

Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Status Pernikahan Responden

Status Pernikahan Frekuensi (Orang) Persentasi (%)


Menikah 33 91.6
Belum Menikah 3 8.3
Total 36 100
Sumber : Data Primer diolah, 2015

Berdasarkan Tabel 4.7 dapat diketahui bahwa proporsi responden Guru

Smp N 1 Suak Tapeh, Banyuasin sebagian besar atau sebanyak 33 orang (91.6%)

38
berstatus menikah. Dengan ini diharapkan Guru yang memiliki status menikah

memiliki tingkat Disiplin Kerja kerja yang lebih tinggi sehingga dapat

memaksimalkan tingkat kinerja Guru tersebut.

4.1.3 Analisis Frekuensi Variabel Penelitian

4.1.3.1 Gambaran Disiplin Kerja Pada SMP N 1 Suak Tapeh, Banyuasin

Disiplin Kerja adalah kesadaran dan kesediaan seseoarang menaati

semua peraturan dan norma-norma sosial yang berlaku dalam perusahaan ataupun

organisasi. Dalam hal ini indikator diukur melalui taat terhadap aturan waktu, taat

terhadap aturan perusahaan, taat terhadap aturan perilaku dalam pekerjaan dan taat

pada peraturan lainnya.

Hasil pengujian pada tabel 4.8 berikut ini menggambarkan tanggapan

responden terhadap Disiplin Kerja kerja pada Guru Smp N 1 Suak Tapeh,

Banyuasin. Data distribusi frekuensi tanggapan responden tersaji sebagai berikut:

Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Tanggapan Responden Terhadap Disiplin


Kerja Pada Guru Smp N 1 Suak Tapeh, Banyuasin (N=37)
Tanggapan Responden
No Pernyataan Frekuensi Persentasi (%)
STS TS KS S SS STS TS KS S SS

39
Saya selalu
berusaha untuk
1 masuk kerja tepat 2 7 16 11 0 5.6 19.4 44.4 30.6
0
waktu sesuai
dengan peraturan
sekolah
Saya selalu
2 berusaha untuk 4 4 17 11 0 11.1 11.1 47.2 30.6
0
pulang kerja sesuai
dengan jam pulang.
Saya selalu
3 berusaha beretika 0 5 23 8 0 0 13.9 63.9 22.2
0
yang baik selama
bekerja
Saya memahami
dengan baik
4 pelaksanaan 1 7 11 11 0 2.8 19.4 30.6 47.2
0
pekerjaan yang
menjadi tanggung
jawab saya
Saya selalu
berusaha beretika
5 yang baik ketika 0 5 20 11 0 0 13.9 55.6 30.6
0
berhubungan
dengan rekan kerja
yang lainnya
Saya akan bersedia
membantu rekan
kerja lainnya jika
6 diperlukan dan 0 8 12 16 0 0 22.2 33.3 44.4
0
tentu saja selama
tidak mengganggu
tanggung jawab
pekerjaan saya
Saya melaksanakan
pekerjaan sesuai
7 dengan 0 0 4 22 10 0 0 11.1 61.1 27.8
jabatan/posisi yang
saya emban
Jabatan/posisi saya
saat ini harus
8 membuat saya 0 2 7 16 11 0 5.6 19.4 44.4 30.6
untuk tetap
berperilaku disiplin
Rata-rata Jawaban
Responden Variabel 0 1 6 17 12 0 3 16.5 47.5 33
Disiplin Kerja (X)
Sumber : Data primer diolah, 2015

40
Berdasarkan hasil tanggapan responden pada tabel 4.8, didapatkan

gambaran terhadap Disiplin Kerja pada Smp N 1 Suak Tapeh, Banyuasin diukur

taat terhadap aturan waktu, taat terhadap aturan perusahaan, taat terhadap aturan

perilaku dalam pekerjaan dan taat pada peraturan lainnya.

Hasil menunjukkan pada indikator pertama, yaitu Guru selalu berusaha

untuk masuk kerja tepat waktu sesuai dengan peraturan sekolah. Diketahui dari

36 orang responden, sebagian besar responden yaitu sebanyak 16 orang (44.4%)

responden menyatakan setuju. Hal ini dapat diartikan bahwa Guru berusaha untuk

masuk kerja tepat waktu sesuai dengan peraturan sekolah di SMP N 1 Suak

Tapeh, Banyuasin. Menurut wawancara beberapa guru, mereka menjawab setuju

karena mengajarkan kedisiplinan kepada siswa dan menjadi contoh untuk ikut

mentaati peraturan di sekolah.

Pada indikator ke-dua, Guru selalu berusaha untuk pulang kerja sesuai

dengan jam pulang. Diketahui dari 36 orang responden, sebagian besar responden

yaitu sebanyak 17 orang (47.2%) responden menyatakan setuju. Hasil ini

mengindikasikan bahwa sebagian besar responden memberikan tanggapan setuju,

hal ini dapat diartikan bahwa Guru selalu berusaha untuk pulang kerja sesuai

dengan jam pulang. Menurut wawancara beberapa guru, meraka menjawab setuju

karena mentaati peraturan yang berlaku disekolah dengan pulang sesuai waktunya

merupakan contoh kinerja yang baik.

Pada indikator ke-tiga, yaitu Guru selalu berusaha beretika baik selama

bekerja. Diketahui dari 36 orang responden, sebagian besar responden yaitu

sebanyak 23 orang (63.9%) responden menyatakan setuju. Hasil ini

41
mengindikasikan bahwa sebagian besar responden memberikan tanggapan setuju,

hal ini dapat diartikan bahwa Guru berusaha beretika yang baik selama bekerja.

Menurut wawancara beberapa guru, meraka menjawab setuju karena beretika baik

sangat penting dan mencerminkan profesionalitas serta menjadi contoh untuk

siswa di SMP N 1 Suak Tapeh, Banyuasin.

Pada indikator ke-empat, yaitu guru memahami dengan baik pelaksanaan

pekerjaan yang menjadi tanggung jawab guru. Diketahui dari 36 orang responden,

sebagian besar responden yaitu sebanyak 17 orang (47.2%) responden

menyatakan sangat setuju. Hasil ini mengindikasikan bahwa sebagian besar

responden memberikan tanggapan sangat setuju, hal ini dapat diartikan bahwa

guru sangat memahami dengan baik pelaksanaan pekerjaan yang menjadi

tanggung jawab guru. Menurut wawancara beberapa guru, meraka menjawab

sangat setuju karena demi meningkatkan kualitas peserta didik, mengembangkan

amanah yang harus dijalankan dengan baik dan memahami pelaksanaan

pekerjaan merupakan hal yang sangat penting.

Pada indikator ke-lima, yaitu Guru selalu berusaha beretika yang baik

ketika berhubungan dengan rekan kerja yang lainnya. Diketahui dari 36 orang

responden, sebagian besar responden yaitu sebanyak 20 orang (55.6%) responden

menyatakan setuju. Hasil ini mengindikasikan bahwa sebagian besar responden

memberikan tanggapan setuju, hal ini dapat diartikan bahwa guru selalu berusaha

beretika yang baik ketika berhubungan dengan rekan kerja yang lainnya. Menurut

wawancara beberapa guru, meraka menjawab setuju karena agar menjadi contoh

sikap kepada para siswa.

42
Pada indikator ke-enam, yaitu guru akan bersedia membantu rekan kerja

lainnya jika diperlukan dan tentu saja selama tidak mengganggu tanggung jawab

pekerjaan . Diketahui dari 36 orang responden, sebagian besar responden yaitu

sebanyak 16 orang (44.4%) responden menyatakan sangat setuju. Hasil ini

mengindikasikan bahwa sebagian besar responden memberikan tanggapan sangat

setuju, hal ini dapat diartikan bahwa guru akan bersedia membantu rekan kerja

lainnya jika diperlukan. Menurut wawancara beberapa guru, meraka menjawab

setuju karena saling membantu sangat diperlukan utuk mencapai suatu tujuan

untuk meningkatkan kualitas pada SMP N 1 Suak Tapeh, Banyuasin.

Pada indikator ke-tujuh, yaitu guru melaksanakan pekerjaan sesuai

dengan jabatan/posisi yang guru emban. Diketahui dari 36 orang responden,

sebagian besar responden yaitu sebanyak 22 orang (61.1%) responden

menyatakan setuju Hasil ini mengindikasikan bahwa sebagian besar responden

memberikan tanggapan setuju, hal ini dapat diartikan bahwa guru melaksanakan

pekerjaan sesuai dengan jabatan/posisi yang guru emban. Menurut wawancara

beberapa guru, meraka menjawab setuju karena itu merupakan tugas dan tanggung

jawab yang diberikan kepada para guru.

Pada indikator terakhir atau ke-delapan, yaitu Jabatan/posisi guru saat ini

harus membuat guru untuk tetap berperilaku disiplin. Diketahui dari 36 orang

responden, sebagian besar responden yaitu sebanyak 16 orang (44.4%) responden

menyatakan setujuHasil ini mengindikasikan bahwa sebagian besar responden

memberikan tanggapan setuju, hal ini dapat diartikan bahwa Jabatan/posisi guru

saat ini membuat guru untuk tetap berperilaku disiplin. Menurut wawancara

43
beberapa guru, meraka menjawab setuju dengan berprilaku disiplin menunjukan

sikap profesional dalam bekerja.

Berdasarkan uraian ke-sembilan indikator Disiplin Kerja pada Tabel 4.8

di atas, yang dioperasionalkan melalui taat terhadap aturan waktu, taat terhadap

aturan perusahaan, taat terhadap aturan perilaku dalam pekerjaan dan taat pada

peraturan lainnya dapat disimpulkan bahwa disiplin kerja pada SMP N 1 Suak

tapeh dalam kategori cukup baik. Kondisi ini dapat dilihat dari rata-rata hasil

jawaban 36 orang responden dimana sebagian besar responden yaitu sebanyak 17

orang (47.5%) responden setuju. Kondisi disiplin kerja pada SMP Negeri 1 Suak

Tapeh, Banyuasin dalam keadaan cukup baik ini merupakan suatu keadaaan yang

harus dipertahankan oleh SMP N 1 Suak Tapeh, Banyuasin. Hal ini akan

mempengaruhi kinerja dan keberlanjutan dari instanti sekolah tersebut. Sebagian

besar guru memberikan tanggapan bahwa aturan yang diterapkan oleh sekolah

dapat dilaksanakan dengan cukup baik oleh para guru yang terdapat di SMP

Negeri 1 Suak Tapeh, Banyuasin, hal ini harus dipertahankan dan ditingkatkan

lagi disiplin kerja agar dapat meningkatkan kualitas SMP N 1 Suak Tapeh,

Banyuasin.

4.1.3.2 Gambaran Kinerja Guru SMP N 1 Suak Tapeh, Banyuasin

Kinerja merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai

oleh seorang Guru dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab

yang diberikan kepadanya. Dalam hal ini indikator diukur melalui kompetensi

Pedagogik dan kompetensi Profesional.

44
Hasil pengujian pada tabel 4.9 berikut ini menggambarkan tanggapan

responden terhadap kinerja pada Guru Smp N 1 Suak Tapeh, Banyuasin. Data

distribusi frekuensi tanggapan responden tersaji sebagai berikut:

Tabel 4.9 Distribusi Tanggapan Responden Terhadap Kinerja Guru Pada


Smp N 1 Suak Tapeh, Banyuasin (N=37)
Tanggapan Responden
No Pernyataan Frekuensi Persentasi (%)
STS TS KS S SS STS TS KS S SS
Saya memastikan
bahwa semua
peserta didik
mendapatkan
1 kesempatan yang 0 0 8 12 16 0 0 22.2 33.3 44.4
sama untuk
berpartisifasi aktif
dalam kegiatan
pembelajaran

Saya memberi
kesempatan kepada
peserta didik untuk
menguasai materi
2 pembelajaran dan 0 0 6 18 12 0 0 16.7 50.0 33.3
kemampuan
belajarnya melalui
proses pembelajaran
yang aktif dan
bervariasi
Saya merancang
rencana
pembelajaran sesuai
dengan silabus dan
3 materi ajar tertentu 0 0 3 20 13 0 0 8.3 55.6 36.1
agar peserta didik
dapat mencapai
kompetensi yang
ditetapkan

45
Saya melaksanakan
aktivitas
pembelajaran yang
bertujuan untuk
membantu proses
4 belajar peserta 0 2 7 16 11 0 5.6 19.4 44.4 30.6
didik, bukan untuk
menguji sehingga
membuat peserta
didik merasa
tertekan
Saya menganalisis
hasil belajar
berdasarkan segala
bentuk penilaian
5 terhadap setiap 0 4 8 15 9 0 11.1 22.2 41.7 25.0
peserta didik untuk
mengetahui tingkat
kemajuan masing-
masing
Saya memberikan
perhatian dan
6 mendengarkan 0 4 4 17 11 0 11.1 11.1 47.2 30.6
semua pertanyaan
dan tanggapan
peserta didik
Saya melaksanakan
penilaian dengan
berbagai teknik dan
jenis penilaian,
selain penilaian
7 formal sekolah, dan 0 5 4 17 10 0 13.9 11.1 47.2 27.8
mengumumkan
hasil serta
implikasinya
kepada peserta
didik
Saya menyertakan
informasi yang
tepat dan mutakhir
8 di dalam 0 0 4 22 10 0 0 11.1 61.1 27.8
perencanaan dan
pelaksanaan
pembelajaran
Saya melakukan
evaluasi diri secara
9 spesifik, lengkap, 0 0 5 20 11 0 0 13.9 55.6 30.6
dan didukung
dengan contoh
pengalaman sendiri
Rata-rata Jawaban 0 2 5 18 11 0 4.6 15.2 48.4 31.8
Responden Variabel

46
Kinerja Guru (Y)
Sumber : Data primer diolah, 2015

Berdasarkan hasil tanggapan responden pada tabel 4.9, didapatkan

gambaran terhadap kinerja Guru pada Smp N 1 Suak Tapeh, Banyuasin diukur

dari indikator Kompetensi Pedagogik dan kompetensi Profesional.

Hasil menunjukkan pada indikator pertama, yaitu guru memastikan

bahwa semua peserta didik mendapatkan kesempatan yang sama untuk

berpartisifasi aktif dalam kegiatan pembelajaran. Diketahui dari 36 orang

responden, sebagian besar responden yaitu sebanyak 16 orang (44.4%) responden

menyatakan sangat setuju. Hasil ini mengindikasikan bahwa sebagian besar

responden memberikan tanggapan sangat setuju, hal ini dapat diartikan bahwa

semua peserta didik mendapatkan kesempatan yang sama untuk berpartisifasi aktif

dalam kegiatan pembelajaran. Menurut wawancara beberapa guru, mereka

menjawab sangat setuju karena agar dapat mengetahui kempampuan peserta didik

tersebut.

Pada indikator ke-dua, yaitu guru memberi kesempatan kepada peserta

didik untuk menguasai materi pembelajaran dan kemampuan belajarnya melalui

proses pembelajaran yang aktif dan bervariasi. Diketahui dari 36 orang responden,

sebagian besar responden yaitu sebanyak 18 orang (50.0%). Hasil ini

mengindikasikan bahwa sebagian besar responden memberikan tanggapan setuju,

hal ini dapat diartikan bahwa guru memberi kesempatan kepada peserta didik

untuk menguasai materi pembelajaran dan kemampuan belajarnya melalui proses

pembelajaran yang aktif dan bervariasi. Menurut wawancara beberapa guru,

47
meraka menjawab setuju karena agar siswa lebih termotivasi dan berperan aktif

dengan rancangan pembelajaran yang bervariasi.

Pada indikator ke-tiga, yaitu guru merancang rencana pembelajaran

sesuai dengan silabus dan materi ajar tertentu agar peserta didik dapat mencapai

kompetensi yang ditetapkan. Diketahui dari 36 orang responden, sebagian besar

responden yaitu sebanyak 20 orang (55.5%) responden menyatakan setuju. Hasil

ini mengindikasikan bahwa sebagian besar responden memberikan tanggapan

setuju, hal ini dapat diartikan bahwa guru merancang rencana pembelajaran sesuai

dengan silabus dan materi ajar tertentu agar peserta didik dapat mencapai

kompetensi yang ditetapkan. Menurut wawancara beberapa guru, meraka

menjawab setuju karena agar tingkat kemampuan para siswa sesuai dengan apa

yang diajarkan.

Pada indikator ke-empat, yaitu guru melaksanakan aktivitas pembelajaran

yang bertujuan untuk membantu proses belajar peserta didik, bukan untuk menguji

sehingga membuat peserta didik merasa tertekan. Diketahui dari 36 orang

responden, sebagian besar responden yaitu sebanyak 16 orang (44.4%) responden

menyatakan setuju. Hasil ini mengindikasikan bahwa sebagian besar responden

memberikan tanggapan setuju, hal ini dapat diartikan bahwa guru melaksanakan

aktivitas pembelajaran yang bertujuan untuk membantu proses belajar peserta

didik, bukan untuk menguji sehingga membuat peserta didik merasa tertekan.

Menurut wawancara beberapa guru, meraka menjawab setuju karena dalam proses

belajar mereka berusaha membuat peserta didik merasa nyaman sehingga siswa

mudah memahami apa yang dipelajari.

48
Pada indikator ke-lima, yaitu guru menganalisis hasil belajar berdasarkan

segala bentuk penilaian terhadap setiap peserta didik untuk mengetahui tingkat

kemajuan masing-masing. Diketahui dari 36 orang responden, sebagian besar

responden yaitu sebanyak 15 orang (41.7%) responden menyatakan setuju. Hasil

ini mengindikasikan bahwa sebagian besar responden memberikan tanggapan

setuju, hal ini dapat diartikan bahwa guru menganalisis hasil belajar berdasarkan

segala bentuk penilaian terhadap setiap peserta didik untuk mengetahui tingkat

kemajuan masing-masing. Menurut wawancara beberapa guru, meraka menjawab

setuju karena agar bisa mengevaluasi hasil belajar para siswa dan mengetahui

kelebihan dan kelemahan masing-masing peserta didik.

Pada indikator ke-enam, yaitu guru memberikan perhatian dan

mendengarkan semua pertanyaan dan tanggapan peserta didik. Diketahui dari 36

orang responden, sebagian besar responden yaitu sebanyak 17 orang (47.2%)

responden menyatakan setuju. Hasil ini mengindikasikan bahwa sebagian besar

responden memberikan tanggapan setuju, hal ini dapat diartikan bahwa guru

memberikan perhatian dan mendengarkan semua pertanyaan dan tanggapan

peserta didik. Menurut wawancara beberapa guru, meraka menjawab setuju karena

menghargai apapun bentuk pertanyaan atau tanggapan peserta didik agar para

siswa dapat mengerti apa yang guru ajarkan.

Pada indikator ke-tujuh, yaitu guru melaksanakan penilaian dengan

berbagai teknik dan jenis penilaian, selain penilaian formal sekolah, dan

mengumumkan hasil serta implikasinya kepada peserta didik. Diketahui dari 36

orang responden, sebagian besar responden yaitu sebanyak 17 orang (47.2%)

49
responden menyatakan setuju. Hasil ini mengindikasikan bahwa sebagian besar

responden memberikan tanggapan setuju, hal ini dapat diartikan bahwa guru

melaksanakan penilaian dengan berbagai teknik dan jenis penilaian, selain

penilaian formal sekolah, dan mengumumkan hasil serta implikasinya kepada

peserta didik. Menurut wawancara beberapa guru, meraka menjawab setuju karena

dengan berbagai teknik dan jenis penilaian yang diterapkan, maka peserta didik

merasakan bahwa nilai itu tidak hanya didapat dari proses belajar mengajar di

dalam kelas saja.

Pada indikator ke-delapan, yaitu guru menyertakan informasi yang tepat

dan mutakhir di dalam perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran. Diketahui dari

36 orang responden, sebagian besar responden yaitu sebanyak 22 orang (61.1%)

responden menyatakan setuju. Hasil ini mengindikasikan bahwa sebagian besar

responden memberikan tanggapan setuju, hal ini dapat diartikan bahwa guru

menyertakan informasi yang tepat dan mutakhir di dalam perencanaan dan

pelaksanaan pembelajaran. Menurut wawancara beberapa guru, meraka menjawab

setuju karena pelaksanaan pembelajaran akan lebih terarah dan selalu mengikuti

proses perkembangan dan kemajuan yang ada.

Pada indikator terakhir atau ke-kesembilan, yaitu guru melakukan

evaluasi diri secara spesifik, lengkap, dan didukung dengan contoh pengalaman

sendiri. Diketahui dari 36 orang responden, sebagian besar responden yaitu

sebanyak 20 orang (55.6%) responden menyatakan setuju. Hasil ini

mengindikasikan bahwa sebagian besar responden memberikan tanggapan setuju,

hal ini dapat diartikan bahwa guru melakukan evaluasi diri secara spesifik,

50
lengkap, dan didukung dengan contoh pengalaman sendiri. Menurut wawancara

beberapa guru, meraka menjawab setuju karena agar dapat meningkatkan kinerja

para guru serta memberikan contoh dari pengalaman mereka kepada peserta didik.

Berdasarkan uraian ke-sembilan indikator kinerja guru pada Tabel 4.9 di

atas, yang dioperasionalkan melaui kompetensi pedagogik dan kompetensi

profesional dapat disimpulkan bahwa kinerja guru pada SMP N 1 Suak Tapeh,

Banyuasin dalam keadaan cukup baik. Kondisi ini dapat diketahui dari tanggapan

responden dimana sebagian besar rata-rata jawaban dari 36 responden, sebanyak

18 orang (48.4%) responden setuju. Kinerja guru pada SMP Negeri 1 Suak Tapeh,

Banyuasin dalam keadaan cukup baik. Hal ini harus dipertahankan dan

ditingkatkan kinerja para guru agar dapat meningkatkan kualitas siswa dan SMP

N 1 Suak Tapeh, Banyuasin.

4.1.4 Analisis Regresi Sederhana

Analisis mengenai pengaruh Disiplin Kerja kerja terhadap kinerja Guru

pada SMP Negeri 1 Suak Tapeh, Banyuasin digunakan analisis deskriptif

kuantitatif. Hasil perhitungan dengan menggunakan metode regresi sederhana

yang penulis uraikan berikut:

4.1.4.1 Hasil uji koefisien determinasi

Determinan ( R2) ini digunakan untuk melihat berapa besar variabel bebas

(independent variabel) mampu menjelaskan variabel terikat (dependent variabel).

Dengan kata lain koefisien determinan digunakan untuk mengukur kemampuan

variabel Disiplin Kerja kerja mempengaruhi variabel kinerja Guru pada Smp N 1

51
Suak Tapeh, Banyuasin. Besarnya nilai koefisien determinan ini dapat dilihat pada

Tabel 4.10 dibawah ini :

Tabel 4.10 Besar Hubungan dan Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja
Guru

Model R R-Square Adjusted R- Std. Error of


Square the estimate

1 0,635 0,404 0,386 2,11903


Sumber : Data Primer Diolah, 2015

Berdasarkan Tabel 4.10 dapat diketahui nilai R sebagai koefisien korelasi

adalah 0.635, artinya variabel Disiplin Kerja kerja memiliki hubungan atau

keeratan yang cukup besar untuk mempengaruhi kinerja Guru pada Smp N 1 Suak

Tapeh, Banyuasin.

Sementara itu nilai koefisien determinasi ( R¿¿ 2)¿sebesar 0,404 atau

sama dengan 40,4%. Dengan demikian nilai tersebut berarti bahwa sebesar 40,4%

Disiplin Kerja kerja (X) pada SMP N 1 Suak Tapeh, Banyuasin mempengaruhi

Kinerja Guru (Y), serta sisanya 59.6% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak

dimasukkan dalam penelitian ini seperti gaya kepemimpinan, penilaian prestasi

kerja, lingkungan kerja, dan lain-lain. Disiplin Kerja pada Smp N 1 Suak Tapeh,

Banyuasin memberikan pengaruh yang relative kecil terhadap kinerja Guru.

Sehingga dalam hal ini penulis dapat menyimpulkan bahwa Disiplin Kerja kerja

dapat mempengaruhi kinerja Guru pada Smp N 1 Suak Tapeh, Banyuasin.

4.1.4.2 Hasil Uji F (ANOVA)

52
Uji F (Anova) dilakukan untuk mengetahui keberartian pengaruh variabel

Disiplin Kerja kerja (X) terhadap kinerja karyawaan pada SMP N 1 Suak Tapeh,

Banyuasin. Hasil pengujian tersaji pada Tabel 4.11 berikut ini :

Tabel 4.11 Analisis F (ANOVA) : Kemaknaan Pengaruh Disiplin Kerja (X)


Terhadap Kinerja Guru (Y)
Model Sum of Square Df Mean Square F Sig
Regresi 103.330 1 103.330 23.012 0,000
Residual 152.670 34 4.490
Total 256.000 35
Sumber : Data primer diolah, 2015

Berdasarkan hasil analisis uji F (ANOVA) pada tabel 4.11 di atas

diperoleh nilai F−hitung dengan N sebanyak 35 derajat kebebasan (df) 1 diperoleh

harga F−hitung sebesar 23.012. Berdasarkan data harga F−hitung sebesar 23.012 lebih

besar dari harga F−table (df 1:35) pada taraf kepercayaan 95% yaitu 4,12 ( F−hitung >

F−table ¿, tingkat probabilitas signifikan F = 0,000 < α 0,05.

Tolak Ho dan terima Ha, artinya Disiplin Kerja berpengaruh terhadap Kinerja

Guru pada Smp N 1 Suak Tapeh, Banyuasin.

4.1.4.3 Hasil Uji Regresi Linier Sederhana

Analisis regresi linier sederhana digunakan untuk mengetahui dan

menjawab permasalahan yang menjadi kajian penelitian, yaitu seberapa besar

pengaruh Disiplin Kerja kerja terhadap kinerja Guru. Persamaan Regresinya

sebagai berikut :

Y = a + bX + ε

53
Dimana:

Y = Kinerja Guru

a = Konstanta

b = Koefisien Regresi

X = Disiplin Kerja

ε = Standart Error

Tabel 4.12 Analisis Persamaan Regresi Linier Sederhana

Model Unstandardized Standardized


coefficients coefficients T Sig
B Std. error Beta
Konstanta 11.721 5.212 2.249 0,031
Disiplin 0,760 0,158 4.797 0,000
Kerja 0,635
Sumber : Data primer diolah, 2015

Tabel 4.12 menunjukkan bahwa model persamaan regresi sederhana pada

penelitian ini Y = 11.721 + 0,760X + e, dimana Disiplin Kerja mempunyai

pengaruh signifikan terhadap variabel Kinerja Guru. Hal itu dapat dilihat dari

persamaan regresi sederhana berikut ini:

1. Konstanta (a) = 11.721, menunjukkan bahwa tanpa adanya variabel

Disiplin Kerja maka besarnya nilai Kinerja Guru pada Smp N 1 Suak

Tapeh, Banyuasin sebesar 11.721.

2. Disiplin Kerja (X) = 0,760 ini berarti bahwa setiap peningkatan pada

variabel Disiplin Kerja (X) akan menambah Kinerja Guru pada Smp N 1

54
Suak Tapeh, Banyuasin sebesar 0,760. Hal ini menunjukkan adanya

pengaruh yang kecil antara Disiplin Kerja dengan kinerja Guru.

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian

Keberhasilan generasi muda dalam mencapai cita-citanya tidak terlepas

dari peran guru. Guru bukan semata objek dalam pencapaian tujuan sekolah, tetapi

juga menjadi subyek atau pelaku. Mereka dapat menjadi perencana, pelaksana dan

pengendali yang selalu berperan aktif dalam mewujudkan tujuan sekolah. Guru

memberikan kontribusi kepada sekolah berupa kemampuan, keahlian, dan

keterampilan yang dimiliki, sedangkan sekolah diharapkan dapat memberikan dan

menciptakan kondisi aman dan nyaman bagi guru.

Setiap sekolah selalu mengharapkan gurunya dapat bekerja dengan baik

dan berprestasi dibidangnnya sesuai dengan apa yang diinginkan oleh pihak

manajemen sekolah. Untuk mencapai tersebut, setiap guru hendaknya memiliki

prestasi kerja serta loyalitas yang tinggi terhadap sekolah dimana tempatnya

bekerja, dan dapat diharapkan mampu memberikan kontribusi yang positif

terhadap sekolah guna tercapai tujuan yang diharapkan sekolah. Sekolah akan

mengharapkan kinerja yang baik dari setiap gurunya sehingga mereka mempunyai

prestasi kerja dan loyalitas yang tinggi terhadap sekolah.

Disiplin kerja merupakan salah satu sarana bagi sekolah yang dapat

menjadi alat ukur untuk mengetahui keadaaan guru dalam sekolah, semakin tinggi

pengaruh disiplin kerja maka akan meningkatkan kinerja Guru dalam sekolah

tersebut serta akan dapat menciptakan generasi penerus bangsa yang berprestasi,

55
berguna dan bermanfaat, dimana sekolah dapat kepercayaan masyarakat dan Guru

dapat menjadi teladan untuk para murid yang ada di sekolah.

Berdasarkan hasil analisis frekuensi tanggapan responden terhadap

Disiplin Kerja kerja bagi Guru SMP N 1 Suak Tapeh, Banyuasin melalui indikator

taat terhadap aturan waktu, taat pada peraturan organisasi/perusahaan, taat

terhadap aturan perilaku dalam pekerjaan dan taat tehadap peraturan lainnya dapat

dikategorikan cukup baik. Hal ini memberi indikasi disiplin kerja di lingkungan

Smp N 1 Suak Tapeh, Banyuasin melalui indikator taat terhadap aturan waktu,

taat pada peraturan organisasi/perusahaan, taat terhadap aturan perilaku dalam

pekerjaan dan taat tehadap peraturan lainnya, disiplin kerja di SMP N 1 Suak

Tapeh, Guru taat dan patuh terhadap aturan yang ada di sekolah.

Berdasarkan kesimpulan analisis regresi linier sederhana dapat dijabarkan

sebagai berikut : Nilai r (koefisien korelasi) sebesar 0, 635. Hasil ini menunjukkan

bahwa Disiplin Kerja memiliki hubungan dan keeratan yang cukup besar yaitu

sebesar 63.5% dengan kinerja Guru Smp N 1 Suak Tapeh, Banyuasin.

Selanjutnya diperoleh nilai R Square ( R2) atau koefisien determinasi

adalah 0,404 dan tingkat signifikan analisis uji F pada kepercayaan 95% sebesar

0,000 (sig 0,000 < α 0,05). Hasil ini memberi arti bahwa Disiplin Kerja kerja

memiliki pengaruh signifikan sebesar 40.4% terhadap kinerja Guru pada Smp N 1

Suak Tapeh, Banyuasin.

Nilai konstanta variabel kinerja Guru sebesar 11.721, artinya bila Disiplin

Kerja kerja dalam kondisi tetap/konstan maka besar kinerja Guru pada Smp N 1

Suak Tapeh, Banyuasin adalah sebesar 11.721.

56
Nilai koefisien regresi variabel kesempatan Disiplin Kerja kerja sebesar

0,760. Hasil ini menunjukkan bahwa jika ada Disiplin Kerja kerja maka kinerja

Guru pada SMP N 1 Suak Tapeh, Banyuasin akan bertambah sebesar 0,760%.

Hasil pengujian hipotesis dalam penelitian ini yang menyatakan bahwa

variabel Disiplin Kerja kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja

Guru, atau dengan kata lain terima Ha, tolak H0. Berdasarkan uji statistik

didapatkan nilai F (ANOVA diperoleh F-hitung = 23.012 lebih besar dari F tabel =

4,12 dengan nilai alpha sebesar 0,05. Dari hasil perhitungan ini dapat disimpulkan

bahwa Disiplin Kerja kerja berpengaruh terhadap kinerja Guru pada Smp N 1

Suak Tapeh, Banyuasin.

Berdasarkan hasil analisi regresi linier diatas dapat disimpulkan bahwa

Disiplin Kerja kerja bagi Guru Smp N 1 Suak Tapeh, Banyuasin memiliki

hubungan positif yang cukup erat dengan kinerja Guru sebesar 63.5%. Hasil ini

memberi makna bahwa semakin besar Disiplin Kerja maka akan semakin tinggi

tingkat kinerja Guru pada Smp N 1 Suak Tapeh, Banyuasin, dan begitu juga

sebaliknya.

Disiplin Kerja bagi Guru berpengaruh signifikan terhadap kinerja Guru

pada Smp N 1 Suak Tapeh, Banyuasin sebesar 40.4%, sedangkan 59,6% sisanya

dipengaruhi oleh faktor lain diluar variabel penelitian seperti gaya kepemimpinan,

penilaian prestasi kerja, lingkungan kerja, dan lain-lain. Hubungan positif dan

pengaruh yang signifikan Disiplin Kerja tersebut dapat meningkatkan kinerja

Guru sebesar 0,760.

57
Hasil penelitian ini sesuai dengan Ardansyah, Wasilawati (2014) meneliti

Pengaruh Kompetensi Profesional Guru, Motivasi Kerja dan Disiplin Kerja

terhadap Kinerja Guru Otomotif SMK Negeri se-kabupaten Sleman. Hasil analisis

penelitian menunjukkan Terdapat pengaruh yang signifikan dari Disiplin kerja

terhadap Kinerja guru otomotif SMK Negeri se-Kabupaten Sleman yang

dibuktikan dengan F-hitung > F-tabel (17,141 > 4,22); kontribusi disiplin kerja

terhadap kinerja guru sebesar 39,7%.

Dengan hasil tersebut, Disiplin Kerja memiliki pengaruh positif dan

signifikam sebesar 40.4% terhadap kinerja Guru pada Smp N 1 Suak Tapeh,

Banyuasin. Terdapat faktor lain diluar variabel penelitian yang dapat

mempengaruhi kinerja guru, seperti gaya kepemimpinan, lingkungan kerja, dan

budaya organisasai. Disiplin Kerja ini memberikan pengaruh serta mampu

menurunkan atau menaikan angka kinerja Guru. Semakin tinggi Disiplin Kerja

kerja maka akan semakin tinggi kinerja Guru Smp N 1 Suak Tapeh, Banyuasin.

58
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian hasil penelitian maka kesimpulan yang dapat diambil

untuk menjawab perumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Disiplin kerja

pada SMP Negeri 1 Suak Tapeh, Banyuasin memiliki pengaruh yang kecil

terhadap Kinerja guru. Artinya guru pada SMP Negeri 1 Suak Tapeh, Banyuasin

tidak terlalu dipengaruhi oleh Disiplin kerja yang diberlakukan dalam

mempengaruhi Kinerja guru. Semakin baik Disiplin kerja yang ada pada SMP

Negeri 1 Suak Tapeh, Banyuasin maka akan semakin baik Kinerja guru pada SMP

Negeri 1 Suak Tapeh, Banyuasin dan begitu sebaliknya.

5.2 Saran

59
Berdasarkan hasil kesimpulan yang diuraikan maka saran – saran yang

dapat diberikan dari penelitian ini adalah:

1. Sekolah harus lebih mengimplementasikan pelaksanaan disiplin kerja yang

telah dibuat yaitu taat terhadap aturan waktu, taat terhadap aturan sekolah,

taat terhadap aturan perilaku dalam pekerjaan dan taat terhadap peraturan

lainnya sehingga bisa sinergis dengan kemampuan guru yang pada

akhirnya akan menambah kemampuan guru sebagai pahlawan tanpa tanda

jasa yang bergerak di bidang pendidikan.

2. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan agar dapat terus mengembangkan

penelitian ini. Penelitian ini menggunakan variabel disiplin kerja (X)

dengan indikator yang dibatasi yaitu taat terhadap aturan waktu, taat

terhadap aturan sekolah, taat terhadap aturan perilaku dalam pekerjaan dan

taat terhadap peraturan lainnya, peneliti menyarankan bagi peneliti

selanjutnya agar melakukan penelitian dengan variabel lainnya seperti

kepemimpinan, lingkungan kerja, motivasi, etos kerja, tingkat pendapatan

dan budaya organisasi. Untuk menciptakan temuan baru dan lebih

memahami seberapa besar disiplin kerja dapat mempengaruhi kinerja guru

maka peneliti menyarankan bagi peneliti selanjutnya agar melakukan

penelitian dengan populasi atau objek diluar instansi sekolah SMP Negeri

1 Suak Tapeh, Banyuasin.

60
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad (2012) Pengaruh Disiplin Kerja Dan Pengalaman Kerja Terhadap Prestasi
Kerja Karyawan Pada Departemen Produksi Pt. Leo Agung Raya
Semarang. Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan, Vol 3 No. 1.

Ardansyah. Wasilawati (2014). Pengawasan, Disiplin Kerja, Dan Kinerja Pegawai


Badan Pusat Statistik Kabupaten Lampung Tengah. Jurnal Manajemen Dan
Kewirausahaan, Vol.16, No. 2.

Arikunto. S (2012). Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT


Rineka Cipta.

Djatmiko (2006). Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan Sarana Prasarana


Terhadap Kinerja Guru Smp Negeri Kota Semarang. Jurnal Ekonomi Vol. 1
No. 2.

Edy Sustrisno (2011) Manajemen Sumber Daya Manusia, Cetakan Ketiga


Kencana Prenada Media Group, Jakarta

Fathoni. Abdurrahmat (2006). Manajemen Sumber Daya Manusia. Penerbit :


Rineka Cipta, Jakarta.

Ghozali, Imam. 2009. Aplikasi Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang:


Badan Penerbit Universitas Diponegoro

Hasanah. Sopia (2010). Pengaruh Pendidikan latihan, kepemimpinan guru dan


iklim kerja terhadap kinerja guru sekolah dasar sekecamatan babakancikao
kecamatan Purwakarta. Jurnal Penelitian dan Pendidikan Vol. 11, No. 2.

61
Hasibuan. Melayu S.P (2011). Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta : PT.
Bumi Aksara.

Henry. Simamora (2008). Manajemen Sumber Daya Manusia, Penerbit STIE


YKPN, Yogyakarta.

Hidayat. Hanif (2012). Pengaruh Kompetensi Profesional Guru, Motivasi Kerja


Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru Otomotif Smk Negeri Se-
Kabupaten Sleman.

Hindria. Bagia. Suwendra (2014). Pengaruh Motivasi Berprestasi Dan Disiplin


Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada Badan Kepegawaian Daerah
Kabupaten Buleleng. e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Manajemen Vol. 2

Imam. Ghozali (2008). Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS,


Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Kaliri (2008). Pengaruh Disiplin Kerja dan Motivasi Terhadap Kinerja guru pada
SMA Negeri di Kabupaten pemalang.

Mangkunegara. Prabu Anwar (2005). Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia


Bandung : PT. Refika Aditama.

Mathis, Robert dan Jackson John, 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia,
Jakarta: Salemba Empat.

Mulyasa, E. 2005. Menjadi Guru Profesional. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung.

Pabundu, Tika, 2006, Budaya Organisasi dan Peningkatan Kinerja Perusahaan,


Jakarta: Cetakan Pertama, PT Bumi Aksara.

Rivai, Veithzal dan Ahmad Fawzi Mohd Basri, 2004. Performance


Appraisal.Cetakan Pertama, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Sanjaya, W. (2006). Pembelajaran dalam implementasi kurikulum berbasis


kompetensi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Siagian. Sondang P (2014). Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta : PT.


Bumi Aksara.

Singodimedjo, Markum (2002). Manajemen Sumber Daya Manusia, Penerbit


SMMA, Surabaya.

Sugiono (2008). Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta.

62
Supartha, Wayan Gede (2008). Budaya Organisasi, Penerbit Udayana University
Press, Denpasar.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan


Dosen. Diambil tanggal 27 Maret 2015 dari
http://sa.itb.ac.id/ketentuanLain/UUNo142005guruDosen.pdf

Usman, Nurdin. (2002). Konteks Implementasi Berbasis Kurikulum. Jakarta:PT.


Raja Grafindo Persada

Wahyuni. Dewi (2011). Pengaruh Komitmen Organisasional Dan Motivasi


Terhadap Kinerja Guru STS Di Surabaya. Jurnal Mitra Ekonomi dan
Manajemen Bisnis, Vol.2, No. 1.

63
KUESIONER

Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru


Di SMP Negeri 1 Suak Tapeh, Kabupaten
Banyuasin

Responden Yth,
Saya A. Salsabil Ardha mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas
Sriwijaya Kampus Palembang, ingin mengadakan penelitian Pengaruh Disiplin
Kerja Terhadap Kinerja Guru Pada SMP Negeri 1 Suak Tapeh, Kabupaten
Banyuasin. Saya sangat mengharapkan kerja sama yang baik untuk dapat mengisi
Kuesioner ini secara lengkap dan benar. Semua informasi yang di berikan bersifat
rahasia dan hanya di pergunakan untuk akademis semata. Terima kasih atas
partisipasi Anda dalam penelitian ini .

Pada bagian ini, Bapak/ibu dapat memberi tanda silang ( X ) dan diisi pada
pernyataan tersebut dengan sesuai profil anda sebagai berikut :

1. Nama Responden : ……………………. (Boleh tidak di jawab)


2. Jenis Kelamin : a. Laki-laki
b. Perempuan

3. Usia : a. 21-30 thn


b. 31-40 thn
c. 41-50 thn
d. > 50 thn

3. Pendidikan Terakhir: a. D3
b. S1
c. S2
4. Lama Bekerja : ……….. thn
5. Status Perkawinan : a. Sudah Kawin
b. Belum Kawin

Pada bagian ini, Bapak/ibu dapat memberi tanda silang ( X ) pada kolom
pernyataan tersebut dengan ketentuan sebagai berikut :

SS : Sangat Setuju ( Bobot Nilai 5 )

S : Setuju ( Bobot Nilai 4 )

KS : Kurang Setuju ( Bobot Nilai 3 )

TS : Tidak Setuju ( Bobot Nilai 2 )

STS : Sangat Tidak Setuju ( Bobot Nilai 1 )


Pernyataan Disiplin Kerja :
SS S KS TS STS
No. Pernyataan
(5) (4) (3) (2) (1)
Saya selalu berusaha untuk masuk
1. kerja tepat waktu sesuai dengan
peraturan sekolah
Saya selalu berusaha untuk pulang
2.
kerja sesuai dengan jam pulang.
Saya selalu berusaha beretika yang
3.
baik selama bekerja
Saya memahami dengan baik
4. pelaksanaan pekerjaan yang menjadi
tanggung jawab saya
Saya selalu berusaha beretika yang
5. baik ketika berhubungan dengan
rekan kerja yang lainnya
Saya akan bersedia membantu rekan
6. kerja lainnya jika diperlukan dan
tentu saja selama tidak mengganggu
tanggung jawab pekerjaan saya
Saya melaksanakan pekerjaan sesuai
7. dengan jabatan/posisi yang saya
emban
8. Jabatan/posisi saya saat ini harus
membuat saya untuk tetap
berperilaku disiplin
Pernyataan Kinerja Guru:
No SS S KS TS STS
Pernyataan
. (5) (4) (3) (2) (1)
Saya memastikan bahwa semua
peserta didik mendapatkan
1 kesempatan yang sama untuk
berpartisifasi aktif dalam kegiatan
pembelajaran
Saya memberi kesempatan kepada
peserta didik untuk menguasai materi
pembelajaran dan kemampuan
2
belajarnya melalui proses
pembelajaran yang aktif dan
bervariasi
Saya merancang rencana
pembelajaran sesuai dengan silabus
3 dan materi ajar tertentu agar peserta
didik dapat mencapai kompetensi
yang ditetapkan
Saya melaksanakan aktivitas
pembelajaran yang bertujuan untuk
membantu proses belajar peserta
4
didik, bukan untuk menguji sehingga
membuat peserta didik merasa
tertekan
Saya menganalisis hasil belajar
berdasarkan segala bentuk penilaian
5 terhadap setiap peserta didik untuk
mengetahui tingkat kemajuan masing-
masing
Saya memberikan perhatian dan
6 mendengarkan semua pertanyaan dan
tanggapan peserta didik
Saya melaksanakan penilaian dengan
berbagai teknik dan jenis penilaian,
7 selain penilaian formal sekolah, dan
mengumumkan hasil serta
implikasinya kepada peserta didik
Saya menyertakan informasi yang
tepat dan mutakhir di dalam
8
perencanaan dan pelaksanaan
pembelajaran
Saya melakukan evaluasi diri secara
9 spesifik, lengkap, dan didukung
dengan contoh pengalaman sendiri
Terima kasih
LAMPIRAN 2
REKAPITULASI JAWABAN RESPONDEN
Karakteristik Responden Variabel Disiplin Kerja X Variabel Kinerja Karya
Jenis Kelamin Umur Pendidikan Status Masa Kerja 1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 6 7
Laki-laki 57 S1 Menikah 10 Tahun 4 4 4 4 4 4 5 4 33 4 4 5 4 4 4 4
Perempuan 55 S1 Menikah 9 Tahun 4 5 4 4 4 4 4 4 33 4 4 4 4 4 5 4
Perempuan 49 S1 Menikah 9 Tahun 4 3 3 5 5 5 5 4 34 5 5 4 4 3 3 3
Perempuan 53 S1 Menikah 11 Tahun 5 4 4 5 5 5 4 3 35 5 5 5 5 4 4 5
Perempuan 50 S1 Menikah 6 Tahun 5 4 4 4 3 3 4 4 31 3 3 4 5 4 4 4
Laki-laki 49 S1 Menikah 8 Tahun 5 5 5 4 4 5 4 4 36 5 5 4 5 2 5 3
Laki-laki 52 S1 Menikah 12 Tahun 5 4 4 4 3 3 3 3 29 3 4 4 5 3 4 4
Perempuan 48 S1 Menikah 7 Tahun 5 4 4 5 4 5 4 5 36 5 4 5 5 5 4 5
Laki-laki 46 S1 Menikah 9 Tahun 5 5 4 3 5 4 5 5 36 4 5 4 5 5 5 5
Perempuan 48 S1 Menikah 8 Tahun 3 3 5 5 5 5 5 2 33 5 5 5 3 2 3 2
Perempuan 48 S1 Menikah 8 Tahun 5 4 3 2 3 4 3 4 28 4 5 4 5 5 4 5
Perempuan 44 S1 Menikah 5 Tahun 4 5 4 4 4 3 4 5 33 3 3 4 4 5 5 4
Laki-laki 48 S1 Menikah 8 Tahun 5 5 4 3 4 3 4 5 33 3 3 3 5 4 5 4
Perempuan 40 S1 Menikah 7 Tahun 2 2 5 5 5 3 5 3 30 3 5 4 2 3 2 2
Laki-laki 38 S1 Menikah 10 Tahun 4 4 3 3 4 4 4 4 30 4 5 4 4 4 4 5
Laki-laki 42 S1 Menikah 6 Tahun 3 2 5 5 5 5 5 3 33 5 4 5 3 3 2 3
Perempuan 41 S1 Menikah 4 Tahun 5 5 4 5 4 4 4 5 36 4 3 4 5 4 5 5
Laki-laki 44 S1 Menikah 3 Tahun 3 3 5 4 5 5 5 2 32 5 5 5 3 2 3 2
Perempuan 41 S1 Menikah 4 Tahun 4 4 4 4 4 4 4 4 32 4 4 4 4 4 4 4
Perempuan 40 S1 Menikah 8 Tahun 4 4 4 4 4 4 4 5 33 4 3 4 4 3 4 4
Laki-laki 45 S1 Menikah 7 Tahun 4 4 4 5 4 5 4 4 34 5 4 5 4 5 4 4
Perempuan 40 S1 Menikah 7 Tahun 2 2 5 5 5 5 5 3 32 5 5 5 2 3 2 2
Perempuan 40 S1 Menikah 5 Tahun 4 5 4 3 4 3 3 4 30 3 4 4 4 4 5 4
Laki-laki 37 S1 Menikah 4 Tahun 4 4 4 3 4 4 4 4 31 4 4 3 4 4 4 4
Perempuan 39 S1 Menikah 5 Tahun 5 5 4 5 4 5 4 5 37 5 4 4 5 3 5 4
Laki-laki 41 S1 Menikah 6 Tahun 4 4 4 5 3 4 4 4 32 4 4 5 4 5 4 5
Laki-laki 47 S1 Menikah 9 Tahun 5 5 3 3 4 3 3 5 31 3 5 4 5 4 5 5
Laki-laki 40 S1 Menikah 7 Tahun 4 4 4 5 4 5 4 5 35 5 4 5 4 4 4 4
Perempuan 45 S1 Menikah 8 Tahun 4 5 5 5 5 5 5 3 37 5 4 4 4 5 5 4
Perempuan 31 S1 Menikah 3 Tahun 3 4 4 3 4 3 4 5 30 3 3 4 3 5 4 4
Perempuan 31 S1 Menikah 4 Tahun 4 4 4 5 4 5 4 4 34 5 4 5 4 5 4 4
Laki-laki 31 S1 Menikah 5 Tahun 4 3 5 4 4 4 4 4 32 4 4 4 4 4 3 5
Perempuan 28 S1 Menikah 4 Tahun 3 5 4 5 4 5 4 4 34 5 4 5 3 4 5 3
Laki-laki 27 S1 Belum Menikah 3 Tahun 3 4 3 5 5 5 5 4 34 5 4 4 3 4 4 5
Perempuan 24 S1 Belum Menikah 2 Tahun 4 4 4 4 3 4 4 5 32 4 4 3 4 3 4 4
Perempuan 24 S1 Belum Menikah 2 Tahun 3 2 4 5 5 5 4 3 31 5 5 5 3 2 2 2
Lampiran 3
Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Disiplin Kerja

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items

.937 9

Item-Total Statistics

Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted

Pernyataan_1 31.67 29.943 .725 .932

Pernyataan_2 31.78 29.835 .742 .931

Pernyataan_3 31.78 30.292 .687 .934

Pernyataan_4 31.75 27.793 .860 .924

Pernyataan_5 31.81 30.561 .713 .933

Pernyataan_6 31.83 29.514 .790 .928

Pernyataan_7 31.75 29.336 .820 .926

Pernyataan_8 31.64 31.094 .722 .932


Lampiran 4
Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Kinerja Guru

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items

.860 9

Item-Total Statistics

Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted

Pernyataan_1 31.89 17.587 .551 .848

Pernyataan_2 31.83 18.257 .470 .855

Pernyataan_3 31.86 17.380 .532 .850

Pernyataan_4 31.81 17.590 .577 .846

Pernyataan_5 31.83 16.029 .798 .824

Pernyataan_6 31.72 16.663 .750 .830

Pernyataan_7 32.11 17.816 .441 .860

Pernyataan_8 32.33 16.971 .483 .859

Pernyataan_9 31.72 16.663 .750 .830


Lampiran 5
Hasil Uji Regresi Linier Sederhana (Y = a + bX)

Model Summary
Std. Error of the
Model R R Square Adjusted R Square Estimate
1 .635a .404 .386 2.11903
a. Predictors: (Constant), Disiplin_Kerja

ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 103.330 1 103.330 23.012 .000a
Residual 152.670 34 4.490
Total 256.000 35
a. Predictors: (Constant), Disiplin_Kerja
b. Dependent Variable: Kinerja_Guru

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 11.721 5.212 2.249 .031
Disiplin_Kerja .760 .158 .635 4.797 .000

a. Dependent Variable: Kinerja_Guru


Lampiran 6
Analisis Frekuensi Variabel Disiplin Kerja

Pernyataan_1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2 2 5.6 5.6 5.6
3 7 19.4 19.4 25.0
4 16 44.4 44.4 69.4
5 11 30.6 30.6 100.0
Total 36 100.0 100.0

Pernyataan_2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2 4 11.1 11.1 11.1
3 4 11.1 11.1 22.2
4 17 47.2 47.2 69.4
5 11 30.6 30.6 100.0
Total 36 100.0 100.0

Pernyataan_3
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3 5 13.9 13.9 13.9
4 23 63.9 63.9 77.8
5 8 22.2 22.2 100.0
Total 36 100.0 100.0

Pernyataan_4
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2 1 2.8 2.8 2.8
3 7 19.4 19.4 22.2
4 11 30.6 30.6 52.8
5 17 47.2 47.2 100.0
Total 36 100.0 100.0
Pernyataan_5
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3 5 13.9 13.9 13.9
4 20 55.6 55.6 69.4
5 11 30.6 30.6 100.0
Total 36 100.0 100.0

Pernyataan_6
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3 8 22.2 22.2 22.2
4 12 33.3 33.3 55.6
5 16 44.4 44.4 100.0
Total 36 100.0 100.0

Pernyataan_7
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3 4 11.1 11.1 11.1
4 22 61.1 61.1 72.2
5 10 27.8 27.8 100.0
Total 36 100.0 100.0

Pernyataan_8
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2 2 5.6 5.6 5.6
3 7 19.4 19.4 25.0
4 16 44.4 44.4 69.4
5 11 30.6 30.6 100.0
Total 36 100.0 100.0
Lampiran 7
Analisis Frekuensi Variabel Kinerja Guru

Pernyataan_1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3 8 22.2 22.2 22.2
4 12 33.3 33.3 55.6
5 16 44.4 44.4 100.0
Total 36 100.0 100.0

Pernyataan_2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3 6 16.7 16.7 16.7
4 18 50.0 50.0 66.7
5 12 33.3 33.3 100.0
Total 36 100.0 100.0

Pernyataan_3
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3 3 8.3 8.3 8.3
4 20 55.6 55.6 63.9
5 13 36.1 36.1 100.0
Total 36 100.0 100.0

Pernyataan_4
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2 2 5.6 5.6 5.6
3 7 19.4 19.4 25.0
4 16 44.4 44.4 69.4
5 11 30.6 30.6 100.0
Total 36 100.0 100.0
Pernyataan_5
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2 4 11.1 11.1 11.1
3 8 22.2 22.2 33.3
4 15 41.7 41.7 75.0
5 9 25.0 25.0 100.0
Total 36 100.0 100.0

Pernyataan_6
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2 4 11.1 11.1 11.1
3 4 11.1 11.1 22.2
4 17 47.2 47.2 69.4
5 11 30.6 30.6 100.0
Total 36 100.0 100.0

Pernyataan_7
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2 5 13.9 13.9 13.9
3 4 11.1 11.1 25.0
4 17 47.2 47.2 72.2
5 10 27.8 27.8 100.0
Total 36 100.0 100.0

Pernyataan_8
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3 4 11.1 11.1 11.1
4 22 61.1 61.1 72.2
5 10 27.8 27.8 100.0
Total 36 100.0 100.0
Pernyataan_9
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 3 5 13.9 13.9 13.9
4 20 55.6 55.6 69.4
5 11 30.6 30.6 100.0
Total 36 100.0 100.0

Anda mungkin juga menyukai